Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923

Authors

  • Eka Meida Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • St Rahmatullah Prodi Sarjana Farmasi, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.1049

Abstract

Abstract
Bandotan leaves (Ageratum conyzoides L.) have antibacterial activity due to flavonoid compounds, saponins, alkaloids, terpenoids, and tannins. Itchy skin problems due to infection with Staphylococcus aureus bacteria that often occur in the community. The use of antibacterial ointments can treat skin infections caused by bacteria. The purpose of this study was to test the antibacterial effectiveness of bandotan leaf extract ointment formulations against Staphylococcus aureus bacteria. This research method is experimental research using well diffusion. The concentration of bandotan leaf extract ointment was 5%,7% and 10% with negative control, namely ointment without extract and positive control using Mupirocin ointment. The results showed that bandotan leaves (Ageratum conyzoides L.) could be formulated as ointment preparations and met the quality requirements of ointment preparations, including organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test and adhesion test. The results of this study showed that the average inhibition zone diameter of formula 1 was 4.98 mm, formula 2 was 5.20 and formula 3 had the largest inhibition zone with an average of 6.86 mm. Data obtained by the formation of a clear inhibition zone for 24 hours after treatment. The data obtained were analyzed by one way ANOVA resulting in a sig value of 0.191 > 0.05.
Keywords: Antibacterial; Bandotan leaves; Evaluation; ointment; Staphylococcus aureus ATCC 25923

Abstrak
Daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) memiliki aktivitas antibakteri karena senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, terpenoid, dan tannin. Permasalahan kulit gatal karena infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang sering terjadi di masyarakat. Penggunaan salep antibakteri dapat mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji efektivitas antibakteri formulasi sediaan salep ekstrak daun bandotan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan difusi sumuran. Konsentrasi salep ekstrak daun bandotan 5%,7% dan 10% dengan kontrol negatif yaitu salep tanpa ekstrak dan kontrol positif dengan menggunakan salep Mupirocin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan salep dan memenuhi persyaratan mutu sediaan salep, diantaranya uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat. Hasil penelitian diameter zona hambat rata-rata formula 1 sebesar 4,98 mm, formula 2 sebesar 5,20 dan formula 3 memiliki zona hambat yang paling besar yaitu dengan rata-rata 6,86 mm data yang diperoleh dari terbentuknya zona hambat bening selama 24 jam setelah perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan one way ANOVA dihasilkan nilai sig 0,191 > 0,05.
Kata kunci: Antibakteri, Daun Bandotan, Evaluasi, Salep, Staphylococcus aureus ATCC 25923

Downloads

Published

2022-01-19