Perilaku Lansia Penderita Diabetes Mellitus di Pedesaan
DOI:
https://doi.org/10.48144/jiks.v16i2.1481Keywords:
Diabetes mellitus; lansia; perilaku; pedesaanAbstract
Angka kejadian Diabetes Mellitus (DM) di dunia memiliki kecenderungan meningkat setiap tahun.
Peningkatan di Negara berkembang meningkat 2 kali lebih banyak, peningkatan kejadian DM tidak
hanya di wilayah perkotaan saja, tetapi juga di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku lansia penderita penyakit DM di Pedesaan Kabupaten Pekalongan. Rancangan
penelitian adalah cross sectional dengan tekhnik pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik
purposive sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui perilaku lansia
penderita DM di Pedesaan di Kabupaten Pekalongan. Jumlah responden diperoleh sebanyak 124
yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu lansia dengan riwayat penyakit diabetes mellitus
lebih dari 1 tahun dan lansia yang mampu berkomunkasi secara verbal dan kooperatif.
Hasil penelitian didapatkan perilaku lansia penderita DM di pedesaan Kabupaten Pekalongan
adalah perilaku merokok setiap hari sebesar 30,65%, perilaku tidak pernah melakukan aktifitas fisik
sebesar 66,94%, dan perilaku mengkonsumsi makanan manis sebesar 41,94%. Dapat disimpulkan
bahwa perilaku lansia penderita DM di pedesaan di Kabupaten Pekalongan merupakan perilaku
yang tidak sehat, peneliti berharap perawat komunitas agar tetap memperhatikan dan
memberdayakan keluarga yang memiliki lansia agar dapat membantu dan merubah perilaku yang
tidak sehat pada lansia agar kualitas kehidupan lansia penderita DM menjadi lebih optimal.
References
Wild S., Roglic G., Green A., Sicree R., King H. ING, “Estimates for the year 2000 and projections for 2030,” World Health, vol. 27, no. 5, 2004.
V. Mohan, Y. K. Seedat, and R. Pradeepa, “The rising burden of diabetes and hypertension in southeast Asian and African regions: Need for effective strategies for prevention and control in primary health care settings,” Int. J. Hypertens., vol. 2013, 2013.
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Riset Kesehatan Dasar. Jakarta, 2013.
K. Pae, “Perbedaan tingkat sepresi pada lansia yang tinggal di panti werdha dan yang tinggal di rumah bersama keluarga,” J. Ners LENTERA, vol. 5, no. 1, pp. 21–32, 2017.
World Health Organization, “Mental health of older adults,” 2017. .
Kemenkes RI, “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018,” Kementrian Kesehat. RI, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2018.
R. M. Anjana et al., “Prevalence of diabetes and prediabetes in 15 states of India: results from the ICMR–INDIAB population-based cross-sectional study,” Lancet Diabetes Endocrinol., vol. 5, no. 8, pp. 585–596, 2017.
N. C. Vaz, A. M. Ferreira, M. S. Kulkarni, and F. S. Vaz, “Prevalence of diabetes mellitus in a rural population of Goa, India,” Natl. Med. J. India, vol. 24, no. 1, pp. 16–18, 2011.
E. F. N. Susanti, “Gambaran Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Melitus pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2,” Naskah Publ. Univ. Muhammadiyah Surakarta, pp. 1–14, 2019.
A. Rahmawati and A. Hargono, “Dominant Factor of Diabetic Neuropathy on Diabetes Mellitus Type 2 Patients,” J. Berk. Epidemiol., vol. 6, no. 1, p. 60, 2018.
Wardiah and E. Emilia, “Risk Factors Diabetes Mellitus In The Work Area Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa,” J. Kesehat. Glob., vol. 1, no. 3, pp. 119–126, 2018.
D. R. Rediningsih and I. P. Lestari, “Analisis faktor resiko yang mempengaruhi kejadian diabetes mellitus tipe II di Desa Kemambang,” Naskah Publ. Univ. Ngudi Waluyo, vol. 3, no. 2, p. 6, 2021.
T. Sudargo, H. L. Freitag, F. Rosiyani, N. A. Kusmayanti, Hakimi, and S. E. Irianto, Pola makan dan obesitas. Yogyakarta: UGM Press, 2018.
S. H. Sonyo, T. Hidayati, and N. K. Sari, “Gambaran pengetahuan dan sikap pengaturan makan penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kendal 2,” J. Care, vol. 4, no. 3, pp. 38–49, 2016.
G. Kusnadi, E. A. Murbawani, and D. Y. Fitranti, “Faktor risiko diabetes melitus tipe 2 pada petani dan buruh,” J. Nutr. Coll., vol. 6, no. 2, p. 138, 2017.
W. Afridah, I. Nadatien, and N. J. Firdausi, “Analisis faktor perilaku terhadap prevalensi penyakit diabetes mellitus di Indonesia,” Naskah publiksai Univ. Nahdlatul Ulama Surabaya, 2014.
Y. Farradika, Y. Umniyatun, M. I. Nurmansyah, and M. Jannah, “Perilaku Aktivitas Fisik dan Determinannya pada Mahasiswa Fakultas Ilmu - Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka,” ARKESMAS (Arsip Kesehat. Masyarakat), vol. 4, no. 1, pp. 134–142, 2019.
E. W. Mulyasari and M. Srimiati, “Asupan Zat Gizi Makro, Aktivitas Fisik dan Tingkat Stress dengan Kejadian Hipertensi pada Dewasa (18-60 Tahun),” J. Ilm. Kesehat., vol. 2, no. 2, pp. 83–92, 2020.
Aniska T, “Studi Epidemiologi Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Pada Usia Lanjut Di Desa Purwodadi,” PREPOTIF J. Kesehat. Masy., vol. 6, no. 2, pp. 1526–1534, 2022.
D. D. Lestari, D. s. Purwanto, and S. H. M. Kaligis, “Gambaran kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan Indeks Massa Tubuh 18,5-22,9 kg/m2,” J. e-Biomedik, vol. 1, no. 2, pp. 991–996, 2013.
D. S. Prawitasari, “Diabetes Melitus dan Antioksidan,” KELUWIH J. Kesehat. dan Kedokt., vol. 1, no. 1, pp. 48–52, 2019.