Hubungan Pelayanan Informasi Obat Terhadap Tingkat Kepuasan Dan Pengetahuan Pasien

Authors

  • Wulan Agustin Ningrum Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • Nafisa Aufa Azzahra Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • Irma Suryani Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.48144/jiks.v15i2.1627

Keywords:

Kepuasan Pasien, Pelayanan Informasi Obat, Pengetahuan, Klinik, Patient Satisfaction, Drug Information Services, Knowledge, Clinic

Abstract

Abstract

One form of pharmaceutical service is drug information service (PIO). In addition to being a professional obligation, PIO can also be used to determine the level of patient satisfaction. In addition, drug information services can also be used as promotional media to patients about who is a pharmacist. The design of this study is descriptive with a non-probability sampling method through a cross-sectional approach, which means that samples must meet the inclusion criteria until the total sample reaches 95 samples. The results showed that there was a significant relationship between the participation of pharmaceutical personnel in drug information services with the level of satisfaction, with a P value of 0.006 and an OR value of 13.5, and there was a significant relationship between the participation of pharmaceutical personnel in drug information services with a level of patient knowledge with a P value of 0.001 and an OR value of 14.4 from these results it is expected that the clinic can increase the number of human resources in one installation pharmacy.

 

Keywords: Patient Satisfaction, Drug Information Services, Knowledge, Clinic

 

Abstrak

Salah satu bentuk pelayanan kefarmasian adalah pelayanan informasi obat (PIO). Selain menjadi kewajiban profesional, PIO juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pasien. Selain itu pelayanan informasi obat juga dapat dijadikan media promosi kepada pasien tentang siapa apoteker. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan dengan metode pengambilan sampel non-probabilitas melalui pendekatan cross-sectional, yang berarti sampel harus memenuhi kriteria inklusi sampai total sampel mencapai 95 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran serta tenaga kefarmasian dalam pelayanan informasi obat dengan tingkat kepuasan, dengan nilai P value 0,006 dan nilai OR sebesar 13,5, serta ada hubungan yang signifikan antara peran serta tenaga kefarmasian dalam pelayanan informasi obat dengan tingkat pengetahuan pasien dengan nilai P value 0,001 dan nilai OR sebesar 14,4 dari hasil tersebut diharapkan klinik dapat menambah jumlah SDM yang ada dalam satu instalasi farmasi.

 

Kata kunci: Kata kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Informasi Obat, Pengetahuan, Klinik

Downloads

Published

2022-10-03