https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/issue/feedSurya Teknika2024-05-22T03:08:51+00:00Budiyono[email protected]Open Journal Systems<p>Journal title : Surya Teknika<br />E-ISSN : 2598-6198 (online)<br />DOI Prefix : 10.48144/suryateknika<br />Type of peer-review : Single blind<br />Indexing : Google Scholar<br />Frequency : Biannualy (April& Oktober)</p>https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1792Pengaruh Penggunaan Karburator Aftermarket Pe 26 dan Karburator Standar Terhadap Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Honda Supra X 100 cc 2024-05-18T06:24:00+00:00Khoirul Anam[email protected]Budiyono Budiyono[email protected]Zahron Haq[email protected]<p>Abstrak ini membahas dampak penggunaan karburator aftermarket PE 26 terhadap emisi gas buang pada sepeda motor Honda Supra X 100 CC. Kendaraan bermotor, sementara menjadi bagian vital dari kehidupan modern, memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara, terutama melalui gas emisi seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Penelitian ini mengambil pendekatan untuk memahami pengaruh penggunaan karburator aftermarket pada kendaraan dengan mesin kecil, fokus pada model Honda Supra X 100 CC. Metode penelitian melibatkan pengujian emisi gas CO dan HC pada berbagai putaran mesin menggunakan karburator standar dan karburator aftermarket PE 26. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengevaluasi perbedaan dalam emisi gas antara kedua jenis karburator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan karburator PE 26 menghasilkan peningkatan kadar CO dan HC pada beberapa putaran mesin, meskipun tidak secara signifikan secara keseluruhan.</p>2024-04-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Surya Teknikahttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1793Pengaruh Variasi Arus pada Las Mig terhadap Sifat Mekanik Sambungan Las pada Baja ST-602024-05-18T06:30:19+00:00T Towijaya[email protected]Imam Prasetyo[email protected]Akhmad Pujiono[email protected]Iqbal Baihaki[email protected]<p>Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan logam yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas. Penelitian ini untuk mengetahui Sifat mekanis pada Baja ST 60 dengan Proses pengelasan MIG dengan kuat arus 70 dan 80 Ampere yang sering dilakukan pada bengkel-bengkel. Sifat mekanis yang diteliti adalah kekerasan dan kekuatan tarik dengan acuan pengukuran dengan Rockwell untuk uji kekerasan dan N/mm2 untuk kekuatan tarik. Dari hasil pengambilan data di peroleh bahwa dengan pengelasan arus 70 A, diperoleh hasil pengujian paling baik dengan hardness Rockwell 24,67. Dan pada pengujian arus 80 A diperoleh hasil pengujian paling baik adalah 28,67. Pada uji tarik diperoleh data untuk arus 70 A, diperoleh kekuatan tarik 280 N/mm2. Dan untuk arus 80 A diperoleh kekuatan tarik 341 N/mm2.</p>2024-04-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Surya Teknikahttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1794Rancang Bangun Mesin Pemipih Jagung Dengan Penggerak Motor Listrik 2024-05-18T06:37:12+00:00Akhmad Pujiono[email protected]Arief Feriansah[email protected]Maezal Rofiq[email protected]<p>Jagung merupakan hasil pertanian di Indonesia dan juga merupakan salah satu makanan pokok alternatif pengganti beras. Saat ini jagung bukan hanya dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat sehari-hari saja. Namun jagung juga diolah menjadi aneka produk makanan yang bernilai ekonomis dan bahan baku mudah didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat mesin tepat guna pemipih jagung yang efektif dan efisien. Mesin pemipih jagung sederhana ini mempunyai spesifikasi dengan ukuran panjang alat 80 cm, lebar alat 20 cm dan tinggi alat 60 cm, Pengujian kinerja mesin pemipih emping jagung dilakukan dua kali pengujian dengan pengujian pertama, dengan ketebalan 2 mm dengan hasil rata-rata pemipihan emping 1,57 kg, dan dengan waktu rata- rata kerja pemipihan 1,46 jam, pengujian kedua dengan ketebalan 1 mm dengan hasil rata-rata pemipihan emping sebanyak 1,33 kg, dengan rata- rata waktu 0,21 jam.</p>2024-04-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Surya Teknikahttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1795Perubahan Daya dan Torsi Penggunaan Camshaft Standart dan Camshaft Aftermartket.2024-05-18T06:42:08+00:00Yoga Prayogi[email protected]Miftah Al Hafidz[email protected]Eka Sahwal[email protected]<p>Mesin Pembakaran dalam memiliki karakter yang berbeda-beda. Karakter mesin di pengaruhi oleh efisiensi pembakaran, efisiensi gaya, efisiansi termal, dan efisiensi udara. Daya dan torsi yang di hasilkan mesin pembakaran dalam sangat dipengaruhi oleh efisiensi kinerja mesin. Daya dan torsi mesin merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara pada mesin bensin. Tekanan yang meningkat pesat pada saat proses terjadinya ledakan mendorong piston dari titik mati atas sampai titik mati bawah. Gerakan piston dirubahn menjadi gerak puter oleh crakshaft. Daya dan torsi sebuah mesin merupkan hasil pada daya dorong piston dan puteran crakshaft. Camshaft merupakan komponen mesin yang berpengaruh dalam efisiensi mesin. Camshasft berfungsi sebagai pengatur durasi buka tutup klep. Pengujian ini menggunakan dua jenis camshaft. Camshaft standar dari pabrikan dan camshaft aftermartket. Pengujian dilakukan bergantian menggunakan satu mesin yang sama. Setiap pengujian dilakukan permbersihan mesin dan penggantian oli baru. Setiap camshaft di lakukan 3 kali pengujian. Camshaft Aftermartket menghasilkan Daya yang lebih baik dibandingkan Camshaft Standard. Pada setiap putaran mesin daya yang dihasilkan camshaft aftermartket lebih tinggi dari Camshaft Standard. Camshaft Aftermartket menghasilkan torsi yang lebih baik dibandingkan Camshaft Standard. Pada setiap putaran mesin daya yang dihasilkan camshaft aftermartket lebih tinggi dari Camshaft Standard.</p>2024-04-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Surya Teknikahttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1796Pengaruh Putaran, Celah Busi, Celah Katub, Minyak Atsiri Terhadap Emisi Gas Buang2024-05-22T03:08:51+00:00Khoirul Anam[email protected]<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh putaran mesin, celah katup, celah busi, dan pencampuran minyak atsiri pada mesin Toyota Avanza tahun 2006 terhadap emisi gas hidrokarbon (HC) dan karbon dioksida (CO2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak atsiri sebanyak 20 ml per liter bahan bakar memiliki pengaruh signifikan terhadap emisi gas buang, diikuti oleh penyetelan celah busi dan celah katup, dengan putaran mesin mempengaruhi dalam urutan terakhir.</em> <em>Pengaturan yang menghasilkan emisi CO2 terendah adalah dengan penambahan minyak atsiri 20 ml, celah busi 1.1 mm, celah katup 0.15-0.20, dan putaran mesin 4.000 rpm. Sedangkan emisi HC terendah terjadi pada pengaturan celah busi 0.9 mm, penambahan minyak atsiri 20 ml, putaran mesin 4.000 rpm, dan celah katup 0.20-0.25.Prediksi hasil akhir menunjukkan emisi HC sebesar 193.11 ppm dan emisi CO2 sebesar 7.87% pada kondisi pengaturan minyak atsiri 20 ml, celah busi 1.1 mm, celah katup 0.15-0.20, dan putaran mesin 4.000 rpm.</em></p>2024-04-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Surya Teknika