Peran Pendidikan Gizi dalam Pencegahan Stunting

Authors

  • R Ruwiah Halu Oleo University
  • H Harleli Halu Oleo University
  • Yusuf Sabilu Halu Oleo University
  • F Fithria Halu Oleo University
  • Naro Elyas Sueratman Institute of Technology and Avicenna Health

DOI:

https://doi.org/10.48144/jiks.v14i2.417

Abstract

Stunting atau anak pendek adalah suatu kondisi gagal tumbuh kembang akibat gizi buruk yang menahun sehingga terlihat pada usia yang pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pendidikan gizi dalam pencegahan stunting. Metode dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan jenis Systematic Literature Review (SLR). Metode ini mengumpulkan semua bukti dari penelitian sebagai informasi tambahan. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat referensi dan jurnal yang berjumlah 27. Database terkait masalah stunting. Kajian ini khusus membahas strategi pencegahan stunting di masyarakat. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara asupan makro dan mikronutrien dengan pencegahan stunting, ada hubungan antara makanan tambahan ASI (MP-ASI) dengan stunting, dan ada hubungan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk pencegahan stunting. Dengan demikian jika pertumbuhan stunting dapat diatasi, maka pertumbuhan ekonomi suatu negara akan lebih baik dan terhindar dari pengobatan penyakit degeneratif.

Kata kunci: Pendidikan gizi, Pencegahan, Peran, Stunting

Author Biographies

H Harleli, Halu Oleo University

Department of Public Health

Yusuf Sabilu, Halu Oleo University

Department of Public Health

F Fithria, Halu Oleo University

Department of Public Health

Naro Elyas Sueratman, Institute of Technology and Avicenna Health

Department of Public Health and Nutrition

References

M. Mitra, “Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan),” J. Kesehat. Komunitas, vol. 2, no. 6, pp. 254–261, May 2015, doi: 10.25311/jkk.vol2.iss6.85.

S. Schrijner and J. Smits, “Grandparents and Children’s stunting in sub-Saharan Africa,” Soc. Sci. Med., vol. 205, pp. 90–98, May 2018, doi: 10.1016/j.socscimed.2018.03.037.

M. Ohyver, J. V. Moniaga, K. R. Yunidwi, and M. I. Setiawan, “Logistic Regression and Growth Charts to Determine Children Nutritional and Stunting Status: A Review,” in Procedia Computer Science, 2017, vol. 116, pp. 232–241, doi: 10.1016/j.procs.2017.10.045.

B. A. Paramashanti, Y. Paratmanitya, and M. Marsiswati, “Individual dietary diversity is strongly associated with stunting in infants and young children,” J. Gizi Klin. Indones., vol. 14, no. 1, p. 19, Jul. 2017, doi: 10.22146/ijcn.15989.

Kemendikbud, Jendela Pendidikan Dan Kebudayaan Gizi Untuk Prestasi. Jakarta: Media Komunikasi dan Inspirasi. Indonesia., 2017.

S. Wapres, 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2017.

D. Hariyadi, M. R. Damanik, and I. Ekayanti, “ANALISIS HUBUNGAN PENERAPAN PESAN GIZI SEIMBANG KELUARGA DAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT,” J. Gizi dan Pangan, vol. 5, no. 1, p. 61, Mar. 2010, doi: 10.25182/jgp.2010.5.1.61-68.

Hardinsyah and I. D. . Supariasa, Ilmu Gizi Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Indonesia, 2017.

E. M. Sari, M. Juffrie, N. Nurani, and M. N. Sitaresmi, “Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan,” J. Gizi Klin. Indones., vol. 12, no. 4, p. 152, Apr. 2016, doi: 10.22146/ijcn.23111.

D. Hariyadi and I. Ekayanti, “ANALISIS PENGARUH PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI TERHADAP STUNTING DI PROPINSI KALIMANTAN BARAT,” J. Teknol. Kejuruan, dan Pengajarannya, vol. 34, no. 1, 2011.

Isytiâ€TMaroh, “Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Menyusui Eksklusif pada Ibu Paska Seksiosesarea,” J. Ilm. Kesehat., vol. 6, no. 1, 2014.

N. N. Fajriyah and M. L. H. Fitriyanto, “Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri,” J. Ilm. Kesehat., vol. 9, no. 1, Mar. 2016.

C. B. Pangesti and W. D. Agussafutri, “Hubungan Peran Ibu dengan Konsep Diri Anak Usia 3-5 Tahun,” J. Kesehat. Kusuma Husada, pp. 160–165, Oct. 2017, doi: 10.34035/jk.v8i2.236.

R. D. Astuti and E. Nurlaela, “Pengalaman Ibu Menyusui Dalam Program Kader Pendukung ASI Di Puskesmas Kabupaten Pekalongan,” J. Ilm. Kesehat., vol. 11, no. 1, Mar. 2018, doi: 10.48144/JIKS.V11I1.89.

H. Rejeki, S. Rofiqoh, and Y. S. Pratiwi, “Paket Edukasi Sayang Ibu Dan Pengaruhnya Terhadap Pemberian Asi Ekslusif Di Kabupaten Pekalongan,” J. Ilm. Kesehat., vol. 12, no. 1, Mar. 2019, doi: 10.48144/JIKS.V12I1.135.

N. K. Aryastami, “Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia,” Bul. Penelit. Kesehat., vol. 45, no. 4, pp. 233–240, Dec. 2017, doi: 10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240.

D. Damhuri, A. E. Sejati, and D. N. Hidayati, “Adaptation of farmers in rice cultivation at dry season in gunungsari village (Bojonegoro-East Java) for learning source,” Proc. UR Int. Conf. Educ. Sci., vol. 0, no. 0, pp. 93–99, Jan. 2018.

L. O. Nursalam et al., “Mapping of subsurface geological structure and land cover using microgravity techniques for geography and geophysic surveys: A case study of Maluri Park, Malaysia,” Geosfera Indones., vol. 4, no. 3, pp. 280–290, Nov. 2019, doi: 10.19184/geosi.v4i3.13738.

N. I. HL, I. G. P. E. Saputra, A. E. Sejati, and S. Syarifuddin, “Developing Teaching Material Bajo’s Local Wisdom Sea Preservation Thomson-Brooks/Cole Model,” JPI (Jurnal Pendidik. Indones., vol. 9, no. 3, p. 355, Sep. 2020, doi: 10.23887/jpi-undiksha.v9i3.23234.

F. Cruz, E. Ramos, C. Lopes, and J. Araújo, “Tracking of food and nutrient intake from adolescence into early adulthood,” Nutrition, vol. 55–56, pp. 84–90, Nov. 2018, doi: 10.1016/j.nut.2018.02.015.

M. E. van Stuijvenberg, J. Nel, S. E. Schoeman, C. J. Lombard, L. M. du Plessis, and M. A. Dhansay, “Low intake of calcium and vitamin D, but not zinc, iron or vitamin A, is associated with stunting in 2- to 5-year-old children,” Nutrition, vol. 31, no. 6, pp. 841–846, Jun. 2015, doi: 10.1016/j.nut.2014.12.011.

K. Stephenson et al., “Consuming cassava as a staple food places children 2-5 years old at risk for inadequate protein intake, an observational study in Kenya and Nigeria,” Nutr. J., vol. 9, no. 1, 2010, doi: 10.1186/1475-2891-9-9.

N. M. Susanty and A. Margawati, “HUBUNGAN DERAJAT STUNTING, ASUPAN ZAT GIZI DAN SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 24 – 36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUGANGAN SEMARANG,” J. Nutr. Coll., vol. 1, no. 1, pp. 327–336, Oct. 2012, doi: 10.14710/jnc.v1i1.736.

D. P. Khasanah, H. Hadi, and B. A. Paramashanti, “Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu,” J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet., vol. 4, no. 2, p. 105, Aug. 2016, doi: 10.21927/ijnd.2016.4(2).105-111.

Downloads

Published

2021-10-29