Surya Teknika https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika <p>Journal title : Surya Teknika<br />E-ISSN : 2598-6198 (online)<br />DOI Prefix : 10.48144/suryateknika<br />Type of peer-review : Single blind<br />Indexing : Google Scholar<br />Frequency : Biannualy (April&amp; Oktober)</p> Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan en-US Surya Teknika 2598-6198 ANALISIS PENERAPAN K3 PADA PERBAIKAN CARRIER ROLLER BELT CONVEYOR DI AREA L21 BC1- BC3 DI PT CEMINDO GEMILANG BAYAH Tbk https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1938 <p>Penelitian ini bertujuan untuk analisis penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam <br />konteks perbaikan carrier roller dari L21 BC1 - L21 BC3. Tujuannya termasuk evaluasi prosedur K3 <br />yang ada, identifikasi potensi risiko, dan pengembangan strategi perbaikan yang memperhatikan <br />aspek keselamatan pekerja.Penelitian ini menggunakan metode survei yang dimulai pada tanggal <br />27 Juni - 17 Juli 2023. Teknik wawancara dan observasi digunakan untuk mengumpulkan informasi <br />dasar. Pengumpulan data dari departemen HR (Human Resources). Kemudian dalam penelitian ini <br />juga menggunakan Job safety Analysis (JSA) yaitu teknik menganalisis bahaya untuk <br />mengidentifikası potensi kecelakaan kerja dengan memfokuskan pada pekerjaan sebelum terjadinya <br />kecelakaan kerja. Bahaya belt conveyor dapat melibatkan potensi kecelakaan seperti penjepitan, <br />terjepitnya benda-benda atau pakaian, serta risiko tergelincir atau terjatuh. Penting untuk <br />memastikan bahwa prosedur keselamatan dan perawatan rutin diikuti untuk mengurangi risiko <br />potensial. Aktivitas belt conveyor melibatkan berbagai aspek untuk meminimalkan risiko kecelakaan <br />dan menjaga kondisi kesehatan pekerja yaitu dengan aspek pelatihan keselamatan, penandaan serta <br />sinyal keselamatan, prosedur penyelamatan darurat, penggunaan alat pelindung diri, evaluasi risiko <br />dan pencegahan kecelakaan. Belt conveyor di area L21 BC1- L21 BC3 dalam kondisi baik serta aman <br />untuk para pekerja karena sudah melibatkan berbagai aspek untuk meminimalkan risiko kecelakaan <br />dan menjaga kondisi kesehatan pekerja. Kemudian pada masalah carrier roller belt conveyor sering <br />terjadi keausan, kerusakan bantalan, kekakuan, serta kontaminasi.</p> Enok Warni Hamid Abdilah Copyright (c) 2025 Surya Teknika 2024-11-24 2024-11-24 8 2 10.48144/suryateknika.v8i2.1938 Analisa Penambahan Lapisan Aspal Pada Permukaan Pelat Penyerap Untuk Meningkatkan Kinerja Solar Water Heater https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1984 <p>Masalah di Indonesia adalah belum optimalnya pemanfaatan energi radiasi matahari. Peralatan utama pada penyerapan panas radiasi matahari adalah pelat penyerap. Usaha untuk meningkatkan kemampuan pelat penyerap diantaranya dengan memberikan lapisan aspal pada permukaan pelat penyerap untuk meningkatkan nilai konduktivitas panas mortar dan meningkatkan kinerja <em>solar water heater </em>. Penelitian dilakukan secara eksperimen perbandingan dengan dan tanpa penambahan lapisan aspal pada mortar untuk mengetahui nilai konduktivitas panas, selain itu dilakukan pula uji eksperimen perbandingan dengan dan tanpa penambahan lapisan aspal untuk mengetahui peningkatan kinerja <em>solar water heater &nbsp;</em>dengan variasi laju aliran air (0,05, 0.15 dan 0,25 liter/menit). Penelitian menghasilkan nilai konduktivitas termal mortar dengan lapisan aspal sebesar 1,25 W/m.°C lebih tinggi dibandingkan pelat penyerap mortar standar sebesar 1,13 W/m.°C. Pengujian eksperimen&nbsp; menghasilkan peningkatan efisiensi <em>solar water heater </em>&nbsp;dengan penambahan lapisan aspal pada pelat penyerap dibandingkan dengan <em>solar water heater </em>&nbsp;standar pada laju aliran air 0,05, 0,15 dan 0,25 liter/menit masing-masing sebesar 15.59%, 7.96% dan 3.40%.</p> Nova Risdiyanto Ismail Anggie Kurniawan Akhmad Farid Nurida Finahari Copyright (c) 2025 Surya Teknika 2024-11-24 2024-11-24 8 2 10.48144/suryateknika.v8i2.1984 Pengaruh Penggunaan Bioetanol Dari Bahan Baku Singkong Sebagai Campuran Pertalite Terhadap Performa Mesin https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1986 <p>Bahan bakar fosil saat ini keberadaannya semakin langka, dan diperlukan langkah-langkah pencarian bahan bakar alternatif yang layak untuk menggantikan bahan bakar minyak, terutama bensin, yang kebutuhannya sangat banyak untuk kendaraan bermotor. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti bensin adalah bioetanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana performa mesin yang paling optimal dengan menggunakan bahan bakar campuran bioetanol dari bahan baku singkong. Pengujian ini menggunakan metode experimen dengan menguji pengaruh campuran pertalite-bioetanol terhadap performa mesin dan memakai alat uji dynotest. Dari hasil pengujian daya maksimal yang dicapai oleh mesin sebesar 7,47 HP dengan menggunakan bahan bakar BE 30%&nbsp; sedangkan pengujian pada torsi maksimal yang dicapai oleh mesin sebesar 6,20 Nm dengan menggunakan bahan bakar pertalite 100%. Dilihat secara grafik dengan variasi bahan bakar yang berbeda daya maksimum semakin meningkat seiring jumlah kadar bioetanol dalam campuran bahan bakar pertalite semakin banyak, namun pada torsi maksimum yang dihasilkan menggunakan bahan bakar BE 30%, BE 20% dan BE 10% lebih rendah dari pada torsi maksimum menggunakan bahan bakar pertalite 100% , secara nilai selisih perbedaannya tidak banyak hanya nol koma baik pada daya maksimum maupun torsi maksimum yang dihasilkan dari variasi bahan bakar yang berbeda.</p> Imam Prasetyo Imam Towijaya Towijaya Isna Zaky Khusniati Aji Hufron Faza Copyright (c) 2025 Surya Teknika 2024-11-24 2024-11-24 8 2 10.48144/suryateknika.v8i2.1986 PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM STARTER PADA MESIN DAIHATSU ESPASS PICK UP https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1987 <p>Pada era dulu salah satu cara dalam menghidupkan mesin kendaraan baik mobil maupun truk<br />dengan cara diengkol atau didorong hingga dapat dihidupkan. Namun pada masa sekarang sistem <br />starter pada mobil maupun truk sudah menjadi kebutuhan pokok pada mobil atau truk. Fungsi <br />utama sistem starter adalah untuk menghidupkan awal mesin mobil atau truk dengan cara <br />memutar kunci kontak pada kendaraan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui <br />kerusakan dan cara perbaikan serta maintenance sistem starter pada Mesin Daihatsu Espass Pick <br />Up. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode <br />observasi, wawancara, kajian literatur dokumentasi, dan metode mengidentifikasi. Dengan <br />mengolah data yang telah diperoleh, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa <br />perawatan serta penyebab dari gangguan pada sistem starter mobil sebaiknya dilakukan secara <br />rutin, mengingat peran dan fungsi dari sistem starter pada mobil sangat pentng. Selain itu hasil <br />penelitian ini juga dapat disimpulkan komponen pada sistem starter mobil espass pickup dalam <br />kondisi yang baik serta terawat. Adapun pengujian serta pengukuran yang dilakukan pada sistem<br />starter mobil espass pick up meliputi pengujian pull in coil, hold in coil, gerakan kembali gigi pinion <br />dan cara kerja tanpa beban.</p> akhmadpujiono pujiono Yoga Prayogi Muhammad Zidan Apriadi Copyright (c) 2025 Surya Teknika 2024-11-24 2024-11-24 8 2 10.48144/suryateknika.v8i2.1987 Optimasi Ketinggian dan Debit Air terhadap Output energi Listrik yang dihasilkan pada PLTMH Desa Mendolo lebakbarang Pekalongan https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1993 <p>Penelitian ini berfokus pada optimasi ketinggian air (head) dan debit air untuk meningkatkan output energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang terletak di Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. Survei lapangan dilakukan untuk mengukur parameter hidrologi seperti ketinggian air dan debit air. Data dianalisis untuk menentukan pengaturan optimal bagi operasi PLTMH. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara ketinggian air, debit air, dan produksi energi listrik. Dengan memaksimalkan ketinggian hingga 8 meter, pembangkit listrik menghasilkan output energi puncak sebesar 41,949 kW. Studi ini memberikan rekomendasi praktis untuk meningkatkan efisiensi PLTMH melalui pemantauan rutin terhadap kondisi hidrologi dan penyesuaian parameter operasional.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Pembangkit listrik tenaga mikrohidro; Ketinggian air; Debit air; Output energi; Optimasi</p> Khoirul Anam Khoirul anam Copyright (c) 2025 Surya Teknika 2024-11-24 2024-11-24 8 2 10.48144/suryateknika.v8i2.1993 Daya dan Torsi Maksimal: Studi Eksperimental Penggunaan Karburator Aftermarket pada Sepeda Motor https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_teknika/article/view/1994 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penggunaan karburator aftermarket tipe PE 26 dan PE 28 terhadap kinerja sepeda motor Honda Mega Pro 150 cc keluaran tahun 2010. Uji performa dilakukan di Bengkel Ar-Speed Dynocenter dengan menggunakan mesin dynotest. Kinerja karburator aftermarket dibandingkan dengan karburator bawaan pabrik berdasarkan pengukuran daya dan torsi pada berbagai tingkat putaran mesin. Hasil analisis menunjukkan bahwa karburator tipe PE 26 menghasilkan daya puncak sebesar 13,7 HP pada 7000 RPM, meningkat 2,8 HP dibandingkan karburator standar. Selain itu, tipe PE 26 juga mencatat torsi maksimum sebesar 16,39 Nm pada 5750 RPM, yang lebih tinggi 2,6 Nm dibandingkan karburator standar. Sementara itu, karburator tipe PE 28 menghasilkan daya maksimum 13,0 HP pada 6750 RPM, dengan kinerja torsi yang lebih rendah dibandingkan tipe PE 26.Penelitian ini mengungkapkan bahwa karburator aftermarket tipe PE 26 menawarkan peningkatan performa yang signifikan, menjadikannya pilihan ideal untuk meningkatkan efisiensi mesin sepeda motor. Temuan ini memberikan wawasan baru bagi para penggemar otomotif dalam memaksimalkan potensi kendaraan roda dua melalui modifikasi komponen.</p> Khoirul Anam Khoirul anam Arif Feriansah Yoga Prayogi Eka Sahwal Maghfiroh Copyright (c) 2025 Surya Teknika 2024-11-24 2024-11-24 8 2 10.48144/suryateknika.v8i2.1994