Gambaran Pemberian ASI Dan Kejadian Hiperbilirubin Pada Bayi Baru Lahir

Authors

  • Sukma Dara Kusuma Program Studi Sarjana Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • Aida Rusmariana Program Studi Sarjana Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.969

Abstract

Abstract
The most common clinical phenomenon in newborns is hyperbilirubin with an incidence rate is about 85%. Newborns produce higher bilirubin 2 to 3 times than adults. The study was aimed to describe of bresfeeding and the incidence of hyperbilirubinemia among newborns. The study was apllied literature review method. Articles were searched in database include pubmed, scilit, and garba garuda by using the keywords “Newborn, Hyperbilirubin, Jaundice, Breasfeeding”. The articles that included in the review were published in 2016-2021. The quality of articles was assessed usin the Discern Instrument. The results show that 210 newborns (53%) were breasfeed 8 time a day. The incidence of hyperbilirubinemia in newborns 49,5% (195 newborns). Hyperbilirubinemia still occurs among breasfeed newborns. Hyperbilirubinemia is not only influence by frequency of breasfeeding, but there are other factors such as low weight birth, gestational age, premature, and delivery process. This study can be a reference of nursing care in newborns.
Keywords: Breasfeeding, Hyperbilirubinemia, Jaundice, Newborn

Abstrak
Fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir salah satunya adalah hiperbillirubin dengan kejadian lebih dari 85% pada bayi cukup bulan. Bayi menghasilkan billirubin yang lebih tinggi dari orang dewasa, dan biasanya bayi baru lahir yang cukup tinggi, 2 sampai 3 kali lipat dari orang dewas. Untuk mengetahui gambaran pemberian ASI dan kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Metode penelitian yang digunakan adalah Literature review, dengan pencarian artkel menggunakan database pubmed, scilit dan garba garuda untuk menemukan artikel yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan memasukkan kata kunci “Bayi Baru Lahir, Hiperbilirubin, Ikterus, Pemberian ASI” dalam periode 2016-2021. Instrumen untuk menilai kualitas artikel menggunakan Discern Instrument. Hasil literature review menunjukkan frekuensi pemberian ASI pada bayi baru lahir didapatkan hasil dengan kategori pemberian ≥8x/hari sebanyak 210 bayi (53,3%). Kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir masih banyak terjadi meski pemberian ASI sudah baik dalam penelitian ini didapatkan hasil bayi yang ikterus sebanyak 195 (49,5%). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak hanya frekuensi pemberian ASI saja namun ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya yaitu berat badan lahir rendah, usia kehamilan/bayi dengan prematur, dan proses persalinan juga dapat menyebabkan hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan asuhan keperawatan.
Kata kunci: Bayi baru lahir; hiperbilirubin; ikterus; pemberian ASI

Downloads

Published

2021-12-23