Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Akses Ke Pelayanan Kesehatan Dengan Upaya Pencarian Pertolongan Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Wanita Pekerja Seksual (WPS) Di Desa Pasirsari Kabupaten Bekasi

Authors

  • Dewi Kurniati
  • Nerlih Sulastri

DOI:

https://doi.org/10.48144/jiks.v11i1.92

Abstract

Abstrak

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur yang penularanya terutama melalui hubungan seksual dari seorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya. Dari 92 WPS masih terdapat 15 WPS (16,3%) yang tidak ke fasilitas kesehatan jika menemukan tanda dan gejala infeksi. Hal ini berbahaya di karenakan tingkat penyebaran penyakit IMS sangat cepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencarian pertolongan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada Wanita Pekerja Seksual (WPS) Di Desa Pasirsari Kabupaten Bekasi Tahun 2017. Penelitian ini dengan desainanalitik pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh WPS yang ada di Desa PasirsariKabupaten Bekasi di tahun 2017. Uji statistik yang digunakan Chi Square, dengan derajat kepercayaan yang digunakan 95% (P=value 0,05). Hasil analisis diketahui bahwa. Sebesar 84,8% responden mempunyi pengetahuan baik. Sebagian besar (83,7%) responden berpendidikan tinggi, sebesar 70,7% responden menyatakan jauh ke fasilitas kesehatan. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang bermakna secara statistik yaitu pengetahuan (p=0,010) dan Pendidikan (p=0,015).sedangkan variabel yang tidak bermakna akses ke faskes (p=0,760).  Penelitian ini disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pendidikan dengan upaya pencarian pertolongan, dan tidakterdapat hubungan yang signifikan antara akses ke fasilitas kesehatan dengan upaya pencarian pertolongan. Berikan promosi kesehatan kepada semua WPS pencegahan penyakit menular IMS dan HIV/Aids dan segera pergi ke fasilitas kesehatan untuk pengobatan ketika menderita penyakit.

Kata Kunci: pengetahuan, pendidikan, akses ke fasilitas kesehatan.

Abstrack

Sexually Transmitted Infections (STIs) are infections caused by bacteria, viruses, parasites, or fungi that the penularanya primarily through sexual contact of an infected person to its sexual partner. Of 92 female sex workers there are still 15 female sex workers (16.3%) who are not to health facilities if they find signs and symptoms of infection. This is dangerous because of the rapid spread of STI disease. Research purposes to know Factors Related to Sexual Sexually Transmitted Infections (IMS) Sex Worker Sex Worker (WPS) In Pasirsari Village, Bekasi Regency, 2017. Research Method the design of this research is analytical research using Cross sectional approach. The population in this research is the number of WPS in Pasirsari village of Bekasi Regency in the year of 2017. The statistical test used Chi Square, with the degree of trust used 95% (P = value 0,05). The result of the analysis is known that. 84.8% of respondents sound good knowledge. Most (83.7%) of respondents are highly educated. As many as 70.7% of respondents feel far into health facilities. The result of bivariate analysis revealed that from the five variables studied, there were three statistically significant variables, namely knowledge (p = 0,010), education (p = 0,015). While the variables are not significant access to health facilities (p = 0,760). There is a significant relationship between knowledge, education. No significant relationship between acces to health facilities with relief efforts. Provide health promotion to all sexually transmitted STDs and STDs and immediately go to health facilities for treatment when suffering from illness.Keywords: knowledge, education, access to health facilities

Downloads

Published

2018-03-01