PENGARUH VARIASI KONSENTRASI NaOH DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP PEMBUATAN BIOETANOL DARI SERBUK TONGKOL JAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.48144/suryateknika.v9i2.2084Keywords:
Bioetanol, tongkol jagung, delignifikasi, fermentasi, energi terbarukanAbstract
Krisis energi global mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih berkelanjutan, salah satunya bioetanol. Tongkol jagung sebagai limbah pertanian memiliki kandungan lignoselulosa yang berpotensi dikonversi menjadi bioetanol, namun diperlukan pretreatment untuk meningkatkan efisiensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi NaOH dalam proses delignifikasi serta waktu fermentasi terhadap produksi bioetanol dari serbuk tongkol jagung. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan variasi konsentrasi NaOH 5%, 10%, dan 15% serta waktu fermentasi selama 72, 96, dan 120 jam. Parameter yang dianalisis meliputi kadar glukosa, rendemen bioetanol, kadar bioetanol, dan nilai kalor bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH 15% menghasilkan kadar glukosa tertinggi sebesar 19%. Kombinasi perlakuan NaOH 15% dan fermentasi selama 120 jam menghasilkan kadar bioetanol tertinggi sebesar 80%, rendemen tertinggi sebesar 17%, serta nilai kalor tertinggi sebesar 1560,37 Cal/gram. Temuan ini menunjukkan bahwa proses delignifikasi dan durasi fermentasi berperan penting dalam meningkatkan efisiensi konversi biomassa menjadi bioetanol, memberikan potensi bagi pengembangan energi terbarukan berbasis limbah pertanian



