Edukasi Terstruktur untuk Meningkatkan Perilaku Dukungan Keluarga Pasien Diabetes

Authors

  • Atyanti Isworo
  • Agis Taufik
  • Eti Dwi H

DOI:

https://doi.org/10.48144/jiks.v10i2.82

Abstract

Kondisi penyakit diabetes yang kronis mengakibatkan pasien merasa bosan terhadap pengobatan. Keluarga merasa merawat anggota dengan diabetes dapat menimbulkan beban, tidak hanya beban fisik namun juga psikis dan emosional. Fenomena tentang keluarga yang kurang mendukung juga terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kembaran 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan dukungan keluarga antara kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan edukasi terstruktur. Desain penelitian menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pretest- postest with control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Kelompok intervensi adalah kelompok yang diberikan edukasi terstruktur tiap minggu sekali selama satu bulan. Besar sampel adalah 30 orang. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dan t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden pada kedua kelompok berada pada usia dewasa tengah, jenis kelamin perempuan (60,0%) pada kelompok intervensi dan (53,3%) pada kelompok kontrol, tingkat pendidikan SMA (46,7%) pada kelompok intervensi dan (33,3%) pada kelompok kontrol, pekerjaan IRT (40,0%) pada kelompok intervensi dan (33,3%) pada kelompok kontrol, lama merawat pada kedua kelompok rata-rata selama 3 tahun. Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan perilaku dukungan keluarga yang signifikan  sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok intervensi. Dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa edukasi terstruktur mampu meningkatkan perilaku dukungan keluarga pada pasien diabetes.

Downloads

Published

2017-09-05