Penetapan Kadar Antalgin dan Deksametason Natrium Fosfat dalam Jamu Pegal Linu yang Beredar di Kabupaten Pekalongan dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

Authors

  • Umi Hanifah Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • S Slamet Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • W Wirasti Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • Khusna Santika Rahmasari Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.975

Abstract

Abstract
Jamu pegal linu or herbal medicine for aches and pains is traditional medicine that is widely consumed by the community to treat aches and pains. Many jamu pegal linu are added with Medicinal Chemicals (BKO) to add their properties. The addition of BKO in herbal medicine is strictly prohibited, because it can cause side effects that are harmful to the body, antalgin and dexamethasone sodium phosphate are drugs that have anti-inflammatory properties, so they are often added to herbal aches and pains. The purpose of this study was to determine the content of antalgin and dexamethasone sodium phosphate in herbal pain relief circulating in Pekalongan Regency. This type of research is experimental. This research uses qualitative and quantitative analusis. Qualitative analysis was carried out using the preparative TLC metode with mixed mobile phase of methanol and n-hexane (7:3). Qualitative analysis was carried out using the HPLC method with a mixed mobile phase of methamol and aquabides (75:25), C18 column stationary phase, injection volume of 20 µL, flow rate 1,0 µL/min at a wavelength of 282 nm for antalgin analysis and 238 nm for analysis dexamethasone sodium phosphate. The results showed that samples with Rf values ≤ 0.05 and ˃ 0.05 from the comparison Rf values ware said to be positive, where there were 7 samples of positive antalgin and 1 positive sample of dexamethasone sodium phosphate, samples that were declared positive were measured using the HPLC method. Antalgin levels in the sample were 6.649±0.275; 8.874±0.240; 9.678±0.268; 4.006±0.318; 2.501±0.032; 8.006±0.070 and 3.039±0.029 mg/g, white the levels of dexamethasone sodium phosphate in the sample were 6.059±0.023 mg/g.
Keywords: Antalgin; Dexamethasone Sodium Phosphate; Preparative TLC; HPLC

Abstrak
Jamu pegal linu adalah obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk mengobati pegal linu. Banyak jamu pegal linu yang ditambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) untuk menambahkan khasiatnya. Penambahan BKO dalam jamu sangat dilarang, karena dapat mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh, antalgin dan deksametason natrium fosfat adalah obat yang memiliki khasiat antiinflamsi sehingga sering tambahkan dalam jamu pegal linu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan antalgin dan deksametason natrium fosfat dalam jamu pegal linu yang beredar di Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini menggunkan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan menggunakan metode KLT preparatif dengan fase gerak campuran metanol dan n-heksana (7:3). Analisis kualitatif dilakukan menggunkan metode HPLC dengan fase gerak campuran metanol dan aquabides (75:25), fase diam kolom C18, volume ijeksi 20 µL, laju aliran 1,0 µL/menit pada panjang gelombang 282 nm untuk analisis antalgin dan 238 nm untuk analisis deksametason natrium fosfat. Hasil menunjukan sampel yang memiliki nilai Rf ≤ 0,05 dan ˃ 0,05 dari nilai Rf pembanding maka dikatakan positif, dimana terdapat 7 sampel positis antalgin dan 1 sampel positif deksametason natrium fosfat, sampel yang dinyatakan positif diukur kadarnya menggunakan metode HPLC. Kadar antalgin dalam sampel adalah 6,649±0,275; 8,874±0,240; 9,678±0,268; 4,006±0,318; 2,501±0,032; 8,006±0,070 dan 3,039±0,029 mg/g, sedangkan kadar deksametason natrium fosfat dalam sampel adalah 6,059±0,023 mg/g.
Kata kunci: Antalgin; Deksametason Natrium Fosfat; KLT Preparatif; HPLC

Downloads

Published

2021-12-22