Penerapan Terapi Bermain Lego Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Resiko Gangguan Perkembangan

Authors

  • N Nabila Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • Siti Rofiqoh Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.773

Abstract

Abstract
Psychomotor skills are one of the developing chilg’s abilities that involve certain organs and muscles and requre well coordination. The purpose of this study is to describe the application of lego play therapy in improving psychomotor development in preschool-aged children who are at risk of developmental disorders participated in this study. The Developmenta Pre-Screening Questionnaire (KPSP) was used to assessthe psychomotor skills. The result show that KPSP value before the intervetion in both participant were 5 and 7. After the intervetion the values were increase to be 10 and 12. These result proved that lego play therapy can improve psychomotor development among preschool-aged chilidren who are at risk of devolpmenental disorders. Moreover nurses are strongly suggest to implement legp play therapy as an alternative intrvetion to improve psychomotor developmental in preschool-aged children.
Keywords: Lego Play Therapy, Preschool Age, Psychomotor Development

Abstrak
Motorik halus merupakan salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil dan memerlukan koordinasi yang cermat. Tujuan penulisan ini menggambarkan penerapan terapi bermain lego dalam meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode deskriptif dengan subyek dua pasien anak usia prasekolah yang mengalami resiko gangguan perkembangan. Alat ukur menggunakan lembar observasi yang mengacu pada Kuisioner PraSkrining Perkembangan (KPSP). Hasil menunjukkan sebelum intervensi nilai observasi perkembangan motorik halus pada kasus satu yaitu 5 dan pada kasus dua yaitu 7. Setelah dilakukan intervensi nilai observasi kasus satu meningkat menjadi 10, sedangkan pada kasus dua meningkat menjadi 12. Kesimpulan bahwa terapi bermain lego membantu meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah yang mengalami resiko gangguan perkembangan. Diharapkan perawat menjadikan terapi bermain lego sebagai salah satu alternative tindakan untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak prasekolah.
Kata kunci : TerapiBermain Lego; Motorikhalus; UsiaPrasekolah

Downloads

Published

2021-12-07