https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/issue/feedProsiding Seminar Nasional Kesehatan2022-01-21T06:11:45+00:00Risqi Dewi Aisyahaisyahrisqidewi@gmail.comOpen Journal Systems<p>Journal title : Prosiding Seminar Nasional Kesehatan<br />ISSN <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20211103531447250">2808-7968</a><br />DOI Prefix : 10.48144/prosiding<br />Type of peer-review : Single blind<br />Indexing : <a href="https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=BfDHq60AAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a><br />Frequency : Biannualy (Maret & September)</p>https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/613Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Mahasiswa FIK UNW Mataram) 2021-11-02T06:56:06+00:00Nurul Auliya Kamilamila_yk2007@yahoo.comZiadatul Munawarahmila_yk2007@yahoo.com<p><strong><em>Abstrack</em></strong></p> <p><em>The Covid-19 pandemic has changed the learning system in Indonesia from face-to-face in a room to online learning through electronic devices. Teachers/lecturers, students and students are forced to study from home because face-to-face learning is abolished to prevent the transmission of COVID-19. The online learning model is still very rarely carried out by several universities considering that campus readiness in carrying out online lectures takes time, as well as student readiness to take online lectures requires time and process, therefore it is necessary to map students' perceptions of the implementation of online learning for students. The purpose of this study was to determine the perceptions of students of the Faculty of Health Sciences UNW Mataram (FIK UNW Mataram) towards online learning during the Covid 19 Pandemic. This study was a descriptive study with a cross sectional approach. The sample of this study was all students of FIK UNW Mataram which consisted of 3 study programs, namely D3 Pharmacy, D3 Midwifery, and D3 Nursing, totaling 247 people. This research was conducted in the Odd semester 2020/2021. The instrument used is a closed questionnaire about students' perceptions of online learning with answers that are degraded according to the Likert scale and have been validated by experts. The analysis technique used is descriptive. The results showed that descriptive analysis of the perception data of FIK UNW Mataram students towards online learning resulted in an average of 2.06 or a fairly good category. Therefore, it can be concluded that online learning at FIK UNW Mataram in the 2020/2021 Odd Semester was less effective.</em><br><em>Keywords: Perseption; online learning; covid-19</em></p> <p><br><strong>Abstrak</strong><br>Masa Pandemi Covid-19 telah mengubah system pembelajaran di Indonesia dari yang tatap muka dalam ruangan menjadi pembelajaran online melalui perangkat elektronik. Guru/dosen, siswa dan mahasiswa terpaksa belajar dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk mencegah penularan covid-19. Model pembelajaran Daring masih sangat jarang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi mengingat kesiapan kampus dalam melaksanakan perkuliahan daring ini membutuhkan waktu, begitu juga kesiapan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan daring ini membutuhkan waktu dan proses, oleh sebab itu diperlukan adanya pemetaan persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran daring pada mahasiswa FIK UNW Mataram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan terhadap pembelajaran daring pada masa Pandemi Covid 19. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIK UNW Mataram yang terdiri dari 3 program studi yaitu D3 Farmasi, D3 Kebidanan, dan D3 Keperawatan yang berjumlah 247 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil 2020/2021. Instrument yang digunakan adalah angket tertutup tentang persepsi mahasiswa tentang pembelajaran daring dengan jawaban berdegradasi sesuai skala likert dan telah divalidasi ahli. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis deskriptif data persepsi mahasiswa FIK UNW Mataram terhadap pembelajaran daring menghasilkan rata-rata sebesar 2.06 atau kategori cukup baik. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring di FIK UNW Mataram pada Semester Ganjil 2020/2021 berlangsung kurang efektif. <br>Kata kunci: Persepsi; pembelajaran daring; covid-19</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosidinghttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/615Literature Review: Penerapan Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI2021-11-02T08:34:40+00:00Tuti Purwaningsihfikes.umpp@gmail.comI Isytiarohfikes.umpp@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Breast cancer is recently common to be suffered by young women. However, Breast Cancer has a greater chance to be cured if it is detected early, for instance by implementing Breast Self-Examination (BSE). Breast Self-Examination is a method to detect breast abnormalities early. BSE can be introduced through health education. The purpose of this study was to determine the improvement of young women understanding of BSE after joining health education based on a literature review. This literature review was constructed by analyzing 3 articles taken from Google Scholar with “BSE”, “health education”, and “understanding” as the keywords, and published during 2013-2020. Inclusion criteria the form of fulltext articles, quasy experiment or experiment, same test result. The results analysis number of respondents from the three articles 226. The results showed that before to conduct health education the respondent’s less understanding 38% and after to conduct health education the respondent’s understanding 79%. In conclusion, health education could be conducted to improve the understanding of BSE among young women. Therefore, health care providers are expected to conduct health education to improve the understanding of BSE, in young women.</em><br><em>Keywords: Health education; understanding; BSE</em></p> <p><br>Abstrak<br>Kanker payudara mulai menyerang remaja putri. Kanker payudara memiliki peluang besar sembuh jika dideteksi secara dini yaitu melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan payudara sendiri adalah cara untuk mengetahui secara dini kelainan pada payudara. Pendidikan kesehatan menjadi salah satu upaya meningkatkan pengetahuan SADARI. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja putri setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI berdasarkan literature review. Pendekatan dari metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan jumlah artikel tiga, diambil dari google scholar dengan kata kunci “SADARI”, “pendidikan kesehatan”, “pengetahuan”, ketiga artikel terbit tahun 2013-2020. Kriteria inklusi adalah artikel fullteks, quasi eksperimen atau eksperimen, uji hasil sama. Hasil analisa jumlah responden dari tiga artikel 226. Hasil menunjukkan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan responden dengan pengetahuan kurang 38% dan setelah diberikan pendidikan kesehatan responden dengan pengetahuan baik 79%, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya memberikan edukasi SADARI untuk meningkatkan pengetahuan SADARI pada remaja putri.<br>Kata kunci: Pendidikan kesehatan; pengetahuan; SADARI</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/616Screening Kelarutan Komponen SNEDDS Ekstrak Minyak Biji Mahoni (Swietenia mahagoni (Linn.))2021-11-02T08:37:55+00:00Nurista Dida Ayuningtyasnuristad@gmail.comAgustina Putri Pitarisa nuristad@gmail.comSilmi Mey Aryaninuristad@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Mahogany seed oil extract has pharmacological activities antimicrobial, antihypertensive, and anti-inflammatory. This potential can be developed into pharmaceutical dosage forms that are more practical to use. SNEDDS preparation is a dosage form that allows lipophilic active substances to be delivered to the target side of the drug. SNEDDS has oil, surfactant and co- surfactant components. In this study, the solubility of these components will be screened with mahogany seed oil extract. After finding the solubility of each component, the SNEDDS formula for mahogany seed oil extract was made. The oils used were oleic acid, VCO and IPM, cremophor surfactants RH40 and Tween 80, and co-surfactants PEG 400 and propylene glycol. The results of the solubility test were the largest components of SNEDDS, namely the components of oleic acid oil (98.4+0.00), cremophor RH40 (100.0+0.00), and PEG 400 (100.6+0.51). The SNEDDS formula for mahogany seed oil extract was made with a combination of oleic acid: cremophor RH40: PEG 400 1:8:1 with 200 L of extract. The characteristics of SNEDDS obtained are transmittance value of 98.83+0.06%, pH 5.8 + 0.24, and emulsification time of 34.33 + 6.66 seconds with grade A where SNEDDS quickly forms nanoemulsions in 1 minute, has a good appearance. clear.</em><br><em>Keywords: Mahagonay, Solubility, SNEDDS,</em></p> <p><br>Abstrak<br>Ekstrak minyak biji mahoni memiliki aktifitas farmakologi yaitu antimikroba, antihipertensi, dan antiinflamasi. Potensi tersebut dapat dikembangkan ke dalam bentuk sediaan farmasi yang lebih praktis digunakan. Sediaan SNEDDS merupakan bentuk sediaan yang memungkinkan zat aktif yang bersifat lipofil untuk dihantarkan ke sisi target obat. SNEDDS memiliki komponen minyak, surfaktan dan ko surfaktan. Pada penelitian ini akan dilakukan screening kelarutan komponen tersebut dengan ekstrak minyak biji mahoni. Setelah ditemukan kelarutan masing- masing komponen kemudian dilakukan pembuatan formula SNEDDS ekstrak minyak biji mahoni. Minyak yang digunakan yaitu asam oleat, VCO dan IPM, surfaktan cremophor RH40 dan Tween 80, dan ko surfaktan PEG 400 dan propilenglikol. Hasil uji kelarutan paling besar komponen SNEDDS yaitu komponen minyak asam oleat (98.4+0.00), cremophor RH40 (100.0+0.00), dan PEG 400 (100.6+0.51). Formula SNEDDS ekstrak minyak biji mahoni dibuat dengan kombinasi asam oleat : cremophor RH40 : PEG 400 1:8:1 dengan ekstrak sebanyak 200 µL. Karakteristik SNEDDS yanng diperoleh nilai transmitan 98,83+0,06 %, pH 5,8 + 0,24, dan waktu emulsifikasi 34,33 + 6,66 detik dengan grade A dimana SNEDDS cepat membentuk nanoemulsi dalam 1 menit, memiliki penampilan yang jernih.<br>Kata kunci: Kelarutan, Mahoni, SNEDDS, </p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/618Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Temu Blenyeh (Curcuma Purpurascens Blumae) Dengan Metode Dpph (1,1 Diphenyl-2-Picrylhydrazyl)2021-11-03T03:08:53+00:00Oktariani Pramiastutioktariani.pram@gmail.comFiqih Kartika Murtioktariani.pram@gmail.comSri Mulyatioktariani.pram@gmail.comUlfatun Khasanahoktariani.pram@gmail.comRima Harsa Atqiya Alquraisioktariani.pram@gmail.comAinun Afifahoktariani.pram@gmail.comAisyah Khairunisa Nitha Sundawaoktariani.pram@gmail.comEla Nandayanioktariani.pram@gmail.comYoga Pamungkasoktariani.pram@gmail.com<p><em>ABSTRACT</em><br><em>Antioxidants have a function to scavenge and neutralize oxidation effect caused by free radicals by preventing the formation of radicals. Temu blenyeh (Curcuma purpurascens Bl) is one of the curcuma species which is still under-researched. Traditionally, temu blenyeh is used to treat stomachache, cough, itch, and skin infection. Some studies show that temu blenyeh extract had antioxidants activity and anti-cancer. The extract contains flavonoid, terpenoid, steroid, triterpenoid, essential oil. The study aimed to determine antioxidant activity of ethanol extract of temu blenyeh using DPPH method. Temu blenyeh was extracted by maceration with 96% ethanol solvent. The antioxidants activity test described that the value of IC50 was 48.697 ppm.</em></p> <p><em>Keywords: Temu blenyeh, DPPH, antioxidants</em></p> <p>Abstrak <br>Antioksidan berfungsi untuk menangkal dan menetralisasi efek oksidasi yang disebabkan radikal bebas dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Temu blenyeh (Curcuma purpurascens Bl) salah satu spesies curcuma yang masih sedikit diteliti. Temu blenyeh secara tradisional digunakan untuk mengobati sakit perut, batuk, gatal, dan infeksi kulit. Beberapa penelitian membuktikan bahwa ekstrak rimpang temu blenyeh memiliki aktivitas antioksidan dan anti kanker. Temu blenyeh mengandung flavonoid, terpenoid, steroid, triterpenoid dan minyak esensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol temu blenyeh menggunakan metode DPPH. Temu blenyeh diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dalam penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol temu blenyeh menunjukkan hasil nilai IC50 sebesar 48,697 ppm.</p> <p>Kata kunci : Temu blenyeh; DPPH; Antioksidan</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/619Literature Review : Pengaruh Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Kontrol Asma2021-11-03T03:16:10+00:00Novi Andriyaninoviandriyani99@gmail.comDian Kartikasarinoviandriyani99@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The Backgrounds : Asthma can cause narrowing of the airways, and it can cause symptoms such as wheezing, coughing, and shortness of breath (dyspnea), therefore treatment is needed to control asthma to reduce the symptoms caused. One of the non-farmacological treatments is using the buteyko breathing technique. To describe the effect of the buteyko breathing technique on asthma control. This literature review research accessed the Garba Garuda and Researchgate databases. Search articles using two languages, for Indonesian-language articles, the search was conducted using the keywords: “Asma”, “Buteyko”, "Kontrol asma", while the English-language articles used the keywords: “Asthma”, “Buteyko”, “Asthma control". This study used the JBI critical appraisal checklist for quasi-experimental studies, and the PICOTS format (population, intervention, comparative group, outcome, time, study design) in determining inclusion and exclusion criteria. The results of this literature review showed that there was an increase in the level of asthma control after the intervention. There was also an effect of giving the buteyko breathing technique on asthma control. The p-value was less than 0.05. The conclusion of this literature review research showed that there was an effect of giving the buteyko breathing technique on asthma control.</em></p> <p><em>Keywords : Asthma; Buteyko; Asthma control</em></p> <p><br>Abstrak<br>Penyakit asma dapat menyebabkan penyempitan pada saluran napas, dan hal ini dapat menimbulkan gejala seperti mengi, batuk, dan sesak napas (dispnea) pada penderitanya, maka dari itu diperlukan pengobatan untuk mengontrol asma agar mengurangi gejala yang ditimbulkan. Salah satu pengobatan non farmakologinya yaitu dengan menggunakan teknik pernapasan buteyko. Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap kontrol asma. <br>Penelitian literature review ini mengakses database Garba Garuda, dan Researchgate. Pencarian artikel menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, untuk artikel berbahasa Indonesia, pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci : “Asma”, “Buteyko”, “Kontrol Asma”, sedangkan artikel berbahasa Inggris menggunakan kata kunci : “Asthma”, “Buteyko”, “Asthma control”. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI critical appraisal checklist for quasi-eksperimental studies, serta menggunakan format PICOTS (population, intervention, comparative group, outcome, time, studi design) dalam menentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian literature review ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan pada tingkat kontrol asma sesudah pemberian intervensi tersebut, dibandingkan sebelum pemberian intervensi, dan terdapat pengaruh pemberian teknik pernapasan buteyko dengan kontrol asma dengan hasil p value <0,05. Simpulan dari penelitian literature review ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian teknik pernapasan buteyko terhadap kontrol asma.</p> <p>Kata Kunci : Asma; Buteyko ; Kontrol asma</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/620Karakterisasi Sifat Fisik Granul Dengan Bahan Pengikat Amylum Manihot Pragelatinasi Dan Polivinilpirolidon2021-11-03T03:19:24+00:00Rela Pamungkas Saridwibagus589@umpp.ac.idDwi Bagus Pambudidwibagus589@umpp.ac.idSt Rahmatullahdwibagus589@umpp.ac.idWulan Agustin Ningrumdwibagus589@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Granules come from small particles which then become single larger particles to form a lump. The binder in the granules is used to ensure the incorporation of the powder particles in the granules. Manihot starch is a natural binder and polyvinylpyrrolidone is a synthetic binder, because manihot starch has poor flow properties, it is necessary to modify it by pregelatination. The purpose of this study was to determinethe characterization of the physycal properties of granules with a natural binder of pregelatinized starch manihot and and synthetic polyvinylpyrrolidone on the physical properties of the granules. Variations in the concentration of pregelatinated starch manihot were 3% and 5% respectively. The granulation process is carried out by mixing all materials that have easy flowing properties. The resulting granules were evaluated for their physical properties and then the data were analyzed using SPSS with the One Way ANOVA method with a 95% confidence level. The results of the organoleptic test are white granules but on F1 and F2 there are brown spots then round shape and characteristic odor, the flow time meets the requirements of 10 g/second, the angle of repose test meets the requirements <30˚, compressibility meets the requirements <15%. The results of statistical analysis showed a significant difference (sig <0,05) in the flow time test. The optimum concentration of pregelatiansi manihot starch is 5% (F2) and polyvinylpyrrolidone 5% (F4). The Suggest for further researchers can use other natural excipients and make modifications to improve the physical characteristics of the granules.</em></p> <p><em>Keyword: Amylum Manihot; granules;polivinilpirolidon; pragelatination</em></p> <p>Abstrak<br>Granul berasal dari partikel-partikel yang berukuran kecil kemudiam menjadi partikel tunggal yang lebih besar membentuk suatu gumpalan. Bahan pengikat pada granul digunakan untuk menjamin penyatuan partikel serbuk dalam granul. Amilum manihot merupakan pengikat bahan alami dan polivinilpirolidon merupakan pengikat bahan sintetis, dikarenakan amilum manihot memiliki sifat alir yang kurang baik maka perlu dilakukan modifikasi dengan pragelatinasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakterisasi sifat fisik granul dengan bahan pengikat alami amilum manihotpragelatinasi dan bahan sintetis polivinilpirolidon. Variasi konsentrasi bahan pengikat masing-masing adalah 3% dan 5%. Proses granulasi dilakukan dengan mencampurkan seluruh bahan yang memiliki sifat mudah mengalir. Granul yang dihasilkan di evaluasi sifat fisiknya kemudian data dianalisis menggunakan SPSS dengan metode One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji organoleptisgranulbewarna putih namun pada F1 dan F2 terdapat bintik coklat kemudian bentuk bulat dan bau khas, waktu alir memenuhi syarat ≤10 g/detik, uji sudut diam memenuhi syarat <30˚, kompresibilitas memenuhi syarat <15%. Hasil analisis statistik terdapat perbedaan bermakna (sig < 0,05) pada uji waktu alir.Konsentrasi optimum bahan pengikat amylummanihotpragelatiansi 5% (F2) dan polivinilpirolidon 5% (F4). Saran untuk peneliti selanjutnya dapat digunakan bahan eksipien alami yang lainnya dan dilakukan modifikasi untuk meningkatkan karakteristik sifat fisik granul.</p> <p>Kata kunci: Amilum Manihot; granul;polivinilpirolidon; pragelatinasi</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/621Pengaruh gelling agent kombinasi karbopol dan hpmc terhadap sifat fisik sediaan gel ekstrak etanol daun bandotan (ageratum conyzoides l) The effect of gelling agent combination of carbopol and hpmc on the physical properties of the preparation of bandotan2021-11-03T03:27:13+00:00Intan Siswi Saputridwibagus589@umpp.ac.idDwi Bagus Pambudidwibagus589@umpp.ac.idWirasti Wirastidwibagus589@umpp.ac.idSt Rahmatullahdwibagus589@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Gelling agent is a base in gel preparations that are used to thicken and make drug preparations or cosmetic preparations stable. Natural ingredients have been widely used because they are efficacious as medicine. One of them is bandotan plant (Ageratum Conyzoides L). This study aims to determine the effect of the combination of gelling agent carbopol and HPMC on the physical properties of the gel preparation of bandotan leaf ethanol extract. In this study 3 formulations of gel preparations of bandotan leaf ethanol extract were made with different concentrations of carbopol and HMPC . This research is an experimental research and uses qualitative and quantitative data collection methods from laboratory research. The extraction method used in this study is the maceration method with 96% ethanol as solvent. The prepared gel preparations were tested including organoleptic tests, pH tests, adhesion tests and dispersion tests. The results of this study indicate that there is an effect on the gelling agent of the combination of carbopol and HPMC on the gel preparation of the ethanol extract of bandotan leaves (Ageratum conyzoides L) in formula III with a ratio of gelling agent carbopol and HPMC 0.5%: 6% which is the best gel seen. from pH test, dispersion test and adhesion test.</em><br><em>Keywords: Ageratum Conyzoides L; gel; karbopol; hpmc; gelling agent</em></p> <p><br>Abstrak<br>Gelling agent merupakan basis dalam sediaan gel yang digunakan untuk mengentalkan dan menjadikan sediaan obat atau sediaan kosmetik tetap stabil. Bahan alam sudah banyak digunakan karenaberkhasiat sebagai obat. Salah satunya adalah tumbuhan bandotan (Ageratum Conyzoides L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kombinasi gelling agent karbopol dan HPMC terhadap sifat fisik sediaan gel ekstrak etanol daun bandotan. Dalam penelitian ini dibuat 3 formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun bandotan dengan perbedaan konsentrasi karbopol dan HMPC. Penelitian ini merupakan penelitian experimental dan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dari penelitian laboratorium. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sediaan gel yang telah jadi dilakukan pengujian diantaranya uji organoleptis, uji pH , uji daya lekat danuji daya sebar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh padagelling agentkombinasi karbopol dan HPMC terhadap sediaan gel ekstrak etanol daun bandotan (Ageratum conyzoides L) pada formula III dengan perbandingan gelling agent karbopol dan HPMC 0,5% : 6% yang merupakan gel paling baik dilihat dari uji pH , uji daya sebar dan daya lekat.<br>Kata Kunci : Ageratum Conyzoides L; gel; karbopol; hpmc; gelling agent</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/622Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Swamedikasi Nyeri Menstruasi (Dismenore) Pada Siswi SMAN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun 20212021-11-03T03:31:17+00:00Nofi Afiatus Saadahamma88.an@gmail.comSt Rahmatullahamma88.an@gmail.comYulian Wahyu Permadiamma88.an@gmail.comAinun Muthoharohamma88.an@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Self-Medicating is an activity that carried out to prevent the onset of a disease and treat mild symptoms or diseases by using drugs without medical supervision. Self-medicating will be useful if correctly based on sufficient knowledge of the selection. The aims of this study was to determine the level of knowledge and behavior of self-medicating for menstrual pain (dysmenorrhea) majoring in social and language at Senior Hight School Kajen Pekalonga. The method is this study used cross sectional method with 162 students with purpose sampling technique and questionnaire as a data retrieval tool. Data was analyzed by testing Spearman’s Rank Correlation using Statistical Package for the Social Science version 16. The results of this study showed that the majority of respondents had a good level of knowledge about sel-medicating menstrual pain (dysmenorrhea) with total of 110 respondents (67.9%) and the behavior showed that majority of respondents had good self-medicating behavior of menstrual pain (dysmenorrhea) with the number of 111 respondents (58.5%). The conclucion of this study showed a relationship between the level of knowledge to self-medicating behavior for menstrual pain (dysmenorrhea) in students of Senior High School Kajen Pekalongan with a correlation value of 0,184.</em><br><em>Keywords: Menstrual pain; self-medication; high school student</em></p> <p><br>Abstrak<br>Swamedikasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna mencegah timbulnya suatu penyakit dan mengobati gejala atau penyakit yang ringan dengan menggunakan obat-obatan tanpa pengawasan medis. Swamedikasi akan bermanfaat apabila dilakukan dengan benar berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang pemilihan dan penggunaan yang digunakan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuandan perilaku swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore)siswi jurusan IPS dan Bahasa SMAN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode cross sectional dengan responden yang berjumlah 162 siswi. Dalam penelitan ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan purpose sampling dan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Analisis data dengan cara uji Korelasi Spearman’s Rank menggunakan Statistical Package For the Sosial Scienceversi 16. Hasil penelitian ini pada tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan sangat baik tentang swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore) dengan jumlah responden 110 (67,9%) dan pada perilaku menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki perilaku swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore) yang baik dengan jumlah responden 111 (58,5%). Kesimpulan pada penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore) pada siswi SMAN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan dengan nilai korelasi sebesar 0,184. <br>Kata kunci: Nyeri menstruasi; swamedikasi; siswi SMA</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/623Gambaran Nyeri Pada Osteoartritis Lutut Setelah Pemberian Intervensi Dengan Modalitas Ultrasound : Literature Review2021-11-03T03:35:34+00:00Isnani Taqina IqomiTaqiqomii@gmail.comAbdurrachman AbdurrachmanTaqiqomii@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Knee Osteoarthritis is characterized by pain, deformity, and limitation of movement. To reduce pain in patients with knee osteoarthritis, interventions can be given, one of which is ultrasound with continuous current.. Determine the description of pain in knee osteoarthritis after intervention with ultrasound modality. PICO writing method is used as the selection of articles in this literature review research. This article was obtained from PubMed and NCBI with predetermined inclusion and exclusion criteria. The measuring instrument used in the literature review is the visual analogue scale (VAS). The results of the literature review analysis in these five articles showed that pain reduction before the procedure were 6.79 and after the procedure were 3.43 with a difference of 3.36. From the results of the literature review of these five articles, it shows that there is a change in the depiction of pain in knee osteoarthritis patients after being given ultrasound intervention. </em><br><em>Keywords: Knee Osteoarthritis; Visual Analogue Scale (VAS), Ultrasound</em></p> <p><br>Abstrak <br>Osteortritis lutut ditandai dengan nyeri, deformitas, dan hambatan gerak. Untuk menurunkan nyeri pada pasien osteoartritis lutut dapat diberikan intervensi salah satunya adalah ultrasound dengan arus continuous. Mengetahui gambaran nyeri pada osteoartritis lutut setelah pemberian intervensi dengan modalitas ultrasound. Pemilihan artikel pada penelitian literature review ini menggunakan PICO. Artikel ini didapatkan dari PubMed dan NCBI dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang telah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam literature review adalah visual analogue scale (VAS). Hasil analisis literature review pada kelima artikel ini menunjukkan bahwa penurunan nyeri sebelum tindakan 6,79 dan sesudah tindakan 3,43 dengan selisih 3,36. Dari hasil literature review kelima artikel ini menunjukkan bahwa ada perubahan gambaran nyeri pada pasien osteoartritis lutut sesudah diberikan intervensi ultrasound. <br>Kata Kunci : Osteoartritis Lutut, Visual Analgogue Scale (VAS), Ultrasound</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/624Gambaran Funtional Electrical Stmulation (FES) Untuk Memperbaiki Drop Foot Gait Pasca Stroke: Literature Review2021-11-03T03:38:12+00:00Delia Andinideliaandini205@gmail.comWahyu Ersiladeliaandini205@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Stroke sufferers who survive experience gait disorders because of damage to brain blood vessels that occurs when the arteries that supply blood to the brain are blocked, so that brain cells lose their oxygen supply which can lead to complaints of feeling weak in the lower limbs and the legs tend to wither or drop foot. . The Drop Foot Gait Rehabilitation Program is essential for improving muscle strength and muscle contraction. One of the Rehabilitation for Drop Foot Gait Post Stroke is FES. This study aims to analyze the effect of Functional Electrical Stimulation to correct Drop Foot Gait post stroke from various references. Selection of articles on literature review it uses PICO. Article writing using search literature through PubMed, Science Direct and Google Scholar with the inclusion criteria and exclusion criteria that have been determined. Literature restricted from 2010 – 2020. From result literature review The five articles show that the results of the characteristics of the respondents based on the gender of male 54.9% and female 45.1%, the results of the characteristics of the respondents based on the age of 100% less than 50 years, and the results of 4 articles of the characteristics of the respondents based on increasing gait using Berg Balance Scale measuring instrument is the average value of pre-test 5.40 and post-test average of 3.57 with a difference of 1.83. The results of a literature review of 1 article using a measuring toolElectroencephalogram that is with the results of the pre-test score of 5.5 and the post-test average of 0.8 with a difference of 4.7. So there is an increase in the patient's gaitDrop Foot Gait Post Stroke using Functional Electrical Stimulation (FES). Functional Electrical Stimulation has an effect on improving the gait of Drop Foot patients after stroke. as a basis for further research, especially regarding</em><br><em>Functional Electrical Stimulation to improve Drop Foot Gait after stroke.</em><br><em>Keywords : berg balance scale; drop foot gait post stroke; pasca stroke; stroke</em></p> <p><br>Abstrak <br>Penderita Stroke yang bertahan hidup mengalami gangguan berjalan akibat terjadinya kerusakan pembuluh darah otak yang terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak tersumbat, sehingga sel sel otak kehilangan suplai oksigen yang mengakibatkan keluhan merasa lemah pada anggota gerak bawah dan kaki cenderung layuh atau Drop Foot. rogram Rehabilitasi Drop Foot Gait sangat penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan kontraksi otot. Salah satu Rehabilitasi untuk Drop Foot Gait Pasca Stroke adalah Functional Electrical Stimulation Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Functional Electrical Stimulation untuk memperbaiki Drop Foot Gait pasca stroke dari berbagai referensi. Pemilihan artikel pada literature review ini menggunakan PICO. Penulisan artikel menggunakan penelusuran literature melalui PubMed, Science Direct dan Google Scholar dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan. Literature diberi batasan dari tahun 2010 – 2020. Dari hasil literature review kelima artikel menunjukan bahwa hasil dari karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki 54,9% dan perempuan 45,1%, hasil dari karakteristik responden berdasarkan usia dari 4 artikel yaitu dengan rentang usia 20-80 tahun dan 1 artikel dengan rata-rata usia 60,7 tahun, hasil 4 artikel dari karakteristik responden berdasarkan peningkatan gaya berjalan menggunakan alat ukur Berg Balance Scale yaitu nilai rata-rata pre test 5,40 dan rata-rata post-test 3,57 dengan selisih 1,83. Hasil literature review 1 artikel menggunakan alat ukur Electroensefalogram mendapatkan hasil nilai pre test 5,5 dan post test 0,8 dengan selisih 4,7. Sehingga ada peningkatan gaya berjalan pada pasien Drop Foot Gait Pasca Stroke menggunakan Functional Electrical Stimulation (FES). Functional Electrical Stimulation berpengaruh untuk memperbaiki gaya berajalan pasien Drop Foot pasca stroke. sebagai dasar untuk penelitian-penelitian lebih lanjut khususnya mengenai Functional Electrical Stimulation untuk memperbaiki Drop Foot Gait pasca stroke dan direkomendasikan untuk profesi fisioterapi sebagai bahan literasi untuk pemberian intervensi pada kasus Drop Foot Gait Pasca Stroke menggunakan FES.<br>Kata Kunci : berg balance scale; drop foot gait post stroke; pasca stroke; stroke.</p>2021-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/631Baby Massage And Baby Gym Online Class To Optimize The Role Of Parents To Improve Baby’s Health During The Covid-19 Pandemic2021-11-11T03:19:10+00:00Nur Maziyah Hurininziyah@iiknutuban.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Baby massage can be done by parents. Many parents are still afraid and rarely carry out baby massage and or baby gym with their abilities, so they prefer to use the services of a baby massage practitioner and or baby gym. With this baby massage and baby gym therapy, the body's immune resistance can increase, as well as the development of intelligence to support optimal growth and development. The purpose of this community service is to optimize the role of parents to improve children's health during the COVID-19 pandemic. The community service implementer coordinates with the Village Midwife in the Meraurak Health Center Work Area, Tuban. Parents who were willing to take online classes collect cellphone numbers to the Village Midwife, then a WhatsApp online class group has been created by implementing community service activities. Online classes were held in WhatsApp online classes 2 times. The evaluation of the results was carried out by giving a google link for the pretest and posttest question forms, to measure the results of the transfer of knowledge through the online WhatsApp class. The evaluation of the results was then carried out in limited meetings by visiting each village at the village hall in the Meraurak sub-district. One day 2 villages by bringing representatives of 3 parents of babies/toddlers to practice baby massage and baby gym. After conducting health education about baby massage and baby gym, there was an increase in good knowledge of 23.6%. Increasing knowledge and empowering parents to be skilled in doing baby massage and the baby gym itself is expected to be one way to optimize the growth and development of children, especially during the COVID-19 pandemic.</em><br><em>Keywords: Online class, baby massage, baby gym</em></p> <p>Abstrak<br>Baby massage sebenarnya dapat dilakukan oleh orang tua. Banyak orang tua yang masih takut dan jarang melaksanakan baby massage dan atau baby gym dengan kemampuan sendiri, sehingga lebih memilih menggunakan jasa praktisi baby massage dan atau baby gym. Dengan terapi baby massage dan baby gym ini daya tahan imunitas tubuh dapat meningkat, begitupula dengan perkembangan kecerdasan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan peran orang tua untuk meningkatkan kesehatan anak selama masa pandemi covid-19. Pelaksana pengabdian masyarakat melakukan Koordinasi dengan Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Meraurak, Tuban. Orang tua yang berkenan untuk mengikuti kelas online mengumpulkan nomor hp ke Bidan Desa, kemudian telah dibuatkan grup kelas online WhatsApp oleh pelaksanan kegiatan pengabdian masyarakat. Kelas online dilaksanakan di kelas online whatsapp 2 kali. Evaluasi hasil dilakukan pemberian link google form pertanyaan pretest dan posttest, untuk mengukur hasil transfer of knowledge melalui kelas online whatsapp. Evaluasi hasil selanjutnya dilakukan pertemuan terbatas dengan mendatangi per-desa bertempat di balai desa di wilayah kecamatan meraurak. Satu hari 2 desa dengan mendatangkan perwakilan 3 orang tua bayi/balita untuk mempraktekkan baby massege dan baby gym. Setelah dilakukan edukasi kesehatan tentang baby massage dan baby gym, terdapat peningkatan pengetahuan baik sebesar 23,6%. Peningkatan pengetahuan dan pemberdaayaan orang tua untuk terampil dalam melakukan baby massage dan baby gym sendiri diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya di masa pandemi covid-19.<br>Kata kunci: Kelas online, baby massage, baby gym</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/633Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Pasien ISPA Pediatri di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun 20192021-11-12T07:00:46+00:00Siti Aliyahy.wahyu.permadi@umpp.ac.idYulian Wahyu Permadiy.wahyu.permadi@umpp.ac.idSt Rahmatullahy.wahyu.permadi@umpp.ac.idAinun Mutoharohy.wahyu.permadi@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Acute respiratory infection (ARI) is an acute infectious disease that attacks one or more parts of the respiratory system, starting from the nasal alveoli, including the adnexa (sinus of the pleural middle ear cavity). The purpose of this study was to determine the type of antibiotics in pediatric ARI patients at Kajen Hospital in 2019 and to determine the effectiveness of treatment costs based on the use of antibiotics issued by pediatric ARI patients at Kajen Hospital in 2019. This study is a type of non-experimental research that is descriptive and takes retrospectively through medical record data of ARI patients. The number of samples used as many as 80 patients. The pharmacoeconomic method used in this study is the CEA method/cost effectiveness analysis. The data taken include: data on respondent characteristics, total costs or direct medical costs, the results of the study on the effectiveness of antibiotic therapy Cefotaxim 52.90%, Efotax 54.50% and Viccillin 61.50%. The average total cost of antibiotics for Cefotaxim was Rp. 817,392, Efotax was Rp. 1,392,189, Viccillin was Rp. 1,318,838, Ampicillin was Rp. 1,107,059, Cefadroxil was Rp. 850,564 and Cefixim was Rp. 858,479. The ACER value was the most cost effective for Cefotaxim compared to other therapies. while the ICER value is the most cost effective, namely the comparison between Cefotaxim and Viccillin with an ICER value of Rp - 63,081,937. Suggestions for further research are expected to be able to compare the cost of treatment for outpatients and inpatients and increase sampledata. </em><br><em>Keywords: Cost Effectiviness, ARI, antibiotik</em></p> <p><br>Abstrak<br>Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu / lebih bagian dari sistem pernafasan mulai dari hidung alveoli termasuk adneksanya (sinus rongga telinga tengah pleura). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis antibiotik pada pasien ISPA pediatri di RSUD Kajen tahun 2019 dan untuk mengetahui keefektifan biaya pengobatan berdasarkan penggunaan antibiotik yang dikeluarkan oleh pasien ISPA pediatri di RSUD kajen tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif melalui data rekam medik pasien ISPA. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 pasien. Metode farmakoekonomi yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode CEA/Analisis efektifitas biaya. Data yang diambil meliputi: data karakteristik responden, biaya total atau biaya medik langsung, Hasil penelitian efektivitas terapi antibiotik Cefotaxim 52,90%, Efotax 54,50% dan Viccillin 61,50%. Hasil rata-rata total biaya antibiotik Cefotaxim sebesar Rp 817.392, Efotax Rp 1.392.189, Viccillin Rp 1.318.838, Ampicillin Rp 1.107.059, Cefadroxil Rp 850.564 dan Cefixim Rp 858.479. Nilai ACER yang paling cost efffective pada antibiotik Cefotaxim dibandingkan dengan terapi lainnya. sedangkan pada nilai ICER yang paling cost effecttive yaitu pada perbandingan antara Cefotaxim dengan Viccillin dengan nilai ICER Rp - 63.081.937. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan biaya pengobatan pasien rawat jalan dan rawat inap serta memperbanyak data sampel<br>Kata kunci: Efektivitas biaya; ISPA; antibiotik </p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/634Evaluasi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai Pada Puskesmas di Kabupaten Pekalongan Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tahun 2019 2021-11-12T07:08:01+00:00Erna Ervianay.wahyu.permadi@umpp.ac.idYulian Wahyu Permadiy.wahyu.permadi@umpp.ac.idWulan Agustin Ningrumy.wahyu.permadi@umpp.ac.idAinun Muthoharohy.wahyu.permadi@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Management of pharmaceutical preparations is a series of activities involving aspects of planning, procurement, receipt, storage, distribution, destruction and withdrawal, control and administration of drugs that are managed optimally to ensure the achievement of determination of the amount and type of pharmaceutical supplies. The purpose of this study was to evaluate the management of pharmaceutical preparations and medical consumables in health centers in Pekalongan Regency based on the Technical Instructions for Pharmaceutical Services at Puskesmas in 2019. The method used in this study was a quantitative method with descriptive quantitative analysis using simple techniques. random sampling consisting of 30 respondents from pharmacy staff in 17 health centers in Pekalongan Regency who met the inclusion criteria. The research instrument used a questionnaire with univariate analysis. The results showed that the management of pharmaceutical preparations and medical consumables (BMHP) in the planning category was very good (100%), the procurement category was very good (76.7%), the acceptance category was very good (100%), the storage category was very good (100 %), very good category distribution (90%), very good withdrawal and annihilation category (100%), very good category control (93.3%) and very good category administration stage (100%). The conclusion of this study is that the implementation of the management of pharmaceutical preparations and medical consumables (BMHP) in district health centers is in accordance with the Technical Guidelines for Pharmaceutical Service Standards at Health Centers in 2019, therefore pharmaceutical staff in each health center must always improve pharmaceutical service standards in order to prosper. high public health.</em><br><em>Keywords: Technical Guidelines; for Pharmaceutical Services; Public health center</em></p> <p>Abstrak<br>Pengelolaan sediaan farmasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan serta penarikan, pengendalian dan administrasi obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketetapan jumlah dan jenis perbekalan farmasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di puskesmas yang ada di Kabupaten Pekalongan berdasarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Kefarmasian di puskesmas tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang bersifat deskriptif analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik simple rundom sampling yaitu sejumlah 30 responden tenaga kefarmasian dalam 17 puskesmas di Kabupaten Pekalongan yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) pada perencanaan kategori sangat baik (100%), pengadaan kategori sangat baik (76,7%), penerimaan kategori sangat baik (100%), penyimpanan kategori sangat baik (100%), pendistribusian kategori sangat baik (90%), penarikan dan pemusnahan kategori sangat baik (100%), pengendalian kategori sangat baik (93,3%) dan tahapan administrasi kategori sangat baik (100%). Kesimpulan pada penelitian ini bahwa pelaksanaan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) di puskesmas Kabupaten telah sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Tahun 2019, oleh karena itu tenaga kefarmasian di setiap puskesmas harus selalu meningkatkan standar pelayanan kefarmasian guna untuk mensejahterakan kesehatan masyarakat yang tinggi.<br>Kata kunci: Petunjuk; Teknis; Pelayanan; Kefarmasian; Puskesmas</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/635Evaluasi Manajemen Pengelolaan Obatdi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tipe C Se-Kabupaten Tegal Tahun 20212021-11-12T07:14:58+00:00Tiara Fany Safitritrfnysftr@gmail.comYulian Wahyu Permaditrfnysftr@gmail.comWulan Agustin Ningrumtrfnysftr@gmail.comSt Rahmatullahtrfnysftr@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Drug logistics management plays an important role in improving pharmaceutical services in hospital pharmacy installations and is one of the aspects to determine the success of rational treatment programs in hospitals. This study aims to determine the implementation of pharmaceutical preparation service standards in accordance with the Technical Guidelines for Pharmaceutical Services Standards in Hospitals in 2019. The method used in this study is descriptive using a total sampling technique of 42 respondents with an average age of 26-35 years. who are female and male with the last education of the pharmacist profession. The results of the evaluation of this study are that the management of drug logistics in type C hospitals throughout Tegal Regency in the process of selecting, receiving, storing, distributing and controlling is appropriate (100%), planning needs according to (90.5%), destruction according to (97, 6%) and administration in accordance with (81%) Technical Guidelines for Pharmaceutical Services Standards in Hospitals in 2019</em><br><em>Keywords: Management; Drug Logistics; Evaluation</em></p> <p>Abstrak<br>Manajemen pengelolaan logistic obat sangatlah berperan penting dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Instalasi farmasi rumah sakit dan salah satu aspek untuk menentukan suksesnya program pengobatan secara rasional di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan standard pelayanan pengelolaan sediaan farmasi yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 42 responden dengan rata-rata berusia 26-35 tahun yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan berpendidikan terakhir profesi apoteker. Hasil evaluasi dari penelitian ini bahwa pengelolaan logistic obat di rumah sakit tipe C se-Kabupaten Tegal dalam proses pemilihan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengendaliansesuai (100%), perencanaan kebutuhan sesuai (90,5%), pemusnahan sesuai (97,6%) dan administrasi sesuai (81%) Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Tahun 2019.<br>Kata kunci: Manajemen; Logistik Obat; Evaluasi</p> <p> </p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/636Pengaruh Edukasi Metode FGD (Focus Group Discussion) Terhadap Pengetahuan Swamedikasi Antipiretik di Kabupaten Pemalang 2021-11-12T07:18:51+00:00Ismiyatul Falakhismifalakh@gmail.comWulan Agustin Ningrumismifalakh@gmail.comAinun Muthoharohismifalakh@gmail.comYulian Wahyu Permadiismifalakh@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Self-medication or self-medication in its implementation can be a source of medication errors due to limited public knowledge of drugs and their use. To minimize the occurrence of errors in self-medication is to provide education with the FGD method where this method provides an opportunity for group members to provide their opinions. The purpose of this study was to determine the effect and relationship of education using the FGD (Focus Group Discussion) method on knowledge of antipyretic self-medication. This research method is a quasi-experimental design with pretest and posttest with control group. Sampling used a random sampling technique, totaling 96 respondents from Sugihwaras Village and West Tegalsari Village who met the inclusion criteria. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The results of the univariate analysis for the characteristics of the respondents mostly graduated from elementary school (85.4%) and had jobs as fishermen and farmers, the source of information obtained in carrying out self-medication was based on personal or family experience (68.8%). The results showed that most of the respondents who worked as fishermen and farmers, the level of knowledge before being given education was in the poor category, after being given education related to antipyretic self-medication, the level of knowledge of the respondents increased, namely in the good category. The conclusion in this study is that there is an influence and relationship between education with the FGD method on knowledge of antipyretic self-medication for fisherman workers and farmers.</em><br><em>Keywords: Antipyretics; FGDs; self-medication; knowledge level</em></p> <p>Abstrak<br>Swamedikasi atau pengobatan mandiri dalam pelaksanaannya dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam swamedikasi adalah memberikan edukasi dengan metode FGD dimana metode ini memberikan kesempatan pada anggota grup untuk memberikan pendapatnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan hubungan edukasi metode FGD (Focus Group Discussion) terhadap pengetahuan swamedikasi antipiretik. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan pretest and postest with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yang berjumlah 96 responden masyarakat Kelurahan Sugihwaras dan Desa Tegalsari Barat yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat untuk karakteristik responden sebagian besar berpendidikan akhir SD (85,4%) dan memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan petani, sumber informasi yang diperoleh dalam melakukan swamedikasi berdasarkan pengalaman pribadi atau keluarga (68,8%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan pekerjaan nelayan dan petani tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi termasuk dalam kategori kurang, setelah diberikan edukasi terkait swamedikasi antipiretik tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan yaitu dalam kategori baik. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh dan hubungan edukasi dengan metode FGD terhadap pengetahuan swamedikasi antipiretik pada pekerja nelayan dan petani. <br>Kata kunci: Antpiretik; FGD; swamedikasi; tingkat pengetahuan.</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/647Pengaruh Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswi Dalam Swamedikasi Dismenore Dengan Obat Tradisional (Jamu Kunyit Asam) Di Sma Negeri 3 Pemalang Tahun 20212021-11-16T02:43:42+00:00Wike Puspita Sariamma88.an@gmail.comSiti Rahmatullahamma88.an@gmail.comWirasti Wirastiamma88.an@gmail.comAinun Muthoharohamma88.an@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Dysmenorrhea is a problem that is quite often experienced by young women. This pain usually occurs in the lower abdomen, some even experience nausea, vomiting, or diarrhea. How to overcome dysmenorrhea by consuming herbal ingredients such as sour turmeric drink (jamu kunyit asam). The sour turmeric drink contains curcumin, essential oils, anthocyanins which can reduce pain levels. The purpose of this study was to determine the knowledge and attitudes of female students during the pretest and posttest in self-medication of dysmenorrhea with traditional medicine (jamu kunyit asam) at SMA Negeri 3 Pemalang. The method used in this study is a qualitative method with a simple random sampling design using a pretest and posttest with a total of 196 students in class X and XI at SMA Negeri 3 Pemalang. Data were analyzed by univariate and bivariate. The results showed that firstly, there was a significant difference between students knowledge during the pretest and after the posttest with the value of Sig. (2-tailed) 0.000 < (0.05), which means that there is an effect of leaflet media on students' knowledge of self-medication of dysmenorrhea with traditional medicine (jamu kunyit asam). Second, there is a significant difference between the attitudes of the students during the Pretest and after the Posttest with the value of sig. (2-tailed) 0.046 < (0.05), which means that there is an influence of leaflet media on students' attitudes in overcoming dysmenorrhea self-medication with traditional medicine (jamu turmeric acid). From the results of this study, it was concluded that the role of leaflet media as a means of supporting education for self-medication of dysmenorrhea gave an influence in increasing the knowledge and attitudes of students in self-medication of dysmenorrhea with traditional medicine (jamu kunyit asam). </em><br><em>Keywords: Dysmenorrhea, Traditional Medicine, Knowledge, Attitude, Self-medication</em></p> <p>Abstrak<br>Dismenore merupakan salah satu permasalahan yang cukup sering dialami oleh remaja putri. Rasa nyeri atau rasa sakit ini biasanya terjadi pada perut bagian bawah. Cara mengatasi dismenore dengan mengkonsumsi bahan herbal seperti minuman kunyit asam. Minuman kunyit asam mengandung curcumin, minyak atsiri, anthocyanin yang dapat menurunkan tingkat nyeri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap siswi saat Pretest dan Posttest dalam swamedikasi dismenore dengan obat tradisional (jamu kunyit asam) di SMA Negeri 3 Pemalang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan rancangan simple rondom sampling menggunakan pretest dan postest dengan responden berjumlah 196 siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 3 Pemalang. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan siswi saat Pretest dan sesudah dilakukan Posttest dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < (0,05), Kedua terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap siswi saat Pretest dan sesudah dilakukan Posttest dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,046 < (0,05), yang berarti ada pengaruh media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap siswi dalam mengatasi swamedikasi dismenore dengan obat tradisional (jamu kunyit asam). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa peran media Leaflet sebagai alat pendukung edukasi swamedikasi dismenore memberikan pengaruh dalam peningkatan pengetahuan dan sikap siswi dalam swamedikasi dismenore dengan obat tradisional (jamu kunyit asam).<br>Kata kunci: Dismenore, Obat Tradisional, Pengetahuan, Sikap, Swamedikasi</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/648Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pada Masa Pandemi COVID-19 : Literature Review 2021-11-16T02:48:32+00:00Yogie Prasethya Al Hakimyogieprasethyaalhakim.9a.19@gmail.comMokhamad Arifinyogieprasethyaalhakim.9a.19@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The COVID-19 virus is very easy to spread, especially through droplets from infected people to others. This makes health workers vulnerable to infection. To overcome this problem. it is necessary to use personal protective equipment (PPE) which aims to protect health workers from the COVID-19 virus. To describe the compliance level of health workers with the personal protective equipment (PPE) in hospitals during the COVID-19 pandemic. A research literature review of 5 articles accessed from online databases such as Google Scholar and PubMed published from 2020-2021. The research used the Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) checklist. The results of this literature review showed that, from a total of 1496 respondents, 1158 respondents (77.4%) had a good level of compliance with personal protective equipment (PPE) usage. Based on the results, it can be concluded that the health workers have a good level of compliance with the PPE usage during the COVID-19 pandemic. </em><br><em>This literature review research is expected to be new knowledge, insight, and reference for health workers regarding the compliance with the use of personal protective equipment (PPE), especially during the COVID-19 pandemic. </em><br><em>Keywords: Personal Protective Equipment (PPE), COVIID-19, Adherence, Health Workers'.</em></p> <p>Abstrak<br>Virus COVID-19 sangat mudah menyebar terutama melalui droplet dari orang yang terinfeksi kepada orang lain. Hal ini mengakibatkan petugas kesehatan rawan untuk terinfeksi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan penggunaaan alat pelindung diri (APD) yang bertujuan untuk melindungi petugas kesehatan dari virus COVID-19. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan di rumah sakit pada masa pandemi COVID-19. Penelitian literature review dari 5 artikel mengakses database online seperti Google Scholar dan PubMed yang di publikasi dari tahun 2020-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu instrument PRISMA checklist. Hasil penelitian literature review ini menunjukan diketahui dari total responden sebanyak 1496 orang, sebanyak 1158 responden dengan presentase (77,4%) memiliki kepatuhan yang baik dalam penggunaan alat pelindung diri (APD). Pada penelitian literature review kali ini didapatkan hasil berupa tingkat kepatuhan penggunaan APD yang baik oleh petugas kesehatan di masa pandemi COVID-19. Penelitian literature review ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan, wawasan dan referensi baru untuk tenaga kesehatan terkait kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) terutama pada masa pandemi COVID-19.<br>Kata kunci: Alat Pelindung Diri (APD), COVID-19, Kepatuhan, Tenaga Kesehatan.</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/649Improving Resilience in Caregiver of Schizophrenic Patients: A Literature Review2021-11-16T02:54:45+00:00Warih Mahardiniekabudiarto4321@gmail.comEka Budiartoekabudiarto4321@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Schizophrenia is a long-term psychiatric disease. It also affects the patient’s companion or caregiver. The caregivers are vulnerable to excessive burdens and stress that can interfere with their role as companions and their functioning in the family. Adequate resilience is needed so that caregivers can deal with stress and function optimally in treating schizophrenic patients. This study aimed to describe efforts to increase resilience in caregivers of schizophrenic patients based on available scientific evidence. The study used a descriptive study method with a literature review approach. The databases used were ProQuest, PubMed, Science Direct, Wiley Online Library, and GARUDA. Articles were selected based on suitability of keywords, topics and the specified inclusion and exclusion criteria. There were six articles found. They were published in the 2015-2021 period. The critical assessment instrument used was the Hawker instrument. There were 12 efforts to increase caregiver resilience of schizophrenia patients, namely identifying and evaluating the experience of caring for and fuctioning of the family, regulating emotions, recognizing characteristics and sources of resilience, increasing and maintaining source of adaptive coping, planning for strengthening adaptive coping, positive outlook on life, having hope, openness to criticism, teachings of faith to be sincere, love and compassion, strengthening social support, doing meditation and yoga mindfulness-cognitive based intervention. The twelve efforts to increase caregiver resilience for schizophrenia patients are obtained from valid scientific evidence. Therefore, they can be used as scientific references to be applied as nursing care intervention.</em><br><em>Keywords: Caregiver; resilience; schizophrenia; efforts to increase resilience</em></p> <p>Abstrak<br>Skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan berdampak jangka panjang. Dampak tersebut dialami juga oleh pendamping pasien atau caregiver. Caregiver rentan mengalami beban dan stress berlebih yang dapat mengganggu perannya sebagai pendamping dan keberfungsiannya dalam keluarga. Resiliensi yang adekuat diperlukan agar caregiver dapat menghadapi tekanan serta berfungsi optimal dalam merawat pasien skizofrenia. Penelitian bertujuan untuk menguraikan upaya peningkatan resiliensi pada caregiver pasien skizofrenia berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia. Penelitian menggunakan metode studi deskriptif dengan pendekatan literature review. Database yang digunakan ProQuest, PubMed, Science Direct, Wiley Online Library dan GARUDA. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan. Artikel yang digunakan dalam penelitian berjumlah enam artikel yang terbit pada rentang waktu 2015-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan adalah instrumen Hawker. Terdapat 12 upaya peningkatan resiliensi caregiver pasien skizofrenia yaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi pengalaman merawat serta keberfungsian keluarga, meregulasi emosi, mengenali karakteristik dan sumber resiliensi, meningkatkan dan mempertahankan sumber koping adaptif, merencanakan penguatan koping adaptif, pandangan hidup positif, adanya harapan, keterbukaan terhadap kritik, ajaran iman untuk tulus ikhlas, rasa cinta dan kasih sayang, penguatan dukungan sosial, melakukan meditasi dan yoga mindfulness-cognitive based intervention. Keduabelas upaya peningkatan resiliensi caregiver pasien skizofrenia didapatkan dari bukti ilmiah yang valid sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah untuk diaplikasikan sebagai intervensi asuhan keperawatan.<br>Kata kunci: Caregiver; resiliensi;skizofrenia; upaya peningkatan resiliensi.</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/650Pola Pengobatan, Pengetahuan, Dan Perilaku Swamedikasi Acne Vulgaris Di Kalangan Remaja Kabupaten Pekalongan Tahun 20212021-11-16T03:01:34+00:00Sulistiyani Sulistiyaniainun.muthoharoh@gmail.comAinun Muthoharohainun.muthoharoh@gmail.comWulan Agustin Ningrumainun.muthoharoh@gmail.comSt. Rahmatullahainun.muthoharoh@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>In general, acne vulgaris begins at the age of 12-15 years with a peak severity at the age of 17-21 years. Acne vulgaris is the most common disease in adolescence. Acne vulgaris is mostly in adolescents aged 13-17 years in Pekalongan Regency. The purpose of this study was to determine the pattern of treatment, knowledge and behavior of acne vulgaris self-medication carried out by adolescents in Pekalongan Regency in 2021. This study was a cross sectional study with an instrument in the form of a questionnaire. The sample in this study were teenagers in Pekalongan Regency. The sampling technique was done by quota sampling, this survey was followed by 396 respondents with an age range of 12-19 years. Data analysis in this study using the Chi-square. The results of this study indicate that the pattern of treatment in adolescents in Pekalongan Regency is sufficient, namely 58.78%, the level of knowledge of the respondents is sufficient as much as 64.1% while the results in the behavioral category of respondents are 66.4%. The results of the correlation analysis test showed that there was a relationship between the level of knowledge on the acne vulgaris treatment pattern with a significance value of 0.000, there was a relationship between the treatment pattern on the acne vulgaris self-medication behavior with a significance value of 0.000 and there was a relationship between the level of knowledge on the acne vulgaris self-medication behavior with a significance value of 0.000.</em><br><em>Keywords: acne vulgaris, adolescence, knowledge, behavior</em></p> <p>Abstrak<br>Pada umumnya acne vulgaris mulai pada usia 12-15 tahun dengan puncak tingkat keparahan pada umur 17-21 tahun. Acne vulgaris merupakan penyakit terbanyak pada masa remaja. Acne vulgaris terbanyak pada masa remaja berusia 13-17 tahun di Kabupaten Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengobatan, pengetahuan dan perilaku swamedikasi acne vulgaris yang dilakukan oleh kalangan remaja di Kabupaten Pekalongan tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan instrumen berupa kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah kalangan remaja di Kabupaten Pekalongan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara kuota sampling, survei ini diikuti oleh 396 respoden dengan rentang usia 12-19 tahun. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik pengujian Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan pola pengobatan pada remaja di Kabupaten Pekalongan ialah cukup yaitu sebanyak 58,78%, tingkat pengetahuan responden ialah cukup sebanyak 64,1% sedangkan hasil pada kategori perilaku responden ialah 66,4%. Hasil uji analisis korelasi terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap pola pengobatan acne vulgaris dengan nilai signifikasi 0,000, terdapat hubungan antara pola pengobatan terhadap perilaku swamedikasi acne vulgaris dengan nilai signifikasi 0,000 dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi acne vulgaris dengan nilai signifikasi 0,000. <br>Kata kunci: acne vulgaris, remaja, pengetahuan, perilaku</p> <p> </p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/651Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Penggunaaan Obat Antibotik Amoksisilin Pada Siswa Sma Negeri Di Kabupaten Pekalongan2021-11-16T03:19:36+00:00Arizqa Fitria Dinatawulan1414@yahoo.co.idWulan Agustin Ningrumwulan1414@yahoo.co.idAinun Muthoharohwulan1414@yahoo.co.idYulian Wahyu Permadiwulan1414@yahoo.co.id<p><em>Abstract</em><br><em>Self-medication by taking antibiotics is one of the inappropriate use of antibiotics that can cause bacterial resistance to drugs. This inaccuracy is the result of a lack of public knowledge about the use of antibiotics. The use of amoxicillin occurred in an 18-year-old child who had a toothache, then checked himself at the puskesmas in Pekalongan district and received the antibiotic amoxicillin, then there was a case when a teenager's hand was hit by a sharp object and was taken to the puskesmas in Pekalongan Regency and then received amoxicillin antibiotic. The purpose of this study was to determine the level of knowledge and behavior of public high school students in Pekalongan Regency and to find out whether there was a relationship between knowledge and behavior by using a research tool in the form of a questionnaire. This research is a research in the form of a survey with sampling using cluster random sampling method. The samples used in this study were high school students in class XI majoring in science and social studies at state high school students in Pekalongan Regency. The results show that the level of knowledge of the SMA Negeri students in Pekalongan Regency is moderate, which is 60.7%, while the results in the behavioral category of the respondents are 66.0%. The results of the correlation test analysis in this study that there is a significant relationship between the knowledge variable and the behavioral variable.</em><br><em>Keywords: Antibiotics; Knowledge; Behavior</em></p> <p>Abstrak<br>Pengobatan sendiri dengan mengkonsumsi obat antibiotik merupakan salah satu ketidaktepatan penggunaan antibiotik yang dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap obat. Ketidaktepatan ini merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat antibiotik. Penggunaan amoksisilin terjadi pada seorang anak berusia 18 tahun yang mengalami sakit gigi, kemudian memeriksakan diri di puskesmas yang berada di kabupaten pekalongan dan mendapatkan obat antibiotik amoksisilin, kemudian adapula kasus ketika tangan seseorang remaja terkena oleh benda tajam dan dibawa ke puskesmas di Kabupaten Pekalongan lalu mendapat obat atibiotik amoksisilin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Pekalongan dan mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku dengan menggunakan alat penelitian berupa kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survei dengan pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berupa anak SMA kelas XI jurusan IPA dan IPS pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Pekalongan. Hasil menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Pekalongan ialah sedang yaitu sebanyak 60,7%, sedangkan hasil pada kategori perilaku responden ialah 66,0%. Hasil analisa uji korelasi pada penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara variabel pengetahuan dengan variabel perilaku.<br>Kata Kunci: Antibiotik; Pengetahuan; Perilaku</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/652Evaluasi Kognitif Santri Tentang Gizi Seimbang Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Edukasi2021-11-16T03:28:20+00:00Esti Nur JanahestiNJ@gmail.comSiti FatimahestiNJ@gmail.comSlamet Wijaya BiantoroestiNJ@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Balanced nutrition during the Covid-19 pandemic is very important for the lifestyle of students because by consuming balanced nutrition, students can maintain health so that the virus does not easily enter the body and thus can break the chain of spreading the corona virus. Education on nutrition issues during the COVID-19 pandemic aims to provide knowledge and vigilance to students so that they pay more attention to their health, especially endurance. This community service activity was held at the Zayyinul Huda Islamic Boarding School, Kalierang Village with a total of 75 students. The activity was in the form of educational presentation of material related to balanced nutrition during the Covid-19 pandemic as well as providing a Guidebook for Balanced Nutrition for Santri during the Covid-19 Pandemic. The material presented explained the importance of implementing balanced nutrition and a healthy lifestyle to maintain body resistance during the pandemic. The results of the cognitive evaluation showed that there was an increase in students' knowledge of the understanding of balanced nutrition during the Covid-19 pandemic after education was carried out, namely an increase in the average score of 18.2 from an average pre-test score of 57.5 to a post-test of 75.7.</em><br><em>Keywords: Covid-19; cognitive evaluation; balanced nutrition; education</em></p> <p>Abstrak<br>Gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19 sangat penting bagi pola hidup santri karena dengan mengkonsumsi gizi seimbang maka santri dapat menjaga kesehatan sehingga virus tidak mudah masuk kedalam tubuh dan dengan itu dapat memutuskan rantai penyebaran virus corona. Edukasi masalah nutrisi selama pandemi COVID-19 ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap santri sehingga lebih memperhatikan kesehatannya terutama daya tahan tubuh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diadakan di Pondok Pesantren Zayyinul Huda Desa Kalierang dengan jumlah peserta sebanyak 75 santri. Kegiatan berupa edukasi pemaparan materi terkait Gizi seimbang di masa pandemi Covid-19 sekaligus memberikan Buku Panduan Gizi Seimbang Pada Santri di Masa Pandemi Covid-19. Materi yang disampaikan menjelaskan pentingnya menerapkan gizi seimbang dan gaya hidup sehat untuk menjaga daya tahan tubuh selama pandemi. Hasil evaluasi kognitif didapatkan ada peningkatan pengetahuan santri terhadap pemahaman gizi seimbang di masa pandemik Covid-19 setelah dilakukan edukasi yaitu peningkatan skor rata-rata 18,2 dari skor rata-rata pre test 57,5 menjadi post test sebesar 75,7.</p> <p> </p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/653Literature Review: Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Gizi Kurang Pada Balita Usia 0-5 Tahun2021-11-16T03:36:36+00:00Ilmiyah Nafiatiilmiyahnafiati21@gmail.comNeti Mustikawatiilmiyahnafiati21@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The problem of malnutrition is still widespread in developing countries, including Indonesia. Malnutrition can limit the ability of individuals to reach their maximum potential. Factors that influence undernutrition need to be identified to reduce the number of undernourished children under five. To analyze the factors related to malnutrition in children aged 0-5 years. This study used a literature review method. The online database was used to search articles related to themes. Those were Google Scholar and PubMed. Articles were selected based on the suitability of keywords, topics and inclusion and exclusion criteria that have been determine. The results of this study showedthat there were 10 factors related to under-nutrition in toddlers, namely parenting, mother's knowledge about nutrition, history of exclusive breastfeeding, age of toddlers, food intake, mother's perception of nutritional status, drinking water consumption, child's weight at birth, monitoring growth and development, and history of infectious diseases. The ten factors related to malnutrition in children under five were obtained from valid scientific evidence so that they can be used as scientific references to be applied as nursing care interventions.</em><br><em>Keywords: Undernourished children under five, Causative factors</em></p> <p>Abstrak<br>Masalah gizi kurang sampai saat ini masih tersebar di negara-negara berkembang termasuk negara Indonesia. Gizi kurang dapat membatasi kemampuan individu untuk mencapai potensi maksimalnya. Faktor yang mempengaruhi gizi kurang perlu diidentifikasi untuk mengurangi angka gizi kurang pada balita. Untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita usia 0-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel berkaitan dengan tema yang diambil dari beberapa search engine yaitu Google Scholar dan PubMed. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini terdapat 10 faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita yaitu pola asuh, pengetahuan ibu tentang gizi, riwayat ASI ekslusif, usia balita, asupan makan, persepsi ibu tentang status gizi, konsumsi air minum, berat badan anak saat lahir, pemantauan tumbuh kembang, dan riwayat penyakit infeksi. Kesepuluh faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita ini didapatkan dari bukti ilmiah yang valid sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah untuk diaplikasikan sebagai intervensi asuhan keperawatan.<br>Kata kunci: Balita gizi kurang, faktor penyebab.</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/658Stigma Masyarakat Terhadap Gangguan Jiwa: Literature Review2021-11-17T07:17:03+00:00Ade Aprilianaadeapriliana16@gmail.comHana Nafiahadeapriliana16@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Mental disorders are disorders that occur in the brain which are characterized by distrurbed behavior, thinking processes, emotions, and perceptions. The stigma attached to people with mental disorders is still a problem. The impact of stigma given to people with mental disorders can cause sufferers to lose self-esteem. This study aimed to determine the description of the social stigma of mental disorders in a literature review. This reseach was a literature review research. This articles found were searched from the online database, namely Pubmed. There were five articles that matched the research inclusion criteria. The total number of respondents was 1,874. Critical analysis of the articles used the Hawker instrumen. The results showed that there were four articles which have a negative stigma. Only one article had a positive stigma. The average score of the Authoritariansm aspect was 6.53. The average score of the Benevolence aspect was 6.27. The Social aspects Restrictiveness had an average value of 5.87. The average score of the CMHI was 5.73. Meanwhile, in the positive stigma article, the hight stigma value was 44.04% an the low stigma was 26.97%. Based on the results, it can be concluded that there are negative stigma results for people with mental disordes</em><br><em>Keywords: Mental disorders; public; mental illnes; stigma</em></p> <p>Abstrak<br>Gangguan Jiwa adalah gangguan yang terjadi pada otak yang ditandai dengan terganggunya perilaku, proses berfikir, emosi, dan persepsi. Stigma yang melekat pada orang dengan gangguan jiwa masih menjadi suatu masalah. Dampak dari stigma yang diberikan pada orang dengan gangguan jiwa, dapat menyebabkan penderita kehilangan self esteem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma masyarakat terhadap gangguan jiwa secara literature review. Penelitian ini adalah penelitian literature review. Hasil pencarian artikel dari database online yaitu Pubmed yang didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian, dengan hasil jumlah responden 1.874. Analisa telaah kritis terhadap 5 artikel menggunakan instrumen Hawker. Secara umum hasil analisa 4 artikel mempunyai stigma yang negatif dan 1 artikel mempunyai stigma yang positif dengan hasil analisa pada 4 artikel, aspekauthoritariansm dengan rata-rata nilai 6,53, aspek benevolencee dengan rata-rata nilai 6,27, aspek social restrictiveness dengan rata-rata nilai 5,87, dan aspek Community Mental Health Ideology (CMHI) dengan nilai rata-rata 5,73. Dan berdasarkan satu artikel didapatkan nilai stigma tinggi yaitu sebanyak 44.04% dan stigma rendah 26,97%. Hasil penelitian literature review ini menyimpulkan bahwa didapatkan hasil stigma yang negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa.<br>Kata Kunci :Gangguan jiwa, masyarakat, mental disorders, mental illness, stigma</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/657Gambaran Tingkat Depresi Pada Lansia Yang Tinggal Dipanti Sosial : Literature Review2021-11-17T07:11:50+00:00Kiki Alfiatur Rohmaniahputri.ners89@gmail.comDyah Putri Aryatiputri.ners89@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Changes in physical, mental, and sosial function are factors that often lead to psychosocial problems such as depression in the elderly. There is also another factor that causes depression in the elderly is the place of residence. The elderly who lives in care homes are more at risk of experiencing depression. Depression is a common mental health disorder characterized by feelings of depression, guilt, sleep disturbances, decreased appetite, loss of pleasure or interest, feeling less energy, and decreased concentration. The impact of prolonged depression in the elderly can reduce health status, the emergence of self-injury behavior to attempt suicide. To describe the level of depression in the elderly living in care homes. A descriptive study method with a literature review approach. In the search for articles using Google Scholar and the PubMed database. Articles were selected based on the suitability of the specified inclusion and exclusion criteria. There were five articles published in 2011-2020 and using the Geriatric Depression Scale measuring instrument. The critical assessment instrument used is the Joanna Briggs Institute Critical Appraisal. The review result of the five articles showed that there were 112 people (24.2%) who experienced the normal level of depression, 234 people (50.3%) who experienced the mild level of depression, 90 people (19.3%) who experienced the moderate level of depression, and 29 people (6.2%) who experienced the major level of depression. The incidence of depression in the elderly must be addressed immediately, both non-pharmacologically and psychologically so as not to cause effects such as self-injury behavior to attempted suicide.</em><br><em>Keywords: elderly; care home; depression level</em></p> <p><br>Abstrak <br>Perubahan fungsi fisik, mental dan sosial merupakan faktor yang seringkali mengakibatkan terjadinya permasalahan psikososial salah satunya depresi. Selain dari faktor tersebut ada faktor lain yang menyebabkan depresi pada lansia yaitu tempat tinggal. Lansia yang tinggal di panti sosial lebih beresiko mengalami depresi. Depresi merupakan gangguan kesehatan mental umum yang ditandai dengan perasaan yang tertekan, perasaan bersalah, terjadi gangguan istirahat tidur, nafsu makan menurun, kehilangan kesenangan atau minat, merasa kurang berenergi serta konsentrasi menurun. Dampak dari depresi pada lansia yang berkepanjangan dapat menurunkan status kesehatan, munculnya tingkah laku melukai diri sampai melakukan percobaan bunuh diri. Mengetahui gambaran tingkat depresi pada lansia yang tinggal di panti sosial. Menggunakan metode studi deskriptif dengan pendekatan literature review. Dalam pencarian artikel menggunakan Google Scholar dan database PubMed. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan. Didapatkan lima artikel yang dipublikasikan pada tahun 2011-2020 dan menggunakan alat ukur Geriatric Depression Scale. Instrumen telaah kritis yang digunakan adalah Joanna Briggs Institute Critical Appraisal. Hasil review dari kelima artikel lansia dengan kategori normal sebanyak 112 orang (24,2%), depresi ringan sebanyak 234 orang (50,3%), depresi sedang sebanyak 90 orang (19,3%), dan depresi berat sebanyak 29 orang (6,2%). Kejadian depresi pada lansia harus segera diatasi baik secara non farmakologi ataupun psikologis agar tidak memunculkan dampak seperti tingkah laku melukai diri sampai melakukan percobaan bunuh diri.<br>Kata kunci : lansia ; panti sosial ; tingkat depresi</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/659Evaluation Of The Family Planning Program (Kb) During The Covid-19 Pandemic In 2020 In Puskesmas Kedungwuni I, Pekalongan Regency2021-11-17T07:20:28+00:00Ulya Qonitaulyaqonita012@gmail.comMokhamad Arifinulyaqonita012@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Family planning can be interpreted as an action that helps married couples to avoiding unwanted pregnancies,planning the births, regulating he interval between pregnancies, controlling yhe time of the birth. This study used a descriptive survey design. The sampling technique used a total sample. The data collection tool used family planning achievement documentation. The result showed that there was an increase in active family palnning acceptors/participants during the Covid-19 pandemic (1.55%). There were also some increases in all types of (short and long-acting) contraception acceptor/participants. The increased of long-acting contraception acceptors were IUD (0.15%), MOP (0.26%), MOW (0.15%). The short-acting contraception was also increased, such as injections (0.2%) , Pills (0,28%), and Condom (0.09%). Meanwhile , the total number of the new family planning acceptor/participants was decreased (0.58%). The new participants also use various types of contraception. The total number of the new family who accepted long-acting contraception were in various levels, such as the IUD (decreased 1.03%), MOW (decreased 2.04%) , MOP ( increased 3.2%), and Impalnt (1.5%). The total number of the new family who accepted short-acting contraception was decreased, such as injections (3.36%), Pills (0.1%), and Condom (0.23%). Compared to the target, the total number of active family planning acceptor/participants was over the target, while the new family planning acceptor/participant were less than the target.</em><br><em>Keywords : evaluation, achievement results, family planning, pandemic covid-19</em></p> <p>Abstrak<br>Keluarga Berencana dapat diartikan sebagai tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran. Bertujuan untuk mengetahui evaluasi program keluarga berencana pada masa Pandemi Covid-19. Desain penelitian adalah survey deskriptif, Populasi dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah seluruh hasil dokumentasi data pencapaian KB pada masa pandemi Covid-19 Tahun 2020 di Puskesmas Kedungwuni I. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel. Alat pengumpulan data menggunakan dokumentasi hasil pencapaian keluarga berencana. Hasil penelitian menunjukan akseptor KB Aktif ada masa Pandemi Covid-19 mengalami kenaikan pada Akseptor KB aktif sekitar (1,55%) ,mengalami kenaikan pada semua jenis kontra sepsi Akseptor/peserta KB aktif yaitu Akseptor KB Aktif (MKJP) untuk IUD naik (0,15%) MOP naik (0,26%) MOW naik (0,14%) dan Implan naik (0,15%). Untuk Akseptor KB Aktif (Non MKJP) yaitu Suntik naik (0,2%) Pil naik (0,28%) dan Kondom naik (0,09%). Sedangkan Akseptor/peserta KB Baru mengalami penurunan sekitar (0,58%) untuk hasil pencapaian penggunan macam-macam alat kontra sepsi pada KB Baru yang mengalami penurunan pada Akseptor/peserta KB Baru (MKJP) yaitu IUD turun (1,03%) dan MOW (2,04%) sedangkan yang mengalami kenaikan yaitu MOP (3,2%), Implan naik (1,5%) dan Akseptor/peserta KB Baru (Non MKJP) yang turunya itu Suntik turun (3,36%) Pil turun (0,1%) dan Kondom turun 0,23%. Sedangkan jika dibandingkan dengan Target melebihi target pada Akseptor/peserta KB Aktif dan Akseptor/peserta KB Baru kurang dari target Diharapkan masyarakat khususnya PUS tetap menggunakan KB di masa pandemi Covid-19 ini dengan datang ke Puskesmas terdekat dengan mematuhi protokol kesehatan dengan membuat janji bertemu dengan bidan terlebih dahulu.<br>Kata kunci: evaluasi;hasilpencapaian;keluargaberencana;masapandemi, covid-19</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/660Gambaran Karakteristik Demografi Lansia Yang Mengalami Pengabaian : Literature Review2021-11-17T07:28:33+00:00Anita Fitri Andarinianitafitrian27@gmail.comDyah Putri Aryatianitafitrian27@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Elder neglect is a health problem that still needs attention. This neglect is the family’s failure to meet the needs of the elderly. This abandonment may occur in the form of rejection or failure in providing food, beverages, clothing, residence, self-hygiene, and treatment. The neglect can be carried out by the closest family and relatives, therefore, this research is needed to determine the demographic characeristics of elder neglect. This study aimed to find out an overview of the demographic charahceristics of elder neglect. The method used was a literature review by searching articles on the PubMed database and the Garuda Portal, there were five articles found that matched the criteria. It showed that there were some charahteristics of most respondens who experienced neglect. Most of the respondents were 60-69 years old (55.9% or 390 respondents), female (57.0% or 459 respondents), in lw level of education <5 years (83.0%), and high school (48.2%), living with family (83.4% or 667 respondents), split/widow/widower (45.0% or 235 respondents), unemployed (51.2% or 67 respondents), dependent family member (64.0% or 399 respondents), and living in the urban areas (51.6% or 182 respondents). It cab be concluded that demographic characteristics of elder neglect can be seen in terms of age, gender, level of education, marital status, with which theelderly lives, life dependence, work, and geographical location residence.</em><br><em>Keywords : demographic characteristics, elderly, abandonment, neglect</em></p> <p>Abstrak <br>Pengabaian menjadi masalah kesehatan yang masih memerlukan perhatian.Pengabaian merupakan kegagalan keluarga dalam memenuhi kebutuhan lansia, terwujud dalam bentuk penolakan atau kegagalan untuk menyediakan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kebersihan diri dan pengobatan.Pengabaian dapat dilakukan oleh keluarga maupun kerabat terdekat, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui karakteristik demografi pengabaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik demografi lansia yang mengalami pengabaian. Metode yang digunakan adalah literature review dengan mencari pada database PubMed dan Portal Garuda, didapatkan hasil sebanyak 5 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik demografi yang terbanyak mengalami pengabaian yaitu usia 60-69 tahun 390 (55.9%), berjenis kelamin perempuan 459 (57.0%), pendidikan rendah <5 tahun (83.0%) dan <SMA (48.2%), tinggal bersama keluarga 667 (83.4%), berpisah/janda/duda 235 (45.0%), tidak bekerja 67 (51.2%), bergantung pada keluarga 399 (64.0%), dan tinggal di perkotaan 182 (51.6%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik demografi lansia yang mengalami pengabaian dapat dilihat dari segi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dengan siapa lansia tinggal, ketergantungan hidup, pekerjaan, dan letak geografis tempat tinggal.<br>Kata kunci : karakteristik demografi, lansia, penelantaran, pengabaian </p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/661Literature Review : Gambaran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Masyarakat Tentang COVID-19 2021-11-17T07:39:47+00:00M Arzha Firmansyaharzhafir04@gmail.comDian Kartikasari arzhafir04@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The number of positive COVID-19 cases that continue to experience significant cases indicates that the distribution is still very high. The community is expected to carry out preventive behaviors. Domain consists of knowledge, attitudes and behavior. Based on previous research, people have good knowledge and behavior about COVID-19, while 50% have a positive attitude about COVID-19. The purpose of this study was to describe the knowledge, attitudes and behavior of the community about COVID-19. The design of this study is a literature review by accessing the basic data of Pubmed, DOAJ, Garuda and Google Scholar. The search for articles was conducted using a combination of keywords: knowledge of COVID-19, attitudes of COVID-19, practice of COVID-19, knowledge of COVID-19, attitudes about COVID-19 and behavior about COVID-19. The results showed that most of the respondents had good knowledge (80%), good attitude (70%) and good behavior (90%) about COVID-19. The community needs to actively participate in efforts to prevent COVID-19 by increasing knowledge, attitudes and behaviors to prevent COVID-19.</em><br><em>Keywords: COVID-19; knowledge; attitude; behavior</em></p> <p>Abstrak<br>Jumlah kasus positif COVID-19 yang masih terus mengalami lonjakan signifikan menunjukkan bahwa persebaran masih sangat tinggi. Masyarakat diharapakan untuk melakukan perilaku-perilaku pencegahan. Domain perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku. Berdasarkan penelitian terdahulu, masyarakat memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik tentang COVID-19, sementara 50% memiliki sikap yang positif tentang COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang COVID-19. Desain penelitian ini adalah literature review dengan mengakses basis data Pubmed, DOAJ, Garuda dan Google Scholar. Pencarian artikel dilakukan dengan kombinasi kata kunci: knowledge COVID-19, attitude COVID-19, practice COVID-19, pengetahuan tentang COVID-19, sikap tentang COVID-19 dan perilaku tentang COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang baik (80%), sikap yang baik (70%) dan perilaku yang baik (90%) tentang COVID-19.<br>Masyarakat perlu berpatisipasi aktif dalam upaya pencegahan COVID-19 dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku-perilaku pencegahan COVID -19.<br>Kata kunci: COVID-19; Pengetahuan; sikap; perilaku</p>2021-11-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/663Hubungan Pendampingan Suami dengan Kecemasan Ibu Bersalin Menghadapi Persalinan : Literature Review2021-11-18T07:46:04+00:00Eka Rahayuning Tyasekarahayuningtyas02@gmail.comRatnawati Ratnawatiekarahayuningtyas02@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Childbirth can be a source of psychological changes, such as anxiety. Anxiety can arise due to a lack of social support such as husband assistance. The presence of husband assistance is expected to reduse the anxiety experienced by the mother and the delivery process can run smoothly. This study aimed to determine the correlation between the husband’s assistance and the mother’s anxiety during childbirth. The research method used was the correlation method with literature review data collection. The searched articles were from 2011-2021. Those articles were searched through PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar. The results were obtained in the form of full text and pdf, the reviewed using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument, extracted then discussed, and concluded. The results of the literature review of a 5 articles showed that most of the mothers in labor experienced moderate anxiety 53 (34%) respondents. Most of the mothers who gave birth were accompanied by their husbands 110 (55%) respondents. There was a correlation between the husband’s assistance and the mother’s anxiety. The p-value was ranged from 0,000-0,015 (p<0,05). There is a relationship between the husband’s presence and the mother’s anxiety during childbirth.</em><br><em>Keywords : Childbirth; Anxiety during childbirth; Husband’s presence</em></p> <p>Abstrak<br>Persalinan dapat menjadi sumber perubahan psikologis, seperti kecemasan. Rasa kecemasan dapat timbul karena kurangnya dukungan sosial seperti pendampingan suami. Adanya pendampingan suami diharap dapat mengurangi rasa kecemasan yang dialami ibu dan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalin menghadapi persalinan : literature review. Metode penelitian menggunakan metode korelasi dengan pengumpulan data literature review. Pencarian artikel dari tahun 2011-2021 melalui penelusuran PubMed, Garba Garuda, dan Google Shcolar. Hasil pencarian yang didapatkan berupa fulltext dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin mengalami kecemasan dalam tingkat sedang 53 (34%), sebagian besar ibu bersalin didampingi suami sebanyak 110 (55%), dan terdapat hubungan antara pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalin dengan nilai p-value 0,000-0,015 (p<0,05). Ada hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalinmenghadapi persalinan.<br>Kata kunci : Ibu bersalin; Kecemasan persalinan; Pendampingan suami</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/664Efektivitas Kangaroo Mother Care Dalam Menstabilkan Suhu Tubuh Bayi Prematur : Literature Review2021-11-18T07:53:30+00:00Okvadwinanda KusumawardaniOkvadwi22@gmail.comBenny Arief SulistyantoOkvadwi22@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>It is commonly known, premature babies are at risk of experiencing body temperature instability, so that a specialcare is needed. One of the ways to overcome this problem is by applying Kangaroo Mother Care method. This study aims to examine the effectiveness of the method in stabilizing premature baby’s body temperature. This study has conducted a literature review used database of PubMed with Kangaroo mother care, premature baby, and body temperature as the keywords. Garuda and Google Scholar were other searching spurces which have been used with ‘bayi prematur’, ‘perawatan metode kanguru’. And ‘suhu tubuh’. There were 5 articles in the research criteria and from 154 samples, it obtained paired t-test with p-value <0,01, (95% CI [-0.66338, -0.49246]). The results stated there is a sifnificant different pre and post treatment. Kangaroo mother care was proven more effectively in stabilizing premature baby’s body temperature than other treatment method. Mothers who have the baby with the condition stated above suggested applying this treatment. However, the further study is expected to be conducted considering this study did not analyze the articles used RCT (Randomized Control Trials) method. </em><br><em>Keywords: Premature Baby; Kangaroo Mother Care; Body temperature.</em></p> <p>Abstrak<br>Bayi prematur beresiko mengalami ketidakstabilan suhu tubuh sehingga diperlukan perawatan yang khusus. Salah satu upaya untuk menjaga kestabilan suhu tubuh bayi prematur dengan menggunakan metode Kangaroo Mother Care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Kangaroo Mother Care dalam menstabilkan suhu tubuh bayi prematur. Penelitian ini menggunakan penelusuran artikel (literature review) menggunakan databasePubMed dengan menggunakan kata kunci “Kangaroo mother care,” “Premature baby,” and “Body temperature.” Garba Rujukan Digital (Garuda) dan Google Scholar pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci kata kunci ”Bayi prematur,” “perawatan metode kanguru,” dan ‘suhu tubuh.” Terdapat 5 artikel yang memenuhi kriteria penelitian. Dari total 154 sampel, didapatkan hasil paired t-test dengan p-value<0,01, (CI 95% [-0,66338, -0.49246]). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan suhu tubuh sebelum dan sesudah dilakukan Kangaroo Mother Care. Kangaroo mother care lebih efektif dibandingkan dengan perawatan standar untuk menstabilkan suhu tubuh bayi prematur.<br>Kata Kunci : Bayi Prematur; Kangaroo Mother Care; Suhu Tubuh</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/665Gambaran Pengetahuan Mengenai Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri: Literatur Review2021-11-18T07:56:16+00:00Ela Nurmaningsihelanurmaningsih4@gmail.comNur Izzahelanurmaningsih4@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Personal Hygiene during menstruation needs to be considered important in order to avoid various diseases such as cervical cancer, vaginal discharge, genital skin irritation, allergies, and inflammation in the genital area. To find out the description of teenage girls' knowledge about personal hygiene during menstruation. This study accessed the PubMed and Google Scholar databases, and obtained 5 articles that were reviewed according to the inclusion, exclusion, and abstract criteria. The critical assessment instrument used is the Hawker instrument which is a quality assessment tool used for qualitative studies. The results of this study indicated that less than half (47.60%) of teenage girls have less knowledge about personal hygiene during menstruation. It is hoped that this research can be a reference for educational workers and other researchers as an effort to increase teenage girls' knowledge about personal hygiene during menstruation.</em><br><em>Keywords: Menstruation, Knowledge, Personal Hygiene, Teenage girls</em></p> <p>Abstrak<br>Personal Hygiene saat menstruasi perludi perhatikan agar terhindar dari berbagai macam penyakit seperti kanker serviks, keputihan, iritasi kulit genital, alergi, dan peradangan diarea genital. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai personal hygiene saat menstruasi. Penelitian literature review ini dengan mengakses database PubMed dan Google Scholar, didapatkan 5 artikel yang ditelaah sesuai dengan criteria inklusi eksklusi serta. Instrument telaah kritis yang digunakan yaitu menggunakan instrument Hawker yang merupakan alat penilaian kualitas yang digunakan untuk studi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kurang dari separuh (47,60%) remaja memiliki pengetahuan mengenai personal hygiene saat menstruasi yang kurang. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pihak pendidikan maupun peneliti yang lainnya sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai personal hygiene saat menstruasi.<br>Kata kunci: Menstruasi, Pengetahuan, Personal Hygiene,Remaja.</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/666Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks : Literature Review2021-11-18T08:24:51+00:00Ameliya Tri Yulianaadmin@umpp.idEmi Nurlaelaadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>Cervical cancer is a chronic which is commonly experienced in woman. Patient with cervical cancer need support,especially family support in order to improve their quality of life. This study aims to examine the correlation between family support and quality of life for cervical cancer patients. It is a quantitative, correlative descriptive used a literature review. 2 articles tested by chi square, two others tested by sperman rank, and one article tested by statistic fisher exact test. It used a Google Schoolar to find out the articles in inclusive and eclusive criteria with a family support, quality of life, and cervical cancer as the keywords. The critical analysis instrument used a strobe consisting of 22 questions. The results of the literature review of these articles showed that there was 48 (21%), high family support 16 (7%), good family support 40 (18%), good family support 22 (10%), poor quality of life 37 (16%), and adequate quality of life 51 (23%), meanwhile 24 (11%), obtained p value 0,05, which means that there is a correlation between family support and the quality of life of cervical cancer patients. There is a correlation between family support and the quality of life of cervical cancer.</em><br><em>Keywords: family supports, quality of life, cervical cancer</em></p> <p>Abstrak<br>Kanker Serviks merupakan penyakit kronis yang dialami pada wanita. Pasien dengan kanker serviks membutuhkan dukungan seperti dukungan keluarga agar dapat meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan kanker serviks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker serviks melalui literature review. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis deskriptif korelatif dengan pengambilan data menggunakan literature review dan 2 artikel menggunakan uji chi square, 2 artikel menggunakan uji spearman rank, 1 artikel menggunakan uji statistik fisher exact test. Cara mencari data base menggunakan Google Schoolar untuk menemukan artikel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan memasukan kata kunci dukungan keluarga, kualitas hidup, kanker serviks. Instrument telaah kritis menggunakan strobe yang terdiri dari 22 pertanyaan. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukan ada dukungan keluarga 48 (21%), dukungan keluarga tinggi 16 (7%), dukungan keluarga baik 40 (18%), dukungan keluarga baik 22 (10%), kualitas hidup tidak baik 37 (16%), cukup 51 (23%), sedang 24 (11%), didapatkan p value ≤ 0,05 yang artinya terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker serviks. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker serviks.<br>Kata Kunci : dukungan keluarga, kualitas hidup, kanker serviks.</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/667Motivasi Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi : Literature Review 2021-11-18T08:30:46+00:00Maulida Yuliantimaulidayulianti013@gmail.comRatnawati Ratnawatimaulidayulianti013@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Breast milk is the main source of nutrition for babies who many benefits. Exclusive breastfeeding is highly recommended to mothers who have babies aged 0-6 months. The mother needs motivation in the success of giving exclusive breast milk. Breastfeeding motivation is the motivation, advice, and decision to give breast milk. The purpose this study aims to find out the motivation of mothers in exclusive breastfeeding in infants through literature review. The method used is descriptive design, data collection method literature review and used 5 articles from database with electronic search on Garba Garuda and Search Engine published in 2012-2021. The result of this study showed that 358 (58%) respondents had high motivation and 259 (42%) respondents was low motivation. The conclusion of this study respondents who had more high motivation than respondents who had low motivation. The higher the motivation of a mother, the higher the mother will also give exclusive breast milk to her baby.</em><br><em>Keywords: mother breastfeeding; exclusive breastfeeding; motivation</em></p> <p>Abstrak<br>Air susu Ibu merupakan sumber nutisi utama bagi bayi yang memiliki banyak manfaat. Pemberian air susu ibu secara eksklusif sangat dianjurkan bagi ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Ibu memerlukan motivasi dalam keberhasilan memberikan ASI eksklusif. Motivasi menyusui merupakan dorongan, nasihat, dan keputusan untuk memberikan ASI. Tujuan pnenelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi ibu menyusui pada bayi melalui literature review. Metode yang digunakan yaitu desain deskriptif, metode pengumpulan data dengan literature review dan menggunakan 5 artikel dari database dengan penelusuran elektronik di Garba Garuda dan Search Engine yang dipublikasikan pada tahun 2012-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 358 (58%) responden memiliki motivasi tinggi dan 259 (42%) responden memiliki motivasi rendah. Simpulan penelitian ini responden yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak daripada responden yang memiliki motivasi rendah. Semakin tinggi motivasi seorang ibu maka semakin tinggi pula ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya.<br>Kata kunci: Ibu menyusui; ASI eksklusif; motivasi</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/671Hubungan Antara Penggunaan Pil Keluarga Berencana Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasangan Usia Subur : Literature Review 2021-11-23T02:14:23+00:00Devi Levianadevileviana98@gmail.comEmi Nurlaeladevileviana98@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Indonesia is a country that ranks 5th with the highest incidence of hypertension. Hypertension is the leading cause of death in the world (52%). There are two factors that can trigger hypertension: controlled and controlled factors. One of the trigger factors that can be controlled is the use of hormonal contraception (KB Pills). To determine the correlation between the use of oral contraceptive pills and the incidence of hypertension in couples of childbearing age through a literature review. This study used a literature review method by searching for articles through the Google Scholar database. The search for articles was carried out using the keywords: '-Hypertension", '-Contraception Pill". "Couples of Childbearing Age" then the researcher used the STROBE instrument with the limitation of articles in 2011-2021. Participants in this study were couples of childbearing age who used oral contraceptive pills. The results of this literature review of 5 articles showed that 3 articles which stated that there was correlation between the use of birth control pil.ls with the incidence of hypertension in couples of childbearing age with a result of p less than 0.05. The other 2 stated that there was no correlation between the use of oral contraceptive pills with the incidence of hypertension in couples of childbearing age. The use of contraceptive pills is one of the factors that can lead to an increase in blood pressure.</em><br><em>Keywords: Hypertension; Contraceptive Pills; Couples' of Childheclring Age</em></p> <p>Abstrak<br>Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat ke 5 dengan kejadian hipertensi terbanyak. Hipertensi merupakan pencetus kematian terbanyak didunia yaitu sebanyak 52%, terdapat dua faktor yang pemicu hipertensi yaitu faktor pemicu yang dapat dikontrol dan faktor pemicu tidak dapat dikontrol. Faktor pemicu yang dapat dikontrol salah satunya yaitu penggunaan kontrasepsi hormonal (Pil KB). Mengetahui Hubungan Antara Penggunaan Pil Keluarga Berencana Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasangan Usia Subur melalui Literature Review. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Untuk pencarian artikel dengan mengakses database Google Schoolar. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan kata kunci: “Hipertensi”, “Kontrasepsi Pil”, “Pasangan Usia Subur” kemudian peneliti telaah menggunakan instrumen STROBE dengan batasan artikel tahun 2011-2021. Partisipan pada studi ini adalah pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi pil. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukan bahwa 3 artikel ada hubungan antara pengggunaan pil KB dengan kejadian hipertensi pada pasangan usia subur dengan hasil p<0,05, sedangkan untuk 2 artikel menunjukan tidak ada hubungan antara penggunaan pil keluarga berencana dengan kejadian hipertensipada pasangan usia subur. Penggunaan kontrasepsi pil merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah.<br>Kata kunci: Hipertensi; Kontrasepsi Pil; Pasangan Usia Subur.</p> <p> </p>2021-11-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/672Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja : Literature Review2021-11-23T02:18:35+00:00Uci Sukma Wati ucisukma01@gmail.comTrina Kurniawatiucisukma01@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The death rate caused by cancer has increased very rapidly. Breast cancer is caused by the growth of abnormal tissue. It comes from abnormal changes in genes that regulate cell growth so that cells lose their control. Breast cancer can be found early by doing BSE, as well as by doing a clinical examination. However, community behavior in doing the early detection of breast cancer is still low due to a lack of knowledge in doing BSE. Therefore, it needs to increase awareness of the health importance to improve a better quality of life. To determine BSE knowledge and breast self-examination behavior in adolescents through a literature review. The data collection technique used a literature review method of 5 articles. The articles were from Google Scholar and PubMed. They were published in 2011-2021. The critical assessment instrument used was strobe. The results of a literature review of 5 articles showed that from 704 respondents, most of the respondents who had good knowledge were 280 respondents (40%). Those who had never done BSE were 421 respondents (60%). In this literature review, the result showed that the respondents' knowledge of breast self-examination was good. The respondents also had not done any breast self-examination.</em><br><em>Keywords: Breasl self-examination, knowledge, behavior</em></p> <p>Abstrak<br>Angka kematian yang disebabkan oleh kanker mengalami peningkatan yang sangat pesat. Kanker payudara adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan perubahan yang tidak normal pada gen yang mengatur pertumbuhan sel, sehinggal sel kehilangan pengendalian. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan melakukan SADARI, serta dengan dilakukannya pemeriksaan klinik. Akan tetapi perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam melakukan SADARI serta diperlukan adanya minat dan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Untuk mengetahui pengetahuan SADARI dan perilaku pemeriksaan payudara sendiri pada remaja melalui literature review. Teknik pengumpulan data menggunakan metode literature review 5 artikel yang bersumber database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar dan PupMed yang dipublish pada tahun 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan Strobe. Hasil literature review 5 artikel menunjukkan dari 704 responden sebagian besar responden yang pengetahuan baik berjumlah 280 responden dengan presentase (40%) dan yang tidak pernah melakukan SADARI berjumlah 421 responden dengan presentase (60%). Pada penelitian literature review kali ini di dapatkan hasil berupa pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri baik dan perilaku pemeriksaan payudara sendiri tidak pernah melakukan.<br>Kata kunci: Pemeriksaan payudara sendiri; pengetahuan; perilaku</p>2021-11-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/675Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2: Literature Review2021-11-24T06:47:41+00:00Nurul Febrian Bintari Putriadmin@umpp.idTrina Kurniawatiadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a chronic disease that cannot be cured, but can be prevented by using the 5 pillars of diabetes mellitus management, one of which is controlling blood sugar levels. Patients with diabetes mellitus need support from the family because the family can influence a person's behavior and lifestyle so that it has an impact on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus. To determine the relationship between family support and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus through a literature review. The data collection technique uses a literature review method of 5 articles sourced from an online database with electronic searches on Google Scholar, Garba Garuda, and ProQuest published in 2017-2021. The critical analysis instrument used is using a strobe. The results of a literature review on the family support variable were 2 articles with supporting categories as many as 128 respondents, 2 articles with less categories as many as 63 respondents, and 1 article with good categories as many as 22 respondents. Variable blood sugar levels 2 articles in the controlled category as many as 98 respondents, 1 article in the poor category as many as 45 respondents, 1 article in the controlled category as many as 17 respondents, and 1 article in the diabetes category as many as 29 respondents. There is a relationship between family support and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus.</em><br><em>Keywords: Type 2 diabetes mellitus; family support; blood glucose levels; blood sugar levels</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan menggunakan 5 pilarpengelolaan diabetes mellitus, salah satunya pengendalian kadar gula darah. Pasien diabetes mellitus perlu adanya dukungan dari keluarga karena keluarga dapat mempengaruhi perilaku dan gaya hidup seseorang sehingga berdampak pada kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 melalui literature review. Teknik pengumpulan data menggunakan metode literature review 5 artikel yang bersumber database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar, Garba Garuda, dan ProQuest yang dipublish pada tahun 2017-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu menggunakan Strobe. Hasil literature review pada variable dukungan keluarga 2 artikel dengan kategori mendukung sebanyak 128 responden, 2 artikel dengan kategori kurang sebanyak 63 responden, dan 1 artikel dengan kategori baik sebanyak 22 responden. Variable kadar gula darah 2 artikel dengan kategori terkendali sebanyak 98 responden, 1 artikel dengan kategori buruk sebanyak 45 responden, 1 artikel dengan kategori terkontrol sebanyak 17 responden, dan 1 artikel dengan kategori diabetes sebanyak 29 responden. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.<br>Kata kunci: Diabetes mellitus tipe 2;dukungan keluarga;kadar glukosa darah;kadar gula darah</p>2021-11-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/678Literature Review : Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting2021-11-25T02:33:56+00:00Wulan Oktafianiwulannoctaviani@gmail.comNur Izzahwulannoctaviani@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The prevalences of stunting in Indonesia ranked third in Southeast Asia. The factors that causes stunting in the lack of nutritional intake. Malnutrition can occur during pregnancy and early after the baby is born. However, the stunting can be identified when the baby is two years old. Support for good nutritional intake needs to be supported by mother’s good parenting style. To describe the correlation between mother’s parenting style and the stunting. The research design used was a literature review with a correlation approach, with a literature search using Garba Garuda and Google Schoolar according to keywords and analyzed using JBI (Joanna Briggs Institute). The 940 sampels were obtained from 5 research articles. The results of the analysis of the 5 articles showed that good parenting was 491 (52,23%), poor parenting was 449 (47,77%) and stunting was 406 (43,18). The results of the chi-square test obtained p-value <0.01 which means that there is a significant relationship between maternal parenting and the incidence of stunting. OR value = 4,1 which means that poor parenting is at risk of stunting by 4,1 times compared to good parenting.</em><br><em>Keywords: Parenting Style, Parenting, Stunting</em></p> <p> </p> <p>Abstrak<br>Tingginya prevalensi stunting di Indonesia menduduki peringkat ke tiga di Asia Tenggara. Faktor penyebab terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak dalam kandungan dan masa awal setelah bayi lahir namun, stunting akan tampak setelah bayi berusia dua tahun. Dukungan asupan gizi yang baik perlu ditunjang dengan pola asuh ibu yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Desain penelitian yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan korelasi, dengan pencarian literature menggunakan Garba Garuda dan Google Schoolar sesuai dengan kata kuncidan ditelaah menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute). Sampel sejumlah 940, didapatkan dari 5 artikel penelitian. Hasil analisa dari kelima artikel didapatkan hasil pola asuh baik 491 ( 52,23%), pola asuh buruk 449 (47,77%) dan kejadian stunting 406 (43,18). Hasil uji chi-square diperoleh p-value <0.01 yang berarti ada hubungan yang signifikan pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Nilai OR = 4,1 yang berarti bahwa pola asuh yang buruk beresiko mengalami stunting sebesar 4,1 kali dibandingkan dengan pola asuh yang baik.<br>Kata kunci:Parenting Style, Pola Asuh, Stunting</p>2021-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/679Gambaran Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2: Literature Review2021-11-25T02:42:20+00:00Dwi Priharsiwidwipriharsiwi5@gmail.comTrina Kurniawatidwipriharsiwi5@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a chronic disease that is closely related to lifestyle. This disease is exprienced by many people in the world. The family has to provide support that can have a positive impact on dietary complience. It can be in the form of being able to control what can be consumed according to the recommendations of health workers during the diet, reminding each other, and providing support to family members who are on a diabetes mellitus diet. To determine the description of family support and dietary complience in patients with type 2 diabetes mellitus. The research method used in this study was a literature review by conducting an online searh from the Medline database source and the Garuda portal. There were 5 articles found that matched the inclusion and exclusion criteria. The results showed that 361 respondents (52,7%) had good family support and 432 respondents (63%) had non-adherent dietary compliance levels. Good family support can prevent complications and help treatment so that patients are more enthusiastic and can carry out activites as usual. Dietary non-compliance can delay the patient’s recovery. Familly support, although it is good, does not guarantee that dietary complience will also be good. Other factors can affect dietary complience, such as age, education, and occupation.</em><br><em>Keywords: Type 2 diabetes mellitus; family suppor; dietary complience</em></p> <p> </p> <p>Abstrak<br>Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang berhubungan erat dengan pola hidup, penyakit ini banyak dialami oleh penduduk di dunia. Keterlibatan keluarga merupakan langkah yang harus ditempuh untuk memberikan dukungan yang dapat berdampak positif terhadap kepatuhan diet. Dampak positif dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet adalah dapat mengontrol apa saja yang dapat dikonsumsi sesuai anjuran tenaga kesehatan selama diet, saling mengingatkan, serta memberikan support kepada anggota keluarga yang sedang menjalankan diet diabetes mellitus. Untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review dengan melakukan penelusuran online dari sumber database medline dan portal garuda didapatkan 5 artikel yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 361 responden (52,7%) memiliki dukungan keluarga baik dan 432 responden (63%) memiliki tingkat kepatuhan diet tidak patuh. Dukungan keluarga baik dapat mencegah terjadinya komplikasi serta membantu pengobatan sehingga pasien lebih semangat dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Ketidakpatuhan diet dapat memperlampat penyembuhan pasien. Walaupun dukungan keluarga baik, tidak menjamin kepatuhan diet akan baik, karena terdapat faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan diet yaitu seperti usia, pendidikan, dan pekerjaan.<br>Kata Kunci: Diabetes mellitus tipe 2; dukungan keluarga; kepatuhan diet</p> <p> </p>2021-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/682Keberfungsian Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Skizofrenia: Literature Review2021-11-29T01:58:06+00:00Reza Erlanggaadmin@umpp.idHana Nafiahadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>Schizophrenia is a confusing and disabling clinical syndrome. Mental illness and madness are popular stigmas that describe the psychological disorder of schizophrenia. The distance between the patients and society, in general, causes the stigma. In schizophrenia, there are or two symptoms, namely positive symptoms and negative symptoms. Positive symptoms include anything over the normal range. Negative symptoms include various behavioral deficits such as flat affect, asociality, and apathy. To analyze functions of the family in caring for family members with schizophrenia and characteristics of the families in a literature review. This research was a literature review research. The articles were from online databases, namely Google Scholar and PubMed. Five articles matched the research inclusion criteria. The analysis of the articles used the Hawker instrument. Among six dimensions of the family functioning from the five articles that have been reviewed in the literature, only the role dimension was stated to be a healthy dimension. The other five dimensions were declared unhealthy in the family functioning. The characteristics of family members obtained from the five articles are gender, marital status, education level. The most common gender is male. Most of the respondents are married. Most respondents are junior high school graduates. Based on the results, it can be concluded that family functioning is declared unhealthy. Only the role dimension is declared healthy in the functioning of the family. The other dimensions are declared unhealthy in the functioning of the family.</em><br><em>Keywords: Family functioning, Family, Schizophrenia.</em></p> <p>Abstrak<br>Skizofrenia salah satu sindrom klinis yang membingungkan dan melumpuhkan. Penyakit mental dan kegilaan stigma popular yang menggambarkan gangguan psikologis skizofrenia. Gejala dari skizofrenia yang jauh dari masyarakat pada umumnya menyebabkan stigma tersebut. Pada orang dengan gangguan skizofrenia terdapat atau dibagi menjadi dua gejala yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif meliputi sesuatu yang berlebihan dari rentang normal dan gejala negatif meliputi berbagai deficit perilaku seperti afek datar, asosialitas dan sikap apatis. Menganalisis gambaran keberfungsian keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dan karakteristik keluarga dengan anggota keluarga skizofreniasecara literatur review. Penelitian ini adalah penelitian literature review. Hasil pencarian artikel dari database online yaitu gogle scholar dan Pubmed yang didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Analisa telaah kritis terhadap 5 artikel menggunakan instrumen Hawker. Darikeenamdimensi dalam keberfungsian keluarga dari kelima artikel yang telah di literature review hanya dalam dimensi peran dinyatakan sehat dalam keberfungsian keluarga. Kelima dimensi lainnya dinyatakan tidak sehat dalam keberfungsian keluarga. Karakteristik anggota keluarga yang didapatkan dari 5 artikel yaitu jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan. Jenis kelamin paling banyak yaitu laki-laki. Responden paling banyak responden berstatus sudah menikah. Responden paling banyak yaitu berpendidikan akhir SMP. Gambaran keberfungsian keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia, berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa keberfungsian keluarga dinyatakan tidaksehat hasil literature review pada fungsi umum ke-5 artikel dinyatakan tidak sehat dalam keberfungsian keluarga, namun jika dilihat dari setiap dimensi dalam keberfungsian keluarga hanya pada dimensi peran yang dinyatakan sehat dalam keberfungsian keluarga, pada dimensi lainnya dinyatakan tidak sehat dalam keberfungsian keluarga.<br>Kata kunci: Keberfungsian keluarga, Keluarga, Skizofrenia</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/683Gambaran Tingkat Kecemasan Keluarga Dengan Pasien Stroke : Literature Review2021-11-29T02:02:08+00:00Ade Erma Lutviyaniadewahyani@gmail.comAisyahDzil Kamalahadewahyani@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Families of stroke patients, who care for patients, will experience negative impacts, such as emotional stress, decreased health, and financial burden. It can be worsened by the severity of the stroke, the length of treatment, and the uncertain situations. This causes psychological problems in the patient's family, such as anxiety.To describe the level of anxiety of families with stroke patients.This research was descriptive. The method used in this study was a literature review from PubMed sources and the Garuda portal. There were articles/journals that matched the research inclusion criteria and could be analyzed further. Those articles were published in 2015-2020.The results showed that the anxiety levels in families of stroke patients were described as followed: No Anxiety (5.38% or 7 respondents), mild anxiety (31.54% or 41 respondents), moderate anxiety (40.77% or 53 respondents), severe anxiety (19.23% or 25 respondents) and panicked level (3.08% or 4 respondents).It can be concluded that most respondents feel moderate anxiety. Therefore, the nurses are expected to be able to help reduce anxiety and provide comfort for the patient's family.</em><br><em>Keywords: family, stroke patient, anxiety level.</em></p> <p>Abstrak<br>Keluarga pasien stroke yang merawat pasien akan mengalami dampak negative, seperti tekanan emosional, penurunan kesehatan dan beban keuangan. Hal tersebut diperparah oleh keparahan stroke, lama perawatan dan situai yang tidak menentu. Hal tersebut menyebabkan masalah psikologis pada keluarga pasien, salah satunya keluarga akan mengalami kecemasan. Untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan keluarga dengan pasien stroke. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini literature review dari sumber pubmeddan portal garuda. Hasil penelusuran didapatkan 5 artikel/ jurnal yang sesuai dengan criteria inklusi penelitian dan dapat dianalisis lebih jauh, hasil penelitian 2015-2020. Hasil data tingkat kecemasan pada keluarga pasien stroke yaitu :Tidak Cemas 7 responden (5,38%), kecemasan ringan 41 responden (31,54%), kecemasan sedang 53 responden (40,77%), kecemasan berat 25 responden (19,23%) dan panik 4 responden (3,08%). Hasil literatur review menunjukkan bahwa mayoritas responden merasakan kecemasan sedang. Perawat berusaha membantu mengurangi kecemasan dan dapat memberikan kenyamanan bagi keluar gapasien.<br>Kata Kunci : Keluarga; Paienstroke;Tingkat kecemasan.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/684Penetapan Kadar Senyawa β-Karoten Dalam Buah Semangka Kuning (Citrullus vulgaris Schrad) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis2021-11-29T02:06:17+00:00Maya Nisrina Huwaidawirasti.kharis@gmail.comW Wirastiwirasti.kharis@gmail.comS Slametwirasti.kharis@gmail.comAchmad Vandian Nurwirasti.kharis@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Watermelon is a fruit that favored by the peoples because it tastes sweet and is good for health, watermelon also contains β-carotene. β-carotene is a natural pigment that is found in large amounts in red-orange fruits, including yellow watermelons. The purpose of this study was to determine β-carotene compounds and β-carotene levels in yellow watermelon flesh. The method used in this study for qualitative analysis using TLC method with chloroform: ethyl acetate (5: 5) mobile phase and for quantitative analysis using UV-Vis Spectrophotometry method. The test results showed that the yellow watermelon flesh sample contained β-carotene with a maximum wavelength of 458 nm and the β-carotene content of the yellow watermelon flesh was 146,253 µg/100 grams. Levels of β-carotene compounds in yellow watermelon flesh are included in the low category.</em><br><em>Keywords: Yellow watermelon, β-carotene, TLC, UV-Vis spectrophotometry</em></p> <p>Abstrak<br>Semangka merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya manis dan baik bagi kesehatan, juga memiliki kandungan β-karoten. β-karoten adalah pigmen alami yang terdapat dalam jumlah besar pada buah-buahan yang berwarna merah-orange termasuk pada buah semangka kuning. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui senyawa β-karoten dan kadar β-karoten pada daging buah semangka kuning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisis kualitatif menggunakan metode KLT dengan fase gerak kloroform : etil asetat (5 : 5) dan untuk analisis kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil pengujian menunjukkan sampel daging buah semangka kuning megandung β-karoten dengan Panjang gelombang maksimum yaitu 458 nm dengan kadar β-karoten pada daging buah semangka kuning yaitu 146,253 µg/100 gram. Kadar senyawa β-karoten dalam daging buah semangka kuning termasuk dalam kategori rendah.<br>Kata kunci: Semangka kuning; β-karoten; KLT; spektrofotometri UV-Vis</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/685Tingkat Kecemasan Perawat ICU Dimasa Pandemi COVID-19 : Literature Review2021-11-29T02:12:58+00:00Sisca Ameliasisca096@gmail.comBenny Arief Sulistyantosisca096@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>At the beginning of 2020, the whole world was shocked by the emergence of a new irus, namely the coronavirus (SARS-CoV-2). The high rate of transmission of COVID-19 has resulted in a psychological impact on ICU nurses, one of which is anxiety. They are faced with mental health risks such as fear or anxiety if they carry a virus that endangers family or friends and are afraid of being infected. To identify the anxiety of ICU nurses during the Covid-19 pandemic. It is a literature review. The process was by searching articles in two databases; PubMed and ScienceDirect. The searching used Critical Care Nurse, COVID-19 pandemic and anxiety as the keywords. There were 5 articles in inclusive and exclusive criteria and meet the critical review with the JBI (The Joanna Briggs Institute) instrument. The results stated from the total samples 1.353, there was 45,8 % of ICU nurse ere in anxiety during COVID-19 pandemic. This pandemic has an impact on nurses’ mental health, especially for ICU nurses. During the current COVID-19 pandemic, it is very important to pay attention to the mental health condition of nurses, especially ICU nurses. It suggested for them to see a psychiatrist or psychologist to recognizze their mental conditons so as to reduce anxiety levels.</em><br><em>Keywords : Anxiety; COVID-19 Pandemic; ICU Nurse</em></p> <p>Abstrak<br>Pada awal tahun 2020, diseluruh dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yaitu coronavirus (SARS-CoV-2). Tingginya tingkat penularan COVID-19 ini mengakibatkan dampak psikologis pada perawat ICU salah satunya adalah kecemasan. Perawat yang bekerja di ICU di saat pandemi ini dihadapkan dengan resiko kesehatan mental mereka seperti takut atau cemas membawa virus dan membahayakan keluarga atau teman sejawat serta takut terinfeksi. Untuk mengidentifikasi kecemasan perawat ICU dimasa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan mencari artikel dari dua data base yaitu PubMed dan ScienceDirect. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci “Critical Care Nurse” AND “COVID-19 Pandemic” AND “anxiety”. Terdapat lima artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian, serta memenuhi telaah kritis dengan instrumen JBI (The Joanna Briggs Institute). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari beberapa perawat dengan total sampel 1.353 terdapat 45,8% perawat ICU mengalami kecemasan selama pandemi COVID-19. Pandemi COVID – 19 ini memberikan dampak kesehatan mental perawat khususnya pada perawat ICU. Dimasa pandemi COVID-19 seperti saat ini, pentingnya memperhatikan kondisi kesehatan mental perawat khususnya perawat ICU. Seperti bertemu dengan psikater/ psikolog untuk mengenali kondisi mental perawat khususnya dengan gejala kecemasan dapat mengurangi tingkat kecemasan yang terjadi.<br>Kata kunci : Kecemasan; Pandemi COVID-19; Perawat ICU</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/687Literature Review :Hubungan Kecemasan Dengan Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum2021-11-29T02:36:45+00:00Nurul Adkhanuruladkha255@gmail.comR Ratnawatinuruladkha255@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Exclusive breastfeeding is still very low, due to problems in the expenditure of breast milk caused by several factors such as anxiety.The aim of this study was to determine the relationship between anxiety and the xpenditure of breast milk in post partum mothers.The method used in this study was the correlation with literature review data collection. The articles were from 2017-2021 and searched through PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar searches. There were 5 articles found with 184 respondents. The search result were obtained according to the keyword and inclusion criteria, analyzed usng the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument, which then processed usng the Chi-Square test and did not meet the requirements so that it was continued using the Mann-Whitney test and concluded. The result of the analysis of the five articles showed that were pospartum mothers who experienced anxiety (53.8% or 99 respondens), experienced breastfeeding inconsistency (51.09% or 94 respondens). There was a correlation between anxiety and the expenditure of breastmilk n postpartum mothers with p-values less than 0.01.Based on the result of a literature review, it can be concluded that there is a relationship between anxiety and the expenditure of breast milk in postpartum mothers.</em><br><em>Keywords:Anxiety; Breastfeeding; Postpartum</em></p> <p>Abstrak<br>Pemberian ASI eksklusif masih sangat rendah, dikarenakan masalah pada kelancaran pengeluaran ASI yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor psikologis kecemasan.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pengumpulan data literature review, pencarian artikel pada rentang waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2017-2021 melalui penelusuran Pubmed, Garba Garuda, dan Google Scholar. Didapatkan 5 artikel dengan 184 responden. Hasil pencarian didapatkan sesuai kata kunci dan kriteria inklusi, dianalisa menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), yang kemudian diolah menggunakan uji Chi-Square dan tidak memenuhi syarat sehingga dilanjutkan menggunakan uji Mann-Whitney lalu disimpulkan.Hasil Analisa dari kelima artikel ibu post partum mengalami kecemasan sebanyak 99 (53,8%), mengalami ketidaklancaran ASI sejumlah 94 (51,09%), dan terdapat hubungan antara kecemasan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum dengan nilai p-value <0,01.Berdasarkan hasil literature review menunjukkan adanya hubungan antara kecemasan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum.<br>Kata kunci:Kecemasan; Menyusui; Nifas</p> <p> </p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/688Gambaran Tingkat Kecemasan Anak UsiaPrasekolah Yang MengalamiHospitalisasi :Literature Review2021-11-29T02:41:58+00:00Hibatul Aliyahadmin@umpp.idAida Rusmarianaadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>During preschool age, the increasing intensity of children’s physical activities may make them feel tired easily. In this period, their immune system has not stable yet. Those conditions make children more susceptible to various diseases and often cause them hospitalized. For some children, hospitalization can bring about strange feeling and anxiety.Topurpose of this study was to describe the level of anxiety in preschool children who experience hospitalization. This study was a secondary research in the form of literature review. Five articles were taken and chosen from Scilit, Garba Garuda and Google Scholar based on the determined inclusion criteria. The results of the literature review analysis showed that 32.6% preschool children who were hospitalized experienced ‘moderate’ level of anxiety, 27.5% experienced ‘mild’ anxiety, 23.9% felt ‘severe’ level of anxiety, and 16.0% of children felt ‘panicked’. Most of preschool children who were hospitalized experienced moderate level of anxiety. Therefore, nurses in children’s wards are expected to provide nursing care,pay attention to their psychological development, and let them play to reduce their anxiety levels. </em><br><em>Keywords: Preschool age children; fas; hospitalization; anxiety level</em></p> <p>Abstrak<br>Pada usia prasekolah, aktifitas fisik pada anak meningkat yang menyebabkan anak sering kelelahan dan menyebabkan rentang terserang penyakit akibat system imun belum stabil atau daya tahan tubuh lemah sehingga mengharuskan anak untuk menjalani hospitalisasi. Bagi anak memasuki rumah sakit adalah seperti memasuki dunia asing, sehingga akibatnya adalah kecemasan. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi menggunakan studi literature review. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder berjenis literature review. Metode yang digunakan dalam pemilihan artikel yaitu dengan melakukan penelusuran literature dari sumber database Scilit, Garba Garuda dan Google Scholar didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan criteria inklusi penelitian. Hasil analisis literature review menunjukkan bahwa anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi mengalami tingkat kecemasan sedang memiliki hasil terbanyak yaitu sebanyak 45 anak (32,6%), kecemasan ringan sebanyak 38 anak (27,5%), kecemasan berat sebanyak 33 anak (23,9%), dan panic sebanyak 22 anak (16,0 %). Anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi paling banyak mengalami tingkat kecemasan sedang. Diharapkan perawat di ruang anak dapat memberi asuhan keperawatan dengan tetap memperhatikan aspek psikologi dan tumbuh kembang anak serta memberikan kebutuhan bermain bagi anak saat dirawat untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak.<br>Kata kunci: Anak usia prasekolah; fas; hospitalisasi; tingkat kecemasan</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/689Gambaran Status Gizi Pada Balita : Literature Review2021-11-29T02:45:50+00:00Laeli Nurul Husnaadmin@umpp.idNur Izzahadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>Toddler nutrition problems can cause some server effects. These nutritional problems can lead to the failure of physical growth and subobtimal growht of intelligence, even death. Therefore,, toddlers nutritional status must be monitorede continuously. This study aimed to find out the description of the nutritional status of toddlers. This research used a literature review. The articles were accessed from PubMed (1 article), Garba Garuda (3 article), and google scholar (4 article). Respondents in this study were toddlers. The result showed that the nutritional status of the toddlers, based on BMI/U, was mostly normal (54,4%). However, there were (24,7%) withunderweight nutritional status. The nutritional status of toddlers in indonesia was mostly normal (76,3%). In Nigeria, the nutritional status of toddlers in indonesia was mostly underweight (43,8%). Suggestions for health workers to provide more education to the public or mothers who have toddlers to provide balanced food and eksklusive breastfeeding to prevent malnutrition in todlers.</em><br><em>Keywords: Toddlers; BMI/U; Nutritional status</em></p> <p>Abstrak<br>Masalah gizi balita dapat menyebabkan beberapa efek yang serius. Akibat masalah gizi tersebut seperti kegagalan dalam pertumbuhan fisik serta kurangnya optimal pertumbuhan dan kecerdasan, bahkan mengakibatkan kematian pada balita. Agar balita tidak mengalami masalah gizi maka harus dipantau status gizi secara terus menerus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang status gizi pada balita dengan literatur review. Metode penelitian ini merupakan berjenis literature review, penelitian ini mengakses dari sumber database pubmed 1 artikel, garba garuda 3 artikel dan google scholar 4 artikel. Responden pada penelitian ini adalah balita.Hasil analisis literatur review menunjukan bahwaGambaran status gizi balita berdasarkan IMT/U didapatkan didapatkan separuh lebih balita dengan status gizi normal 54,4%, namun ada 24,7% dengan status gizi kurus dan status gizi balita di Indonesia separuh lebih dengan gizi normal 76,3% sedangankan pada luar negeri di Nigeria status gizi kurus lebih mendominasi tinggi dengan 43,8%. Saran untuk tenaga kesehatan untuk lebih memberikan edukasi kepada masyarakat atau ibu yag memiliki balita dalam memberikan makanan yang seimbang dan Asi eksklusif agar mengetahui asupan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya balita dengan gizi kurang atau buruk.<br>Kata kunci: Balita; IMT/U; Status Gizi;</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/690Gambaran Stigma Masyrakat Terhadap Pandemi Covid-19 :Literature Review2021-11-29T02:48:54+00:00Dian Islamiyahadmin@umpp.idNur Izzahadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>Covid-19 is a disease caused by a new type of Coronavirus that can infect the respiratory system and transmitted through droplets very quickly, even causing death. The number of Covid-19 cases is increasing every day. It also comes with a lot of unclear information that creates pressure and fear for the public. The fear of Covid-19 causes public stigma on people or places which are associated with the disease. This study aimed to describe several articles about public stigma on the Covid-19 pandemic. The design of this research was a literature review with a descriptive method. The articles were accessed from the Pubmed, Scilit, DOAJ, Garba garuda, database sources with a total sample of 2.918 respondents. The result showed that 28,5% of respondents experience stigma on the Covid-19 pandemic. The incidence of stigma occurred more frequently 32% to the public than to the health workers. In Indonesia, Colombia, Egypt, and India, the stigma will remain vigilant and obey the health protocols durung the Covid-19 pandemic and avoid stigmatizing someone of the enviromentant infected with Covid-19 to avoid someone hiding their health status.</em><br><em>Keywords: Covid-19, Pandemic, Stigma</em></p> <p>Abstrak<br>Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang dapat menginfeksi sistem pernafasan dan dapat menular melalui droplet dengan sangat cepat, bahkan bisa menyebabkan kematian. Angka kasus Covid-19 yang semakin bertambah setiap hari disertai dengan banyaknya ketidakjelasan informasi yang menimbulkan tekanan dan ketakutan bagi masyarakat. Ketakutan berlebihan terhadap COVID-19 menyebabkan munculnya stigma terhadap orang atau tempat yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah literatur dari beberapa artikel tentang gambaran stigma masyarakat terhadap pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah literature review dengan metode deskriptif. Dalam pengumpulan data penenelitian mengakses dari sumber database Pubmed, Scilit, DOAJ, Garba garuda. Dengan jumlah sampel 2.918 responden masyarakat umum. Hasil analisa literature review menunjukkan 28,5% responden mengalami stigma terhadap pandemi Covid-19, dan proporsi kejadian stigma lebih mendominasi di mayarakat 32% dibandingkan dengan tenaga kesehatan, serta rata-rata penyebab stigma di Indonesia, Colombia, Mesir dan India yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Covid-19. Diharapkan masyarakat tetap waspada serta menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19 dan menghindari memberi stigma pada seseorang maupun lingkungan yang terinfeksi Covid-19 agar menghindari seseorang menyembunyikan status kesehatannya.<br>Kata kunci: Covid-19, Pandemi, Stigma</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/691Uji Aktivitas Antikolesterol Partisi N-Heksana, Metanol Dan Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) Secara In Vitro2021-11-29T02:52:57+00:00Iesyi Lutfiyatiurmatul.farmasi@gmail.comUrmatul Waznahurmatul.farmasi@gmail.comS Slameturmatul.farmasi@gmail.comW Wirastiurmatul.farmasi@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Cholesterol is an important sterol in human body tissue which belongs to the lipid group but cannot be hydrolyzed. Cholesterol has various uses in the body such as forming steroid hormones in the hormones estrogen and progesterone. However, if cholesterol levels in the blood are too high, it can cause blockage of blood flow which can lead to atherosclerosis. Lime contains secondary metabolites that function to reduce the increase in cholesterol levels in the blood. The purpose of this study was to determine the anticholesterol activity and to determine the EC₅₀ value of partition n-hexane, methanol, ethanol extract of lime peel (Citrus aurantiifolia) in vitro. Analysis of cholesterol activity is known by measuring cholesterol levels in vitro using Lieberman Burchard reagent. The analytical method used UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 665.0 nm with a series of test sample concentrations of 150 µg/ml; 300 µg/ml; 450 µg/ml; 600 µg/ml and 750 µg/ml. The research data shows that the decrease in cholesterol levels is directly proportional to the increase in the concentration in the sample. The EC₅₀ value of the n-hexane partition was 448.76 µg/ml; methanol partition as much as 448.98 µg/ml and ethanol extract as much as 450.18 µg/ml.</em><br><em>Keywords: Anticholesterol; in vitro; lime peel; partition.</em></p> <p>Abstrak<br>Kolesterol merupakan sterol yang penting dalam jaringan tubuh manusia yang termasuk pada golongan lipid tetapi tidak dapat terhidrolisis. Kolesterol memiliki berbagai kegunaan dalam tubuh seperti pembentuk hormon-hormon steroid pada hormon esterogen dan progrsteron. Namun, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi maka dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah yang dapat mengakibatkan penyakit Aterosklerosis. Jeruk nipis memiliki kandungan metabolit sekunder yang berfungsi untuk mengurangi kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas antikolesterol dan mengetahui nilai EC₅₀ dari partisi n-heksana, metanol, ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) secara in vitro. Analisis aktivitas kolesterol diketahui dengan mengukur kadar kolesterol secara in vitro menggunakan pereaksi Lieberman Burchard. Metode analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 665,0 nm dengan seri konsentrasi sampel uji 150 µg/ml; 300 µg/ml; 450 µg/ml; 600 µg/ml dan 750 µg/ml. Data penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol berbanding lurus dengan peningkatan konsentrasi pada sampel. Nilai EC₅₀ partisi n-heksana sebanyak 448,76 µg/ml; partisi metanol sebanyak 448,98 µg/ml dan ekstrak etanol sebanyak 450,18 µg/ml. <br>Kata kunci: Antikolesterol; in vitro; kulit jeruk nipis; partisi.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/692Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi : Literature Review2021-11-29T02:57:52+00:00Fauzan Kukuh PermadiFauzan.purnomo123@gmail.comDafid Arifiyanto Fauzan.purnomo123@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>It is commonly hypertension is a non-communicable disease which is one of the main causes of premature death in the world. The management of this disease includes a non-pharmacological and pharmacological matter. One of the non-pharmacological alternatives for reducing the problem is by applying a technique of progressive muscle relaxation. To examine the effect of progressive muscle relaxation therapy in controlling blood pressure in hypertensive patients. Since it is a literature review, it has searched articles published during 5 years. from 2017 to 2021 in Scilit and Garba Garuda. It obtained 5 articles with 163 respondents and the were according to the keyword and inclusion criteria. Then, it was analyzed by Discern instrument then processed using the Mann-Whitney test and concluded. After analyzing process, it started that the characteristics of the majority of respondents with hypertension are female and >45 years old, there is a significant difference in mean different systolic blood pressure between the control group and the intervention group with a p-value , 0.001. Beside, there is a significant difference in the mean different diastolic blood pressure between the control group and the intervention group with a p-value, 0.001. The results of the analysis and synthesis showed that progressive muscle relaxation therapy was effective in lowering blood pressure.</em><br><em>Keywords: Hypertension, progressive muscle relaxation, blood pressure</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di dunia. Penatalaksanaan hipertensi meliputi non farmologis dan farmologis. Salah satu terapi non farmologis alternatif untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan teknik relaksasi otot progressif. Untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pengumpulan data literature review, pencarian artikel pada rentang waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2017-2021 melalui penelusuran Scilit dan Garba Garuda. Didapatkan 5 artikel dengan 163 responden. Hasil pencarian didapatkan sesuai kata kunci dan kriteria inklusi, dianalisa menggunakan instrument Discern yang kemudian diolah menggunakan uji Mann-Whitney lalu disimpulkan. Hasil Analisa dari kelima artikel didapatkan hasil penelitian pada karakteristik responden mayoritas penderita hipertensi berjenis kelamin perempuan dan berusia >45 tahun, ada perbedaan yang signifikan mean different tekanan darah sistole antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi dengan nilai..p-value..0,001 dan ada perbedaan yang signifikan mean different tekanan darah diastole antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi dengan nilai..p-value..0,001. Hasil analisa dan sintesa menunjukkan terapi relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan tekanan darah.<br>Kata kunci: Hipertensi, relaksasi otot progessif, tekanan darah</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/693Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Mengenai Pencegahan Penularan Penyakit Tb Paru: Literature Review2021-11-29T03:02:10+00:00Singgih Bayu Pamungkassinggihpamungkas28@gmail.comTrina Kurniawatisinggihpamungkas28@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacterium mycobacterium tuberculosis which is transmitted through droplets and the process is very fast. So, knowledge and attitude of the family will determine the success of treatment in pulmonary tuberculosis patients. Therefore, one of the duties of the family is the provide care for sick family members and prevent transmission to healthy members. This study aims to find out an overview of family knowledge and attitudes regarding prevention of pulmonary tuberculosis disease transmission. Since it a descriptive study, the collecting data was conducted by reviewing literature; searching in Google Scholar to obtain 6 articles in inclusive and exclusive criteria. It stated 143 respondents (64%) have had a good knowledge of the matter, and 147 respondents (65%) were in a well behavior on it. Based on the results of the analysis, it is known that the family’s knowledge about preventing pulmonary TB transmission is good, and the family’s attitude about it is also good.</em><br><em>Keyword: prevention,knowledege, family behavior, tuberculosis</em></p> <p>Abstrak<br>Tuberkolosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosisyang ditularkan melalui droplet dan penularannya sangat cepat. Pengetahuan dan sikap keluarga sangat menentukan keberhasilan pengobatan pada pasien TB paru. Karena salah satu tugas dari keluarga adalah melakukan perawatan bagi anggota keluarga yang sakit dan mencegah penularan pada anggota yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap keluarga mengenai pencegahan penularan penyakit TB Paru. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pengumpulan data mengunakan literature review dan melakukan penelusuran online dari sumber database Google Scholar didapatkan 6 artikel yang sesuai dengan kriteria Inklusi dan Eksklusi. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 143 responden (64%) memiliki pengetahuan yang baik dan 147 responden memiliki sikap yang baik (65%). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengetahuan keluarga mengenai pencegahan penularan TB paru adalah baik, dan sikap keluarga mengenai pencegahan penularan TB paru adalah baik.<br>Kata Kunci: Pencegahan,Pengetahuan, Sikap Keluarga, Tuberkulosis</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/694Gambaran Peningkatan Fungsi Motorik Kasar Pada Anak Cerebral Palsy Spastik Setelah Pemberian Hippotherapy: Literature Review2021-11-29T03:08:00+00:00Khusnah Khauliyakhusnahkhauliya13@gmail.comA Abdurrachmankhusnahkhauliya13@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Spastic Cerebral Palsy is a type of Cerebral Palsy that experiences stiffness or tightness of the muscles. These muscles become stiff because messages to the muscles are conveyed incorrectly by the damaged part of the brain. The presence of spasticity will affect gross motor function disorders in children with cerebral palsy. One of the physiotherapy approaches to improve gross motor function is hippotherapy. This literature review study aims to describe gross motor function in Spastic Cerebral Palsy children after giving hippotherapy from several articles. The selection of articles in this study was a literature review analysis using the PICO method, five articles were obtained for review from several data bases such as PubMed (n=2) and Google Scholar (n=3). The measuring instrument uses GMFM (Gross Motor Function Measure) to measure gross motor function in Spastic Cerebral Palsy children. The results of the literature review analysis in these five articles indicate that hippotherapy can improve gross motor function in Spastic Cerebral Palsy children with an average value before the action of 63.65 and after the action of 66.68. From the results of the literature review of these five articles, it shows that hippotherapy is proven to improve gross motor function in Spastic Cerebral Palsy children before and after giving intervention with hippotherapy modality with an average difference of 3.03. Hippotherapy can be used as a reference material for interventions or research materials or physiotherapy research, especially in pediatric cases.</em><br><em>Keywords: GMFM; spastic cerebral palsy; hippotherapy</em></p> <p>Abstrak<br>Cerebral Palsy Spastik merupakan salah satu jenis Cerebral Palsy yang mengalami kekakuan atau keketatan otot-otot. Otot ini menjadi kaku karena pesan pada otot disampaikan secara tidak benar oleh bagian otak yang rusak. Adanya spastisitas akan berpengaruh terhadap gangguan fungsi motorik kasar pada anak Cerebral Palsy. Salah satu pendekatan fisioterapi untuk meningkatkan fungsi motorik kasar adalah hippotherapy. Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi motorik kasar pada anak Cerebral Palsy Spastik setelah pemberian hippotherapy dari beberapa artikel. Pemilihan artikel pada penelitian ini yaitu analisis literature review dengan metode PICO, didapatkan lima artikel untuk direview dari beberapa data base sepertiPubMed (n=2) dan Google Scholar (n=3). Alat ukur menggunakan GMFM (Gross Motor Function Measure) untuk mengukur fungsi motorik kasar pada anak Cerebral Palsy Spastik. Hasil analisis literature review pada kelima artikel ini menunjukkan bahwa hippotherapy dapat meningkatkan fungsi motorik kasar pada anak Cerebral Palsy Spastik dengan nilai rata-rata sebelum tindakan 63,65 dan sesudah tindakan 66,68. Dari hasil literature review kelima artikel ini menunjukkan bahwa hippotherapy terbukti dapat meningkatkan fungsi motorik kasar pada anak Cerebral Palsy Spastik sebelum dan sesudah pemberian intervensi dengan modalitas hippotherapy dengan hasil selisih rata-rata sebesar 3,03. Hippotherapy dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk intervensi maupun bahan riset atau penelitian fisioterapi khususnya pada kasus pediatric.<br>Kata kunci : GMFM;cerebral palsy spastik;hippotherapy </p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/695Gambaran Pemberian Terapi Latihan Dalam Peningkatan Kemampuan Fungsional Tangan Pada De Quervain Syndrome: Literatur Review2021-11-29T03:15:19+00:00Chandra Arum Pramithachandraarumpramitha12@gmail.comWahyu Ersilachandraarumpramitha12@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Body part have an important role in various activities, excess activity can cause disturbance. Musculoskeletas disorder that commonly occur due to continuous activity are tendinitis, bursitis and tenosinovitys. De Quervain Syndrome is a tendinitis disorder caused by inflammation of the tendon sheath of the muscle in the m.abductor policis longus and m. Extensor policis brevis due to thickening of the extensor retinaculum, an important role of physiotherapy in the rehabilitation of movement disorder, namely use of modalities. The purpose of tis study is te see the description of the provision of exercise terapy in improving the functional ability of the hands in the case of De Quervain Syndrome. The method in this research design uses a literature review analysis wit the PICO method with a database seachr method through PUBMED, Z-Library and Google schoolar, five articles are reviewed. The test results of increasing functional ability in patients with De Quervain Syndrome showed that there was a significant effect of exercise therapy intervention with a mean value before the action of 50,5 and the mean value after of 26,8 the difference in ability improvement was 23,7. Health woekers can improve physiotherapy in patients with De Quervain Syndrome to improve te functional ability of the hand.</em><br><em>Keywords: De Quervain syndrome, Exercise therapy, Disabilities Of The Arm, Shoulder And Hand (DASH)</em></p> <p>Abstrak<br>Bagian tubuh memiliki peran penting dalam berbagai aktivitas, aktivitas berlebih dapat menyebabkan gangguan. Gangguan Muskuloskeletal yang umum terjadi akibat aktifitas secara terus menerus yaitu Tendinitis, bursitis dan tenosinivitys. De quervain Syndrome merupakan salah satu gangguan tendinitis yang disebabkan oleh peradangan selubung tendon otot pada m. abduktor policis longus dan m. Ekstensor policis brevis akibat penebalan pada ekstensor retinaculum, peran penting fisioterapi dalam rehabilitasi gangguan fungsi gerak tubuh yaitu penggunaan modalitas. Tujuan penelitian ini melihat gambaran pemberian terapi latihan dalam meningkatkan kemampuan fungsional tangan pada kasus De Quervain Syndrome. Metode dalam desain penelitian ini menggunakan analisis literatur review dengan metode PICO dengan metode penelusuran database melalui PUBMED, Z-Library dan Google Scholar diperoleh lima artikel yang direview. Hasil uji peningkatan kemampuan fungsional pada pasien De quervain Syndrome menunjukan ada pengaruh signifikan intervensi terapi latihan dengan nilai mean sebelum tindakan 50,5 dan nilai mean setelah dilakukan 26,8 selisih peningkatan kemampuan 23,7. Tenaga Kesehatan dapat meningkatkan Fisioterapi pada penderita De Quervain Syndrome untuk meningkatkan kemampuan fungsional tangan.<br>Kata kunci: De quervain syndrome, Terapi latihan, Disabilities Of The Arm, Shoulder And Hand (DASH)</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/697Gambaran Self Efficacy dan Kualitas Hidup Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa: Literature Review2021-11-30T01:45:35+00:00Nurul Karimahnurulkarimah455@gmail.comRita Dwi Hartantinurulkarimah455@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Chronic renal failure (CKD) is a condition that progressive and irreversible decline in kidney function. One of the therapies to maintain the life of CKD patients is hemodialysis. Hemodialysis is a procedure in which blood from the patient’s body is flowed into a dialyzer machine which is then carried out by the filtration process of metabolic waste substances. Hemodialysis is carried out for a lifetime that can affect patient’s quality of life. The quality of life among hemodialysis patients can be influenced by self-efficacy. Self-efficacy is believed to play an important role in self-management in the maintenance of health behavior. So that increasing self-efficacy can provide motivation to recover and improve the quality of life of hemodialysis patient. The study aimed to describe self-efficacy and quality of life in patients undergoing hemodialysis. The study accessed the Springer database, Garuda, and Google Scholar. The search was conducted with the keywords “self efficacy”, “quality of life”, and “hemodialysis”. The subjectof this study were patients undergoing hemodialysis. The are five articles reviewed. The result show that the majority of hemodialysis patients were male, age was ranged from 30 to 65 years old, the majority of the respondents did not work. The majority of the respondents undergo hemodialysis for more than 2 years. The self-efficacy was categorized in high and good category. The quality of life was categorized in good and low category. Self-efficacy and quality of life are two components that have a close relationship in the hemodialysis process. The highest self-efficacy contributes to the better of the quality of life among hemodialysis patients.</em><br><em>Keywords: Hemodialysis; quality of life; self-efficacy</em></p> <p>Abstrak<br>Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan fungsi ginjal secara progesif dan irreversibel. Salah satu terapi untuk mempertahankan hidup pasien GGK adalah hemodialisa. Hemodialisa adalah suatu tindakan dimana darah dari tubuh pasien dialirkan ke dalam mesin dializer yang selanjutnya dilakukan proses filtrasi dari zat-zat sisa metabolisme. Terapi hemodialisa dilakukan selama seumur hidup, sehingga dapat mempengaruhi terhadap kualitas hidup mereka. Kualitas hidup pasien hemodialisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah self efficacy. Self efficacy diyakini memegang peran penting dalam manajemen diri dalam pemeliharaan perilaku kesehatan. Sehingga peningkatan self efficacy mampumemberikan motivasi untuk sembuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranself efficacy dan kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini mengakses database Springer, Garuda, dan Google Scholar. Pencarian dilakukan dengan kata kunci “self efficacy”, “quality of life”, dan “hemodialysis”. Subjek penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodialisa. Hasil literatur review dari lima artikel menunjukkan bahwa pasien hemodialisa mayoritas berjenis kelamin laki-laki, usia terbanyak pada rentang 30-65 tahun, mayoritas tidak bekerja, mayoritas menjalani hemodialisa selama <2 tahun, self efficacy paling banyak pada kategori tinggi dan baik, dan kualitas hidup paling banyak pada kategori baik dan rendah.<br>Self efficacy dan kualitas hidup merupakan dua komponen yang mempunyai keterkaitan erat dalam proses terapi hemodialisa. Semakin tinggi self eficacy yang dimilki individu, maka semakin baik pula kualitas hidup pasien hemodialisa.<br>Kata kunci: Efikasi diri; hemodialisa; kualitas hidup</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/698Gambaran Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Lansia Dengan Hipertensi Setelah Dilakukan Pemberian Slow Stroke Back Massage: Literatur Review2021-11-30T01:55:28+00:00Arief Tri Yuliyantoarieftriy26@gmail.comA Abdurrachmanarieftriy26@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Elderly is an age that is prone to hypertension so that interventions are needed to reduce blood pressure in the elderly. Hypertension is a condition of a person who has an increase in blood pressure above normal. The intervention that can be given is slow stroke back massage which is a massage to provide relaxation to lower blood pressure. This study aims to describe the re-duction of blood pressure in elderly patients with hypertension after giving slow stroke back massage: Literature Review. The selection of articles in this study was a literature review analysis using the P.I.C.O method, searching for articles through Google Scholar or Garuda Portal (n=3) and PubMed (n=2) to find articles according to inclusion and exclusion criteria. The results of the literature review analysis on the five articles after giving Slow Stroke Back Massage to elderly patients with hypertension showed a decrease in systolic blood pressure, the average result was before 147,53 and an average after 140.461, while the decrease in diastolic blood pressure obtained an average result of - the average before 90.07 and the average after 84.30. The results of a literature review of five articles show that Slow Stroke Back Massage is proven to reduce blood pressure in elderly patients with hypertension. For the basis used as the basis for the action of giving massage to the problem of hypertension in the elderly, physiotherapists can give Slow Stroke Back.</em><br><em>Keywords : Hypertension;Elderly; Slow Stroke Back Massage</em></p> <p>Abstrak<br>Lansia merupakan suatu usia yang rentan mengalami hipertensi sehingga dibutuhkan intervensi guna menurunkan tekanan darah pada lansia. Hipertensi adalah keadaan seseorang yang men-galami peningkatantekanan darah diatas normal. Intervensi yang dapat diberikan adalah slow stroke back massage yang merupakan suatu massage guna memberikan relaksasi untuk menurunkan tekanan darah. Study ini bertujuan untuk gambaran penurunan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi setelah dilakukan pemberian slow stroke back massage: literature review. Pemilihan artikel pada penelitian ini yaitu analisis literature riview dengan metode P.I.C.O, Pencarian artikel melalui Google Scholar atau Portal garuda (n=3) dan PubMed (n=2) untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis literature riview pada kelima artikel setelah dilakukan pemberian Slow Stroke Back Massage pada pasien lansia dengan hipertensi didapatkan penurunan tekanan darah sistole didapatkan hasil rata-rata sebelum 147, 53 dan rata-rata sesudah 140,461 sedangkan penurunan tekanan darah diastole didapatkan hasil rata-rata sebelum 90,07 dan rata-rata sesudah 84,30. Hasil literature review lima artikel menunjukkan bahwa Slow Stroke Back Massage terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada Pasien Lansia dengan hipertensi. Untuk dasar digunakan sebagai dasar Tindakan dalam melakukan pemberian massage pada masalah hipertensi pada lansia fisioterapis dapat melakukan pemberian Slow Stroke Back.<br>Kata Kunci : Hipertensi;Lansia;Slow Stroke Back Massage</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/699Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil : Literature Review2021-11-30T02:02:44+00:00Kiki UtariKikiutaripkl12@gmail.comR RatnawatiKikiutaripkl12@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Pregnant women are very susceptible to anemia due to lack of food reserves and before pregnancy they were already anemic. Pregnant women need more iron intake than before pregnancy. Problems in pregnant women are problems in pregnancy that can cause anemia. This literature review aims to determine the description of the incidence of anemia in pregnant women from various articles. This study uses a descriptive method with a literature review approach. Search articles through PubMed and Google Scholar according to keywords and then analyzed according to inclusion and exclusion criteria and found 5 articles and reviewed using the Joanna Instrument (JBI). The description of the incidence of anemia in pregnant women showed anemia as many as 258 respondents (35.3%) and those who experienced anemia were not as many as 472 respondents (64.7%). In this literature review, it was concluded that most pregnant women did not experience anemia.</em><br><em>Keywords: Anemia, Pregnant Women</em></p> <p>Abstrak<br>Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia karena cadangan makanan kurang dan pada saat sebelum hamil sudah mengalami anemia. Ibu hamil membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum hamil. Permasalahan pada ibu hamil adalah masalah – masalah dalam kehamilan yang dapat menimbulkan anemia. Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil dari berbagai artikel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan literature review. Pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar sesuai dengan kata kunci kemudian dianalisa sesuai dengan keriteria inklusi dan ekslusi dan ditemukan 5 artikel dan di review menggunakan Instrument Joanna (JBI). Gambaran kejadian Anemia pada ibu hamil didapatkan hasil anemia sebanyak 258 responden (35,3%) dan yang mengalami tidak anemia sebanyak 472 responden (64,7%). Dalam penelitian literature review ini disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia.<br>Kata kunci : Anemia, Ibu Hamil</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/701Literature Review : Depresi Pada Perawat Dalam Masa Pandemi Covid-192021-11-30T03:37:46+00:00Benni Surya DarmaBennisuryadarma11@gmail.comHana NafiahBennisuryadarma11@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Depression is one of the psychological disorders that can be experienced by nurses during the covid-19 pandemic. Depression is a mental disorder that often started from untreated stress. It can make the person fall into a phase of depression. To describe the level of depression in nurses during the COVID-19 pandemic. This study was a quantitative study using a literature review. There were 5 articles, searched from Google Scholar and Pubmed published in 2019-2021, analyzed using the Hawker instrument. The results showed that the respondents were female respondents (99.65 %). There were 61.2 percentage points for respondents aged 18-35 and 68.9 percentage points for unmarried respondents. The depression levels of the respondents were mild depression (37.1%), normal level depression (59.5%), and (36%). The depression in nurses during the covid-19 pandemic was caused by their severe psychological disorders, such as increased workloads, exposure to viruses, fear of covid-19 infection. inadequate facilities (PPE).</em><br><em>Keywords: Nurse, covid-19, depression</em></p> <p>Abstrak<br>Depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang dapat dialami oleh perawat dalam masa pandemi covid-19. Depresi adalah gangguan mental yang sering terjadi berawal dari stres yang tidak bisa diatasi, maka orang tersebut dapat jatuh ke fase depresi. Mengetahui gambaran tingkat depresi pada perawat dalam masa pandemi covid 19. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan literature review 5 artikel dan ditelaah menggunkan instrimen hawker dengan penelusuran elektronik pada Google scholar dan pubmed yang dipublish pada tahun 2019-2021. Hasil dari ke-5 artikel responden yang memiliki presentase paling tinggi adalah responden perempuan (99.65 %), responden usia 18 – 35 tahun (61.2 %), responden belum menikah (68.9 %). responden depresi yang tertinggi adalah depresi tingkat ringan (37.1%) depresi tingkat normal mendapatkan (59.5 %) dan (36 %). Kejadian depresi pada perawat dalam masa pandemi covid 19 terjadi karena perawat mengalami gangguan psikologis yang parah mulai dari peningkatan beban kerja, paparan virus, ketakutan akan tertular covid 19, fasilitas yang tidak memadai (APD).<br>Kata kunci: Perawat; depresi; Covid 19</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/702Analisis Kadar Tartrazin Dalam Hard Candy Di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 2021-11-30T03:43:02+00:00Eka Nur Indah Sarikhusnasantika@gmail.comKhusna Santika Rahmasarikhusnasantika@gmail.comDwi Bagus Pambudikhusnasantika@gmail.comAchmad Vandian Nurkhusnasantika@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tartrazine is a synthetic dye that produces a lemon yellow color, and is often added to food or drinks. The addition of tartrazine in food and beverages aims to provide color, so it looks more attractive. The purpose of this research was to analyze content of tartrazine and determine concentration of tartrazine in hard candy. The method used in this research is qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis was carried out by color reaction using FeSO4 30% reagent solution. Quantitative analysis was carried out using UV-Vis spectrophotometry us a wavelength of 429 nm. The results showed that of the ten positive samples contained tartrazine. The concentration of tartrazine in the samples studied were sample A is 196.65 mg/kg, sample B is 75.57 mg/kg, sample C is 283.50 mg/kg, sample D is 89.83 mg/kg, sample E is 356.24 mg/kg, sample F is 73.80 mg/kg, sample G is 3.27 mg/kg, sample H is 308.98 mg/kg, sample I is 3.94 mg/kg, and sample J is 37.08 mg/kg. So from this research, it is known that concentration of tartrazine in samples of hard candy A, C, E and H are not safe because the levels exceed the maximum limit of the requirements set out in BPOM Regulation No. 11 of 2019.</em><br><em>Keywords: Analysis; Concentration; Tartrazine; Dyes; UV-Vis Spectrophotometry</em></p> <p>Abstrak<br>Tartrazin merupakan zat pewarna sintesis yang menghasilkan warna kuning lemon, serta sering ditambahkan dalam makanan ataupun minuman. Penambahan tartrazin dalam makanan dan minuman bertujuan untuk memberikan warna, sehingga terlihat lebih menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan tartrazin dan mengetahui kadar tartrazin dalam hard candy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan reaksi warna menggunakan larutan pereaksi FeSO4 30%. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 429 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke sepuluh sampel positif mengandung tartrazin. Kadar tartrazin dalam sampel yang diteliti yaitu sampel A sebanyak 196,65 mg/kg, sampel B sebanyak 75,57 mg/kg, sampel C sebanyak 283,50 mg/kg, sampel D sebanyak 89,83 mg/kg, sampel E sebanyak 356,24 mg/kg, sampel F sebanyak 73,80 mg/kg, sampel G sebanyak 3,27 mg/kg, sampel H sebanyak 308,98 mg/kg, sampel I sebanyak 3,94 mg/kg, dan sampel J sebanyak 37,08 mg/kg. Dari penelitian ini diketahui bahwa kadar tartrazin pada sampel permen keras A, C, E dan H tidak aman karena kadarnya melebihi batas maksimum dari persyaratan yang telah ditetapkan pada Peraturan BPOM No.11 Tahun 2019.<br>Kata kunci: Analisis; Kadar; Tartrazin; Zat Pewarna; Spektrofotometri UV-Vis</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/703Uji Aktivitas Antikolesterol Ekstrak Daun Puring (Codiaeum variegatum (L.) Rumph. Ex. A.Juss) Secara In Vitro 2021-11-30T04:00:30+00:00Farida Ulya Saharaslamet93ffua@gmail.comS Slametslamet93ffua@gmail.comUrmatul Waznahslamet93ffua@gmail.comW Wirastislamet93ffua@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Cholesterol is an essential building material for the body to synthesize important substances such as cell membranes and insulation materials around nerve fiber as well as genital hormones and kidney of vitamin D and bile acids. Puring plants iclusive varieties of flowering plants who most of society interest because have varied colour leaf and have compound secondary metabolic substances of flavonoid, phenolic, triterpenoid, steroid and alkaloids. The purpose of this study was to determine the anticholesterol activity of puring leaves in vitro. The method used in vitro with Lieberman-Burchad reagent using a UV-Vis spectrophotometer measuring device at a wavelength of 665.0 nm. The concentration series used are 100; 200; 300; 400 and 500 ppm. The results showed that at a concentration of 500 ppm it can decrease cholesterol levels by 52.20% and The EC50 value obtained was 449.87 g/mL. The increase in each extract concentration showed an increase in the percent decrease in cholesterol levels.</em><br><em>Keywords: cholesterol; puring leaf; lieberman-burchard</em></p> <p>Abstrak<br>Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuh untuk sintesis zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu. Tanaman puring termasuk jenis tanaman hias yang banyak diminati masyarakat karena memiliki warna daun yang beragam dan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, fenolik, triterpenoid, steroid dan alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antikolesterol pada daun puring secara in vitro. Metode yang digunakan secara in vitro dengan pereaksi Lieberman-Burchad menggunakan alat pengukur spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 665,0 nm. Seri konsentrasi yang digunakan yaitu 100; 200; 300; 400 dan 500 ppm. Hasil penelitian menunjukkan pada konsentrasi 500 ppm dapat menurun kadar kolesterol sebesar 52,20% dan nilai EC50 yang didapatkan sebesar 449,87 µg/mL. Peningkatan setiap konsentrasi ekstrak menunjukan peningkatan persen penurunan kadar kolesterol.<br>Kata kunci: daun puring; kolesterol; Lieberman-burchard</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/704Efektifitas Antibakteri Krim Ekstrak Etanol Biji Alpukat (persea americana mill.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus2021-11-30T04:07:36+00:00Elok Afrinda Iskarimahurmatul.farmasi@gmail.comUrmatul Waznahurmatul.farmasi@gmail.comW Wirastiurmatul.farmasi@gmail.comDwi Bagus Pambudiurmatul.farmasi@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Infectious diseases that often occur are infections caused by the Staphylococus aureus bacteria, these bacteria are found on the skin, respiratory tract and digestive tract. The avocado plant (Persea americana Mill.) is a plant whose seeds contain several chemical compounds that can be used as antibacterial agents. The purpose of this study was to determine the antibacterial effectiveness of the avocado seed extract cream (Persea americana Mill.) Against the growth of Staphylococus aureus. Test the inhibition of bacteria using the well method. The extraction method uses the meseration method with 96% ethanol as solvent. The research results were analyzed using the One-Way ANOVA test. Avocado seed extract (Persea americana Mill.) can be formulated into cream preparations that meet several physical tests of the preparation which include organoleptic test, homogenity test, pH test, viscosity test, adhesion test and spreadability test. The formulation of avocado seed extract cream (Persea americana Mill.) in this study was able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria with the largest zone of inhibition found at a concentration of 10% is 19.1 mm. At a concentration of 6% is 15.1 mm, at a concentration of 8% is 18.2 mm. With the results of one-way ANOVA statistical tests obtained sig 0,00 <0,05 which means that the diameter of the inhibition between formulas was significant.</em><br><em>Keywords: Antibacterial, avocado seed extract, cream, Staphylococcus aureus.</em></p> <p>Abstrak<br>Penyakit infeksi yang sering terjadi adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococus aureus, bakteri ini terdapat pada kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan. Tumbuhan alpukat (Persea americana Mill.) merupakan salah satu tumbuhan yang bagian bijinya memiliki beberapa senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas antibakteri dari sediaan krim ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus. Uji daya hambat bakteri menggunakan metode sumuran. Metode ekstraksi meggunakan metode meserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji One-Way ANOVA. Ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) dapat diformulasikan ke dalam sediaan krim yang memenuhi beberapa uji fisik sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya lekat dan uji daya sebar. Formulasi sediaan krim ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) pada penelitian ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat terbesar terdapat pada konsentrasi 10% sebesar 19,1 mm. Pada konstrasi 6% sebesar 15,1 mm, pada konsentrasi 8% sebesar 18,2 mm. Dengan hasil uji statistik one-way ANOVA diperoleh sig 0,00<0,05 yang berarti diameter hambat antar formula terdapat perbedaan yang signifikan.<br>Kata kunci: Antibakteri, ekstrak biji alpukat, krim, Staphylococcus aureus.</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/707Gambaran Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa : Literature Review2021-11-30T06:11:14+00:00Safinah Saadahsafinahsaadah@gmail.comRita Dwi Hartantisafinahsaadah@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Chronic kidney failure patients who are undergoing hemodialysis will experience physical and psychological changes. Patients with chronic kidney failure may feel loss or grieve because hemodialysis activities disrupt their everyday lives. This situation can cause anxiety in patiens with kidney failure. This study aims to portray the anxiety of chronic kidney failure patients who are undergoing hemodialysis. A literature review was used by using the google scholar database, PUBMED, the garuda portal, and for a broad search on google scholar for article in Bahasa Indonesia. A combination of several keyword was used, such as “anxiety” AND chronic kidney failure” AND “hemodialysis”. This study showed that some respondents with moderate to severe levels of anxiety were 152 respondents (46,76%). The result of this study illustrate that anxiety can occur in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis. Therefore, it is necessary to develop particular nursing care to overcome anxiety among hemodialysis patients.</em><br><em>Keywords: Anxiety, Chronic Kidney Failure, Hemodialysis</em></p> <p>Abstrak<br>Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa akan mengalami perubahan fisik dan psikologisnya. Pasien gagal ginjal kronik akan mengalami perasaan kehilangan karena kehidupan normalnya terganggu dengan kegiatan hemodialysis, hal ini dapat menimbulkan kecemasan pada pasien gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan menggunakan database google scholar, PUBMED, portal garuda, dan untuk pencarian luas pada google scholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian menggunakan kata kunci : “kecemasan” DAN “gagal ginjal kronik” DAN “hemodialisa”. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian responden dengan tingkat kecemasan sedang dan berat sebanyak 152 responden (46,76%). Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa kecemasan dapat terjadi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, sehingga dalam penerapan ilmu keperawatan khususnya hemodialisa perlu dikembangkan untuk mengatasi kecemasan pada pasien hemodialisa.<br>Kata kunci: Kecemasan, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/708Literature Review : Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara 2021-11-30T06:13:47+00:00Titik Ulin Nuhaulinnnuhaaa@gmail.comWiwiek Nataliaulinnnuhaaa@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Patients who are declared to have breast cancer will experience both physical and psychological impacts that affect their quality of life Decreased quality of life will certainly interfere with daily life and activities. This study aims to describe an overview of the quality of life of breast cancer patients. It is a literature review with an online searching from Semantic Scholar and Google Scholar so that it obtained 5 articles in inclusive and exclusive criteria. The results of the research from these articles show the characteristics of the majority of respondents aged <65 years 237 (100%), most of them have secondary and high education levels as much as 113 (47.67%), most of the work is housewives or not working as much as 154 (64.97%). Meanwhile, based on the results of the study of 5 articles with the quality WHOOL-BREF instrument, most of them had a good quality of life as much as 70 (77.77%). 41 (65.08%) and as measured using the QOL-Indian Scenario instrument had a quality of life below the average of 43 (51.20%). Based on the results of the analysis, it is known that the majority of breast cancer patients, quality of life is good.</em><br><em>Keywords: Breast cancer; Quality of life</em></p> <p>Abstrak<br>Pasien yang dinyatakan menderita kanker payudara, akan mengalami dampak baik secara fisik maupun psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Kualitas hidup yang mengalami penurunan akan mengganggu terhadap kehidupan dan aktifitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien kanker payudara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review dengan melakukan penelusuran online dari sumber database semantic scholar dan google scholar sehingga didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi. Hasil penelitian menujukan dari 5 artikel dengan karakteristik responden mayoritas berusia <65 tahun 237 (100%), sebagian besar tingkat pendidikannya menengah dan tinggi sebanyak 113 (47,67%), sebagian besar pekerjaannya adalah Ibu rumah tangga atau tidak bekerja sebanyak 154 (64,97%). Berdasarkan hasil penelitian dari 5 artikel dengan kualitas hidup pasien kanker payudara yang diukur menggunakan instrumen WHOQL-BREF sebagian besar memiliki kualitas hidup yang baik sebanyak 70 (77,77%) Sedangkan yang diukur menggunakan instrumen SF-36 sebagian besar memiliki kualitas hidup yang baik sebanyak 41 (65,08%) dan yang diukur menggunakan instrumen QOL-Indian Scenario memiliki kualitas hidup dibawah rata-rata 43 (51,20). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa mayoritas kualitas hidup pasien kanker payudara adalah baik.<br>Kata kunci: Kanker payudara; kualitas hidup</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/709Suplementasi Zinc Sebagai Upaya Peningkatan Pertumbuhan Berdasarkan Indeks Z-Score Pada Anak Stunting Usia 2 – 5 Tahun 2021-11-30T06:30:45+00:00Brivian Florentis Yustanta brivianflorentis@gmail.comAyu Agustinabrivianflorentis@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>In stunted children, there was a deficiency of macro and micro nutrients. One of the micronutrients, namely zinc, can help protein synthesis, cell growth and differentiation so that food intake that enters the body can be easily absorbed and function optimally in helping the growth process. The purpose of this community service activity was to provide zinc supplementation as an effort to increase growth based on Z-score index in stunted children aged 2-5 years. The methods used include: 1) Conducting surveys and data collection on the number of stunting children, 2) Conducting cross-program and cross-sector collaboration, 3) Providing counseling to the targets regarding zinc supplementation, 4) Conducting zinc supplementation activities (February – May 2021), 5) Evaluating the growth of stunting children through Z-score index. The instrument used questionnaire, weight scale, stature meter, maternal and child health book, and zinc syrup. Zinc syrup was given to 16 stunting children at a dose of 1 tablespoon (10 mg) per day. After 16 weeks of zinc supplementation in stunted children 2-5 years, the results showed that 16 children (100%) experienced an increase in weight/age, height/age and weight/height. The average weight gain was 2.7 kg and the average height increase was 2.9 cm. Zinc supplementation is effective given to stunting children, especially during the golden age because the growth and development process can be optimized rapidly.</em><br><em>Keywords: Zinc Supplementation; Growth; Stunting; Z-Score Index.</em></p> <p>Abstrak<br>Pada anak yang mengalami stunting terjadi defisiensi zat gizi makro maupun mikro. Salah satu zat gizi mikro yaitu zinc dapat membantu sintesis protein, pertumbuhan dan diferensiasi sel sehingga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat mudah diserap dan berfungsi optimal dalam membantu proses pertumbuhan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan suplementasi zinc sebagai upaya peningkatan pertumbuhan berdasarkan indeks Z-score pada anak stunting usia 2-5 tahun. Metode yang dilakukan meliputi : 1) Melakukan survei dan pendataan jumlah balita stunting, 2) Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektor, 3) Memberikan penyuluhan kepada sasaran mengenai suplementasi zinc, 4) Melakukan kegiatan suplementasi zinc (Februari – Mei 2021), 5) Mengevaluasi pertumbuhan anak stunting melalui indeks Z-score. Instrumen kegiatan menggunakan kuesioner, timbangan berat badan, staturemeter, buku KIA, dan sirup zinc. Sirup zinc diberikan kepada 16 anak stunting dengan dosis 1 sendok takar (10 mg) per hari. Setelah 16 minggu dilakukan suplementasi zinc pada anak stunting 2-5 tahun didapatkan hasil bahwa 16 anak (100%) mengalami peningkatan BB/U, TB/U dan BB/TB. Rata-rata peningkatan berat badan adalah 2,7 kg dan rata-rata peningkatan tinggi badan adalah 2,9 cm. Suplementasi zinc efektif diberikan kepada anak stunting terutama pada masa golden age karena proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dioptimalkan secara pesat.<br>Kata kunci: Suplementasi Zinc; Pertumbuhan; Stunting; Indeks Z-Score.</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/710Literature Review : Hubungan Pengetahuan Asma dengan Upaya Pencegahan Kekambuhan pada Penderita Asma2021-11-30T06:36:15+00:00Ana Khaitul SulistianiAnakhaitulsulistiani@gmail.comDian KartikasariAnakhaitulsulistiani@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Knowledge is the result of knowing someone by sensing certain objects, sensing can occur through the five human sense, namely the senses of sight, hearing, smell, taste, and touch. Good knowledge can couse good preventive behaviors. Early prevention is the only thing that can be done to avoid the recurrebce of asthma. The prevention is done to minimize the risk of asthma attacks. This literature review aimed to determine the correlation between knowledge about asthma and the prevention of recurrence of asthma. This literature Review accessed PUBMED by combining the keywords “Knowledge” and “Prevention Asthma”. Participants in this study were patients with asthma who had a P-Value of 0,000. The Results showed that there was a correlation between knowledge about asthma and efforts to prevent the recurrence of asthma. This study is expected to be a reference for hospitals or health centers to increase educational activities and knowledge about asthma.</em><br><em>Keyword: Asthma Knowledge, Asthma Prevention</em></p> <p>Abstrak<br>Pengetahuan merupakan hasil dari tahu seseorang dengan cara melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, penginderaan dapat terjadi melalui panca indra manusia yaitu dengan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan yang baik maka perilaku pencegahan juga akan baik. Pencegahan sejak dini merupakan satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya penyakit asma, pencegahan dilakukan untuk memperkecil risiko terjadinya serangan asma. Literature Riview ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan pengetahuan tentang asma dengan upaya pencegahan kekambuhan pada penderita asma. Literature Review ini mengakses database melalui PUBMED dengan mengkombinasikan kata kunci ‘’Knowledge’’ AND ‘’Prevention Asthma’’. Partisipan pada studi ini adalah pasien dengan penderita asma yang didapatkan P-Value 0,000, diperoleh dengan menggunakan metode melalui cross sectional. Hasil Literature Review ini menunjukkan bahwa adanya hubungan pengetahuan tentang penyakit asma dengan upaya pencegahan kekambuhan penderita asma.Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi pihak Rumah Sakit atau Puskesmas untuk meningkatkan kegiatan terhadap pendidikan serta pengetahuan tentang penyakit asma.<br>Kata Kunci: Pengetahuan Asma, Pencegahan Asma</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/711Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga dan Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) less.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus2021-11-30T07:11:51+00:00Hida Ilyanadwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Chemical constituents contained in the beluntas plant, including alkaloids, essential oils, flavonoids, phenols and tannins have the ability to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This research uses maceration extraction method. Thick extracts of flowers and leaves were used with a series of extract concentrations. The purpose of this study was to determine differences in the effectiveness of the ethanol extract of the leaves and flowers of beluntas against the growth of Staphylococcus aureus bacteria. The research method used in this study is the disc diffusion method. Data was collected by measuring the diameter of the clear zone formed in each treatment. Extract concentrations used 5%, 7% and 9%. The extracts of flowers and leaves of beluntas (Pluchea indica (L.) Less) have antibacterial activity with a larger zone of inhibition in extracts of leaves of beluntas compared to extracts of leaves of beluntas.</em><br><em>Keywords: beluntas : flowers; leaves; extract; antibacterial</em></p> <p>Abstrak<br>Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman beluntas, diantaranya alkaloid, minyak atsiri, flavonoid, fenol dan tanin memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi.Ekstrak kental bunga dan daundigunakan dengan seri konsentrasi ekstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan efektivitas aktivitas ekstrak etanol daun dan bunga beluntas terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode difusi cakram disk. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur diameter zona bening yang terbentuk pada setiap perlakuan. Konsentrasi ekstrak digunakan 5%, 7% dan 9%.Ekstrak bunga dan daun beluntas (Pluchea indica (L.)Less) memiliki aktivitas sebagai anti bakteri dengan zona hambat yang lebih besar pada ekstrak daun beluntas dibandingkan dengan ekstrak daun beluntas.<br>Kata kunci: Beluntas; bunga; daun; ekstrak; antibakteri</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/712Gambaran Pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR): Literature Review2021-11-30T07:16:13+00:00Hesti Rizqianahestirizqiana14@gmail.comBenny Afief Sulistyantohestirizqiana14@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Babies with low brith weight (LBW) require special care to prevent neonatal death due to low birth weight. To identify the description of the implementation of Kangaroo Mother Care (KMC) care in low birth weight infants. This research method used Literature Review. Research articles from several databases, namely PubMed and Portal garuda, were identified using the keywords "Kangaroo Mother Care" AND "Low Brith Weight" AND "Practice".These articles were published in 2015-2021. Research articles that met the inclusion and exclusion criteria were reviewed using the JBI Cross Sectional Study instrument. There are five articles analyzed in this study. The results of the study showed the implementation of Kangaroo Mother Care (KMC) in LBW infants. The average time of KMC implementation duration 65 minutes. Most of the respondent carried out KMC in the hospital after giving birth with the correct SOP according to the hospital procedures. It can be concluded that the implementation of Kangaroo Mother Care (KMC) can increase body weight in LBW babies, normal body temperature, and increase breastfeeding or nutrition.</em><br><em>Keywords: LBW Babies; Kangaroo Mother Care; Practice</em></p> <p>Abstrak<br>Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang khusus untuk mencegah terjadinya kematian neonatal. Kangaroo Mother Care (KMC) adalah salah satu cara yang mudah dan efektif untuk mencegah terjadinya kematian neonatal akibat BBLR. Untuk mengidentifikasi gambaran pelaksanaan perawatan Kangaro Mother Care (KMC) pada bayi berat badan lahir rendah. Metode penelitian ini menggunakan Literature Review. Artikel penelitian dari beberapa database yaitu PubMed dan Portal garuda di identifikasi dengan menggunakan kata kunci “Kangaroo Mother Care” AND “Low Brith Weight” AND “Practice” yang di batesi dari tahun 2015-2021. Artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di telaah dengan menggunakan instrument JBI Cross Sectional studi. Terdapat lima artikel yang dianalis pada penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukan pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi BBLR yaitu terdapat durasi waktu pelaksanaan KMC yaitu rata-rata 65menit, mayoritas ibu yang melaksanakan, dilakukan di Rumah Sakit setelah bayi lahir dan dengan cara SOP KMC yang benar sesuai prosedur RS masing-masing. Dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) yang dilakukan dapat meningkatkan berat badan pada bayi BBLR, suhu tubuh normal dan meningkatkan pemberian ASI atau nutrisi.<br>Kata kunci: Bayi BBLR; Perawatan Metode Kanguru; Praktik</p>2021-11-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/714Uji Perbandingan Aktivitas Penyembuhan Luka Sayat Fraksi n-Heksan, Metanol, dan Ekstrak Daun Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott)2021-12-01T02:04:32+00:00Dita Maharaniwirasti.kharis@gmail.comW Wirastiwirasti.kharis@gmail.comS Slametwirasti.kharis@gmail.comUrmatul Waznahwirasti.kharis@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Talas or taro leaf contains active compounds in the form of flavonoids and saponins that can accelerate the process of epidermal tissue re-epitalization and infiltration of inflammatory cells in the wound area. The purpose of this study was to compare the healing activities of the n-hexane fraction, methanol fraction, and taro leaf extract in New Zealand rabbits. The extraction method using maceration, the fractionation method used liquid-liquid partition with a separating funnel and the treatment method on test animals used was the application of the n-hexane fraction, methanol fraction, and taro leaf extract on open wounds of New Zealand rabbits with positive control and negative control. The data obtained is in the form of the value of open wound narrowing on the rabbit’s back. The result of the data were analyzed by ANOVA (Analysis Of Variant) followed by the LSD (Least Significant Different) test to see which treatment gave different effect in each group. The results of the research or testing for 14 days showed that the extract, n-hexane fraction, and methanol fraction had wound healing activity on the rabbit back with statistical data showing significant differences between treatment groups. The extract had the most optimal wound healing activity compared to other treatment groups.</em><br><em>Keywords: talas leaf, extract, fraction, wound</em></p> <p>Abstrak<br>Daun talas mengandung senyawa aktif berupa flavonoid dan saponin yang mampu mempercepat proses reepitalisasi jaringan epidermis dan infiltrasi sel-sel radang pada daerah luka. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan aktivitas penyembuhan luka terbuka fraksi n-heksan, fraksi metanol, dan ekstrak daun talas pada kelinci New Zealand. Metode ekstraksi menggunakan maserasi, metode fraksinasi menggunakan partisi cair-cair dengan corong pisah dan metode perlakuan pada hewan uji yang digunakan adalah pengolesan fraksi n-heksan, fraksi metanol, dan ekstrak daun talas pada luka terbuka kelinci New Zealand dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Data yang didapatkan adalah berupa nilai penyempitan luka terbuka pada punggung kelinci. Hasil data dianalisis dengan ANOVA(Analysis Of Variant) yang dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different) untuk melihat perlakuan mana yang memberikan efek yang berbeda ditiap kelompok. Hasil penelitian atau pengujian selama 14 hari menunjukkan bahwa ekstrak, fraksi metanol, dan fraksi n-heksan mempunyai aktivitas penyembuhan luka pada punggung kelinci dengan data statistik yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan. Ekstrak mempunyai aktivitas daya sembuh luka yang paling optimal dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain.<br>Kata kunci : daun talas; ekstrak; fraksi; luka</p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/715Penerapan Teknik Relaksasi Messase Punggung Untuk Menurunkan Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi 2021-12-01T02:43:44+00:00Khalimatul Latifahkhalimatullatifahh@gmail.comFirman Faradisikhalimatullatifahh@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is an abnormal levels of blood pressure, which is characterized by a systolic pressure above 140 mmHg and a diastolic pressure above 90 mmHg it occurs in arterial blood vessels that can transport blood from the heart and is able to pump it throughout the tissues, organs of the body that are continuously more than a period. Pain is a state of uncomfortable feelings and pain can also create disturbances in sleep and rest patterns. One of an alternative interventions to reduce neck pain is back messase relaxation. The purpose of the study was to applied back message relaxation therapy to reduce neck pain in patients with hypertension. The method of the scientific study was a case studies with the application of interventions It is done for three days twice a day in the morning and evening and subjects of this case study were two hypertension patients who experienced neck pain. The result show that back messase relaxation was effective in reducing neck pain. Accordingly, the back messase relaxation can be used to reduce neck pain in hypertension patients. </em><br><em>Keywords: Back Messase Relaxation; Hypertension; Neck Pain</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah yang abnormal, yang di tandai dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg yang terjadi di dalam pembuluh darah arteri yang dapat mengangkut darah dari jantung dan mampu untuk memompanya keseluruh jaringan, organ-organ tubuh yang secara terus-menerus yang lebih dari suatu periode. Nyeri adalah suatu keadaan perasaan yang tidak nyaman dan nyeri dapat juga membuat gangguan pada pola tidur dan istirahat. Tindakan untuk menurunkan nyeri kepala salah satunya dengan messase punggung. Messase punggung mampu untuk menurunkan nyeri kepala. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menggunakan terapi relaksasi messase punggung untuk menurunkan nyeri kepala pada penderita hipertensi. Metode yang di gunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan penerapan intervensi yang di lakukan selama tiga hari sebanyak dua kali dalam sehari pada waktu pagi dan sore hari dan subyek studi kasus ini dua klien penderita hipertensi yang mengalami nyeri kepala. Hasil Karya Tulis Ilmiah ini menunjukkan perubahan skala nyeri dan mengatakan nyeri berkurang pada klien I dan II. Kesimpulan dari studi kasus ini menunjukkan messase punggung efektif untuk menurunkan nyeri kepala pada penderita hipertensi. Saran dari penulis di harapkan relaksasi messase punggung ini dapat di gunakan untuk penerapan yang efektif pada penderita hipertensi yang mengalami nyeri kepala..<br>Kata kunci: Hipertensi; Nyeri kepala; Relaksasi messase punggung </p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/716Penerapan Intervensi Mendengarkan Murottal Al-Quran Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia2021-12-01T02:55:59+00:00Via Ifatul Maulaviaivatul64@gmail.comDwi Fijiantoviaivatul64@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Elderly is someone who enters teh age of 60 years or more and experiences physical and physiological changes. Health problems that are commonly experienced by the elderly are hypertension. Hypertension is a health problem characterized by an increase in systolic and diastolic blood pressure of more than 140/90 mmHg. Non-pharmacological action that is useful in reducing blood pressure is listening to murottal Al-Quran therapy. The purpose of the action is to reduce blood pressure in the elderly with hypertension. This research used the case study method of gerontic nursing care with the therapeutic technique of listening to Al-Quran murottal. The application of Al-Quran murottal listening intervention which was carried our for 7 visits was proven to redue blood pressure in the elderly. The first clien’t initial blood pressure was 170/100 mmHg to 120/90 mmHg (the average drop in systolic pressure is 45-50 mmHg and diastolic is 10 mmHg), while the second clien’t initial blood pressure was 175/100 mmHg to 120/100 mmHg(the average drop in systolic pressure is 45-50 mmHg and diastolic is 10 mmHg). this result can be used as a consideration for nurses to provide Al-Quran murottal therapy as an alternative nursing action for the elderly with hypertension.</em><br><em>Keywords : Hypertension, Elderly, Al-Quran Murottal listening therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Lansia merupakan seseorang yang memasuki usia 60 tahun atau lebih dan mengalami perubahan fisik maupun fisiologis, salah satu masalah kesehatan yang biasa dialami lansia adalah hipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan ditandainya kenaikan tekanan darah sistolik dan diastoliknya lebih dari 140/90 mmHg. Tindakan non-farmakologi yang bermafaat dalam penurunan tekanan darah yaitu terapi mendengarkan murottal Al-Quran. Tujuan dilakukan tindakan yaitu untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan menggunakan metode studi kasus asuhan keperawatan gerontik dengan teknik terapi mendengarkan murottal Al-Quran. Penerapan terapi mendengarkan murottal Al-Quran yang dilakukan selama 7 kali kunjungan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia. Lansia klien 1 dengan tekanan darah awal 170/100 mmHg menjadi 120/90 mmHg (rata-rata penurunan tekanan sistolik 45-50 mmHg dan diastoliknya 10 mmHg), klien lansia 2 dengan tekanan darah awal 175/100 mmHg menjadi 120/100 mmHg mmHg (rata-rata penurunan tekanan sistolik 45-50 mmHg dan diastoliknya 10 mmHg). Perawat diharapkan dapat memberikan terapi Murottal Al-Quran secara maksimal sebagai salah satu alternatif tindakan keperawatan bagi lansia dengan hipertensi.<br>Kata kunci : Hipertensi; Lansia, Terapi Murottal Al-Quran </p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/717Penerapan Tindakan Senam Hipertensi Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Lansia2021-12-01T03:03:39+00:00I Istiantiistiistianti6@gmail.comDwi Fijiantoistiistianti6@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension in the elderly is those who experience an increase in systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic pressure above 90 mmHg. This paper aims to apply hypertension exercises to lower blood pressure in the elderly.Two elderly people with hypertension in Johosari Village, Kandeman, Batang were taken as the subject. The result showed both have experienced a decrease in pain and blood pressure. At the visit, a pain scale was 6, TD: 160/90 mmHg and it has decreased into 1, and TD: 120/80 mmHg at the last visit on the first case. Meanwhile, on the second case, a pain scale was 7, TD: 170/90 mmHg in the first visit and it has decreased into 1, TD: 120/90 mmHg in the last visit. Therefore, it could be concluded the exercises are effectively applied to lowe blood pressure on the elderly. And, it is expected as one of the ways to reduce blood pressure on the elderly with hypertension.</em><br><em>Keywords: Hypertension, The elderly, Hypertension exercises</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi pada lansia adalah lansia yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.Tindakan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya adalah dengan senam hipertensi.Senam hipertensi mampu untuk menurunkan tekanan darah.Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengaplikasikan tindakan senam hipertensi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Metode Karya Tulis Ilmiah ini adalah penerapan tindakan senam hipertensi pada lansia.Subyek studi kasus yang digunakan dua lansia yang mengalami hipertensi di desa Johosari Kecamatan Kandeman kabupaten Batang.Hasil penerapan menunjukkan selama 7 kali kunjungan dua lansia mengalami penurunan nyeri dan penurunan tekanan darah, pada kasus satu kunjungan pertama skala nyeri 6, TD: 160/90 mmHg dan kunjungan ketujuh skala nyeri menjadi 1, TD: 120/80 mmHg, sedangkan kasus dua kunjungan pertama skala nyeri 7, TD: 170/90 mmHg dan kunjungan ketujuh skala nyeri menjadi 1, TD: 120/90 mmHg.Kesimpulan dari studi kasus ini menunjukkan senam hipertensi efektif digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia.Saran dari penulis diharapkan senam hipertensi dapat dijadikan sebagai tindakan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi.<br>Kata kunci: Hipertensi, lansia, senam hipertensi</p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/719Literature Review Tentang Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Personal Hygiene Menstruasi Pada Remaja2021-12-01T06:21:57+00:00Lilis Purwaningsihlilispurwaningsihpml12@gmail.comI Isytiarohlilispurwaningsihpml12@gmail.comWindha Widyastutililispurwaningsihpml12@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Good understanding of menstrual hygiene management (MHM) is essential for women since uterus is susceptible to infection. Insufficient understanding of MHM may lead yound women to various problems such as unpleasant vaginal odour, Leukorrhea, and Urinary Tract Infections (UTI). Health education is an effort to provide information about health in order to change people behavior to achieve better quality of life. The purpose of this study was to determine the improvement of young women understanding of MHM before and after being given health education. This study was a literature review of three articles taken from the Google Scholar with “young women”, “personal hygiene”, and “menstruation” as the keywords, in the form of fulltext articles, and published during 2012-2020. The total number of the respondents from the three articles was 170. The results showed that after being given health education, the respondents’ understanding level of MHM increased from 7%-55%. In conclusion, health education could improve young women’s understanding level of MHM. Therefore, health care providers are suggested to conduct health education to improve the understanding of MHM to young women.</em><br><em>Keywords: menstruation, knowledge, young women</em></p> <p>Abstrak<br>Personal hygiene yang baik pada saat menstruasi sangat diperlukan karena rahim mudah terkena infeksi. Dampak yang ditimbulkan apabila remaja putri tidak memperhatikan hygiene pada daerah kewanitaannya, antara lain muncul bau yang tidak sedap, keputihan dan berkembangnya bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja tentang personal hygiene sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.Desain karya tulis ilmiah berupa literature review. Hasil penelitian terdapat perbedaannilai pengetahuan baik sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 7% dan sesudah pendidikan kesehatan nilai pengetahuan baik menjadi 55%. Simpulannya pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai personal hygiene ketika menstruasi.Saran bagi tenaga kesehatan agar melakukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai personal hygiene ketika menstruasi. <br>Kata kunci: Menstruasi; pengetahuan; remaja</p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/720Literarure Review Tentang Penerapan Senam Yoga Untuk Mengurangi Kecemasan Ibu Hamil 2021-12-01T07:23:09+00:00Dewi Hastutik Fitrianidewihastutikfitriani26@gmail.comI Isytiarohdewihastutikfitriani26@gmail.comWindha Widyastutidewihastutikfitriani26@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Anxiety in pregnant women will increase as the time of delivery approaches. One way to reduce this anxiety is by doing yoga exercises. This scientific report was written to describe the implementation of yoga exercise to reduce anxiety in pregnant women based on a literature review. This literature review was constructed by analyzing three articles taken from Google Scholar with “Yoga Exercise”, “Anxiety” and “Pregnancy” as the keywords, in the form of fulltext articles, and published in 2020. The results showed that average anxiety level decreased from 25.75 to 16.92 after doing Yoga Exercises (from the range 6-27). In conclusion, yoga exercise could reduce the anxiety level in pregnant women. Hence, health care providers are expected to be able to implement and teach yoga exercises to reduce anxiety in pregnant women.</em><br><em>Keywords: anxiety, pregnancy, yoga exercise</em></p> <p>Abstrak<br>Kecemasan pada ibu hamil akan meningkat seiring dengan mendekatinya waktu persalinan. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan dapat dilakukan dengan senam yoga. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui penerapan senam yoga untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil berdasarkan literature review. Metode karya tulis ilmiah yang digunakan adalah literature review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “Senam Yoga” , “Kecemasan” dan “Kehamilan” berupa artikel fulltex, terbit tahun 2020. Responden dari ketiga artikel berjumlah 86 responden. Hasil dari literature review ketiga artikel menunjukkan bahwa terdapat penurunan rata-rata kecemasan sebelum melakukan senam yoga yaitu 25,75 dan sesudah melakukan senam yoga yaitu 16,92 (dari rentang 6-27). Simpulannya adalah senam yoga dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan agar dapat menerapkan senam yoga untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil.<br>Kata kunci : kecemasan, kehamilan, senam yoga</p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/721Penerapan Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri: Literature Review2021-12-01T07:43:53+00:00Irkhamna Restyanifikes.umpp@gmail.comI Isytiarohfikes.umpp@gmail.comWindha Widyastutifikes.umpp@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Postpartum exercise is a series of movements performed after childbirth so that the muscles that have been stretched during pregnancy and childbirth can return to their normal condition, and the fundal height can decrease well. The purpose of this scientific work was to determine the decreasing fundal height in postpartum mothers doing and not doing postpartum exercise. This was a literature review of three articles taken from Google Shcolar with “postpartum exercise” and “fundal height” as the keywords, in the form of fulltext articles, published in 2013, 2017, and 2019. The respondents of the three articles were 100 postpartum mothers. The result of the analysis showed the decreasing fundal height occured to 43 (83%) respondents doing postpartum exercise and 10 (21%) respondents not doing the exercise. The conclusion was that fundal height could decrease better in respondents who did postpartum exercise than those who did not do the exercise. Therefore, health care providers are expected to be able to teach postpartum exercise to postpartum mothers so that their fundal height can decrease better. </em><br><em>Keywords:postpartum mother, postpartum exercise, fundal hight</em></p> <p>Abstrak<br>Senam nifas adalah serangkaian gerakan yang dilakukan setelah melahirkan supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali seperti semula diikuti dengan penurunan tinggi fundus uteri. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum yang melakukan dan tidak melakukan senam nifas berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “senam nifas” dan “tinggi fundus uteri” berupa artikel fulltex,berjumlah 3 arikel yang terbit tahun 2013, 2017 dan 2019. Responden dari ketiga artikel sebanyak 100 responden. Hasil dari literature review ketiga artikel menunjukkan perbedaan penurunan tinggi fundus uteri kategori baik yaitu sejumlah 43 (83%) pada responden yang melakukan senam nifas dan sejumlah 10 (21%) pada responden yang tidak melakukan senam nifas. Simpulannya adalah responden yang melakukan senam nifas penurunan tinggi fundus uterinya lebih baik dibandingkan dengan yang tidak melakukan senam nifas. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat mengajarkan senam nifas pada ibu postpartum agar penurunan tinggi fundus uteri lebih baik. <br>Kata kunci: ibu postpartum, senam nifas, tinggi fundus uteri</p> <p> </p>2021-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/723Literatur Review: Efektifitas Kompres Dinginterhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur Tertutup2021-12-02T01:36:14+00:00Nur Khasanahnurkhasanah120499@gmail.comTri Sakti Wirotomonurkhasanah120499@gmail.comSiti Rofiqohnurkhasanah120499@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Fractures cause physiological disturbances, one of which is pain. Pain in fracture patients is caused by muscle spasms. Cold compression is the easiest method to reduce pain. This study identifies cold compresses’ effect in reducing closed fracture patients by finding research articles from Google Scholar. Keywords for the search include “closed fracture”, “pain intensity”, and “cold compress”, published in 2011-2020. Three articles were analyzed. The results showed that 57 total respondents were male (68.09%) and female (31.91%). Before the intervention was 6.72, pain intensity dropped to 3.50 after the intervention with a p-value <0.01. This Literature Review concludes that cold compress therapy is effective in reducing pain among closed fracture patients. Nurses are expected to apply cold compress therapy as an intervention to reduce pain in fracture patients.</em><br><em>Keywords: cold compress; pain intensity; closed fracture;</em></p> <p>Abstrak<br>Fraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis salah satunya respon berupa nyeri. Nyeri pada pasien fraktur disebabkan karena spasme otot. Upaya menurunkan nyeri pada pasien fraktur tertutup dengan cara memberikan terapi kompres dingin. Tujuan dari penulisan ini untuk menggambarkan pengaruh pemberian kompres dingin terhadap nyeri pasien fraktur tertutup. Desain karya tulis ini berupa Literature Review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “fraktur tertutup”, “intensitas nyeri”, dan “kompres dingin”, terbit tahun 2011-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari ketiga artikel menunjukkan jumlah responden 57 pasien, sebagian besar laki-laki (68,09%) sedangkan perempuan (31,91%). Nilai rata-rata nyeri sebelum intervensi 6,72 setelah intervensi 3,50 dengan p-value 0,000. Simpulan dari Literature Review ini adalah terapi kompres dingin efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pasien fraktur tertutup. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi kompres dingin sebagai salah satu intervensi untuk menurunkan nyeri pasien fraktur.<br>Kata kunci:kompres dingin; intensitas nyeri; fraktur tertutup;</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/724Penerapan Kompres Air Hangat Untuk Menurunkan Nyeri Penderita Asam Urat Pada Lansia Di Desa Wonokerto Kulon2021-12-02T01:46:04+00:00Khaulatul Janahkhaulajanah028@gmail.comSigit Prasojokhaulajanah028@gmail.comS Sugihartokhaulajanah028@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gout is a disease characterized by high levels of uric acid in the blood that normally is 2-7 mg/dl in men and 2-6 mg/dl in women. Consequently, uric acid was build-up in the joints and the other organs. High level of uric acid related to consuming high-purines foods. The signs and symptoms were joints sore, painful and inflammation. The purpose of this case study was to applied warm water compress to reduce pain in elderly gout patients. The cash study was used a descriptive case study method. The study subjects were two elderly patients who have uric acid above >6 mg/dl for women and >7 mg/dl for men, pain scale <4, and complaints of joint pain in the legs. The study was conducted in Wonokerto Kulon Village, Wonokerto District, Pekalongan Regency. The results showed a that uric acid levels was decreased and pain was reduced in both clients. As the conclusion, warm water compress is applicable to reduce pain among gout patients. Accordingly, warm water compress can be an alternativ non-pharmacological therapy to reduce pain in gout patients.</em><br><em>Keywords: Gout, Elderly, Warm Water Compress</em></p> <p>Abstrak<br>Asam urat adalah penyakit kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya penumpukan yang disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi purin dan membuat sendi sakit, nyeri dan meradang dengan nilai normal pada laki-laki 2-7 mg/dl dan pada wanita 2-6 mg/dl. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengaplikasikan tindakan kompres air hangat untuk menurunkan nyeri penderita asam urat pada lansia. Rancangan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan subyek dua klien asam urat yang mengalami asam urat diatas >6 mg/dl untuk wanita dan >7 mg/dl untuk laki-laki dengan skala nyeri <4 dengan keluhan nyeri sendi pada kaki di desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Hasil studi ini menunjukan adanya penurunan asam urat dan menyatakan nyeri berkurang pada kedua klien. Simpulan studi kasus ini menunjukan bahwa Terapi Kompres Air Hangat mampu menurunkan nyeri pada penderita asam urat. Untuk itu perawat diharapkan dapat memberikan tindakan terapi nonfarmakologis untuk menurunkan nyeri yang berupa Terapi Kompres Air Hangat pada penderita asam urat.<br>Kata kunci:Asam Urat, Lansia, Kompres Air Hangat</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/725Penerapan Kombinasi Pijat Punggung Dan Dzikir Terhadap Tingkat Stres Pada Penderita Hipertensi Di Desa Seturi Kabupaten Batang2021-12-02T01:51:58+00:00Riska Yustianikayustianika86@gmail.comAisyah Dzil Kamalahyustianika86@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hipertension is an increase of systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic above 90 mmHg. The patients get dizziness, anxiety, stress, restlessness, weakness, and worry about their health. The purpose of this case study was to determine the application of a combination of back massage and dhikr to stress levels in hypertension sufferers in Seturi Village, Batang Regency. The method used in this paper was a case study with the subject of two axienty clients. The focus of the intervention was providing non-pharmacological therapy, relaxcation, back massage and dhikr for 3 visits to the client’s home. The result of the case studies on these two client’s showed a change in the level of stress on hypertension reduced in client I from TD : 160/100 mmHg down to 140/90 mmHg, PSS-10 : Score 14 (moderate stress) to 0 (no stress), moderate client II from TD : 170/100 mmHg down to 140/90 mmHg, PSS-10 : Score 26 (moderate stress) to 0 (no stress). Therefore, it can be concluded that there is an effect of back massage therapy and dhikr on stress stress levels in patients with hypertension. There is also stress levels in patiens with hypertension.</em><br><em>Keywords : Dhikir; Clients With Hipertension; Back Massage And Stress</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik berada diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg. Keluhan yang dirasakan adalah pusing, cemas, stress, gelisah, lemas, dan khawatir terhadap penyakitnya. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penerapan kombinasi pijat punggung dan dzikir terhadap tingkat stress pada penderita hipertensi di Desa Seturi Kabupaten Batang. Metode studi kasus ini adalah studi kasusdengan subyek dua klien ansietas. Fokus intervensi berupa pemberian terapi non farmakologi relaksasi pijat punggung dan dzikir selama 3 kali kunjungan kerumah klien. Hasil studi kasus pada kedua klien ini menunjukkan adanya perubahan tingkat stress terhadap hipertensipada kedua klien ini menunjukkan adanya perubahan tingkat stress terhadap hipertensi berkurang pada klien I dari TD : 160/100 mmHg turun menjadi 140/90 mmHg, PSS-10 : Skore 14 (stress sedang) menjadi 0 (tidak stress), sedang klien II dari TD : 170/100 mmHg turun menjadi 140/90 mmHg, PSS-10 : Skore 26 (stress sedang) menjadi 0 (tidak stress). Kesimpulan : Ada pengaruh terapi pijat punggung dan dzikir terhadap tingkat stress pada penderita hipertensi. Berdasarkan hasil penerapan tersebut maka disarankan peran perawatdapat memberikan terapi pijat punggung dan dzikir untuk menurunkan tingkat stress pada penderita hipertensi.<br>Kata kunci : Dzikir; Klien Dengan Hipertensi; Pijat Punggung Dan Stress.</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/726Literatur Review : Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Tingkat Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendiktomi2021-12-02T01:55:28+00:00Ria Rizki Septiyanirrizkiseptiyani@gmail.comTri Sakti Wirotomorrizkiseptiyani@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Appendectomy is a surgery to remove the appendix of worms that have been infected and will cause pain. One Of the efforts to reduce pain is by performing early mobilization. Early mobilization is a non-pharmacological therapy that is recommended for postoperative patients. This study aims to describe early mobilization therapy to reduce the level of pain intensity in postoperative appendectomy patients based on a literature review. The design of scientific papers is in the form of a literature review with three articles taken from the Google Scholar journai page with the keywords "early mobilization, pain, and postoperative appendectomy" in the form -of articles published from 2016-2019. The results of the analysis of the three articles showed the mean level of pain before and after the intervention from 6.75 to 3.68 with p-value <0.05. In conclusion, early mobilization is effective in reducing pain scale in post-operative appendectomy patients. This result can be used as a consideration for nurses to provide early mobilization therapy postoperative appendectomy patients as therapy to reduce pain levels.</em><br><em>Keywords: Early mobilization; pain;post appendectomy surgery</em></p> <p>Abstrak<br>Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat umbai cacing yang sudah terinfeksi dan akan menyebabkan nyeri.Salah satu upaya untuk menurunkan nyeri yaitu dengan mobilisasi dini. Mobilisasi dini adalah terapi non farmakologi yang dianjurkan untuk melakukan rentang gerak paska pembedahan dengan keadaan pasien sudah sadar penuh. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan terapi mobilisasi dini terhadap penurunantingkat intensitas nyeri pada pasien post operasi appendiktomi berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari lamangoogle scholar dengan kata kunci “mobilisasi dini, nyeri, danpost operasi Appendiktomi” berupa artikel terbitan dari tahun 2016-2019. Hasil analisa dari tiga artikel menunjukkan mean tingkat nyerisebelum dan sesudah intervensi 6,75 menjadi 3,68 dengan p-value <0,05. Simpulan mobilisasi dini efektif terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Saran kepada perawat diharapkan untuk memberikan terapi mobilisasi dini pada pasien post operasi appendiktomi sebagai terapi untuk menurunkan tingkat nyeri.<br>Kata kunci: Mobilisasi dini; nyeri; postoperasi appendiktomi.</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/727Literature Review : Pengaruh Terapi Distraksi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Hernia 2021-12-02T01:59:29+00:00Mifta Hidayatul Ifamifta8683@gmail.comTri Sakti Wirotomomifta8683@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hernia is the expulsion Of body contents through the weakest part Of a Wall Of the abdominal cavity. Handling is done by surgery. The surgical procedures will cause pain. One of the non-pharmacological therapies to treat pain in post-hernia surgery patients is classical music distraction therapy. This study aims to describe the effect of classical music distraction therapy on reducing pain intensity in post hernia surgery patients. The design of this scientific paper used a literature review with a total of 3 articies taken from the Googie Scholar page with the keywords a pain, post hemia surgery, classical music therapy" in the form of full-text articles published in 2014-2018. The results showed that the average value before being given therapy was 5.11 and after being given therapy, the average pain was 3.11 with a p-value <0.05. Therefore it can be concluded that there is an effect of giving classical music distraction techniques to reducing pain intensitu in post hernia surgery patients. This result can be used as a consideration for nurses to apply classical music distraction therapy to reduce pain in post hernia surgery patients.</em><br><em>Keywords: Pain; Post Hernia Surgery; Classical Music Therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Hernia yaitu keluarnya isi tubuh melewati bagian terlemah dari suatu dinding rongga perut. Penanganan yang dilakukan yaitu dengan pembedahan, dan prosedur pembedahan akan menimbulkan rasa nyeri. Salah satu terapi non farmakologi untuk mengatasi nyeri pada pasien post operasi hernia adalah terapi distraksi music klasik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh terapi distraksi musik klasik terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia. Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan literature review dengan jumlah 3 artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “nyeri, post operasi hernia, terapi musik klasik” berupa artikel fulltex dengan tahun terbit 2014-2018. Hasil analisa dari literature review 3 artikel didapatkan nilai rata-rata sebelum diberikan terapi adalah 5,11 dan setelah diberikan terapi rata-rata nyeri menjadi 3,11 dengan p-value <0,05. Simpulan dari literature review ini yaitu terdapat pengaruh pemberian teknik distraksi music klasik terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia. Saran bagi perawat dapat menerapkan terapi distraksi musik klasik untuk menurunkan nyeripasien post operasi hernia.<br>Kata kunci: : Nyeri; Post Operasi Hernia; Terapi Musik Klasik</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/728Gambaran Penerapan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi2021-12-02T02:02:59+00:00Fanilia Sabelafanilia0911@gmail.comSiti Rofiqohfanilia0911@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hozpitalization is a process that requires children to be hospitalized to receive therapy during the healing process. The children often experience various problem during hospitalization. One of them is anxiety that may be reduced through play therapy. This study aims to describe the implementation of play therapy by coloring pictures in reducing anxiety. This case study involved two preschool-aged children who experienced anxiety due to hospitalization. Anxiety level was measured by using Faces Anxiety Scale (FAS). Two patients were asked to play coloring pictures during hospitalization. Anxiety level was measured before and after the intervention. The results show that before the intervention the anxiety score in first patient was 3 while second patient was 2. After the intervention the anxiety score in both cases was 1. This case study indicate that play therapy can resolve anxiety among children undergoing hospitalization. This study suggests for nurses to implement play therapy by coloring pictures as an alternative way to reduce anxiety levels in preschool children due to hospitalization.</em><br><em>Keywords: Hospitalization; anxiety; preschool; play therapy coloring picture</em></p> <p>Abstrak<br>Hospitalisasi adalah suatu proses yang mengharuskan anak dirawat di rumah sakit untuk mendapat terapi sampai proses penyembuhan. Masalah yang sering dialami oleh anak saat menjalani hospitalisasi adalah kecemasan. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan yaitu melalui terapi bermain. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan terapi bermain mewarnai gambar dalam menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah akibat hospitalisasi. Desain penelitian berupa studi kasus pada 2 anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan akibat hospitalisasi. Alat ukur kecemasan menggunakan Faces Anxiety Scale (FAS). Fokus intervensi berupa penerapan terapi bermain mewarnai gambar. Cara mengevaluasi dengan membandingkan skor kecemasan FAS sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan sebelum intervensi skor kecemasan pada kasus satu yaitu 3 sedangkan pada kasus dua yaitu 2. Setelah intervensi skor kecemasan pada kedua kasus yaitu 1. Hasil studi kasus ini menunjukan masalah kecemasan pada dua kasus teratasi. Kesimpulan terapi bermain mewarnai gambar terbukti dapat menurunkan kecemasan pada anak hospitalisasi. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi bermain mewarnai gambar sebagai salah satu cara alternatif dalam meurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah akibat hospitalisasi.<br>Kata kunci: Hospitalisasi; kecemasan; terapi bermain; prasekolah</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/729Gambaran Penerapan Terapi Bermain Puzzle Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Kecemasan Akibat Hospitalisasi2021-12-02T02:07:41+00:00Sukna Nurul Afifah Tagayounatagayo2255@gmail.comSiti Rofiqohunatagayo2255@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hospitalization requirez patient tostay in the hospital to undergo various treatments until their condition is stable. Children who experienced hospitalization often interpreted as a punishment. As a result, children may feel anxious and afraid. This study aims to describe the implementation of puzzles as play therapy in reducing anxiety in hospitalized preschool-aged children. This case study involved two patient of prescool age children who had anxiety due to hospitalization. During hospitalization, children were invited to play puzzle for three days. The Preschool Anxiety Scale (PAS) was used to measure anxiety levels. The result of this case study shoved a decrease of anxiety scores in both cases. The PAS score before play therapy in the first patient was 39 points, while the second patient was 30 points. After playing puzzle, the PAS scale scores in both patient were 3 points. The conclusion of this study is play therapy using puzzle may reduce anxiety level in preschool age children who experiencing hospitalization. Therefore, nurses and families are suggested to implement puzzle as lternative play therapy for children who are hospitalized. </em><br><em>Keywords : Hospitalization, Anxiety, Puzzle Playing Therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang mengharuskan anak tinggal di rumah sakit untuk menjalani perawatan sampai kondisinya stabil dan dapat kembali kerumah. Hospitalisasi seringkali diartikan anak sebagai hukuman sehingga ank akan merasa cemas dan takut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan terapi bermain puzzle dalam menurunkan kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan studi kasus dengan subjek dua pasien anak usia prasekolah yang memiliki masalah kecemasan akibat hospitalisasi. Studi kasus dilakukan minimal tiga hari dengan fokus intervensi melakukan terapi bermain puzzle, alat ukur kecemasan yang digunakan yaitu Preschool Anxiety Scale (PAS). Hasil dari studi kasus ini menunjukkan adanya penurunan skor pada kedua kasus. Skor PAS sebelum terapi bermain pada kasus 1 yaitu 39 sedangkan pada kasus 2 yaitu 30, setelah dilakukan terapi bermain puzzle skor skala PAS pada kasus 1 dan kasus 2 memiliki kesamaan yaitu 3. Kesimpulan penerapan terapi bermain puzzle dapat menurunkan skor kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Saran bagi perawat dan keluarga yaitu untuk menerapkan terapi bermain puzzle pada anak sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi.<br>Kata kunci : Hospitalisasi, Kecemasan, Terapi Bermain puzzle</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/730Literatur Review : Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi2021-12-02T02:15:58+00:00Firda Nur Ayu Puspita Dewifirdanurayu2000@gmail.comNuniek Nizmah Fajriahfirdanurayu2000@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Postoperative is a time since patient entered the recorvery room until the follow-up evaluation in the treatment room. Pain is the most chief complaint experienced by postoperative patiens. One of the non-pharmacological pain management is grip finger relaxation therapy. The study purpose was to describe the application of grip finger relaxation techniques to reduce pain in postoperative patients. The study was done by researched articles related to the intervention. The result showed that the pain decreased in the experiment and control groups was 2.44 and 3.2 respectively. By using the Paired T-test, the result shows there was a significant decreased of pain among experiment group (p-value0.000). As the conclusion, the grip finger relaxation technique is effective for reducing pain in postoperative patiens. As the suggestion, nurses can be taught to postoperative patients to reduce pain.</em><br><em>Keywords: Pain; Postoperative; Grip finger relaxation</em></p> <p>Abstrak<br>Pasca Operasi yaitu massa dimana pasien mulai memasuki ruang pemulihan sampai evaluasi tindak lanjut diruang perawatan. Pasien pasca operasi pasti akan merasakan nyeri. Menejemen nyeri non farmakologis yang dapat mengatasi nyeri yaitu terapi relaksasi genggam jari. Tujuan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pasca operasi. Metode dilakukan dengan mencari beberapa jurnal penelitian tentang penerapan teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri post operasi. Hasil yang didapatkan setelah diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol memiliki rata-rata 2.44 dan 3.2, nilai Pvalue 0.000, 0.003 dengan P = <0.005 menggunakan alat uji Pairet T test. Simpulan karya tulis ilmiah ini yaitu teknik relaksasi genggam jari efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi. Saran bagi perawat sekiranya bisa diajarkan kepada pasien pasca operasi untuk mengurangi nyeri.<br>Kata kunci: Nyeri; Pasca operasi; Relaksasi genggam jari</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/731Literature Review: Penerapan Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum2021-12-02T02:19:49+00:00Yunia Tegar Adindayuniategar@gmail.comWindha Widyastutiyuniategar@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The success of breastfeeding can be interfered by several things, such as the lack of milk production. However, this problem can be overcome by implementing Oxytocin Massage. This study was carried out to describe the implementation of Oxytocin Massage to increase milk production in postpartum mothers. This study was a literature review of three articles taken from Google Scholar with the keyword “Oxyoticn Massage” and “milk production”, in the form of fulltext articles, publisjed during 2015 – 2017. From 102 respondents of the three articles, 94.4% aged 20 – 35 years, 70.8% were multiparous, 78.1% had secondary education level, and 93.7% did not mork. The result showed that 90.2% of the respondents who received Oxytocin Massage produced sufficient amount of milk. Meanwhile, ony 41.2% of the respondents who did not received Oxytocin Massage could produce enough. In conclution, the implementation of Oxytocin Massage could increase milk production in postpartum mothers. Therefore, nursing staff are suggested to implement Oxytocin Massage to postpartum mothers to help them increase their milk production.</em><br><em>Keywords: Oxytocin massage; breast milk production; postpartum mother</em></p> <p>Abstrak<br>Keberhasilan menyusui dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kurangnya pengeluaran ASI, yang dapat diatasi salah satunya dengan pijat oksitosin. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan pijat oksitosin untuk meningkatkan pengeluaran ASI pada ibu post partum berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari google scholar dengan kata kunci “pijat oksitosin” dan “produksi ASI”, berupa artikel fulltext, terbit tahun 2015-2017. Hasil analisis karakteristik responden dari tiga artikel menunjukkan jumlah responden 102, 94,4% berusia 20-35 tahun, 70,8% paritas multipara, 78,1% berpendidikan menengah, 93,7% tidak bekerja. 41,2% responden pada kelompok yang tidak mendapatkan pijat oksitosin, dalam kategori cukup, sedangkan pada kelompok yang mendapatkan pijat oksitosin, hampir semua responden memiliki produksi ASI yang cukup, yaitu 90,2%. Kesimpulannya pijat oksitosin mampu meningkatkan pengeluaran ASI pada ibu post partum. Saran bagi tenaga keperawatan agar menerapkan pijat oksitosin kepada ibu post partum untuk membantu meningkatkan pengeluaran ASI.<br>Kata kunci:Pijat oksitosin; produksi ASI; ibu post partum</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/732Evaluasi Aktivitas Antibakteri Sediaan Plester Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena Leucocephala) Terhadap Bakteri Staphylococcus AureusAttc 25923 Pk/52021-12-02T02:24:57+00:00Eka Sri Rahayuekakakakku998@gmail.comW Wirastiekakakakku998@gmail.comS Slametekakakakku998@gmail.comDwi Bagus Pambudiekakakakku998@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Chinese petai plants contain alkaloids that have antibacterial abilities including Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5 bacteria. Plaster is a dosage form whose active ingredients need to be developed from natural ingredients, especially Chinese petai leaves. The purpose of this study was to optimize the plaster of Chinese petai leaf extract and antibacterial Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5and to determine the antibacterial activity of the extract plaster with various doses. The test method for antibacterial is the well method. The data obtained is the diameter of the inhibitory power of the extract in the plaster. Data analysis to determine antibacterial activity using spss. The results of the phytochemical test showed that the Chinese petai leaf extract contained active compounds, namely tannins, saponins, alkaloids, flavonoids and steroids. Chinese petai leaf extract was also able to inhibit Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5bacteria in the extract obtained an inhibition zone of 5.1 mm at a concentration of 25% and plaster obtained an inhibition zone of 3.46 mm, a concentration of 50% obtained an inhibitory zone diameter of 5.63 mm and at plaster obtained an inhibition zone diameter of 4.5 mm, a concentration of 75% obtained an extract inhibition zone diameter of 6.56 mm on plaster obtained an inhibition zone diameter of 5.53 mm, a concentration of 100% obtained an extract inhibition zone diameter of 7 mm and on plaster The diameter of the inhibition zone was 6.46 mm. This shows that the Chinese petai leaf extract has potential as an antibacterial against the growth of Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5bacteria.</em><br><em>Keywords: Chinese Petai, Extract, Plaster, Antibacterial</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman petai cina mengandung alkaloida yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri diantaranya bakteri Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5. Plester merupakan bentuk sediaan yang bahan aktifnya perlu dikembangkan dari bahan alam terutama daun petai cina. Tujuan penelitian ini melakukan optimasi plester ekstrak daun petai cina dan antibakteri Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5dan mengetahui aktivitas antibakteri plester ekstrak dengan berbagai dosis. Metode uji terhadap antibakteri adalah metode sumuran. Data yang didapatkan adalah diameter daya hambat ekstrak dalam plester. Analisis data untuk mengetahui aktivitas antibakteri menggunakan ANOVA. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun petai cina memiliki kandungan senyawa aktif, yakni tanin, saponin, alkaloid, flavonoid dan steroid. Ekstrak daun petai cina juga mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5pada ekstrak didapatkan zona hambat sebesar 5,1 mm pada konsentrasi 25% dan plester didapatkan zona hambat sebesar 3,46 mm, konsentrasi 50%didapatkan diameter zona hambat ekstrak sebesar 5,63 mm dan pada plester didapatkan diameter zona hambat sebesar 4,5 mm, konsentrasi 75% didapatkan diameter zona hambat ekstrak sebesar 6,56 mm pada plester didapatkan diameter zona hambat sebesar 5,53 mm, konsentrasi 100% didapatkan diameter zona hambat ekstrak sebesar 7 mm dan pada plester didapatkan diameter zona hambat sebesar 6,46 mm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun petai cina memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureusATTC 25923 PK/5.<br>Kata kunci:Petai Cina, Ekstrak, Plester, Antibakteri</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/733Literature Review : Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Nyeri Pemasangan Infus Anak Usia Sekolah2021-12-02T02:39:57+00:00Nuraeni Inayah Wulandarinurainivivo42@gmail.comAida Rusmariananurainivivo42@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>School-age children are they who are in middle age starting from the age of 6-13 years. Pain during intravenous cannulation is a painful thing, and it can be treated using non-pharmacological therapy, namely guided imagery therapy. Guided imagery is an intervention that can encourage children to concentrate by imagining fun things during procedures that cause pain. The measuring instrument used to measure pain is the Wong Bacer Faces Pain Rating Scale. So that children can determine the scale of pain they feel when assessing pain. The purpose ofthis study was to determine the effect of giving guided imagery therapy to reduce pain during intravenous cannulation among school-age children. The design of this study was a literature review of three articles from Google Scholar with the research subjects being school-age children. The results of a literature review of three articles showed a decrease In pain scale m children who experienced pain dunng Intravenous cannulation after guided imagery therapy. In conclusion, the average of the three articles with guided imagery therapy, the results in the intervention group was 2.20 and in the control group was 2.52, so there was a decrease in pain of 0.32. It is suggested for nurses to provide the therapy to school-age children who experience pain during intravenous cannulation.</em><br><em>Keywords :School-age Children, Guided Imagery, Pain, Intravenous Cannulation, Wong Bacer Faces Pain Rating Scale.</em></p> <p>Abstrak<br>Pada masa anak-anak sampai dengan masa pertengahan dimulai sejak usia 6-13 tahun yang disebut dengan anak usia sekolah. Nyeri pemasangan infus merupakan suatu hal yang menyakitkan, nyeri dapat diatasi dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu dengan terapi guided imagery. Guided imagery adalah tindakan yangdapat mendorong anak untuk berkonsentrasi dengan membayangkan hal yang menyenangkan selama prosedur yang menyebabkan nyeri, alat ukur yang digunakan untuk mengukur nyeri yaitu Wong Bacer Faces Pain Rating Scale, sehingga pada saat dilakukan tindakan pengkajian nyeri pada anak dapat menunjuk skala nyeri yang dirasakan. Tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi guided imagery untuk menurunkan nyeri pemasangan infus pada anak sekolah. Desain penulisan karya tulis ilmiah berupa literature review yang diambil dari 3 jurnal penelitian, dicari di laman google scholar, subjek penelitian yaitu anak usia sekolah. Hasil literature review pada ketiga artikel penelitian menunjukan terjadinya penurunan skala nyeri pada anak yang mengalami nyeri saat pemasangan infus setelah dilakukan terapi guided imagery. Kesimpulan pada hasil rata-rata dari ke 3 penelitian yang dilakukan tindakan terapi guided imagery pada kelompok intervensi yaitu 2,20 dan pada kelompok kontrol 2,52 ada penurunan nyeri sebanyak 0,32. Saran kepada perawat untuk memberikan terapi guided imagery pada pasien anak usia sekolah yang mengalami nyeri pemasangan infus.<br>Kata kunci :Anak Sekolah, Guided Imagery, Nyeri, Pemasangan Infus, Wong Bacer Faces Pain Rating Scale</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/734Literature Review : Terapi Bermain Clay dalam Menurunkan Respon Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi2021-12-02T03:34:30+00:00Fahmi Nugrohofahminugroho2000@gmail.comSiti Rofiqohfahminugroho2000@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hospitalization is a stase of crisis in child encounters since they are confined in unfamiliar place which sick or injured persons are given medical or surgical treatment. Hence, Hospitalization may cause anxiety and stressful experience for both the child and the parent. One of the methods to reduce anxiety is playing clay. The purpose of this study is to determine the effectiveness of clay therapy in reducing anxiety among hospitalized children. This study is a literature review by finding research articles on Google Scholar. Three papers with 89 total respondents were analyzed in this study. The result showed that before the clay play therapy, the level of anxiety encompassed: no anxiety 1 (1.1%), mild anxiety 15 (16.85%), moderate anxiety 15 (16.85%), severe anxiety 26 (29.2%), and panic 32 (36%). In comparison, the level of anxiety after playing clay therapy was no anxiety 18 (20.2%), mild anxiety 16 (18.0%), moderate anxiety 29 (32.6%), severe anxiety 22 (24,7%), and panic 4 (4,5%). The findings in this review concluded that clay play therapy might effectively reduce anxiety among hospitalized preschool-aged children. Suggestions for healthcare providers are to implement therapy with clay to reduce anxiety due to hospitalization.</em><br><em>Keywords:Hospitalization; anxiety; play therapy:clay</em></p> <p>Abstrak<br>Hospitalisasi ini merupakan suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh stres, baik bagi anak maupun orang tua. Pengalaman yang sering dialami oleh anak selama menjalani hospitalisasi adalah kecemasan. Salah satu upaya dalam menurunkan kecemasan adalah terapi bermain clay pada anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan akibat hospitalisasi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain clay. Metode penulisan mengguakan literature review dari tiga artikel penelitian yang diambil dari google scholar. Subjek penelitian adalah anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan minimal ringan. Tingkat kecemaasan sebelum dilakukan tindakan terapi bermain claydengan 89 responden yaitu kriteria tidak cemas 1 (1,1%), cemas ringan 15 (16,85%), cemas sedang 15 (16,85%), cemas berat 26 (29,2%), dan cemas sangat berat 32 (36%). Tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi bermain clay yaitu tidak cemas 18 (20,2%), cemas ringan 16 (18,0%), cemas sedang 29 (32,6%), cemas berat 22 (24,7%) dan cemas sangat berat 4 (4,5). Kesimpulan dari hasil literature review ini yaitu terapi bermain clay dalam menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dengan p value 0,000. Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat menerapkan terapi bermain clay sebagai salah satu intervensi dalam menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi.<br>Kata kunci:Hospitalisasi; kecemasan; terapi bermain clay</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/735Analisis Kadar Zat Pewarna Tartrazin pada Minuman Ringan Berkarbonasi Khas Pekalongan dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC)2021-12-02T06:03:11+00:00AT Meta Lansamigiavnomad@gmail.comAchmad Vandian Nuravnomad@gmail.comW Wirastiavnomad@gmail.comKhusna Santika Rahmasariavnomad@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tartrazine is a coloring agent which is a mixture of phenolic compounds, polycyclic hydrocarbons, and heterocyclics. Because it dissolves easily in water, tartrazine is commonly used as a coloring agent in beverages. The addition of tartrazine in the drink aims to give it a more attractive color, namely lemon yellow. The purpose of this study was to analyze the tartrazine content in carbonated drinks and to determine whether the tartrazine content in the sample was in accordance with the BPOM Regulation No. 11 of 2019. Qualitative testing using colour reaction with FeSO4. Quantitative testing using the high performance liquid chromatography (HPLC) method with a mobile phase of acetonitrile, methanol and aquabides with a ratio (65,5 : 23,5 : 11). The data obtained is the AUC value. Data analisys using linear regression. The resul of qualitatif analysis with acolor test using FeSO4 reagent which produces a color until it is cloudy and is present on the surface. While the quanitative analysis using HPLC obtained the average levels in the oranfe sample 1,109 mg/kg and pineapple sample 0,933 mg/kg.</em><br><em>Key words: Analysis, levels, tartrazine, dye, HPLC</em></p> <p>Abstrak<br>Tartrazin merupakan zat pewarna campuran dari senyawa fenol, hidrokarbon polisiklik, dan heterosiklik. Pada umumnya tartrazin digunakan sebagai bahan pewarna minuman karena mudah larut dalam air. Penambahan tartrazin dalam minuman bertujuan untuk memberikan warna yang lebih menarik yaitu kuning lemon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan tartrazin dalam minuman berkarbonasi dan untuk mengetahui apakah kadar tartrazin dalam sampel sudah sesuai dengan peraturan BPOM No.11 Tahun 2019. Pengujian secara kualitatif dengan metode uji warna menggunakan FeSO4. Pengujian secara kuantitatif menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dengan fase gerak asetonitril, metanol, dan aquabides dengan perbandingan (65,5 : 23,5 : 11). Data yang didapat adalah nilai AUC. Analisis data menggunakan regresi linier. Hasil dari analisis kualitataif dengan uji warna menggunakan reagen FeSO4 yang menghasilkan warna sampel keruh dan terdapat endapan. Sedangkan pada analisis kuantitif menggunakan HPLC didapatkan rata-rata kadar pada sampel rasa jeruk 1,109 mg/kg dan pada sampel nanas 0,933 mg/kg.<br>Kata kunci : Analisis, kadar, tartrazin, pewarna, HPLC</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/736Penerapan Terapi Range Of Motion (Rom) Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Dengan Stroke2021-12-02T06:25:37+00:00M. Zulfi Pratamafi.zulfi180700@gmail.comFirman Faradisifi.zulfi180700@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahfi.zulfi180700@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>A stroke is an injury to the brain caused by a blockage obstruction of blood flow to the brain. Weakness in the limbs is often found in patients with strokes. Range Of Motion therapy may help to increase the muscle strength that is experencing weakness, avoiding complications from inactivity, such us contractions. This study aims to describe the effect of ROM Therapy in stroke patients with impaired physical mobility. The design of the scientific essay was a case study of two stroke clients who had msucle weakness. A research instrument is an obsevation sheet on the scale of the muscle strength. This case study was conducted for six days of ROM therapy with a frequency of twice a day.The case study result showed that two respondents experienced an increase in muscle strength after ROM therapy. This study concludes that ROM therapy may increase muscle strength among stroke patients. Stroke patient families are expected to assist and support the patient during Range Of Motion exercises.</em><br><em>Keywords: Muscle weakness strength, Range Of Motion, Stroke.</em></p> <p>Abstrak <br>Stroke merupakan keadaan cidera pada otak yang disebabkan sumbatan atau obstruksi aliran darah menuju otak. Kelemahan pada anggota gerak sering dijumpai pada pasien dengan stroke. Pemberian terapi Range Of Motionbermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot yang mengalami kelemahan, menghindari komplikasi akibat kurang gerak, seperti kontraktur. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan terapi ROM pada pasien stroke dengan gangguan mobilitas fisik. Desain karya tulis ilmiah berupa studi kasus pada 2 klien stroke yang mengalami masalah kelemahan otot. Instrumen penelitian berupa lembar observasi mengenai skala kekuatan otot. Studi kasus ini dilakukan selama 6 hari dengan frekuensi 2 kali sehari dengan intervensi penerapan terapi Range Of Motion (ROM). Hasil studi kasus menunjukan masalah gangguan mobilitas fisik yang dialami kedua responden mengalami peningkatan kekuatan setelah dilakukan terapi ROM. Kesimpulan terapi Range Of Motion(ROM) dapat untuk mningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke. Saran bagi keluarga diharapkan keluarga untuk selalu melakukan pendampingan saat dilakukaSaran bagi keluarga diharapkan keluarga untuk selalu melakukan pendampingan saat dilakukan implementasi agar dapat menjadi supporting sistem bagi pasien dan dapat mengerti sehingga dapat membantu klien dalam melakukan latihan rentang gerak otot.<br>Kata kunci: Kelemahan kekuatan otot, Range Of Motion, Stroke.</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/737Literature Review : Pengaruh Aromaterapi Lemon Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Post Operasi Laparatomi2021-12-02T06:30:36+00:00Rohima Setyanisasetyanisarohima@gmail.comTri Sakti Wirotomosetyanisarohima@gmail.comSiti Rofiqohsetyanisarohima@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Laparatomy is one of the major surgical procedure, by making an incision in the lining of the abdomen that causes pain complain. One of the alternatives intervention to decrease the pain level in postoperative patients is lemon aromatherapy. Aromatherapy uses of plant essential extracts oil that improves mood and health. The study aimed to evaluate the effectiveness of lemon aromatherapy on decreasing pain level in post-laparatomy patients. The study apllied literature review method. There are three articles reviewed that obtained from Google Scholar website. The keywords used “lemon aromatherapy, pain and post laparatomy surgery”. The result show that lemon aromatherapy can decrease the pain levels in post-laparatomy patients from 5.17 to 3.7 (p-value <0.05). In conclusion, lemon aromatherapy is effective in decreasing pain levels in post-laparatomy patients. Accordingly, nurses are recommend to provide lemon aromatherapy to postoperative patients who experiences pain.</em><br><em>Keywords: Lemon Aromatheraphy; Pain; Post laparatomy</em></p> <p>Abstrak<br>Laparatomi adalah salah satu metode pembedahan mayor di bagian abdomen yang menyebabkan masalah nyeri. Salah satu tindakan untuk menurunkan skala nyeri post operasi laparatomi adalah aromaterapi lemon. Aromaterapi menggambarkan pemakaian ekstrak minyak essensial tanaman yang digunakan untuk memperbaiki mood dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh aromaterapi lemon terhadap penurunan skala nyeri post operasi laparatomi. Desain penelitian ini berupa literature review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “aromaterapi lemon, nyeri dan post operasi laparatomi”. Hasil dari ketiga penelitian menunjukkan aromaterapi lemon dapat menurunkan rata-rata skala nyeri pada pasien post operasi laparatomi dari5,17 menjadi 3,7 dengan p-value < 0,05. Simpulan aromaterapi lemon efektif untuk menurunkan nyeri pasien post operasi laparatomi. Saran kepada perawat diharapkan dapat memberikan aromaterapi lemon pada pasien post operasi yang mengalami nyeri.<br>Kata kunci: Aromaterapi Lemon; Nyeri; Post Operasilaparatomi</p>2021-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/738Penerapan Terapi Bermain Plastisin Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Resiko Gangguan Perkembangan2021-12-03T01:47:22+00:00Putri Amaliaputriamalia10122000@gmail.comSiti Rofiqohputriamalia10122000@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Psychomotor skills are children’s ability to use small muscles and coordination between eyes and hands. Thus, children are able to doing their activities independently. One of the media used to improve the psychomotor skills of preschool-aged children is using plasticine. The purpose of this study was to describe the application of plasticine play therapy in improving psychomotor skills in preschool-aged children. The descriptive study design was used in this case study. There are two preschool-aged children who are at risk of developmental disorders join in this study. The developmental pre-screening questionnaire (KPSP) was used to assess the psychomotor skills. The results show that before the intervention the KPSP value of both respondents was 5. After the intervention the KPSP value was increased to 10 and 12. Thus, plasticine play therapy can improve the psychomotor skills among preschool-aged children who are at risk of developmental disorders. Furthermore, nurses suggested to implement plasticine play therapy as an alternative intervention to improve psychomotor skills in preschool-aged children.</em><br><em>Keywords: psychomotor skills; Preschool-aged children; plasticine.</em></p> <p>Abstrak<br>Motorik halus merupakan kemampuan anak mengunakan otot-otot kecil serta koordinasi antara mata dan tangan, sehingga anak mampu melakukan aktivitas mandiri dengan baik. Salah satu media yang digunakan untuk meningkatkan motorik halus anak usia prasekolah adalah menggunakan plastisin. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan penerapan terapi bermain plastisin dalam meningkatkan motorik halus pada anak usia prasekolah. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan subyek dua pasien anak usia prasekolah yang mengalami resiko gangguan perkembangan. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi yang mengacu pada kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP). Hasil menunjukan sebelum intervensi nilai observasi kedua responden 5. Setelah intervensi nilai observasi kasus satu meningkat menjadi 10, sedangkan kasus dua meningkat menjadi 12. Kesimpulannya adalah penerapan terapi bermain plastisin dapat meningkatkan motorik halus anak usia prasekolah yang mengalami resiko gangguan perkembangan. Saran bagi perawat menjadikan terapi bermain plastisin sebagai salah satu alternatif tindakan untuk meningkatkan motorik halus pada anak usia prasekolah.<br>Kata kunci : Motorik halus; Anak usia prasekolah; plastisin.</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/739Penerapan Terapi Rendam Kaki Air Hangat Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi Di Wilayah Petarukan2021-12-03T01:49:47+00:00Novana Devita Ikhtiarinovanadevita.pml888@gmail.comWindha Widyastutinovanadevita.pml888@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension in pregnancy is a major cause of maternal morbidity and mortality. Warm Water Foot Soak Therapy is one of non-pharmacological therapies that can be applied to reduce blood pressure in pregnant women with hypertension. This research was a case study aiming to describe the application of Warm Water Foot Soak Therapy in reducing blood presure in hypertensive pregnant women. A blood pressure observation sheet was used as an instrument in collecting data. The intervention given to the participant during this study was the application of Warm Water Foot Soak Therapy for 15 minutes four times for each participant within two weeks. The blood pressure in case I before and after the application of the therapy decreased from 149/98 mmHg to 126/80 mmHg, and in case II it decreased from 162/104 mmHg to 132/80 mmHg. In conclusion, the application of Warm Water Foot Soak Therapy could reduce blood pressure of hypertensive pregnant women. Hence, health workers are expected to apply Warm Water Foot Soak Therapy to pregnant women with hypertension. </em><br><em>Keywords :Hypertension; pregnant women; Warm Water Foot Soak Therapy</em></p> <p>Abstrak <br>Hipertensi dalam kehamilan menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian ibu. Terapi non-farmakologis untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi salah satunya terapi rendam kaki air hangat. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan terapi rendam kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi. Desain karya tulis ilmiah ini berupa studi kasus pada dua ibu hamil dengan hipertensi. Instrumen yang digunakanya itu lembar observasi tekanan darah. Intervensi dengan menerapkan terapi rendam kaki air hangat selama 15 menit sebanyak empat kali dalam waktu dua minggu. Hasil penerapan sebelum terapi pada kasus I yaitu 149/98 mmHg dan kasus II yaitu 162/104 mmHg. Setelah dilakukan terapi, tekanan darah pada kasus I dan II turun yaitu 126/80mmHg dan 132/80mmHg. Simpulan studi kasus yaitu penerapan terapi rendam kaki air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi. Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat menerapkan terapi rendam kaki air hangat pada ibu hamil yang mengalami hipertensi.<br>Kata kunci :Hipertensi;ibuhamil;rendam kaki air hangat</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/740Penerapan Terapi Murottal Surat Al-Kahfi Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi 2021-12-03T01:52:14+00:00Arisa Putri Ardiastutiarisa9c02@gmail.comHerni Rejekiarisa9c02@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is a condition when systolic blood pressure is more than 140 mmHg and 90 mmHg in diastolic, by measuring several times at different times. One of the ways to maintain blood pressure is by using murottal therapy (listening Qur’an). The purpose of this case study was to measure blood pressure after listening Surah Al-Kahf in families with hypertension. The result of this study show that there was change in blood pressure of 160/100 mmHg decrease to 130/80 mmHg, while second patient who had a blood pressure of 170/100 mmHg drops 130/80 mmHg. These results indicate that murottal therapy is effective for maintaining blood pressure among hypertensive patients. Therefore, murottal therapy may be implemented independently by patient for a healthy lifestyle. </em><br><em>Keywords: Hypertension, Surah Al-Kahf, Murottal Therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi lebih dari 140 mmHg pada nilai sistolik dan 90 mmHg pada nilai diastolik, dengan dilakukan beberapa kali pengukuran tekanan darah dalam waktu yang berbeda. Salah satu tindakan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi murottal surat Al-Kahfi. Tujuan dilakukan studi kasus ini untuk menguji penurunan tekanan darah menggunakan terapi murottal Surat Al-Kahfi pada keluarga dengan hipertensi. Metode yang digunakan adalah dengan menerapkan terapi murottal Surat Al-Kahfi. Hasil karya tulis ilmiah ini menunjukan adanya perubahan penurunan tekanan darah pada klien 1 dan klien 2. Klien 1 yang memiliki tekanan darah 160/100 mmHg turun menjadi 130/80 mmHg dan klien 2 memiliki tekanan darah 170/100 mmHg turun menjadi 130/80 mmHg.. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terapi murottal surat Al-Kahfi efektif untuk menurunkan tekanan darah. Diharapkan klien dapat menerapkan terapi murottal secara mandiri dan dapat mengubah pola hidupnya menjadi pola hidup yang sehat.<br>Kata kunci: Hipertensi, Surat Al-Kahfi, Terapi Murottal</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/741Penerapan Abdominal Stretching Exercise Yang Diiringi Musik Klasik Untuk Menurunkan Dismenore Pada Remaja 2021-12-03T01:54:42+00:00Maratus Sholikhahmaratussholikhah500@gmail.comWindha Widyastutimaratussholikhah500@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Adolescents often experience dysmenorrhea during menstruation. One of the non- pharmacological methods implemented to reduce dysmenorrhea is Abdominal Stretching Exercise accompanied by classical music. The purpose of this study was to describe the implementation of Abdominal Stretching Exercise accompanied by classical music in reducing dysmenorrhea. This research was a case study with two adolescents experiencing dysmenorrhea as the participants. The instrument being used was a pain measurement observation sheet with the Numerical Pain Intensity Scale. The intervention given to the participants was the implementation of Abdominal Stretching Exercise accompanied by classical music for 10-15 minutes on the first and second days of dysmenorrhea. The result showed that the pain scale before and after the intervention in case 1 decreased from 5 to 0, and in case 2, it decreased from 7 to 1. In conclusion, the implementation of Abdominal Stretching Exercise accompanied by classical: music could reduce dysmenorrhea in adolescents. It is recommended that health workers can teach and implement Abdominal Stretching Exercises accompanied by classical music in reducing dysmenorrhea in adolescents.</em><br><em>Keywords: Dysmenorrhea; Abdominal Stretching Exercise; classical music; teenagers</em></p> <p>Abstrak<br>Remaja seringkali mengalami dismenore saat menstruasi. Cara non farmakologis yang dilakukan untuk menurunkan nyeri dismenore salah satunya adalah terapi abdominal stretching exercise yang diiringi musik klasik. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk menggambarkan penerapan abdominal stretching exercise yang diiringi musik klasik dalam menurunkan dismenore. Desain karya tulis ilmiah ini berupa studi kasus pada dua remaja yang mengalami dismenore. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pengukuran nyeri menggunakan Numerik Pain Intensity Scale. Intervensi dengan menerapkan abdominal stretching exercise yang diiringi musik klasik selama 10-15 menit dilakukankan saat dismenore pada hari pertama dan kedua. Hasil menunjukkan sebelum intervensi skala nyeri pada kasus 1 yaitu 5 pada kasus 2 yaitu 7. Setelah intervensi skala nyeri pada kasus 1 yaitu 0 pada kasus 2 yaitu 1. Simpulan studi kasus adalah penerapan abdominal stretching exercise yang diiringi musik klasik dapat menurunkan dismenore pada remaja. Bagi petugas kesehatan disarankan dapat mengajarkan dan menerapkan abdominal stretching exercise yang diiringi musik klasik dalam menurunkan dismenore pada remaja. <br>Kata kunci: Dismenore; Abdominal stretching exercise; Musik klasik; Remaja</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/742Penerapan Isometric Handgrip Exercisedan Slow Deep Breathing Exercise Untuk Menurunkan Tekanan Darah 2021-12-03T01:57:03+00:00Nur Marifatun Aisahnurmarifatunaisyah252@gmail.comHerni Rejekinurmarifatunaisyah252@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is an increase in blood pressure with systolic above 140 mmHg and diastolic above 90 mmHg. One of the non-pharmacological methods to lower blood pressure is to do isometric handgrip exercise and slow deep breathing exercise. The purpose of this case study is to evaluate blood pressure by implementing isometric handgrip exercise and slow deep breathing exercise toward hypertensive patients within five day of training (twice per day). There were two hipertensive patients involvid in this study. The results of this case study showed that the blood pressure of both patients dropped to normal. The firt patients blood pressure dropped to normal from 160/100 mmHg to 130/80 mmHg after the intervention. Similarly, the second patients blood pressure reduced from 170/100 mmHg to 120/80 mmHg. This study conclusion that the isometric handgrip exercise and slow deep breathing exercise can lower blood pressure.</em><br><em>Keywords: Hypertension; Isometric Handgrip; Slow Deep Breathing</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dengan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg.salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat menurunkan tekanan darah adalah dengan melakukan latihan isometric handgrip exercise dan slow deep breathing exercise. Tujuan dilakukannya penerapan studi kasus ini adalah untuk menurunkan tekanan darah dengan menggunakan latihan isometric handgrip exercise dan slow deep breathing exercise pada keluarga dengan hipertensi. Metode yang digunakan adalah dengan penerapan latihan isometric handgrip exercise dan slow deep breathing exercise. Hasil dari studi kasus ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada klien I dan II yang disertai dengan penurunan rasa nyeri, klien I dengan tekanan darah 160/100 mmHg turun menjadi 130/80 mmHg dan klien II dengan tekanan darah 170/100 mmHg turun menjadi 120/80 mmHg. Kesimpulan dari penerapan isometric handgrip exercise dan slow deep breathing exercise adalah bahwa penerapan latihan isometric handgrip exercise dan slow deep breathing exercise dapat menurunkan tekanan darah selama 5 hari latihan dengan 2 kali pertemuan setiap harinya.<br>Kata kunci: Hipertensi; Isometric Handgrip; Slow Deep Breathing</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/743Literature review : Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengurangi Nyeri Pada Pasien Gastritis 2021-12-03T01:59:06+00:00Marita Purwaningsihpurwaningsihmarita@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahpurwaningsihmarita@gmail.comFirman Faradisipurwaningsihmarita@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gastritis is inflammation of the gastric mucosa which can last for six months or more and can cause recurrence. Gastritis is characterized by signs and symptoms, namely pain in the gut or epigacentrum, vomiting, nausea and vomiting. Pain is a personal experience that is described by the individual himself with several factors such as psychological that can control the pain. Pain can be treated with pharmacological and non-pharmacological techniques. An example of a non-pharmacological technique is the progressive muscle relaxation technique. Progressive muscle relaxation is a technique for reducing pain by moving the body so that it relaxes tight muscles. The purpose of this scientific paper is to describe the effect of progressive muscle relaxation techniques to reduce pain in gastritis patients. The method used in this scientific paper is Literature review by searching for journals with the title the effect of progressive muscle relaxation techniques to reduce pain in gastritis patients. The results obtained after progressive muscle relaxation measures are reduced or lost pain in gastritis patients. The conclusion of this scientific paper is that progressive muscle relaxation techniques can reduce pain in gastritis patients. Suggestions for nurses are expected to be able to apply complementary therapy to gastritis patients who experience pain with progressive muscle relaxation techniques.</em><br><em>Keywords:Gastritis, Pain, Progressive Muscle Relaxation Techniques</em></p> <p>Abstrak<br>Gastritis adalah mukosa lambung mengalami peradangan yang dapat berangsung lama selama enam bulan atau lebih dan dapat menimbulkan kekambuhan. Gastritis ditandai dengan tanda dan gejalanya yaitu nyeri pada ulu hati atau epigasentrum, begah, mual dan muntah. Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang digambarkan oleh individu itu sendiri dengan beberapa faktor seperti psikologis yang dapat mengontrol nyeri tersebut. Nyeri dapat ditangani dengan teknik farmakologi dan non farmakologi. Contoh teknik non farmakologi adalah teknik relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif adalah teknik untuk menurunkan nyeri dengan melakukan gerakan gerakan tubuh sehingga meriekskan otot otot yang kaku. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran pengaruh teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan nyeri pada pasien gastritis. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah literature riview dengan mencari jurnal dengan judul pengaruh teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan nyeri pada pasien gastritis. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan relaksasi otot progresif adalah berkurang atau hilang rasa nyeri pada pasien gastritis. Kesimpulan karya tulis ilmiah ini adalah teknik relaksasi otot progresif dapat menurunkan nyeri pada pada pasien gastritis. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi komplementer terhadap pasien gastritis yang mengalami nyeri dengan teknik relaksasi otot progresif. <br>Kata kunci:Gastritis, Nyeri, Relaksasi otot progrsif</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/745Literature Review : Pemberian Posisi Miring Dan Setengah Duduk Terhadap Lama Persalinan Kala 2021-12-03T06:32:44+00:00Arsy Andriyantoandriyantoarsy@gmail.comI Isytiarohandriyantoarsy@gmail.comWindha Widyastutiandriyantoarsy@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>In the delivery process, the position of the mother giving birth has an effect on the smoothness of the process. This scientific paper aims to determine the description of giving oblique position and half-sitting position to the duration of the second stage of labor based on a literature review. It has taken three articles from Google scholar with tilt nosition half cit-fino nosition and the second stncre as the kevwords A Il Are full-text the first article was published in 2014, the second one was in 2019, and the latter was in 2020. The analysis result showed from 206 respondents, the average of labor duration on the second stage was 23.786 minutes In tilt position. Meanwhile, In halt Sitting position, it was 43.34 minutes. Furthermore, the first position was 19.554 minutes faster than the second one. And. the result is the conclusion. Therefore- it is suggested for the birth attendant to recommend a maternity mother to apply tilt position to speed up the delivery process</em><br><em>Keywords: Tilt position; halfsitting position; second stage.</em></p> <p>Abstrak<br>Posisi pada ibu bersalin berpengaruh terhadap proses persalinan. Pemilihan posisi yang tepat dan benar akan berdampak pada jalannya proses persalinan. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian posisi miring dan posisi setengah duduk terhadap lama persalinan kala II berdasarkan literature review. Desain dalam karya tulis ilmiah ini adalah literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “posisi miring”, “posisisetengahduduk” dan “lama kala II”, berupaartikel fultext. Artikel 1 terbit tahun 2019, artikel 2 tahun 2020 dan pada artikel 3 tahun 2014. Hasil analisis dari ketiga artikel menunjukan jumlah responden 206, rata-rata lama persalinan kala II menggunakan posisi miring adalah 23,786 menit dan posisi setengah duduk 43,34 menit. Poisisi miring 19,554 menit lebih cepat saat persalinan kala II dibandingkan posisi setengah duduk. Simpulannya adalah pada ibu bersalin persalinan kala II dengan posisi miring lebih cepat waktu persalinannya dibandingkan posisi setengah duduk. Saran bagi penolong persalinan dapat menganjurkan ibu bersalin menggunakan posisi miring pada proses persalinan kala II.<br>Kata kunci: Posisi miring ;posisi setengah duduk; lama kala II.</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/746Penerapan Kompres Hangat Menggunakan Jahe Merah Untuk Menurunkan Nyeri Pada Lansia Dengan Gout Arthtritis 2021-12-03T06:36:21+00:00Putri Isnayanti putriisnayanti@gmail.comHerni Rejekiputriisnayanti@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gout Arthtritis is a disease, often occurs in the elderly. The symptoms are swelling, redness, heat and pain at night. One of the ways to overcome the disorder is by warm compressing using red ginger. This study aims to apply warm compress using red ginger in reduding pain. To be known, it focused two elderly with gout arthtritis. The result shows by applying the technique, it reduced a pain scale in the fifth meeting. From the first client, it can reduce a pain scale of 9 to 2. Meanwhile, it can reduce a pain scale of 8 to 3 from the second one. The conclusion is the warm compress technique using red ginger could reduce a pain scale in the elderly with gout arthtritis. Therefore, it is expected to apply this technique regularly. </em><br><em>Keywords: Gout arthtritis; Warm compress using red gingers; Elderly; Pain</em></p> <p>Abstrak<br>Gout arthtrtitis merupakan penyakit yang sering terjadi pada lansia. Gejala dari gout arthtrtitis itu sendiri yaitu terjadi pembengkakan, kemerahan, timbul rasa panas dan nyeri pada malam hari, untuk meringankan rasa sakit tersebut. Salah satu tindakan dengan terapi non farmakologi yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri adalah teknik kompres hangat menggunakan jahe merah. Studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan kompres hangat menggunakan jahe merah dalam menurunan nyeri. Fokus studi kasus yaitu pada 2 lansia dengan masalah gout arthritis. Hasil studi kasus menunjukkan teknik kompres hangat menggunakan jahe merah dapat menurunkan skala nyeri pada pertemuan ke 5. Klien pertama dari skala nyeri 9 menjadi 2, sedangkan klien yang kedua dari skala nyeri 8 menjadi 3. Kesimpulannya adalah bahwa teknik kompres hangat menggunakan jahe merah dapat menurunkan skala nyeri pada lansia dengan gout arthtritis. Saran bagi pasien untuk melakukan teknik kompres hangat menggunakan jahe merah dengan rutin dan teratur.<br>Kata kunci : Gout Arthtritis; Kompres hangat jahe merah; Lansia; Nyeri</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/747Penerapan Terapi Rom Terhadap Perubahan Rentang Gerak Pada Klien Lansia Pasca Stroke 2021-12-03T06:44:53+00:00Viranika Setyaningsihviranika240@gmail.comHerni Rejekiviranika240@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Elderly is one who has more than or equal to the age limit of 55 years, and at this age, physical mobility disorders often occur. It is the one's limitation in performing movements independently. One of the symptoms is getting paralysis or muscle weakness in the limbs. This study aims to observe and invesgate changes in range of motion with weakness in the extremities. The method applied on two families of elderly client after stoke was applying ROM therapy. The results shows on the first family, after applying ROM practices 6 times, there is a changes in range of motion. The client could fully practice ROM. The right leg is lighter when walking and the right arm can shake is hands family. Meanwhile, the result obtained from the later family, after practicing ROM 7 times, there is a change in range of motion. The left leg is lighter when walking and the fingers get better, not clenched. Thus, it could be concluded that this therapy can improve the changes in range of motion on the elderly clients after stroke. Furthermore, is expected to the nurses to teach this therapy on their clients. </em><br><em>Keywords: Family Nursing Care, Elderly, Post Stroke, ROM</em></p> <p>Abstrak<br>Lanjut usia merupakan usia yang dimiliki seseorang lebih dari atau sama dengan batasan usia 55 tahun. Gangguan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan seseorang dalam melakukan gerakan secara mandiri. Salah satu gejalanya adalah kelumpuhan atau kelemahan otot pada anggota gerak. Tujuan studi kasus ini adalah untuk perubahan rentang gerak yang mengalami kelemahan pada ekstremitas. Metode yang digunakan pada dua keluarga klien lansia pasca stroke dengan memberikan terapi ROM. Hasil studi kasus ini 2 keluarga terjadi perubahan rentang gerak, pada keluarga I setelah dilakukan latihan ROM selama 6x terjadi perubahan rentang gerak dimana klien dapat melakukan ROM secara penuh. Kaki kanan terasa lebih ringan ketika berjalan dan berjabat tangan dengan kuat. Hasil keluarga II setelah dilakukan latihan ROM selama 7x terjadi perubahan rentang gerak. Kaki kiri terasa lebih ringan ketika berjalan dan jari tangan sudah membaik tidak mengepal. Kesimpulannya adalah terapi ROM dapat meningkatkan perubahan rentang gerak pada klien lansia pasca stroke. Saran bagi perawat diharapkan mengajarkan terapi ROM pada klien pasca stroke.<br>Kata kunci: Asuhan Keperawatan Keluarga, Lansia, Pasca Stroke, ROM</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/748Penerapan Latihan ROM (RANGE OF MOTION) Terhadap Rentang Gerak Ekstremitas Pada Pasien Stroke2021-12-03T06:47:41+00:00Hanindya Putra Pradanaputrahanin99@gmail.comFirman Faradisiputrahanin99@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is a disease caused by an acute neurological deficit in blood vesseldisorders leading to the brain that occur suddenly and can cause physical disability or death.The common complain are mobility impairment or decreased range of movement of the extremities.This study aimed to increase the range of movement of the extremities by doing Range on Motion exercises in families who have a history of stroke.There are two post-stroke patients involved in this study and give the Range of Motion exercise.The method used is to measure the degree of joint range of motion before performing ROM exercises then ROM exercises ranging from flexion, extension, hyperextension, adduction, abduction, and so on then measure the degree of joint range of motion with a goniometer measuring instrument and the results are recorded on the observation sheet.Goniometer was used to measurement the range of movement of the extremities.Range of Motion was performed for 7 days, each movement of 10 seconds duration.The results show that the range of movement increased in both patients. Accordingly, the Range of Motion exercises proved can increase the range of movement of the extremities in stroke patients.Families are expected to doing the Range of Motion exercise independently at home.</em><br><em>Keywords:Range of motion; Range of movement; Stroke.</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh defisit neurologis akut pada gangguan pembuluh darah menuju otak yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kecacatan fisik atau kematian.Keluhan yang sering dikeluhkan adalah gangguan mobilitas atau penurunan jangkauan gerak ekstremitas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan gerak ekstremitas dengan melakukan latihan Range on Motion pada keluarga yang memiliki riwayat stroke.Ada dua pasien pasca stroke yang terlibat dalam penelitian ini dan memberikan latihan Range of Motion.Metode yang dilakukan mengukur derajat rentang gerak sendi sebelum dilakukan latihan ROM kemudian latihan ROM mulai dari gerakan fleksi, ekstensi, hiperekstensi, addukksi, abduksi, dan lain sebagainya kemudian mengukur kembali derajat rentang gerak sendi dengan alat ukur goniometer dan hasilnya catat dilembar observasi.Goniometer digunakan untuk mengukur jangkauan gerakan ekstremitas.ROM dilakukan selama 7 hari, setiap gerakan durasi 10 detik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang gerak meningkat pada kedua pasien. Dengan demikian, latihan Range of Motion terbukti dapat meningkatkan jangkauan gerak ekstremitas pada pasien stroke. Keluarga diharapkan melakukan latihan Range of Motion secara mandiri di rumah.<br>Kata kunci:Range of motion; Rentang gerak; Stroke.</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/749Literature Review : Penerapan Teknik Relaksasi Benson Untuk Menurunkan Nyeri Pada Ibu Post Cesarean Section2021-12-03T06:51:17+00:00Khonifah Yulianikhonifahyuliani29@gmail.comWindha Widyastutikhonifahyuliani29@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Mothers commonly feel pain after cesarean sections. One way to reduce pain is by implementing Benson Relaxation Technique. This scientific work aimed to examine the implementation of Benson Relaxation Technique in post cesarean section mothers to reduce pain. The study was a literature review of three articles taken from Google Scholar with the keywords “Cesarean Section”, “pain” and “Benson Relaxation”, in the form of fulltext articles, published during 2015 -2020. The respondent of the three articles were mostly multiparaous mothers <35 years old. The result of the analysis showed the average value of pain before being given the intervention was 5,39% and after the intervention was 3,01%. In conclusion, Benson Relaxation Technique could reduce pain in post-cesarean section mothers. Therefore health workers are expected to implement Benson Relaxation Technique as an alternative treatment to reduce pain of post-cesarean section mothers. </em><br><em>Keywords : Cesarean section; pain; Benson Relaxation Technique</em></p> <p>Abstrak<br>Masalah yang sering muncul pada ibu post cesarean section adalah nyeri. Salah satu upaya untuk menurunkan nyeri yaitu dengan memberikan relaksasi Benson. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menelaah penerapan relaksasi Benson pada ibu post cesarean section dalam menurunkan nyeri berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah ini berupa literature review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman jurnal google cendekia dengan kata kunci “Cesarean Section ”, “nyeri” dan “relaksasi benson” berupa article fulltext, terbit tahun 2015-2020. Karakteristik responden diketahui sebagian besar ibu multipara yang berusia dibawah 35 tahun. Hasil analisa dari ketiga artikel menunjukkan nilai rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 5,39% dan setelah diberikan intervensi turun menjadi 3,01%. Kesimpulannya adalah teknik relaksasi Benson dapat menurunkan nyeri pada ibu post cesarean section. Saran bagi tenaga kesehatan hendaknya menerapkan teknik relaksasi benson sebagai alternatif untuk menurunkan nyeri pada ibu post cesarean section. <br>Kata kunci : Cesarean section, nyeri, relaksasi benson </p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/750Literature Review : Gambaran Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Lansia2021-12-03T07:42:09+00:00Cholifatun Sholihahfikes@umpp.ac.idNurul Aktifahfikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Elderly is a condition in which a person due to his age undergoes biological, physical and behavioural changes. Psychological problems frequently occur at this age are stress. Stress in the ederly if not addressed immediately can cause various impacts in their daily lives such as disruption of the communication process and decreased cognitive power. One of the ways to overcome this disorder is by applying occupational therapy on reducing stress level in the ederly. The analysis result stated there is a differents after applying this therapy. Before applying the intervention, 39 respondents (72,2%) were in moderate stress level. And after the intervention, 28 respondents (51,86%) were in low stress level. Therefore,the therapy has significantly affected on reducing stress level in the elderly with p value 0,001 (<0,005). Thus, nurses expected to apply this therapy as a non-pharmacologic alternative way to reduce the stress level in the elderly.</em><br><em>Keyword: the elderly ; stress ; occupational therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik maupun sikap. Masalah psikologis yang dapat dialami oleh lansia adalah stres. Stres pada lansia jika tidak diatasi segera dapat menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan kesehariannya seperti terganggunya proses komunikasi dan menurunnya daya kognitif. Masalah stres pada lansia dapat diatasi dengan beberapa terapi salah satunya yaitu dengan terapi okupasi. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menggambarkan pengaruh terapi okupasi terhadap penurunan tingkat stres pada lansia. Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan literature review. Hasil analisis didapatkan bahwa sebelum dilakukan intervensi tingkat stres sebagian besar dalam katagori sedang sejumlah 39 responden (72,2 %) dan sesudah dilakukan intervensi tingkat stres sebagian besar dalam katagori ringan sejumlah 28 responden (51,86 %). Kesimpulannya adalah bahwa terapi okupasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat stres pada lansia dengan nilai ρ value 0,001 (< 0,005). Saran bagi tenaga keperawatan yaitu diharapkan dapat menerapkan terapi okupasi sebagai salah satu alternatif non farmakologi untuk menurunkan tingkat stres pada lansia.<br>Kata kunci : Lansia ; Stres ; Terapi Okupasi</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/751Penetapan Kadar β-karoten dalam Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Berdasarkan Ketinggian Tempat Tumbuhnya dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis2021-12-03T08:26:44+00:00Dwi Erni Fadhilahavnomad@gmail.comAchmad Vandian Nuravnomad@gmail.comW Wirastiavnomad@gmail.comKhusna Santika Rahmasariavnomad@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The quality of secondary metabolites in plants is determined by the altitude where they grow, in tomato plants secondary metabolites that have the potential as antioxidant activity are caused by β-carotene. β-carotene is a red-orange pigment that is very abundant in plants and fruits. β-carotene is an organic compound and is classified as a terpenoid, β-carotene is also one of the antioxidants that can prevent disease. The purpose of this study was to determine the level of β-carotene in tomatoes based on the altitude where they grew. The sample used in this study was Tomato Fruit (Lycopersicum esculentum Mill.) which was taken at an altitude of ±1206, ±845, ±548 and ±76 masl. Qualitative testing using Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Thin Layer Chromatography (TLC), the mobile phases used are chloroform and ethyl acetate (7:3), the Rf values of the samples and comparisons are not much different. Quantitative testing using UV-Vis Spectrophotometry method at a wavelength of 461 nm. The results showed that the four positive samples contained β-carotene. The levels of β-carotene in the samples studied were sample A (±1206 masl) as much as 5.642 mg/100 gr, sample B (±845 masl) as much as 7.986 mg/100 gr, sample C (±548 masl) as much as 11.128 mg/100 gr and sample D (±76 masl) as much as 3.792 mg/100 gr. From this study, it was found that the highest β-carotene content was found in sample C (±548 masl) and the lowest β-carotene level was found in sample D (±76 masl). Environmental factors such as light, temperature, pH, altitude, and temperature greatly affect the content of β-carotene.</em><br><em>Keywords: Determination of rates; β-carotene; tomatoes; UV-Vis spectrophotometry</em></p> <p>Abstrak<br>Kualitas metabolit sekunder dalam tumbuhan salah satunya ditentukan oleh ketinggian tempat tumbuhnya, dalam tanaman tomat metabolit sekunder yang berpotensi sebagai aktivitas antioksidan salah satunya disebabkan oleh β-karoten. β-karoten adalah pigmen berwarna merah-orange yang sangat berlimpah pada tanaman dan buah-buahan. β-karoten merupakan senyawa organik dan diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid, β-karoten juga merupakan salah satu antioksidan yang dapat mencegah penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar β-karoten dalam buah tomat berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) yang diambil pada ketinggian ±1206, ±845, ±548 dan ±76 mdpl. Pengujian secara kualitatif menggunakan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), fase gerak yang digunakan yaitu berupa kloroform dan etil asetat (7:3) diperoleh nilai Rf sampel dan pembanding yang tidak jauh berbeda. Pengujian secara kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 461 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat sampel positif mengandung β-karoten. Kadar β-karoten dalam sampel yang diteliti yaitu sampel A (±1206 mdpl) sebanyak 5,642 mg/100 gr, sampel B (±845 mdpl) sebanyak 7,986 mg/100 gr, sampel C (±548 mdpl) sebanyak 11,128 mg/100 gr dan sampel D (±76 mdpl) sebanyak 3,792 mg/100 gr. Dari penelitian ini diketahui bahwa kadar β-karoten tertinggi terdapat pada sampel C (±548 mdpl) dan kadar β-karoten terendah terdapat pada sampel D (±76 mdpl). Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, pH, ketinggian tempat, dan temperature sangat berpengaruh terhadap kandungan β-karoten.<br>Kata kunci: Penetapan kadar; β-karoten; buah tomat; spektrofotometri UV-Vis</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/752Penerapan Pendidikan Kesehatan Diet Dengan Kepatuhan Pasien Diabetes Milletus Dilihat Dari 3 J2021-12-03T08:33:59+00:00Yanuar Noer Romadhonifikes@umpp.ac.idS Sugihartofikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus control can be in the form of insulin injection, diet, exercise, and medication. Health education can also be provide to improve the knowledge and skills of people with diabetes in controlling their blood sugar. This study aims to find out how the level of knowledge and level of adherence to the diet carried out by DM sufferers is seen from the 3J (schedule, amount, and type of food). The design used in this study was a case study on 2 patients with type 2 diabetes mellitus. The instrument of this research was a questionnaire on the level of adherence to the 3J diet, a questionnaire on the level of adherence. The patient’s knowledge before and after the intervention were compared. Their dietary adherence after the intervention were also observed. The results obtained before the intervention the knowledge value of the two respondents were 60 and 53. After the intervention, the knowledge level of the two respondents became 80 and the average results of the adherence level observation of the two respondents were 86 and 84. Based on the observation data, the result of the level of dietary compliance in both clients considered complaint with the diet program. It can be concluded that health education about the 3J diet can increase the level of knowledge and dietary compliance in people with diabetes mellitus. This result can be used as a consideration for the health workers to recommend and educate DM patiens and their families to carry out implement an agreed diet program such as the 3J diet program.</em><br><em>Keywords: Diabetes melltus, Diet, Compliance, Health education</em></p> <p>Abstrak<br>Pengendalian diabetes mellitus dapat berupa injeksi insulin, pengaturan diet, olahraga dan obat-obatan. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diabetisi dalam pengendalian gula darah dapat dilakukan pemberian pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan tingkat kepatuhan akan diet yang dijalankan oleh penderita DM dilihat dari 3 J (jadwal, jumlah dan jenis makanan). Desain karya tulis ilmiah ini berupa studi kasus pada 2 penderita diabetes mellitus tipe 2. Instrument penelitian ini berupa kuesioner tingkat kepatuhan diet 3J, kuesioner tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dan lembar observasi tingkat kepatuhan. Cara mengevaluasi dengan membandingkan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi dan observasi nilai kepatuhan diet sesudah intervensi. Hasil yang didapat sebelum dilakukan intervensi nilai pengetahuan kedua responden adalah 60 dan 53. Setelah dilakukan intervensi nilai tingkat pengetahuan kedua responden menjadi 80 dan hasil observasi tingkat kepatuhan kedua responden rata-rata 86 dan 84. Berdasarkan data observasi didapatkan hasil tingkat kepatuhan diet pada kedua klien dianggap patuh terhadap program diet yang dilakukan. Kesimpulannya adalah pendidikan kesehatan tentang diet 3J dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus. Saran bagi tenaga kesehatan hendaknya menganjurkan dan mengedukasi penderita DM dan keluarganya untuk melakukan dan melaksanakan program diet yang sudah disepakati seperti program diet 3J.<br>Kata kunci: diabetes mellitus, diet, kepatuhan, pendidikan kesehatan</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/753Literature Review : Penerapan Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III 2021-12-03T08:36:23+00:00Much Ilham Bintara Indahfikes@umpp.ac.idWindha Widyastutifikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Back pain is a problem commonly experienced by pregnant women in the third trimester. One of the effective ways to reduce that pain is pregnancy exercise. This scientific writing aims to describe the implementation of pregnancy exercise to pregnant women who experience back pain based on a literature review. The review was done to three articles from similar journal, which were published during 2018 – 2020. The Numeric Rating Scale (NRS) was used as the instrument. From 39 pregnant women who participated, 97.4% of them were 20-35 years old and 69.2% were fulltime housewives. The result showed that average value of the pain scale before the intervention was 5.42, and after the intervention was 2.70. The conclution of this literature review was that the implementation of pregnancy exercise was effective in reducing the intensity of back pain in pregnancy. Hence, health workers are supposed to encourage pregnant women to do pregnancy exercise, especially in the third trimester.</em><br><em>Keywords: Keywords: Pregnancy; Back Pain, Pregnancy Exercise</em></p> <p>Abstrak<br>Ketidaknyamanan nyeri punggung umum dialami oleh ibu hamil Trimester III. Salah satu tindakan untuk menurunkan nyeri punggung yang efektif adalah senam hamil. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan senam hamil pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung berdasarkan literature review. Subyek literature review yang digunakan yaitu 3 jurnal dengan laman jurnal yang yang sama, terbit tahun (2018-2020). Instrumen pada ketiga artikel ini menggunakan NRS (Numeric Rating Scale). Hasil analisa karakteristik responden dari 3 jurnal menunjukkan dari jumlah responden 39 ibu hamil. Sebagian umur responden adalah 20-35 tahun (97,4%), mayoritas status pekerjaan adalah IRT (69,2%). Nilai rata-rata skala nyeri sebelum intervensi 5,42, setelah intervensi 2,70. Kesimpulkan dari literature review adalah senam hamil efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung pada kehamilan. Saran bagi pelayan kesehatan hendaknya menigkatkan penerapan senam hamil kepada seluruh ibu hamil terutama trimester III.<br>Kata kunci: Kehamilan, Nyeri Punggung, Senam Hamil</p>2021-12-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/755Penerapan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi 2021-12-06T02:57:54+00:00Ella ListianaEllalistiana55@gmail.comFirman FaradisiEllalistiana55@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is a non-communicable disease and is the most consistent risk factor for stroke.</em><br><em>Most people with hypertension do not know that they suffer from hypertension so they do not get good treatment. Handling hypertension can be done pharmacological and non-pharmacological.One of the non-pharmacological treatments to reduce high blood pressure is progressive muscle relaxation therapy. The subjects in this case study were two patients who had high blood pressure.This study aims to apply progressive muscle relaxation therapy and its effect on reducing blood pressure in hypertensive patients.The research design is a case study on 2 hypertensive patients. The intervention is by applying progressive muscle relaxation for 3 consecutive days with one relaxation time of 15-30 minutes.The results show that Progressive Muscle Relaxation Therapy can decreases in blood pressure and pain scale in both patients.Accordance with this, nurses are suggested to apply Progressive Muscle Relaxation as a non-pharmacologic intervention to decrease blood pressure in hypertensive patients.</em><br><em>Keywords: Hypertension; pain; progressive muscle relaxation</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dan merupakan faktor resiko yang paling konsisten pemicu stroke.Sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita Hipertensi sehingga tidak mendapatkan penanganan dengan baik. Penanganan hipertensi ini dapat dilakukan secara farmakologi maupun non farmakologi.Salah satu penanganan nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah terapi relaaksasi otot progresif.Subyek dalam studi kasus ini adalah dua pasien yang mengalami tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan terapi relaksasi otot progresif dan pengaruhnya terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Desain penelitian berupa studi kasus pada 2 pasien hipertensi.Intervensi dengan ngaplikasikan relaksasi otot progresif selama 3 hari berturut-turut dengan sekali relaksasi 15-30 menit. Hasil yang didapatkan pada pasien I maupun II mengalami penurunan tekanan darah dan skala nyeri. Kesimpulan dari studi kasus ini bahwa relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan darah dan skala nyeri pada kedua pasien. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan relaksasi otot progresif sebagai tindakan nonfarmakoogi untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.<br>Kata kunci: Hipertensi; nyeri; relaksasi otot progresif</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/756Literature Review : Gambaran Pengaruh Pemberian Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Oprasi 2021-12-06T03:00:23+00:00Mellina Fitri Nabilahfikes@umpp.ac.idNurul Aktifahfikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>As commonly known, anxiety is an excessive and unclear feeling of worry. This condition in preoperative patients is a psychological response related to feelings of excessive worry which are considered by patients as a threat when performing surgery. One of the ways to reduce the feeling based on spiritual aspect is by applying dhikr. It is also one of the psychotherapy. This literature review aims to describe the effect of giving dhikr therapy on reducing anxiety levels in preoperative patients. The result stated there was a different before and after applying the therapy. The average value of pretest showed 59% and 45% from posttest. Thus, it could be concluded the therapy has significantly effected on reducing anxiety level on preoperative patients with the p value 0,001 (<0,005). Therefore, nurses are suggested to apply the therapy as psychotherapy in reducing the problem. </em><br><em>Keywords: Anxiety; dhikr therapy; preoperative</em></p> <p>Abstrak<br>Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir yang berlebihan dan tidak jelas. Kecemasan pada pasien pre operasi merupakan respon psikologi yang berhubungan dengan perasaan khawatir berlebih yang dianggap oleh pasien sebagai suatu ancaman ketika dilakukannya tindakan pembedahan. Penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi melalui aspek spiritual salah satunya dengan psikoterapi dzikir. Tujuan studi literature review ini untuk menggambarkan pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review. Hasil analisis tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menunjukkan nilai rata-rata pre test 59% dan post test 45%. Kesimpulannya adalah terapi dzikir berpengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi dengan nilai ρ value 0,001 (<0,005). Saran bagi pelayanan kesehatan dapat memberikan terapi dzikir sebagai psikoterapi untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.<br>Kata kunci: Kecemasan; terapi dzikir; pasien pre operasi</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/757Penerapan Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (Abi) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 22021-12-06T03:03:05+00:00Jihan Astriejihanastrie17@gmail.comS Sugihartojihanastrie17@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a disease characterized by high blood sugar levels due to disruption of the production and function of the hormone insulin. One of the symptoms of diabetes mellitus is a decrease in foot sensitivity which is characterized by a tingling and thick feeling in the feet. This study aims to apply diabetic foot exercise and its effect on the value of the ankle brachial index (ABI) in patients with diabetes mellitus. The research design was a case study on 2 patients with type 2 diabetes mellitus. The instruments used were vascular doppler, jelly, gauze/tissue, sphygmomanometer, bent, and stationery. The intervention by applying diabetes foot exercise 12 steps with a duration of 30 minutes was carried out 3 times a week. The results showed an increase in the ABI value in both patients with an average increase of 0.2. In addition, the patient said that the tingling and thick feeling in the legs decreased. Thus, it is proven that diabetic foot exercise can increase the ABI value in patients with diabetes mellitus. Suggestions for healthcare providers to assess patient knowledge related to diabetic foot exercise, and teach the patient. Foot care is one of the diabetes self-care pillars that can prevent complications and reduce premature death among diabetic patients.</em><br><em>Keywords: Ankle Brachial Index;Diabetes Mellitus; Diabetes Foot Exercise</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat terganggunya produksi dan fungsi hormon insulin. Salah satu gejala diabetes mellitus yaitu penurunan sensitivitas kaki yang ditandai dengan rasa kesemutan dan tebal pada kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan senam kaki diabetes dan pengaruhnya terhadap nilai ankle brachial index (ABI) pada pasien diabetes mellitus. Desain penelitian berupa studi kasus pada 2 pasien diabetes mellitus tipe 2. Instrumen yang digunakan berupa doppler vaskuler, jelly, kassa/tissue, sphygmomanometer, bengkok, dan alat tulis. Intervensi dengan mengaplikasikan senam kaki diabetes 12 langkah dengan durasi 30 menit dilakukan selama 3 kali dalam seminggu. Hasil menunjukan terjadi peningkatan nilai ABI pada kedua pasien dengan rata – rata peningkatan 0,2. Selain itu pasien mengatakan rasa kesemutan dan tebal pada kaki sudah berkurang. Dengan demikian, terbukti bahwa senam kaki diabetes dapat meningkatkan nilai ABI pada pasien diabetes mellitus. Saran bagi pelayanan kesehatan untuk mengkaji pengetahuan pasien terkait dengan senam kaki diabetes, dan mengajarkannya. Karena perawatan kaki merupakan salah satu pilar perawatan diabetes mandiri yang dapat mencegah komplikasi dan menurunkan kematian dini akibat diabetes. <br>Kata kunci: Ankle Brachial Index;Diabetes Mellitus; Senam Kaki Diabetes</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/758Identifikasi Antiinflamasi Partisi Metanol, n-Heksan dan Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Americanum L.) Secara In Vitro 2021-12-06T03:06:02+00:00Annas Pameningannas.pamening18@gmail.comW Wirastiannas.pamening18@gmail.comS Slametannas.pamening18@gmail.comUrmatul Waznahannas.pamening18@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Basil plant (Ocimum americanum) is efficacious as an anti-inflammatory and analgesic activity. According to research by Sarma and Babu, 2011, Verma and Kothiyal, 2012 showed basil activity as an antioxidant, antimicrobial, anti-diabetic, anthelmintic, antifungal, insecticide, anti-inflammatory, analgesic, and lowering total cholesterol and LDL-C levels. The purpose of this study was to determine the stabilization activity of red blood cell membranes on methanol partitioning, n-hexane partitioning and ethanol extract of basil leaves in vitro. This study used the erythrocyte membrane stabilization method from the induction of a hypotonic solution with samples of methanol partitioning, n-hexane partitioning and ethanol extract to be compared with a positive control, namely Na diclofenac. By analyzing the data using UV-Vis spectrophotometry test. These results were supported by the ANOVA statistical test which stated that there was a difference in each treatment and continued with the Tukey test which stated that there was no difference between 100 ppm diclofenac sodium and 400 ppm ethanol extract.</em><br><em>Keywords: Extract, Basil (Ocimum americanum) Leaf, In Vitro.</em></p> <p>Abstrak<br>Tumbuhan Kemangi (Ocimum americanum) berkhasiat sebagai aktivitas sebagai anti-inflamasi dan analgesik. Menurut penelitian Sarma dan Babu, 2011.,Verma dan Kothiyal, 2012 menunjukkan aktivitas kemangi sebagai antioksidan, antimikroba, anti diabetes, antihelmintik, antifungi, insektisida, antiinflamasi, analgesic, dan menurunkan kadar total kolesterol dan LDL-C. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas stabilisasi membran sel darah merah pada partisi metanol, partisi n-heksan dan ekstrak etanol daun kemangi secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode stabilisasi membran eritrosit dari induksi larutan hipotonik dengan sampel partisi metanol, partisi n-heksan dan ekstrak etanol yang akan dibandingkan dengan kontrol positif yaitu Na diklofenak. Dengan analisis data menggunakan uji spektrofotometri UV-Vis. Hasil ini didukung dengan uji statistik ANOVA yang menyatakan terdapat perbedaan pada setiap perlakuan dan dilanjutkan uji tukey yang menyatakan tidak ada perbedaan pada natrium diklofenak 100 ppm dengan ekstrak etanol konsentrasi 400 ppm.<br>Kata Kunci : Ekstrak, Daun Kemangi (Ocimum americanum), In Vitro.</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/759Eucalyptus Prospects In Covid-19 Management 2021-12-06T03:09:40+00:00Ririh Mitayaniririhmitayani.rr@gmail.comNadza Afianan Al Sunjawiririhmitayani.rr@gmail.comZahrotun Nisaririhmitayani.rr@gmail.comSiti Khuzaiyahririhmitayani.rr@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Introduction. Since the beginning of 2020, the Covid-19 pandemic has begun to enter Indonesian territory. Scientists, researchers, and world figures have competed in addressing Covid-19 pandemic properly. They were conducting testing and research to find a vaccine and appropriate caring for Covid-19. One of the results of research from Indonesia was the using of Eucalyptus herbs to prevent and overcome the spread of Covid-19. However, experts said that the results of this study need to be reexamined considering that this type of Covid-19 virus is new and is not the same as what has happened. Objective. This article aimed to contribute a new developing thoughts about Eucalyptus as a part of Covid-19 management, considering that Eucalyptus is an herb that is easy to find, particularly in Indonesia. Method. This was a literature review article looked for suitable and update researches related to eucalyptus using in controlling bacteria and viruses. Results. there are evidences of effect the using eucalyptus as antiviral agent. Conclusion. These studies should become basic ideas to develop more researches and products related to covid-19 so that will effect on improving the covid-19 management in Indonesia, improving the population and health, reducing the spreading of covid-19, and reducing the severity of the cases.</em><br><em>Keywords: eucalyptus, antibacterial, antiviral, covid-19</em></p> <p>Abstrak<br>Pengantar. Sejak awal tahun 2020, pandemi Covid-19 sudah mulai masuk ke wilayah Indonesia. Ilmuwan, peneliti, dan tokoh dunia berlomba-lomba menangani pandemi Covid-19 dengan baik. Mereka sedang melakukan pengujian dan penelitian untuk menemukan vaksin dan perawatan yang tepat untuk Covid-19. Salah satu hasil penelitian dari Indonesia adalah pemanfaatan herbal Eucalyptus untuk mencegah dan mengatasi penyebaran Covid-19. Namun, para ahli mengatakan hasil penelitian ini perlu dikaji ulang mengingat jenis virus Covid-19 ini baru dan tidak sama dengan yang sudah terjadi. Objektif. Artikel ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran baru yang berkembang tentang Eucalyptus sebagai bagian dari penanganan Covid-19, mengingat Eucalyptus merupakan tanaman herbal yang mudah ditemukan, khususnya di Indonesia. Metode. Ini adalah artikel tinjauan pustaka yang mencari penelitian yang cocok dan memperbarui terkait dengan penggunaan kayu putih dalam pengendalian bakteri dan virus. Hasil. ada bukti efek penggunaan kayu putih sebagai agen antivirus. Kesimpulan. Kajian-kajian tersebut harus menjadi dasar pemikiran untuk mengembangkan lebih banyak penelitian dan produk terkait covid-19 sehingga akan berdampak pada peningkatan penanganan covid-19 di Indonesia, peningkatan populasi dan kesehatan, pengurangan penyebaran covid-19, dan pengurangan kasus keparahan penyakit.<br>Kata kunci : eucalyptus, antibakteri, antivirus, covid-19</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/760Asuhan Keperawatan Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan Dengan melatih Relaksasi Nafas Dalam Di RPSBM Kota Pekalongan2021-12-06T03:14:13+00:00Moh. Khoirul Aminfikes.umpp@gmail.comNurul Aktifahfikes@umpp.ac.idYuni Sandra Pratiwifikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>The risk of violent behavior is a behavior that accompanies anger and is an urge to act in a destructive and controlled manner. If the problem is not handled, it can harm or injure themselves, others, or the environment. The purpose of this case study is to describe nursing care on two patients with risks of violent behavior in a community-based social protection house (RPSBM). The method used in this study was the case study method. The subjects of this case study were two mental disorders patients with risks of violent behavior. The result obtained showed that, before the deep breath relaxation intervetion, both patients were unable to contol the risk of violent behavior. After the deep breath relaxation intervetion, both patient were able to control the risks of their violent behavior. It can be concluded that deep breathing relaxation can control the risk of violent behavior. This result can be used as a consideration for nurses to teach how to gradually control the risk of violent behavior.</em><br><em>Keywords: Deep breathing relaxation;Risk of violent behavior</em></p> <p>Abstrak<br>Resiko perilaku kekerasan adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk dekstruktif dan masih terkontrol. Apabila masalah tidak diatasi maka akan mengakibatkan resiko mencederai diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan. Tujuan dilakukan studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada dua pasien dengan resiko perilaku kekerasan di rumah perlindungan sosial berbasis masyarakat (RPSBM). Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode studi kasus. Subyek studi kasus ini adalah dua pasien gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan. Hasil yang didapatkan sebelum dilakukan tindakan intervensi relaksasi nafas dalam kedua pasien tidak mampu mengontrol resiko perilaku kekerasan. Setelah dilakukan intervensi relaksasi nafas dalam kedua pasien mampu mengontrol resiko perilaku kekerasan. Studi kasus ini menunjukan bahwa relaksasi nafas dalam mampu mengontrol resiko perilaku kekerasan. Diharapkan bagi perawat mampu mengajarkan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan secara bertahap pada pasien resiko perilaku kekerasan.<br>Kata kunci:Relaksasi nafas dalam; Resiko perilaku kekerasan.</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/761Uji Aktivitas Antikolesterol Ekstrak Etanol Daun Jambu Air(Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston) SecaraIn Vitro2021-12-06T04:21:36+00:00Miranda Novianinovianimiranda@gmail.comS Slametnovianimiranda@gmail.comW Wirastinovianimiranda@gmail.comUrmatul Waznahnovianimiranda@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Cholesterol is a natural substance that has physical properties similar to fat but has the formula steroids. Cholesterol belongs to the non-hydrolyzed lipid group and is the main sterol in body tissues. When cholesterol levels increase, it can cause blockages in blood vessels. Several studies have explained that one of the compounds that can reduce cholesterol is flavonoid compounds, one of the plants containing flavonoid compounds is guava leaf (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston). The purpose of this study was to determine the activity and percent reduction in cholesterol levels and the EC50 value of the ethanol extract of guava leaves (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) in vitro using UV-Vis spectrophotometry with a wavelength of 665 nm. Anticholesterol activity analysis was carried out using Lieberman-Burchard reagent with a test solution series of 150; 300; 450; 600; and 750 ppm. The results showed that the greater the concentration, the lower the absorbance produced and the higher the percent reduction in cholesterol levels. At a concentration of 750 ppm cholesterol decreased by 58.74%. And the obtained EC50 value of 462 ppm, which means at that concentration the ethanol extract of guava leaves (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) can reduce 50% of the initial cholesterol.</em><br><em>Keywords:Cholesterol, Guava leaf, In Vitro, Spectrophotometry UV-Vis, Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston.</em></p> <p>Abstrak<br>Kolesterol merupakan suatu zat alami yang memiliki sifat fisik hampir sama dengan lemak tetapi memiliki rumus steroida. Kolesterol adalah sterol utama yang ada pada jaringan tubuh dan termasuk dalam golongan lipid yang tidak terhidrolisis. Apabila kadar kolesterol mengalami kenaikan, dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Dari beberapa penelitian dijelaskan bahwa salah satu senyawa yang dapat menurunkan kolesterol adalah flavonoid, salah satu tanaman yang mengandung senyawa flavonoid adalah daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan persen penurunan kadar kolesterol serta nilai EC50 dari ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston) secara in vitro menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 665 nm. Analisis aktivitas antikolesterol dilakukan dengan menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard dengan seri larutan sampeli 150; 300; 450; 600; dan 750 ppm. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi, absorbansi yang dihasilkan adalah semakin rendah dan persen penurunan kadar kolesterolnya semakin tinggi. Pada konsentrasi 750 ppm terjadi penurunan kolesterol sebesar 58,74%. Dan diperoleh nilai EC50 sebesar 462 ppm yang artinya pada konsentrasi tersebut ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston) dapat menurunkan 50% dari kolesterol awal.<br>Kata kunci: Daun jambu air;Kolesterol;In Vitro;Spektrofotometri UV-Vis;Syzygium aqueum (Burm.f.)Alston</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/762Kepatuhan Penggunaan Obat Antibiotik Pasien Pediatri Rawat Jalan Di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun 20202021-12-06T04:25:10+00:00Rizki Muliyanahdwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.comSt. Rahmatullahdwibagus589@gmail.comAinun Muthoharohdwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Pediatric patients are more sensitive to medication errors because of specific physical, social, and dose differences. The use of antibiotics in children is different from adults, so families need to have adequate knowledge regarding the use of antibiotics. The impact of inappropriate use of antibiotics can be resistance and unwanted side effects. The purpose of the study was to determine the level of adherence to the use of antibiotics for outpatient pediatric patients at Kajen Hospital, Kabuaten Pekalongan. Quantitative research method with analytical descriptive research design is the research method used to describe existing events, with total sampling of patients who meet the inclusion criteria and data collection using questionnaires. The results of this study were obtained at the level of compliance of 93.9% in the obedient category.</em><br><em>Keywords: Antibiotics; obedience; pediatrics; drug use</em></p> <p>Abstrak<br>Pasien pediatri lebih sensitif terkena kesalahan pengobatan karena perbedaan fisik, sosial, dan dosis yang spesifik. Penggunaan antibiotik pada anak berbeda dengan orang dewasa, sehingga keluarga perlu memiliki pengetahuan yang memadai terkait penggunaan antibiotik. Dampak dari penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat terjadinya resistensi dan meningkatnya efek samping yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat antibiotik pasien pediatri rawat jalan di RSUD Kajen Kabuaten Pekalongan. Metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa yang ada, dengan pengambilan sampel total sampling pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini didapatkan nilai tingkat kepatuhan sebesar 93,9% dengan kategori patuh.<br>Kata kunci:Antibiotik, kepatuhan, pediatri, penggunaanobat</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/763Karakteristik Granul Ekstrak Rebung Apus (Gigantochloa apus) Dengan Metode Granulasi Basah2021-12-06T04:29:38+00:00Tetania Putri Pamma88.an@gmail.comSt Rahmatullahamma88.an@gmail.comDwi Bagus Pambudiamma88.an@gmail.comS Slametamma88.an@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Apus shoots (Gigantochloa apus) is a plant that can be used as an appetite enhancer, because it contains curcumin compounds in it. According to the American Academy of Pediatrics, dietary fiber has a very important function in the body, which can make children full and facilitate the digestive system. Children's diet with sufficient fiber, can prevent constipation (difficult bowel movements). The purpose of this study was to determine the characteristics of the granules of apus shoots (Gigantochloa apus) extract that met the physical requirements of good granules. The research method for making granules of apus shoots (Gigantochloa apus) extract was wet granulation. The data obtained from this study is that the 1st granule formula is the optimal formula among the three formulas tested because the flow is faster, namely 23.47 gr/second so that the angle of repose is getting smaller, namely 30.02⁰ and the compressibility of 7% obtained is small so that the granules are smaller got good.</em><br><em>Key words : Bamboo shoots Extract, Granules, Wet Granulation.</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman rebung apus (Gigantochloa apus) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan, karena mengandung senyawa kurkumin didalamnya. Menurut American Academy Ofpediatrics, Serat pangan memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh yaitu dapat membuat anak kenyang dan memperlancar sistem pencernaan. Pola makan anak dengan serat yang cukup, bisa mencegah sembelit (susah buang air besar). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik granul ekstrak rebung apus (Gigantochloa apus) yang memenuhi persyaratan fisik granul yang baik. Metode penelitian pada pembuatan granul ekstrak rebung apus (Gigantochloa apus) adalah granulasi basah. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah formula granul ke 1 merupakan formula yang optimal diantara tiga formula yang diuji karena sifat aliran lebih cepat yaitu 23,47 gr/detik sehingga sudut diam semakin kecil yaitu 30,02⁰ dan kompresibilitas 7% yang didapatkan kecil sehingga granul yang didapat baik.<br>Kata kunci : Ekstrak Rebung apus, Granul, Granulasi Basah.</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/764Gambaran Tingkat Stres Caregiver yang Merawat Lansia : Literature Review2021-12-06T06:35:24+00:00Usmut Muttakhidlahusmutmuttakhidlah@gmail.comDyah Putri Aryatiusmutmuttakhidlah@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The elderly population in increasing rapidly. The elderly will experience seversl chnge both physically, physiologically, cognitively, and mentally. Family plays in important role in providing care. Elderly care must be done carefully, patiently, and lovingly. The task can cause stress to the caregiver, which in influenced by busy work factors, changes in behavior due to the childish nature and behavior of the elderly. This study aims to describe the stress level of caregivers who care for the elderly. This study uses a liteartue review design using the PEO (Population, Exprosure, Outcome) method and uses 5 articles from a darabase with electronic searches on pubmed, google scolar dan published in 2016-2021. The results of the analysis of five articles show that the data on the characteristics of te respondents are mostly female (72.83%), the age range of respondents 36-45 years is the most dominant with a persentage of (34.25%), the education of the most respondent is SMA/SMK (46.88%), the majority of respondents work (74.37%), the work stress level of the caregiver who takes care of the elderly is in the category of mild stress with a result of 117 people (46.06%). Elderly dependenvy often appears and caregivers often experince stress. Families and the elderly need to maximize their participantion in providing support to reduce stress.</em><br><em>Keywords: elderly caregivers; informal caregiver; stress level</em></p> <p>Abstrak<br>Populasi lansia mengalami peningkatan yang pesat. Lansia akan mengalami beberapa perubahan baik secara fisik, fisiologis, kognitif, dan mental. Keluarga berperan penting dalam memberikan perawatan. Perawatan lansia harus dilakukan dengan teliti, sabar, dan penuh cinta. Tugas tersebut dapat menimbulkan stres pada caregiver, yang dipengaruhi faktor kesibukan bekerja, perubahan tingkah laku karena sifat dan tingkah laku lansia yang kekanak-kanakkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres caregiver yang merawat lansia. Penelitian ini Menggunakan desain literature review dengan menggunakan metode PEO (Population, Exprosure, Outcome) dan menggunakan 5 artikel dari database dengan penelusuran elekrtonik pada Pubmed dan Google Scholar yang dipublikasikan pada tahun 2016-2021. Hasil analisis lima artikel menunjukkan bahwa data karakteristik responden terbanyak berjenis kelamin perempuan (72.83%), rentang usia responden 36-45 tahun paling dominan dengan persentase (34.25%), pendidikan responden terbanyak yaitu SMA/SMK (46.88%), mayoritas responden bekerja (74.37%), tingkat stres caregiver yang merawat lansia tergolong dalam kategori stres ringan dengan hasil 117 orang (46.06%). Ketergantungan lansia sering muncul dan caregiver sering mengalami stres. Keluarga dan lansia perlu memaksimalkan peran serta memberikan dukungan guna mengurangi stres.<br>Kata kunci: Caregiver lansia; caregiver informal; tingkat stres</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/765Karakterisasi Dan Optimasi Formula Sediaan Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Pisang Kapas (Musa paradisiaca Linn.)2021-12-06T06:38:46+00:00Dina Rahma Ulyaamma88.an@gmail.comSt. Rahmatullahamma88.an@gmail.comW Wirastiamma88.an@gmail.comDwi Bagus Pambudiamma88.an@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) has not been used by the community. Nanoparticles are solid colloidal particles with a diameter of 10-1000 nm. This study aims to make ethanol extract of cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) as an active substance in the form of nanoparticles formulated in gel preparations and to determine the evaluation of cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) nanoparticle gel. The method of making nanoparticles of ethanolic extract of cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) in this research is ionic gelation. Nanoparticles of ethanolic extract of cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) were characterized using particle size analyzer. Evaluation of gel preparations included organoleptic tests, homogeneity, pH, dispersibility, adhesion, viscosity and cycling tests. The cycling test includes organoleptic, pH and viscosity testing. Cycling test observations were carried out for 6 cycles. Characterization of nanoparticles of ethanolic extract of cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) had a particle size of 220.3 nm with a polydipsia index of 0.139. Evaluation of pH preparations has a pH of 6, viscosity ranges from 7116 cps – 8095 cps, dispersion ranges from 5.1 cm to 5.4 cm, adhesion ranges from 1.11 seconds to 7.54 seconds. The results of the cycling test showed a change in the color of the preparation, while the cycling test for pH and viscosity did not change the stability. Conclusion The cotton banana peel extract (Musa paradisiaca Linn.) can be made into smaller particles or nanoparticles using the ionic gelation method and the evaluation of the nanoparticle gel preparation of the cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) extract has met the requirements.</em><br><em>Keywords: Cotton banana peel, gel, nanoparticles, evaluation</em></p> <p>Abstrak<br>Kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Nanopartikel merupakan partikel koloid padatan dengan diameter 10-1000 nm. Penelitian ini bertujuan untuk membuat ekstrak etanol kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) sebagai zat aktif dalam bentuk nanopartikel yang diformulasi dalam sediaan gel dan untuk mengetahui evaluasi gel nanopartikel kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.). Metode pembuatan nanopartikel ekstrak etanol kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) pada penelitian ini yaitu gelasi ionik. Nanopartikel ekstrak etanol kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) dikarakterisasi menggunakan particle size analyzer. Evaluasi sediaan gel meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas dan cycling test. Pengujian cycling test meliputi pengujian organoleptis, pH dan viskositas. Pengamatan cycling test dilakukan selama 6 siklus.Karakterisasi nanopartikel ekstrak etanol kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) memiliki ukuran partikel 220,3 nm dengan indeks polidipersitas 0,139. Evaluasi sediaan pH memiliki pH 6, viskositas rentang 7116 cps – 8095 cps, daya sebar rentang 5,1 cm -5,4 cm, daya lekat rentang 1,11 detik – 7,54 detik. Hasil pengujian cycling test terdapat perubahan warna dari sediaan, sedangkan pengujian cycling test terhadap pH dan viskositas tidak mengalami perubahan stabilitas. Kesimpulan ekstrak kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) dapat dibuat dalam partikel yang lebih kecil atau nanopartikel dengan menggunkan metode gelasi ionik dan evaluasi sediaan gel nanopartikel ekstrak etanil kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) telah memenuhi persyaratan.<br>Kata kunci: Kulit buah pisang kapas, gel, nanopartikel, evaluasi</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/766Manajemen Keperawatan Pencegahan Covid-19, Menjaga Imunitas Saat Puasa pada Non Communicable Disease dan Pengobatan Gratis 2021-12-06T06:43:14+00:00I Irnawatisakinah.jogja@ymail.comBenny Arief Sulistyantosakinah.jogja@ymail.comMokhamad Arifinsakinah.jogja@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Health education about Covid-19 preventive nursing management, maintain immunity while fasting in non-communicable diseases, and medication activities had a purpose to make the community in the village of Karang Jompo have proficiency in: (1) increase knowledge about Covid-19 preventive nursing management,maintain immunity while fasting in non-communicable diseases; (2) increase awareness to apply the Covid 19 prevention protocol (3) increase awareness of the disease; (4) increase awareness for treatment to health service. Implementation of activities carried out by health education, vital sign assessment, medication, and blood test. The result of this community service activity was that most of the respondents, namely 89% knew how to prevent the transmission of Covid 19, 68%knew how to transmit the Covid-19 virus, 77%knew how to use the correct mask, 70%knew how to wash their hands properly, 75%knew how to make a proper home disinfectant. Most of the respondents, 36%, complained of fever, shortness of breath, nausea, itching, insomnia and anorexia and 25% had a history of muscle and joint pain.It is hoped that the community can apply the knowledge gained in daily life to avoid the transmission of the Covid-19 Virus.</em><br><em>Keywords:Community empowerment; health education; medication; covid-19</em></p> <p>Abstrak<br>Pendidikan kesehatan tentang manajemen keperawatan pencegahan Covid-19, upaya menjaga imunitas saat puasa pada Non Communcable Disease (NCD) dan pengobatan bertujuan untuk : (1) meningkatkan pengetahuan mengenai manajemen keperawatan pencegahan Covid-19, upaya menjaga imunitas saat puasa pada Non Communcable Disease (NCD); (2) meningkatkan kesadaran masyarakat unuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19; (3) meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit yang dideritanya;(4) meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat ke pelayanan kesehatan. Pelaksanaan kegiatan yaitu pendidikan kesehatan, pemeriksaan tanda vital, pengobatan, dan tes darah.Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagian besar responden yaitu 89% mengetahui cara pencegahan penularan Covid 19, 68% mengetahui cara penularan Virus Covid-19, 77% mengetahui cara menggunakan masker yang benar, 75% mengetahui cara membuat disinfektan di rumah yang benar. Sebagian besar responden yaitu 36% mengeluh demam, sesak nafas, mual, gatal-gatal, insomnia dan anoreksia dan 25% mempunyai riwayat penyakit nyeri otot dan sendi.Diharapkan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penularan Virus Covid-19.<br>Kata kunci : Pengabdian masyarakat; pendidikan kesehatan, pengobatan, covid-19</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/767Efektifitas Strategi Koping Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Pada Masa Pandemi Covid 192021-12-06T06:47:20+00:00I Indriyatiindriyati@usahidsolo.ac.idVitri Dyah Herawatiindriyati@usahidsolo.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>The increasing number of deliveries during the COVID-19 pandemic has made mothers think hard about cesarean section surgery, thus requiring adaptive coping strategies. Coping strategy is a method or method used by each individual to overcome and control situations or problems experienced such as caesarean section surgery during the COVID 19 pandemic. The purpose of this study was to determine the effectiveness of coping strategies on pain levels in postoperative Sectio Caesarea patients during the COVID pandemic. 19. This type of research is a quasi-experimental research design with One Group Pretest-Postest test Design. The population and sample in this study were postoperative Sectio Caesarea patients who were treated at Slamet Riyadi Hospital Surakarta as many as 35 patients with incidental sampling technique. The data analysis technique used is the Paired t-test. The results of this study are (1) coping strategies that are classified as poor 28 respondents (80.0%) and good 7 respondents (20.0%); (2) The level of pain in patients with postoperative Sectio Caesarea before the procedure which was classified as moderate pain was 19 people (54.3%) and severe pain was 16 people (45.7%); (3) The level of pain in postoperative Sectio Caesarea patients after the procedure was classified as no pain as many as 2 people (5.7%), mild pain 27 people (77.1%) and moderate pain as many as 6 people (17.1% ); (4) Coping strategies are able to reduce the degree of pain in postoperative patients with Sectio Caesarea (thit = 28.945; p = 0.000). The conclusion is that there is an effectiveness of coping strategies to reduce the level of pain in postoperative patients with Sectio Caesarea.</em><br><em>Keywords: Coping strategy; painful; sectio caesarea</em></p> <p>Abstrak<br>Meningkatnya angka persalinan pada masa pandemi COVID-19membuat ibu menjadi berfikir keras menghadapi operasi section caesarea sehingga membutuhkan strategi koping yang adaptif. Strategi koping merupakan cara atau metode yang dilakukan tiap individu untuk mengatasi dan mengendalikan situasi atau masalah yang dialami seperti operasi section caesarea pada masa pandemic COVID 19.Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui efektifitas strategi koping terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesareapada masa pandemic COVID 19. Jenis penelitian ini quasi eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Postest test Design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pasien post operasi Sectio Caesarea yang di rawat di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta sebanyak 35 pasien dengan teknik insidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian ini adalah (1) Strategi koping yang tergolong kurang baik 28 responden (80,0%) dan baik 7 responden (20,0%); (2) Tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesareasebelum tindakan yang tergolong nyeri sedang ada 19 orang (54,3%) dan nyeri berat sebanyak 16 orang (45,7%); (3) Tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesareasesudah dilakukan tindakan yang tergolong tidak ada nyeri sebanyak 2 orang (5,7%), nyeri ringan 27 orang (77,1%) dan nyeri sedang sebanyak 6 orang (17,1%); (4) Strategi koping mampu penurunan derajat tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesarea (thit = 28,945; p = 0,000). Kesimpulannya adalah Terdapat efektifitas strategi koping terhadap penurunan derajat tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesarea.<br>Kata Kunci: Strategi koping; Nyeri;Sectio caesarea</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/768Penetapan Kadar Tanin pada Teh Hitam Kering Produksi Pekalongan dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis2021-12-06T06:50:48+00:00Nur Wijayantinurwijayanti300@gmail.comW Wirastinurwijayanti300@gmail.comUrmatul Waznahnurwijayanti300@gmail.comAchmad Vandian Nurnurwijayanti300@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tea plants have benefits as antioxidants and help protect body cells from the bad effects of free radicals. The content in dried black tea leaves has tannin compounds that have a good effect on the body. The purpose of this study was to determine the difference in tannin levels in dry tea produced by Pekalongan with UV-Vis Spectrophotometry and to find out that all samples of tea brands met the requirements for consumption limits in tea. The data obtained were the average tannin content of black tea leaf extract from various samples with concentrations used of 8, 16, 24, 32, and 40 g/ml. Data analysis to determine the tannin content using the standard curve method, linear regression y = a + bx. The results obtained from the TLC qualitative test contained sample and comparison spots at UV 254 nm, namely Rf T1 of 0.84 cm, T2, T4, T5, T8, T9 of 0.85 cm, on samples T3, T7, T10, T11 obtained an Rf value of 0.86 cm which has the same Rf value as the comparison of catechins. and the sample T6 obtained an Rf value of 0.81 cm. As for the quantitative test, the highest levels were obtained in samples T1, T3, T6, T8, T10 as much as 0.004 ± 0 g/g while the lowest levels were obtained in samples T2, T4, T5, T7, T9, T11 as much as 0.003 ± 0 g/g It can be concluded that the circulating tannins produced by Pekalongan meet the consumption limit requirements.</em><br><em>Keywords: Content; Tea; Tannins; UV-Vis Spectrophotometry</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman teh memiliki manfaat sebagai antioksidan dan membantu melindungi sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Kandungan pada daun teh hitam kering mempunyai senyawa tanin yang memberikan efek baik bagi tubuh. Tujuan penelitian ini mengetahui adanya perbedaan kadar tanin pada teh kering produksi Pekalongan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis dan mengetahui semua sampel merk teh memenuhi persyaratan batas konsumsi dalam teh. Data yang didapatkan adalah data rata-rata kadar tanin dari ekstrak daun teh hitam dari berbagai sampel dengan konsentrasi yang digunakan 8, 16,24, 32,dan40µg/ml. Analisis data untuk mengetahui kadar tanin dengan menggunakan metode kurva standar, regresi linier y = a + bx. Hasil yang diperoleh dari uji kualitatif KLT terdapat bercak noda sampel dan pembanding pada UV 254 nm, yaitu Rf T1 sebesar 0,84 cm , T2,T4,T5,T8, T9 sebesar 0,85 cm, pada sampel T3,T7,T10,T11 diperoleh nilai Rf sebesar 0,86 cm yang nilai Rf nya sama dengan pembanding katekin. dan pada sampel T6 diperoleh nilai Rf sebesar 0,81 cm. Adapun untuk uji kuantitatif nya diperoleh kadar tertinggi pada sampel T1, T3, T6, T8, T10 sebanyak 0,004 ± 0 g/g sedangkan kadar terendah diperoleh sampel T2, T4, T5, T7, T9, T11 sebanyak 0,003 ± 0 g/g, Hal ini dapat disimpulkan bahwa tanin yang beredar produksi Pekalongan memenuhi syarat batas konsumsi.<br>Kata kunci: Kadar; Teh; Tanin; Spektrofometri UV-Vis</p>2021-12-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/770Literature Review: Teknik Relaksasi Genggam Jari Untuk Menurunkan Nyeri Operasi Paska Seksio Sesarea 2021-12-07T02:02:51+00:00Muhammad Khaerun NiamMkniam@gmail.comI IsytiarohMkniam@gmail.comWindha WidyastutiMkniam@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Cesarean section is one way to save the baby and mother in the process of delivery by means of an incision in the abdomen. Commonly, it will cause pain after the action, One of the non-pharmacological therapies to reduce pain is finger grip relaxation. This paper aims to investigate whether these techniques can reduce post-cesarean surgery painBased on literature review, which articles from google scholar. Keyword articles is finger grip relaxation, cesarean section, and pain. They are full-text; the first article was published in 2018, the second one was in 2019, and the latter was in 2020. The analysis result of the journals with 50 respondents showed there is a different in pain scale pre and post-finger grip relaxation, from 6.25 to 3.9. Therefore, it was proved the relaxation could reduce, pain on the, patients with Post-C-section Suroerv. Thus nurses are suggested to teach the technique in reducing the problem. </em><br><em>Keywords:Pain; cesarean section surgery; finger clasp relaxation technique</em></p> <p>Abstrak<br>Seksio sesarea adalah salah satu cara untuk menyelamatkan bayi dan ibu dalam proses persalinan dengan penyulit dengan cara insisi pada abdomen. Setelah tindakan ini menimbulkan rasa nyeri. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri adalah relaksasi genggam jari. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik relaksasi genggam jari dapat menurunkan nyeri operasi paska seksio sesarea berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “relaksasi genggam jari”, seksio sesarea” dan “nyeri”. Berupa fulltex dan pada artikel pertama terbit pada tahun 2018, artikel kedua 2019 dan artikel ketiga tahun 2020. Hasil analisa dari ketiga jurnal dengan jumlah responden 50 orang, menunjukan bahwa sebelum dilakukan relaksasi genggam jari nilai rata-rata nyeri 6,25 dan setelah dilakukan relaksasi genggam jari nilai rata-rata nyeri 3,9. Simpulannya adalah teknik relaksasi genggam jari dapat menurunkan rasa nyeri pada pasien paska operasi seksio sesarea. Saran bagi tenaga kesehatan dapat mengajarkan teknik tersebut untuk menurunkan nyeri paska seksio sesarea. <br>Kata kunci:Nyeri; paskaseksiosesarea;relaksasigenggamjari</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/771Literature Riview : Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus 2021-12-07T02:06:57+00:00Oki Yanuartiokiyanuarti7@yahoo.co.idNuniek Nizmah Fajriyahokiyanuarti7@yahoo.co.idFirman Faradisiokiyanuarti7@yahoo.co.id<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes melitus is a metabolic disease characterized by high blood glucose levels in the body, caused by abnormalitized in insulin secretion. One of the non-pharmacological method to reduce blood sugar level is progressive muscle relaxation therapy. This study aims to identify the effect of progressive muscle relaxation techniques in lowering blood sugar. A literature review of studies of progressive muscle relaxation therapy in reducing blood sugar publishedin 2011-2020 was conducted. The average number of respondents was 26 male and female responden with and average age of 55-60. The results showed that progressive muscle relaxation therapy was able to control blood glucose among diabetic. This study concludes that progressive muscle relaxation therapy effectively reduce blood sugar levels in patients with diabetes melitus. The findings suggest that progressive muscle relaxation therapy can be used as non-pharmacological therapy to lower blood sugar levels.</em><br><em>Keywords: Diabetes mellitus; Progressive muscle relaxation</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif yang bermasalah pada sistem metabolik ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh dan disebabkan karena kelainan sekresi insulin. Pada pasien diabetes melitus akan mengalami peningkatan kadar gula darah dalam tubuh, salah satu cara non farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus yaitu dengan terapi relaksasi otot progresif. Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk mengetahui gambaran dari pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Metode yang dilakukan dengan mencari tiga jurnal penelitian tentang pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus terbit pada tahun 2011-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari ketiga jurnal menunjukan jumlah responden rata-rata 26 responden laki-laki dan perempuan dengan usia rata-rata 55-60 tahun. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif kadar gula darah pasien menjadi terkontrol. Simpulan dari karya tulis ilmiah ini yaitu terapi relaksasi otot progresif efektif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Saran bagi perawat atau penderita diabetes melitus terapi relaksasi otot progresif dapat digunakan sebagai terapi non farmakologis untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. <br>Kata kunci: Diabetes mellitus; Relaksasi Otot Progresif</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/772Literatur Review : Hubungan Pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Dengan Kelancaran Pengeluaran Asi2021-12-07T02:43:48+00:00Dewi Solekhadewisolekha275@gmail.comEmi Nurlaeladewisolekha275@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The infant mortality rate in Indonesia is still high at 24 per 100 live births. One of the causes is infection. Infection can by prevented by controling breast milk because breast milk contains colostrum which is able to maintain the baby’s immune system. The introduction of breastfeeding begins with early initiation of breastfeeding. The coverage of newsborn in Indonesia in 2019 who received early intiation of breastfeeding was 75,58%.The purpose of this study was to determine the between early initiation of breastfeeding and the smooth production of breast milk throught the Literature Review.This reserch is a quantitive research through Literature Review. The articles were obtained from three articles from articles from Garuda Portal which is a critical review of the JBI instrument written by The Joanna Briggs Institute. The results of this study indicate a relationship between the provion of early intitiation og breastfeeding with the smooth discharge of breast milk with p value <0,05 (0,000-0,029).There is a corelation between the previsions of early initiation of breastfeeding the smoothness is producing breast milk.</em><br><em>Keywords :giving early initiation of breastfeeding ( IMD), breast milk flow</em></p> <p>Abstrak<br>Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi yaitu 24 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya yaitu infeksi. Infeksi dapat dicegah dengan pengendalian ASI karena didalam ASI mengandung kolostrum yang mampu menjaga daya tahan tubuh bayi. Pengenalan Asi dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD).Cakupan bayi baru lahir di Indonesia pada tahun 2019 yang mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini ( IMD) yaitu 75,58. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian Inisiasi Menyusu Dini dengan kelancaran Pengeluaran ASI melalui Literatur Review. Penelitian ini merupakan Penelitian kuantitatif melalui Literature Review. Artikel didapatkan dari Searh Ergine Google scholar tiga dan Portal Garuda dua telaah kritis instrument JBI The Joanna Briggs Institute .Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pemberian inisiasi menyusu dini (IMD) dengan kelancaran pengeluaran ASI dengan p value<0,05 (0,000-0,029).Terdapat hubungan antara pemberian inisiasi menyusu dini (IMD) dengan kelancaran pengeluaran ASI.<br>Kata kunci: Pemberian IMD ; Kelancaran Pengeluaran ASI.</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/773Penerapan Terapi Bermain Lego Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Resiko Gangguan Perkembangan 2021-12-07T02:47:45+00:00N Nabilanabilapml04072000@gmail.comSiti Rofiqohnabilapml04072000@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Psychomotor skills are one of the developing chilg’s abilities that involve certain organs and muscles and requre well coordination. The purpose of this study is to describe the application of lego play therapy in improving psychomotor development in preschool-aged children who are at risk of developmental disorders participated in this study. The Developmenta Pre-Screening Questionnaire (KPSP) was used to assessthe psychomotor skills. The result show that KPSP value before the intervetion in both participant were 5 and 7. After the intervetion the values were increase to be 10 and 12. These result proved that lego play therapy can improve psychomotor development among preschool-aged chilidren who are at risk of devolpmenental disorders. Moreover nurses are strongly suggest to implement legp play therapy as an alternative intrvetion to improve psychomotor developmental in preschool-aged children.</em><br><em>Keywords: Lego Play Therapy, Preschool Age, Psychomotor Development</em></p> <p>Abstrak<br>Motorik halus merupakan salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil dan memerlukan koordinasi yang cermat. Tujuan penulisan ini menggambarkan penerapan terapi bermain lego dalam meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode deskriptif dengan subyek dua pasien anak usia prasekolah yang mengalami resiko gangguan perkembangan. Alat ukur menggunakan lembar observasi yang mengacu pada Kuisioner PraSkrining Perkembangan (KPSP). Hasil menunjukkan sebelum intervensi nilai observasi perkembangan motorik halus pada kasus satu yaitu 5 dan pada kasus dua yaitu 7. Setelah dilakukan intervensi nilai observasi kasus satu meningkat menjadi 10, sedangkan pada kasus dua meningkat menjadi 12. Kesimpulan bahwa terapi bermain lego membantu meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah yang mengalami resiko gangguan perkembangan. Diharapkan perawat menjadikan terapi bermain lego sebagai salah satu alternative tindakan untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak prasekolah.<br>Kata kunci : TerapiBermain Lego; Motorikhalus; UsiaPrasekolah</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/774Analisis Kadar Kalium Sorbat Dalam Minuman Ringan Yang Dijual Bebas Di Kabupaten Pekalongan Dengan Metode Hplc 2021-12-07T02:51:16+00:00Diana Safitriwirsti.kharis@gmail.comW Wirastiwirasti.kharis@gmail.comKhusna Santika Rahmasariwirasti.kharis@gmail.comS Slametwirasti.kharis@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Potassium sorbate is one type of preservative that is often added in soft drinks. The addition is to inhibit and prevent the process of fermentation, acidification or other forms of destruction, or is an ingredient that can protect food from spoilage. The purpose of this study was to analyze the content of potassium preservatives in soft drink samples and to determine whether the levels of potassium sorbate in soft drinks were in accordance with the standards set by BPOM RI Number 36 of 2013 concerning the maximum limit for the use of food additives potassium sorbate which is 25 mg /kg body weight. The methods used in this research are qualitative and quantitative methods. The qualitative analysis used is the Color Test Method. The quantitative analysis used is High Performance Liquid Chromatography (HPLC) with methanol acetonitril as the mobile phase. The results obtained from the color test of the sample change the color of the sample to pink according to the comparison color while the HPLC results obtained that the sample content is calculated in each total volume, namely M1 = 0.051 mg/kg BW, M2 = 0.226 mg/kg BW, M3 = 0.209 mg/kg BW, M4 = 0.103 mg/kg BW, M5 = 0.322 mg/kg BW, M6 = 0.150 mg/kg BW, M7 = 0.173 mg/kg BW, M8 = 0.127 mg/kg BW, M9 = 0.195 mg /kg BW, M10 = 0.185 mg/kg BW, M11 = 0.107 mg/kg BW and M12 = 0.174 mg/kg BW. It can be said that samples M1 to M12 meet the requirements for potassium sorbate levels set by BPOM RI Number 36 of 2013.</em><br><em>Keywords: soft drinks, potassium sorbate, preservatives, content analysis, HPLC.</em></p> <p>Abstrak<br>Kalium sorbat adalah salah satu jenis zat pengawet yang sering ditambahkan dalam minuman ringan. Penambahan tersebut untuk menghambat dan mencegah proses fermentasi, pengasaman atau bentuk perusakan lainnya, atau merupakan bahan yang dapat melindungi pangan dari pembusukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan pengawet kalium sorbatdalam sampel minuman ringan dan untuk mengetahui apakah kadar kalium sorbatdalam minuman ringan sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh BPOM RI Nomor 36 Tahun 2013 tentang batas maksimal penggunaan bahan tambahan pangan kalium sorbatyaitu sebesar 25mg/kg berat badan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yang digunakan yaitu Metode Uji Warna. Analisis kuantitatif yang digunakan yaitu High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dengan fase gerak metanol asetonitril. Hasil yang diperoleh dari uji warna terjadi perubahan warna sampel menjadi berwarna merah muda sesuai dengan warna pembanding sedangkan dengan hasil HPLC diperoleh kadar sampel yang dihitung dalam tiap jumlah total volume sampel yaitu M1 = 0,051 mg/kg BB, M2 = 0,226 mg/kg BB, M3 = 0,209 mg/kg BB, M4 = 0,103 mg/kg BB, M5 = 0,322 mg/kg BB, M6 = 0,150 mg/kg BB, M7 = 0,173 mg/kg BB, M8 = 0,127 mg/kg BB, M9 = 0,195 mg/kg BB, M10 = 0,185 mg/kg BB, M11 = 0,107 mg/kg BB dan M12 = 0,174 mg/kg BB. Dapat disimpulkan bahwa sampel M1 sampai M12 memenuhi persyaratan kadar kalium sorbatyang ditetapkan oleh BPOM RI Nomor 36 Tahun 2013.<br>Kata Kunci: minuman ringan, kalium sorbat, pengawet, analisis kadar, HPLC.</p> <p> </p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/775The Correlation Between Stress And Hypertension In Society2021-12-07T02:55:53+00:00Azmiati Fuadinaazmiati9669@gmail.comMokhamad Arifinazmiati9669@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is a disease of high blodd pressure in which the blooad pressure in the arteries exceeds normal limits. It is caused by various factors, such as increasing age, stress, unhealthy consumtion patterns, obesity, and jeredity. Stress is physical and psychological pressure that occurs on oneself and take place continuously. This literature review aimed determine the correlation between stress and hypertension in the community. The method used in teh study was a literature review, by accessing the Google Scholar and PubMed databases using the keywords “Stress” AND “Hypertension” AND “Society”. Participants in this study were public from young adults, middle adults, and old adults who had a P-Value of 0,000. The results of this study indicated that there was a relationship between stress and hypertension in the community, seen from the five articles that experienced stress as many as 204 respondents and had hypertension as much as 82%. This is a correlation between stress and hypertension in the community. It is hoped that it can provide further nursing intervensions in overcoming stress and hypertension problems in the community.</em><br><em>Keywords: Stress; Hypertension; Public.</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi adalah penyakit darah tinggi dimana tekanan darah dalam arteri melebihi batas normal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bertambahnya usiam stres, pola konsumsi yang tidak sehat, kegemukan, dan keturunan. Stres adalah suatu tekanan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri dan berlangsung secara terus menerus. Literature Review ini yaitu untuk mengetahui hubungan stres dengan hipertensi pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan mengakses database Google Scholar dan Pubmed dengan menggunakan kata kunci “Stres” AND “Hipertensi” AND “Masyarakat”. Partisipan pada studi ini adalah masyarakat dari usia dewasa muda, dewasa menengah, dan dewasa tua yang didapatkan P-Value 0,000, diperoleh dengan menggunakan metode melalui cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan stres dengan hipertensi pada masyarakat, dilihat dari kelima artikel yang mengalami stres sebanyak 204 responden dan mengalami hipertensi sebanyak 82%. Hasil penelitian ini diketahui ada hubungan stres dengan hipertensi pada masyarakat, diharapkan dapat memberikan intervensi keperawatan lebih lanjut dalam mengatasi masalah stres dan hipertensi pada masyarakat.<br>Kata kunci: Stres1; Hipertensi; Masyarakat</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/776PKM Kelompok Kader Dan Ibu Balita Dalam Germas Ceting (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting) Sebagai Upaya Pencegahan Balita Stunting 2021-12-07T03:14:22+00:00Endang Susilowatiesusilowati@unissula.ac.idEndang Suraniesusilowati@unissula.ac.idIsna Hudayaesusilowati@unissula.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>The incidence of stunting in children can cause the low quality of a country's Human Resources (HR). Stunting causes poor cognitive abilities, low productivity, and increased risk of disease resulting in long-term losses for the Indonesian economy. Stunting also has other long-term impacts, namely the risk of suffering from chronic diseases such as diabetes mellitus (DM), coronary heart disease, hypertension, cancer, and stroke. Community participation is needed in the government's efforts to tackle stunting. Community behavior problems that are factors that cause stunting include 1) Lack of environmental hygiene 2) Lack of knowledge of mothers about health and nutrition 3) Busy parents 4) Poverty. GERMAS CETING (Community Movement to Prevent Stunting) is a community movement that is carried out jointly and continuously in order to increase public awareness in stunting prevention efforts with the main target of the entire community being Cadres, pregnant women and mothers of toddlers and other potential groups by integrating all specific interventions and interventions. sensitive. The purpose of this activity is to increase the knowledge of cadres and mothers of toddlers about stunting and to improve the skills of cadres and mothers of toddlers in making additional food according to the child's age. The implementation method used is problem identification, determining problem solving framework, conducting pre test, providing Health Education and training, conducting post test. There was an increase in mother's knowledge about exclusive breastfeeding, MP-ASI and PHBS. The results of the analysis are known p value 0.000. </em><br><em>Keywords: Germas; ceting; cadres; mother of toddlers</em></p> <p>Abstrak<br>Kejadian stunting pada anak dapat menyebabkan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara. Keadaan Stunting menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, rendahnya produktivitas, serta meningkatnya risiko penyakit mengakibatkan kerugian jangka panjang bagi ekonomi Indonesia. Stunting juga menimbulkan dampak jangka panjang yang lain yaitu berisiko menderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM), jantung koroner, hipertensi, kanker, dan stroke. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam dalam upaya pemerintah untuk penanggulangan stunting. Masalah perilaku masyarakat yang menjadi faktor penyebab stunting antara lain 1) Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan 2) Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi 3) Kesibukan orangtua 4) Kemiskinan. GERMAS CETING (Gerakan masyarakat cegah stunting) merupakan gerakan masyarakat yang dilakukan secara bersama dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dengan sasaran seluruh masyarakat utamanya adalah Kader, ibu hamil dan ibu balita serta kelompok potensial lainnya dengan mengintegrasikan seluruh intervensi spesifik dan intervensi sensitive. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan kader dan ibu balita tentang Stunting serta Meningkatkan ketrampilan kader dan ibu balita dalam pembuatan makanan tambahan sesuai dengan usia anak. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah identifikasi masalah, menentukan kerangka pemecahan masalah, melakukan pre test, memberikan Pendidikan Kesehatan dan pelatihan, melakukan pos test. Terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, MP-ASI dan PHBS. Hasil Analisa diketahui p value 0.000. <br>Kata kunci: Germas; ceting;kader;ibubalita</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/777Literature Review : Penerapan Teknik Pernafasan Buteyko Terhadap Penurunan Frekuensi Kekambuhan Asma Pada Pasien Asma Bronkhial 2021-12-07T03:19:26+00:00Pratika Oktania Salsabilapratikasalsabila3@gmail.comFirman Faradisipratikasalsabila3@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the non-pharmacological therapies to reduce the frequency of asthma recurrence is the Buteyko breathing technique. The study aimed to describe the application of the Buteyko breating technique in asthmatic patients. The study applied Literature Review design. Three articles were obtained from google scolar website, with the keywords “Bronchial Asthma,” “Asthma Recurrence,” and “Buteyko Breathing Technique”. All these three articles were fulltext articles, published in 2014-2021. The result of the Literature Review of the two articles, based on the average value bevore the intervention was 2,74 and after the intervention was 1,66 and one of the articles did not explain the avarge value. The study approved that Buteyko Breathing Technique can be an alternative intervention to reduce the frequency of asthmatic patients. Furthermore, healthcare providers were suggest to educate their patients to do so.</em><br><em>Keywords: Asthma Recurrence, Asthmatic Patient, Buteyko Breathing Technique</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi non farmakologis untuk menurunkan frekuensi kekambuhan Asma adalah teknik pernafasan Buteyko. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teknik pernafasan Buteyko pada pasien Asma berdasarkan Literatur Review. Desain Karya Tulis Ilmiah berupa Literatur Review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman jurnal google scolar dengan kata kunci “Asma Bronkhial,” “Kekambuhan Asma,” dan “Teknik Pernafasan Buteyko” berupa artikel fulltex, terbit tahun 2014-2021. Hasil Literatur Review dari kedua artikel berdasarkan nilai rata-rata sebelum intervensi yaitu 2,74 dan sesudah intervensi menjadi 1,66 dan salah satu artikel tidak menjelaskan nilai rata-rata. Kesimpulannya adalah teknik pernafasan Buteyko dapat menurunkan frekuensi kekambuhan asma pada pasien asma. Saran bagi tenaga kesehatan hendaknya mengedukasi tentang teknik pernafasan Buteyko sebagai alternatif untuk menurunkan frekuensi kekambuhan asma pada pasien asma.<br>Kata kunci: Asma Bronkhial, Kekambuhan Asma, dan Teknik Pernafasan Buteyko</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/778The Relationship Between The Level Of Knowledge On The Use Of Penicillin Antibiotics In Patients With Ari In Outpatient Installations At The Kesesi Health Center In 20212021-12-07T03:23:35+00:00Anissa Salsabilbellasalsabil780@gmail.comYulian Wahyu Permadibellasalsabil780@gmail.comAinun Muthoharohbellasalsabil780@gmail.comWulan Agustin Ningrumbellasalsabil780@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Inappropriate use of antibiotics has resulted in antibiotic resistance. One of the phenomena that supports this phenomenon is the lack of knowledge about patient compliance in the use of antibiotics. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and adherence to the use of penicillin antibiotics in patients with ARI in the Outpatient Installation at the Kesesi Health Center in 2021. Analytic research method with cross sectional approach with quantitative research type with non-probability sampling using purposive sampling method. a sample of 136 adult respondents diagnosed with ARI with antibiotic therapy. Data collection by questionnaire. Correlation data using Spearman Rho test. The results showed that the data was not significant between the use of antibiotics and adherence to taking medication with a P value of 0.286 (<0.05). The results of high antibiotic consumption compliance with sufficient knowledge results are expected for respondents and pharmaceutical staff to improve communication, information and education (KIE) to respondents who receive antibiotic prescriptions.</em><br><em>Keywords: Penicillin Antibiotics, ARI, Compliance, Knowledge, Public Health Center</em></p> <p>Abstrak<br>Penggunaan antibiotik yang tidak tepat telah mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Salah satu fenomena yang mendukung fenomena ini adalah kurangnya tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan dalam penggunaan antibiotik penisilin pada pasien ISPA Instalasi Rawat Jalan di Puskesmas Kesesi Tahun 2021. Metode penelitian analytic dengan pendekatan cross sectional dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pengambilan sampel non-probability sampling menggunakan cara purposive sampling dengan sampel sebanyak 136 responden dewasa yang terdiagnosa ISPA dengan terapi antibiotik. Pengumpulan data dengan kuesioner. Data korelasi menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukan data tidak signifikan antara penggunaan antibiotic dengan kepatuhan konsumsi minum obat dengan nilai P value 0,286 (<0,05). Hasil kepatuhan konsumsi antibiotik yang tinggi dengan hasil pengtahuan yang cukup diharapkan kepada responden dan tenaga kefarmasian harus ditingkatkan mengenai komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada responden yang menerima resep antibiotik.<br>Kata kunci: Antibiotik Penisilin; ISPA; kepatuhan; pengetahuan; puskesmas</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/779Deteksi Transmisi Transovarial Virus Dengue PadaAedes AegyptiPada Wilayah Endemis Kota Pontianak2021-12-07T03:28:13+00:00Malik Saepudinmalik_saepudin@yahoo.co.idHeru Subaris Kasjonomalik_saepudin@yahoo.co.idM Martinimalik_saepudin@yahoo.co.id<p><em>Abstract</em><br><em>Dengue virus is highly pathogenic in humans and spreads rapidly through Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. More than half a billion people from 100 countries in the world are at serious risk of dengue virus infection. The purpose of this study was to prove the existence of transovarial transmission of dengue virus in Aedes aegypti mosquitoes with a transovarial transmission index (TTI) in endemic areas in Pontianak, West Kalimantan. This research method is descriptive observational with a cross-sectional study. The results of the Microscopic Examination of Head Squash Preparations on the Aedes aegypti mosquito, showed the Transovarial Transmission Index in Batulayang Village was 39.60% higher, compared to Sungai Jawi Village, which was 29.30%, but both were still lower than ITT in 2012. The results of the Aedes mosquito examination aegypti using the Polymerase Chain Reaction Transcription Reaction (PCR-TR) method found the dengue virus strain. The conclusion of this study proves that the transovarial transmission of dengue virus in Aedes aegypti mosquitoes in Sungai Jawi Village is 29.30% lower than in Batulayang Village by 39.60%, and the dengue virus serotype, DENV-3, has been found.</em><br><em>Keywords: transovarial transmission; dengue virus; Aedes aegypti</em></p> <p>Abstrak<br>Virus Dengue sangat patogen pada manusia dan menyebar dengan cepat melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Lebih dari setengah miliar penduduk dari 100 negara di dunia berada pada risiko serius infeksi virus dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya penularan virus dengue transovarial pada nyamuk Aedes aegypti dengan indeks transmisi transovarial (TTI) di daerah Endemis di Pontianak, Kalimantan Barat. Metode penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan studi potong lintang. Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Sediaan Head Squash pada nyamuk Aedes aegypti, menunjukan Indeks Transmisi Transovarial pada Kelurahan Batulayang lebih tinggi yaitu 39,60%, dibandingkan dengan Kelurahan Sungai Jawi yaitu 29,30%, tetapi keduanya masih lebih rendah dibandingkan ITT pada Tahun 2012. Hasil pemeriksaan nyamuk Aedes aegypti dengan metode Polymerase Chain Reaction Transcription Reaction(PCR-TR) ditemukan strain virus Dengue-3. Kesimpulan penelitian ini membuktikan adanya transmisi transovarial virus dengue pada nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Sungai Jawi sebesar 29,30% lebih rendah dibandingkan di kelurahan Batulayang sebesar 39,60%, serta berhasil ditemukan serotipe virus Dengue yaitu DENV-3.<br>Kata Kunci : transmisi transovarial; virus dengue; Aedes aegypti</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/780Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pasien Post Operasi Appendiktomi: Literature Review2021-12-07T03:32:01+00:00Octaviana Wafaoctawafa20@gmail.comFirman Faradisioctawafa20@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahoctawafa20@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Grip Finger relaxation is one of the non-pharmacological intervention to reduce pain in post appendectomy patients. The purpose of this study was to describe the application of grip finger relaxation techniques on reducing pain in post appendectomy patients. The design of this scientific paper is a literature review with three articles taken from the Google Scholar page. the keywords used are "Finger grip relaxation" and "Post appendectomy surgery". The article selection category is fulltex, published in 2011-2020. Analysis of the characteristics of the respondents showed from the three articles, the number of respondents was 61, most of them (59.6%) were male, 64.7% aged 20-55 years. The mean pain scores before and after the intervention was 5.5 and 2.2. The grip finger relaxation technique proved can reduce pain intensity in post appendectomy patients. In line with this, nurses can teach their post appendectomy patients to use finger grip relaxation techniques to reduce pain.</em><br><em>Keywords: Appendectomy; grip finger relaxation; pain</em></p> <p>Abstrak <br>Relaksasi genggam jari merupakan salah satu tindakan non farmakalogi untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pasien post operasi appendiktomi berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah ini adalah literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman google scholar. kata kunci yang digunakan adalah “Relaksasi genggam jari” dan “Post operasi appendiktomi”. Kategori pemilihan artikelnya adalah fulltex, terbit tahun 2011-2020. Analisis karakteristik responden menunjukan, dari tiga artikel menunjukkan jumlah responden responden sebesar 61, sebagian besar (59,6%) laki-laki, 64,7% umur 20-55 tahun. Nilai rata-rata nyeri responden sebelum intervensi 5,5 sesudah intervensi 2,2. Kesimpulannya adalah teknik relaksasi genggam jari dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Saran bagi tenaga keperawatan teknik relaksasi genggam jari dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan terhadap penurunan nyeri pasien post operasi appendiktomi.<br>Kata kunci: Appendiktomi; relaksasi genggam jari; nyeri</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/781Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Salep Ekstrak Daun Puring (Codiaeum variegatum (L.) Rumph. Ex A.Juss) Terhadap Bakteri Staphylococus aureus 2021-12-07T03:38:07+00:00Isna Fatimatunnisaslamet93ffua@gmail.comS Slametslamet93ffua@gmail.comSt Rahmatullahslamet93ffua@gmail.comDwi Bagus Pambudislamet93ffua@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Indonesia is one of the rich countries among the plant’s potential medicinal properties is the puring leaf (Codiaem variegatum (L.) Rumph. Ex A.Jus) as an antibacterial. The puring leaves contain flavonoid, steroids, alkaloids, tannins, saponins and fenols. which serve as antibacterial. The use of antibacterial ointments can treat bacterial skin infections. Balm is a half-denser is intended for topical wear on the skin or the mucous membranes. Among the causes of infection is the Staphylococus aureus bacteria. The study aims to test the effectiveness of a suppressive antibacterias, the leaf extract ointment against the Staphylococus aureus bacteria. Extraction methods maceration method use a 96% solution. The research method used was oriental. The extract of the puring leaves used is 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, the negative cotrol of the ointment without the extract and the positive control with the gentamicin ointment. Zone research is inhibiting every single formula. Averag buffer zone on formula 1 6.25 mm, formula 2 7.55 mm, formula 3 9.23 mm and formula 4 11.68 mm. Data acquired by the formation of a clear buffer zone around the commonwealth for 24 hours after treatment. The data was analyzed with one way ANOVA continues the post hoc test (Tukey). The result is that partial extract of puring leave can be made into unguent and effective Staphylocous aureus ATCC 25923</em><br><em>Keywords: Extract of puring leaves; antibacterial; ointment and staphylococus aureus</em></p> <p>Abstrak<br>Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keaneragaman tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan obat, salah satunya yaitu daun puring (Codiaeum variegatum (L.) Rumph. Ex A.Juss) sebagai antibakteri. Daun puring memiliki senyawa flavonoid, steroid, alkaloid, tannin, saponin dan fenol yang berfungsi sebagai antibakteri. Penggunaan salep antibakteri dapat mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Salep merupakan sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antibakteri sediaan salep ekstrak daun puring terhadap bakteri Staphylococus aureus. Metode ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut 96%. Metode penelitian yang digunakan yaitu sumuran. Konsentrasi ekstrak daun puring yang digunakan adalah 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, kontrol negatif yaitu salep tanpa ekstrak dan kontrol positif dengan salep gentamicin. Hasil penelitian zona hambat setiap formula berbeda. Rata-rata zona hambat pada formula 1 6,25 mm, formula 2 7,55 mm, formula 3 9,23 mm dan formula 4 11,68 mm. Data yang diperoleh dengan terbentuknya zona hambat bening di sekeliling sumuran selama 24 jam setelah perlakuan. Data dianalisa dengan one way ANOVA dilanjutkan uji post Hoc (Tukey). Kesimpulannya Ekstrak daun puring bisa dibuat sediaan salep dan ekstrak daun puring efektif terhadap bakteri Staphylococus aureus ATCC 25923<br>Kata Kunci: Ekstrak daun puring; antibakteri; salep dan staphylococus aureus</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/783Gambaran Tingkat Kontrol Asma Pada Pasien Asma: Literature Review2021-12-07T03:56:22+00:00Kurnia Fitrikurniafitri832@gmail.comDian Kartikasarikurniafitri832@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Asthma is an inflammation of the respiratory tract characterized by shortness of breath, coughing, and wheezing. A person with asthma will experience a descreace in physical condition, emotional changes, and changes inactivity. Based on previous research, the number of uncontrolled asthma patients in Persahabatan Hospital is still large. Asthma cannot be cured, but it can be observed using the asthma control test (ACT) to keep asthma under control in the long term. The purpose of this literature review was to describe the level of asthma control in asthmatic patients. The data collection technique used a literature review method of six articels sourced from online databeses with electronic searches on Garuda and Pubmed. The searching process used key words : “ tingkatkontrol” and “ pasienasma”. The English articles that were searched used key word : “ level of control” AND “asthma patients”. The research instrument used was the JBI critical appraisal checklist for cross-sectional.The results of a literature review of six articels showed that the describption of the level of asthma control was mostly uncontrolled. From this literature review, the results obtained were 71 (9,8%) controlled, 234 (32,19%) partially controlled, and 422 (58%) uncontrolled.The results of this literature review show that the level of asthma control in asthmatic patients is not controlled.</em><br><em>Keywords : level of control, asthma patients</em></p> <p>Abstrak<br>Asma merupakan gangguan pada saluran pernafasan yang mengalami inflamasi ditandai dengan sesak nafas, batuk dan mengi. Seseorang dengan asma akan mengalami penurunan kondi sifisik, perubahan emosional, dan perubahan aktivitas. Berdasarkan penelitian sebelumnya jumlah pasienasma yang tidak terkontrol di rumah sakit persahabatan masih banyak. Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat di observasi menggunakan Asthma Control Test (ACT) untuk mempertahankan asma dalam keadaan terkontrol dalam jangka panjang. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat control asma pada pasienasma.Teknik pengumpulan data menggunakan metode literature reviewe nama artikel yang bersumber dari data base online dengan penelusuran elektronik pada Garuda dan Pubmed. Pencarian artikel dengan menggunakan kata kunci : “tingkat kontrol” dan “pasien asma”, sedangkan artikel berbahasa inggris menggunakan kata kunci : “level of control” AND “patients asthma”. Instrumen telaah yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI critical appraisal checklist for cross-sectional. Hasil literature review dari enam artikel didapatkan bahwa gambaran tingkat control asma Sebagian besar tidak terkontrol. Dari literatuyre review ini diperoleh hasil sebanyak 71(9,8%) terkontrol, 234 (32,19%) terkontrol sebagian dan 422 (58%) tidak terkontrol. Hasil penelitian literature review ini menunjukkan bahwa tingkat control asma pada pasien asma adalah tidak terkontrol. <br>Kata kunci: tingkat kontrol, pasien asma</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/784Literature Review : Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pada Pasien Tuberkulosis2021-12-07T04:01:31+00:00M. Khoirul Umammkhoirulumam5@gmail.comI Irnawatimkhoirulumam5@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tuberculosis is the second leading cause of death from infectious diseases in the world. Mycobacterium tuberculosis transmission is influenced by knowledge and attitude factors. A lack of knowledge about tuberculosis will make a bad attitude impact on the success of treatment. This study aims to portray the knowledge and attitudes among tuberculosis patients. This literature review study highlighted five articles obtained from article searches through PubMed and Google Scholar according to inclusion and exclusion criteria with the STROBE as critical appraisal instrumen. Most of the tuberculosis patients of the male were 524 respondents (62%), most of them worked 696 respondents (96.7%), and most of them had basic education 283 respondents (39.66%). In the context of knowledge, most of the respondents (57%) have good knowledge (527 responden). Meanwhile, in terms of attitude, 548 respondents (59.2%) have positive attitudes. The attitude was related to knowledge. The higher the knowledge possessed will to the a good attitude. Ners should give health education to tuberculosis patients to increase their understanding of tuberculosis. As a result, a positive attitud may show in tuberculosis patients</em><br><em>Keywords : Knowledge; Attitude; Tuberculosis</em></p> <p>Abstrak<br>Tuberkulosis merupakan penyebab kedua kematian dari penyakit infeksi di dunia. Penularan Mycrobakterium Tuberculosis dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan sikap. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit tuberkulosis akan menjadikan suatu sikap yang tidak baik sehingga dapat berdampak pada keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap pada pasien tuberkolosis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian melalui literature riview deskriptif dengan pengambilan data 5 artikel yang di dapat dari pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan instrumen critical appraisal strobe. Sebagian besar pasien tuberkulosis dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 524 responden (62%), sebagian besar bekerja 696 responden (96,7%), dan sebagian besar berpendidikan dasar 283 responden (39,66%). Pengetahuan responden sebagian besar 527 responden (57%) memiliki pengetahuan baik,dan sebagian besar 548 responden (59,2%) memiliki sikap positif. Sikap mempengaruhi pengetahuan yang dimilikinya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki akan memberikan kontribusi terhadap terbentuknya sikap yang baik. Perawat senantiasa memebrikan edikusi kepada pada pasien tuberculosis untuk meningkatkan pengetahuan pasien tuberkulosisagar muncul sikap positif pada pasien tuberkulosis.<br>Kata kunci: Pengetahuan; Sikap; Tuberkulosis</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/786Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Kulit Pisang Kapas (Musa paradisiaca Linn). 2021-12-07T04:05:45+00:00D Dananirrohurmatul.apoteker@gmail.comUrmatul Waznahurmatul.apoteker@gmail.comW Wirastiurmatul.apoteker@gmail.comS Slameturmatul.apoteker@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Musa paradisiaca Linn, also known as the banana plant in Indonesia, is a herbaceous plant that belongs to the Musaceaa family. Cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn.) can be used as a wound medicine. For use, it is still simple, namely by applying the inside of the banana peel to the injured body part, and by scraping the banana peel from the inside to bandage the wound. For this reason, it is necessary to develop a dosage form of this cotton banana peel so that it is easier and provides comfort in its use. Purpose: To find out the skin of cotton banana (Musa paradisiaca Linn) is formulated in cream preparations. The method in this study was experimental, the sample was extracted by maceration using 96% ethanol as solvent. The viscous extract obtained was used at concentrations of 0.08%, 0.10%, and 0.12%. The results showed that cotton banana peel extract (Musa paradisiaca Linn) could be made as a cream and fulfilled the physical evaluation of the preparation. The results of the homogeneity test were that the preparations were made homogeneous, the pH of the cream was obtained at pH 5-7 still fulfilling the skin pH range of 4-7, the adhesion test results obtained more than 5 seconds, the dispersion test results obtained 6-7 cm, the viscosity test at formula I is 3564 – 4253 cPas, Formula II is 4042 – 4746 cPas, Formula III is 4466 – 5254 cPas. The conclusion of this study, the formulation of the ethanol extract cream of cotton banana peel (Musa paradisiaca Linn) met the requirements for physical evaluation of the preparation including homogeneity test, pH test, organoleptic test, dispersibility test, adhesion test, viscosity test and stability test.</em><br><em>Keywords: Formulation, banana peel, cream, evaluation.</em></p> <p>Abstrak<br>Musa paradisiaca Linn atau dikenal dengan nama tumbuhan pisang di Indonesia adalah tumbuhan herba yang termasuk dalam keluarga Musaceaa. Kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn.) dapat digunakan sebagai obat luka. Untuk penggunaan masih sederhana yaitu dengan mengoleskan bagian dalam dari kulit buah pisang pada bagian tubuh yang luka, dan dengan cara mengorek kulit buah pisang dari dalam untuk membalut luka. Untuk itu perlu adanya pengembangan bentuk sediaan dari kulit pisang kapas ini sehingga lebih memudahkan dan memberikan kenyamanan dalam penggunaannya. Tujuan Untuk mengetahui kulit buah pisang kapas (Musa paradisiaca Linn) diformulasikan dalam sediaan krim. Metode pada penelitian ini dilakukan secara eksprimental, sampel di ekstraksi dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kental yang diperoleh digunakan pada konsentrasi 0.08%, 0.10%, dan 0.12%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang kapas (Musa paradisiaca Linn) dapat dibuat sebagai krim dan memenuhi evaluasi fisik sediaan. Hasil uji homogenitas bahwa sediaan yang dibuat homogen, pH krim diperoleh pH 5-7 masih memenuhi kisaran pH kulit 4-7, uji daya lekat hasil yang diperoleh lebih dari 5 detik, uji daya sebar hasil yang diperoleh 6 – 7 cm, uji viskositas pada formula I yaitu 3564 – 4253 cPas, Formula II yaitu 4042 – 4746 cPas, Formula III yaitu 4466 – 5254 cPas. Kesimpulan pada penelitian ini, formulasi sediaan krim ekstrak etanol kulit pisang kapas (Musa paradisiaca Linn) memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan meliputi uji homogenitas , uji pH, uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas dan uji stabilias.<br>Kata kunci: Formulasi, kulit pisang, krim, evaluasi. </p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/788Literature Review: Penerapan Penyuluhan Asi Eksklusif Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil2021-12-07T04:13:21+00:00Amanda Ilmi Muskhafifikes@umpp.ac.idI Isytiarohfikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Exclusive breastfeeding is the best important for infants and natural food. Without any other additional food, breast milk can provide sufficient nutrition for 0-6 months old infant especially for primigravida mothers who do not have experience in breastfeeding so it is necessary to provide health education about exclusive breastfeeding so that the knowledge and attitudes of primigravida pregnant women are good. The scientific report was written to show the improvement of pregnant women’s knowledge and attitudes towards exclusive breastfeeding after being given counseling, based on a literature review. The results showed that the respondent, knowledge and attitude after the intervention were improved to 83,33% and 87%. In conclusion, health counceling could increase knowledge and attitude of pregnant women.</em><br><em>Keywords: Exclusive breastfeeding; Pregnant women; Knowledge; Attitude</em></p> <p>Abstrak<br>Pemberian ASI Eksklusif sangat penting untuk bayi dan juga mempunyai sifat alami. Bayi berusia 0-6 bulan cukup dengan ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman yang lain khususnya pada ibu primigravida yang belum mempunyai pengalaman dalam memberikan ASI sehingga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif agar pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida baik. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang ASI Eksklusif setelah dilakukan penyuluhan berdasarkan literature review. Hasil dari ketiga artikel menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap sebelum intervensi dan sesudah intervensi dengan hasil pengetahuan baik sebesar 83,3% dan memilki sikap positif sebesar 87%. Simpulanya adalah penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil. <br>Kata kunci: ASI eksklusif; Ibu hamil; Pengetahuan; Sikap </p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/789Literature Review : Penerapan Terapi Musik Klasik Dalam Menurunkan Nyeri Pada Pasien Kanker2021-12-07T04:16:11+00:00Dian Arum Puspitarinidianarumpuspitarini02@gmail.comTri Sakti Wirotomodianarumpuspitarini02@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Cancer is a malignant disease caused by the growth of abnormal body cells and causes tissue damage that can cause pain. One therapy that can be used to cut pain is classical music therapy. The purpose of this scientific paper is to describe the application of classical music therapy in reducing pain in cancer patients. The writing method uses a literature review of three articles obtained from Google Scholar with the keywords “cancer”, “pain”, and “classical music therapy”, in the form of full text articles published in 2014-2020. The results of the literature review from the three articles showed that the average pain before being given classical music therapy was 5.23 and after being given classical music therapy the average pain was 3.82 with a p value < 0.05. Therefore, it can be concluded that classical music therapy can reduce pain of cancer patients. This result can be used as a consideration for the nurses to apply classical music therapy to cancer patients who experience pain.</em><br><em>Keywords:Cancer; Pain; Classical Music Therapy.</em></p> <p>Abstrak<br>Kanker adalah penyakit ganas yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal serta menyebabkan kerusakan jaringan sehingga dapat menimbulkan nyeri. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah terapi musik klasik. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik klasik dalam menurunkan nyeri pada pasien kanker. Metode penulisan menggunakan literature review dari tiga artikel yang didapatkan dari google scholar dengan kata kunci “kanker”, “nyeri”, dan “terapi musik klasik”, berupa artikel fulltex terbit tahun 2014-2020. Hasil literature review dari ketiga artikel menunjukkan rata-rata nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik 5,23 dan setelah diberikan terapi musik klasik rata-rata nyeri menjadi 3,82 dengan p value < 0,05. Simpulan dari literature review ini menunjukkan bahwa terapi musik klasik dapat menurunkan nyeri pada pasien kanker. Saran bagi profesi keperawatan dapat menerapkan terapi musik klasik pada pasien kanker yang mengalami nyeri.<br>Kata kunci: Kanker; Nyeri; Terapi Musik Klasik</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/793Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Masker Hidrogel Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis) Dengan Metode BCB2021-12-07T06:25:04+00:00Asri Septianiasriseptiani920@gmail.comW Wirastiasriseptiani920@gmail.comS Slametasriseptiani920@gmail.comUrmatul Waznahasriseptiani920@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Green tea is a plant that contains antioxidants. The content of green tea compounds that act as antioxidants are polyphenols. The addition of natural antioxidants in hydrogel masks has the potential as an alternative to synthetic antioxidants. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of the hydrogel mask preparation of green tea (Camellia sinensis L.) ethanol extract. The method of determining antioxidant activity was carried out by the -Carotene Bleaching (BCB) method. The stability test of the preparation using the cycling test method was carried out for 6 cycles including organoleptic, viscosity, pH, homogeneity tests. The data obtained from the antioxidant activity test is the IC50 value. The IC50 results of the green tea ethanol extract were 27,162 ppm, while the IC50 values for the formulations 1, 2 and 3 were 40,893 ppm, respectively; 35,348 ppm; and 32,270 ppm. The results of the stability test showed that the preparation was stable from the parameters of viscosity, pH and homogeneity but not stable from the organoleptic parameters because there was a color change in the preparation containing the extract after the cycling test process. In conclusion, both extracts and hydrogel mask preparations contain high antioxidants with relatively stable dosage forms.</em><br><em>Keywords: Green Tea, Antioxidants, Hydrogel Mask, -Carotene Bleaching (BCB), IC50.</em></p> <p>Abstrak<br>Teh hijau merupakan salah satu tanaman yang mengandung antioksidan. Kandungan senyawa teh hijau yang berperan sebagai antioksidan adalah polifenol. Penambahan antioksidan alami pada masker hidrogel berpotensi sebagai alternatif pengganti antioksidan sintetis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan sediaan masker hidrogel ekstrak etanol teh hijau (Camellia sinensis L.). Metode penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode β-Carotene Bleaching (BCB). Pengujian stabilitas sediaan dengan metode cycling test dilakukan sebanyak 6 siklus meliputi uji organoleptik, viskositas, pH, homogenitas. Data yang diperoleh dari uji aktivitas antioksidan berupa nilai IC50. Hasil IC50 ekstrak etanol teh hijau sebesar 27,162 ppm, sedangkan pada sediaan menunjukan nilai IC50 berturut-turut dari formulasi 1, 2 dan 3 sebesar 40,893 ppm; 35,348 ppm; dan 32,270 ppm. Hasil uji stabilitas menunjukkan sediaan stabil dari parameter viskositas, pH dan homogenitas tetapi tidak stabil dari parameter organoleptik karena terjadi perubahan warna pada sediaan yang mengandung ekstrak setelah proses cycling test. Kesimpulannya ekstrak maupun sediaan masker hidrogel mengandung antioksidan tinggi dengan bentuk sediaan relatif stabil.<br>Kata kunci:Teh Hijau; Antioksidan; Masker Hidrogel; β-Carotene Bleaching (BCB);IC50.</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/794Literature Review: Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Gastritis2021-12-07T07:01:27+00:00Vivi Umarohviviumaroh8@gmail.comBenny Arief Sulistyantoviviumaroh8@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gastritis is an inflammation that occurs in the gastric mucosa that is acute, chronic, diffuse or local, with characteristics of anorexia, feeling of bloating, discomfort in the epigastrium, nausea and vomiting. Gastritis pain is described as a burning sensation. Pain can be treated with non-pharmacological therapy, namely guided imagery therapy. Guided imagery is an imagination that is specifically designed to achieve a positive effect by imagining fun things that will make the musclesmore relaxed and the response to the image will be clearer. The purpose of this study was to determine the effect of guided imagery therapy in reducing pain. The researched method was a literature review from a database that had been determined used the keywords gastritis, guided imagery, and pain. The result obtained after a literature review was carried out on the three articles showed that the guided imagery therapy had significant effect on relieving gastric pain.. In conclusion, guided imagery therapy can reduce pain in gastritis gastritis patients. Suggestions for nurses to be able to apply guided imagery therapy to reduce pain in gastritis patients.</em><br><em>Keyword: Gastritis, Guided Imagery, Pain</em></p> <p>Abstrak<br>Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, terasa begah, ketidaknyamanan pada epigastrium, mual serta muntah. Nyeri gastritis digambarkan seperti rasa panas yang mengganggu. Nyeri dapat ditangani dengan terapi non farmakologi yaitu terapi guided Imagery. Guided imagery adalah imajinasi yang dirancang khusus untuk mencapai efek positif yang dilakukan dengan cara membayangkan hal-hal yang menyenangkan yang akan membuat otot-otot lebih rileks dan respon terhadap bayangan akan semakin jelas. Tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui pengaruh terapi guided imagery dalam menurunkan nyeri. Metode penelitian ini yaitu literature review dari 3 artikel melalui database yang telah ditentukan dengan menggunakan kata kunci Gastritis, Guided Imagery, Nyeri. Hasil yang didapat setelah dilakukan literature review pada ketiga artikel menunjukan terjadi pengaruh terapi guided imageryterhadap penurunan nyeri pada pasien gastritis. Simpulan terapi guided imagery dapat menurunkan nyeri pada pasien gastritis. Saran kepada perawat agar mampu menerapkan terapi guided imagery untuk menurunkan nyeri pada pasien gastritis.<br>Kata kunci: Gastritis; guided Imagery; nyeri</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/795Penetapan Kadar Metilparaben dalam Sediaan Krim Wajah yang Beredar di Kabupaten Pekalongan dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC)2021-12-07T07:12:33+00:00Mujtahida Rokhaitun Nikmahkhusnasantika@gmail.comKhusna Santika Rahmasarikhusnasantika@gmail.comW Wirastikhusnasantika@gmail.comS Slametkhusnasantika@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Methylparaben is a preservative that is often added in cosmetic preparations. The addition of methylparaben in cosmetics aims to protect the preparation from fungus so that cosmetic preparations are not easily damaged. The side effects of using methylparaben in the long term are irritation, allergic reactions, inflammation, and skin dermatitis. The purpose of this research was to analyze the content of methylparaben and determine the concentrationof metil paraben in the face cream samples. The qualitative test used Thin Layer Chromatography (TLC) method, mobile phases used were chloroform and methanol (9:1). Quantitative test used High Performance Liquid Chromatography (HPLC) method with methanol and aquabides as mobile phases (6:4). The results obtained in TLC are the sample Rf value is not much different from the standard Rf value, the standard Rf value is 0.60. Of the 10 samples analyzed, 8 spots appeared on samples 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, and 10 with an Rf value of 0.58, respectively; 0.57; 0.58; 0.57; 0.57; 0.57; 0.58; and 0.60. In the HPLC analysis, it was obtained that the sample levels in samples 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, and 10 were 0.33%, respectively; 0.30%; 1.21%; 0.29%; 0.52%; 0.44%; 0.41% and 1.14%. Samples 3 and 10 are not safe to use.</em><br><em>Keywords: determination; face cream; preservative; methylparaben; HPLC.</em></p> <p>Abstrak<br>Metilparaben adalah zat pengawet yang sering ditambahkan dalam sediaan kosmetik. Penambahan metilparaben dalam kosmetik bertujuan untuk menjaga sediaan agar terhindar dari jamur sehingga sediaan kosmetik tidak cepat rusak. Efek samping penggunaan metilparaben dalam jangka panjang yaitu dapat menimbulkan iritasi, reaksi alergi, inflamasi, dan dermatitis kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan metilparaben dan mengetahui kadar metil paraben dalam sampel krim wajah. Pengujian secara kualitatif menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), fase gerak yang digunakan yaitu kloroform dan metanol (9:1). Pengujian secara kuantitatif menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dengan fase gerak metanol dan aquabides (6:4).Hasil yang diperoleh pada KLT yaitu nilai Rf sampel tidak jauh berbeda dengan nilai Rf standar, nilai Rf standar sebesar 0,60. Dari 10 sampel yang dianalisis yaitu muncul 8 bercak pada sampel 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, dan 10 dengan nilai Rf berturut-turut yaitu sebesar 0,58; 0,57; 0,58; 0,57; 0,57; 0,57; 0,58; dan 0,60. Pada analisis HPLC diperoleh kadar sampel yaitu pada sampel 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, dan 10 secara berturut-turut sebesar 0,33%; 0,30%; 1,21%; 0,29%; 0,52%; 0,44%; 0,41% dan 1,14%. Sampel 3 dan 10 tidak aman untuk digunakan.<br>Kata kunci: penetapan; krim wajah; pengawet; metilparaben; HPLC.</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/796Gambaran Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II 2021-12-07T07:29:53+00:00Regina Merdekari Rizki Anandareginamerdekari017@gmail.comDafid Arifiyanto reginamerdekari017@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes Mellitus is a group of metaboloc disoreders with sysptoms of increased blood sugar levels(hyperglycaemia) which results in damages to insulin secretion, insulin secretion,insulin activity, or both wrong behaviour ina diabetic diet will make blood sugar levels unstable and will have an impact in patients health problems. This study aimed to describe compliance in patients with type 2 diabetes mellitus through a literature review. The method used in the literature review wa to search for articles from 2011-2021 through NCBI searchles and the Garuda Portal. The searching results were obtained in the from of full text and pdf,rhen reviewed by using the strobe instrument,extracted then discussed, and concluded. The results of a literature review of 5 articles showed that there was an effect of dietary compliancr in patients with diabetes mellitus with results. Dietary adherence of diabetes patients was 324 respondents (58%) non-adherence and 235 respondents (42%) obedient in dientary compliance in type 2 diabetes mellitus patients. It can be concluded thet non-adherence diabetic patients can experience unstable blood sugar levels. Nurses should be able to increase the understanding of the importance of dietary compliance for patients with diabetes mellitus.</em><br><em>Keywords: Compliance, Diet, Diabetes Mellitus.</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes melitus merupakan sekumpulan hambatan metabolik dengan gejala peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang berdampak kerusakan sekresi insulin,aktivitas insulin, atau keduanya. Perilaku yang salah dalam diet diabetes akan menjadikan kadar gula darah tidak stabil dan akan berdampak pada gangguan kesehatan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus tipe 2 melalui literatur review. Metode yang digunakan dalam literature review adalah mencari artikel tahun 2011-2021 melalui penelusuran Ncbi dan Portal Garuda. Hasil pencarian yang didapatkan berupa fulltext dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan Intrumen strobe, diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa adanya pengaruh terhadap kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus dengan hasil Kepatuhan diet pasien diabetes 324 responden (58%) tidak patuh dan 235 responden (42%) patuh dalam Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita diabetes tidak patuh menjalani diet sehingga kadar gula darah dalam tubuh tidak stabil. Bagi perawat hendaknya dapat meningkatkan pemahaman tentang kepatuhan guna dapat memperbaiki diet bagi pasien Diabetes mellitus.<br>Kata kunci: Kepatuhan , Diet, dan Diabetes Mellitus.</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/797Literature Review: Pengaruh Latihan Rom (Range Of Motion) Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke2021-12-07T07:32:42+00:00Indah Nofitasariindahnosa15@gmail.comBenny Arief Sulistyantonovanadevita.pml888@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Muscle weakenss is the biggest impact on stroke patients, so that Range Of Motion (ROM) exercises are needed to maintain muscle strength and join mobility. The incidence of stroke and disability tends to increase if Range Of Motion (ROM) exercises are not carried out. This is due to a decrease in muscle strength. The purpose of this study was to describe the effect of Range Of Motion therapy on improving motor function in stroke patients. The method was literature review used the keywords “stroke”, “Range Of Motion(ROM)”, “Muscle strength”. The study was conducted by searching for serval articles from a predetermined database, namely the last 10 years. The three articles showed the strength of the muscle scale, after being given the Range Of Motion (ROM) intervention. The t-test of statistic test shows p valued <0,01 wich means there was a effect. It can be concluded there is the effect of Range Of Motion (ROM)training on muscle strength in stroke patients. Therefore, it is expected for the health workers, especially nurses to be able to apply ROM intervention more intensively in stroke patients as an additional therapy.</em><br><em>Keywords: Stroke, Range Of Motion (ROM), Muscle strength</em></p> <p>Abstrak<br>Kelemahan otot merupakan dampak terbesar pada pasien stroke, untuk itu diperlukan latiham Range Of Motion (ROM) bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, mobilitas persendian. Peningkatan angka kejadian stroke dan kecacatan tersebut apabila latiham Range Of Motion (ROM) tidak dilaksanakan maka akan terjadi penurunan kekuatan otot.Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengaruh terapi ROM terhadap peningkatan fungsi motorik pada pasien stroke. Metode yang dilakukan adalah Literature Review dengan menggunakan kata kunci “Stroke”, “Range Of Motion (ROM)”, “kekuatan otot”. Penelitian dilakukan dengan cara mencari beberapa artikel dari database yang telah ditentukan yaitu 10 tahun terakhir. Pada ketiga artikel menunjukkan kekuatan skala otot, setelah diberikan intervensi Range Of Motion (ROM). Uji statistik t-test menunjukkan p value < 001 menyatakan ada pengaruh. Kesimpulan Karya Tulis Ilmiah ini terdapat pengaruh latihan Range Of Motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada pasien stroke, sehingga sangat di harapkan agar tenaga kesehatan khususnya perawat dapat lebih intensif memberikan intervensi ROM pada pasien stroke sebagai terapi tambahan untuk pasien stroke.<br>Kata kunci:Stroke, Range Of Motion (ROM), kekuatan otot</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/798Gambaran Frekuensi Napas Pasien Asma Dewasa: Literature review2021-12-07T07:41:06+00:00Didi Rethodididireth17@gmail.comDian Kartikasarididireth17@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Asthma causes narrowing of the airways, which leads to various symptoms such as whezzing, coughing, and shortness of breath (dyspnea) in sufferers. Patients with asthma often complain of experiencing sudden shortness of breath, difficulty breathing, and pain when taking a breath. These conditions can causes the patient to become stressed, anxious and the breathing pattern in no longer effective. As a result, the prognosis of disease is poor. The purpose of this literature review study was to picture the frequency of breathing in asthma patients.This literature review highlighted five articles searched from 2011-2021 throught Garba Garuda and Google Scholar. The obtained articles were apprassied using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument before being analyzed. This study revealed that the respiratory rate in patients with asthma increases over 20x/minutes.The conclusion from this literature review is that patients with asthma have tachypnea. This literature review may be used as a reference for hospitals, educational institutions, and other researchers to determine appropriate nursing interventions for asthma patients.</em><br><em>Keywords:Asthma; respiratoryrate.</em></p> <p>Abstrak<br>Penyakit asma dapat menyebabkan penyempitan pada saluran napas dan hal ini dapat menimbulkan gejala seperti mengi, batuk, dan sesak napas (dyspnea) pada penderitanya. Keluhan pasien asma yaitu sering mengalami sesak napas yang dating secara mendadak, sulit untuk bernafas, nyeri saat menarik napas. Hal ini dapat menyebabkan pasien menjadi stress, cemas dan pola napas tidak lagi efektif dan prognosis penyakitnya menjadi buruk. Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui Gambaran Frekuensi Napas Pada Pasien Asma. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data literature review. Pencarian artikel dari tahun 2011-2021 melalui penelusuran Garba Garuda, dan Google Shcolar dengan kriteria inklusi populasi pasien asma dewasa, tahun artikel 2011-2021, penelitian kuantitatif. Hasil pencarian yang didapatkan berupa full text dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), didapatkan 5 artikel dari tahun 2012-2021, diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan .Hasil penelitian literature review dari 5 atikel menunjukkan bahwa frekuensi napas pada pasien dengan kejadian asma mengalami peningkatan pernafasan >20x/menit. Simpulan dari literature review ini yaitu pasien dengan kejadian asma mengalami peningkatan frekuensi pernapasan. Penelitian literature review ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi pihak rumah sakit, institusi pendidikan maupun penelitilainnya sebagai pertimbangan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien asma.<br>Kata kunci : Asma, Respirasi</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/799LiteratureReview : Pengaruh Senam Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan2021-12-07T07:44:29+00:00Astri Fitriyaastrifitriya12345@gmail.comEmi Nurlaelaastrifitriya12345@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the ways to reduce anxiety during pregnancy is by doing yoga exercise. It is a recommended method of physical exercise because it is cheap, easy to operate, and beneficial for physical and mental health so that mothers can accept the physiological changes during pregnancy and childbirth. This study aimed to examine the effect of the exercise on the anxiety level of pregnant women in facing their childbirth. To be known, it is a literature review. HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) was appliied as the questionnaires in the articles. The process of collecting data was conducted by searching Google Scholar, it obtained 5 articless published during 2011-2021. Besides, JBI critical appraisal checklist for quasi-experimental was used as critically reviewed instruments.Based on the reviewing literatures from 5 articles, it showed the yoga exercise has an effect on reducing anxiety level of pregnant women in facing childbirth, with the result of p value was <0,05. A yoga exercise is one of some physical exercises which be able to reduce anxiety of pregnant women.</em><br><em>Keywords : anxiety,yoga exercise, childbirth</em></p> <p>Abstrak<br>Latihan fisik terbukti dapat mengurangi kecemasan selama kehamilan. Latihan yoga adalah metode latihan fisik yang direkomendasikan karena murah, mudah dioperasikan, dan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental sehingga ibu dapat menerima perubahan fisiologis selama masa kehamilan dan persalinan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan melalui literature review. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Adapun kuesioner yang dipergunakan didalam artikel menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Mengakses database menggunakan Google Scholar 5 artikel yang dipublish pada tahun 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI critical appraisal checklist for quasi-eksperimental. Hasil literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa senam yoga berpengaruh terhadap kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan hasil p value < 0,05. Senam yoga merupakan salah satu latihan fisik yang dapat mengatasi kecemasan pada ibu hamil. <br>Kata Kunci : Kecemasan, Senam Yoga, Persalinan</p>2021-12-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/803Deteksi Pertumbuhan Bagi Siswa di TK ‘Aisyiyah Batik Pekajangan Kedungwuni Pekalongan2021-12-08T06:29:15+00:00Neti Mustikawatineti.mustikawati@yahoo.comDian Kartikasarineti.mustikawati@yahoo.com<p><em>Abstract</em><br><em>The nutritional status of children is one of the important indicators in assessing the health status of children. Assessment of the nutritional status of children is done by monitoring the growth of children. Growth monitoring can be carried out by measuring weight (BB), body length (PB) for children under 24 months of age or height (TB) for children aged 24 months and over, and measuring head circumference (LK), added to the measurement of the upper arm circumference (LLA/LILA). Growth monitoring is carried out every 3 months for children aged 0 to 24 months, and every 6 months for children aged 30 to 72 months. TK ‘Aisyiyah Batik Pekajangan is an early childhood education school (PAUD) which has a total number of students around 71 children. The school has carried out weighing and measuring height and measuring the circumference of the child's upper arm at the end of each semester (6 months) which are carried out independently by the teacher. The school also has equipment facilities in the form of weight scales and height measurements as well as measuring tapes. However, what has been done is limited to measurements that are documented in a reporting record. This monitoring was not followed up with conclusions from the measurement results to determine the nutritional status of children, because the assistance provided by health workers from the health centers was not optimal. The purpose of this community service activity is to identify the nutritional status of children. The community service method is carried out by direct detection through the measurement of BB, TB, LK, and LILA. This activity was carried out for 2 days and was attended by 59 children. The results of the activity showed that most of the children (78%) were in the category of good nutritional status, 10% were undernourished, 7% were obese, and 5% were overnourished. LILA data obtained 100% of children in the normal category and for LK data it was found that most (90%) children were in the normal category and 10% of children were microcephaly. There is still a need for a re-assessment to ensure the child's condition and follow-up in the form of collaboration between the school, parents, and also related health facilities to carry out management for children who are still experiencing problems in growth.</em><br><em>Keywords: growth detection, nutritional status,kindergartner</em></p> <p>Abstrak<br>Status gizi anak merupakan salah satu indikator penting dalam penilaian status kesehatan anak. Penilaian status gizi anak dilakukan dengan cara memantau pertumbuhan anak. Pemantauan pertumbuhan dapat dilakukan dengan cara melakukan pengukuran berat badan (BB), panjang badan (PB) bagi anak usia di bawah 24 bulan atau tinggi badan (TB) bagi anak usia 24 bulan keatas, dan pengukuran lingkar kepala (LK) serta bisa pula ditambahkan dengan pengukuranl ingkar lengan atas (LLA/LILA). Pemantuan pertumbuhan dilakukan setiap 3 bulan sekali bagi anak yang berusia 0 sampai 24 bulan, dan setiap 6 bulan sekali bagi anak yang berusia 30 sampai 72 bulan. TK ‘Aisyiyah Batik Pekajangan merupakan sebuah sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) yang memiliki jumlah total siswa 71 anak. Selama ini pihak sekolah sudah melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan serta pengukuran lingkar lenganatas anak pada setiap akhir semester (6 bulan) yang dilakukan secara mandiri oleh guru. Sekolah juga telah memiliki fasilitas alat berupa timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan serta pita ukur. Namun yang dilakukan baru sebatas pengukuran saja yang didokumentasikan dalam sebuah catatan pelaporan. Pemantauan ini tidak ditindak lanjuti dengan kesimpulan dari hasil pengukuran untuk menentukan status gizi anak, karena belum optimalnya pendampingan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dari pihak Puskesmas terkait. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi status gizianak. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan deteksi secara langsung melalui kegiatan pengukuran BB, TB, LK, dan LILA. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari dan diikuti oleh 59 anak. Hasil kegiatan didapatkan data bahwa sebagian besar (78%) anak termasuk dalam kategori status gizi baik, 10% anak gizi kurang, 7% anak obesitas, dan 5% gizi lebih. Data LILA didapatkan 100% anak dalam kategori normal dan untuk data LK didapatkan bahwa sebagian besar (90%) anak masuk dalam kategori normal dan 10% anak microcephaly. Masih diperlukan adanya assessment ulang untuk memastikan kondisi anak dan tindak lanjut berupa kerjasama antara pihak sekolah, orang tua, dan juga fasilitas Kesehatan terkait guna melakukan tata laksana bagi anak-anak yang masih mengalami masalah dalam pertumbuhan.<br>Kata kunci: deteksi pertumbuhan, status gizi, anak TK</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/804Gambaran Diabetes Melitus Sebagai Komorbid Pada Kejadian Covid-19 : Scoping Review2021-12-08T06:32:50+00:00Laili HikmawatiLailyhikmawati10februari2000@gmail.comS SugihartoLailyhikmawati10februari2000@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus (DM) is one of the comorbidities most susceptible to COVID-19 infection. The morbidity and mortality rates for diabetic patients who are infected with COVID-19 are also very high. This is related to blood sugar levels, immunity, and DM complications. The study aimed to describe DM as a comorbid of COVID-19. The study applied a scoping review method, by searching for articles through PubMed and ProQuest. The inclusion criteria are articles published in 2019-2021, and the respondents are diabetic patients. The results show that the average age of diabetic patients who infected COVID-19 was 64.24 years old, and mostly (52.7%) were female. Type 2 DM is most infected compared to other types of DM. The ACE-2 receptor owned by DM patients is the entry point for the SARS-CoV-2 virus into the human body. Blood glucose levels are a factor in the severity of COVID-19 patients with DM. Moreover, it is necessary to consider the administration of antidiabetics in the setting of COVID-19 related to the risk of hypoglycemia or other side effects. The progression of COVID-19 in patients with co-morbidities of diabetes mellitus is influenced by the stability of blood glucose levels and length of suffering. Therefore, it is recommended to monitor blood sugar levels regularly. For diabetic patients, it is advisable to always maintain health protocols because hyperglycemia conditions can stimulate chronic inflammation and weaken the immunity system against infection.</em><br><em>Keywords: Comorbid, COVID-19, Diabetes Mellitus, Scoping Review</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit penyerta yang paling rentan terinfeksi COVID-19. Angka morbiditas dan mortalitas pada diabetisi yang terinfeksi COVID-19 pun sangat tinggi. Hal tersebut terkait dengan kadar gula darah, imunitas, dan juga komplikasi dari DM. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan DM sebagai komorbid pada kejadian COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode scoping review, dengan mencari artikel melalui PubMed dan ProQuest. Artikel yang dianalisis adalah artikel yang diterbitkan 2019-2021, dengan respondennya adalah pasien DM. Berdasarkan hasil review dari kelima artikel diperoleh rata- rata usia diabetisi yang terinfeksi COVID-19 adalah 64,24 tahun, dimana 52,7% responden berjenis kelain perempuan. DM tipe 2 merupakan jenis DM yang paling banyak terinfeksi dibandingkan dengan DM tipe lain. Reseptor ACE-2 yang dimiliki pasien DM merupakan pintu masuk virus SARS-CoV-2 kedalam tubuh manusia. Kadar glukosa darah menjadi salah satu faktor tingkat keparahan pasien COVID-19 dengan DM. Dalam penanganannya, perlu pertimbangan dalam pemberian antidiabetika dalam setting COVID-19 terkait dengan risiko hipoglikemia ataupun efek samping lain. Progresifitas COVID-19 pada pasien dengan penyakit penyerta diabetes melitus dipengaruhi oleh kestabilan kadar gula darah dan lama menderita. Oleh karena itu, disarankan untuk dilakukan pemantauan kadar gula darah secara rutin. Bagi para diabetisi, disarankan untuk selalu menjaga protokol kesehatan karena kondisi hiperglikemia dapat merangsang inflamasi kronik dan melemahkan sistem pertahanan tubuh melawan infeksi.<br>Kata kunci : COVID-19, Diabetes Mellitus, Komorbid, Scoping Review</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/805Literature Review : Gambaran Kualitas Hidup Pasien Yang Menjalani Hemodialisa2021-12-08T06:39:59+00:00Asri Nurul Mamluatyasrinurulmamluaty@gmail.comRita Dwi Hartantiasrinurulmamluaty@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>In patients with chronic renal failure, hemodialysis therapy is needed to replace kidney function by removing nitrogenous substances and toxins in the blood and excessive water. Appropriate management of patients with chronic kidney failure in addition to preventing complications is expected to increase the client's life expectancy. In patients with chronic kidney failure, quality of life also reflects the quality of treatment because it involves physical, psychological, and social processes to be achieved. A good quality of life is needed by hemodialysis patients to prevent the disease from getting worse. This literature review aims to describe the quality of life hemodialysis patients. This study accesses an online database with electronic searches on Pubmed, Portal garuda and Proquest. The search was conducted by combining the keywords “quality of life, chronic kidney disease, hemodialysis” and articles published in the period 2012-2021. Instrumen for the literature review using Strobe instrument. The results of the literature review show that the quality of life score on the physical health dimension is low while on the psychological and environmental dimensions the quality of life score is high. . It is hoped that this study can be a reference for nurses in providing holistic nursing care to patients undergoing hemodialysis so that their quality of lifecan improve. This research is then needed as a data base for the development of other researchers.</em><br><em>Keywords: Chronic renal failure; hemodialysis; quality of life</em></p> <p>Abstrak<br>Gagal ginjal kronik disebabkan karena disfungsi ginjal yang bersifat menahun, progresif, irreversible yang memerlukan terapi hemodialisa, pengaturan pola makan dan akses cairan yang masuk. Pada pasien gagal ginjal kronik terapi hemodialisa diperlukan untuk mengganti fungsi ginjal mengeluarkan zat-zat nitrogen dan racun dalam darah dan air yang berlebihan. Pasien hemodialisa dihadapkan pada sejumlah permasalahan fisik dan psikososial yang bisa menurunkan kualitas hidup. Kualitas hidup juga mencerminkan kualitas pengobatan karena melibatkan proses fisik, psikologis, dan sosial yang ingin dicapai. Kualitas hidup yang baik sangat dibutuhkan pasien hemodialisa untuk mencegah penyakit bertambah buruk. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hemodialisa. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literature review. Data yang dikumpulkan dengan mengakses database online dengan penelusuran elektronik pada Pubmed, Portal garuda dan Proquest. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasikan kata kunci bahasa Inggris “quality of life, chronic kidney disease, hemodialysis dan kata kunci dalam bahasa Indonesiagagal ginjal kronik, hemodialisa dan kualitas hidup”. Instrumen untuk literature review menggunakan instrumen Strobe. Hasil literature review menunjukan skor kualitas hidup pada dimensi kesehatan fisik rendah sedangkan pada dimensi psikologis dan lingkungan skor kualitas hidup tinggi. Penilaian kualitas hidup merupakan indikator penting untuk menilai keefektifan tindakan hemodialisis yang diberikan dan menjadi tujuan penting dalam pengobatan penyakit gagal ginjal tahap akhir. <br>Kata kunci: Gagal Ginjal Kronik; hemodialisa; kualitas hidup. </p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/806Literature Review : Hubungan Obesitas dengan Kejadian Asma 2021-12-08T06:54:05+00:00Putri Oktavianioktavviaputrii@gmail.comDian Kartikasarioktavviaputrii@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Asthma can be worsened by obesity because obesity can cause a decrease in the pulmonary compliance system, lung volume, and airway diameter. Therefore, it is necessary to maintain an ideal body weight to prevent obesity and the incidence of asthma.The purpose of this literature review study was to describe the correlation between obesity and the incidence of asthma.This research used the Google Scholar database, Garuda Portal and PUBMED. The keywords used in searching for articles on the Google Scholar database and Garuda Portal were “obesity” and “asma”, while on PUBMED ere “obesity and asthma”.The results of a literature review of 5 article showed that there was a correlation between obesity and the incidence of asthma.The conclusion from this study showed that the result of obesity and asthma was 52% and the result from the “non-overweighted but have asthma” respondent was 48%. The p-value was less than 0,005. It means that the p-value is smaller. Therefore, it can be concluded that there is a correlation between obesity and the incidence of asthma. </em><br><em>Keywords : Asthma, Obesity</em></p> <p>Abstrak<br>Asma dapat diperburuk dengan adanya obesitas disamping itu obesitas dapat menyebabkan penurunan sistem komplians paru, volume paru dan diameter saluran napas. Oleh karena itu harus menjaga berat badan agar tetap ideal supaya tidak terjadi obesitas dan kejadian asma. Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan obesitas dengan kejadian asma.Penelitian ini menggunakan database Google Schoolar, Portal Garuda dan PUBMED. Untuk database Google Schoolar dan Portal Garuda menggunakan kata kunci “obesitas dan asma” sedangkan pada PUBMED menggunakan kata kunci “obesity and asthma”.Hasil literature review dari 5 artikel didapatkan bahwa adanya hubungan antara obesitas dengan kejadian asma.Simpulan dari penelitian literature review ini menunjukan hasil obesitas dan asma sebanyak 52% serta hasil tidak obesitas tetapi mengalami asma sebanyak 48% dan nilai p value menghasilkan < 0,005 yang bearti nilai p value lebih kecil. Jadi dapat disimpulkan adanya hubungan antara obesitas dengan kejadian asma. <br>Kata kunci : Asma, Obesitas</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/807Literature Review : Efektifitas Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Fraktur2021-12-08T06:56:34+00:00Vivi Rionikavivirionika1@gmail.comTri Sakti Wirotomovivirionika1@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Fracture is a bone condition that has impaired bone integrity and disruption of the bone either in whole or in part in the bone structure. Damage to the bone structure that results in fractures requires surgery. Surgery performed to treat fractures will cause pain. One of the non-pharrmacological therapies to reduce pain intensity in post-operative fracture patients is classical music therapy. This study aims to determine the effect of classical music therapy on reducing pain intensity in post-operative fracture patients. A literature review was used in this study. Three articles published from 2018-2020 were obtained from Google Scholar by using keywords “classical music”, “pain”, and “post-fracture surgery”. The results of this study showed that the number of respondents from the three articles was 68. Most of them were women (57,7%) and adults (76,9%). Before the intervention, the mean value of pain was 6,03 after the intervention was 3,2 (P-Value <0,05). This study concludes that classical music is effective in reducing pain after orthopaedic surgery. This study suggest that nurses may implement classical music therapy to reduce pain in post-operative fracture patients.</em><br><em>Keywords: Classical music; Pain; Orthopaedic surgery.</em></p> <p>Abstrak<br>Fraktur merupakan kondisi tulang yang mengalami gangguan integritas tulang dan gangguan pada tulang baik seluruh atau Sebagian pada struktur tulang. Rusaknya struktur tulang yang mengakibatkan patah tulang harus dilakukan pembedahan. Pembedahan yang dilakukan untuk pengobatan pada fraktur akan mengakibatkan timbulnya rasa nyeri. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur adalah terapi musik klasik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur berdasarkan literature review. Metode penelitian ini adalah literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari google scholar dengan kata kunci “music klasik”, “nyeri”, dan “post operasi fraktur”, berupa artikel full tex terbit tahun 2018-2020. Hasil Analisa karakteristik responden dari tiga artikel menunjukkan jumlah responden 68, Sebagian besar perempuan (57,7%) dan umur dewasa (76,9%). Nilai rata-rata nyeri sebelum intervensi 6,03, setelah intervensi menjadi 3,2 dengan p value <0,05. Simpulan penelitian ini bahwa musik klasik efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi music klasik untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur.<br>Kata kunci: Musik klasik; Nyeri; Pasien post operasi fraktur.</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/808Literature Review : Gambaran Bullying Pada Remaja 2021-12-08T07:39:00+00:00Sherly Auliasari Harbelubunsherly.aulia89@gmail.comI Irnawatisherly.aulia89@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>A half of teenagers in the world agcd 13-15 year, or around 150 million teenagers, have experienced bullying. This shows that bullying behavior is rampant in adolescence. The impact on victims of bullying such as fear, skipping school, furthermore commit suicide. Meanwhile, a browbeating person often becomes vindictive and violent. The Objectives this study aims to determine the description of bullying in adolescents.The Methods this literature review search results for articles from PubMed, Google scholar found five articles. All articles were appraised by using hawker instruments. The Result this study showed that the average age of reepondents is 14,84 years, primarily females who were victims of bullying (36.9% adolescents), as perpetrators of bullying 19.8% adolescents. Meanwhile, non-victims and perpetrators are as much as 43.3% of adolescents. The type of bullying experienced by victims is verbal bullying (39.3%). Similarly, 39.0% of adolescents are perpetrators of verbal bullying. The Conclusions the victims of bullying are more than those who reported being bullies. The type of bullying in adolescents was mostly verbal bullying.</em><br><em>Keywords: Adolescens; bullying; bullies; victims of bullying.</em></p> <p>Abstrak<br>Remaja di dunia yang berusia 13-15 tahun sebanyak 50% atau setara 150 juta remaja pernah mengalami bullying. Hal ini menunjukan bahwa perilaku bullying sangat tinggi pada usia remaja. Dampak bagi korban bullying seperti ketakutan, tidak ingin sekolah hingga berkeinginan untuk bunuh diri, sedangkan dampak oleh pelaku bullying sering kali pelaku menjadi pendendam, dan berbuat kekerasan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bullying pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan literature review. Hasil pencarian artikel dari PubMed, Google scholar didapatkan 5 artikel. Alat ukur menggunakan instrument hawker. Hasil penelitian ini usia responden rata-rata 14,84 tahun, jenis kelamin paling banyak yaitu perempuan, gambaran korban dan pelaku bullying menjadi korban bullying yaitu 36,9% remaja, sebagai pelaku bullying 19,8% remaja, sedangkan bukan korban dan pelaku sebanyak 43,3% remaja, gambaran jenis bullying pada remaja yaitu bullying yang dialami oleh korban bullying paling banyak adalah bullying verbal yaitu 39,3% remaja, sedangkan jenis bullying yang dilakukan oleh pelaku bullying paling banyak adalah bullying verbal yaitu 39,0% remaja. Simpulan penelitian ini karakteristik responden meliputi usia dan jenis kelamin, yang melaporkan menjadi korban bullying lebih banyak dari yang melaporkan sebagai pelaku bullying, jenis bullying pada remaja sebagian besar bullying adalah bullying verbal.<br>Kata kunci: Remaja; Bullying; Pelaku bullying; Korban bullying</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/809Literature Review : Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Miopia Pada Anak2021-12-08T07:41:57+00:00Annisa Dwi Lestariannisadwitari81@gmail.comNeti Mustikawatiannisadwitari81@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The developmentof technology causeschildren to spend time withgadgets. Meanwhile, their outdoor activities are reduced. The use ofgadget with close distances and long durations results in the eyes being continuously accommodated so that it can cause myopia. This Study aimed to analyze the correlation betweengadget useand myopia in children. The research uses a quantitative descriptive correlation study with a literature review approach. The databases used are PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar. Articles are selected based on the suitability of keywords, topics and inclusion and exclusion criteria that have been determined. The articles used in researching five articles from 2011-2021. The critical research instrument used is the JBI (The Joanna Briggs Institute) instrument. The results of the literature review of 5 articles showed that duration ofgadgets use wasmostly more than 2 hours (60.0% or 136 respondents). The distance of gadgets use was mostly less than30cm (59.5% or 176 respondents). The position of gadget use was mostly in the sleeping position (64.3% or 146 respondents). Myopiarefractive disorderswere 176 (31,3%). Three articles showed a correlation between viewing distanceusing gadgets and myopia with a p-value <0.05. There was no correlationbetween duration and position ofgadget use with myopia with p-value >0.05. Of the five articles, there are three articles that have a relationship between the distance between gadget use and myopia with a p-value <0.05.</em><br><em>Keywords: Children; gadgets; myopia</em></p> <p>Abstrak<br>Semakin berkembangnya teknologi menyebabkan anak menghabiskan waktu dengan gadget, sementara aktivitas di luar ruangan menjadi berkurang. Penggunaan gadget dengan jarak yang dekat dan durasi yang lama berakibat pada mata yang terus menerus berakomodasi sehingga dapat menyebabkan terjadinya miopia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap miopia pada anak secara literature review. Penelitian menggunakan metode kuantitatif jenis studi deskriptif korelatif dengan pendekatan literature review. Database yang digunakan PubMed, Garba Garuda, dan Google Scholar. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang tekah ditentukan. Artikel yang digunakan dalam penelitian berjumlah lima artikel rentang waktu 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan adalah instrumen JBI (The Joanna Briggs Institute). Hasil penelitian literature review dari ke lima artikel menunjukan durasi penggunaan gadget sebagian besar >2 jam sebanyak 136 (60,0%), jarak penggunaan gadget sebagian besar <30cm sebanyak 176 (59,5%), dan posisi penggunaan gadget sebagian besar pada posisi tidur sebanyak 146 (64,3%). Gangguan refraksi miopia sebanyak 176 (31,3%). Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang ada hubungan antara jarak pandang penggunaan gadget dengan miopia dengan p-value <0,05. Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang tidak ada hubungan durasi dan dari ketiga artikel terdapat dua artikel yang tidak ada hubungan posisi penggunaan gadget dengan miopia dengan p-value >0,05. Dari kelima artikel terdapat tiga artikel yang ada hubungan antara jarak penggunaan gadget terhadap miopia dengan p-value <0,05.<br>Kata kunci: Anak; gadget; miopia</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/810Evaluasi Granul Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) dengan Menggunakan Metode Granulasi Basah2021-12-08T07:45:37+00:00Intan Amalina Istiqomahdwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.comSt. Rahmatullahdwibagus589@gmail.comS Slametdwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Jackfruit leaf (Artocarpus heterophyllus L.) is a potential plant that has passed pharmacological studies showing its anti-inflammatory, antibacterial, antiviral, anticancer, antihypertensive, and diuretic activities. The purpose of this study was to determine whether the granules of jackfruit leaf extract (Artocarpus heterophyllus L.) met the physical requirements of good granules. The first step in this research is to carry out the simplicia extraction process of jackfruit leaves using the maceration method using 96% ethanol as solvent. And in the manufacture of granules using the wet granulation method. In the study, the results of the evaluation of the granules of the angle of repose of formula I and formula IV were 24,220, formula II and formula III were 26,380. The average Granule Flow Rate Test for formula I is 3.4 seconds, formula II averages 2.91 seconds, formula III averages 2.59, and formula IV averages 2.75 seconds and falls into the cohesive range. The water content test in formulas I, II, III, and IV was 1%. And in the compressibility test of formula I the results are 11%, formula II is 7.85%, formula III is 8.99%, and formula IV is 3.92%. From these data, it can be concluded that the granules in formulas I, II, III, and IV have good physical properties because in the physical properties test all formulas meet the requirements.</em><br><em>Keywords: Jackfruit leaves; granule evaluation; granules; wet granulation.</em></p> <p>Abstrak<br>Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) adalah tanaman potensial yang telah melewati studi farmakologi yang menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi, antibakteri, antivirus, antikanker, antihipertensi, dan diuretik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah granul ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus L.) memenuhi persyaratan fisik granul yang baik. Langkah pertama pada penelitian ini adalah dengan melakukan proses ekstraksi simplisia daun nangka menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Dan pada pembuatan granul dengan menggunakan metode granulasi basah. Pada penelitian didapatkan hasil evaluasi granul sudut diam formula I dan formula IV hasilnya 24,220, formula II dan formula III hasilnya 26,380. Uji Laju Alir Granul formula I rata-ratanya 3,4 detik, formula II rata-ratanya 2,91 detik, formula III rata-ratanya 2,59, dan formula IV rata-ratanya 2,75 detik dan masuk kedalam rentang kohesif. Uji Kadar air pada formula I, II, III, dan IV hasilnya adalah 1%. Dan pada uji kompresibilitas formula I hasilnya 11%, formula II 7,85%, formula III 8,99%, dan formula IV 3,92%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa granul pada formula I, II, III, dan IV memiliki sifat fisik yang baik karena pada uji sifat fisik granul semua formula memenuhi syarat. <br>Kata kunci : Daun nangka; evaluasi granul; granul; granulasi basah.</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/811Aktivitas Pertumbuhan Rambut Hair Tonic Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Pada Kelinci Jantan (Oryctolagus Cuniculus) 2021-12-08T07:48:25+00:00Khofifah Fitrianislamet93ffua@gmail.comS Slametslamet93ffua@gmail.comDwi Bagus Pambudislamet93ffua@gmail.comUrmatul Waznahslamet93ffua@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hair loss is a disorder or disorder of hair apart from the scalp or body skin so that it interferes with various biological functions of hair on the body. Types of hair care cosmetic that is effective in dealing with hair loss are hair tonic. Hair tonic is a preparation for the treatment of the scalp and hair. Bandotan (Ageratum conyzoides L.) is used by the public as medicine and hair care. The purpose of this study was to determine the formulation of hair tonic preparations from the ethanol extract of bandotan leaves according to the requirements and hair growth activity of local male rabbits. The extraction method used the maceration method with 96% ethanol and applied hair tonic extract of bandotan leaves on the skin of local male rabbits (Oryctolagus cuniculus) which were treated as blanks without smearing, positive control (Natur), negative control hair tonic base, concentration bandotan leaf extract. (5%, 10%, 15% and 20%) for 21 days. The data obtained in the form of hair length, and hair weight. Analysis of the data obtained for hair growth activity was seen from the results of the ANOVA test and continued with the BNT test (Least Significance Different). The results of the research for evaluating hair tonic preparations included organoleptic tests, pH tests, viscosity tests, specific gravity tests, and cycling tests. Hair tonic ethanol extract of bandotan leaves has hair growth activity. Hair tonic ethanol extract of bandotan leaves with a concentration of 20% had the highest hair length and hair weight. From the results of one way ANOVA, a significant value was obtained 0.000 < 0.005, so it was concluded that there was a significant difference between treatments, and continued with the BNT test (Least Significance Different) positive control was not significantly different from hair tonic concentration of 20%.</em><br><em>Keywords: Bandotan leaves, Hair tonic, Hair growth</em></p> <p>Abstrak<br>Kerontokan rambut adalah suatu gangguan atau kelainan rambut terlepas dari kulit kepala atau kulit tubuh sehingga mengganggu berbagai fungsi biologis rambut terhadap tubuh. Jenis kosmetik perawatan rambut yang efektif mengatasi rambut rontok adalah hair tonic. Hair tonic adalah sediaan untuk perawatan kulit kepala dan rambut. Bandotan (Ageratum conyzoides L.) digunakan oleh masyarakat sebagai obat dan perawatan rambut. Tujuan dari penelitian ini mengetahui formulasi sediaan hair tonic dari ekstrak etanol daun bandotan yang sesuai dengan persyaratan dan aktivitas pertumbuhan rambut pada kelinci jantan lokal. Metode ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% dan dilakukan pengolesan hair tonic ekstrak daun bandotan pada kulit kelinci jantan lokal (Oryctolagus cuniculus) yang diberikan perlakuan sebagai blanko tanpa pengolesan, kontrol positif (Natur), kontrol negatif basis hair tonic, ekstrak daun bandotan konsentrasi (5%,10%,15% dan 20%) selama 21 hari. Data yang diperoleh berupa panjang rambut, dan bobot rambut. Analisa data yang diperoleh untuk aktivitas pertumbuhan rambut dilihat dari hasil uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian untuk evaluasi sediaan hair tonic antara lain uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji bobot jenis, dan uji cycling test. Hair tonic ekstrak etanol daun bandotan memiliki aktivitas pertumbuhan rambut. Hair tonic ekstrak etanol daun bandotan dengan konsentrasi 20% memiliki panjang rambut dan bobot rambut tertinggi. Dari hasil one way ANOVA didapatkan nilai signifikan 0,000 < 0,005 sehingga disimpulkan adanya perbedaan signifikan antar perlakuan, dan dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) didapatkan kontrol positif tidak berbeda nyata dengan hair tonic konsentrasi 20%.<br>Kata kunci : Daun bandotan; Hair tonic; Pertumbuhan rambut</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/815Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi: Literatur Review2021-12-13T07:01:44+00:00Yanuar Anazdi Yahyayanuaranazdi@gmail.comWiwiek Natalyayanuaranazdi@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>As we know, age affects a persons perception and mindset. The older you get, the more your grasping power and mindset will develop, so that more and more knowledge is gained. The older the age, the higher the incidence of hypertension. Because at that age, there are structural and functional changes in the peripheral vascular system which are responsible for changes in blood pressure in the elderly. This study aims to describe an overview of eldely knowledge about hypertension. Since it is a literature review, it has searched in database of PubMed for the English articles and Google Scholar for the Indonesian language articles. The search is carried out using keyword that match the inclusion criteria. 5 articles were found and analyzed using the Hawker instrument to determine the feasibility of the articles to be studied. from 5 articles, it was found that the knowledge of the elderly about hypertension in the good category was 121 (18.1%), with sufficient category as much as 298 (44,7%), and with less category as much as 248 (37,2%). The knowledge of the elderly about hypertension from 5 articles shows that it is in the sufficient category with 248 (37,2%).</em><br><em>Keywords: hypertensions, the elderly, knowledge.</em></p> <p>Abstrak<br>Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang di peroleh semakin banyak. Selain itu semakin tua usia, kejadian hipertensi semakin tinggi karena pada usia tua terdapat perubahan structural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer yang bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah pada orang dengan lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan lansia tentang hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Literature Review. Proses penelitian dalam pencarian artikel menggunakan database PubMed untuk artikel berbahasa Inggris dan pencarian luas pada Google Scholar untuk artikel yang berbahasa Indonesia. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci yang sesuai dengan kriteria inklusi, kemudian ditemukan 5 artikel dan ditelaah menggunakan instrumenhawker untuk mengetahui kelayakan artikel yang akan diteliti. Dari 5 artikel didapatkan hasil bahwa pengetahuan lansia tentang hipertensi dengan kategori baik sebanyak 121 (18,1%), dengan kategori cukup sebanyak 298 (44,7%), dengan kategori kurang sebanyak 248 (37,2%). Pengetahuan lansia tentang hipertensi dari 5 artikel menunjukan pengetahuan lansia masuk dalam kategori cukup denganresponden sebanyak 248(37,2%).<br>Kata kunci: Hipertensi, Lansia, Pengetahuan.</p>2021-12-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/816Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Prasekolah 3-6 Tahun : Literature Review2021-12-13T07:04:45+00:00Yekti Kurniastutiyektioppoa37@gmail.comAida Rusmarianayektioppoa37@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gadget is one of technologies that develops rapidly nowadays. Excessive use of gadgets may result negatively in sosial and emotional development of children, especially during preschool period since children’s personalities begin to form within this period of time.The study animed to determine the relationship between the use of gadget on the social emotional development of preschool children aged 3-6 years old. This study was a literature review of several articles selected from Microsoft Academic and Google Schoolar databases based on inclusion and exclusion criteria and some keywords namely “gadget”,”social emotional”, and “preschool” in the period of 2016-2021. The quality of the articles was assessed by using STROBE cross-sectional study. The results of the literature review showed that 344 (60.88%) respondents belonged to ‘high’ category of gadget usage. Meanwhile, there were 217 (59.9%) respondents categorized as ‘poor’ on their social emotional development. After the data was analyzed, the value of p = 0.005. it means that p between gadget and the social-emotional development of preschool children. There was a relationship between gadget usage and the social and emotional development of preschool children. The social-emotional development of preschool children was categorized as good, moderate and poor, however, more than half of them were in the poor category. This research can be used as a basis for developing nursing ib the future, especially in the field of pediatric area.</em><br><em>Keywords: gadget, social emotional, preschool</em></p> <p>Abstrak<br>Gadget merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat pada saat ini, penggunaan gadget yang berlebih membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak terutama anak prasekolah karena dimasa ini keperibadian anak mulai terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaangadget terhadap perkembangan sosial emosional anak prasekolah 3-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode Literature review dengan pencarian artikel menggunakan database Microsoft Aademic dan Google Schoolar untuk menemukan artikel yang sesuai keriteria inklusi dan ekslusi dengan memasukan kata kunci : “gadget, Sosial Emosional, Prasekolah” dalam periode (2016-2021). Instrument untuk menilai kualitas artikel menggunakan STROBE cross-sectional study. Hasil literature review menunjukan Sebagian besar penggunaan gadget dengan kategori tinggi sebanyak 344 (60,88%) responden dan perkembangan sosial emosional anak dengan kategori buruk sebanyak 217 (59,9%) responden. Setelah data dianalisa didapatkan nilai p=0,005 yang artinya p<0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan gadget terhadap perkembangan social emosional anak prasekolah. Ada hubungan gadget terhadap perkembangan social emosional anak prasekolah. Perkembangan sosial emosional anak prasekolah memiliki kategori baik, sedang dan buruk lebih dari separo perkembangan pada kategori buruk. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan keperawatan dimasa depan, terutama dibidang keperawatan anak. <br>Kata kunci : Gadget, Sosial Emosional, PraSekolah.</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/817Literature Review : Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil2021-12-13T07:09:01+00:00Ade Dian Oktaviaadedianoktavia01@gmail.comEmi Nurlaelaadedianoktavia01@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The Number of Maternal Mortality in Indonesia was highest in 2019 due to bleeding in 1.280 cases. Bleeding can occur due to anemia in pregnancy. Anemia in pregnancy can be said to be a conditions where hemoglobin (Hb) levels are below 11 gr % in the I and III trimesters, while in the II trimester hemoglobin levels are below 10,5 gr %. One of the causes of anemia in pregnancy is a lack of nutrients or malnutritions. To find out the relationship of nutritional status with the incidence of anemia in pregnant women through literature review. This study used literature review method with 6 articles sourced from online database with electronic search on Google Scholar and Garuda Portal published in 2011-2021. Critical study instrument used is using JBI (Joanna Briggs Institute). The result of this study showed that there is a link between nutritional status and the incidences of anemia in pregnant women with the result of p value <0,05. Nutritional status is one of the factors thet can lead to anemia in pregnant women.</em><br><em>Keywords: Anemia; nutritional status; pregnant women.</em></p> <p>Abstrak<br>Angka Kematian Ibu di Indonesia paling tinggi tahun 2019 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.280 kasus. Perdarahan dapat terjadi karena anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan dapat dikatakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 gr % pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin dibawah 10,5 gr %. Salah satu penyebab anemia dalam kehamilan adalah kurangnya zat gizi atau malnutrisi. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil melalui literature review. Penelitian ini menggunakan metode literature review 6 artikel yang bersumber dari database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar dan Portal Garuda yang dipublish pada tahun 2011-2021. Instrument telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute). Hasil penelitian literature review dari 6 artikel menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan hasil p value <0,05. Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan anemia pada ibu hamil.<br>Kata kunci: Anemia; ibu hamil; status gizi.</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/818Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa : Literature Review2021-12-13T07:12:23+00:00Adi GunawanGunawana576@gmail.comAisyah Dzil KamalahGunawana576@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Patients with chronic renal failure undergo hemodialysis for survival. Commonly, the hemodialysis process causes anxiety, which is related to machines and equipment, blood-flowing tubes and the process that takes 2 to 3 hours. This study aimed to describe the level of anxiety in patients undergoing hemodialysis. This study applied literature review. Articles were searched from PubMed, Garba Referral Digital (GARUDA), and ResearchGate according to inclusion and exclusion criteria. There are 5 articles met the criteria. More than half (65,8%) was male, 281 respondents (40,9%) have secondary education level, and majority (78%) of the respondents were not working 489. Around 58,7% of the respondents experienced of hemodialysis for 1 year. 358 respondents (52,1%) were categorized in mild anxiety. The majority of patients undergoing hemodialysis experienced mild anxiety. Accordingly, hospitals or health facilities can improve nursing care to treat anxiety in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis.</em><br><em>Keywords: Anxiety, Chronic Kidney Failure, Hemodialysis.</em></p> <p>Abstrak<br>Pasien gagal ginjal kronik menjalani hemodialisa demi kelangsungan hidupnya. Proses hemodialisa seringkali menimbulkan perasaan cemas dikarenakan mesin dan peralatan yang serba asing, selang-selang yang dialiri darah serta prosesnya yang membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa berdasarkan literature review. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review dengan penelusuran online dari PubMed, Garba Rujukan Digital (GARUDA) dan ResearchGate sesuai kriteria inklusi yaitu artikel tahun 2011 sampai 2021 serta artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil penelusuran didapatkan 5 artikel tahun 2014 sampai 2020. Karakteristik jenis kelamin pada literature review ini laki – laki 432 responden (65,8%) dari 657 responden, tingkat pendidikan menengah 281 responden (40,9%) dari 687 responden, jenis pekerjaan tidak bekerja 489 responden (78%) dari 627 responden, dan lama hemodialisa ≤1Tahun 88 responden (58,7%) dari 150 responden. Tingkat kecemasan terbanyak adalah kecemasan ringan dengan jumlah 358 responden (52,1%) dari 687 responden. Pasien yang menjalani hemodialisa mayoritas mengalami kecemasan ringan, jadi bagi rumah sakit atau sarana kesehatan agar dapat melakukan penatalaksanaan untuk menurunkan tingkat kecemasan dengan teknik distraksi maupun relaksasi.<br>Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Kecemasan.</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/819Gambaran Peningkatan Fungsional Pasien Bell’s Palsy Setelah Pemberian Kombinasi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dan Exercise : Literature Review2021-12-13T07:28:50+00:00Adinda Sofiaputriadindasofiaputri@gmail.comLia Dwi Prafitriadindasofiaputri@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Bell's palsy is an acute weakness or paralysis of the peripheral facial nerve with no known cause. The incidence of Bell's palsy is about 40-70% of all acute peripheral facial nerve palsy, the average prevalence ranges from 10-30% per 100,000 population per year) Data collected from 4 hospitals in Indonesia shows that the frequency of Bell's palsy shows 19.55% of all cases of neuropathy. The incidence of Bell's palsy ranges from 23 cases per 100,000 people annually, most of the cases 85 % cured within 1-2 months which occurs in 8% of cases. The literature Review research is to analyze the description of the functional improvement of Bell's Palsy patients after the combination of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) and Exercise. The selection of articles in this study used the PICO mnemonic design. 160 reviewed articles via PubMed and google scholar, article search via PubMed (1), Google Scholar (4). Inclusion and exclusion criteria according to keywords, published in 2010-2021. The results of the analysis of the literature review of 5 articles showed that the male gender was at risk of experiencing Bell's palsy, namely 29 (52.7%) compared to the female sex, which was 26 (47.3%). Functional recovery in Bell's palsy from the mean pre-test and post-test scores, it can be seen that the average pre-test is 5.19 and the average post-test is 3.65. Improved functional recovery in Bell's palsy patients after administering TENS with a combination of Exercise with massage methods.</em><br><em>Keywords: Bell’s palsy, TENS and Massage</em></p> <p>Abstrak<br>Bell's palsy adalah kelemahan akut atau kelumpuhan saraf wajah perifer tanpa diketahui penyebabnya. Kejadian Bell's palsy sekitar 40-70% dari seluruh kelumpuhan saraf fasialis perifer akut, prevalensi rata-rata berkisar 10-30% per 100.000 penduduk per tahun) Data yang dikumpulkan dari 4 rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa frekuensi Bell's palsy menunjukkan 19,55 % dari semua kasus neuropati. Angka kejadian Bell's palsy berkisar 23 kasus per 100.000 orang setiap tahunnya, sebagian besar 85% sembuh dalam waktu 1-2 bulan yang terjadi pada 8% kasus. Penelitian Literatur Review ini untuk menganalisis gambaran peningkatan fungsional pasien Bell's Palsy setelah pemberian kombinasi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Latihan. Pemilihan artikel dalam penelitian ini menggunakan desain mnemonic PICO. 160 artikel yang diulas melalui PubMed dan google sarjana, pencarian artikel melalui PubMed (1), Google Cendekia (4). Kriteria inklusi dan eksklusi menurut kata kunci, terbit tahun 2010-2021. Hasil analisis literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki berisiko mengalami Bell’s palsy yaitu 29 (52,7%) dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, yaitu 26 (47,3%). Pemulihan fungsional pada Bell's palsy dari rerata skor pre-test dan post-test, terlihat bahwa rata-rata pre-test adalah 5,19 dan rata-rata post-test adalah 3,65. Peningkatan pemulihan fungsional pada pasien Bell's palsy setelah pemberian TENS dengan kombinasi Latihan dengan metode pijat.<br>Kata kunci: Bell’s palsy, TENS dan pijat</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/820Program Studi Sarjana Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia 2021-12-13T07:33:51+00:00Afan SaputraAfanSaputra8303@gmail.comWindha WidyastutiAfanSaputra8303@gmail.comI IsytiarohAfanSaputra8303@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Nausea and vomiting (emesis gravidarum) is a common complaint in the first trimester pregnant women. One of non-pharmacological therapies which are safe to give to pregnant women who experience emesis gravidarum is lemon aromatherapy. This scientific paper aims to investigate the effect of lemon aromatherapy to reduce emesis gravidarum in pregnant women in trimester I. It is a literature review with three articles taken from Google scholar. Emesis gravidarum, lemon therapy, and pregnant women in trimester I are the keywords. These articles are full-text, published in 2018-2019. The analysis result of respondents characteristics from 71 people, most of them (75%) are 20-35 years old, parity 65% of multigravida, gestational age 25% of weeks. Nausea score measurement was measured by RHODES Indeks score. The analysis result of the articles stated there is a significant different before and after intervention. The total score average before applying the intervention was 19.18 and it reduced into 10.63 after the process. It means there is a reduction for about 8.55 after the treatment. The conclusion is applying lemon aromatherapy has effectively reduced emesis gravidarum in pregnant women in trimester I. therefore, nurses were suggested to apply this therapy as an alternative ways to reduce the frequency of nausea.</em><br><em>Keywords : emesis gravidarum lemon ; aromatherapy ; pregnant women in trimester I</em></p> <p>Abstrak<br>Mual muntah (Emesis gravidarum) merupakan keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil trimester pertama. Salah satu terapi nonfarmakologi yang aman di berikan pada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum adalah aromaterapi lemon. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan pengaruh aromaterapi lemon untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I berdasarkan literature review. Desain Karya Tulis ilmiah ini berupa literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman jurnal google scolar dengan kata kunci “ emesis gravidarum” “Aromaterapi lemon” dan “ibu hamil trimester I,” berupa artikel fulltext, terbit tahun 2018-2019. Hasil analisa karakteristik responden dari tiga artikel menunjukan jumlah responden 71, sebagian besar 75.0 % umur 20-35 tahun, paritas 65% multigravida, usia kehamilan 25.0 % 9 minggu. Pengukuran skor mual di ukur dengan menggunakan skor Index RHODES. Hasil analisa dari tiga artikel menunjukan jumlah skor rata-rata sebelum intervensi 19,18 setelah intervensi 10,63, terdapat penurunan skor rata-rata setelah dilakukan pemberian aromaterapi lemon sebesar 8,55. Simpulan hasil menunjukan bahwa pemberian aromaterapi lemon efektif menangani emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Saran bagi petugas kesehatan hendaknya bisa menerapkan aromaterapi lemon sebagai alternatif untuk mengurangi frekuensi mual.<br>Kata Kunci : Emesis Gravidarum ; Aromaterapi Lemon ; Ibu hamil Trimester </p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/821Literature Review : Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendiktomi2021-12-13T07:39:52+00:00Agnes Setia Utamiagnessetiautami2@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahagnessetiautami2@gmail.comFirman Faradisiagnessetiautami2@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Appendicitis is inflammation due to infection of the appendix or appendix. One of the actions of acute appendix patients is by means of surgery or what is called an appendectomy which is an invasive action by opening the part of the body to be treated, as well as complaints that are often felt after surgery (post surgery), the patient feels very intense pain. Pain is a form of discomfort defined in various perspectives. Finger hold relaxation is a non-pharmacological treatment that can be used to treat pain. The purpose of scientific papers is to describe the effect of finger grip relaxation techniques to reduce pain in post appendectomy surgery patients. The method was carried out by searching several research journals entitled the effect of finger grip relaxation techniques on reducing pain in post appendectomy patients. The results obtained after the finger grip relaxation action were reduced pain intensity. The conclusion of this scientific paper is that finger grip relaxation can reduce pain intensity in post appendectomy surgery patients. Suggestions for nurses are expected to be able to apply finger grasping techniques to reduce pain intensity in post appendectomy surgery patients.</em><br><em>Keywoard: Appendicitis, Post Appendectomy Surgery, Pain, Finger Grip Relaxation.</em></p> <p>Abstrak<br>Appendicitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing. Salah satu tindakan pasien appendiks akut adalah dengan cara pembedahan atau yang disebut appendiktomy yang merupakan tindakan invasive dengan membuka bagian tubuh yang akan ditangani, serta keluhan yang sering dirasakan setelah pembedahan (pasca operasi) pasien merasakan nyeri yang sangat hebat. Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan yang didefinisikan dalam berbagai perspektif. Relaksasi genggam jari atau finger hold adalah tindakan pengobatan non farmakologi yang dapat digunakan untuk pengobatan dalam mengatasi nyeri. Tujuan dari karya tulis ilmiah adalah untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh teknik relaksasi genggam jari untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Metode yang dilakukan dengan mencari beberapa jurnal penelitian yang berjudul tentang pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post appendiktomi. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan relaksasi genggam jari intensitas nyeri berkurang. Kesimpulan karya tulis ilmiah ini bahwa tindakan relaksasi genggam jari dapat mengurangi intensitas nyeri pada pasien post operasi appendiktomi. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan teknik genggam jari untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi appendiktomi.<br>Kata kunci: Appendicitis, Post Operasi Appendiktomi, Nyeri, Relaksasi Genggam Jari.</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/822Upaya Menjaga Kesehatan Mental Korban Terdampak Banjir Melalui Senam Aerobik Kreasi Di Pekalongan Pada Masa Pandemi2021-12-13T07:45:04+00:00Alfira Nuril Aissyaalfiranurilaissya@gmail.comAhmad Khafisalfiranurilaissya@gmail.comSugihadi Ilmialfiranurilaissya@gmail.comMega Widya Putrialfiranurilaissya@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The flood disaster in Pekalongan City in February 2021 has lasted more than 1 week. Several refugee posts have been prepared to accommodate flood-affected communities. The flood that occurred in the midst of the Covid-19 pandemic caused anxiety and concern, both adults and children felt the impact of the flood, as a result most of the residents forgot the PHBS (clean and healthy lifestyle) habits and did not comply with the 4M health protocol (wearing masks, washing clothes). hands, keeping a distance, and avoiding crowds) while at the evacuation post. This situation cannot be allowed to drag on, continuous anxiety and worry can lower a person's immune system so that they have the opportunity to contract the Covid-19 virus. The purpose of this service is to remind the community about the importance of maintaining PHBS (clean and healthy lifestyle) and complying with the 4M health protocol (wearing masks, washing hands, maintaining distance, avoiding crowds), and reducing public anxiety and concern. The method used in this service is public education related to PHBS and 4M as well as trauma healing by doing creative aerobics. The results of this service are increasing public awareness regarding the implementation of PHBS (clean and healthy lifestyle) and continuing to carry out 4M (wearing masks, washing hands, keeping distance, avoiding crowds) in the refugee environment and increasing physical fitness, and providing joy, so that these activities help reduce the anxiety, worry and fear experienced by flood-affected communities.</em><br><em>Keyword: community education; evakuation; flood; trauma healing</em></p> <p>Abstrak<br>Banjir di Kota Pekalongan pada bulan Februari 2021 sudah berlangsung lebih dari 1 pekan. Beberapa pos pengungsian sudah disiapkan untuk menampung masyarakat terdampak banjir. Banjir yang terjadi ditengah pandemi Covid-19 menyebabkan kecemasan dan kehawatiran, baik orang dewasa maupun anak anak ikut merasakan dampak dari banjir tersebut. Akibatnya sebagian besar warga melupakan kebiasaan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan tidak mematuhi protokol kesehatan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan) ketika berada di pos pengungsian. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut, kecemasan dan kehawatiran yang terus menurus dapat menurunkan imunitas tubuh seseorang sehingga berpeluang terjangkit virus Covid-19. Tujuan pengabdian ini dilakukan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan mematuhi protokol kesehatan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan), dan mengurangi kecemasan serta kehawatiran masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ialah pendidikan masyarakat terkait PHBS dan 4M serta trauma healing dengan melakukan senam aerobik kreasi. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terkait penerapan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan tetap melaksanakan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan) dilingkungan pengungsian dan meningkatnya kebugaran jasmani, dan memberikan kegembiraan, sehingga aktivitas tersebut membantu mengurangi rasa cemas, khawatir dan takut yang dialami oleh masyarakat yang terdampak banjir.<br>Kata kunci: Banjir; pengungsian; pendidikan masyarakat; trauma healing </p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/823Program Studi Pendidikan Jasmani, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia2021-12-13T08:42:34+00:00Alpan GaparAlpangapar@gmail.comAisyah Dzil KamalahAlpangapar@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is one of the comorbidities of Covid-19 patients. This condition causes anxiety among people with Diabetes Mellitus patients. Covid-19 patients with diabetes mellitus are at high risk for experiencing more severe signs and symptom. As a result, the patient may need intensive care. To picture anxiety among people with diabetes mellitus during the COVID-19 pandemic. This literature review uses a Pubmed and Science direct database. The result of this study reveal that during COVID-19 pandemic, among diabetes patient were normal 1,167 respondents (74.3%) and based on the description of anxiety, the number of respondents who got the highest percentage, namely respondents who were not anxious, about 552 respondents (68.2%). The presence of telemedicine caused the decrease in anxiety in Diabetes mellitus patients during the pandemic. Telemedicine facilitates medical care provided remotely through audiovisual technology that provides diabetes mellitus patients during a pandemic. Telemedicine is one way to reduce anxiety in Diabetes Mellitus patients during the pandemic. So it is expected that health facilities in Indonesia can carry out telemedicine users.</em><br><em>Keywords: Covid-19, Diabetes, Anxiety.</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes Militus merupakan salah satu komorbid pasien Covid-19. Hal tersebut menyebabkan kecemasan pada pasien Diabetes Militus. Pasien Covid-19 yang memiliki Diabetes Militus beresiko mengalami tanda gejala yang lebih parah, sehingga memerlukan perawatan yang lebih intensif. Mengidentifikasi gambaran kecemasan pada penderita Diabetes Militus di masa pandemi covid-19. Desain penelitian mengunakan literature review dengan mengunakan database dengan penelusuran artikel penelitian yang publikasi di internet mengunkan PubMed dan Science direct. Gambaran tingkat kecemasan pada pasien Diabetes Militus selama Covid-19 paling banyak yaitu tidak cemas/normal 1.167 responden (74,3%) dan berdasarkan gambaran kecemasan, jumlah responden yang mendapatkan presentase paling banyak yaitu responden tidak cemas mendapatkan presentase 552 responden (86,2%). Penurunan kecemasan pada pasien Diabetes Militus pada pandemi disebabkan oleh adanya telemedicine. Telemedicine memfasilitasi perawatan medis yang diberikan dari jarak jauh melalui teknologi audiovisual yang dapat memberikan layanan bagi pasien diabetes militus selama pandemi. Telemedicine adalah salah satu cara untuk menurunkan kecemasan pada pasien Diabetes Militus pada masa pandemi. Sehingga diharapkan pengguna telemedicine dapat di lakukan oleh fasilitas kesehatan di Indonesia.<br>Kata kunci : Covid-19, Diabetes, Kecemasan</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/824Literature Review : Pengaruh Tekhnik Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Operasi Benigna Prostat Hyperplasia2021-12-13T08:46:33+00:00Andi Muhamad Wildanandiwildan212@gmail.comTri Sakti Wirotomoandiwildan212@gmail.comSiti Rofiqohandiwildan212@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a progressive enlargement of the prostate gland that can be treated surgery, As a result of the surgery, the patient will usually feel pain. To overcome it, Benson’s relaxation technique could be applied. This relaxation is an action to free mentally and physically from tension and stress so that it can increase tolerance to pain. This study aims to examine the effect of Benson’s relaxation technique on pain in patients with postoperative benign prostate hyperplasia. Since it is a literature review, it has reviewed three articles taken from Google scholar with Benson’s relaxation, pain, and postoperative BPH as the keywords. Those articles are full-text, published in 2010-2020. The result stated the average vaule of pain scalee was 6,24 before the treatment and it reduced into 2,07 after it, with the p-value 0,000. It proved the therapy has effectively reduced oain in patients with postoperative benign prostate hyperplasia. Thus, nurses suggested applying this therapy as an alternative to reduce the problem.</em><br><em>Keywords: Benson’s relaxation, pain, postoperative benign prostate hyperplasia</em></p> <p>Abstrak<br>Benigna Prostat Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang dapat diatasi dengan tindakan pembedahan. Akibat dari pembedahan dapat menimbulkan nyeri. Pananganan nyeri salah satunya dengan relaksasi benson. Relaksasi Benson merupakan suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh teknik relaksasi benson terhadap penurunan nyeri post operasi BPH berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “relaksasi benson, nyeri, post operasi BPH,” berupa artikel fulltex, terbit tahun 2010-2020. Hasil dari tiga artikel menujukkan nilai rata-rata skala nyeri sebelum intervensi 6,24 setelah intervensi 2,07 dengan p-value 0,000. Simpulan Terapi Relaksasi Benson efektif untuk menurunkan nyeri pasien post operasi BPH. Saran kepada perawat diharapkan dapat memberikan Teknik Relaksasi Benson sebagai alternatif untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi BPH.<br>Kata kunci: Relaksasi Benson, Nyeri, Post Operasi BPH.</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/825Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia2021-12-13T08:49:33+00:00Apik Rizkianaapekrizkii@gmail.comFirman Faradisiapekrizkii@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gout is a joint disease caused by high uric acid in the blood. Patients with this problem usually experience joint pain, so alternative therapies are needed to reduce pain. Ginger compress the rapyisone of the effective alternative therapies to reducepain, by utilizing warn water and greted ginger. It is paharmacological and non-pharmacological process, to reduce side effects and it is better to use non-pharmacological methods for the best result. This paper aims to find out the implication of applying the method as the alternative way to reduce pain in patientwith gout. A case study of nursing care was chosen as the method. It applied in to two patients with gout. The result stated the therapy has effectively reduced pain in the patients. Thus, it suggested to the nurses forapplying thi therapy.</em><br><em>Keywords :gout; pain;compress with ginger</em></p> <p>Abstrak<br>Penyakit Asam Urat atau penyakit gouta dalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Penderita Asam Urat biasanya mengalami nyeri dipersendian, sehingga diperlukan terapi alternatif untuk menurunkan nyeri. Terapi kompres jahe merupakan salah satu terapi alternative yang efektif untuk menurunkan nyeri, dengan memanfaatkan air hangat dan parutan jahe penatalaksanaan kompres jahe yaitu farmakologis dan nonfarmakologis, untuk mengurangi efek samping lebih baik menggunakan cara nonfarmakologis. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk menerapkan terapi kompres jahe sebagai upaya untuk menurunkan nyeri pada pasien asamurat. Metode yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah studi kasus Asuhan Keperawatan dengan penerapan terapi kompres jahe pada dua pasien Asam Urat. Hasil penerapan Kompres Jahe terbukti dapat menurunkan nyeri pada kedu apa sien Asam Urat. Untuk itu diharapkan Perawat dapat menggunakan terapi alternative kompres jahe dalam menurunkan nyeri.<br>Kata Kunci : Asam urat,Nyeri,kompresjahe</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/826Penerapan Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Usia 1 – 5 Tahun: Literature Review2021-12-13T08:52:40+00:00Arif Bagus Susetyoarifbagus656@gmail.comsiti Rofiqoharifbagus656@gmail.comAida Rusmarianaarifbagus656@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the non-pharmacological therapies to reduce body temperature in children aged 1-5 years is the tepid water sponge. This paper aims to describe the therapy in reducing kid’s temperature. It is a literature review with three articles taken from Google-scholar. They were focused on tepid water sponge and fever as the keywords. To be known, all of them were full-text, published in 2016-2019. The result showed body temperature has reduced into 37,38°C from 38,55°C afther applying the therapy. Therefore, it could be concluded the therapy works well in reducing kid’s temperature. Thus, it is highly recommended for nursing staff to apply the therapy on the children aged 1-5 years.</em><br><em>Keywords: fever, tepid water sponge</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan suhu tuhuh pada anak usia 1–5 tahun adalah tepid water sponge. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan Tepid Water Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak usia 1-5 tahun. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman jurnal google scolar dengan kata kunci “tepid water sponge” dan “demam” berupa artikel fulltex, terbit tahun 2016-2019. Hasil analisa dari ke 3 artikel menunjukan nilai rata - rata suhu tubuh sebelum dilakukan tindakan tepid water sponge 38,55°C dan setelah dilakukan tindakan tepid water sponge 37,38°C. Kesimpulannya adalah tepid water sponge dapat menurunkan suhu tubuh anak usia 1 – 5 tahun. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya menerapkan teknik tepid water sponge untuk menurunkan suhu tubuh usia 1 – 5 tahun.<br>Kata kunci: demam, tepid water sponge</p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/827Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Manajemen Laktasi Dengan Pemberian ASI Eksklusif : Literature Review2021-12-13T08:55:33+00:00Arnis Arifianawatiarnis.arifianawati@gmail.comEmi Nurlaelaarnis.arifianawati@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Infant mortality rate is one of the highest problems in the world. One of the causes is infection. Most infant deaths can be prevented by exclusive. The purpose of this study was to determine the relationship between mother’s knowledge about lactation management and exclusive breastfeeding through a literature review. This research is a quantitative descriptive type of correlation research. 5 articles use the cross sectional approach. 5 articles use the chi-square statistical test, collecting data using a literature review, accessing Garuda Portal data, 5 articles published in 2-11-2021 by using the keyword : Knowledge, Lactation Management, Exclusi Breastfeeding. The critical study instrument used was using the JBI with 8 questions. The characteristics of respondents in this literature review indude age characteristics in the category of 20-35 years, the category of High School Education, and the category of work. The level of knowledge in the poor category obtained results of 142 (45,3%) and breastfeeding in the category of not giving with results of 172 (54,9%). The results of the analysis using the chi-square test found that there was a relationship with the p value of 0,001. There is a relationship between knowledge of lactation management and exclusive breastfeeding. The results of the literature review can improve health education about exclusive breastfeeding.</em><br><em>Keywords: Exclusive Breastfeeding, Management Lactation, Knowledge.</em></p> <p>Abstrak<br>Angka kematian bayi menjadi salah satu masalah tertinggi di dunia. Salah satu penyebabnya adalah infeksi. Sebagian besar kematian bayi bias dicegah dengan pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan ASI Eksklusif perlu dilakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu mengenai manajemen laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif melalui literatur review. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif korelasi. Dari 5 artikel yang menggunakan Pendekatan Cross Sectional. Dari 5 artikel menggunakan uji statistic Chi-square, pengumpulan data menggunakan literature review, mengakses data Portal Garuda 5 artikel yang diterbitkan pada tahun 2011-2021. Dengan menggunakan kata kunci : “Pengetahuan, ManajemenLaktasi, Pemberian ASI Eksklusif”, Instrument telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI dengan 8 pertanyaan.<br>karakteristikresponden pada literature review ini karakteristik usia masuk dalam kategori 20-35 tahun, kategori Pendidikan Pendidikan SMA, kategori pekerjaan bekerja. Tingkat pengetahuan dalam kategori kurang didapatkan hasil 142 (45,3%) dan pemberian ASI dalam kategori tidak memberikan dengan hasil 172 (54,9%). Hasil Analisa menggunakan uji chi-square didapatkan ada hubungan dengan nilai p value 0,001. Penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan manajemen laktasi dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil literatur review dapat meningkatkan penyuluhan Kesehatan tentang pemberian ASI secara Eksklusif.<br>Kata Kunci :ASI Eksklusif, ManajemenLaktasi, pengetahuan. </p>2021-12-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/828Literature Review : Burnout pada Perawat Selama Pandemi COVID-192021-12-14T01:51:06+00:00Arti Ayuningtiyasartiayuningtiyas@gmail.comBenny Arief Sulistyantoartiayuningtiyas@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>During the Covid-19 pandemic, nurses are at the forefront. Many nurses experience stress and fatigue due to increased workload. Stress and fatigue that is obtained at work, both physical and psychological fatigue, is known as Burnout. This study aimed to describe the incidence of Burnout experienced by nurses during the Covid 19 Pandemic. This research is a literature review. This study was looking for some articles from PubMed,Garuda, and Google Scholar, with keyword. There were 5 articles that matched the research inclusion criteria. Critical analysis of 5 articles used the JBI instrument. These articles used the mean calculation. In the Emotional Exhaustion category, the mean value was 22.75 and SD was 8.828. it meant that the burnout level in the Emotional Exhaustion category was at a moderate level. In the depersonalization category, the mean value was 7.54 with SD 4.248. it meant that the burnout level in the depersonalization category was at a moderate level. In the personal accomplishment category, the mean was 19.676 with SD of 6.7. it mean that the burnout level in this category was a high level. The nurses experience burnout during the Covid-19 pandemic. The Emotional exhaustion category is a moderate level, depersonalization is at a moderate level, and personal accomplishment is at a high level.</em><br><em>Keywords: Nurse, Burnout, Covid-19 pandemic</em></p> <p>Abstrak<br>Dimasa pandemi Covid-19 perawat berada pada garda terdepan, banyak perawat mengalami stress dan kelelahan dikarenakan beban kerja meningkat. Stress dan Kelelahan yang didapat saat kerja baik itu kelelahan fisik maupun psikis dikenal dengan nama Burnout penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kejadian Burnout yang dialami Perawat selama Pandemi Covid 19. Penelitian ini adalah literatur review. Hasil pencarian artikel dari database online yaitu Pubmed,Garuda dan Google Scholar, dengan kata kunci di dapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Analisa telaah kritis terhadap 5 artikel menggunakan instrument JBI. Terdapat 5 Artikel yang menggunakan perhitungan mean di dapatkan hasil kategori Emotional Exhaustion nilai mean sebanyak 22.75 dan SD 8.828 dimana hasil menunjukkan level burnout pada level sedang. Kategori depersonalization dengan nilai mean 7.54 dengan SD 4.248 dimana hasil burnout pada level sedang. Kategori personal accomplishment hasil mean 19.676 dengan SD 6.7 dimana hasil burnout menunjukkan level tinggi. Dari 5 Artikel yang di telaah di dapatkan Perawat mengalami Burnout selama pandemic Covid-19, kategori Emotional Exhaustion berada pada level sedang, depersonalization berada pada level sedang, dan personal accomplishment pada level tinggi.<br>Kata Kunci : Perawat, Burnout, pandemi Covid-19</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/829Gambaran Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Osteoarthritis Lutut Setelah Diberikan Kinesiotaping : Literature Review2021-12-14T01:56:18+00:00Arziah Dyah Ayu Rosadahrosadaharziah28@gmail.comNurul Aktifahrosadaharziah28@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Osteoarthritis of knee is a musculoskeletal disorder caused by inflammation of the knee joint. Inflammation in patients with knee osteoarthritis causes functional disabilitu which affects the patient’s quality of life. Knee osteoarthritis rehabilitation method using kinesiotaping aims to improve functional ability. The study aimed to describe the improvement in functional ability in patients with knee osteoarthritis after giving kinesiotaping. The selection of articles in this study used the PICO mnemonic. Articles were searched throught Google scholar and PT journal. The selection of articles were used inclusion and exclusion criteria. The result show that there was an increase in functional ability in knee osteoarthritis patien giving kinesiotaping. The average of functional ability decrease pretest 55,0 post test 34,5 and degression 18,6. There is an increase in functional ability after giving kinesiotaping in knee osteoarthritis patients. Kinesiotaping can be used as an alternative modality intervention in osteoarthritis pa-tient who experienced decrease in functional ability knee.</em><br><em>Keywords: Knee osteoarthritis; kinesiotaping; WOMAC</em></p> <p>Abstrak<br>Osteoarthritis pada lutut merupakan gangguan muskuloskeletal yang disebabkan adanya peradangan pada sendi lutut. Peradangan pada pasien osteoarthritis lutut menyebabkan gangguan ketidakmampuan fungsional yang berpengaruh menurunnya kualitas hidup pasien. Metode re-habilitasi osteoarthritis lutut menggunakan kinesiotaping bertujuan untuk peningkatan kemampuan fungsional. Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan kemampuan fungsional pada penderita osteoarthritis lutut setelah diberikan kinesiotaping. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan mnemonic PICO. Penulisan artikel ini menggunakan penelusuran literature melalui Google scholar dan PTjournal. Pemilihan artikel menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil literature review 5 artikel menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan fungsional pada pasien osteoarthritis lutut setelah diberikan kinesiotaping dengan rata-rata pretest 55,0 post test 34,5 dan penurunan 18,6. Terdapat peningkatan kemampuan fungsional setelah diberikan Kinesiotaping pada pasien osteoarthritis lutut. Sebagai dasar tindakan dalam melakukan management fisioterapi pada masalah penurunan kemampuan fungsional pada pasien osteoarthritis lutut, fisioterapi dapat melakukan penanganan dengan menggunakan modalitas Kinesiotaping.<br>Keywords:; Kinesiotaping; osteoarthritis lutut; womac</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/830Literature Review : Gambaran Penerapan Terapi Assertiveness Training Terhadap Penurunan Resiko Perilaku Kekerasan Klien Skizofrenia2021-12-14T02:00:23+00:00Atina Mauilaatinamauila123@gmail.comNurul Aktifahatinamauila123@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Violent behavior is a condition in which a person performs actions that can harm both himself and others. This behavior that occurs in schizophrenic clients’ needs to be handled appropriately so that something unwanted does not happen. As we know, one of methods control risk of violent behavior is assertiveness training. This scientific paper aims to find out the effects of applying this therapy in reducing risk of violent behavior on scizophrenic clients. From this literature review , it obtained the average value of pretest is 36.84 and posttest is 26.12. It resulted p value 0,001, (<0,005). That proved there is effect of the training in reducing risks of violent behavior on schizophrenic clients. So, it is recommended for the nurses to apply this theraphy as the alternative way to reduce that such a behavior on schizophrenic clients.</em><br><em>Keywords: risk of violent behavior ; schizophrenic clients ; assertiveness training</em></p> <p>Abstrak<br>Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Perilaku kekerasan yang terjadi pada klien skizofrenia perlu penanganan secara tepat agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Assertiveness Training merupakan salah satu metode untuk mengontrol resiko perilaku kekerasan. Tujian karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi Assertiveness Training terhadap penurunan resiko perilaku kekerasan pada klien skizofrenia. Desain karya tulis ilmiah ini adalah literature review. Hasil analisis didapatkan nilai rata-rata pre test sebesar 36,84 dan post test sebesar 26,12 dengan hasil p value sebesar 0,001, (<0,005). Kesimpulannya terdapat pengaruh terapi Assertiveness Training terhadap penurunan resiko perilaku kekerasan pada klien skizofrenia. Saran bagi tenaga keperawatan yaitu diharapkan dapat menerapkan terapi Assertiveness Training untuk menurunkan resiko perilaku kekerasan pada klien skizofrenia.<br>Kata kunci: resiko perilaku kekerasan ; skizofrenia ; terapi assertiveness training </p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/831Dukungan Sosial Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Caregiver Pada Pasien Skizofrenia : Literature Review2021-12-14T02:07:24+00:00Azkiyah Fitrianaekabudiarto4321@gmail.comEka Budiartoekabudiarto4321@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Schizophrenia is a condition of inability to think logically. There is a disturbance in motor activity. Caregivers are vulnerable to burdens and stress that can interfere with their role as companions and fuctions in the family. Therefore, social support are needed so that caregivers cab face the stress and burden of caring for schizophrenic patient. The study aimed to determined social supports to Improve The Psychological Well-Being of caregivers of schizophrenia patients based on available evidence. The study used a literature review method. The databased used to search article were PubMed,Science Direct, and GARUDA.there were five article selected based on the suitability of the specified keywords, topic, and inclusion dan exclusion criteria. The articles were published in the 2012-2021 period. The instrument used was the Hawker instrument. There were 5 types of social support found in the articles. Those were social support as a coping streategy, instrumental social support in increasing patient interaction with other, maladaptive coping strategies used by family caregivers, instrumental social support which was positively related to social interaction andshowed lower levels of psychotic symptoms, social support perceived by family caregiver which played and important role as it improved their psychological-well being. These five social support to improve caregiver psychological well-being in schizophrenic patients are obtained from valid scientific avidence. Therefore, they can be used as scientific references to be applied as nursing care intervention.</em><br><em>Keywords :Caregiver;schizophrenia;social support;psychological well-being</em></p> <p>Abstrak<br>Skizofrenia merupakan keadaan dimanapemikiran tidak saling berhubungan secara logis dan adanya gangguan aktivitas motorik. Caregiver rentan mengalami beban dan stress yang dapat menganggu perannya sebagai pendamping dan fungsi dalam keluarga. Sehingga diperlukan dukungan sosial agar caregiver dapat menghadapi stress dan beban dalam merawat pasien skizofrenia.Penelitian bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis caregiver pasien skizofrenia berdasarkan evidence yang tersedia. Penelitian menggunakan metode literature review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah PubMed, Science Direct, GARUDA. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan. Artikel digunakan dalam penelitian berjumlah 5 artikel yang terbit pada rentang waktu 2012-2021. Instrumen yang digunakan adalah instrumen Hawker. Terdapat temuan berupa 5 macam dukungan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis caregiver pada pasien skizofrenia; dukungan sosial sebagai strategi koping, dukungan sosial instrumental meningkatkan interaksi pasien dengan orang lain, pengasuh keluarga menggunakan strategi koping maladaptif, dukungan sosial instrumental berhubungan positif dengan interaksi sosial dan menunjukan tingkat gejala psikotik lebih rendah, dukungan sosial yang dipersepsikan oleh family caregiver berperan penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan psikologisnya. Kelimadukungan sosial untuk meningkatkan psikologis caregiver pada pasien skizofrenia ini didapatkan dari bukti ilmiah yang valid sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah untuk diaplikasikan sebagai intervensi asuhan keperawatan.<br>Kata kunci: caregiver;dukungan sosial;kesejahteraan psikologis;skizofrenia</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/832Gambaran Tingkat Depresi Pada Remaja : Literature Review2021-12-14T02:13:28+00:00Bagas Aji Pamungkasbagascr07@gmail.comAisyah Dzil Kamalahbagascr07@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Adolescence is one of the transition periods in an individual's life from childhood to adulthood. Problems in adolescents in carrying out their developmental tasks as for the impact of the problems faced by adolescents and the emergence of feelings of insecurity, anxiety, and depression which can later lead to suicidal ideation. This study aims to describe the level of depression in adolescents. Search articles through PubMed and Google Scholar to find articles according to the inclusion and exclusion criteria, followed by a literature review. Gender characteristics in this literature are male, 969 respondents (60%), and The level of depression was obtained as many as 837 respondents (47.8%) did not experience depression. Most teenagers do not experience depression, so it is hoped that health professionals, especially nurses, can provide health information or health promotion, related to depression in adolescents to maintain adolescent mental health.</em><br><em>Keywords : Adolescents, Depression.</em></p> <p>Abstrak<br>Remaja merupakan periode transisi dalam kehidupan individu dari fase anak hingga menuju fase dewasa . Permasalahan pada remaja muncul ketika menjalani perkembangan dan munculnya perasaan tidak aman, cemas, dan depresi yang nantinya dapat memunculkan ide bunuh diri. Study ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada remaja. Pencarian artikel melalui PubMed dan Portal garuda untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dilakukan literature review. Karakteristik jenis kelamin pada literature ini berjenis kelamin laki – laki 969 responden (60%) dan pendidikan sekolah 198 (98%). Tingkat depresi didapatkan sebanyak 837 responden (47,8%) tidak mengalami depresi. Sebagian besar remaja tidak mengalami depresi sehingga diharapkan profesi kesehatan khususnya perawat dapat memberikan infotmasi kesehatan atau promosi kesehatan,terkait depresi pada remaja untuk mempertahankan kesehatan mental remaja.<br>Kata kunci : Depresi, Remaja.</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/833Literature Review : Depresi Pada Perawat Dalam Masa Pandemi Covid-192021-12-14T02:23:34+00:00Benni Surya DarmaBennisuryadarma11@gmail.comHana NafiahBennisuryadarma11@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Depression is one of the psychological disorders that can be experienced by nurses during the covid-19 pandemic. Depression is a mental disorder that often started from untreated stress. It can make the person fall into a phase of depression. To describe the level of depression in nurses during the COVID-19 pandemic. This study was a quantitative study using a literature review. There were 5 articles, searched from Google Scholar and Pubmed published in 2019-2021, analyzed using the Hawker instrument. The results showed that the respondents were female respondents (99.65 %). There were 61.2 percentage points for respondents aged 18-35 and 68.9 percentage points for unmarried respondents. The depression levels of the respondents were mild depression (37.1%), normal level depression (59.5%), and (36%). The depression in nurses during the covid-19 pandemic was caused by their severe psychological disorders, such as increased workloads, exposure to viruses, fear of covid-19 infection. inadequate facilities (PPE).</em><br><em>Keywords: Nurse;covid-19;epression</em></p> <p>Abstrak<br>Depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang dapat dialami oleh perawat dalam masa pandemi covid-19. Depresi adalah gangguan mental yang sering terjadi berawal dari stres yang tidak bisa diatasi, maka orang tersebut dapat jatuh ke fase depresi. Mengetahui gambaran tingkat depresi pada perawat dalam masa pandemi covid 19. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan literature review 5 artikel dan ditelaah menggunkan instrimen hawker dengan penelusuran elektronik pada Google scholar dan pubmed yang dipublish pada tahun 2019-2021. Hasil dari ke-5 artikel responden yang memiliki presentase paling tinggi adalah responden perempuan (99.65 %), responden usia 18 – 35 tahun (61.2 %), responden belum menikah (68.9 %). responden depresi yang tertinggi adalah depresi tingkat ringan (37.1%) depresi tingkat normal mendapatkan (59.5 %) dan (36 %). Kejadian depresi pada perawat dalam masa pandemi covid 19 terjadi karena perawat mengalami gangguan psikologis yang parah mulai dari peningkatan beban kerja, paparan virus, ketakutan akan tertular covid 19, fasilitas yang tidak memadai (APD).<br>Kata kunci: Perawat;Covid 19; depresi</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/834Penerapan Latihan Range Of Motion (ROM) aktif pada pasien pasca stroke di Desa Sampangan Pekalongan2021-12-14T02:30:31+00:00Cahya Milla Rismawanticmilla985@gmail.comWiwiek Natalyacmilla985@gmail.comI Isytiarohcmilla985@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is a brain functional disorder characterized by nerve paralysis due to obstruction of blood flow to the brain. The frequent impact if a post-stroke client is not carried out with rehabilitation immediately will result in mobility disorder that can impede daily physical activity. One pratice in the rehabilitation process is to prevent disability in a client with post-stroke physical mobility disorder that is, by performing a Range Of Motion rope. The case study is intended to illustrate application of roma exercises to boost muscle strength. The method of writing the case study USES a descriptive design and case studies reported in narration. The instrumrnts used are observation sheets and structured observation sheets covering the assessment of muscle strength. The resulth of the case study have been after the six-meeting application of roma that the roma can increase muscle strength in subject. I the average muscle strength 3.31 to 3.50 and subject II average muscle strength 3.68 to 3,93. The conclusion of the case study increased muscle strength after the practice of roma. Suggestions for the family in order to train ROM for family members who had suffered stroke. </em><br><em>Keywords: Stroke, muscle strength, ROM</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke adalah penyakit nerulogis terbanyak yang dapat mengakibatkan disfungsi motorik dan sensorik.Dampak yang sering muncul jika klien pasca stroke tidak dilakukan rehabiltasi dengan segera maka akan mengalami gangguan mobilitas yang dapat menghambat aktivitas fisik sehari-hari. Saalah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi untuk mencegah terjadinya kecacatan pada klien dengan gangguan mobilitas fisik pasca stroke yaitu dengan melakukan latihan Range Of Motion ROM. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan latihan ROM untuk meningkatkan kekuatan otot. Metode penulisan studi kasus ini menggunakan rancangan deskriptif dan hasil studi kasus dilaporkan dalam bentuk narasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar pengkajian dan lembar observasi terstruktur meliputi penilaian kekuatan otot. Hasil studi kasus setelah dilakukan penerapan ROM selama 6 pertemuan bahwa ROM dapat meningkatkan kekuatan otot pada Subyek I nilai rata-rata kekuatan otot 3,31 menjadi 3,50 dan Subyek II nilai rata-rata kekuatan otot 3,68 menjadi 3,93. Simpulan studi kasus ini terjadi peningkatan kekuatan otot setelah dilakukan latihan ROM. Saran bagi keluarga agar dapat melatih ROM pada anggota keluarga yang mengalmi stroke. <br>Kata kunci: Stroke, kekuatan otot, ROM</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/835Penerapan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi Berat Lahir Rendah : Lirature Riview2021-12-14T02:41:05+00:00Citra Ameliacitraamelia213@gmail.comSiti Rofiqohcitraamelia213@gmail.comAida Rusmarianacitraamelia213@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the non-pharmacoiogicai therapies given to stabiiize low-weight newborns is the Kangaroo Care. This study aimed to describe the application of Kangaroo Care in lowweight newborns. The study was a literature review of three chosen articles taken from Google Scholar with the keywords "kangaroo method", "weight gain" and "low-weight newborns" .in the form of fulltext articles published during 2015 — 2018. The result showed that from 47 newborn who were treared as respondents, most of them (59,3%) were female, and 62,9% aged 1-3 days. The average body weight before being treated with the Kangaroo Care was 1876.83 grams and it raised to 2120.18 grams after the treatment. The conclusion was that the kangaroo care could increase body weight of low-weight newborns. Hence, health providers are expected to introduce the Kangaroo Care as an alternative of weight gain treatment for low weight newborn. </em><br><em>Keywords: kangaroo method, weight gain, low-weight newborns</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi nonfarmakologis untuk menaikan berat badan bayi baru lahir rendah adalah perawatan metode kanguru. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perawatan metode kanguru pada bayi baru lahir rendah. Desain karya tulis ilmiah berupa literur review dengan jumlah tiga artikel diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “metode kanguru” “kenaikan berat badan” dan “BBLR” berupa artikel full text, terbit tahun 2015-2018. Hasil analisa karakteristik responden dari tiga artikel menunjukkan jumlah responden 47, sebagian besar (59,3%) perempuan, 62,9% umur 1-3 hari. Nilai rata-rata berat badan sebelum dilakukan perawatan metode kanguru 1876,83 gram, setelah dilakukan perawatan metode kanguru 2120,18 gram. Kesimpulannya adalah perawatan metode kanguru dapat menaikan berat badan pada bayi baru lahir rendah. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya mengedukasi tentang perawatan metode kanguru sebagai salah satu alternatife untuk kenaikan berat badan pada bayi baru lahir rendah.<br>Kata kunci: metode kanguru, kenaikan berat badan, BBLR</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/836Gambaran Funtional Electrical Stmulation (FES) Untuk Memperbaiki Drop Foot Gait Pasca Stroke: Literature Review2021-12-14T02:47:59+00:00Delia Andinideliaandini205@gmail.comWahyu Ersiladeliaandini205@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Stroke sufferers who survive experience gait disorders because of damage to brain blood vessels that occurs when the arteries that supply blood to the brain are blocked, so that brain cells lose their oxygen supply which can lead to complaints of feeling weak in the lower limbs and the legs tend to wither or drop foot. . The Drop Foot Gait Rehabilitation Program is essential for improving muscle strength and muscle contraction. One of the Rehabilitation for Drop Foot Gait Post Stroke is FES. This study aims to analyze the effect of Functional Electrical Stimulation to correct Drop Foot Gait post stroke from various references. Selection of articles on literature review it uses PICO. Article writing using search literature through PubMed, Science Direct and Google Scholar with the inclusion criteria and exclusion criteria that have been determined. Literature restricted from 2010 – 2020. From result literature review The five articles show that the results of the characteristics of the respondents based on the gender of male 54.9% and female 45.1%, the results of the characteristics of the respondents based on the age of 100% less than 50 years, and the results of 4 articles of the characteristics of the respondents based on increasing gait using Berg Balance Scale measuring instrument is the average value of pre-test 5.40 and post-test average of 3.57 with a difference of 1.83. The results of a literature review of 1 article using a measuring toolElectroencephalogram that is with the results of the pre-test score of 5.5 and the post-test average of 0.8 with a difference of 4.7. So there is an increase in the patient's gaitDrop Foot Gait Post Stroke using Functional Electrical Stimulation (FES). Functional Electrical Stimulation has an effect on improving the gait of Drop Foot patients after stroke. As a basis for further research, especially regarding. Functional Electrical Stimulation to improve Drop Foot Gait after stroke.</em><br><em>Keywords : strokes; post stroke;berg balance scale; drop foot gaitpost stroke</em></p> <p>Abstrak <br>Penderita Stroke yang bertahan hidup mengalami gangguan berjalan akibat terjadinya kerusakan pembuluh darah otak yang terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak tersumbat, sehingga sel sel otak kehilangan suplai oksigen yang mengakibatkan keluhan merasa lemah pada anggota gerak bawah dan kaki cenderung layuh atau Drop Foot. rogram Rehabilitasi Drop Foot Gait sangat penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan kontraksi otot. Salah satu Rehabilitasi untuk Drop Foot Gait Pasca Stroke adalah Functional Electrical Stimulation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Functional Electrical Stimulation untuk memperbaiki Drop Foot Gait pasca stroke dari berbagai referensi. Pemilihan artikel pada literature review ini menggunakan PICO. Penulisan artikel menggunakan penelusuran literature melalui PubMed, Science Direct dan Google Scholar dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan. Literature diberi batasan dari tahun 2010 – 2020. Dari hasil literature review kelima artikel menunjukan bahwa hasil dari karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki 54,9% dan perempuan 45,1%, hasil dari karakteristik responden berdasarkan usia dari 4 artikel yaitu dengan rentang usia 20-80 tahun dan 1 artikel dengan rata-rata usia 60,7 tahun, hasil 4 artikel dari karakteristik responden berdasarkan peningkatan gaya berjalan menggunakan alat ukur Berg Balance Scale yaitu nilai rata-rata pre test 5,40 dan rata-rata post-test 3,57 dengan selisih 1,83. Hasil literature review 1 artikel menggunakan alat ukur Electroensefalogram mendapatkan hasil nilai pre test 5,5 dan post test 0,8 dengan selisih 4,7. Sehingga ada peningkatan gaya berjalan pada pasien Drop Foot Gait Pasca Stroke menggunakan Functional Electrical Stimulation (FES). Functional Electrical Stimulation berpengaruh untuk memperbaiki gaya berajalan pasien Drop Foot pasca stroke. sebagai dasar untuk penelitian-penelitian lebih lanjut khususnya mengenai Functional Electrical Stimulation untuk memperbaiki Drop Foot Gait pasca stroke dan direkomendasikan untuk profesi fisioterapi sebagai bahan literasi untuk pemberian intervensi pada kasus Drop Foot Gait Pasca Stroke menggunakan FES.<br>Kata Kunci : stroke; pasca stroke; berg balance scale; drop foot gait post stroke.</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/837Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Rokok Pada Remaja di SMK Endang Darma Ayu Kabupaten Indramayu2021-12-14T02:52:55+00:00Depi Yulyantidepi.yulyanti@gmail.comSari Widiya Dewidepi.yulyanti@gmail.comSiti Khodijah Nurkhalimahdepi.yulyanti@gmail.comOktaviani Melky Seldjatemdepi.yulyanti@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The prevalence of smokers in Indonesia in adolescents aged 10-18 years in 2013 was 7.20% while in 2018 it was 9.10%, which means that there was an increase in the percentage of adolescent smokers by 1.9%. It is necessary to educate adolescents so that their knowledge about the dangers of smoking, prevention and control of the dangers of smoking can increase. The method used is Lecture and Discussion using educational video media and presentation of material using power point, the target of the activity is students at SMK Endang Darma Ayu, Indramayu Regency as many as 60 students. The arrangement of community service activities includes a welcome speech from the Student Affairs Section of Endang Darma Ayu Vocational School, introduction of the Community Service team from STIKes Indramayu, Pre Test, providing educational materials on how to prevent and control the dangers of smoking, discussion, post test, distribution of prizes. The results of the activity there was an increase in knowledge of 22.33%, the presentation during the pre test was 73.67% after being given education there was an increase in the post test score to 96%. It is necessary to carry out further community service activities by forming peer educators at SMK Endang Darma Ayu, Indramayu Regency</em><br><em>Keywords: Education; Prevention and Control; Danger of cigarette; Teenager</em></p> <p>Abstrak<br>Prevalensi perokok di Indonesia pada remaja usia 10-18 tahun pada tahun 2013 sebesar 7,20% sedangkan pada tahun 2018 sebesar 9,10%, yang artinya terjadi peningkatan persentase perokok remaja sebesar 1,9%. Perlu dilakukan edukasi kepada remaja agar pengetahuan remaja tentang bahaya rokok, pencegahan dan pengendalian bahaya rokok dapat meningkat. Metode yang digunakan adalah Ceramah dan Diskusi dengan menggunakan media edukasi video dan penyajian materi menggunakan power point, sasaran kegiatan adalah siswa/siswi di SMK Endang Darma Ayu Kabupaten Indramayu sebanyak 60 siswa. Susunan acara kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi Sambutan dari Bagian Kesiswaan SMK Endang Darma Ayu, Perkenalan tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari STIKes Indramayu, Pre Test, memberikan materi edukasi bagaimana pencegahan dan pengendalian bahaya rokok, diskusi, post test, pembagian hadiah. Hasil dari kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 22.33 % presentasi saat pre test adalah 73.67% setelah diberikan edukasi terjadi peninggakatan hasil nilai post test nya menjadi 96%. Perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat lebih lanjut dengan membentuk peer edukator di SMK Endang Darma Ayu Kabupaten Indramayu.<br>Kata kunci: Edukasi; Pencegahan dan Pengendalian; Bahaya Rokok; Remaja</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/839Penerapan pijat Kaki Dan Rendam Air Hangat Campuran Kencur Untuk Mengurangi Edema kaki Pada Ibu Hamil Trimester III2021-12-14T04:09:33+00:00Devi Atmi Yunitasarifikes.umpp@gmail.comWindha Widyastutifikes.umpp@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the problems that often experienced by pregnant women in third trimester is edema in the legs. Leg edema can cause cramps at night. One treatment to reduce leg edema is by implementing foot massage and Warm Water Soak with Kencur. This study was carried out to find out whether foot massage and Warm Water Soak with Kencur culd be implemented to reduce leg edema. This research was a case study with 2 primigravida mothers experiencing leg edema as participants. The instrument being used was an observation sheet. The interventions given to the participats were foot massage and Warm Water Soak with Kencur, that were applied for 10 minutes once a day for 5 days. The results showed that after the intervention the edema dispeared both in case 1 and case 2. In conclusion, the implementation of foot massage and Warm Water Soak with Kencur was effective in reducing leg edema in third trimester pregnant women. Thus, health wokers are expected to be able to implement and teach foot massage and Warm Water Soak with Kencur to pregnant women experiencing leg edema </em><br><em>Keywords: edema, Kencur, foot massage, Warm Water Soak with</em></p> <p>Abstrak<br>Ketidaknyamanan yang sering muncul pada ibu hamil trimester III salah satunya edema pada kaki. Dampak dari edema kaki dapat mengakibatkan kram pada malam hari perasaat berat. Sehingga edema kaki harus ditangani salah satunya dengan pijat dan rendam air hangat campuran kencur. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengatasi edema kaki. Metode yang digunakan yaitu berupa studi kasus pada 2 ibu primigravida yang mengalami masalah edema kaki. Instrumen berupa lembar observasi pengukuran edema dengan menggunakan pitting edema. Intervensi dengan menerapan pijat kaki dan rendam air hangat campuran kencur, dilakukan selama 10 menit diberikan satu kali dalam sehari selama 5 hari. Hasil menunjukan sebelum intervensi pada kasus 1yaitu 6mm pada kasus 2 yaitu 8mm. Setelah dilakukan intervensi pada kedua kasus sudah tidak mengalami edema. Kesimpulannya adalah pijat kaki dan rendam air hangat campuran kencur efektif untuk mengurangi edema kaki pada ibu hamil trimester III. Saran bagi tenaga kesehatan, diharapkan dapat menerapkan maupun mengajarkan terapi pijat kaki dan rendam air hangat campuran kencur pada ibu hamil yang mengalami edema kaki<br>Kata kunci : edema,kencur,pijat kaki, rendam air hangat </p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/840Pengaruh Foot Reflexology Terhadap Penurunan Kelelahan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa : Literature Review2021-12-14T04:12:44+00:00Devita Listianideevitalistiani31@gmail.comRita Dwi Hartantideevitalistiani31@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Fatigue is an unpleasant and terrible experience in life. Fatigue often occurs in hemodialysis patients, the cause of fatigue in hemodialysis patients occurs due to several factors, namely physiological and psychological factors of the patient. Foot Reflexology is a non-pharmacological therapy. Foot Reflexology is a massage that is carried out in the foot by applying pressure and massaging movements of the feet that are connected to other organs through the nervous system, foot reflexology creates relaxation, increases blood flow to the feet, brain, kidneys, and intestines. Therefore it is useful for overcoming fatigue. The purpose of this literature review was to determine the effect of foot reflexology on reducing fatigue in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy. The method used in this study was a literature review, by looking for articles related to the theme taken from Pubmed, Science Direct and Google Scholar. The articles were selected according to the research inclusion criteria, then analyzed using the Hawker Checklist critical review instrument. The results of the literature review of the five articles, showed that the average score of fatigue in the intervention group after receiving footreflexology was decreased. The results of the analysis of the five articles proved that there was a significant reduction in fatigue in the intervention group, as evidenced by the bivariate value (p – value) was less than 0.05. Foot Reflexology can reduce fatigue in hemodialysis patients and can be used as an alternative treatment method in nursing because it is safe and non-invasive.</em><br><em>Key words : Fatigue, Foot Reflexology,Hemodialysis Patients</em></p> <p>Abstrak<br>Kelelahanmerupakan pengalaman tidak menyenangkan dan menyulitkan dalam kehidupan. Kelelahan sering terjadi pada pasien hemodialisa, penyebab kelelahan pada pasien hemodialisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor fisiologi maupun psikologis pasien. Foot Reflexology merupakan terapi non farmakologi. Foot Reflexology merupakan pemijatan yang dilakukan di area kaki, dengan penerapan tekanan dan gerakan memijat kaki yang terhubung dengan organ lain melalui sistem saraf, foot reflexology menciptakan relaksasi, meningkatkan aliran darah ke kaki, otak, ginjal, dan usus sehingga bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Tujuan dari literatur review ini adalah untuk mengetahui pengaruh foot reflexology terhadap penurunan kelelahan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review, dengan mencari artikel yang berkaitan dengan tema yang diambil dari beberapa search engine yaitu Pubmed, Science Direct dan Google Scholar. Artikel dipilih sesuai dengan kriteria inklusi penelitian, kemudian dianalisa menggunakan instrument telaah kritis Hawker Cheklist. Hasil literatur review dari kelima artikel, skor rata – rata kelelahan pada kelompok intervensi setelah mendapat footreflexology mengalami penurunan. Hasil dari analisa dari kelima artikel membuktikan bahwa terdapat penurunan kelelahan yang signifikan pada kelompok intervensi, dibuktikan dengan nilai bivariate ( p – value) p > 0,05. Foot Reflexology dapat menurunkan kelelahan pada pasien hemodialisa dan dapat dijadikan sebagai metode pengobatan alternatif dalam keperawatan karena aman dan non invasif.<br>Kata Kunci : Kelelahan , Pasien Hemodialisa, Pijat Refleksi Kaki </p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/841Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Halusinasi: Literature Review2021-12-14T04:15:42+00:00D Diryonotantoriswandi49@gmail.comAisyah Dzil Kamalahtantoriswandi49@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the sighns and symtoms of schizofernia hallucinations. hallucinations are the loss of humen ability to to distinguish internal stimuli ( thoghts) and external stimuly ( external word). client give perceptions or opinions about the environment without any real objekty or stimuli, ome of which affects the healing of hallucinations patient is support from the family. To identy The descriptions of the familly support of the patient with hallucinations throught a literature review. The researcah method user was literature review on fife articel of familly support for hallucinations patient. Resulth of familly suport in patient witch hallucinations got 159 respondents, ( 58%) good, 92 respondents (34%) enought, and 23 respondent ( 8%) less. Most of the respondend gave good support 159 respondents (58%) so that to increase familly support it was hoped that nerses could provide health educations in the familly of hallucinating , patient</em><br><em>Keywords: Support, Hallucinations, Familly.</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu dari tanda dan gejala skizofrenia adalah halusinasi Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata, salah satu yang mempengaruhi kesembuhan pasien halusinasi adalah dukungan dari keluarga. Mengidentifikasi Gambaran Dukungan Keluarga Pasien Halusinasi melalui literature review. Metode penelitian yang di lakukan adalah literature review pada lima artikel dukungan keluarga pasien halusinasi. Dari dukungan keluarga pada pasien halusinasi di dapatkan 159 responden (58%) baik, 92 responden (34%) cukup, dan 23 responden ( 8%) kurang. Sebagian besar responden memberikan dukungan baik 159 responden (58%) sehingga untuk meningkatkan dukungan keluarga di harapkan perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan di keluarga pasien halusinasi<br>Kata Kunci: Dukungan, Halusinasi, Keluarga</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/842Literature Review : Hubungan Tingkat Kontrol Asma Dengan Kualitas Hidup Penderita Asma2021-12-14T04:18:30+00:00Diyan NofitaDianbtg8@gmail.comDian KartikasariDianbtg8@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Knowledge is the result of knowing someone by sensing certain objects, sensing can occur through the five human sense, namely the senses of sight, hearing, smell, taste, and touch. Good knowledge can couse good preventive behaviors. Early prevention is the only thing that can be done to avoid the recurrebce of asthma. The prevention is done to minimize the risk of asthma attacks. This literature review aimed to determine the correlation between knowledge about asthma and the prevention of recurrence of asthma. This literature Review accessed PUBMED by combining the keywords “Knowledge” and “Prevention Asthma”. Participants in this study were patients with asthma who had a P-Value of 0,000. The Results showed that there was a correlation between knowledge about asthma and efforts to prevent the recurrence of asthma. This study is expected to be a reference for hospitals or health centers to increase educational activities and knowledge about asthma.</em><br><em>Keyword: Asthma Knowledge, Asthma Prevention</em></p> <p>Abstrak<br>Tingkat kontrol asma merupakan suatu tingkatan pengamatan manifestasi asma pada penderita asma atau berkurangnya maupun menghilangnya penyakit asma melalui pengobatan. Tingkat kontrol asma terbagi atas terkontrol penuh, terkontrol sebagian, dan tidak terkontrol. Pengklasifikasian tersebut memudahkan dalam mengetahui derajat berat dan ringannya penyakit asma serta untuk mengetahui respon terapi. Penyakit asma memberikan dampak negatif terhadap kualitas hidup penderita asma. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain terganggunya aktivitas sehari-hari, tidak dapat mengikuti pelajaran sekolah, tidak kuat untuk melakukan kegiatan olahraga, dan hilangnya hari kerja bagi penderita asma yang bekerja di kantor. Kontrol asma berhubungan dengan kualitas hidup. Semakin buruk kontrol asma, maka kualitas hidup akan semakin menurun. Literature Riview ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup pasien asma. Literature review dilakukan dengan menggunakan artikel yang bersumber dari database online yaitu PubMed, Garuda dan Google Scholar dengan kata kunci “Asthma AND Asthma control level”, “Quality of life”, “Tingkat kontrol asma”, dan “Kualitas hidup” dengan batasan 5 tahun terakhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup penderita asma. Tingkat kontrol asma salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien asma.<br>Kata Kunci: Asma, Tingkat kontrol asma, Kualitas hidup.</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/856Literature Review : Pengaruh Latihan Rom (Range Of Motion) Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke2021-12-14T06:42:15+00:00Dwi Haryatidwiharyati2001@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahdwiharyati2001@gmail.comFirman Faradisidwiharyati2001@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is an acute neurocological disease caused by blood vessel disorders in the brain that occur suddenly and can cause symptoms according to areas in the brain that occur suddenly and can cause symptoms of paralysis, difficulty speaking, numbness of one side of the body and other disorders. ROM (Range of Motion) exercise is the maximum number of movements performed by the joints under normal conditions where a person moves each joint according to normal movements either actively or passively.The purpose of this scientific paper is to determine the effect of giving Range Of Motion (ROM) on increasing muscle strength in stroke patients.There is a difference in the mean (mean) before giving Range Of Motion therapy is 2.65 and after giving Range Of Motion is 3.62, there is an effect of giving Range Of Motion (ROM) therapy. Most of the respondents were male with a partial presentation (70%) and (30%) female, the age of the respondent in this study was >56 years old. Prior to ROM therapy, the degree of muscle strength was categorized as 0 to degree 2 and after ROM therapy, the degree of muscle strength was categorized as grade 2 to degree 4. The conclusion was that there was an increase in muscle strength before and after Range Of Motion (ROM) therapy. ROM therapy is effective for increasing muscle strength in stroke patients.</em><br><em>Keywords: Muscle Strength, Range Of Motion (ROM), Stroke</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke merupakan suatu penyait neurokologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembulu darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan gejala yang sesuai dengan daerah di otak yang terserang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menimbulkan gejala kelumpuhan, kesulitan bicara,mati rasa sebelah badan dan gangguan lainnya. Latihan ROM (Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang yang dilakukan oleh sendi dalam keadaan normal dimana seseorang menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Range Of Motion (ROM) Terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.Terdapat perbedaan rata-rata (mean) sebelum pemberian terapi Range Of Motion adalah 2,65 dan sesudah pemberian Range Of Motion adalah 3,62, terdapat pengaruh pemberian terapi Range Of Motion (ROM). Responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki dengan presentasi sebagian (70%) dan (30%) perempuan, umur respoden pada penelitian ini berusia >56 tahun. Sebelum dilakukan terapi ROM derajat kekuatan otot termasuk katagori 0 hingga derajat 2 dan sesudah dilakukan terapi ROM derajat kekuatan otot termasuk kategori derajat 2 hingga derajat 4. Simpulan terdapat peningkatan kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan terapi Range Of Motion (ROM). Terapi ROM efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke. <br>Kata kunci : Kekuatan Otot, Range Of Motion (ROM), Stroke</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/857Penerapan Senam Ergonomik Pada 2 Klien Yang Mengalami Nyeri Musculoskeletal Disorders 2021-12-14T06:45:37+00:00Dwi Rizkia Kirnandridwirizkia17@gmail.comHerni Rejekidwirizkia17@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the diseases due to work fatigue caused by non-ergonomic conditions is the occurrence musculoskeletal disorders. It is disorder of skeletal mucles with cause damage to joints, ligaments, and tendons caused by muscles receiving repetitive and continuous staticloads for a long period of time. This study aims to apply ergonomic gymnastic in reducing pain caused by this disorder. It focused on two families with musculoskeletal disorders. The result stated before applying the intervention, both patients feels pain in scale 6. It reduced into scale 1 after applying the intervention. Thus, it cold be concluded this gymnastics can reduced pain of musculoskeletal disorders on the sufferers. Therefore, it is expected to the patients for controlling the pain by practicing an ergonomic stretching independently.</em><br><em>Keywords: ergonomic gymnastics, musculoskeletal disorders, pain</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh keadaan tidak ergonomik adalah musculoskeletal disorders. Musculoskeletal disorders merupakan keadaan dengan gangguan pada otot skeletal yang menyebabkan kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon diakibatkan karena otot menerima beban statis secara repetitive dan terus menerus dalam jangka waktu lama. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk menerapkan senam ergonomik untuk menurunkan nyeri musculoskeletal disorders. Fokus studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah 2 keluarga yang mengalami nyeri musculoskeletal disorders. Hasil menunjukan sebelum intervensi, pasien 1 dan 2 mengeluh nyeri dengan skala 6. Setelah dilakukan intervensi, pada pasien 1 dan 2 menunjukan penurunan skala nyeri dari skala 6 menjadi skala 1. Kesimpulannya senam ergonomik dapat menurunkan nyeri musculoskeletal disorders pada pekerja yang mengalami nyeri muculoskeletal. Saran bagi pasiendiharapkan mampu mengontrol nyeri dengan cara latihan peregangan senam ergonomic secara mandiri. <br>Kata kunci: Senam Ergonomik, Musculoskeletal Disorders, Nyeri</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/858Literature Review : Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Menurunkan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur 2021-12-14T06:48:35+00:00Dwi Wahyuningsihdwiwahyuningsih798@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahdwiwahyuningsih798@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Fractures are fractures or fractures of bone generally caused by trauma, either directly or indirectly. Pain is one of the symptoms experienced by postoperative fracture patients. One of the non-pharmacological therapies to reduce pain in postoperative fracture patients is deep breathing relaxation techniques. This therapy can optimize the effect of pharmacological therapy given to the patient. The purpose of this study was to describe the application of deep breathing relaxation techniques to reduce pain in postoperative fracture patients based on a literature review. The design of this study was a literatur review of three articles from Google Scholar with keywords including fracture, pain, deep breathing relaxation techniques and full text articles published in 2013-2018. The results of the analysis of three articles with 65 respondents showed a change in pain intensity. The average value og pain raduction before the deep breathing relaxation techniques was done was 5,58 and after the deep breathing relaxation techninques it was 2,92. In conclusion, deep breathing relaxation techniques are effective for reducing pain in postoperative fracture patients. It is suggested for health services to be apply this techniques as an alternative to reduce pain in postoperative fracture patients. </em><br><em>Keywords: Deep Breathing Relaxation Techniques; Fracture; Pain</em></p> <p>Abstrak<br>Fraktur adalah patahan atau retakan tulang umumnya disebabkan karena adanya trauma baik langsung maupun tidak langsung. Nyeri merupakan salah satu gejala yang dialami oleh pasien post operasi fraktur. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur adalah teknik relaksasi nafas dalam. Terapi ini dapat mengoptimalkan efek dari terapi farmakologi yang diberikan pada pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan penerapan teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur berdasarkan literatur review. Desain karya tulis ilmiah berupa literatur review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman jurnal google scolar dengan kata kunci fraktur, nyeri, teknik relaksasi nafas dalam berupa artikel fulltex terbit tahun 2013 – 2018. Hasil analisa karakteristik responden dari tiga artikel berjumlah 65 responden menunjukan adanya perubahan intensitas nyeri. Nilai rata-rata sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 5,58 dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam menjadi 2,92. Kesimpulannya adalah teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya dapat menerapakan teknik relaksasi nafas dalam sebagai alternatif untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur.<br>Kata kunci: Fraktur; Nyeri; Teknik Relaksasi Nafas Dalam </p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/862Gambaran Kejadian Tindakan Kekerasan pada Lansia : Literature Review2021-12-14T06:55:08+00:00Dyah PratiwiPutri.ners89@gmail.comDyah Putri Aryatiputri.ners89@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The increasing elderly population in Indonesia continues to grow. The elderly are individuals who experience physiological, psychological, and social changes. Therefore, the elderly is vulnerable to violence. Elder abuse persists in various areas in Indonesia. However, cases of elder abuse are often hidden because they are considered unimportant and the victims do not know where to report it. The purpose of this study was to describe the incidence of acts of violence in the elderly. The methodused in this study was a literature review by searching for articles in the PubMed and Google scolar database with the keyword: Elderly or Aged or Geriatric or Elder and Abuse or Violence with article limits from 2011-2020. There were five articles found. They had been critically reviewed using Strobe instruments. The results based on the five articles analysed showed some characteristics. Most of the respondents were 60-69 years old (50%), female (60%), education literate or primary (63%), married (67%), lived with other (59%), the elderly do not experience violence2.286, elderly experience violence 807, the type of violence that wa soften experienced by the elderly namely psychological violence is found to be (40%). Based on the five articles analysed, it can be concluded that the most violence experienced by the elderly is psychological violence. Therefore, the role of nurses is needed to provide services for families to prevent acts of violence in the elderly.</em><br><em>Keywords: Elderly; persecution, violence</em></p> <p>Abstrak<br>Peningkatan penduduk lansia di Indonesia terus bertambah. Lansia merupakan salah satu individu yang mengalami perubahan secara fisiologis, psikologis dan sosial sehingga lansia rentan mengalami tindakan kekerasan. Kekerasan terhadap lansia masih terjadi diberbagai wilayah di Indonesia. Namun, kasus kekerasan lansia kerap disembunyikan karena dianggap tidak penting dan korban tidak mengetahui lembaga yang dapat menerima laporan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian tindakan kekerasan pada lansia. Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan literature review dengan mencari artikel pada database Pubmed dan Googlescholar dengan kata kunci :Elderly OR Aged OR Geriatric OR Elder AND Abuse ORViolencedengan batasan artikel dari 2011-2020 didapatkan 5 artikel yang telah dilakukan telaah kritis dengan menggunakan instrument Strobe. Hasil berdasarkan lima artikel yang dianalisa menunjukkan bahwa data karakteristik usia responden mayoritas 60-69 tahun yaitu (50%), berjenis kelamin perempuan sebanyak (60%), pendidikan literate or primarysebanyak (63%), berstatus menikah yaitu (67%), lived with other sebanyak (59%), lansia yang tidak mengalami kekerasan sebanyak 2.286, lansia yang mengalami kekerasan sebanyak 807 dan jenis kekerasan yang sering dialami lansia yaitu kekerasan psikologis didapatkan (40%). Berdasarkan dari kelima artikel yang dianalisa dapat disimpulkan bahwa kekerasan yang paling banyak dialami lansia yaitu kekerasan psikologis. Oleh sebab itu diperlukan peran perawat untuk memberikan pelayanan bagi keluarga untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan pada lansia.<br>Kata kunci: Kekerasan; penganiayaan; usia lanjut</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/864Literature Review: Penerapan Prenatal Gentle Yoga Untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan2021-12-14T06:58:56+00:00Eka Afriliaekaapril146@gmail.comWindha Widyastutiekaapril146@gmail.comI Isytiarohekaapril146@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Third trimester pregnant women tend to experience anxiety in facing labour. One method to reduce this anxiety is by doing prenatal gentle yoga. This study aimed to examine the implementation of prenatal gentle yoga to reduce the anxiety of pregnant women in facing labour. The design of this study was literature review by analyzing three articles published in Google Scholar with the keywords “pregnant women”, “anxiety”, and “prenatal gentle yoga”, in the form of fulltext articles, and published during 2016-2020. The respondents of the three articles were 92 pregnant women. The results showed that before the intervention, 39.67% respondents felt moderate anxiety at 40,21% and severe anxiety at 39,13%. Meanwhile, after the intervention, only 9.78% respondents felt the anxiety. In conclusion, prenatal gentle yoga could reduce anxiety experienced by third trimester pregnant women. Therefore health care provider are supposed to be able to lead and train pregnant women doing prenatal gentle yoga.</em><br><em>Keywords: Pregnant Women; anxiety; prenatal gentle yoga therapy; third trimester</em></p> <p>Abstrak<br>Ibu hamil trimester III cenderung mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Salah satu upaya untuk menurunkan kecemasan dalam menghadapi persalinan yaitu dengan prenatal gentle yoga. Artikel ini bertujuan untuk menelaah penerapan prenatal gentle yoga untuk menurunkan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan berdasarkan literature review. Desain Artikel ini berupa literature review dengan mencari 3 artikel yang dipublikasikan di jurnal penelitian ilmiah di laman google cendekia dengan kata kunci “ibu hamil”, “kecemasan”, “prenatal gentle yoga” berupa article fulltext, terbit tahun 2016-2020. Karakteristik responden dari ketiga artikel menunjukkan jumlah responden sebanyak 92. Nilai rata-rata kecemasan sebelum dilakukan intervensi sebagian besar responden mengalami cemas sedang sebesar 40,21 dan cemas berat sebanyak 39,13% dan setelah dilakukan intervensi cemas turun menjadi 9,78%. Kesimpulannya adalah prenatal gentle yoga dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Saran bagi pelayanan kesehatan untuk melaksanakan pelatihan prenatal gentle yoga agar tenaga keperawatan menjadi terlatih untuk menerapkannya pada ibu hamil.<br>Kata Kunci: Ibu hamil; kecemasan; terapi prenatal gentle yoga; trimester III</p>2021-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/912Efektifitas Teknik De-Eskalasi Untuk Mengurangi Agresifitas Pasien Skizofrenia : Literature Review2021-12-21T02:09:26+00:00K Keswantoekabudiarto4321@gmail.comEka Budiartoekabudiarto4321@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Schizophrenia is a disease that attacks the nervous system that can cause changes in attitudes and behavior. Schizophrenic patients are prone to have aggressive behavior that can cause a loss of control of a person's behavior that is directed at oneself, others, or the environment. Violent behavior in oneself can take the form of self-injury to commit suicide or allow oneself to be in the form of self-abandonment. One technique to reduce aggressive behavior in schizophrenic patients is the de-escalation technique. This study aims to determine the effectiveness of de-escalation techniques to reduce aggressive behavior in schizophrenic patients based on available literature evidence. The study used a literature review method. The databases used to search articles are Wiley, PubMed, Science Direct, and the Google scolar search engine. Articles are selected based on the suitability of the keywords, topics and inclusion and exclusion criteria that have been determined. The search results obtained as many as 5 articles, 4 articles in Indonesian and 1 in English. The critical review instrument used to assess the quality of the article is the instrument by Hawker. There are findings that de-escalation techniques are effective in reducing aggressiveness in schizophrenic patients. Efforts to reduce aggressive behavior with de-escalation techniques have a more significant effect than those without de-escalation techniques.</em><br><em>Keywords: Aggressive behavior, risk of violent behavior, de-escalation technique, Schizophrenia.</em></p> <p>Abstrak<br>Skizofrenia merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf yang dapat menyebabkan perubahan sikap dan perilaku. Pasien skizofrenia rentan memiliki perilaku agresif yang dapat menyebabkan hilangnya kendali perilaku seseorang yang diarahkan pada diri sendiri, oranglain, atau lingkungan. Perilaku kekerasan pada diri sendiri dapat berbentuk melukai diri untuk bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri. Salah satu teknik untuk mengurangi perilaku agresif pada pasien skizofrenia adalah dengan teknik deeskalasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas teknik deeskalasi untuk mengurangi perilaku agresif pada pasien skizofrenia berdasarkan literatur evidence yang tersedia. Penelitian menggunakan metode literature review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah Wiley, PubMed, Science Direct, serta mesin pencarian Google scolar. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak 5 artikel, 4 artikel berbahasa Indonesia dan 1 berbahasa inggris. Instrumen telaah kritis yang digunakan untuk menelaah kualitas artikel adalah instrumen oleh Hawker. Terdapat temuan bahwa teknik deeskalasi efektif dalam mengurangi agresifitas pada pasien skizofrenia. Upaya untuk menurunkan perilaku agresif dengan teknik de-esakalasi memberikan pengaruh lebih signifikan dibandingkan dengan yang tidak diberikan teknik de-eskalasi. <br>Kata Kunci : Perilaku agresif, Resiko perilaku kekerasan, Teknik deeskalasi, Skizofrenia.</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/878Lansia Sebagai Populasi Rentan Dimasa Pandemi Covid-19: Scoping Review2021-12-16T02:24:30+00:00Eliza Farda Syarifahelizzasyariff@gmail.comS Sugihartoelizzasyariff@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Elderly are a vulnerable society in term of COVID-19. This is related to decrease immunity and comorbid diseases suffered by the elderly. The mortality rates of elderly suffered COVID-19 was high worldwide, including Indonesia. This study aimed to describe the vulnerability of the elderly and their relationship to COVID-19. The study applied a scoping review. The articles were searched in PubMed database. The keywords used are elderly, aged, older people and covid19, corona virus disease, SARS-Cov19 and selected in full text. As the results, there were 22,939 articles found but the author only took 7 articles according to the study context. The results show that the average age of the elderly who were affected by COVID-19 was 72.43 with a standard deviation of 4.1. Women were more affected by as many as 241 respondents (56.97%). The elderly are a vulnerable group due to decreased immunity and degenerative processes. Immunization for the elderly can be given as a preventive intervention. The elderly are vulnerable population of various diseases, including covid-19. A weakened immune system coupled with chronic disease can increase the risk of COVID-19 in the elderly. Due to the degeneration process among elderly, it is high risk of COVID-19 infection that causes severe disorders, even death among them.</em><br><em>Keywords: COVID-19, Elderly, Immunity, Vaccination</em></p> <p>Abstrak<br>Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok rentan terserang COVID-19. Hal tersebut terkait dengan penurunan daya tahan tubuh dan penyakit komorbid yang diderita lansia. Data mortalitas akibat COVID-19 pada lansia masih tinggi hampir di semua Negara, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kerentanan lansia dan hubungannya dengan COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah scoping review, dengan pencarian artikel menggunakan database PubMed. Kata kunci yang digunakan adalah elderly, aged, older people and covid19, corona virus disease, SARS-Cov19 dan dipilih secara full text. Pada penelitian artikel didapatkan 22.939 artikel namun penulis hanya mengambil 7 artikel sesuai dengan konteks penelitian. Berdasarkan hasil scoping review dari 7 artikel mengenai lansia dan covid-19 didapatkan bahwa rata-rata usia lansia yang terserang COVID-19 adalah 72.43 dengan standard deviasi 4.1. Perempuan lebih banyak terserang yaitu sebanyak 241 responden (56.97%). Lansia merupakan kelompok rentan karena penurunan imunitas dan proses degenerative. Imunisasi bagi lansia dapat diberikan sebagai upaya pencegahan. Lansia rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19. Sistem imun yang melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko covid-19 pada lansia. Dengan terjadinya proses degenerasi pada lansia, hal tersebut mendukung risiko terjadinya infeksi COVID-19 yang menimbulkan gangguan yang parah, bahkan kematian pada lansia.<br>Kata kunci: Lansia, Covid-19. </p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/879Efektifitas Finger Painting Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Prasekolah : Literature Review2021-12-16T02:29:39+00:00Erni Meliyanaernimeliyana22@gmail.comAida Rusmarianaernimeliyana22@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Preschool children are they who aged 3-6 years, and at that age they have enormous potential to optimize aspects of their development, including the development of fine motor skills. children need to be trained for fine motor skills from an early age because children's hand skills are a window of knowledge, one way to improve fine motor development in preschool children is by finger painting. The purpose of this study was to determine the effectiveness of finger painting activities to improve fine motor development in preschool children based on a literature review. The design of this study was a literature review of three articles from Google Scholar with keywords including finger painting, fine motor development, preschoolers, Denver II (Developmental Screening Test) and full text articles published at least in the last 5 years. The sample in this study is children aged 3-6 years. The results of the analysis of the characteristics of the respondents in the three articles were a total of 70 respondents. The average value of the increase in fine motor development before the intervention was 2.89 and after it were 4.39. The conclusion from this literature review is that finger painting activities are effective in increasing fine motor development in preschool children. It is suggested for the nurse to be able to implement and provide education especially for parents to do finger painting activities as an intervention to improve fine motor development in preschool children.</em><br><em>Keywords: Preschool children; denver II; Finger Painting; Fine motor development</em></p> <p>Abstrak<br>Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun, anak yang sudah memasuki usia tersebut mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan aspek perkembangannya, termasuk perkembangan ketrampilan motorik halus. Sejak dini anak perlu dilatih untuk motorik halusnya karena ketrampilan tangan anak adalah jendela pengetahuan, salah satu cara untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak prasekolah yaitu dengan finger painting. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian kegiatan finger painting untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak prasekolah berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dari tiga artikel penelitian yang di dapat dari laman google scholar dengan kata kunci finger painting, perkembangan motorik halus, anak prasekolah, Denver II, berupa artikel fulltex dan minimal terbit 5 tahun terakhir. Sampel dalam penelitian ini yaitu anak yang berusia 3-6 tahun. Hasil analisa karakteristik responden dari tiga artikel berjumlah 70 responden. Nilai rata-rata peningkatan perkembangan motorik halus sebelum intervensi 2,89, setelah intervensi 4,39. Simpulan dari hasil literature review ini yaitu kegiatan finger painting terbukti efektif untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. Saran bagi perawat dapat menerapkan dan memberikan edukasi kepada orangtua untuk melakukan kegiatan finger painting sebagai salah satu intervensi untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. <br>Kata kunci: Anak Prasekolah; Denver II; Finger Painting; Perkembangan Motorik Halus</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/880Penerapan Mendengarkan Murottal Untuk Menurunkan Nyeri Dismenore Pada Remaja2021-12-16T02:35:31+00:00Esti SulistiantiEstisulistiyanti18@gmail.comHerni RejekiEstisulistiyanti18@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Dsymenorrhea is pain in the abdomen which comes from uterine cramps and it occurs during menstruation. One of non-pharmacological therapies to overcome pain is by listening murottal surah Ar-Rahman. This study aims to apply the therapy in the order to reduce the pain in adolescent. It focused on 6 teenagers who had dysmenorrhea pain when getting menstruation. The result stated before appiying the method, they got pain in scale 7-8. Then after appiying murottal listening, this pain reduced into scale 0-3. The conclusion is by listening murottal expected for the teenagers who have this pain to listen murottal. Murottal listening therapy that is done by each member of the special group for teenagers has different declines. Suggestions for members of special groups for adolescents for patients are expected to be able to overcome pain by applying murottal listening according to what has been taught.</em><br><em>Keywords: Dysmenorrhea; pain; therapy off murottal</em></p> <p>Abstrak<br>Dismenore merupakan nyeri pada bagian perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Terapi nonfarmakologi untuk mengatasi dismenore yaitu dengan mendengarkan murottal surat Ar-Rahman. Tujuan studi kasus adalah menerapkan terapi murottal untuk menurunkan nyeri dismenore pada remaja. Fokus studi kasus ini adalah menerapkan terapi murottal pada remaja yang mengalami dismenore dengan anggota kelompok 6 orang. Hasil penurunan skala nyeri yang sebelum dilakukan terapi murottal 7-8, setelah mendengarkan murottal Ar-rahman skala nyeri turun 0-3. Kesimpulannya adalah mendengarkan murottal dapat menurunkan nyeri dismenore pada anggota kelompok khusus remaja. Terapi mendengarkan murottal yang dilakukan setiap anggota kelompok khusus remaja penurunannya berbeda-beda. Saran bagi anggota kelompok khusus remaja bagi pasien diharapkan dapat mengatasi nyeri dengan penerapan mendengarkan murottal sesuai yang telah diajarkan.<br>Kata kunci: Dismenore; nyeri; terapi murottal</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/881Literature Review : Tentang Massage Effleurage Terhadap Respon Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I2021-12-16T02:38:55+00:00Fatturichza Yamiendinarfatturichzadinar@gmail.comI Isytiarohfatturichzadinar@gmail.comWindha Widyastutifatturichzadinar@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Contraction during labour can be painful. The pain due to labour process can be reduced by performing non-pharmacological treatment of Effleurage. Effelurage is a serries of massage which is done in the abdominal area aiming to reduce pain that arises during the labour process. The purpose of this study was to find out whether Effleurage could reduce pain response of mothers in the first phase labour. The study was a literature review of three articles taken from Google Scholar with the keyword “Effleurage”, “labour pain” and “first phase” in the form of fulltext articles, published in 2019. The respondents of the thre articles 63 mothers who gave birth. The average value of pain response showed by the respondents before and after being treated with Effleurage decreased from 5.883 to 3.576. Therefore, it was concluded that effleurage could be given to mothers to reduce the pain response in the labour process. Moreover, health providers are expected to treat mothers with Effleurage to reduce their pain to the labour process.</em><br><em>Keywords: First phase, labour pain, Massage effleurage</em></p> <p>Abstrak<br>Kontraksi selama persalinan dapat menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri yang dirasakan pada proses persalinan tersebut dapat dikurangi dengan melakukan tindakan non-farmakologis salah satunya berupa pemberianmassage effleurage. Massage effleurage yang dilakukan di area perut untuk membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul pada proses persalinan. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui apakah massage effleurage dapat menurunkan respon nyeri pada ibu bersalin kala I berdasarkan literatur review. Desain karya tulis ilmiah berupa literatur review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “massage effleurage”. “nyeri persalinan” dan “kala I” berupa artikel fulltext, terbit tahun 2019. Jumlah responden dari tiga artikel tersebut adalah 63 ibu bersalin. Nilai rata-rata respon nyeri sebelum dilakukan massage effleurage 5,883, dan nilai rata-rata respon nyeri setelah dilakukan massage effleurage 3,576. Simpulannya adalah tindakan massage effleurage dapat membantu menurunkan respon nyeri pada proses persalinan. Saran bagi pelayanan kesehatan agar dapat menerapkan teknik massage effleurage untuk mengurangi nyeri pada proses persalinan.<br>Kata kunci: Massage effleurage,nyeri persalinan, kala I</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/882Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Lansia : Scoping Review2021-12-16T02:43:09+00:00Fifi Lutfiahfifilutfiah2018@gmail.comS Sugihartofifilutfiah2018@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The elderly will experience many changes and problems such as a decrease in biological, psychological, social or economic functions. Thus, it can be affect their quality of life. Quality of life is the level of well-being with events or conditions experienced by the elderly. The purpose of this study was to determine the factors that affect the quality of life of the elderly. The study used a scoping review method. The databases used for article search are PROQUEST, and PUBMED. Articles are selected based on the keywords, topics and inclusion and exclusion criteria that have been determined. There were five articles obtained. STROBE critical appraisal tool was used to examine the quality of the articles. The results show that the quality of life score on the physical health and dimension was the lowest compared to the psychological, social and environmental dimensions. The associated factors related to the quality of life of the elderly are including gender, age, education level, and economic status.</em><br><em>Keywords: Elderly, Fakctors Associated Quality of Life</em></p> <p>Abstrak<br>Lansia akan mengalami banyak perubahan dan masalah seperti penurunan fungsi biologis, psikologis, sosial atau ekonomi sehingga perubahan pada lansia akan membawa tekanan dan berpengaruh pada kualitas hidupnya. Penelitian terkait kualitas hidup pada lansia sangat penting dilakukan karena kualitas hidup merupakan tingkat kesejahteraan dengan peristiwa atau kondisi yang dialami lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian menggunakan metode scoping review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah PROQUEST, dan PUBMED. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak lima artikel berbahasa Inggris. Instrumen telaah kritis yang digunakan untuk menelaah kualitas artikel adalah strobe. Hasil penelitian scoping review dari kelima artikel menunjukan skor kualitas hidup pada dimensi kesehatan fisik paling rendah dari pada dimensi psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah karakteristik responden yang meliputi (jenis kelamin, usia, pendidikan, dan status ekonomi).<br>Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup, Faktor-Faktor</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/883Literature Review : Pengaruh Terapi Latihan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Statis Pada Pasien Stroke2021-12-16T02:55:45+00:00Fikri Haykalfhaykal935@gmail.comSigit Prasojofhaykal935@gmail.comI Isytiarohfhaykal935@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is a neurological disorder which is has become the main factor in causing movement and body function disorder ini adults. The Problem occur freqentely in the patient in the balence disoreders ini accrying out activities and stiffness in the estremities. One of the physiotherapy apptoaches in by applying bobath method in impove the static balance. It aims to analyze the effect of bobath method exercise therapy on static balance in stroke patients from many articles. in this study the writer had scarched some articels via PubMed adn Google Scholar articles according to inclusion and exclusion criteria which are then reviewed. From that analyzed articles. It got the mean value pre intervenstion and after it. the average value in the treatment group before the intervention was given was 14.403 and after being given the intervention was 16.593, the obtained velue was 0.007. These results show the intervention bobath method can improve the ability of static balance in stroke patients. The method in proven can improve standing balance in stroke patients. So that it is highly recomended to implement this method as the physiotherapy intervention expesially in stroke patient based on the cometence.</em><br><em>Keywords: Stroke; bobath method; static balance</em></p> <p><br>Abstrak<br>Stroke adalah gangguan neurologis yang menjadi faktor paling utama penyebab gangguan gerak dan fungsi tubuh pada orang dewasa. Permasalahan pada pasien stroke antara lain adanya gangguan keseimbangan dalam melakukan aktifitas dan kekakuan dalam ektremitas. Salah satu pendekatan fisioterapi untuk meningkatkan keseimbangan statis adalah metode bobath. Study ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi latihan metode bobath terhadap keseimbangan statis pada pasien stroke berdasarkan dari berbagai artikel. Pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar Articles untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dilakukan review. Dari hasil artikel yang dianalisa nilai mean sebelum diberikan intervensi didapatkan rata – rata 14.403 dan sesudah diberikan intervensi sebesar 16,593. Hasil p velue sebesar 0,007. Hasil tersebut menunjukan bahwa intervensi metode bobath dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan statis pada pasien stroke. Metode bobath dapat meningkatkan keseimbangan berdiri pada pasien stroke. Metode bobath dapat digunakan sebagai intervensi fisioterapi khususnya pasien stroke sesuai dengan kompetensi.<br>Kata kunci: Stroke; metode bobath; keseimbangan statis</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/884Literature Riview : Penerapan Kompres Air Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Thypoid2021-12-16T03:00:48+00:00Gusti Ayu Salsabilagustiayusabila@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahgustiayusabila@gmail.comFirman Faradisigustiayusabila@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Typhoid fever is a systemic infection caused by salmonella enterica bacteria, especially its derivative variants, namely salmonella typhi, paratyphi A, paratyphi B, paratyphi C. These germs attack the digestive tract, especially in the stomach and intestines, nursing problems that often occur in patients with typhoid fever, namely hyperthermia. Hyperthermia is a condition in which an individual has an increase in body temperature above 37.8 C parrectal due to external factors. A warm compress is a procedure used to improve control of body heat loss through evaporation and conduction which is usually performed on patients who have a high fever. The purpose of scientific papers is to see an overview of the application of warm compresses to reduce body temperature in typhoid fever patients. The method is carried out by searching several research journals entitled about the application of warm water compresses to reduce body temperature in typhoid fever patients. The results obtained after the action of warm water compresses, body temperature decreased within normal limits. The conclusion of this scientific paper is that the action of warm water compresses can reduce body temperature in patients with typhoid fever. Suggestions for nurses are expected to apply warm compresses to reduce body temperature in typhoid fever patients.</em><br><em>Keywords: Key words: typhoid fever, hyperthermia, warm water compress</em></p> <p>Abstrak<br>Demam typhoid adalah infeksi sistemik yang di sebabkan oleh bakteri salmonella enterika, khususnya varian-varian turunannya, yaitu salmonella typhi, paratyphi A, paratyphi B, paratyphi C. Kuman-kuman tersebut menyerang saluran pencernaan, terutatama di perut dan usus masalah keperawatan yang sering terjadi pada pasien demam tifoid yaitu hipertermia . Hipertermi adalah suatu keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,8⁰C parrektal karena factor eksternal. Kompres air hangat adalah prosedur yang di gunakan untuk meningkatkan control kehilangan panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi yang biasanya di lakukan pada pasien yang mengalami demam tinggi. Tujuan dari karya tulis ilmiah adalah untuk mengetahui gambaran tentang penerapan kompres air hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien demam thypoid. Metode yang dilakukan dengan mencari beberapa jurnal penelitian berjudul tentang penerapan kompres air hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien demam thypoid. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan kompres air hangat suhu tubuh mengalami penurunan dalam batas normal. Kesimpulan karya tulis ilmiah ini bahwa tindakan kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh pada pasien demam thypoid. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan tindakan kompres air hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien demam thypoid.<br>Kata kunci: Demam Thypoid, Hipertermi, Kompres air hangat</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/885Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Hipertensi Di Desa Glandang Bantarbolang2021-12-16T03:35:14+00:00Hema Agustianhemaagustian@gmail.comWiwiek Natalyahemaagustian@gmail.comI Isytiarohhemaagustian@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is the increase of blood pressure which is higher than or equal to 140 mmHg at systolic blood pressure and higher or equal to 90 mmHg at diastolic blood pressure. The purpose of this study is to implement actions of progressive muscle relaxant therapy to lower blood pressure on hypertensive patients. This research uses descriptive method and tye subjects of this research are two hypertension clients with blood pressure higher than 140/100 mmHg at Glandang Village, Bantarbolang. Intervention is done by giving progressive muscle relaxation therapy for six days and is done once a day. The result of the study shows a drop in blood pressure on both clients, for client 1 to drop blood pressure from 160/100mmhg to 130/90mmhg and for the second client to drop in blood pressure from 170/100mmhg to 130/100mmhg. The study of the case indicates that progressive muscle relaxation therapy reduces blood pressure on hypertensive people. It is recommended for nurses or people working in health field to provide therapy in order to lower blood pressure in the form of progressive muscle relaxation therapy in hypertensive people.</em><br><em>Keywords: Progressive Muscle Relaxation, Hypertension</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan penyakit the silent killer yang menyebabkan 1 dari 3 orang dewasa terkena penyakit hipertensi dan diperkirakan 7,5 juta kematian didunia ini akibat hipertensi. Pada umumnya penyakit hipertensi ini tidak disadari oleh penderitanya, 50% penderita hipertensi tidak memperlihatkan pertanda yang pasti, terutama apabila sedang dalam taraf awal. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengaplikasikan tindakan terapi relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Rancangan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan subyek dua klien hipertensi yang mengalami tekanan darah tinggi diatas 140/100mmHg di Desa Glandang Bantarbolang. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian terapi relaksasi otot progresif selama enam hari dan dilakukan satu kali sehari. Hasil studi ini menunjukan adanya penurunan tekanan darah pada kedua klien, untuk klien 1 mengalami penurunan tekanan darah dari 160/100mmHg menjadi 130/90mmHg dan untuk klien kedua mengalami penurunan tekanan darah dari 170/100mmHg menjadi 130/90mmHg jadi rata-rata penurunan tekanan darah dari kedua klien adalah untuk tekanan darah sistolik sebanyak 30-40mmHg dan untuk tekanan diastolik sebanyak 10mmHg. Simpulan studi kasus ini menunjukan bahwa terapi relaksasi otot progresif mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikaan tindakan terapi untuk menurunkan tekanan darah yang berupa terapi relaksasi otot progresif pada penderita hipertensi.<br>Kata kunci: Relaksasi Otot Progresif, Hipertensi</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/886Literature Review: Gambaran Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia2021-12-16T03:39:44+00:00Hida Chaerunnisafikes@umpp.ac.idNurul Aktifahfikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Hallucinations are mental disorders characterized by the loss of a person’s ability to distinguish real and unreal responses from objects in their environment. One of the ways to control this disorder is by applying group activity therapy of hallucinatyioms perception stimulations. It is conducted by perceiving various stimuli in the environtment to be discussed groups. This study aims to find out the effect of the therapy in controlling hallucinations on schizophrenic patients. In this literature review. The intervention showed the average value of pre-test was 8.00 and it achieved 12.00 of post-test with result of p value 0,001 (<0,005). This it p[roved the therapy has affected respondents’ ability on controlling hallucinations on schizophrenic patients. Therefore, it is recommended as one of the actions of nursing care to improve the ability to control hallucinations of schizophrenic patients.</em><br><em>Keyword : group activity therapy of hallucinations perception stimulations, hallucinations</em></p> <p>Abstrak<br>Halusinasi merupakan kondisi gangguan jiwa yang ditandai dengan hilangnya kemampuan seseorang dalam membedakan respon yang nyata dan tidak nyata dari suatu objek yang ada di lingkungannya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengontrol halusinasi salah satunya adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Halusinasi. TAK stimulasi persepsi halusinasi dilakukan dengan cara mempersepsikan berbagai stimulasi yang ada di lingkungan untuk didiskusikan dalam kelompok. Tujuan : Mengetahui gambaran pengaruh TAK stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pasien skizofrenia. Desain: Karya tulis ilmiah ini adalah literature review. Hasil : Kemampuan mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menunjukkan nilai rata-rata pre test 8,00 dan post test 12,00 dengan hasil p value 0,001 (< 0,005). Kesimpulan : TAK stimulasi persepsi halusinasi berpengaruh terhadap kemampuan responden dalam mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia. Saran : Perawat dapat memberikan TAK stimulsi persepsi halusinasi sebagai salah satu tindakan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pasien skizofrenia.<br>Kata kunci: Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi, halusinasi</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/887Literature Review : Pengaruh Batuk Efektif Untuk Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberculosis2021-12-16T03:48:14+00:00Ida Fauziyahidafauziyah008@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahidafauziyah008@gmail.comFirman Faradisiidafauziyah008@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tuberculosis (TB) is in infectious disease that attacks the lungs caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis patients usually have symptoms of a prolonged cough, from the cought it can cause shortness of breath in someone who experiences these symtoms because there are too many secretions that are difficult to expel, causing a forced expiration. Forced expiration is one of the non-pharmacological interventions carried out to expel secretions, increase lung expansion, mobilize secretions and prevent side effects of retention of secretions. The purpose of this study was to describe the effect of forced expiration for sputum extraction in tuberculosis patients. Used in this study was a literature review from a database that had been determined used the keywoard tuberculosis, forced expiration, and sputum extraction. Obtained after forced expiration was reduced in the number of secretions in the patient. This study is that forced expiration can effectively reduce the amount of secretions in the body of tuberculosis patients. </em><br><em>Keywoard: Forced expiration; Sputum extraction; Tuberculosis (Pulponary tuberculosis)</em></p> <p>Abstrak<br>Tuberculosis (TB) adalah salah satu penyakit infeksi yang menyerang bagian paru-paru disebabkan oleh bakteri mycrobacterium tuberculosis. Pendertia tuberculosis biasanya memiliki gejala batuk yang berkepanjangan, dari batuk tersebut dapat menyebabkan sesak nafas pada seseorang yang mengalami gejala tersebut karena terlalu banyak sekret yang susah untuk dikeluarkan sehingga menyebabkan batuk efektif. Batuk efektif adalah salah satu tindakan non farmakologi yang dilakukan untuk pengeluaran sekresi, meningkatkan ekspansi paru, memobilisasi sekret dan mencegah efek samping dari retensi sekresi. Dari karya tulis ilmiah adalah untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh batuk efektif untuk pengeluaran sputum pada pasien tuberculosis. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah literature review dari database yang telah ditentukan dengan menggunakan kata kunci Tuberculosis, latihan batuk efektif, dan pengeluaran sputum. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan latihan batuk efektif yaitu banyaknya sekret pada pasien mulai berkurang. Kesimpulan karya tulis ilmiah ini bahwa tindakan latihan batuk efektif dapat mengurangi jumlah sekresi yang ada pada tubuh pasien tuberculosis.<br>Kata kunci: Latihan batuk efektik; Pengeluaran Sputum; Tuberculosis ( TB Paru)</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/888Gambaran Penurunan Nyeri Pada Pasien Low Back Pain Setelah Pemberian Dry Needling : Literatur Review2021-12-16T03:54:16+00:00Indah Kurniawati Affandiindahkaff04@gmail.comLia Dwi Prafitriindahkaff04@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Low back pain (LBP) is intermittent pain associated with ligaments, muscles and bones in the back area, resulting from bending, lifting, or straining movements.All ages can experience LBP (low back pain), which can lead to a decrease in productivity, as you get older, LBP complaints increase. The effectiveness of dry needling in reducing pain in patients can reduce muscle contractures and provide biochemical effects such as releasing analgesic endorphins, increasing blood flow, and improving the chemical environment. To the description of dry needling to reduce pain in patients with low back pain. Literature search in this study through keyword selection and database. Then carry out a critical review process with inclusion and exclusion criteria. Furthermore, the article selection process uses an online database, the total number of articles reviewed in Pubmed is 1 and Google Scholar is 4. The five articles have the effect of dry needling on reducing pain in cases of low back pain, evidenced by the average pre-test result of 17.32 and the average post-test result of 12.88 so that a difference of 4.44 was obtained from the VAS measurement before and after the dry needling intervention. A review of the five articles with a total of 213 respondents after being given dry needling intervention showed a decrease in pain in cases of low back pain using the VAS measuring instrument. For health workers to improve physiotherapy in patients with low back pain with dry needling</em><br><em>Keywords: Low back pain, dry needling, pain</em></p> <p>Abstrak<br>Low back pain (LBP) adalah nyeri hilang timbul yang berkaitan dengan ligamen, otot dan tulang pada area punggung, akibat dari gerakan membungkuk,mengangkat, atau mengejan. Semua usia dapat mengalami LBP, yang dapat mengakibatkan penurunkan produktivitas, semakin bertambahnya usia semakin meningkat pula keluhan LBP. Adanya efektivitas dry needling terhadap penurunan nyeri pada pasien dapat mengurangi kontraktur otot serta memberikan efek biokimia seperti melepaskan endorfin analgesik, meningkatkan aliran darah, dan meningkatkan lingkungan kimiawi. Untuk menganalisa gambaran dry needling terhadap penurunan nyeri pada pasien low back pain. Pencarian literatur dalam penelitian ini melalui pemilihan kata kunci dan database. Kemudian melakukan poses telaah kritis dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Selanjutnya proses selesi artikel menggunakan database online, total artikel yang di review di Pubmed sebanyak 1 dan Google scholar sebanyak 4. Kelima artikel yang berjumlah 212 orang responden, usia yang dapat mengalami low back pain adalah dari usia 10-70 tahun dan adanya pengaruh dry needling terhadap penurunan nyeri pada kasus low back pain, dibuktikan dengan rata-rata hasil pre test sejumlah 17,32 dan rata-rata hasil post test sejumlah 12,88 sehingga di dapatkan selisih sejumlah 4,44 dari pengukuran VAS sebelum dan setelah pemberian intervensi dry needling. Review dari kelima artikel dengan jumlah 213 orang responden sesudah diberikan intervensi dry needling menunjukan hasil adanya penurunan nyeri pada kasus low back pain dengan menggunakan alat ukur VAS. Pada tenaga kesehatan untuk meningkatkan fisioterapi pada penderita low back pain dengan dry needling.<br>Kata kunci : Low back pain, dry needling, nyeri</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/889Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III2021-12-16T03:58:53+00:00Indah Nurfazriahindah.herdiana87@gmail.comAyu Fitriani indah.herdiana87@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The quality of sleep in pregnant women is very important for the health of both mother and fetus. The cause of sleep disturbances in pregnant women is due to the increased weight of the fetus, shortness of breath, fetal movement and back pain. To overcome this, it is necessary to do pregnancy exercises that increase the comfort of pregnant women. The purpose of this article is to determine the effect of pregnancy exercise on the quality of sleep of tird trimester pregnant women. The method used is a literature review which tries to dig up information about the effect of pregnancy exercise on the quality of sleep of pregnant women. Sources for conducting this literature review include systematic search studies of computerized databases (Scopus and Google Scholar) in the form of research journals totaling 3 journals. Writing scientific articles using the American Psychological Association bibliography (APA Format 6th Ed). The results showed that the mean value of sleep quality for pregnant women before doing pregnancy exercise was 12.43 and the mean value after pregnancy exercise was 6.43 (p = 0.000), thus there was an effect of pregnancy exercise on the sleep quality of pregnant women in the third trimester. The conclusion is based on the above review that pregnancy exercise can be an effort that can be done to improve the quality of sleep in pregnant women</em><br><em>Keywords: Pregnant Women, Sleep Quality, Pregnant Exercise</em></p> <p>Abstrak<br>Kualitas tidur pada ibu hamil sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Penyebab gangguan tidur ibu hamil karena bertambahnya berat janin, sesak nafas, pergerakan janin dan nyeri punggung. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan senam hamil yang meningkatkan kenyamanan pada ibu hamil.Tujuan artikel ini untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III. Metode yang digunakan adalah studi tinjauan literatur (literature review) yang mencoba menggali informasi mengenai pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean kualitas tidur ibu hamil sebelum melakukan senam hamil adalah 12.43 dan nilai mean setelah pemberian senam hamil 6.43(p= 0.000),dengan demikian ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III. Simpulan berdasarkan ulasan di atas bahwa aktivitas senam hamil dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur pada ibu hamil.<br>Kata kunci: Ibu hamil; Kualitas tidur; Senam hamil</p>2021-12-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/891Gambaran Peningkatan Kemampuan Motorik Ekstremitas Atas Setelah Pemberian Mirror Therapy Pada Pasien Pasca Stroke : Literature Review 2021-12-17T06:40:49+00:00Infa Dirah Pangestika Oktafianiinfadira@gmail.comWahyu Ersilainfadira@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is a serious health problem with high incidence and mortality, and causes disability in patients. It causes complex problems, one of which is motor disorders, especially the upper extremities. Impaired motor function causes functional limitations and disabilities in stroke patients. Mirror Therapy is a new technique that is simple and able to improve upper extremity function with the concept of visual illusion. This study aimed to describe of the motoric improvement of the upper extremities after the implementation of Mirror Therapy in post-stroke patients. This study was a literature review by searching for articles from databases such as PubMed, Science Direct, and Google Scholar. The articles were chosen based on several inclusion and exclusion criteria as well as a feasibility test. The number of articles that was appropriate and reviewed was five. The results of review of the five articles showed that Mirror Therapy was proven to be able to improve the motoric skills of post-stroke patients with an average difference of 13.68 using the Fugl Meyer Assessment of Upper Extremity (FMA-UE) measuring instrument. The most common type of stroke was ischemic stroke (64.6%), and it was more common in males (72.3%) with an average age of 52.84 years. Mirror Therapy could improve the upper extremity motor skills in post-stroke patients. This study is expected to be the basis of action in performing physiotherapy management, especially in improving upper extremity motor skills in post-stroke patients with Mirror Therapy interventions.</em><br><em>Keywords : Mirror skills; Motor Therapy; Post stroke</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke merupakan masalah kesehatan yang penting dengan kejadian dan kematian tinggi dan menyebabkan kecacatan pada penderita. Permasalahan yang ditimbulkan kompleks, salah satunya gangguan motorik khususnya ekstremitas atas. Fungsi motorik yang terganggu menyebabkan keterbatasan fungsional dan disabilitas pada pasien stroke sehari-hari. Mirror therapy merupakan teknik baru yang sederhana dan mampu memperbaiki fungsi ekstremitas atas dengan konsep ilusi visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan motorik ekstremitas atas setelah pemberian mirror therapy pada pasien pasca stroke. Penelitian menggunakan literature review dengan pencarian artikel melalui database seperti PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Artikel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, serta dilakukan uji kelayakan. Jumlah artikel yang sesuai dan dilakukan review (n=5). Hasil literature review lima artikel menunjukkan bahwa pemberian mirror therapy terbukti dapat meningkatkan kemampuan motorik ekstremitas atas pasien pasca stroke dengan rata-rata selisih peningkatan sebesar 13,68 menggunakan alat ukur Fugl Meyer Assessment of Upper Extremity (FMA-UE). Jenis stroke terbanyak yaitu stroke iskemik 64,6% dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak 72,3% dengan karakteristik rata-rata usia 52,84 tahun. Mirror Therapy dapat meningkatkan kemampuan motorik ekstremitas atas pasien pasca stroke. Diharapkan menjadi dasar tindakan dalam melakukan manajemen fisioterapi, mengenai masalah peningkatan kemampuan motorik ekstremitas atas pada pasien pasca stroke dengan intervensi mirror therapy.<br>Kata kunci: Kemampuan motorik; Mirror therapy; Pasca stroke </p>2021-12-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/893Penerapan Activity Daily Living (ADL) Makan Terhadap Tingkat Kemandirian Pada Pasien Skizofrenia Dengan Defisit Perawatan Diri Makan2021-12-17T06:52:29+00:00Intan Cahyani icahyani127@gmail.comRamadhan Putra Satriaicahyani127@gmail.comPuji Suhiroicahyani127@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Feeding self-care deficit is a person's inability to perform eating activities according to the proper way of eating. Activity Daily Living (ADL) therapy is one of the therapies claimed to be able to increase the patient's independence in improving how to eat. To apply Activity Daily Living (ADL) in patients with feeding self-care deficit to increase self-feeding independence. The research was a descriptive study with a case study approach conducted in the working area of Puskesmas Dukuhwaru, Tegal Regency. It was carried out on 15-17 February 2021. Data were obtained through interviews, observation and physical examination and presented in narrative form. After performed the intervention for 3 days, the results showed an increase in self-feeding independence in both subjects. It described at the third day of the research. Patients with nursing problems of feeding self-care deficit are recommended to provide ADL to increase the patient's independence. </em><br><em>Keywords: Activity Daily Living (ADL); Feeding Self-Care Deficit; Mental Nursing Care</em></p> <p>Abstrak<br>Defisit Perawatan Diri Makan merupakan ketidakmampuan seseorang dalam melakukan aktivitas makan sesuai tata cara makan yang benar. Terapi Activity Daily Living (ADL) menjadi salah satu terapi yang diyakini mampu meningkatkan kemandirian pasien dalam meningkatkan cara makan. Dapat menerapkan terapi Activity Daily Living (ADL) pada pasien defisit perawatan diri makan untuk meningkatkan kemandirian makan. Peneliti ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, lokasi studi kasus di Wilayah Puskesmas Dukuh waru Kabupaten Tegal dilakukan tanggal 15-17 Februari 2021, data diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. data disajikan dalam bentuk naratif. Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari didapatkan hasil adanya peningkatkan makan pada kedua subjek penelitian yaitu dari ketergantungan makan pada awal pengkajian menjadi setelah selesai makan pada hari ketiga penelitian. Pasien dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri makan dianjurkan untuk memberikan terapi Activity Daily Living (ADL) untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam meningkatkan kemandirian.<br>Kata Kunci: Activity Daily Living (ADL); Asuhan Keperawatan Jiwa; Defisit Perawatan Diri Makan</p>2021-12-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/894Penerapan Senam Kaki Diabetik Untuk Peningkatan Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 22021-12-17T06:56:31+00:00I Ismiyatiismy2303@gmail.comHerni Rejekiismy2303@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a disorder characterized by elevated blood sugar levels, due to abnormalities in insulin secretion. This results in nerve cells edema and triggers the stimulation of various enzymes that can damage nerve cell through both metabolic and neurovascular factors. This condition will interfere with the supply of blood and oxsygen to the nerve cells, especially in the peripheral areas of the feet and hands. To prevent this, it is neccesary to do diabetic foot exsercises in people with diabetes mellitus. This scientific paper focused on two famillies with diabetes mellitus. the result stated applying diabetic food exercises for the patient is the efective and it could be done once a day. Furthermore, it also can help improve blood circulation in the legs. Through movements in diabetic food exercises, the muscles will contract so that it will increase the sensitivity of the feet in poeple with diabetes mellitus. Even if it is done routinely, it can prevent the occurrence of non-ulcer wounds or ulcers. Therefore, it is expected for the familly to support the patient in applying the exercises.</em><br><em>Keywords: Diabetic Foot Exercises, Foot Sensitivity</em></p> <p>Abstrak<br>kadar gula dalam darah yang diakibatkan karena kelainan sekresi insulin akibatnya edema sel saraf serta memicu stimulasi berbagai enzim yang dapat merusak sel saraf baik melalui faktor metabolik maupun faktor neurovaskular, hal terdebut akan mengganggu suplai darah dan oksigen menuju sel saraf terutama di daerah perifer kaki dan tangan. Untuk mencegah akibat tersebut dilakukan senam kaki diabetik pada penderita Diabetes Mellitus. Fokus karya tulis ilmiah adalah 2 keluarga dengan Diabetes Mellitus Hasil penerapan senam kaki diabetik yang di lakukan untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada penderita Diabetes Mellitus efektif untuk di terapkan pada penderita Diabetes Melitus bila dilakukan secara rutin satu kali sehari, senam kaki diabetik dapat membantu melancarkan sirkulasi darah pada kaki, melalui gerakan pada senam kaki diabetik otot-otot akan berkontraksi sehingga akan meningkatkan sensitivitas kaki pada penderita Diabetes Mellitus. Bahkan jika dilaukan secara rutin dapat mencegah terjadinya luka non ulkus ataupun luka ulkus. Di harapkan keluarga memberikan dukungan pada keluarga yang sakit dengan mendampingi saat melakukan latihan senam kaki diabetik.<br>Kata kunci: Senam Kaki, Sensitivitas Kaki</p>2021-12-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/895Gambaran Nyeri Pada Osteoartritis Lutut Setelah Pemberian Intervensi Dengan Modalitas Ultrasound: Literature Review2021-12-17T07:38:33+00:00Isnani Taqina IqomiTaqiqomii@gmail.comA AbdurrachmanTaqiqomii@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Knee Osteoarthritis is characterized by pain, deformity, and limitation of movement. To reduce pain in patients with knee osteoarthritis, interventions can be given, one of which is ultrasound with continuous current. Determine the description of pain in knee osteoarthritis after intervention with ultrasound modality. PICO writing method is used as the selection of articles in this literature review research. This article was obtained from PubMed and NCBI with predetermined inclusion and exclusion criteria. The measuring instrument used in the literature review is the visual analogue scale (VAS). The results of the literature review analysis in these five articles showed that pain reduction before the procedure were 6.79 and after the procedure were 3.43 with a difference of 3.36. From the results of the literature review of these five articles, it shows that there is a change in the depiction of pain in knee osteoarthritis patients after being given ultrasound intervention. </em><br><em>Keywords: Knee Osteoarthritis; Visual Analogue Scale (VAS), Ultrasound</em></p> <p>Abstrak <br>Osteortritis lutut ditandai dengan nyeri, deformitas, dan hambatan gerak. Untuk menurunkan nyeri pada pasien osteoartritis lutut dapat diberikan intervensi salah satunya adalah ultrasound dengan arus continuous. Mengetahui gambaran nyeri pada osteoartritis lutut setelah pemberian intervensi dengan modalitas ultrasound. Pemilihan artikel pada penelitian literature review ini menggunakan PICO. Artikel ini didapatkan dari PubMed dan NCBI dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang telah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam literature review adalah visual analogue scale (VAS). Hasil analisis literature review pada kelima artikel ini menunjukkan bahwa penurunan nyeri sebelum tindakan 6,79 dan sesudah tindakan 3,43 dengan selisih 3,36. Dari hasil literature review kelima artikel ini menunjukkan bahwa ada perubahan gambaran nyeri pada pasien osteoartritis lutut sesudah diberikan intervensi ultrasound. <br>Kata Kunci : Osteoartritis Lutut, Visual Analgogue Scale (VAS), Ultrasound</p>2021-12-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/897Gambaran Keseimbangan Pada Pasien Post Stroke Setelah Pemberian Latihan Berbasis Virtual Reality: Literature Review 2021-12-20T02:49:14+00:00Isy Anisaisyanisa03@gmail.comA Abdurrachmanisyanisa03@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Post-stroke is a condition where the stroke patient has gone through an emergency so that he is in a stable condition. Post-stroke patients can experience various functional limitations, one of which is balance disorders. Patients experiencing this type of disorder can be given balance exercises based on virtual reality. Virtual reality will provide visual, proprioceptive, and auditory stimulation trough computer hardware and software to engage in artificial environments that appear and feel similar to real world objects and events. This study aimed to describe balance of post-stroke patients after being given virtual reality-based exercises. The method used in this study was a literature review analysis with the PICO method. Five articles were obtained to be reviewed from several data bases such as PubMed (n=2) and Google Scholar (n=3). The results of the analysis of the five articles showed that the average age of the respondents was > 60 years; 51.7% were female and 48.3% were male; and the average value of pre-test as well as post-test were 42.1 and 47.2 with an increase of 5.1. In conclusion, there was an increase in the balance of post-stroke patients after undergoing virtual reality-based exercises with significant results. . Therefore, researchers or practitioners are suggested to develop a Virtual Reality method on balance disorders in post-stroke patients in the form of treatment and subsequent research.</em><br><em>Keywords: Balance; Post Stroke; Virtual Reality</em></p> <p>Abstrak<br>Post stroke merupakan kondisi dimana pasien stroke telah melalui keadaan darurat sehingga pasien dalam keadaan stabil. Pasien post stroke dapat mengalami berbagai keterbatasan fungsional salah satunya gangguan keseimbangan yang dapat diberikan latihan keseimbangan berbasis Virtual Reality. Virtual Reality akan memberikan stimulasi visual, proprioseptif, dan pendengaran melalui perangkat keras dan perangkat lunak komputer untuk terlibat dalam lingkungan buatan yang muncul dan terasa mirip dengan objek dan peristiwa dunia nyata. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keseimbangan pada pasien post stroke setelah pemberian latihan berbasis Virtual Reality. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis literature review dengan metode PICO, didapatkan lima artikel untuk direview dari beberapa data base seperti PubMed (n=2) dan Google Scholar (n=3). Hasil analisis lima artikel didapatkan responden rata-rata usia > 60 tahun dan jenis kelamin perempuan 51,7% dan laki-laki 48,3%, nilai rata-rata pre test dan post test 42,1 dan 47,2 dengan peningkatan sebesar 5,1. Kesimpulannya didapatkan gambaran adanya peningkatan keseimbangan pasien post stroke setelah pemberian latihan berbasis Virtual Reality dengan hasil yang signifikan. Saran untuk peneliti atau praktisi bisa mengembangkan metode Virtual Reality pada gangguan keseimbangan pasien post stroke dalam bentuk treatmen dan penelitian berikutnya.<br>Kata kunci: Keseimbangan; Post Stroke; Virtual Reality </p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/898Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi2021-12-20T03:45:48+00:00Jessica Putri ArifianiJesseputri223@gmail.comDwi FijiantoJesseputri223@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension in the elderly is the elderly who experience an increase in blood pressure above normal with a normal range of 120/80 mmHg on blood pressure examinion using a blood pressure measuring device. One of the actions to lower blood pressure is the progressive musle relaxation technique. The purpose of this scientific paper is to apply progressive muscle in Proto Tambahrejo village, Bandar sub district,Batang district. Case study method by applying muscle relaxation therapy progressive blood pressure reduction in the elderly with hypertension in Proto Tambahrejo Village Bandar Distract Batang Regency. The data Collection.The results of the application showed that during the 6-day visit, two elderly people were able to lower blood pressure, on the first day the client was 170/100 mmHg and the sixth day it was 130/90 mmHg, while on the second day the client was 160/100 mmHg and the sixth day 120/90 mmHgm Conclusion This case study shows that progressive muscle relaxation therapy is effective in the elderly with hypertension. Suggestions from the authors are expected that progressive muscle relaxation therapy can be used as an effective application in the elderly who have hypertension.</em><br><em>Keywords: Hypertension, Progressive muscle relaxation, the elderly.</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi pada lansia adalah lansia yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu dengan rentang normal 120/80 mmHg pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah.Tindakan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya adalah dengan teknik relaksasi otot progersif. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengaplikasikan tindakan teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Metode studi kasus dengan menerapkan terapi relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Subyek studi kasus yang digunakan adalah dua lansia yang mengalami hipertensi. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan observasi. Hasil penerapan menunjukkan selama 6 hari kunjungan dua lansia mampu menurunkan nyeri tekanan darah, pada klien I hari pertama skala nyeri 7 tekanan darah 170/100 mmHg dan hari keenam menjadi skala nyeri 1 tekanan darah 130/90 mmHg, Sedangkan pada klien II hari pertama skala nyeri 5 tekanan darah 160/100 mmHg dan hari keenam menjadi skala nyeri 1 tekanan darah 120/90 mmHg. Kesimpulan dari studi kasus ini menunjukkan terapi relaksasi otot progresif efektif digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. <br>Kata kunci: Hipertensi, relaksasi otot progresif, lansia</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/899Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda : Literature Review2021-12-20T03:48:53+00:00Khilda Nafilakhildanafila65@gmail.comAida Rusmarianakhildanafila65@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is the number one cause of death globally, the majority caused by unhealthy life styles such as smoking, lack of physical activity, coffee consumption. Hypertension does not only occurin the elderly but also in the young era dult . This study aims to determine the relationship between life style and the incidence of hypertension in young adults. This study was conducted by searching research articles from the online databases google scholar and Garba garuda. Five articles met the inclusion criteria. This study showed that from five articles, four articles concluded that smoking habits were no tas sociated with hypertension, while one article had different founding (p-value <0.05). In the contex to physical activity, four articles concluded no relationship between physical activity and the incidence of hypertension. Three articles concluded that coffee consumption had are lationship with the incidence of hypertension, and one article had no relationship. Hypertension might not be related to smoking habits, physical activity, and coffee consumption in young adults. Although,It is expected that young adults can maintain a healthy lifestyle, so they are not atrisk of developing hypertension.</em><br><em>Keywords: Lifestyle; Hypertension; Young adult</em></p> <p>Abstrak<br>Gaya hidup tidak sehat antara lain merokok, kurang aktivitas fisik, konsumsi kopi yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti hipertensi. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Hipertensi tidak hanya terjadi pada lansia, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada usia dewasa. Penelitian ini bertujuan melakukan literature review dari beberapa artikel untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder berjenis literature review menggunakan metode pemilihan artikel yaitu dengan melakukan penelurusan dari database online google scholar dan garba garuda didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang dianalisis dengan Matriks Telaah Artikel. Hasil analisis literature review menunjukkan dari 5 artikel didapatkan 4 artikel kebiasaan merokok tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi dan 1 artikel ada hubungan menunjukkan bahwa nilai ρ<0,05. Terdapat 4 artikel tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Pada variabel konsumsi kopi dari 5 artikel didapatkan 3 artikel konsumsi kopi ada hubungan dengan kejadian hipertensi dan 1 tidak ada hubungan menunjukkan bahwa nilai ρ>0,05. Kebiasaan merokok tidak ada hubungan, aktivitas fisik tidak ada hubungan, dan konsumsi kopi ada hubungan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda. Diharapkan usia dewasa muda dapat menjaga gaya hidup yang sehat sehingga tidak beresiko terkena hipertensi.<br>Kata kunci: Gaya hidup; Hipertensi; Usia dewasa muda.</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/900Penerepan Kompres Dingin Pada Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) Untuk Mengatasi Nyeri Pemasangan Infus: Literature Review2021-12-20T03:59:03+00:00Khofifah Tya Saputritya.saputri73@gmail.comSiti Rofiqohtya.saputri73@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the non-pharmocological therapis to treat infusion pain is cold compress therapy. This study aims to investigate how cold compress therapy can overcome infusion pain. It is a literature review with three articles taken from Google Scholar, with cold compress, school age children, and infusion pain as the key. Those are full text article and published in 2013-2020. It took from 86 respondents, male (65%) and female (35%), with the age from 6 to 12 yers old. The result show to those who were given the therapy has light pain with the avarage value 2,50. Otherwise, those who were not given the one, has a light pain with the avarage value 6,09. Therefore, it can be concluded the cold compress therapy can overcome infusion pain in school age children (6-12) yers old. And, it is expected for health services to apply this therapy.</em><br><em>Keywords: school age children, cold compress, infusion pain</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi non farmakologi untuk mengatasi nyeri pemasangan infus adalah terapi pemberian kompres dingin. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan terapi kompres dingin pada anak untuk mengatasi nyeri pemasangan infus. Desain karya tulis ilmiah berupa literatur review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “kompres dingin”, “anak usia sekolah”, dan “nyeri pemasangan infus” berupa artikel fulltex, terbit tahun 2013-2020. Hasil analisa karekteristik responden dari ketiga artikel menunjukkan jumlah responden 86, sebagian besar laki-laki (65%) dan (35%) perempuan, umur 6-12 tahun. Nyeri pada kelompok yang diberikan kompres dingin yaitu nyeri ringan dengan nilai rata-rata (2,50) dan yang tidak diberikan kompres dingin yaitu nyeri sedang dengan nilai rata-rata (6,09). Kesimpulannya adalah terapi kompres dingin dapat mengatasi nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah (6-12 tahun). Saran bagi pelayanan kesehatan untuk menerapkan terapi kompres dingin untuk mengatasi nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah (6-12 tahun). <br>Kata kunci: Anak usia sekolah; Kompres dingin; Nyeri pemasangan infus</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/901Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 259232021-12-20T04:07:37+00:00Kholila Rizqianadwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Bitter gourd as a traditional medicine has a chemical content in its leaves that are useful as antimicrobials and as antioxidants. According to research by Tessa Undap, 2017 shows that bitter melon leaves have an inhibitory power against the growth of Staphylococcus aureus bacteria by inhibiting protein synthesis. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of bitter melon leaf extract (Momordica charantia L.). The research method used in this study is the disc diffusion method. Data was collected by measuring the diameter of the clear zone formed in each treatment. The antibacterial results showed that the 9% extract concentration had the highest inhibitory power.</em><br><em>Keywords: Antibacterial, Pare Leaf Extract, Granules, Staphylococcus aureus.</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman pare sebagai obat tradisional memiliki kandungan kimia dalam daunnya yang bermanfaat sebagai antimikroba dan sebagai antioksidan. Menurut penelitian oleh Tessa Undap, 2017 menunjukkan bahwa daun pare mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan cara menghambat sintesis protein. Adanya kandungan flavonoid dalam daun pare dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang dapat mengkoagulasi protein pada sel bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang terkandung dalam ekstrak daun pare (Momordica charantia L.). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode difusi cakram disk. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur diameter zona bening yang terbentuk pada setiap perlakuan. Hasil antibakteri yaitu menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 9% mempunyai daya hambat paling tinggi.<br>Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak Daun Pare, Granul, Staphylococcus aureus.</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/902Gambaran Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal Di Panti Sosial : Literature Review 2021-12-20T04:22:00+00:00K Krisdiyantikrisdiyanti1212@gmail.comDyah Putri Aryatikrisdiyanti1212@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The increasing number of the elderly population is a phenomenom that occurs today. The high level of dependence of the elderly causes the elderly to have the potential to be placed in care homes. The elderly are individuals who hane a high risk of isease and stressors. This, of course, requires efforts to ensure the life of the elderly, not only seen from fulfillment of the needs of the elderly but also the life quality of the eldely. The study aims to describe the quality of life of the elderly who live in care homes. The study used a literature review method by searching for articles in the Pubmed database, and google sholar. The search was conducted by combining keywords: “Elderly, “Elderly people”, “Quality of life”, “WHOQOL-BREF”, and “Nursing home” with the year 2011-2021. Participants in this study were 395 respondents of elderly living in care homes. The results of the literature review of 6 articles showed that there are 73 respondents (18,5%) with low category of life quality, 195 respondents (49,9%) with medium category of life quality, and 127 repondents (32,1%) high category of the life quality. From this study, it can be concluded that the quality of life of the elderly living in care homes is mostly (49,9%) in moderate category. The role of nurses is needed to improve the quality of life of the elderly who live in care homes.</em><br><em>Keywords: care homes; elderly; quality of life; WHOQOL-BREF</em></p> <p>Abstrak<br>Terjadinya peningkatan jumlah populasi lanjut usia merupakan fenomena yang terjadi saat ini. Tingkat ketergantungan lansia yang tinggi mengakibatkan lansia berpontesi untuk ditempatkan di panti sosial. Lansia merupakan individu yang memiliki resiko tinggi dan rentan terhadap penyakit serta stresor. Hal ini tentunya dibutuhkan upaya untuk menjamin hidup lansia, tidak hanya dilihat dari pemenuhan kebutuhan lansia namun juga dilihat dari kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia yang tinggal di panti sosial. Penelitian ini menggunakan metode literature review, untuk pencarian artikel dengan mengakses database Pubmed, dan googlescholar. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasi kata kunci: “elderly”, “elderly people”, “Quality of life”, “WHOQOL-BREF”, “Nursing home” dengan batasan tahun 2011-2021. Partisipan pada studi ini adalah lansia yang tinggal di panti sosial dengan total 395 lansia. Hasil penelitian literature review dari 6 artikel menunjukan kualitas hidup lansia dengan kategori rendah 73 responden (18,5%), sedang 195 responden (49,9%) dan tinggi 127 responden (32,1%). Dari penelitian ini diketahui bahwa kualitas hidup lansia yang tinggal di panti sosial sebagian besar (49,9%) dalam kategori sedang. Perlu adanya peran perawat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yang tinggal di panti sosial.<br>Kata kunci : kualitas hidup; lansia; panti sosial; WHOQOL-BREF</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/904Literature Review : Stress Pada Mahasiswa Perawat Di Era Pandemi Covid-192021-12-20T06:59:09+00:00Laela Risky Ramadhantilaelarisky024@gmail.comHana Nafiahlaelarisky024@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stress is a condition that is particullary felt by someone due to a discrepancy between what they want and what they actually has that physically affects individual behavior. The cause of stress that is usually felt by nursing students is the curriculum they used. This curriculum is the combination of practice and knowledge so that to become a competent student, they should master both. This condition eventually affect in person's psychological condition because the readiness of each individual to adapt to certain conditions is also different. This stress not only reduce body's immunity but also effect to a person's health condition. This objective of the study is to determine the stress in nursing students during the Covid-19 pandemic. This research method uses Literature Review. Research articles from several databases, namely PubMed and Google Scholar, were identified using the keywords "Stress" AND "Nursing Student" AND "Pandemi Covid-19" which were banned from 2015-2021. Research articles that meet the inclusion and exclusion criteria were reviewed using instrument Hawker. The results of the literature review research from 3 articles with 3 stress categories are as follows. The stress level using the Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire is Moderate stress level of 112 (12.23%), then 2 articles using the DASS questionnaire show a Normal value of 469 (95.9%) of respondents, 45 (25.7%) students have a severe stress level with characteristics aged 15-22 years as many as 175 (18.1%), then most of female with total of 660 (23.34%) respondents, and the most criteria in this reasearch is from diploma with a total of 53 (100%) respondents. Students have a good attitude in controlling perceived stress with evidence of Normal values in stress measurement as many as 469 respondents, and Severe values as many as 45 respondents. It means that nursing students in controlling perceived stress are still quite good.</em><br><em>Keywords: Covid-19, Nursing Student, Stress</em></p> <p>Abstrak<br>Stres merupakan kondisi seseorang yang mengalami ketidakseimbangan karena ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dengan kenyataan dan mempengaruhi perilaku individu. Stres yang biasanya dialami mahasiswa perawat karena kurikulum yang digunakan gabungan antara praktek dengan pengetahuan sehingga untuk menjadi mahasiswa yang berkompeten harus menguasi keduanya. Perubahan inilah yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang karena kesiapan setiap individu dalam menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi tertentu juga berbeda-beda. Hal ini juga akan membuat imunitas tubuh menjadi menurun dan rentan kepada kondisi kesehatan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stress pada mahasiswa perawat di era pandemi Covid-19 menggunakan literature review. Penelitian ini menggunakan penelusuran artikel (literature review) menggunakan database PubMed dan Google Scholar yaitu identifikasi dengan menggunakan kata kunci “Stress” AND “Nursing Student” AND “Pandemic Covid-19” yang di batesi dari tahun 2019-2021. Artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di telaah dengan menggunakan instrument Hawker. Hasil penelitian literature review dari 3 artikel dengan 3 kategori stress dan didapatkan hasil tingkat stress menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) memiliki tingkat stress Moderate 112 (12,23%), lalu 2 artikel menggunakan kuesioner DASS menunjukkan nilai Normal sebanyak 469 (95,9%) responden, 45 (25,7%) mahasiswa memiliki tingkat stress Severe dengan karakteristik usia 15-22 tahun sebanyak 175 (18,1%) lalu, berjenis kelamin perempuan lebih banyak dengan jumlah 660 (23,34%) responden, dan kriteria palling banyak berpendidikan D3 dengan jumlah 53 (100%) responden. Dapat di simpulkan bahwa mahasiswa memiliki sikap yang baik dalam pengendalian stress yang dirasakan dengan bukti nilai Normal dalam pengukuran stress sebanyak 469 responden, dan nilai Severe sebanyak 45 responden yang artinya mahasiswa perawat dalam pengendalian stress masih cukup baik.<br>Kata kunci: Covid-19, Mahasiswa Perawat, Stress. </p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/905Penerapan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Pra-Sekolah2021-12-20T07:02:06+00:00Lia Lutfita Santilialutfita@gmail.comSiti Rofiqohlialutfita@gmail.comWindha Widyastutilialutfita@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Fever is a condition where body temperature exceeds normal limit, caused by an increase in the temperature-regulating center in the hypothalamus. Warm compress is an easy way to lower body temperature. This type of compress involves a clean cloth soaked in warm water, which is applied to the skin. The purpose of this case study is to evaluate a warm compress method in reducing fever. Two preschool-aged children with fever were treated by warm compresses. The results of this case study showed that the first and second patients experienced a decrease in body temperature after warm compresses. Body temperature for the first patient was 39ºC and dropped to normal (37ºC). meanwhile, the second patient temperature was 38,7ºC dropped to 36,5ºC. The conclusion of this study is warm compress can reduce body temperature in children with fever. Nurses or patients may be albe to apply warm compresses as a first ald in reducing fever.</em><br><em>Keywords: Preschool Age Children, Fever, Warm Compress</em></p> <p>Abstrak<br>Demam adalah kondisi suhu tubuh melebihi batas normal yang diakibatkan oleh meningkatnya pusat pengatur suhu di hipotalamus. Salah satu tindakan untuk menurunkan suhu tubuh anak yaitu dengan kompres hangat. Kompres adalah pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh. Tujuan dilakukan penerapan ini untuk mengambarkan penerapan kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak demam usia prasekolah. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan subyek dua pasien anak usia prasekolah yang mengalami demam. Hasil dari studi kasus ini menunjukan bahwa klien pertama dan kedua mengalami penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat, pada kasus 1 suhu awal 39ºC setelah dilakukan kompres hangat suhu menjadi 37,1ºC, sedangkan pada kasus 2 dengan suhu awal 38,7ºC setelah dilakukan kompres hangat suhu menjadi 36,5ºC. Kesimpulannya adalah pemberian kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh pada anak dengan demam. Saran bagi perawat dan orangtua untuk dapat menerapkan kompres hangat sebagai alternatif menurunkan suhu tubuh anak dengan demam.<br>Kata kunci: Anak Usia Prasekolah, Demam, Kompres Hangat</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/906Studi Kasus Kehamilan Dengan Risiko Tinggi 2021-12-20T07:16:46+00:00Linda Ratna Sariyoolinda07@gmail.comF Fitriyaniyoolinda07@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) are determinants and benchmarks for the success of health service delivery. In 2019 Indonesia's Maternal Mortality Rate (MMR) is still high, at 305 per 100,000 live births. The purpose of this case study is to provide midwifery care during pregnancy to high-risk mothers aged over 35 years and mild anemia to minimize complications that will occur. The method of this case study is to provide midwifery care to pregnant women with high risk in the form of exposure to the subject of one client who experiences a high risk of pregnancy who will be given care during pregnancy. The results of this case study are given care to reduce the complaints felt by the client and carry out early detection to reduce the occurrence of complications. The conclusion of this case study is midwifery care for Ny. N during pregnancy in Pekalongan has been carried out on high-risk patients aged more than 35 years and mild anemia according to the needs and authority of the midwife so that it does not cause any complications. For this reason, midwives need to provide care as a form of early detection to reduce the incidence of complications</em><br><em>Key Word: Maternity care, pregnant, high risk</em></p> <p>Abstrak<br>Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi penentu dan tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan asuhan kebidanan selama masa kehamilan pada ibu dengan risiko tinggi usia diatas 35 tahun dan anemia ringan untuk meminimalkan komplikasi yang akan terjadi. Metode studi kasus ini adalah dengan pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi berupa pemaparan dengan subyek satu klien yang mengalami risiko tinggi dalam kehamilanya yang akan diberikan asuhan selama masa kehamilan. Hasil studi kasus ini diberikan asuhan untuk mengurangi keluhan yang dirasakan klien serta melakukan deteksi dini untuk mengurangi terjadinya komplikasi. Simpulan studi kasus ini adalah asuhan kebidanan pada Ny. N selama masa kehamilan Pekalongan sudah dilakukan pada pasien yang mengalami risiko tinggi usia lebih dari 35 tahun dan anemia ringan sesuai kebutuhan dan kewenangan bidan sehingga tidak menimbulkan komplikasi apapun. Untuk itu bidan perlu melakukan asuhan sebagai bentuk deteksi dini untuk mengurangi timbulnya komplikasi<br>Kata kunci: asuhan kebidanan, ibu hamil, risiko tinggi</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/907A Family Support In Providing Care To The Elderly :Literature Review2021-12-20T07:19:46+00:00Luluk Dian Fitanokalulukdianfitanoka@gmail.comDyah Putri Aryatilulukdianfitanoka@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The Backgrounds: Family support in providing care to the elderly is very important because it affects the quality of life. Forms of family support are emotional support, instrumental support, informational support, and support for assessment or appreciation. This study aims to determine the description of family support in providing care to the elderly. Search articles using the Garba Garuda database to find 6 articles in the 2012-2021 period according to the inclusion and exclusion criteria, which was then carried out by a literature review. From the 5 articles analyzed, the result showed that there were 3 caregories of family support, namely the good category as many a 116 (34,63%) respondents, the sufficient category as many as 175 (52,23%) respondents and the less category as many as 44 (3,13%) responden. This research literature 6 articles have the most family support with good category as many as 175 (52,23%) respondents. Thus, it is necessary to increase support for health promotion related to daily care for the elderly.</em><br><em>Keywords: family support,, elderly, elderly care.</em></p> <p><br>Abstrak<br>Dukungan keluarga dalam permberian perawatan lansia sangat penting karena mempengaruhi kualitas hidup. Bentuk dukungan keluarga yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasional, dan dukungan penilaian atau penghargaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dalam pemberian perawatan pada lansia. Pencarian artikel menggunakan database Garba Garuda, dan Researchgate untuk menemukan 6 artikel dalam rentang waktu 2012-2021 sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang kemudian dilakukan literature review. Dari 6artikel yang dianalisa didapatkan hasil bahwa terdapat 3 kategori dukungan keluarga yaitu kategori baik sebanyak 116 (34,63%) responden, kategori cukup sebanyak 175 (52,23%) responden dan katrgori kurang sebanyak 44 (13,13%) responden. Penelitian literatur 6 artikel ini mempunyai dukungan keluarga paling banyak dengan kategori baik sebanyak 175 (52,23%) responden. Dengan demikian perlu adanya peningkatan dukungan promosi Kesehatan terkait perawatan sehari-hari pada lansia.<br>Kata kunci: Dukungan Keluarga, Lansia, Perawatan Lansia.</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/908Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah : Literature Review2021-12-20T07:43:47+00:00Luluk Erni Slamet WidiawatiLulukerni270@gmail.comWiwiek NatalyaLulukerni270@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>In Indonesia, abaut 16% of children under five year’s experience developmental delays in fine motor skills. A lack of stimulation causes the delay by the playing media. A Puzzle game is one of the games, which is beneficial to stimulate fine motor skills To find out the effect of puzzle play therapy on the fine motor development of preschool children. A literature review of Quasy Eksperiment studies was used. The searching prpces for articles using the PubMed, Garuda Portal, and Google Schoolar database. Articles were selected that matched the inclusion criteria and appraised using DISCREN instrument. There were five articles included in this study. Two studies used the Denver II to measure fine motor skills, Whereas three used the KPSP instrument ( Indonesia child developmental and monitoring screening). Those studies were analyzed by using either the Wilcoxon test or t-test. All studies concluded a similisr result thst puzzle play therapy has a significant effect on preschool children’s motor development. This study found the effect of puzzle games on the fine motor development of preschool children.</em><br><em>Keywords: Puzzle Play Therapy, fine motor development, Preschoolers</em></p> <p><br>Abstrak<br>Di Indonesia, sekitar 16% anak balita mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus. Kurangnya stimulasi menyebabkan penundaan oleh media bermain. Game Puzzle merupakan salah satu game yang bermanfaat untuk merangsang motorik halus. Mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak prasekolah. Tinjauan literatur studi Quasy Eksperiment digunakan. Proses pencarian artikel menggunakan database PubMed, Garuda Portal, dan Google Schoolar. Artikel dipilih yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dinilai menggunakan instrumen DISCREN. Ada lima artikel yang termasuk dalam penelitian ini. Dua penelitian menggunakan Denver II untuk mengukur keterampilan motorik halus, sedangkan tiga penelitian menggunakan instrumen KPSP (penyaringan perkembangan dan pemantauan anak Indonesia). Studi-studi tersebut dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon atau uji-t. Semua penelitian menyimpulkan hasil yang serupa bahwa terapi bermain puzzle berpengaruh signifikan terhadap perkembangan motorik anak prasekolah. Penelitian ini menemukan pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halusanak prasekolah.n.<br>Kata kunci: Terapi bermain puzzle, perkembangan motorik halus, anak prasekolah.</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/909Literature Review : Gambaran Status Gizi Pada Anak Usia 0 Sampai 5 Tahun Di Masa Pandemi Covid-192021-12-20T07:58:31+00:00Lusi MeikasariLusimeikasari12@gmail.comNeti MustikawatiLusimeikasari12@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Poor nutritional status has an impact on the body of toddlers, namely toddlers will experience failure to grow. Thear bodies will become short. They may also experience malnutrition if they do not get the right nutritional intak, especially during this Covid-19 pandemic. Therefore, to prevent nutritional problems, it is very necessary to monitor their nutritional status. To analyze the nutritional status of children aged 0 to 5 years old during the Covid-19 pandemic. The method used in this research is a literature review. The selected articles where published in 2019-2021from the science direct database (1 article) and Google Scholer (4 article). The results were obtained according to the keywords and inclusion criteria. Then, they were analyzed using the JBI instrument. The result were concluded by using BMI and BB/U measurement tools. Characteristics of children were fount in 3 articles. It was the age period of aged 0 to 3 years. the gender characteristics of children were found in 3 article. It was male. The nutritional status of children aged 0 to 5 years are mostly good/normal nutritional status with a total of 358 children. Based on the overview of nutritional status in children aged 0 to 5 years during the Covid-19 pandemic, most of the nutritional status is good / normal.</em><br><em>Keywords: Nutritional status; Children aged 0 to 5 years; Covid-19 pandemic;</em></p> <p>Abstrak<br>Keadaan status gizi yang tidak baik memiliki dampak terhadap tubuh balita yaitu balita akan mengalami kegagalan dalam tumbuh, tubuh akan menjadi pendek dan mengalami malnutrisi apabila tidak mendapatkan asupan nutrisi yang benar. Terutama pada masa pandemi Covid-19 ini, agar anak tidak mengalami masalah gizi maka sangat diperlukan pemantauan status gizinya. Untuk melakukan analisis pada Status Gizi pada anak usia 0 sampai 5 tahun pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, pencarian artikel pada rentang waktu 3 tahun yaitu 2019-2021 melalui penelusuran database science direct 1 artikel dan google scholar 4 artikel. Hasil pencarian didapatkan sesuai kata kunci dan kriteria inklusi, dianalisa menggunakan instrument JBI. Dengan menggunakan alat ukur IMT dan BB/U lalu disimpulkan. Karakteristik anak terdapat 3 artikel yaitu berusia 0 sampai 3 tahun, karakteristik jenis kelamin anak terdapat dari 3 artikel yaitu laki-laki, status gizi anak usia 0 sampai 5 tahun mayoritas berstatus gizi baik/normal dengan jumlah sebanyak 358 anak. Gambaran terhadap status gizi pada anak usia 0 Sampai 5 Tahun di masa pandemi Covid-19 mayoritas status gizi memiliki status gizi baik / normal<br>Kata kunci: Status Gizi; Anak usia 0 Sampai 5 Tahun; Pandemi Covid-19; </p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/910Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan Anemia2021-12-20T08:02:18+00:00Lutfiah Febrianalutfiahfebriana2@gmail.comNina Zuhanalutfiahfebriana2@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Anemia is a condition where the level of hemoglobin in the blood is less than the normal limit (<12 g%) caused by a lack of iron in the body due to malnutrition. While anemia in pregnancy is a condition where the hemoglobin level in pregnant women is <11gr% or <10.5gr% in third trimester pregnant women which generally occurs due to the hemodilution process. The purpose of this case to find out the cause of anemia in late pregnancy and the treatment that can be done to prevent complications that occur with care to routinely consume blood-added tablets (Fe) and recommend foods high in iron. This care design used a comprehensive care method for pregnant women in the third trimester who experience mild anemia (haemoglobin <10,5gr%) in Kalimade Village, Kesesi District, Pekalongan Regency. The results of this care showed an increase in hemoglobin levels in the mother. The conclusion of this case study shows that regularly consuming Fe tablets can increase hemoglobin levels in the blood so that it can prevent and treat anemia. For this reason, pregnant women are expected to routinely consume Fe tablets during pregnancy and midwives are expected to provide education about the benefits of Fe tablets to pregnant women to prevent anemia.</em><br><em>Keywords: Haemoglobin; Anemia; Pregnancy</em></p> <p>Abstrak<br>Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar haemoglobin dalam darah kurang dari batas normal (<12 gr%) yang disebabkan karena kurangnya zat besi didalam tubuh akibat kurang gizi. Sedangkan anemia pada kehamilan adalah kondisi dimana kadar haemoglobin pada ibu hamil <11gr% atau <10,5gr% pada ibu hamil trimester III yang umumnya terjadi karena adanya proses hemodilusi. Tujuan dari kasus ini yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya anemia pada kehamilan lanjut serta penanganan yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi yang mungki terjadi dengan asuhan untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) serta anjuran mengkonsumsi makanan tinggi zat besi. Rancangan Asuhan ini menggunakan metode asuhan komprehensif pada ibu hamil trimester III yang mengalami anemia ringan (Haemoglobin <10,5gr%) di Desa Kalimade Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Hasil asuhan ini menunjukan adanya peningkatan kadar haemoglobin pada ibu. Simpulan studi kasus ini menunjukan bahwa dengan rutin mengkonsumsi tablet Fe dapat meningkatkan kadar Haemoglobin dalam darah sehingga dapat mencegah serta mengobati anemia. Untuk itu ibu hamil diharapkan agar rutin mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan. Bidan diharapkan agar bisa memberikan edukasi tentang manfaat tablet Fe pada ibu hamil guna mencegah terjadinya anemia.<br>Kata kunci: Haemoglobin; Anemia; Kehamilan</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/914Gambaran Peningkatan Aktivitas Fungsional Pada Penderita Osteoarthritis (OA) Lutut Sebelum dan Setelah Latihan Hold Relax : Literature Review2021-12-21T02:20:38+00:00Luthfi Yudiansyahluthfiyudiansyah414@gmail.comLia Dwi Prafitriluthfiyudiansyah414@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka prevalensi penderita <em>osteoartritis</em> di dunia pada tahun 2004 mencapai angka 151,4 juta jiwa dan 27,4 juta jiwa berada di Asia Tenggara. Gangguan fungsional pada penderita <em>osteoarthritis</em> lutut disebabkan karena adanya rasa nyeri.Nyeri ini berhubungan dengan penurunan aktivitas fungsional dan kekuatan otot. Tingkatan fungsional seseorang dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, antara lain yaitu peningkatan fleksibilitas otot, mengurangi nyeri dan meningkatkan aktivitas fungsional pada penderita <em>osteoarthritis </em>lutut.Modalitas yang digunakan pada kasus <em>osteoarthritis</em>lutut yaitu terapi latihan <em>hold relax</em>. <em>Hold relax</em> bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fungsional gerak lutut yang mengalami gangguan yang ditimbulkan oleh <em>osteoarthritis</em> lutut. Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan aktivitas fungsional pada penderita <em>osteoarthritis</em> lutut setelah diberikan hold relax<strong>.</strong> Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan desain PICO. Penulisan artikel ini menggunakan penelusuran literature melalui google scholar (n=4)dan pubmed(n=1). Kriteria inklusi dan ekslusi sesuai dengan kata kunci, dipublish rentang waktu 2018-2020. Hasil literature review 5 artikel menunjukan bahwa <em>hold relax</em> dapat meningkatkan aktivitas fungsional pada penderita <em>osteoarthritis </em>lutut hasil rata-rata peningkatan dengan menggunakan alat ukur WOMAC sebelum intervensi 55,62 dan sesudah intervensi 41,76. <em>Hold relax</em> dapat meningkatkan aktivitas fungsional pada penderita <em>osteoarthritis</em> lutut dengan rata-rata sebelum intervensi 55,62 dan sesudah intervensi 41,76. Sebagai dasar tindakan dalam melakukan management fisioterapi pada gangguan aktivitas fungsional <em>osteoarthritis</em> lutut, fisioterapi dapat melakukan penanganan dengan menggunakan modalitas <em>hold relax</em>.</p> <p>Kata kunci : Aktivitas Fungsional, Latihan <em>Hold Relax</em>, <em>Osteoarthritis</em> Lutut.</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/915Gambaran Penurunan Nyeri Pada Penderita Low Back Pain Setelah Dilakukan Latihan William Fleksi : Literature Review2021-12-21T02:29:04+00:00M. Firnanda Setya AditamaFirnandamuhammad19@gmail.comWahyu ErsilaFirnandamuhammad19@gmail.com<p>Abstrak<br>Low back pain merupakan gangguan pada tulang belakang yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri sehingga menyebabkan gangguan fungsional yang akhirnya menghambat aktivitas sehari-hari.Penyebab low back pain yaitu faktor struktural akibat adanya luka pada tulang belakang, faktor psikologis seperti penyakit pada bagian organ dalam maupun organ reproduksi, kurang olahraga, dan faktor biomekanik akibat disfungsi pada sistem muskuloskeletal. Modalitas yang digunakan pada kasus low back pain yaitu terapi latihan william fleksi. Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penurunan nyeri pada penderita low back pain setelah dilakukan latihan william. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan metode PICO. Penulisan artikel ini menggunakan penelusuran literature melalui google scholar (4) dan pubmed (1). Kriteria inklusi dan ekslusi sesuai dengan kata kunci, dipublish rentang waktu 2015-2020. Hasil literature review 5 artikel menunjukan bahwa jenis kelamin laki-laki mendominasi yaitu sebanyak 55,6% dengan rentang usia mulai dari 22 tahun-50 tahun dan penurunan nyeri pada penderita low back pain dengan rata-rata sebelum dilakukan latihan william fleksi 7,08 dan sesudah dilakukan latihan william fleksi 2,80 dengan selisih rata-rata 4,27. Latihan william fleksi mampu menurunkan nyeri pada penderita Low back pain. dasar tindakan dalam melakukan management fisioterapi pada masalah penurunan nyeri Low back pain..<br>Kata Kunci: Latihan william fleksi, Low back pain, Nyeri.</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/916Penerapan Senam Kaki Diabetik Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 2021-12-21T02:46:38+00:00M. Zakky Febriyanfikes@umpp.ac.idI Isytiarohfikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a condition of increasing blood sugar levels that exceed 140 mg/dl. The purpose of this case study is to describe the application of giving diabetic foot exercises to reduce blood sugar levels in the body in patients with type 2 diabetes mellitus. The design of this scientific paper uses a case study method with 2 clients suffering from type 2 diabetes mellitus with blood sugar above 140 mg. /dl in Poncol Village and in Karangsari Village, Batang Regency. The intervention carried out was giving diabetic foot exercises for 4 days and once a day. Evaluation was carried out to determine the decrease in blood glucose using a glucometer. The results of the study showed a decrease in blood sugar in both clients, for client 1 there was a decrease in blood sugar from 220mg/dl to 135mg/dl and for client 2 there was a decrease in blood sugar from 250mg/dl to 137mg/dl. The conclusion of this case study shows that diabetic foot exercises can reduce blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. Suggestions for health workers are expected to teach diabetic foot exercises to reduce blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus.</em><br><em>Keywords: blood sugar, diabetes mellitus, foot exercise</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes mellitus merupakan kondisi kenaikan kadar gula darah yang melebihi 140mg/dl. Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan penerapan pemberian senam kaki diabetik untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan subjek 2 klien yang menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan gula darah diatas 140mg/dl di Desa Poncol dan di Desa Karangsari Kabupaten Batang. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian tindakan senam kaki diabetik selama 4 hari dan dilakukan satu kali sehari. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui penurunan glukosa darah menggunakan alat ukur glukometer Hasil studi menunjukan adanya penurunan gula darah dalam tubuh pada kedua klien, untuk klien 1 mengalami penurunan gula darah dari 220mg/dl menjadi 135mg/dl dan untuk klien 2 mengalamai penurunan gula darah dari 250mg/dl menjadi 137mg/dl. Simpulan studi kasus ini menunjukan bahwa senam kaki diabetik mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan mengajarkan senam kaki diabetik untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. <br>Kata kunci : diabetes mellitus, gula darah, senam kaki</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/917Literature Review : Pengaruh Terapi Murottal Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia 2021-12-21T03:02:44+00:00M Zulfan Aldinofzulfanaldin@gmail.comSigit Prasojozulfanaldin@gmail.comS Sugihartozulfanaldin@gmail.com<p><em>Abstrak</em><br><em>One of the therapies to lower blood pressure in the elderly is by applying murottal therapy. As we know, the elderly frequently get this disorder as a person ages, his body will experience a decrease in both function and structure.</em><br><em>This study aims to examine the effect of murottal therapy to lower blood pressure in the elderly. As a literature review, it has chosen three articles from google scholar with murottal therapy and hypertension iin the elderly as the keywords. Those ones are full-text, published in 2019-2020. The result stated 60% from samples got lower their blood pressure with an average of 10 mmHg. It means the therapy has significantly affected in lowering blood pressure in the elderly. Thus, nurses suggested having education about this therapy to stabilize blood pressure in the elder.</em><br><em>Keywords: Murottal therapy, the elderly, hypertension</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia adalah terapi murottal, hipertensi biasanya banyak terjadi pada lansia karena semakin bertambahnya usia seseorang tubuhnya akan mengalami penurunan baik fungsi maupun strukturnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh terapi murottal untuk menurunkan tekanan darah pada lansia berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci”terapi murottal” dan “lansia hipertensi” berupa artikel fulltex, terbit tahun 2019-2020. Hasil dari terapi ini didapatkan 60% sample mengalami penurunan tekanan darah dengan rata rata 10 mmHg. Kesimpulanya adalah terapi murottal dapat menurunkan tekanan darah pada lanisa hipertensi. Saran bagi pelayanan kesehatan untuk mengedukasi tentang terapi murottal sebagai alternative untuk menstabilkan tekanan darah pada lansia hipertensi.<br>Kata kunci : Terapi Murottal,Lansia Hipertensi</p>2021-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/918Penerapan Terapi Spiritual Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan2021-12-21T03:37:17+00:00Mariyya Ulfa Yulianamariyyaulfa31@gmail.comYuni Sandra Pratiwimariyyaulfa31@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The risk of violent behavior is the behavior of a person with a mental disorder who shows aggressive behavior that can endanger himself and others both physically and physchologically. Ine of the nursing interventions for patients at risk of violent behavior is spiritual therapy. The therapy in this case study means saying dhikr and listening murrotal surah ar-rahman. This study aims to increase the ability in controlling and decreasing the symptoms on patients with violent behavior risks. The result showed there is a enhancement the ability in controlling and reduction of shymptoms after applying the therapy on two respondens. This therapy has effectively worked in enhancement the ability in controlling and reducting the shymptoms on the patient with the risks stated above. Thus, nurse suggested giving motivation and increasing the therapy both in quality and quantity.</em><br><em>Keywords: the risk of violent behavior, murrotal and dhikr spiritual therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Resiko perilaku kekerasan merupakan perilaku seseorang dengan gangguan kejiwaan yang menunjukkan perilaku agresif yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu intervensi keperawatan pada pasien resiko perilaku kekerasan yaitu terapi spiritual. Bentuk terapi spiritual dalam karya tulis ini yaitu dzikir dan mendengarkan murotal surat ar-rahman. Karya tulis ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengontrol dan menurunkan tanda dan gejala pada pasien resiko perilaku kekerasan. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Hasil studi kasus menunjukan bahwa ada penurunan tanda dan gejala setelah diberikan terapi spiritual pada kedua responden. Terapi spiritual berupa murotal dan zikir efektif dalam meningkatkan kemampuan mengontrol resiko perilaku kekerasan dan menurunkan tanda dan gejala pada pasien resiko perilaku kekerasan. Diharapkan perawat dapat memberikan motivasi serta meningkatkan pelaksanaan terapi spiritual baik secara kualitas maupun kuantitas.<br>Kata kunci: resiko perilaku kekerasan, terapi spiritual murotal dan zikir</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/919Penerapan Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif Terhadap Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien Tuberculosis Paru2021-12-21T03:43:02+00:00Melinia Febriyanimeliniafby@gmail.comFirman Faradisimeliniafby@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahmeliniafby@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Pulmonary tuberculosis is a chronic bacterial infection by the bacillus Myobacterium tuberculosis. This disease causes the patient to cough with phlegm or coghing up blood, shortness of breath, chest pain, night sweats and decreased appetite. The purpose of this scientific paper is ti describe nursing care for pulmonary tuberculosis patients with ineffective airway clearance problems. This research uses a descriptive case study method with the subject of two pulmonary tuberculosis patients who experience ineffective airway clearance problems in Pelutan Pemalang Village. The chest physiotherapy and effetive coughing actions were carried out for three days, twice a day, morning and evening. The results showed that the effective chest physiotherapy and coughing were able to overcome the ineffectiveness of airway clearance. Therefore, it can be concluded that the effective chest and cough physiotherapy is considered effective against ineffective airway clearance in pulmonary tuberculosis patients. For this reason, nurses are expected to be able to provide effective chest and cough physiotherapy therapy to help overcome the ineffectiveness of airway clearance in pulmonary tuberculosis patients.</em><br><em>Keywords: Effective Cough and Chest Physiotherapy, Ineffective Airway Clearing</em></p> <p>Abstrak<br>Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh basil myobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebabkan pasien batuk disertai dahak atau batuk berdarah, sesak nafas, nyeri pada daerah dada, keringat pada malam hari dan penurunan nafsu makan. Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien tuberculosis paru dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Rancangan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan subjek dua pasien tuberculosis paru yang mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Kelurahan Pelutan Pemalang, dilakukan tindakan fisioterapi dada dan batuk efektif dilakukan selama tiga hari dikerjakan dua kali sehari pagi dan sore. Hasil pemberian fisioterapi dada dan batuk efektif berhasil mampu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Kesimpulan : fisioterapi dada dan batuk efektif dinilai efektif terhadap ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien tuberculosis paru. Untuk itu diharapkan perawat dapat memberikan terapi fisioterapi dada dan batuk efektif untuk membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien tuberculosis paru.<br>Kata kunci: Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif, Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/920Gambaran Peningkatan Motorik Kasar Setelah Dilakukan Latihan Akuatik Pada Anak Cerebral Palsy : Literatur Review2021-12-21T03:52:18+00:00Miftakhul Janah99miftakhuljanah@gamil.comWahyu Ersila99miftakhuljanah@gamil.com<p><em>Abstract</em><br><em>Background: Cerebral Palsy is a heterogeneous group of disorders of neuromotor function disorders in early birth, non-progressive, affecting the fetal or developing brain and characterized by changes in muscle tone (especially spasticity or stiffness), muscle weakness, involuntary movements, ataxia, or a combination. the abnormality. Objective: The literature review study aims to determine the description of aquatic exercise to improve gross motor skills in CP children. Methods: The selection of articles in this study used the PICO mnemonic design. 35 reviewed articles via Z-library articles, PubMed. Inclusion and exclusion criteria according to keywords, published in 2010-2021. Results: The results of the analysis of the literature review of 5 articles showed that aquatic exercise can improve gross motor skills with an average value before the intervention of 50,1 and before the intervention of 52,7. Conclusion: aquatic exercise can improve children's motor skills in cerebral palsy. Suggestion: As a basic action in performing physiotherapy management on gross motor problems in children with cerebral palsy, physiotherapy can handle using aquatic exercise modalities.</em><br><em>Keywords:Cerebral Palsy, Aquatic, gross motor</em></p> <p>Abstrak<br>Cerebral Palsy kelaian heterogen dari gangguan fungsi neuromotor pada masa awal kelahiran, Permasalahan pada anak cerebral palsy yaitu gangguan pada motorik dan postur tubuh yang biasanya terlihat pada masa bayi atau pada anak usia dini, Latihan akuatik dapat memperbaiki motorik kasar pada anak karena sensoris motoris anak penting untuk mengembangkan otot-otot dan aktivitas sesnorik motorik merupakan komponen yang paling besar pada anak-anak. Cp sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Penelitian literatur review bertujuan untuk mengetahui Gambaran meningkatkan motorik kasar setelah dilakukan latihan akuatik pada anak CP. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan desain mnemonic PICO. Artikel yang di review melalui Z-library artikel berjumlah 2, PubMed berjumlah 3. Kreteria insklusi dan ekslusi sesuai dengan kata kunci, dipublikasi rentang waktu 2010-2021. Hasil analisis literature review 5 artikel menunjukan bahwa latihan akuatik dapat meningatkan motorik kasar dengan rata-rata usia 4-12 tahun, dan GMFCS yang didaptkan leve II lebih unggul sebesar 31 anak, untuk nilai rata-rata sebelum intervensi 50,1 dan sesudah intervensi 52,7. latihan akuatik dapat meningkatkan motorik anak pada Cerebral palsy. Sebagai dasar tindakan dalam melakukan management fisioterapi pada masalah motorik kasar pada anak cerebral palsy, fisioterapi dapat melakukan penanganan dengan menggunakan modalitas latihan akuatik<br>Kata kunci: Cerebral Palsy, Akuatik, Motorik kasar </p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/921Literature Review : Penerapan Metode Kompres Hangat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala 1 Fase Aktif2021-12-21T04:22:24+00:00Moh FaesolFaesol0103@gmail.comWindha WidyastutiFaesol0103@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The unproper handied labour pain may ancrease blood pressure as well as oxygen demand, and decrease uterine contraction. Warm compress is a method that can be applied to reduce the intensity of pain during labour. this scientific report was written to describe the application of warm compresses to reduce the intensity of maternal pain during the first active phase of labour based on a literature review. this literature review was constructed by analyzing 3 articles takeen from Google Scholar with "labour pain", "firts active phase" and "warm compresses" the keywords, in the form of fulltext articles, and published during 2011 - 2021. From 78 respondent, 66.6% of them aged >25 years old, 58% were multipara, and 60.4% finished secondary education. The result showed that the average pain scale before the intervention was 5,3. Therefore, it can be concluded that warm compresses can reduce labour pain during the firts active phse. hence, health workers are suggested to give warm compresses to reduce the intensity of labour pain during the firts active phase.</em><br><em>Keywords: Labour Pain; Warm Compresses; Stage 1 Active Phase</em></p> <p><br>Abstrak<br>Nyeri persalinan yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan kebutuhan oksigen dan penurunan kotraksi uterus. Metode kompres hangat merupakan salah satu intevensi yang dapat menurunkan intensitas nyeri pada ibu bersalin. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengambarkan penerapan kompres hangat terhadap intensitas nyeri ibu bersalin kala 1 fase aktif berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah ini adalah Literature Review, dengan menganalisis 3 artikel yang diambil dari laman google scholar dengan kata kunci “nyeri persalinan”, “kala 1 fase aktif” dan “kompres hangat”, berupa artikel fulltext artikel terbit pada tahun 2011-2021 . Hasil analisa karakteristik responden berjumlah 78, 66,6% responden berusia >25 tahun, 58% paritas Multipara, dan 60,4% pendidikan menegah. Rata-rata skala nyeri sebelum intervensi 7,9 dan setelah intervensi 5,3. Kesimpulanya adalah kompres hangat dapat menurunkan nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. Saran bagi tenaga kesehatan adalah memberikan kompres hangat untuk menggurangi intensitas nyeri bersalin kala 1 fase aktif.<br>Kata kunci: Nyeri Persalinan; Kompres hangat; Kala 1 Fase Aktif</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/923Penerapan Perawatan Kaki untuk Meningkatkan Sirkulasi Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 22021-12-21T04:50:46+00:00Muhammad Adamadamsyaikhona@gmail.comI Isytiarohadamsyaikhona@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by an increase in blood sugar exceeding 140 mg/dL. The purpose of this case study is to describe a foot care intervention with type 2 diabetes mellitus to improve blood circulation. The design of this scientific paper uses a case study method with the subject of two clients who have type 2 diabetes mellitus with blood sugar above 140 mg/dL in Sidorejo Comal Village. The intervention provided was daily foot care, and it was carried out for four days. Evaluation of this intervention has been proven to reduce blood sugar and increase blood circulation which can be measured by glucometer and Ankle Brachial Index (ABI). The results of this study showed a decrease in blood sugar and an increase in ABI in both clients, client 1 experienced a decrease in blood sugar from 256 mg/dL to 197 mg/dL, the ABI value from 0.81 increased to 0.90 and the second client experienced a decrease in blood sugar. from 318 mg/dL to 195 mg/dL, the ABI value from 0.77 increased to 0.92. The conclusion of this case study shows that foot care can reduce blood sugar and increase ABI in patients with type 2 diabetes mellitus. Suggestions for health workers are expected to provide foot care interventions to reduce blood sugar and increase ABI, in the form of foot care interventions in people with diabetes mellitus. type 2.</em><br><em>Keywords: Ankle brachial index, Blood circulation, Diabetes mellitus, Foot care</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan gula darah melebihi 140 mg/dL. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menggambarkan tindakan perawatan kaki dengan diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan sirkulasi darah. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan subyek dua klien yang mengalami diabetes melitus tipe 2 dengan gula darah diatas 140 mg/dL di Desa Sidorejo Comal. Intervensi yang dilakukan adalahmelakukan perawatan kaki setiap hari dan dilakukan selama empat hari Evaluasi dari tindakan tersebut terbukti dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sirkulasi darah yang dapat diukur dengan glukometer dan Ankle Brachial Index (ABI). Hasil studi ini menunjukan adanya penurunan gula darah dan peningkatkan ABI pada kedua klien,klien 1 mengalami penurunan gula darah dari 256 mg/dL menjadi 197 mg/dL, nilai ABI dari 0,81 meningkat menjadi 0,90 dan klien kedua mengalami penurunan gula darah dari 318 mg/dL menjadi 195 mg/dL, nilai ABI dari 0,77 meningkat menjadi 0,92. Simpulan studi kasus ini menunjukan bahwa perawatan kaki mampu menurunkan gula darah dan meningkatkan ABI pada penderita diabetes melitus tipe 2. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan tindakan untuk menurunkan gula darah dan meningkatkan ABI berupa tindakan perawatan kaki pada penderita diabetes melitus tipe 2.<br>Kata kunci: Ankle brachial index, diabetes melitus,perawatan kaki, sirkulasi darah</p>2021-12-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/925Penerapan Kompres Jahe Untuk Mengurangi Nyeri Pada Lansia Penderita Asam Urat2021-12-22T01:43:23+00:00Muhammad Lutfimuhamadlutfi1001@gmail.comDwi Fijiantomuhamadlutfi1001@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gout is a disease that attacks the joint area, caused by consuming too many foods with high purine content, and sufferers feel pain and swelling in the joints. One ofthe ways to reduce pain by compressing with ginger. This study aims to apply the way in order to reduce on the elderly with gout. The result stated both have decreased pain scale. The first patients has decreased the scalen from 5 to 2, and the latter had decreased the scale from 4 to 2, Furthermore, the patients and the family finally have understood the treatment of gout. Therefore, it can be concluded that compressing theraphy with ginger can reduce pain in the joints of eldery patients with gout. Thus, it is expected for the nursing staff to teach the theraphy on the patient and the family</em><br><em>Keywords : gout; compressing with ginger; elderly</em></p> <p>Abstrak<br>Asam urat merupakan penyakit yang menyerang pada area sendi yang disebabkan banyaknya mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi dengan keluhan nyeri dan bengkak pada sendi. Tindakan untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah kompres jahe. Tujuan dari studi kasus ini adalah menerapkan kompres jahe untuk mengurangi nyeri pada lansia penderita asam urat.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Hasil studi kasus ini pasien I dan II terjadi penurunan skala nyeri pasien I dari skala 5 menjadi 2 dan pasien II dari skala 4 menjadi 2, serta memahami perawatan pada asam urat. Kesimpulan studi kasus ini bahwa terapi kompres jahe dapat menurunkan nyeri pada persendian pasien lansia penderita asam urat. Saran untuk perawat diharapkan mengajarkan cara mengatasi penyakit asam urat dengan menggunakan terapi kompres jahe.<br>Kata kunci : Asam urat;, kompres jahe; lansia</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/926Karakteristik dan Evaluasi Granul Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dengan Metode Granulasi Basah2021-12-22T01:53:28+00:00Muti Syabaniadwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.comW Wirastidwibagus589@gmail.comSt Rahmatullahdwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Kersen (Muntingia calabura L.) is a medicinal plant that has the effect of being a source of natural antioxidants that can counteract free radicals in the body. The purpose of this study was to determine the characteristics of Kersen leaf extract granules (Muntingia calabura L.) which can meet the physical requirements of good granules. The method of making granules is by using the wet granulation method. The evaluation of the granules carried out includes tests of moisture content, flow rate, angle of repose, and compressibility. Data analysis was carried out qualitatively by referring to the literature on the Theory and Practice of Industrial Pharmacy Editions II and III as well as Pharmaceutical Technology Textbooks. The granule characteristics of all formulas meet the requirements of a good granule evaluation test. The characteristics of the granules that are close to perfect are in formula II with 20% Avicel pH 101 and 10% Amprotab. The results of the evaluation of the granules obtained were 1.00% water content test, 19.08 gr/second flow rate test, 26.92˚ angle of repose test, 9.80% compressibility test.</em><br><em>Keywords: Kersen Leaf Extract, Granules, Characteristics.</em></p> <p>Abstrak<br>Kersen (Muntingia calabura L.) adalah tanaman obat yang mempunyai efek sebagai sumber antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik granul ekstrak daun Kersen (Muntingia calabura L.) yang dapat memenuhi persyaratan fisik granul yang baik. Metode pembuatan granul yaitu dengan menggunakan metode granulasi basah. Evalusi granul yang dilakukan yaitu meliputi uji kadar air, laju aliran, sudut diam, dan kompresibilitas. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan mengacu pada literatur buku Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi II dan III serta buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Karakteristik granul semua formula memenuhi syarat dalam uji evaluasi granul yang baik. Karakteristik granul yang mendekati sempurna yaitu pada formula II dengan kadar avicel ph 101 20% dan amprotab 10%. Hasil evaluasi granul yang didapat yaitu uji kadar air 1,00%, uji laju alir 19,08 gr/detik, uji sudut diam 26,92˚, uji kompresibilitas 9,80%. <br>Kata kunci: Ekstrak Daun Kersen, Granul, Karakteristik.</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/927Literature Riview : Efektivitas Terapi Rendam Kaki Hangat Dengan Pengobatan Standar Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia2021-12-22T02:46:35+00:00Nadia Dwi Tiaranadiatiara2300@gmail.comBenny Arief Sulistyantonadiatiara2300@gmail.comFirman Faradisinadiatiara2300@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension could be manage by pharmacological and non-pharmacological therapy. One of the non-pharmacological therapies is warm foot bath therapy. The study aimed to examine the effectiveness of warm foot bath therapy in decreasing blood pressure among elderly with hypertension. The study was applied a literature review. There are three articles reviewed that obtained from PUBMED and GARUDA databases. The keyword has been used is “hypertension”, warm foot bath therapy” and “blood pressure”. The articles involved was published in 2015 –2017. The results showed that there was no significant difference between warm foot bath therapy and standard treatment. As the conclusion, warm foot bath therapy and standard treatment are equally effective in decreasing blood pressure among hypertension patients.</em><br><em>Keywords: blood pressure; hypertension; warm foot bath therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi dapat menggunakan terapi farmakologi dan nonfarmakologi salah satu terapi non farmakologi untuk penatalaksanaan hipertensi adalah terapi rendam kaki air hangat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penggunaan pengobatan standard dengan rendam kaki air hangat. Desain karya tulis ilmiah berupa literature review dengan jumlah tiga jurnal yang diambil dari pubmed dan garuda dengan kata kunci “hipertensi”, “rendam kaki air hangat” dan “tekanan darah” terbit tahun 2015 - 2017. Analisa penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara terapi rendam kaki air hangat dengan pengobatan standar. Pemberian terapi rendam kaki air hangat dan pengobatan standard sama-sama efektif dalam menurunkan tekanan darah.<br>Kata kunci: Hipertensi; rendam kaki air hangat; tekanan darah</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/928Penerapan Tindakan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis2021-12-22T02:52:02+00:00Naila Munanailamunaa35@gmail.comWiwiek Natalyanailamunaa35@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Gouty Arthritis is a disease associated with an inborn errors of purine matabolism. Gout Arthritis occurs due to a buildup of uric acid that exceeds the normal limit in the joints. This can cause pain in gouty arthritis sufferers so giving warm compresses is necessary for gouty arthritis sufferers. This study was a descriptive case study aiming to describe the application of warm compresses in reducing pain scale in patirnts with Gouty Arthritis. A client assessment form, observation sheets, pain scales, WWZ (Warm Water Zak), and uric acid measurement kid were the instuments being used to collect data. The findings showed that there was a decrease in the pain scale in patiens with Gouty Arthritis. In case I, there was a decrease of pain scale from 5 to 2; meanwhile, in case II the pain scale decreased from 6 to 3. The conclusion from this study was that the application of warm compress therapy with WWZ (Warm Water Zak) could reduce the pain scale. Thus, patients of Gouty Arthritis are suggested to apply warm compress therapy with WWZ (Warm Water Zak) to reduce the pain because of the disease.</em><br><em>Keywords: Warm compress, pain, gouty arthritis</em></p> <p>Abstrak<br>Gout Arthritis merupakan hasil metabolisme atau pecahan purin dari makanan yang tinggi purin. Gout Arthritis terjadi karena penumpukan asam urat yang melebihi batas normal dipersendian. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada penderita gout arthritis sehingga pemberian kompres hangat sangat diperlukan untuk penderita gout arthritis. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan tindakan kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri pada penderita Gout Arthtitis. Metode studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif. Instrumen studi kasus ini dengan menggunakan format pengkajian klien, lembar observasi, skala nyeri, WWZ (Warm Water Zak) dan alat ukur untuk mengukur kadar asam urat. Hasil studi kasus ini menunjukkan ada penurunan skala nyeri pada penderita Gout Arthritis pada kasus I terjadi penurunan skala nyeri awal 5 turun menjadi 2 sedangkan pada kasus II skala nyeri awal 6 turun menjadi 3. Simpulan dari studi kasus ini bahwa terapi kompres hangat dengan WWZ (Warm Water Zak) dapat menurunkan skala nyeri. Saran bagi klien yang mengalami Gout Arthritis agar dapat mengontrol dengan menggunakan terapi kompres hangat menggunakan WWZ (Warm Water Zak) secara mandiri.<br>Kata kunci: Kompres hangat, nyeri, gout arthritis</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/929Gambaran Karakteristik Dan Tingkat Kecemasan Pada Perawat Dalam Merawat Pasien Covid-19: Literature Review2021-12-22T02:55:39+00:00Nailil Mafirohmafirohnailil17@gmail.comHana Nafiahmafirohnailil17@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Anxiety is an emotion that arises because of a threat of danger that cannot be avoided or prevented. This can weaken the immune system. Therefor, it can reduce productivity at work. This study aimed to describe the characteristic of the anxiety level of nurses in treating covid-19 patients in literature review. This research was a literature review research. The search results for articles from online databases, namely ProQuest and Scient Direct, obtained 5 articles that matched the research inclusion criteria. The analysis was critically analyzed using the Hawker instrument. Five articles were obtained with Zung’s Self-Rating Anxiety Scale or Self-Rating Anxiety Scale (SAS) questionnaire with the results of several characteristics being found. Most respondent were female (92.81% or 7.175), aged with a mean value of 33.15 and 30-40 years old (43.25% or 2.422 respondent), married (69.47% or 5.370 respondent), years of service 10 years (55.09% or 3.086 respondent), graduate-level education (55.46% or 4.287 respondent). While the level of anxiety, 4 articles with 4 levels of anxiety, the most is Normal (69.05% or 5.377 respondent) and 1 article with 5 levels of anxiety, the most was Mild (46% or 92 respondent). The nurses had a good attitude in controlling the perceived anxiety with evidence of the Normal value in measuring anxiety (69,05% or 5.337 respondent), and the Mild value (46% or 92 respondent). It means that nurses are still quite good at controlling anxiety.</em><br><em>Key words : Anxiety; Nurses; Self –rating anxiety scale</em></p> <p>Abstrak<br>Kecemasan adalah emosi yang timbul karena suatu ancaman bahaya yang tidak dapat dihindari atau dicegah. Hal ini dapat melemahkan sistem imun, sehingga dapat menurunkan produktifitas dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik tingkat kecemasan pada perawat dalam merawat pasien covid-19 secara literature review. Penelitian ini adalah penelitian literature review. Hasil pencarian artikel dari database online yaitu ProQuest dan ScienceDirect yang didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Analisa telaah kritis menggunakan instrumen Hawker. Diperoleh 5 artikel dengan kuesioner Zung’s Self-Rating Anxiety Scale atau Self-Rating Anxiety Scale (SAS) dengan hasil dari beberapa karakteristik terbanyak yaitu perempuan 7.175 (92,81%), usia dengan nilai mean 33,15 dan 30-40th 2.422 (43,25%), sudah menikah 5.370 (69,47%), lama kerja ≤ 10 th 3.086 (55,09%), pendidikan tingkat graduate 4.287 (55,46%). Sedangkan tingkat kecemasan, 4 artikel dengan 4 tingkatan kecemasan, terbanyak yaitu Normal 5.337 (69,05%) dan 1 artikel dengan 5 tingkatan kecemasan, terbanyak pada Mild 92 (46%). Para perawat memiliki sikap yang baik dalam pengendalian kecemasan yang dirasakan dengan bukti nilai Normal dalam pengukuran kecemasan sebanyak 5.337 (69,05%), dan nilai Mild sebanyak 92 (46%) yang artinya perawat dalam pengendalian kecemasan masih cukup baik.<br>Kata Kunci: Covid-19; Kecemasan; Perawat; Self-rating anxiety scale</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/930Gambaran Penurunan Nyeri pada Penderita Plantar Fasciitis Sebelum dan Sesudah Pemberian Modalitas Ultrasound : Literature Review2021-12-22T02:59:08+00:00Nanda Alvi Saidanandaalvisaida14@gmail.comLia Dwi Prafitrinandaalvisaida14@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Plantar fasciitis is an example of one of the problems in the field of musculoskeletal physiotherapy. It is estimated that 10% of the general population will develop plantar fasciitis in their lifetime. The highest incidence of plantar fasciitis is between the ages of 40 and 65 years. Ultrasound modality is a therapeutic tool that helps increase blood vessels, aims to repair damaged tissue, the frequency used in therapy is between 1-3 MHz. This literature review study aims to determine the description of ultrasound modality to reduce plantar pain in plantar fasciitis patients. The selection of articles in this study used the PICO mnemonic. This article search used literature search through Google Scholar (2), PubMed (1), Science Direct (1) dan Sage Journal (1). Inclusion and exclusion criteria according to keywords, published from 2010-2021, articles in full text and not a systematic review. The results of a literature review of 5 articles showed that the ultrasound modality was proven to reduce plantar pain with an average pain reduction using the Visual Analogue Scale (VAS) before and before intervention with a pre-test value of 6.06 and a post-test of 3.33 and got the average difference in pain reduction is 2.73. The literature review study shows that women are more dominant in experiencing plantar fasciitis in the number of 117 people (62.6%), the average age of those experiencing plantar fasciitis is 49.8 years. This research can be used as a basis for the development of the physiotherapy profession, on the problem of reducing plantar pain in plantar fasciitis patients with ultrasound modality intervention.</em><br><em>Keywords: Pain; plantar fasciitis; ultrasound</em></p> <p>Abstrak<br>Plantar fasciitis merupakan contoh dari salah satu kasus masalah dibidang fisioterapi musculoskeletal. Diperkirakan 10% dari populasi umum akan menderita plantar fasciitis dalam hidupnya. Insiden plantar fasciitis tertinggi adalah diantara rentang usia 40 dan 65 tahun. Modalitas ultrasound merupakan alat terapi yang membantu meningkatkan pembuluh darah, bertujuan untuk memperbaiki jaringan yang mengalami kerusakan, frekuensi yang digunakan dalam terapi antara 1-3 MHz Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran modalitas ultrasound terhadap penurunan nyeri pada plantaris pada penderita plantar fasciitis. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan mnemonic PICO. Penelusuran artikel ini menggunakan penelusuran literature melalui Google Scholar (2), PubMed (1), Science Direct (1) dan Sage Journal (1). Kriteria inklusi dan eksklusi sesuai dengan kata kunci, dipublikasi dari rentan waktu 2010-2021, artikel dalam teks lengkap dan bukan systematic review. Hasil literature review 5 artikel menunjukan bahwa modalitas ultrasound terbukti mengurangi nyeri pada plantaris dengan hasil rata- rata penurunan nyeri dengan alat ukur Visual Analogue Scale (VAS) Sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai pre test 6,06 dan post test 3,33 dan mendapatkan rata-rata selisih penurunan nyeri 2,73. Studi literature review menunjukan perempuan lebih mendominasi mengalami plantar fasciitis sejumlah 117 orang (62,6%), rata-rata usia yang mengalami plantar fasciitis usia 49,8 tahun. Study literatur review menunjukan bahwa modalitas ultrasound berpengaruh terhadap penurunan nyeri plantaris pada penderita plantar fasciitis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dari pengembangan profesi fisioterapi, pada masalah penurunan nyeri pada plantaris pada penderitas plantar fasciitis dengan intervensi modalitas ultrasound.<br>Kata kunci : Nyeri; plantar fasciitis; ultrasound</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/931Peran Keluarga Dalam Menurunkan Tanda Gejala Halusinasi Pasien Skizofrenia: Literature Review2021-12-22T03:03:29+00:00Nevita Candra Pangestikaekabudiarto4321@gmail.comEka Budiartoekabudiarto4321@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Schizophrenia is a mental illness that has a long-term impact. One of the symptoms of schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are perceptual disturbances in which the client perceives something that does not exist. One of the things that families do is help family members by playing a role in assisting the clients in controlling hallucinations. The study aimed to determine the role of the family in reducing the hallucination symptoms of schizophrenic patients based on the available evidence. The literature review used Scopus, Science Direct, and GARUDA databases. Articles are selected based on the suitability of keywords, topics, as well as inclusion and exclusion criteria. The appraisal instrument by Hawker was used to select high-quality evidence. The findings of this study highlighted three levels of family roles in reducing symptoms of hallucinations in schizophrenic patients. The first level, the family must be able to see the patient's needs and maintain parental closeness. The second level, the family must be able to provide financial support for patient care, the family should be involved in groups that provide support as well. The third levels, all families must develop a good relationship to help patients with hallucinations to change their attitudes and behavior. Family roles are essential in reducing symptoms of hallucination in schizophrenic patients. This evidence can be used as scientific references to be applied as nursing care interventions.</em><br><em>Keywords: Family Roles, Hallucinations, Schizophrenia</em></p> <p>Abstrak<br>Skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan yang memiliki dampak jangka panjang. Salah satu tanda gejala skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi ialah gangguan persepsi di mana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Salah satu yang di lakukan keluarga ialah membantu anggota keluarganya dengan cara ikut berperan membantu klien untuk bisa mengontrol halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam menurunkan tanda gejala halusinasi pasien skizofrenia berdasarkan literatur evidence yang tersedia. Penelitian menggunakan metode literature review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah Scopus, Science Direct, dan GARUDA. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak 5 artikel, 2 artikel berbahasa Inggris dan 3 artikel berbahasa Indonesia. Instrumen telaah kritis yang digunakan untuk menelaah kualitas artikel adalah instrumen oleh Hawker et al 2002. Terdapat temuan berupa 3 tingkatan peran keluarga dalam menurunkan tanda gejala halusinasi pasien skizofrenia : tingkatan pertama keluarga harus mampu melihat kebutuhan pasien dan mempertahankan kedekatan orangtua, Tingkatan kedua keluarga harus mampu memberikan dukungan financial untuk perawatan pasien dan terlibatan dalam kelompok yang member dukungan dan Tingkatan ketiga keluarga harus mengembangkan hubungan dengan benar untuk membantu pasien halusinasi untuk merubah sikap dan perilaku. Upaya peningkatan peran keluarga dalam menurunkan tanda gejala halusinasi pasien skizofrenia ini didapatkan dari bukti ilmiah yang valid sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah untuk diaplikasikan sebagai intervensi asuhan keperawatan.<br>Kata Kunci : Halusinasi, Peran Keluarga, Skizofrenia. </p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/932Literature Review : Gambaran Tingkat Nyeri Pada Remaja yang Menstruasi2021-12-22T04:21:07+00:00Nila Ayuningtyasayuningtyasnila1@gmail.comR Ratnawatiayuningtyasnila1@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The period of growth in adolescents is characterized by physical and psychological changes. Girls will experience menstruation and the impact that often occurs is dysmenorrhea (menstrual pain). Dysmenorrhea causes mood disorders in adolescents which will reduce learning motivation. In early adolescents who need adaption, their mental is needed to be ready for the changes which physically and psychologically related to dysmenorrhea. His study aimed to determine the level of pain in adolescents who menstruate. He method used in this research was descriptive with a litetarute review approach. The articles were published in 2011-2021 on Garba Garuda or PubMed. The result obtained according to the inclusion and exclusion criteria were then analyzed using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument. The result of study of the 5 articles with a total of 1,807 respondents showed that the level of menstrual pain was 27,6% mild pain, 37,2% moderate pain, and 35,2% severe pain. The number of adolescents who have moderate pain levels is more that those with mild and severe pain levels</em><br><em>Keywords: adolescents, dysmenorrhea, menstrual pain</em></p> <p>Abstrak<br>Masa pertumbuhan pada anak remaja ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis. Pada anak perempuan akan mengalami menstruasi dan dampak yang sering terjadi yaitu dismenorea (nyeri haid). Dismenorea menyebabkan gangguan mood pada remaja yang akan menurunkan motivasi belajar. Pada remaja awal yang membutuhkan adaptasi sehingga perlu kesiapan mental mengenai perubahan yang dialami secara fisik dan psikologis terkait dismenorea. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada remaja yang menstruasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan literature review, pencarian artikel pada rentang waktu 10 tahun yaitu dari 2011-2021 melalui penelusuran didapatkan 4 artikel melalui Garba Garuda dan 1 artikel melalui PubMed. Hasil pencarian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dianalisa menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), kemudian diolah menggunakan uji Chi-Square dan tidak memenuhi syarat sehingga dilanjutkan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian dari ke-5 artikel dengan total responden 1.807 menunjukkan bahwa tingkat nyeri haid yaitu 27,6% nyeri ringan, 37,2% nyeri sedang, dan 35,2% nyeri berat. Dari ke-5 artikel yang telah dianalisa menunjukkan bahwa remaja putri yang berada pada tingkat nyeri sedang lebih banyak dibanding dengan tingkat nyeri ringan dan berat<br>Kata kunci: dismenore, nyeri menstruasi, remaja</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/933Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Lansia: Scoping Review2021-12-22T06:49:25+00:00Nima Honest Setyaningrumadmin@umpp.idS Sugihartoadmin@umpp.id<p>Abstrak<br>Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah sistolik atau diastolik yang tidak normal. Hipertensi umumnya di derita oleh lanjut usia, terdapat dua faktor risiko yang mempengaruhi hipertensi pada lansia, yaitu faktor yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lansia. Penelitian ini mengakses database PubMed, ProQuest, dan Portal Garuda. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasi kata kunci : “Factor,” “Effect,” “Elderly or Older,” and “Hypertention or Hypertension or High Blood Pressure”. Dari database PubMed didapatkan 1 artikel untuk di review, dari database ProQuest didapatkan dua artikel untuk di review dan dari database portal garuda di dapatkan dua artikel untuk di review yang sesuai dengan criteria inklusi dan ekslusi. Partisipan pada studi ini adalah lansia dengan hipertensi. Pada penelitian ini menggunakan instrument STROBE. Hasil penelitian scoping review dari 5 artikel menunjukkan bahwa terdapat 8 faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi pada lansia yaitu, gangguan tidur, stress, usia, merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan olahraga, obesitas, faktor genetik. Pada penelitian ini rata-rata mean usia lansia yang menderita hipertensi berada pada usia lanjut (elderly). Berdasarkan review terhadapa kelima artikel tersebut ada 8 faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lansia.<br>Kata Kunci : Faktor-Faktor; Hipertensi; Lansia;</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/934Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Sebagai Upaya Penurunan Hipertensi Pada Lansia: Literature Review 2021-12-22T07:11:48+00:00Nova Eryantinovaeryanti99@gmail.comS Sugihartonovaeryanti99@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) is a relaxation technique which is a form of mind-body-therapy from complementary and alternative therapies. SEFT works by activating the body's meridian pathways by light tapping on 9 or 18 meridian points of the body, with the mind and heart concentrating on the place and the pain that we feel accompanied by prayer. The study aimed to examine the effect of SEFT therapy on blood pressure in the elderly with hypertension. The study applied a literature review. By using the keywords "SEFT, Hypertension, Elderly" the articles were searched from GARUDA and Google Scholar databases. The articles that published in period of 2011 to 2021 and fit with the inclusion and exclusion criteria were reviewed. The quality of articles was assessed using CONSORT checklist. The results show that the mean systolic and diastolic blood pressure before SEFT therapy was 163 mmHg and 93 mmHg, respectively. Meanwhile, the mean systolic and diastolic blood pressure after SEFT therapy was 154 mmHg and 88 mmHg, respectively. There is a significant effect of SEFT therapy on reducing blood pressure in the elderly with hypertension. SEFT therapy is effective and can be applied as a complementary therapy in reducing blood pressure in the elderly. Based on the results, SEFT therapy can be socialized to the wider community and can be applied as an alternative therapy to reduce blood pressure in hypertensive patients.</em><br><em>Keywords: Elderly, Hypertension, SEFT</em></p> <p>Abstrak<br>Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik relaksasi yang merupakan salah satu bentuk mind-body-therapy dari terapi komplementer dan terapi alternatif. SEFT bekerja dengan mengaktifkan jalur-jalur meridian tubuh dengan cara ketukan ringan atau tapping di 9 atau 18 titik meridian tubuh, dengan pikiran dan hati konsentrasi pada tempat dan rasa sakit yang kita rasakan disertai dengan doa. Untuk mengetahui pengaruh terapi SEFT terhadap tekanan darah pada lansia. Penelitian ini menggunakan literature review, dengan pencarian artikel menggunakan database garba garuda dan google scholar untuk menemukan artikel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan memasukan kata kunci “SEFT, Hipertensi, Lansia” dalam periode 2011-2021. Instrument untuk menilai kualitas artikel menggunakan CONSORT Instrumen. Hasil literature review menunjukan mean tekanan darah systole dan diastole sebelum dilakukan terapi SEFT adalah 163 mmHg dan 93 mmHg. Sedangkan mean tekanan darah systole dan diastole setelah dilakukan terapi SEFT adalah 154 mmHg 88 mmHg. Terdapat pengaruh yang signifikan terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah pada lansia lansia dengan hipertensi.Terapi SEFT efektif dan dapat diterapkan sebagai terapi komplementer dalam penurunan tekanan darah pada lansia. Berdasarkan hasil penelitian ini terapi SEFT dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas dan dapat diterapkan sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.<br>Kata kunci: SEFT; Lansia;Hipertensi</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/935Gambaran Pengetahuan dan Upaya Pencegahan Diabetes Melitus: Literatur Review2021-12-22T07:17:51+00:00Novi Aji Lestariadmin@umpp.idDafid Arifiyantoadmin@umpp.id<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes Mellitus ia a non-communicable disease characterized by high blood sugar levels due to impaired insulin function. Diabetes prevention encompassed modified and unmodifie factors. Age and heredity are the ummodified factors, whereas diet, pack of physical activity, drugs, stress, and pack of knowledge are the modified factors. Education and family support Van influence the level of knowledge that can affect a person both towards the environment and particular objects. To identify the level of knowledge, physical activity, and other prevention efforts to prevent diabetes. A Literature review was used on this study, The article was selected from the Pubmeed, Portal Garuda, and Scilit database. Five studies where selected based on inclusion criteria. This study showed that people with diabetes mellitus had good knowledge 377 respondents, 161 respondents gas suffcient knowledge, and 131 respondents lacked knowledge. While the prevention of diabetes mellitus had good prevention as many as 322 respondents, adequate prevention as 166 respondents, lack of prevention was 141 respondents. Physical activity gas a level of mild as many as 30 respondents, moderate as right respondents, high as two respondents. Many people had a lack of knowledge and prevention of diabetes mellitus, Nurse are expected to provide education or nursing care as well as phychological aspects. </em><br><em>Keywords : Diabetes Melitus; Prevention; Knowledge.</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes Melitus suatu penyakit tidak menular yakni gangguan metabolisme kronis yang disebabkan oleh banyak faktor dengan ditandai tingginya kadar gula darah sebagian dari akibat gangguan fungsi insulin, upaya pencegahan diabetes memiliki faktor risiko meliputi faktor yang tidak dapat diubah yakni umur dan keturunan dan faktor yang dapat diubah yakni makanan, aktifitas fisik yang kurang, obat- obatan,stress dan kurangnya pengetahuan. Tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan dan dukungan keluarga yang dapat mempengaruhi seseorang baik terhadap lingkungan maupun objek tertentu. Mengetahui gambaran pengetahuan dan upaya pencegahan dan juga pencegahan dengan melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder berjenis literatur review. Metode yang digunakan dalam pemilihan artikel yaitu dengan melakukan penelusuran literatur dari sumber database Pubmed, Portal Garuda, dan Scilit dan didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Hasil analisis literatur review menunjukkan bahwa masyarakat dengan pengetahuan dan upaya pencegahan diabetes melitus memiliki pengetahuan baik dengan hasil sebanyak 377 responden, pengetahuan cukup sebanyak 161 responden, pengetahuan kurang sebanyak 131 responden. Sedangkan pencegahan diabetes melitus memiliki pencegahan baik sebanyak 322 responden, pencegahan cukup sebanyak 166 respondnen, pencegahan kurang baik sebanyak 141 responden. Dan pencegahan aktivitas fisik memiliki tingkat pencegahan ringan sebanyak 30 responden, pencegahan sedang sebanyak 8 responden, pencegahan tinggi sebanyak 2 responden. Masyarakat yang mengalami kurang pengetahuan dan pencegahan diabetes melitus paling banyak mengalami tingkat pengetahuan dan pencegahan baik. Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi atau asuhan keperawatan dengan tetap memperhatikan aspek psikologi. <br>Kata kunci : Diabetes Melitus; Pencegahan; Pengetahuan.</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/936Stres Pada Perawat Di Era Pandemi Covid-19: Literature Review2021-12-22T07:23:15+00:00Noviandita Putrinovianditaputri22@gmail.comHana Nafiahnovianditaputri22@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>COVID-19 is a new type of coronavirus. Not only on the physical impacts, but it can also give serious effects on the nurses' mental health. During this pandemic, of course, health workers, especially nurses, are directly involved in treating patients affected by the Covid-19 virus, of course, this can make nurses feel stressed.To describe the characteristics of nurses and the stress in nurses during this covid-19 pandemic. The design of this study was a literature review. This study used an online database to search for articles and research journals published on Pubmed and Google Scholar. The results were obtained from five journals using the DASS-21 and PSS guestionnaires. Based on result from two articles, which used the DASS-21, it showed that the nurses were mostly on the normal level (73.8 or 1,788 respondents). The total number of severe and very severe stress was 157 respondents (6.4”0). From the other guestionnaires, the result showed that the nurses mostly experienced stress (60.5Ys00f the total population or 1,140 respondents). Based on the results of this literature review. it was found that nurses experienced stress during the covid-19 pandemic season. The levels of the nurses' stress are various.</em><br><em>Keywords: stress, nurses, pandemic, covid-19</em></p> <p>Abstrak<br>COVID-19 merupakan jenis baru dari coronavirus, selain memberikan dampak fisik dapat juga memiliki efek serius pada kesehatan mental seorang perawat. Pada pandemi seperti ini tentunya tenaga kesehatan khususnya perawat terlibat langsung dalam merawat pasien yang terkena virus covid-19, tentu saja hal itu bisa membuat perawat merasa stres. Untuk mengetahui karakteristik perawat dan gambaran stres pada perawat di era pandemi covid-19. Desain penelitian ini menggunakan literature review. Penelitian ini menggunakan database online dengan penelusuran artikel dan jurnal penelitian yang dipublikasikan di internet menggunakan Pubmed dan Google Scholar. Berdasarkan penelitian dari lima jurnal, yang menggunakan kuesioner DASS-21 dan PSS didapatkan dari dua artikel yang DASS-21 didapatkan hasil tingkat normal paling dominan yaitu sebanyak 1.788 (73,8%), kemudian hasil stress yang berat dan yang sangat berat adalah 157 (6,4%) responden. Dari kuesioner yang lainnya didapatkan hasil yang dominan adalah yang mengalami stres, yaitu sebesar 1.140 (60,5%) dari total populasi. Dari hasil penelitian literature review ini, didapatkan hasil perawat mengalami stres selama musim pandemi covid-19. Dan tingkat stress yang dialami ada berbagai macam tingkatan.<br>Kata kunci: Kata Kunci: stres, perawat, pandemi, covid-19</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/938Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia dengan Hipertensi : Literature Review2021-12-22T08:04:49+00:00Novita Sarinovitaaaavt15@gmail.comS Sugihartonovitaaaavt15@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is the most common degenerative disease suffered by the elderly. It caused by variuos factors, such as age, history of hypertension, high sodium consumption and lack of physical activity. Exercise suc as low impact aerobic can reduce heart rate related to decrease in cardiac output. Consequently, blood pressure will decrease gradually. The purpose of the study was to describe the effect of low impact aerobic exercise on blood pressure in elderly with hypertension. The study used a literature review, by accessing the Garuda and ProQuest database using the keyword “Hypertension” AND “Elderly” AND “Low Impact Aerobic Exercise” AND “Blood Pressure”. The result show that there is an effect of low impact aerobic exercise on blood pressure in the elderly with hypertension. After the interventions, the systolic and dyastolic blood pressure was decrease 10.16 mmHg ang 5,02 mmHg, respectively. Low impact aerobic exercise is effective in decrease blood pressure in elderly with hypertension. Low impact aerobic exercise can be an alternative to overcome the problem of hypertension among elderly in family, community and gerontology nursing settings.</em><br><em>Keywords: Blood Pressure, elderly, Hypertension, low Impact Aerobics</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang paling bnayak diderita oleh lansia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti usia, riwayat penyakit hipertensi, konsumsi tinggi garam dan kurangnya aktivitas fisik. Latihan fisik seperti senam aerobik low impact dapat menurunkan denyut jantung dimana terjadi penurunan pada cardiac output yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pengaruh senam aerobik low impact terhadap tekanan darah pada lansia dalam literature review. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan mengakses database Portal Garuda dan Proquest dengan menggunakan kata kunci “Hipertensi” DAN ”Lansia” DAN ”Senam Aerobik Low Impact” DAN ”Tekanan Darah”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh senam aerobik low impact terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi yang ditandai dengan adanya penurunan nilai sistole dan diastole setelah diberikan intervensi senam aerobik low impact. Hasil penelitian ini diketahui terdapat pengaruh senam aerobik low impact terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, diharapkan dapat menjadi referensi di keperawatan keluarga maupun komunitas pada lansia untuk meningkatkan aktivitas senam aerobik low impact dalam mengatasi masalah hipertensi pada lansia.<br>Kata kunci : Hipertensi, Lansia, Senam Aerobik Low Impact, Tekanan Darah</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/939Literature Review : Gambaran Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Bersosialisasi Pada Klien Isolasi Sosial 2021-12-22T08:08:21+00:00Nur Ardikanrardika25@gmail.comNurul Aktifahnrardika25@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Social isolation is a person's inability to interact with other people in his environment. Client feels rejected, isolated from others, and lonely. Moreover, he is not able to build meaningful relationships with other people. The client with this problem has difficulty to interact and socialize with others, and he even cannot communicate well. This paper aims to investigate the effect of socialization group activity therapy on the client with the problem stated above. The result of literature review stated from the pretest, it was obtained the average 12.07, and 20.9 after taking protest. Therefore, it could be concluded there is an effect of the therapy on sociability of social isolation clients. And, this is recommended for the nursing staff to apply this therapy in the client with the problem, so that they can improve their socialization skills.</em><br><em>Keywords: socialization group activity therapy; social isolation</em></p> <p>Abstrak<br>Isolasi sosial ialah suatu penurunan atau ketidakmampuan seorang individu berinteraksi dengan orang lain dengan lingkungan sekitarnya. Klien merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Klien dengan isolasi sosial tidak mempunyai kemampuan untuk berosialisasi dan sulit mengungkapkan keinginan dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik sehingga klien tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa berpengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi pada klien isolasi sosial. Desain Karya tulis ilmiah ini adalah literature review. Hasil dari analisis didapatkan rata rata pre test sebesar 12,07, post test sebesar 20,9 dan didapatkan bahwa ada pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) terhadap kemampuan sosialisasi pada klien isolasi sosial. Kesimpulan ada pengaruh TAKS terhadap kemampuan sosialisasi pada klien isolasi sosial. Saran kepada tenaga keperawatan untuk memberikan TAKS pada klien isolasi sosial,sehingga kemampuan sosialisasi pada klien <br>Kata kunci: Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) ; isolasi sosial; interaksi sosial.</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/941Gambaran Depresi Pada Ibu Postpartum : Literature Review2021-12-23T02:07:35+00:00Nuzzullul Ammahnuzzullulammah25@gmail.comDafid Arifiyantonuzzullulammah25@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Postpartum depression is a mental health disorder that appears after childbirth. Postpartum depression occurs in about 10-15% of mothers who give birth. Postpartum depression has a negative impact on the health status of the mother. It will also have an impact on the family and children because the mothers will refuse to see her baby. The mother’s interest in the newborn baby will decrease so that it will bring harm to the mother and baby. The purpose of this literature review study was to determine the description of depression in postpartum mothers. This literature review study accessed the Garuda Portal and PubMed databases. For Indonesian-language articles, the search was carried out using the keywords “depresi postpartum” or “depresipascapersalinan”, while English articles use the keywords “postpartum depression”. The critical assessment instrument used was the Hawker instrument. The data showed that most of the respondents were less than 35 years old (80%). The most education level was tertiary education (48%). Most of them were unemployed (62), and parity with primiparas (56%). The depression, measured by using EPDS, showed that 41% of the respondents were not depressed. The level of depression, measured by using PHQ-9,showed that 76% of the respondents experienced mild depression. Any new mom can experience postpartum depression. Therefore, new moms need to prepare themselves before and after giving birth to prevent postpartum depression. The literature review research is expected to be a reference for hospitals, educational institutions, and psychology researchers of postpartum depression.</em><br><em>Keywords: Postpartum depression.</em></p> <p>Abstrak<br>Postpartum depression merupakan gangguan kesehatan mental yang muncul pasca persalinan. Postpartum depression ini terjadi sekitar 10-15% pada ibu yang melahirkan. Depresi postpartum berdampak negatif terhadap status kesehatan ibu, selain itu juga akan berdampak pada keluarga dan anak karena ibu akan menolak untuk melihat bayinya, minat ibu pada bayi yang baru lahir akan berkurang bayinya sehingga akan mendatangkan kerugian bagi ibu dan bayinya. Untuk mengetahui gambaran depresi pada ibu postpartum. Penelitian literature review ini mengakses database Portal Garuda dan PubMed. Untuk artikel berbahasa Indonesia pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci “depresi postpartum ”atau“ depresi pasca persalinan ”, sedangkan artikel berbahasa Inggris menggunakan kata kunci “depression postpartum”. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan instrument Hawker. Data karakteristik responden berdasarkan usia ibu postpartum sebagian besar berusia <35 tahun (80%), tingkat pendidikan paling banyak berpendidikan Perguruan Tinggi (48%), pekerjaan sebagian besar tidak bekerja (62%), dan paritas dengan primipara (56%). Berdasarkan tingkat depresi yang diukur menggunakan EPDS (41%) responden tidak depresi dan tingkat depresi yang diukur menggunakan PHQ-9 (76%) responden mengalami depresi ringan. Depresi pasca persalinan dapat terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan, maka ibu perlu mempersiapkan diri sebelum dan sesudah melahirkan untuk mencegah terjadinya depresi pada ibu postpartum. Penelitian literature review ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak rumah sakit, institusi pendidikan maupun peneliti mengenai aspek psikologis pada ibu yang mengalami depresi postpartum.<br>Kata kunci :Depresi pasca persalinan.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/942Penerapan Senam Kegel Untuk Menurunkan Inkontinensia Urine Pada Lansia 2021-12-23T02:24:47+00:00Oktavia Khamidahkoktavia60@gmail.comHerni Rejekikoktavia60@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>When someone is getting older, usually she has some change, whether physical, biological, psychological, and mental ones. One of the physical changes is urinary incontinence disorder. It is uncontrolled release of urine that causes hygiene and social problems. This paper whitten to apply kegel exercises to reduce urinary incontinence disorder in elderly. It focused on two families with elderly who get this disorder. The result shows both cannot control their urination into the restroom. After applying the intervention, the first one still cannot control, yet. However, the second one has succeeded in controlling his urination, until he went to the restroom. Thus, it could be concluded this exercises is able to reduce urinary incontinence in elderly. Therefore, it is expected for them to practice it regularly. </em><br><em>Keywords: urinary incontinence, elderly, kegel exercise</em></p> <p>Abstrak<br>Menua biasanya mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan fisik biologis maupun psikologis dan mental. Salah satu perubahan fisik pada lansia yaitu mengalami gangguan inkontinensia urine. Inkontinensia urine adalah keluarnya urin yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan gangguan kebersihan dan sosial. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menerapkan senam kegel untuk menurunkan inkontinensia urine pada lansia. Fokus studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah 2 keluarga dengan lansia yang mengalami inkontinensia urine. Hasil menunjukkan sebelum intervensi kedua pasien tidak dapat menahan BAK sampai ke kamar mandi. Setelah intervensi pada pasien 1 dapat menahan BAK belum dapat menahan sampai ke kamar mandi. Sedangkan pada pasien 2 dapat menahan BAK sampai ke kamar mandi. Kesimpulannya senam kegel dapat menurunkan inkontinensia urine pada lansia. Saran bagi pasien untuk melakukan senam kegel dengan rutin dan teratur. <br>Kata kunci: Inkontinensia urine; lansia; senam kegel</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/943Gambaran Penurunan Nyeri Pada Carpal Tunnel Syndrome Setelah Diberikan Kinesiotaping : Literature Review2021-12-23T02:44:19+00:00O OktaviaOktaviaaa1999@gmail.comNurul AktifahOktaviaaa1999@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Carpal Tunnel Syndrome is caused by repeated movements for a long period of time causing pressure on the median nerve causing pain in the wrist. Intervention to reduce pain in Carpal Tunnel Syndrome using Kinesiotaping modality. This literature review study aims to determine the description of pain reduction in Carpal Tunnel Syndrome after being given Kinesiotaping intervention. The selection of articles in this study used the PICO mnemonic design. The writing of this article uses a literature search through Google Scoolar, PubMed with predetermined inclusion and exclusion criteria. The results of a literature review of five articles show that Kinesiotaping can reduce pain in Carpal Tunnel Syndrome patients. Kinesiotaping can reduce pain in Carpal Tunnel Syndrome. Actions in performing physiotherapy management on the problem of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pain, physiotherapy can handle using the Kinesiotaping modality.</em><br><em>Keywords: Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Kinesiotaping, Visual Analog Scale (VAS), Pain</em></p> <p>Abstrak<br>Carpal Tunnel Syndrome disebabkan gerakan yang berulang dalam jangka waktu yang lama menyebabkan penekanan pada saraf medianus menimbulkan rasa nyeri pada pergelangan tangan. Intervensi penurunan nyeri pada Carpal Tunnel Syndrome menggunakan modalitas Kinesiotaping. Penelitian literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penurunan nyeri pada Carpal Tunnel Syndrome setelah diberikan intervensi Kinesiotaping. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan desain mnemonic PICO. Penulisan artikel ini menggunakan penulusuran literature melalui Google Scoolar, PubMed dengan kreteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil literature review lima artikel menunjukan bahwa Kinesiotaping dapat menurunkan nyeri pada pasien Carpal Tunnel Syndrome. Kinesiotaping dapat menurunkan nyeri pada Carpal Tunnel Syndrome. Tindakan dalam melakukan management fisioterapi pada masalah nyeri Carpal Tunnel Syndrome (CTS), fisioterapi dapat melakukan penanganan dengan menggunakan modalitas Kinesiotaping. <br>Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Kinesiotaping, Visual Analog Scale (VAS), Nyeri</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/944Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru : Literature Review 2021-12-23T02:47:53+00:00Pinaka Swasti Ratu Suryantaripinakaswasti131@gmail.comI Irnawatipinakaswasti131@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Compliance in treatment and taking Anti Tuberculosis Drugs (OAT) in pulmonary TB Patients is very necessary for consistency in increasing the success rate of treatment. Pulmonary TB Treatment must be done regularly. Otherwise, resistance to Anti Tuberculosis Drugs (OAT) will occur, the duration of taking the drug will be longer, and there will be an increase in the dose consumed. Especially, it is about an adherence to take OAT in patients with Multy-Drug Resistant (MDR) TB and TB with HIV. To find out the description of medication adherence in pulmonary TB patients and and characteristics in pulmonary TB patients. This study used a literature review design. The pill count compliance measurement method was conducted through a keyword search and used 5 articles from Google Scholar, ProQuest, and PubMed published in 2017 – 2021. From the 5 articles reviewed, the results showed that most of the respondents were male (68% or 314 respondents). The education level of most of the respondents was elementary school education (34% or 105 respondents). Most of the respondents were employed (62% or 164 respondents). Compliance with taking medication in pulmonary TB patients was 322 (70%) compliant, given intervention was 159 (92%) compliant, without intervention was 163 (56%) compliant, MDR TB non-adherent was 105 (95%), and TB with HIV 135 was (86%) complied. Compliance with taking Anti Tuberculosis Drugs (OAT) in pulmonary TB patients must be continuously improved and maintained to achieve the World Health Organization's target of increasing the success of pulmonary TB treatment consistently at results of 90%.</em><br><em>Keywords: Compliance, Taking Medicines, TB Drugs, Pill Count, and Pulmonary TB</em></p> <p>Abstrak<br>Kepatuhan dalam pengobatan dan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien TB Paru sangat diperlukan konsistensinya dalam meningkatkan angka keberhasilan pengobatan. Pengobatan TB Paru harus dilakukan secara teratur, jika tidak akan terjadi resistensi pada Obat Anti Tuberkulosis (OAT), semakin lama durasi minum obat dan terjadi peningkatan dosis yang dikonsumsi. Terutama kepatuhan minum OAT pada pasien TB Multy Drug Resistant (MDR) dan TB dengan HIV. Mengetahui gambaran kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru dan karakteristik pada pasien TB Paru. Desain Literature Review dengan metode pengukuran kepatuhan pill count melakukan pencarian melalui kata kunci dan menggunakan 5 artikel dari database hasil penulusuran elektronik pada Google Cendekia, ProQuest, Pubmed yang dipublish pada tahun 2017 – 2021. Dari 5 artikel yang di review di dapatkan hasil responden pada artikel sebagian besar berjenis kelamin laki – laki yaitu 314 (68%). Tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SD yaitu 105 (34%), dan sebagian besar responden bekerja yaitu 164 (62%). Kepatuhan minum obat pada pasein TB dengan mengabaikan intervensi yang diberikan yaitu 322 (70%) patuh, diberikan intervensi 159 (92%) patuh, tanpa intervensi yang diberikan 163 (56%) patuh, TB MDR tidak patuh 105 (95%), dan TB dengan HIV 135 (86%) patuh. Kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien TB Paru harus terus ditingkatkan dan dipertahankan untuk mencapai target World Heatlh Organisation dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan TB Paru secara konsisten pada hasil ≥ 90%.<br>Kata kunci: Kepatuhan; Minum Obat; Obat TB; Pill Count; dan TB Paru</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/946Gambaran Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan 2021-12-23T02:53:15+00:00Pradistia Gilang Ghozalikanza081391@gmail.comYuni Sandra Pratiwikanza081391@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The risk of violent behavior is a symptom of schizophrenic patients that can be controlled through perceptual stimulation group activity therapy. It is an effort to train the patient to perceive the stimulus provided or the stimulus that has been experienced. This study aims to investigate the effect of the effect of perceptual stimulation group activity therapy on patients with violent behavior risks based on a literature review.</em><br><em>It took three journals from Google scholar and lipi.go.id with group activity therapy, perceptual stimulation, and the risk of violent behavior as the keywords. These are full-text published in 2011-2020. The result of respondents’ characteristics analysis stated 66 people were taken as respondents, 83% are male with the age 21-40 years. Their average value in controlling anger before intervention was 46,873 and 43.5 after the process. It proved to control patients’ anger. Thus, nurses suggested to teach this therapy for overcoming the problem.</em><br><em>Keywords: Perceptual stimulation group activity therapy; the risks of violent behavior</em></p> <p>Abstrak<br>Risiko perilaku kekerasan ialah gejala dari pasien skizofrenia dapat dikontrol melalui terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ialah upaya untuk melatih pasien mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi pada pasien resiko perilaku kekerasan berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah berupa literatur review dengan jumlah tiga artikel yang diambil dari laman jurnal google scholar dan lipi.go.id dengan kata kunci ‘’terapi aktivitas kelompok’’, ‘’stimulasi persepsi’’ dan ‘’resiko perilaku kekerasan’’ berupa artikel fullteks, terbit tahun 2011-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari tiga artikel menunjukan jumlah responden 66, sebagian besar (83%) laki-laki dengan umur 21-40 tahun. Nilai rata-rata kemampuan mengontrol kemarahan sebelum intervensi 46,873, setelah intervensi 43,5. Simpulan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dapat mengontrol marah pasien resiko perilaku kekerasan. Saran bagi perawat hendaknya mengajarkan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi untuk mengontrol resiko perilaku kekerasan<br>Kata kunci: Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi; resiko perilaku kekerasan </p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/947Gambaran Dukungan Keluarga Dan Kualitas Hidup Penderita HIV/AIDS : Literature Review2021-12-23T02:56:23+00:00Prila Eka Krismoniaadmin@umpp.ac.idMokhamad Arifinadmin@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>HIV (Human Immunodefisiensi Virus) is a virus that attacks the human immune system and weaknes the body’s ability to fight various types of diseases. The problem that arise due to HIV/AIDS are very complex. Including physical, psychological, socisl, and spiritual problems that affect the quality of life of people living with HIV/AIDS (PLWHA) so that they require family support. This study aimed to describe the description of family support and wuality of life of HIV/AIDS suffers. This study used the PubMed and Google Scholar database to search for articles in Indonesia. The searching used a combination of the keyword “Family Support” and “Quality Of Life” “HIV/AIDS”. The results of this study indicated that there was a corellation between family support and the quality of life of people living with HIV/AIDS(PLWH). The results of this study are expected to provide family social care for the quality of life in HIV patients, so that family support can be incluted in improving the quality of life of people living with HIV. Further research with a better methodology and theoretical framework is needed to find more sprcife therapies.</em><br><em>Keywords : family support; Quality of life; HIV/AIDS</em></p> <p>Abstrak<br>HIV (Human Immunodefisiensi Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan berbagai jenis penyakit. Permasalahan yang timbul akibat HIV/AIDS sangat kompleks, dimana diantaranya terdapat masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sehingga memerlukan dukugan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dan Kualitas Hidup Penderita HIV/AIDS. Penelitian ini Menggunakan database PubMed dan GoogleScholar umtuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian digunakan dengan mengkombinasikan kata kunci “ Family Support” and “Quality of Life” “HIV/AIDS”. Hasil Penelitian ini Menunjukkan bahwa dukungan keluarga berhubungan dan berpengaruh terhadap kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Studi ini diharapkan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sosial keluarga tehadap kualitas hidup pada pasien HIV, sehingga dukungan keluarga dapat dimasukkan dalam meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV. Penelitian lanjutan dengan metodologi dan kerangka teori yang lebih baik diperlukan untuk mencari terapi yang lebih spesifik,<br>Kata kunci: Dukungan keluarga; Kualitas Hidup; HIV/AIDS</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/948Hubungan Rasionalitas Penggunaan Obat Nyeri Terhadap Tingkat Nyeri Pada Lansia Dengan Osteoarthritis Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma Upakara Pemalang Tahun 20212021-12-23T02:59:57+00:00Putri Diyah Ayu Rizkianaputridiyah480@gmail.comSt Rahmatullahputridiyah480@gmail.comNur Izzahputridiyah480@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Osteoarthritis is a degenerative joint disease characterized by cartilage damage and often occurs in the elderly. Diseases that are often found in the community. Management of osteoarthritis is aimed at controlling or relieving pain. Inappropriate drug selection can cause the drug to be ineffective, exacerbate a disease, and cause unwanted effects. This study aims to determine the relationship between the rationality of the use of pain medication on the level of pain in the elderly with osteoarthritis. The research design is a descriptive correlative study with a cross sectional approach. The sampling technique used was total sampling with a total of 43 respondents. Data collection tools using a questionnaire and statistical tests using the Kolmogorov Smirnov test. The results of the study found that the percentage related to rationality of rational pain medication (69.8%) was irrational (30.2%) and at the level of pain experienced mild pain (18.6%), moderate pain (67.4%), and moderate pain. weight (14.0%). Statistical test results obtained p value of 0.042 (<0.05) Ho is rejected, which means that there is a significant relationship between the rationality of pain medication use and pain levels in the elderly with osteoarthritis at the Bisma Upakara Elderly Social Service Institution, Pemalang. . The results of this study recommend for health workers to provide or improve health education related to the rationality of using pain medication.</em><br><em>Keywords: Pain, Osteoarthritis, Rationality</em></p> <p>Abstrak<br>Osteoarthritis adalah penyakit radang sendi degeneratif dengan di tandai dengan adanya kerusakan kartilago dan sering terjadi pada lansia .Penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat. Penatalaksanaan osteoarthritis ditujukan pada pengendalian atau menghilangkan nyeri. Pemilihan obat yang tidak tepat dapat menyebabkan obat menjadi tidak berkhasiat, memperparah suatu penyakit, dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan obat nyeri terhadap tingkat nyeri pada lansia dengan osteoarthritis. Desain penelitian studi deskriptif korelatif dengan pendekatancross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total samplingdengan jumlah 43 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji statistik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil dari penelitiandidapatkan persentase terkait rasionalitas obat nyeri yang rasional (69,8%) tidak rasional (30,2%) dan pada tingkat nyeri yang mengalami nyeri ringan (18,6%), nyeri sedang (67,4%), dan nyeri berat (14,0%).hasil uji statistik didapatkan p value sebesar 0,042 (< 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan rasionalitas penggunaan obat nyeri terhadap tingkat nyeri pada lansia dengan osteoarthritis di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma Upakara Pemalang. Hasil peneltian ini merekomendasikan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan pendidikan kesehatan terkait dengan rasionalitas penggunaan obat nyeri. <br>Kata kunci : Nyeri; Osteoarthritis; Rasionalitas</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/949Asuhan Kebidanan Komprehensif Covid- 19 Pada Ny. R Di Desa Gegjlik Wilayah Kerja Puskesmas Kajen I Kabupaten Pekalongan Tahun 20212021-12-23T03:15:59+00:00Putu Kartika Setianing Ariniputuarini51@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Comprehensive midwifery care is care which is a function and activity that provides services for clients who have problems or needs in health including the period of pregnancy in Ny. R with High Risk Maternal Age 37 years and Pregnancy Distance 11 Years, ovarian cysts, and Reactive Covid-19, delivery of sectio caesarea covid-19, postpartum, and normal newborns. The purpose of writing is to be able to provide comprehensive midwifery care for Ny. R In Gegjlik Village, the Work Area of the Kajen I Health Center, Pekalongan Regency in 2021 in accordance with standards, competencies, authorities, and properly documented The data collection method used by the author during the pandemic is in accordance with the Covid-19 Prevention and Control Guidelines of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia : washing hands, wearing masks, maintaining distance, avoiding crowds, and reducing mobility.</em><br><em>Keywords: Comprehensive midwifery care; Pregnancy; Ovarian cysts; Reactive Covid-19; Sectio Caesarea covid-19; Postpartum; Normal newborns.</em></p> <p>Abstrak<br>Asuhan kebidanan Komperhensif adalah asuhan yang merupakan fungsi dan kegiatan yang memberikan pelayanan klien yang mempunyai masalah atau kebutuhan dalam kesehatan meliputi masa kehamilan pada Ny. R dengan Risiko Tinggi yaitu Usia Ibu 37 tahun dan Jarak Kehamilan 11 Tahun ,kista ovarium, dan Reaktif Covid-19, persalinan sectio caesarea covid-19, nifas , dan bayi baru lahir nonatus normal. Tujuan penulisan yaitu Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R Di Desa Gegjlik Wilayah Kerja Puskesmas Kajen I Kabupaten Pekalongan Tahun 2021 sesuai dengan standar, kompetensi, kewenangan, dan di dokumentasikan dengan benar Metode pengumpulan data yang digunakan penulis pada masa pandemi sudah sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.<br>Kata kunci: Asuhan kebidanan Komperhensif; Kehamilan; Kista ovarium; Reaktif Covid-19; Sectio caesarea covid-19; Nifas; Bayi baru lahir nonatus normal</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/951Penentuan Total Fenolik, Uji Antioksidan, Dan Uji Antibakteri Pada Ekstrak Etanol Jantung Pisang Ambon (Musa acuminate Colla)2021-12-23T03:36:04+00:00Ratna Tri Lestarislamet93ffua@gmail.comS Slametslamet93ffua@gmail.comW Wirastislamet93ffua@gmail.comUrmatul Waznahslamet93ffua@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Banana plant is one type of plant that contains chemical compounds that can be used for treatment. One part of the plant that has not been fully utilized is the heart of the Ambon banana (Musa acuminate Colla). Banana flower is known to contain flavonoid compounds, phenols, alkaloids, tannins, saponins, and coumarins. One of the compounds belonging to the flavonoid group which generally includes natural antioxidant compounds and has an antimicrobial function is phenolic compounds. The purpose of this study was to determine the total phenols, to examine the activity of antioxidants, antibacterials, and the ethanol extract of Ambon banana flower (Musa acuminate Colla). Determination of total phenol using the GAE (Gallic Acid Equivalence) method, antioxidant analysis using the FRAP method, and the antibacterial activity test using the paper disc method. The total phenol yield obtained was 17.7291 ± 0.102 mg GAE/g extract, the results from the antioxidant test were obtained with an EC50 value of 0.0628 µmolFe2+/g sampel extract, which means that the ethanolic extract of Ambon banana flower has a high antioxidant activity value, and antibacterial results in the extract. with a medium average (5-10 mm). From the results of tests carried out, the ethanol extract of Ambon banana flower has antioxidant activity and has little antibacterial power.</em><br><em>Keywords : Banana plants; Ambon banana flower; antioxidants; antibacterial; total phenol</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman pisang merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan untuk pengobatan. Salah satu bagian tanaman yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah jantung pisang ambon (Musa acuminate Colla). Jantung pisang diketahui mengandung senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, tannin, saponin, dan kumarin. Salah satu senyawa yang termasuk golongan flavonoid yang umumnya termasuk senyawa antioksidan alami dan memiliki fungsi antimikroba yaitu senyawa fenolik. Tujuan dari penelitian ini yaitu penentuan total fenol, meneliti aktivitas antioksidan, antibakteri, dan pada ekstrak etanol jantung pisang ambon (Musa acuminate Colla). Penentuan total fenol menggunakan metode GAE (Equivalensi Asam Galat), analisis antioksidan menggunakan metode FRAP, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode kertas cakram. Hasil total fenol yang diperoleh 17,7291 ± 0,102 mg GAE/g ekstrak, hasil dari uji antioksidan didapat dengan nilai EC50 pada ekstrak 0,0628 µmolFe2+/g sampel yang berarti ekstrak etanol jantung pisang ambon mempunyai nilai aktivitas antioksidan yang tinggi, dan hasil antibakteri pada ekstrak dengan rata-rata sedang (5-10 mm). Dari hasil pengujian yang dilakukan ekstrak etanol jantung pisang ambon mempunyai aktivitas antioksidan dan mempunyai sedikit daya antibakteri. <br>Kata kunci : Tanaman pisang; jantung pisang ambon; antioksidan; antibakteri; total fenol.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/952Gambaran Penggunaan Teknologi Informasi Kesehatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru2021-12-23T03:41:08+00:00Rendra Setiawanrendrasetiawan962@gmail.comI Irnawatirendrasetiawan962@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Long treatment for tuberculosis, which is 6 months, often makes patients feel bored and forgets to take medicine and causes non-compliance. The development of increasingly high use of smartphones, along with the use of information technology in health, especially for tuberculosis patients, makes many things accessible to patients. By using smartphones, the patients can access the MHealth application, DCC (Drugs Consumption Calendar), SMS gateway, voice calls, and video calls which provide health information and care for tuberculosis patients. It also can make patients obedient to taking medication to increase the TB cure rate. To describe the use of health information technology in pulmonary tuberculosis patients. The design of this study used a literature review of five articles from the PubMed database and Google Scholar. The instrument critical appraisal in this research used Strobe. There were 791 tuberculosis patients (76%) who used information technology in the form of mobile phones. The types of information used included Short Massage Service (SMS) (31% or 246 patients), using the telephone (17.4% or 221 tuberculosis patients), and using video calls (25, 1% or 199 patients). The health information. generally, were a schedule for taking medication and control, reminder to take medication, reporting if there were side effects that occur during treatment, prevention, transmission, food, and patient diet and counseling. The use of health information technology is very helpful in the treatment of TB patients starting from text messages, video calls, and voice calls to improve medication adherence in tuberculosis patients.</em><br><em>Keywords: Mobile Health App, SMS, Tuberculosis, Information Technologv, Video Call</em></p> <p>Abstrak<br>Pengobatan tuberkulosis yang lama yaitu 6 bulan sering membuat pasien jenuh dan lupa untuk meminum obat serta menimbulkan ketidak patuhan. Perkembangan pengunaan smartphone yang semakin tinggi, diiringi dengan teknologi informasi dalam kesehatan khususnya pada pasien tuberculosis mulai banyak bermunculan yang dapat diakses menggunakan smartphone diantaranya adalah aplikasi M-Health, DCC (Drugs Consumption Calender), SMS gateway, pangilan suara, video call yang dapat memberikan informasi kesehatan serta perawatan bagi pasien tuberkulosis dan dapat membuat pasien TB patuh minum obat sehingga meningkatkan angka kesembuhan TB. Untuk mengetahui gambaran pengunaan teknologi informasi kesehatan pada pasien tuberculosis paru. Desain penelitian ini menggunakan literature review terhadap lima artikel dari data database PubMed dan Google Scholarinstrument critical appraisal penelitian ini menggunakan Strobe. Sebanyak 791 pasien tuberkulosis (76%) menggunakan teknologi informasi berupa handphone. Jenis informasi yang digunakan antara lain Short Massage Service (SMS) 246 pasien tuberkulosis (31%), penggunaan telefon 221 atau (17,4 %) pasien tuberkulosis, dan yang menggunkan video call sebanyak 199 pasien tuberculosis paru (25,1%). Informasi kesehatan yang diperoleh dari masing-masing artikel umumnya berisi jadwal pengambilan obat dan kontrol, menginggatkan minum obat, melaporkan jika ada efek samping yang timbul pada saat pengobatan, pencegahan, penularan, makanan dan diet pasien serta penyuluhan.<br>Pengunaan teknologi informasi kesehatan sangat membantu dalam pengobatan pasien TB mulai dari pesanteks, pangilan video dan pangilan suara meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien Tuberkulosis.<br>Kata kunci: Mobile Health App; SMS, Tuberkulosis; Teknologi Informasi; Video Call</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/953Studi Kasus Pada Ibu Hamil Ny K Dengan Jarak Kehamilan Dekat Dan Anemia2021-12-23T03:44:22+00:00Hasri Zaemah Holimahhasrizaemah@gmail.comRisqi Dewi Aisyahhasrizaemah@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Anemia is defined as a condition with Hb levels in the blood below the normal 11gr/dL, anemia in Indonesia that often occurs is iron deficiency anemia. According to WHO that pregnant women who experience iron deficiency are around 35-37% and will increase with gestational age, iron deficiency anemia in pregnant women has a bad impact on both the mother and the fetus. Pregnant women with severe anemia are more likely to have premature labor and have low birth weight (LBW) babies and increase perinatal mortality. The design method used in this case describes midwifery care in pregnant women with anemia. Data was collected by anamnesis physical examination method, through inspection, palpation, auscultation, percussion. For this reason, midwives are expected to provide care to overcome anemia in pregnancy so that it does not cause ongoing problems</em><br><em>Keywords: Anemia; Pregnancy</em></p> <p>Abstrak<br>Anemia didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb dalam darah di bawah normal 11gr/dL, anemia di indonesia yang sering terjadi adalah anemia defisiensi zat besi. Menurut WHO bahwa ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-37% dan akan semakin meningkat seiring dengan usia kehamilan, anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil mempunyai dampak buruk baik pada ibunya maupun pada janin yang dikandungnya. ibu hamil dengan anemia berat lebih memungkinkan terjadinya partus premature dan memiliki bayi berat badan lahir rendah (BBLR) serta meningkatkan kematian perinatal. Rancangan metode yang dilakukan pada kasus ini menggambarkan asuhan kebidanan pada kehamilan dengan anemia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode anamnesa pemeriksaan fisik, melalui inspeksi, palpasi, auskltasi, perkusi. Untuk itu bidan di harapkan dapat memberikan asuhan untuk mengatasi anemia pada kehamilan sehingga tidak menimbulkan masalah yang berkelanjutan<br>Kata kunci: Anemia;Kehamilan</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/954Literature Review : Penerapan Terapi Musik Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi2021-12-23T03:50:36+00:00Risnawati Salsa Bellasalsabellarsb29@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahsalsabellarsb29@gmail.comFirman Faradisisalsabellarsb29@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Postoperative is the postoperative period that starts when the patient is transferred to the recovery room and ends until the next evaluation. The postoperative stage starts from moving the patient from the operating room to the postoperative unit and ends when the patient goes home. The result of the operation will cause pain that is felt by a person after the effects of anesthesia are reduced. The definition of pain is an unpleasant sensory and motor experience, which is associated with tissue damage and is highly subjective in nature, resulting in symptoms of an increase in blood pressure, an increase in heart rate, and groaning in pain. There are many ways to reduce pain in postoperative patients, one of which is by using music therapy. Listening to music regularly helps the body relax physically and mentally, thereby helping to relieve or reduce pain. The purpose of scientific papers is to determine the effect of music therapy in reducing pain intensity in postoperative patients. The method was carried out by searching three research journals on the effect of music therapy in reducing pain in postoperative patients. The results obtained after music therapy were reduced pain intensity in postoperative patients. The conclusion of this scientific paper is that music therapy can reduce pain in postoperative patients. Suggestions for nurses are expected to be able to apply music therapy to postoperative patients who experience pain.</em><br><em>Keywords: music therapy; pain; postoperative</em></p> <p>Abstrak<br>Pasca operasi adalah masa setelah dilakukannya pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir samapai evaluasi selanjutnya. Tahap pasca operasi dimulai dari memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit pasca operasi dan berakhir saat pasien pulang. Akibat dari adanya operasi akan menimbulkan nyeri yang dirasakan seseorang setelah efek anestesi berkurang. Definisi dari nyeri adalah pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan kerusakan jaringan dan bersifat sangat subyektif, sehingga gejala-gejala yang berupa kenaikan tekanan darah, kenaikan laju jantung, dan mengerang kesakitan. Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi nyeri pada pasien pasca operasi salah satunya yaitu dengan menggunakan terapi musik. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menhilangkan atau menurunkan rasa sakit. Tujuan dari karya tulis ilmiah adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi. Metode yang dilakukan dengan mencari tiga jurnal penelitian tentang pengaruh terapi musik dalam menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan terapi musik intensitas nyeri pada pasien pasca operasi berkurang. Kesimpulan karya tulis ilmiah ini bahwa terapi musik dapat menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi musik terhadap pasien pasca operasi yang mengalami nyeri.<br>Kata kunci: nyeri; post operasi; terapi music</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/955Penerapan Latihan Rom Aktif Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Bawah Pada Lansia Pasca Stroke2021-12-23T04:33:42+00:00Rista Febriyaniristafebriyani88@gmail.comDwi Fijiantoristafebriyani88@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is a brain disorder that occurs due to damage to part of the brain caused by blocked blood vessels so that the flow of oxygen is not met properly. Stroke can cause death, paralysis, impaired speech, and decreased consciousness. The purpose of this case study was to increase lower extremity muscle strength by using ROM exercises. The method used was a case study by providing nursing care to two elderly post-stroke using Active Rom exercises. The results of this case study before doing active ROM on client I experienced a decrease in muscle strength with a percentage of 25 degrees 2 and client II experienced a decrease in muscle strength with a percentage of 25 degrees 2. After doing active ROM there was an increase in muscle strength in client I with a percentage of 75 degrees 4 and on client II with a percentage of 50 degrees 3. This case study can be said that the application of active range of motion (ROM) exercises can increase lower extremity muscle strength in the elderly after stroke. This case study is a consideration for nurses and other health workers to apply active ROM exercises in post-stroke patients.</em><br><em>Key words : Gerontic Nursing Care, Elderly Post-Stroke, Active ROM.</em></p> <p><br>Abstrak<br>Stroke adalah gangguan pada otak yang terjadi karena adanya gangguan kerusakan pada sebagian otak disebabkan karena pembuluh darah yang tersumbat sehingga aliran oksigen tidak terpenuhi dengan baik. Penyakit stroke dapat menyebabkan kematian, kelumpuhan, gangguan berbicara, dan menurunkan kesadaran. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah dengan menggunakan latihan ROM. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan memberikan asuhan keperawatan pada dua lansia pasca stroke dengan menggunakan latihan Rom Aktif. Hasil studi kasus ini sebelum dilakukan ROM aktif pada klien I mengalami penurunan kekuatan otot dengan presentase 25 derajat 2 dan klien II mengalami penurunan kekuatan otot dengan presentase 25 derajat 2. Setelah dilakukan ROM aktif terjadi peningkatan kekuatan otot pada klien I dengan presentase 75 derajat 4 dan pada klien II dengan presentase 50 derajat 3. Kesimpulan studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa penerapan latihan range of motion (ROM) aktif dapat meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah pada lansia pasca stroke. Studi kasus ini sebagai pertimbangan bagi perawat dan tenaga kesehatan lain untuk menerapkan latihan ROM aktif pada pasien pasca stroke<br>Kata kunci: Asuhan Keperawatan Gerontik, Lansia Pasca Stroke, ROM aktif.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/956Literature Review : Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat di Masa Pandemi Covid-192021-12-23T04:37:07+00:00Rizki Amaliyahrizkiamaliyah2709@gmail.comNeti Mustikawatirizkiamaliyah2709@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The spread of COVID-19 is rampant. Every individual is at risk of being infected and transmitted. Hygiene Behavior and Healthy Lifestyle are recommended to prevent COVID-19 infection. This study aims to describe hygiene behavior and a healthy lifestyle (washing hands, physical activity, consumption of fruits and vegetables, wearing mask, social distance) during the COVID-19 pandemic. This research is a literature review research. The subjects of this study were people aged over 16 years. The method used is to search for articles ranging from 2019-2021, through a database in the form of PubMed using the keywords "Health behavior" AND "Coronavirus Disease 2019" AND "public" and Google Scholar using the keywords "Clean and Healthy Living Behavior in the Community during the Covid pandemic. -19” then assessed using a hawker. Five articles were indentified. The findings highlight the hand washing behaviour during the Covid-19 pandemic: 5,329 (82.5%) always hand wash with soap and water, 38 (35.3%) often apply six steps wash their hands, 59 (83.1%) always hand wash with soap and water after leaving the house, 54 (76.1%) always hand wash with soap and water before eating, 35 (49.3%) always hand wash with soap and water after holding money, and 142 (39.6%) wash their hands before touching food. The physical activity during the COVID-19 pandemic: 41 (38%) rarely, 199 (55.1%) 150 minutes/week, and 3,960 (73.8%) less than three times in a week. Fruits & vegetables consumption during the COVID-19 pandmic: 3,309 (49.7%) sometimes, 96 (50.26%) sometimes, and 289 (80.0%) consume fruits & vegetables. The use of masks during the COVID-19 pandemic: 102 (57%) always, and 188 (98.4%) using masks . Meanwhile, social distancing during the COVID-19 pandemic is 37 (8.6%) never, 6 (1.3%) sometimes, 34 (8.0%) and always 355 (82.1%). People have hygiene behavior and a healthy lifestyle to minimize the transmission of COVID-19.</em><br><em>Keywords :COVID-19, Community, PHBS.</em></p> <p>Abstrak<br>PenyebaranCovid-19semakin tidak terkendali, setiap individu resiko tertular dan menularkan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di anjurkan pemerintah sebagai pencegahan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran PHBS (Cuci tangan, aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, memakai masker, menjaga jarak)masyarakat di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan pennelitian literature review. Subjek penelitian ini masyarakat yang berumur diatas 16 tahun. Metode yang digunakan yaitu mencari artikel rentang tahun 2019-2021, melalui database berupa PubMed menggunakan kata kunci “Health behavior” AND “Coronavirus Disease 2019” AND “public” dan Google Scholar menggunakan kata kunci “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat di masa pandemi Covid-19” lalu di nilai menggunakan hawker. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa cuci tangan masyarakat di masa pandemi Covid-19 : 5.329 (82,5%) selalu CTPS, 38 (35,3%) sering cuci tangan 6 langkah, 59 (83,1%) selalu CTPS setelah keluar rumah, 54 (76,1%) selalu CTPS sebelum makan, 35 (49,3%) selalu CTPS setelah memegang uang, dan 142 (39,6%) cuci tangan sebelum menyentuh makanan.Aktivitas fisik masyarakat di masa pandemi Covid-19 : 41 (38%) jarang, 199 (55,1%) 150menit/minggu, dan 3.960 (73,8%) <3X seminggu.Konsumsi buah & sayur masyarakat di masa pandemi Covid-19 :3.309 (49,7%) kadang-kadang, 96 (50,26%) kadang-kadang, dan 289 (80,0%) mengkonsumsi buah & sayur. Penggunaan masker masyarakat di masa pandemi Covid-19 : 102 (57%) selalu, dan 188 (98,4%) menggunakan masker. Sedangkan jaga jarak masyarakat di masa pandemi Covid-19 yaitu 37 (8,6%) tidak pernah, 6 (1,3%) kadang-kadang, 34 (8,0%) dan selalu 355 (82,1%). PHBS sudah dilakukan masyarakat untuk meminimalisir penularan Covid-19.<br>Kata Kunci :Covid-19, Masyarakat, PHBS.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/957Gambaran Activity Daily Living Pada Pasien Pasca Stroke Non Hemoragic Setelah Pemberian Propioceptive Neuromuscular Facilitation : Literature Review2021-12-23T04:40:09+00:00Rizqika Indah Yuli Yantirizkikaindah17@gmail.comNurul Aktifahrizkikaindah17@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke occurs when a blood vessel that carries oxygen and nutrients to the brain bursts or is blocked by a clot so that the brain does not get the blood it needs. Stroke affects physical limitations and disabilities in carrying out daily living activities. One of the rehabilitation interventions to increase daily living activities among them is propioceptive neuromuscular facilitation. Thisstudy aimed to describe the activity daily living in non-hemorrhagic post-stroke patients after propioceptive neuromuscular facilitation intervention. The selection of articles in the study usesthe PICO mnemonic. Searcharticles through the Indonesian Scientific Respirator Research, PubMed, GARUDA, and Google scholar with predetermined inclusion and exlusion criteria. The results show that propioceptive neuromuscular facilitation was proven in increase activity daily living in non-hemorrhagic post-stroke patients. The activity daily living was assessed using Barthel Index checklist. The average of Barthel Index before and after intervention were 42,493 and 75,372 respectively. The propioceptive neuromuscular facilitation has been shown to improve activity daily living in non-hemorrhagic post-stroke patients. Propioceptive neuromuscular facilitation can be a modality treatment to increase activity daily living in non-hemorrhagic post-stroke patients.</em><br><em>Keywords: Activity Daily Living, Non-Hemorrhagic Post-Stroke, Propioceptive Neuromuscular Facilitation</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi menuju otak pecah atau terblokir oleh bekuan sehingga otak tidak mendapat darah yang dibutuhkan. Kejadian stroke memunculkan gangguan keterbatasan fisik dan kecacatan dalam melakukan activity daily living. Peran fisioterapi pada penderita stroke yaitu tindakan rehabilitasi yang dapat meningkatkan ADL salah satuya adalah propioceptive neuromuscular facilitation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran activity daily living pada pasien pasca stroke non hemoragic dengan pemberian propioceptive neuromuscular facilitation. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan mnemonic PICO. Penelusuran artikel melalui Neliti Respiratori Ilmiah Indonesia, PubMed, Garuda-Garba rujukan digital dan Google scholar dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan. Hasil literature review kelima artikel menunjukkan bahwa PNF terbukti meningkatkan ADL pada pasien pasca stroke non hemoragic dengan hasil rata-rata peningkatan sebesar 32.879 dengan menggunakan alat ukur indeks barthel sebelum intervensi 42.493 dan sesudah intervensi 75.372. Hasil literature review kelima artikel ini menunjukkan bahwa propioceptive neuromuscular facilitation terbukti dapat meningkatkan activity daily living pada pasien pasca stroke non hemoragic. Penetitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan praktisi fisioterapi pada masalah peningkatan activity daily living pada pasien pasca stroke non hemoragic dengan menggunakan latihan propioceptive neuromuscular facilitation.<br>Kata Kunci: Activity Daily Living, Propioceptive Neuromuscular Facilitation, Pasca Stroke</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/958Uji Formulasi dan Uji Efektivitas Repelan Lotion Ekstrak Daun Tembakau (nicotiana tabacum. L) Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti2021-12-23T04:42:57+00:00Rojiah Batsahrbatsah.rb@gmail.comW Wirastirbatsah.rb@gmail.comF Fitriyanirbatsah.rb@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tobacco leaves (Nicotiana tabaccum. L) have great potential as a pesticide or insect repellent, especially the Aedes aegypti mosquito. Maceration method was used to obtain tobacco leaf extract as much as 127.86 grams from the dried simplicia of tobacco leaves (Nicotiana tabaccum. L) 827 grams (yield 15.46%). The tobacco extract was made in the form of lotio with a concentration of 1%, 2%, and 3%, having repellant effectiveness of 90%, 96% and 100%, respectively. Physical stability test was carried out on the lotion 0%, 1%, 2%, and 3% as follows; organoleptic test (brownish color, typical tobacco aroma and homogeneity), spreadability test (6.1cm; 6.1cm; 6.2cm; 6.4cm), adhesion test (3.06sec; 2.8sec; 2.75sec; 2.61sec), cycling test (brownish color, thick consistency, homogeneity, and distinctive aroma of tobacco), pH test (7; 7; 7; 6,3), and viscosity test (4.708cPs, 4.575cPs, 4.465cPs, 4.403cPs). The results of One Way ANOVA analysis showed that there was a significant difference in each concentration of tobacco leaf extract lotio and Tukey's test showed that the repellant ability of 3% concentration had 100% percent repelance. It can be concluded that the ethanol extract lotion of tobacco leaves (Nicotiana tabaccum. L) has repellant effectiveness.</em><br><em>Keywords: tobacco leaves, extract, lotion, repellant, ANOVA</em></p> <p>Abstrak<br>Daun tembakau (Nicotiana tabaccum. L) memiliki potensi besar sebagai pestisida atau pengusir serangga khususnya nyamuk Aedes aegypti. Metode maserasi digunakan untuk mendapatkan ekstrak daun tembakau sebanyak 127,86 gram dari simplisia kering daun tembakau (Nicotiana tabaccum. L) 827 gram (rendemen 15,46%). Ekstrak tembakau dibuat dalam bentuk lotio dengan konsentrasi 1%, 2%, dan 3% memiliki efektivitas repelan berturut-turut adalah 90%, 96% dan 100%. Dilakukan uji stabilitas fisik terhadap lotio 0%,1%, 2%, dan 3% sebagai berikut; uji organoleptis (warna kecoklatan, aroma khas tembakau dan homogen), uji daya sebar (6,1cm; 6,1cm; 6,2cm; 6,4cm), uji daya lekat (3,06detik; 2,8detik; 2,75detik; 2,61detik), uji cycling test (warna kecoklatan, konsistensi kental, homogen, dan aroma khas tembakau), uji pH (7;7;7;6,3), dan uji viskositas (4.708cPs, 4.575cPs, 4.465cPs, 4.403cPs). Hasil analisis One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada setiap konsentrasi lotio ekstrak daun tembakau dan uji Tukey menunjukkan kemampuan repelan konsentrasi 3% memiliki persen repelansi 100%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lotio ekstrak etanol daun tembakau (Nicotiana tabaccum. L) memiliki efektivitas repelan.<br>Kata kunci: : daun tembakau; ekstrak; lotion; repelan; ANOVA</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/959Penerapan Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 1-3 Bulan : Literature Review 2021-12-23T04:46:19+00:00Runi Karin Majidrunikarin07@gmail.comAida Rusmarianarunikarin07@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Baby massage is one of the oldest and most popular types of stimulation or touch therapy that is has been practiced for a long time almost all over the world, including in Indonesia for generations. Baby massage has many benefits if done regularly, one of which can increase body weight. The purpose of this study was to know the weight of babies aged 1-3 months before and after being given baby massage. The method was a literature review of three research articles from Google Sholar used keywords including baby massage, weight gain, infants aged 1-3 months and articles published in the last 10 years. The results of the literarture review of three articles in the experimental group, before being given baby massage, was the median value of 4,592 grams and the minimum-maximum value of 3,533-5,933 grams. The control group had a median value of 4,258 grams and a minimum-maximum value of 3,533-5,200 grams. The experimental group after being given baby massage had a median value of 5,717 grams and a minimum-maximum value of 4,433-6,900 grams. While the control group had a median value of 4,767 grams and a minimum-maximum value of 3,967-5,633 grams. The conclusion of the literature review from these three articles is that baby massage has an effect on increasing body weight in infants aged 1-3 months. The results of the three articles that had been reviewed are babies who get massage therapy had a higher weight gain compared to babies who do not get massage therapy. It is suggested for nurses to be able to apply and provide education to parents to do baby massage in order to overcome the problem of baby growth and development especially the problem of baby massage.</em><br><em>Keywords: Infants aged 1-3 months, Baby massage, Eigh gain</em></p> <p>Abstrak<br>Pijat bayi merupakan salah satu jenis stimulasi atau terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang sudah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia secara turun temurun. Pijat bayi yang dilakukan secara rutin akan memberikan banyak manfaat yaitu salah satunya dapat meningkatkan berat badan. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui berat badan bayi usia 1-3 bulan sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi. Metode penulisan menggunakan literature review dari tiga artikel penelitian yang didapatkan dari google scholar dengan kata kunci pijat bayi, peningkatan berat badan dan bayi usia 1-3 bulan dan minimal terbit 10 tahun terakhir. Hasil dari literature review ketiga artikel ilmiah sebelum diberikan pijat bayi pada kelompok eksperimen memiliki nilai median 4.592 gram dan nilai minimum-maksimum 3.533-5.933 gram. Pada kelompok kontrol memiliki nilai median 4.258 gram dan nilai minimum-maksimum 3.533-5.200 gram. Sesudah diberikan pijat bayi pada kelompok eksperimen memiliki nilai median 5.717 gram dan nilai minimum-maksimum 4.433-6.900 gram. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nilai median 4.767 gram dan nilai minimum-maksimum 3.967-5.633 gram. Simpulan literatur review dari ketiga artikel ilmiah yaitu pijat bayi sama-sama memiliki pengaruh untuk meningkatkan berat badan pada bayi usia 1-3 bulan. Hasil dari ketiga artikel ilmiah yang telah dilakukan literature review menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan pijat mengalami peningkatan berat badan lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan terapi pijat. Saran bagi perawat untuk dapat menerapkan dan memberikan edukasi kepada orang tua untuk melakukan pijat bayi guna mengatasi masalah tumbuh kembang pada bayi terutama masalah berat badan bayi.<br>Kata kunci: Bayi Usia 1-3 Bulan; Pijat bayi; Peningkatan Berat Badan</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/960Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif : Literature Review2021-12-23T04:49:11+00:00Sapitri Wulandarisapitri.wulandari0601@gmail.comEmi Nurlaelasapitri.wulandari0601@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Global study “The Lancer Breastfeeding Series” 2016 explains that infant mortality due to infection reaches 88% in infants aged less than three months, while 82% of children get sick because they do not receive exclusive breastfeeding. Exclusive breastfeeding can reduce infant mortality due to infection. Several factors that affect exclusive breastfeeding are the mother, the infant, and support factors. One of the sources of support that can affect exclusive breastfeeding is the husband’s support. This study aimed to determine the relationship between husband's support and exclusive breastfeeding through a literature review. This study uses a literature review method. The articles used are sourced from online databases with electronic searches on Google Scholar and Garuda Portal published in 2011-2021. The critical assessment instrument used is the STROBE instrument. Based on the 6 articles used in the litarture review, the results showed that in 3 articles namely research from Fitriani (2020), Rolita (2020), and Aries (2019), there was a correlation between the husband’s support and exclusive breastfeeding. Meanwhile, in the other three articles namely research fromIndriyani (2019), Novira (2017), and Rahayu (2018), there was no correlation between the husband’s support and exclusive breastfeeding. Husband's support is related to exclusive breastfeeding, so that the management of nursing care for breastfeeding mothers should involve the husband.</em><br><em>Keywords: Exclusives breastfeeding; husband's support</em></p> <p>Abstrak<br>Kajian Global “The Lancer Breastefeeding Series” 2016 menjelaskan bahwa kematian bayi karena infeksi mencapai angka 88% pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, sedangkan 82% anak sakit karena tidak menerima ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif dapat menurunkan angka kematian pada bayi akibat infeksi. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif diantaranya faktor ibu, bayi, dan dukungan. Sumber dukungan yang dapat mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif salah satunya dukungan suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif melalui literature review. Penelitian ini menggunakan metodeliterature rev iew. Artikel yang digunakan bersumber dari data base online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar dan Portal Garuda yang terbit pada tahun 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu instrumen STROBE. Berdasarkan 6 artikel yang digunakan dalam literature review didapatkan hasil penelitian menyebutkan bahwa 3 artikel yaitu penelitian dari Fitriani (2020), Rolita (2020), dan Aries (2019) terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif dan 3 artikel yaitu penelitian dari Indriyani (2019), Novira (2017), dan Rahayu (2018) tidak terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif. Dukungan suami berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, sehingga dalam kelolaan asuhan keperawatan pada ibu menyusui seharusnya melibatkan suami. <br>Kata Kunci : Exclusives breastfeeding; husband’s support; pemberian ASI Eksklusif; dukungan suami</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/962Gambaran Tindakan Kekerasan yang Dialami Oleh Pasien Skizofrenia : Literature Review 2021-12-23T06:22:01+00:00Sara Oktaviani Suyitnosaraoktaviani65@gmail.comEka Budiartosaraoktaviani65@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Schizophrenia is a severe mental disorder affecting cognitive function, perception, and behavior. There are two kinds of factors that can cause schizophrenia, namely predisposing factors and precipitation factors. This study will mainly discuss the former kind of factors. This study aimed to describe types of violence experienced by schizophrenic patients based on published evidence literature. The study was carried out by a literature review method. Five English Written articles were selected from ProQuest, PubMed, Science Direct, Scopus, and GARUDA based on the suitability of keywords, topic, as well as the determined inclusion and exclusion criteria. Those articles were reviewed critically by using Hawker’s instrument. The findings showed several types of violence experiended by schizophrenic patients namely emotional and physical neglect, parental separation, divorce or death, mental ilnesses of family members, and physical as well as sexual abuse. Traumatic violances experiended by Schizophrenic patients included emotional and physical neglect, parental separation, divorce or death, mental ilnesses of family members, and physical as well as sexual abuse. </em><br><em>Keywords: Childhood, Schizophrenia, Violence</em></p> <p>Abstrak<br>Skizofrenia merupakan gangguan mental yang berat yang dapat mempengaruhi kognitif, persepsi, dan perilaku. Faktor yang bisa menimbulkan kejadian skizofrenia ada 2 macam yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi. Dari faktor tersebut muncul salah satu faktor yang menyebabkan pasien skizofrenia yaitu faktor predisposisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tindakan kekerasan yang dialami oleh pasien skizofrenia berdasarkan literatur evidence yang tersedia. Penelitian menggunakan metode literature review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah ProQuest, PubMed, Science Direct, Scopus, dan GARUDA. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci, topik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak 5 artikel, 5 artikel berbahasa Inggris. Instrumen telaah kritis yang digunakan untuk menelaah kualitas artikel adalah instrumen oleh Hawker. Terdapat beberapa temuan tindakan kekerasan yang dialami oleh pasien skizofrenia; pengabaian emosional, penelantaran fisik, perpisahan orang tua, perceraian atau kematian, adanya penyakit mental pada anggota keluarga, pelecehan fisik, kekerasan fisik dan pelecehan seksual. Pasien skizofrenia yang mengalami tindakan kekerasan di keluarga yang meninggalkan pengalaman traumatik diantaranya: pengabaian emosional, penelantaran fisik, perpisahan orang tua, perceraian atau kematian, adanya penyakit mental pada anggota keluarga, pelecehan fisik, kekerasan fisik dan pelecehan seksual.<br>Kata kunci: Childhood, masa kanak-kanak, skizofrenia, violence</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/963Penerapan Senam Dismenore Untuk Penurunan Rasa Nyeri Saat Menstruasi Dikelurahan Kendalsari Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang2021-12-23T06:24:12+00:00Sasi Sri Parhanahsasisprhnh@gmail.comHerni Rejekisasisprhnh@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Dysmenorrhea is caused by the contraction of the uterine muscle on the abdomen (spasms). It is characterized by crampy lower abdominal pain and often associated with headache, nausea, constipation, polyuria, and vomiting. Dysmenorrhea may be handled with dysmenorrhea exercise. The purpose of this case study is to evaluate the effectiveness of exercise in reducing menstrual pain. Six adolescent girls with dysmenorrhea were involved in this study. This case study showed that menstrual pain decreased from six to two on a pain scale among all participants. This case study concludes that dysmenorrhea exercise is effective in reducing dysmenorrhea. This is therapy to reduce the pain scale during menstruation.</em><br><em>Keyword : dysmenorrhea; dysmenorrhea exercise; pain decreased</em></p> <p>Abstrak<br>Dismenore adalah disebabkan adanya tarikan dinding otot uterus pada perut sehingga bisa menyebabkan kejang. Dismenore juga disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit, sering kencing dan terkadang juga muntah, setelah penanganan dismenore dengan senam dismenore. Tujuan dilakukannya studi kasus ini adalah untuk menurunkan dan mengurangi dismenore saat menstruasi. Fokus studi kasus ini adalah penerapan senam dismenore untuk mengurangi dismenore saat menstruasi pada 6 remaja dengan dismenore. Hasil studi kasus ini menunjukkan enam anggota kelompok dilakukan senam dismenore sebelum menstruasi mengalami penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 menjadi 2. Kesimpulan studi kasus ini bahwa tindakan senam dismenore efektif untuk menurunkan dismenore pada remaja. Saran bagi perawat dapat menerapkan terapi senam dismenore untuk menurunkan skala nyeri saat menstruasi.<br>Kata kunci : dismenore ; senam dismenore ; nyeri berkurang</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/964Pengaruh Massage Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap Dekubitus Pada Pasien Imobilisasi : Literature Review2021-12-23T06:26:43+00:00Seka Arwandani Novita Rusadyadmin@umpp.ac.idBenny Arief Sulistyantoadmin@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>It is commonly know immobility or bed rest for a long time can cause pressure sores or pressure sores. One of the ways to overcome this condition is by messaging used Virgin Coconut Oil (VCO). It contains medium chain saturated fatty acids that easily penetrate the deep layers of the skin and mintain skin elasticity and suppleness. To examine the effect of Virgin Coconut Oil (VCO) on decubitus in immobilized patients. Since it is a literature review, the process of collecting data has been conducted by searching in Google Scholar and Garuda with Virgin Coconut Oil (VCO), decubitus, and immobilized as the keyword. The result of a review of 4 research journals that met the inclusion criteria showed that the average Braden Scale in the invertention group before the intervention was 10.11 and after the intervention 12.2 and in the control group the average Braden Scale before the intervention was 14.78 and after the intervention decreased to 13.38. From the result of the analysis using an unpaired t test, it obtained a p value of 0.001 (<0.05) which shows that VCO (Virgin Coconut Oil), massage has a significant effect on decubitus in immobilized patients. The Mean Different (MD) of the Braden Scale of the intervention groupwas 2.29, while the mean Different (MD) of the control group was -1.4. Virgin Coconut Oil (VCO) has significantly affected on decubitus in immobilized patients. Therefore, it recommends this kind of oi be used as a second therapy to avoid the problem. The next study is expected to be conducted using RCT method.</em><br><em>Keywords : Virgin Coconut Oil, decubitus, and immobilized.</em></p> <p>Abstrak<br>Imobilitas atau tirah baring dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dekubitus atau luka tekan. Salah satu intervensi yang dapat mengatasi dekubitus adalah massagedenganVirgin Coconut Oil (VCO). VCO mengandung asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah masuk kelapisan kulit dalam dan mempertahankan kelenturan serta kekenyalan kulit. Untuk mengetahui pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap dekubitus pada pasien imobilisasi. Desain penelitian menggunakan literature review. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran di internet menggunakan Google Schoolar dan Garuda dengan kata kunci minyak kelapa murni, dekubitus dan immobilisasi. Hasil review terhadap 4 jurnal penelitian yang memenuhi criteria inklusi menunjukkkan bahwa rata-rata skala braden pada kelompok intervensi sebelum dilakukan intervensi 10,11 dan setelah dilakukan intervensi naik menjadi 12,2 dan pada kelompok kotrol rata-rata skala braden sebelum dilakukan intervensi 14,78 dan setelah dilakukan intervensi turun menjadi 13,38. Hasil analisis menggunakan uji t tidak berpasangan diperoleh p value 0,001 (<0,05) yang menunjukkan massage VCO (Virgin Coconut Oil) berpengaruh yang signifikan terhadap decubitus pada pasien immobilisasi, Mean Different (MD) skala braden kelompok intervensi 2,29, sedangkan Mean Different (MD) dari kelompok kontrol-1,4. VCO (Virgin Coconut Oil) berpengaruh yang signifikan terhadap decubitus pada pasien immobilisasi. Hasil literature review merekomendasikan VCO (Virgin Coconut Oil) sebagai terapi tambahan untuk mencegah decubitus pada pasien imobilisasi. Namun demikian, studi yang lebih baik harus tetap dilakukan dengan mencari studi dengan metode RCT.<br>Kata kunci :minyak kelapa murni, dekubitusdanimmobilisasi.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/965Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.S dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Desa Loning Wilayah Kerja Puskesmas Klareyan Kabupaten Pemalang2021-12-23T06:30:19+00:00Septi Hidayantiseptihidayanti603@gmail.comF Fitriyaniseptihidayanti603@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Chronic energy deficiency is one of the conditions of malnutrition. The impact of Chronic Energy Deficiency (KEK) is that it can cause a greater risk of giving birth to a baby with LBW, death during delivery bleeding, difficult postpartum because of weakness and easy health problems. The purpose of this case study is to improve the nutrition of pregnant women so that there are no complications in pregnancy, childbirth, postpartum and the impact on the baby. The design of the method used in this scientific paper was a case study that refers to midwifery care for pregnancy. This case study was conducted by providing midwifery care to pregnant women with Chronic Energy Deficiency (KEK). Data was collected using anamnesis, physical examination, inspection, palpation, auscultation, percussion and examination of upper arm circumference measurements and documentation studies in the form of taking and studying records such as MCH books, evidence or other available information. These records include the MCH handbook, laboratory results (syphilis, HBsAg, Hb, blood type) and ultrasound results. Midwifery care is provided starting from pregnancy, childbirth and the puerperium. The results of this case study, although the mother experienced CED, the condition of the mother during pregnancy was normal because her nutrition was fulfilled, the mother's delivery process by cesarean section and for the postpartum period was normal. For this reason, midwives are expected to provide care to improve the nutritional status of pregnant women with SEZ so that it does not cause ongoing problems.</em><br><em>Keywords: Care, midwivery, chorionic energy deficiency</em></p> <p>Abstrak<br>Kekurangan energi kronis merupakan salah satu dari keadaan malnutrisi. Dampak dari Kekurangan Energi Kronis (KEK) yaitu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan perdarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan. Tujuan studi kasus ini adalah untuk meningkatan gizi ibu hamil supaya tidak terjadi komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan dampak bagi bayi. Rancangan metode yang dilakukan pada karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus yang mengacu pada asuhan kebidanan kehamilan. Studi kasus ini dilakukan dengan memberikan asuhan kebidanan pada klien ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Pengumpulan data dilakukan dengan metode anamnesa, pemeriksaan fisik, melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan pengukuran lingkar lengan atas serta studi dokumentasi berupa mengambil dan mempelajari catatan-catatan seperti buku KIA, bukti-bukti atau keterangan lain yang ada. Catatan-catatan tersebut seperti buku KIA, hasil laboratorium (pemeriksaan sifilis, HBsAg, Hb, golongan darah) dan hasil USG. Asuhan kebidanan yang diberikan mulai dari kehamilan, persalinan dan masa nifas. Hasil studi kasus ini walaupun ibu mengalami KEK didapatkan kondisi ibu saat hamil berlangsung normal karena gizinya terpenuhi, proses persalinan ibu dengan operasi SC dan untuk masa nifasnya berlangsung normal. Untuk itu bidan diharapkan dapat memberikan asuhan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dengan KEK sehingga tidak menimbulkan masalah yang berkelanjutan.<br>Kata kunci: Asuhan, kebidanan, Kekurangan energy kronis</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/966Gambaran Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasca Stroke Non Hemoragic Setelah Pemberian Mirror Therapy : Literature Review2021-12-23T06:32:53+00:00Siska Mardiyantisiskamardiyanti01@gmail.comNurul Aktifahsiskamardiyanti01@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke attacks leave symptoms in the form of strength disorders in members. Post-stroke patients with impaired muscle strength must be treated immediately because it can cause permanent weakness to paralysis. The role of physiotherapy in stroke patients is rehabilitation to increase muscle strength with Mirror therapy modalities. The aim of the study was to describe the muscle strength of the upper extremity after non-hemorrhagic stroke after mirror therapy was given. The selection of articles in this study used the PICO mnemonic. Search articles through Google Scholar and PubMed with predetermined inclusion and exclusion criteria. The results of the analysis of five articles showed an increase in muscle strength of the upper extremity of post-hemorrhagic stroke patients after giving mirror therapy in 4 articles with an average pre-test value of 0.79 and an average post-test of 1.21 with a manual measuring instrument. Muscle Testing (MMT). Mirror therapy is able to increase the muscle strength of the upper extremity of post-hemorrhagic stroke patients. This study can be used as a basic measure of physiotherapy management on the problem of increasing upper extremity muscle strength in post-hemorrhagic stroke patients with mirror therapy intervention.</em><br><em>Keywords: Manual Muscle Testing (MMT), Mirror Therapy, Stroke</em></p> <p>Abstrak<br>Serangan stroke meninggalkan gejala sisa berupa gangguan kekuatan otot pada anggota gerak. Pasien pasca stroke dengan gangguan kekuatan otot harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kelemahan permanen hingga kelumpuhan.Peran fisioterapi pada penderita stroke yaitu rehabilitasi untuk meningkatkan kekuatan otot dengan modalitas Mirror therapy. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kekuatan otot ekstremitas atas pasca stroke non hemoragicsetelah pemberian mirror therapy. Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan mnemonic PICO. Penelusuran artikel melalui Google Scholar dan PubMed dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil analisis dari lima artikel menunjukkan adanya peningkatkan kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke non hemoragic setelah pemberian mirror therapy pada 4 artikel dengan nilai rata-rata pre test 0,79 dan rata-rata post test 1,21dengan alat ukur Manual Muscle Testing (MMT). Mirror therapy mampu meningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke non hemoragic. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar tindakan management fisioterapi pada masalah peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke non hemoragic dengan intervensi mirror therapy.<br>Kata kunci: Manual muscle testing (mmt);mirror therapy; stroke </p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/967Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Saga (Abrus Precatorius L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans ATCC 31987 DAN Staphylococcus aureus ATCC 25923PK/52021-12-23T06:35:35+00:00Siti Khoirun Nisakdwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.comUrmatul Waznahdwibagus589@gmail.comS Slametdwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The saga plant is one of the original Indonesian herbal plants that has many benefits. One of the potentials of the saga plant as an antibacterial. Saga plants contain compounds including alkaloids, flavonoids, phenols, tannins and saponins that have antibacterial functions. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the ethanolic extract of saga leaves against the inhibition of Streptococcus mutans and Staphylococcus aureus. This research is a laboratory experimental study to test the antibacterial inhibition of Streptococcus mutans and Staphylococcus aureus by the well method and the method of extracting using the maceration method. Analysis of the data used in the form of qualitative data. The conclusion of this study is that the ethanolic extract of saga leaves (Abrus precatorius L.) can inhibit the activity of Streptococcus mutans and Staphylococcus aureus bacteria.</em><br><em>Keywords: Plant saga ; antibacterial; maceration; well</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman saga salah satu tanaman herbal asli Indonesia yang mempunyai banyak manfaat. Salah satu potensi tanaman saga sebagai antibakteri. Tanaman saga memiliki kandungan senyawa diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun saga terhadap penghambatan bakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium untuk uji daya hambat antibakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus dengan metode sumuran serta metode pembuatan ekstrak menggunakan metode maserasi. Analisis data yang digunakan berupa data kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini antara lain ekstrak etanol daun saga (Abrus precatorius L.) dapat menghambat aktivitas bakteri Streptococcus mutans dan bakteri Staphylococcus aureus.<br>Kata kunci: Tanaman saga ; antibakteri; maserasi; sumuran</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/968Penerapan Terapi Menulis Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja Korban Bullying2021-12-23T06:39:48+00:00Slamet Raharjojojoeandroid@gmail.comNurul Aktifahjojoeandroid@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The process of growth and development of adolescents is vulnerable to various social problems such as bullying. It frequently causes anxiety, and impacts one of inhibition of self potential and disruption of their daily life. One of the most appropriate methods to reduce the problem is by writing. This study aims to investigate the application of writing therapy in reducing anxiety level on teenage victims of bullying. It as a case study of 2 respondents who get bullying as the subject. The anxiety level was measured by Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The analysis result stated there is a different of ancient level after applying the therapy during eight visits in a week. Therefore, nurses suggested to apply the writing therapy in caring on the teenage victims of bullying.</em><br><em>Keywords: Anxiety ; teenage victims of bullying ; writing therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Proses pertumbuhan dan perkembangan remaja rentan mengalami berbagai masalah sosial seperti bullying. Bullying mengakibatkan kecemasan yang berdampak terhadap terhambatnya potensi diri dan terganggunya kehidupan sehari-hari pada remaja. Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan adalah menulis. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui penerepan terapi menulis terhadap tingkat kecemasan pada remaja yang menjadi korban bullying. Desain penulisan karya tulis ilmiah ini berupa studi kasus dengan subyek studi dua responden yang mengalami kecemasan akibat perilaku bullying. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan responden adalah skala kecemasan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil analisa perbedaan tingkat kecemasan setelah diberikan terapi menulis selama delapan kali pertemuan dalam satu minggu menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan. Kesimpulannya adalah penerapan terapi menulis dapat menurunkan tingkat kecemasan pada remaja yang menjadi korban bullying. Saran bagi perawat hendaknya dapat menjadikan terapi menulis sebagai intervensi dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap remaja yang mengalami kecemasanakibat bullying.<br>Kata kunci : Kecemasan ;remaja korban bullying ; terapi menulis</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/969Gambaran Pemberian ASI Dan Kejadian Hiperbilirubin Pada Bayi Baru Lahir 2021-12-23T06:42:24+00:00Sukma Dara Kusumasukmadarakusuma337@gmail.comAida Rusmarianasukmadarakusuma337@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The most common clinical phenomenon in newborns is hyperbilirubin with an incidence rate is about 85%. Newborns produce higher bilirubin 2 to 3 times than adults. The study was aimed to describe of bresfeeding and the incidence of hyperbilirubinemia among newborns. The study was apllied literature review method. Articles were searched in database include pubmed, scilit, and garba garuda by using the keywords “Newborn, Hyperbilirubin, Jaundice, Breasfeeding”. The articles that included in the review were published in 2016-2021. The quality of articles was assessed usin the Discern Instrument. The results show that 210 newborns (53%) were breasfeed 8 time a day. The incidence of hyperbilirubinemia in newborns 49,5% (195 newborns). Hyperbilirubinemia still occurs among breasfeed newborns. Hyperbilirubinemia is not only influence by frequency of breasfeeding, but there are other factors such as low weight birth, gestational age, premature, and delivery process. This study can be a reference of nursing care in newborns.</em><br><em>Keywords: Breasfeeding, Hyperbilirubinemia, Jaundice, Newborn</em></p> <p>Abstrak<br>Fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir salah satunya adalah hiperbillirubin dengan kejadian lebih dari 85% pada bayi cukup bulan. Bayi menghasilkan billirubin yang lebih tinggi dari orang dewasa, dan biasanya bayi baru lahir yang cukup tinggi, 2 sampai 3 kali lipat dari orang dewas. Untuk mengetahui gambaran pemberian ASI dan kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Metode penelitian yang digunakan adalah Literature review, dengan pencarian artkel menggunakan database pubmed, scilit dan garba garuda untuk menemukan artikel yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan memasukkan kata kunci “Bayi Baru Lahir, Hiperbilirubin, Ikterus, Pemberian ASI” dalam periode 2016-2021. Instrumen untuk menilai kualitas artikel menggunakan Discern Instrument. Hasil literature review menunjukkan frekuensi pemberian ASI pada bayi baru lahir didapatkan hasil dengan kategori pemberian ≥8x/hari sebanyak 210 bayi (53,3%). Kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir masih banyak terjadi meski pemberian ASI sudah baik dalam penelitian ini didapatkan hasil bayi yang ikterus sebanyak 195 (49,5%). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak hanya frekuensi pemberian ASI saja namun ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya yaitu berat badan lahir rendah, usia kehamilan/bayi dengan prematur, dan proses persalinan juga dapat menyebabkan hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan asuhan keperawatan.<br>Kata kunci: Bayi baru lahir; hiperbilirubin; ikterus; pemberian ASI</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/970Penerapan Prosedur Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Arthritis Gout Pada Lansia2021-12-23T06:53:11+00:00Sukma Ika Fitriani Fitrianisukmaika485@gmail.comDwi Fijiantosukmaika485@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Pain in the ederly with gouty arthritis is pain felt by someone aged 60 years and over who has gouty arthritis with mild, moderate and severe pain categories. One of the ways to decrease the feeling is by compressing it with warm water. It effectively decreased pain. The paper aims to apply therapy to recude pain on the elderly with gouty arthritis. It is a nursing care case study by applying warm compress therapy technique in reducing gouty arthritic pain in the elderly. The subject was two ederly people with gouty arthritis in kabundelan village, batang. Meanwhile, an interview and an observation were taken as the method. The result showed both subjects decreased gouty arthritis pain during seven visit. In the first case, a pain scale was 8 and uric acid test achieved 7 and it decreased into 2 for a pain scale and 5.7 for uric acid. Besides, in the second one, a pain scale was 7 and uric acid test was 6.6, and after the seventh day, it decreased into 1 and 5.1 for uric acid test. The conclusion is warm water compress therapy could be applied to reduce pain on the patient with gouty arthritic.</em><br><em>Keywords: gouty arthritic, the elderly, warm water compress</em></p> <p>Abstrak<br>Nyeri pada lansia dengan arthritis gout adalah nyeri yang dirasakan oleh seseorang yang berumur 60 tahun keatas yang mempunyai penyakit arthritis gout dengan kategori nyeri ringan, sedang dan berat. Tindakan untuk menurunkan nyeri adalah salah satunya kompres air hangat. Karena kompres air hangat sangat efektif untuk menurunkan nyeri. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan tindakan kompres air hangat untuk menurunkan nyeri pada lansia dengan arthritis gout. Karya Tulis Ilmiah menggunakan Studi Kasus asuhan keperawatan dengan menggunakan teknik terapi Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Arthritis Gout Pada Lansia. Subyek Studi kasus yang digunakan adalah dua lansia yang menderita arthritis gout di Desa Kabundelan Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Metode Pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan observasi. Kompres air hangat dilakukan selama 15 menit dengan suhu 40oC, kompres air hangat dilakukan dibagian kaki dari lutut sampai ujung kaki. Hasil sudi kasus penerapan selama 7 kali kunjungan pada dua lansia mengalami penurunan nyeri artritis gout. Kasus 1 hari pertama skala nyeri 8 hasil pemeriksaan asam urat 7 setelah hari ketujuh skala nyeri 2 hasil pemeriksaan asam urat 5.7. dan pada kasus 2 hari pertama skala nyeri 7 hasil pemeriksaan asam urat 6,6 setelah hari ketujuh skala nyeri 1 hasil pemeriksaan asam urat 5,1. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah bahwa kompres air hangat dapat diterapkan untuk menurunkan nyeri pasien lansia artritis gout. <br>Kata kunci: kompres air hangat; Arthritis gout; lansia</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/971Studi Kasus Pada Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronis 2021-12-23T06:56:24+00:00Tansiamalia Ningrumntansiamalia@gmail.comRisqi Dewi Aisyahntansiamalia@gmail.comS Suparnintansiamalia@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>KEK is a condition where a person experiences malnutrition (calories and protein) that lasts for a long time or is chronic which is characterized by body weight less than 40 or looking thin and LILA less than 23.5 cm. There are several ways to find out the nutritional status of pregnant women, including combining weight during pregnancy, measuring LILA, and measuring Hb levels. The LILA measurement aims to determine whether the mother suffers from chronic energy deficiency (KEK). Factors that affect KEK are number, energy intake, age, workload, disease or infection, knowledge of nutrition, and family income. This case study is to improve the nutritional status of pregnant women. The design of this article uses a descriptive case study method with the subject of pregnant women experiencing KEK LILA < 23.5 cm in girlfriend village, Tirto sub-district, Pekalongan district. This case study showed an increase in body weight, a measure of LILA. This case study shows that health education and supplementary feeding can increase LILA and pregnant women's body weight</em><br><em>Keywords: KEK, Nutritional Status, Pregnant Women</em></p> <p>Abstrak<br>KEK merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami kekurangsn gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun yang ditandai dengan berat badan kurang dri 40 atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm. Adapun beberapa cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil anatara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur LILA, dan mengukur kadar Hb. Pengukuran LILA bertujuan untuk mengetahui apakah ibu menderita kekurangan energi kronik (KEK). Faktor-faktor yang mempengaruhi KEK adalah jumlah, asupan energi, umur, beban kerja, penyakit atau infeksi, pengetahuan tentang gizi, dan pendapatan keluarga. Dari studi kasus ini adalah untuk meningkatkan status gizi pada ibu hamil. Rancangan Artikel ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan subyek ibu hamil yang mengalami KEK LILA < 23,5 cm di desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Studi kasus ini menunjukkan adanya peningkatan berat badan, ukuran LILA. Studi kasus ini menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan dan pemberian makanan tambahan mampu meningkatkan LILA dan berat badan ibu hamil. <br>Kata kunci: IbuHamil, KEK, Status Gizi</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/973Literature Review : Pengaruh Kompres Kayu Manis Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Penderita Arthritis Gout2021-12-23T07:02:45+00:00Taruna Praba Kala Cakra prabakc04@gmail.comSigit Prasojoprabakc04@gmail.comS Sugihartoprabakc04@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One of the non-pharmacological therapies to reduce gout arthritis pain is to apply compresses with cinnamon. This study aims to examine how the therapy affects in reducing pain intensity in patiens with gout arthritis. Since it is a literaturereview, it took four related articles from Google scholar with compress using cinnamon, pain, and Gout Arthritis as the keywords. Those articles were full-text, published in 2017-2020. The result of respondents characteristics analysis, it stated the number of respondents was 81. Most of them (75%) are aged >50 years. There is a different in reducing pain scale during the treatment: 7,09 into 4,64. It proved the therapy has effectively reduced pain intensity in patients with gout arthritis. Thus, nurses suggested educating this therapy as an alternative way to overcome the problem stated above</em><br><em>Keywords: Compress using Cinnamon, Pain, Gout Arthritis</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri arthritis gout adalah kompres kayu manis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan kompres kayu manis berdasarkan literature review. dengan jumlah jurnal artikel empat yang diambil dari laman jurnal google scolar dengan kata kunci "Kompres kayu manis" "Nyeri" dan " Arthritis gout" berupa artikel fulltex, terbit tahun 2017-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari empat artikel menunjukan jumlah responden 81, sebagian besar 75% umur > 50 tahun. Nilai rata-rata skala nyeri sebelum intervensi 7,09 dan setelah intervensi 4,64. Kesimpulannya adalah kompres kayu manis dapat menurunkan intensitas nyeri pada penderita Arthritis gout. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya mengedukasi tentang kompres kayu manis sebagai alternative untuk menurunkan nyeri penderita Arthritis gout.<br>Kata kunci : Kompres kayu manis, Nyeri dan Arthritis Gout</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/974Literature Review : Pengaruh Kompres Air Dingin Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur Tertutup 2021-12-23T07:07:33+00:00Triana Asfarotintrianaasfarotin@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahtrianaasfarotin@gmail.comFirman Faradisitrianaasfarotin@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Coldwater compression is one of the non-pharmacological therapies to reduce pain in closed fracture patients. This study highlights the application of cold compress therapy in closed fracture patients by finding research articles from google-scholar. Key words for the search included “kompres air dingin untuk pasien patah tulang” and “patah tulang tertutup” published between 2014 and 2018. Three articles were analyzed. Those articles conclude a similar result. That is, cold water compression effectively reducing pain in closed fracture patients. Hence, healthcare providers are suggested to promote cold water compress therapy as an alternative to reduce pain among closed fracture patients.</em><br><em>Keywords : cold compression, pain, closed fracture.</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu terapi non farmakologis untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien fraktur tertutup adalah kompres air dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan terapi kompres air dingin pada pasien fraktur tertutup berdasarkan tinjauan pustaka. Rancangan karya tulis ilmiah berupa tinjauan pustaka dengan tiga artikel yang diambil dari halaman jurnal Google Scolar dengan kata kunci “kompres air dingin untuk pasien patah tulang” dan “patah tulang tertutup” dengan publikasi tahun 2014 - 2018. Hasil analisis ketiga jurnal tersebut memiliki hasil yang sama. yaitu berkurangnya nyeri saat pemberian kompres dingin. Kesimpulannya terapi kompres air dingin dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien fraktur tertutup. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya mengedukasi tentang terapi kompres air dingin sebagai alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien patah tulang tertutup.<br>Kata kunci: kompres air dingin, nyeri, fraktur tertutup.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/975Penetapan Kadar Antalgin dan Deksametason Natrium Fosfat dalam Jamu Pegal Linu yang Beredar di Kabupaten Pekalongan dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC)2021-12-23T07:10:28+00:00Umi Hanifahslamet93ffua@gmail.comS Slametslamet93ffua@gmail.comW Wirastislamet93ffua@gmail.comKhusna Santika Rahmasarislamet93ffua@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Jamu pegal linu or herbal medicine for aches and pains is traditional medicine that is widely consumed by the community to treat aches and pains. Many jamu pegal linu are added with Medicinal Chemicals (BKO) to add their properties. The addition of BKO in herbal medicine is strictly prohibited, because it can cause side effects that are harmful to the body, antalgin and dexamethasone sodium phosphate are drugs that have anti-inflammatory properties, so they are often added to herbal aches and pains. The purpose of this study was to determine the content of antalgin and dexamethasone sodium phosphate in herbal pain relief circulating in Pekalongan Regency. This type of research is experimental. This research uses qualitative and quantitative analusis. Qualitative analysis was carried out using the preparative TLC metode with mixed mobile phase of methanol and n-hexane (7:3). Qualitative analysis was carried out using the HPLC method with a mixed mobile phase of methamol and aquabides (75:25), C18 column stationary phase, injection volume of 20 µL, flow rate 1,0 µL/min at a wavelength of 282 nm for antalgin analysis and 238 nm for analysis dexamethasone sodium phosphate. The results showed that samples with Rf values ≤ 0.05 and ˃ 0.05 from the comparison Rf values ware said to be positive, where there were 7 samples of positive antalgin and 1 positive sample of dexamethasone sodium phosphate, samples that were declared positive were measured using the HPLC method. Antalgin levels in the sample were 6.649±0.275; 8.874±0.240; 9.678±0.268; 4.006±0.318; 2.501±0.032; 8.006±0.070 and 3.039±0.029 mg/g, white the levels of dexamethasone sodium phosphate in the sample were 6.059±0.023 mg/g.</em><br><em>Keywords: Antalgin; Dexamethasone Sodium Phosphate; Preparative TLC; HPLC</em></p> <p>Abstrak<br>Jamu pegal linu adalah obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk mengobati pegal linu. Banyak jamu pegal linu yang ditambahkan Bahan Kimia Obat (BKO) untuk menambahkan khasiatnya. Penambahan BKO dalam jamu sangat dilarang, karena dapat mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh, antalgin dan deksametason natrium fosfat adalah obat yang memiliki khasiat antiinflamsi sehingga sering tambahkan dalam jamu pegal linu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan antalgin dan deksametason natrium fosfat dalam jamu pegal linu yang beredar di Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini menggunkan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan menggunakan metode KLT preparatif dengan fase gerak campuran metanol dan n-heksana (7:3). Analisis kualitatif dilakukan menggunkan metode HPLC dengan fase gerak campuran metanol dan aquabides (75:25), fase diam kolom C18, volume ijeksi 20 µL, laju aliran 1,0 µL/menit pada panjang gelombang 282 nm untuk analisis antalgin dan 238 nm untuk analisis deksametason natrium fosfat. Hasil menunjukan sampel yang memiliki nilai Rf ≤ 0,05 dan ˃ 0,05 dari nilai Rf pembanding maka dikatakan positif, dimana terdapat 7 sampel positis antalgin dan 1 sampel positif deksametason natrium fosfat, sampel yang dinyatakan positif diukur kadarnya menggunakan metode HPLC. Kadar antalgin dalam sampel adalah 6,649±0,275; 8,874±0,240; 9,678±0,268; 4,006±0,318; 2,501±0,032; 8,006±0,070 dan 3,039±0,029 mg/g, sedangkan kadar deksametason natrium fosfat dalam sampel adalah 6,059±0,023 mg/g.<br>Kata kunci: Antalgin; Deksametason Natrium Fosfat; KLT Preparatif; HPLC</p>2021-12-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Prosiding Seminar Nasional Kesehatanhttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/977Pengaruh Senam Rematik Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Rheumatoid Arthritis2021-12-23T07:19:13+00:00Vanesa Tri Novananovanavanessa@gmail.comFirman Faradisinovanavanessa@gmail.comNuniek Nizmah Fajriyahnovanavanessa@gmail.com<p><em>Abstract </em><br><em>Rheumatoid arthritis is an autoimmune disease when a person’s immune system attacks the body’s cells. Signs and symptoms of rheumatoid arthritis include joint inflammation and joint deformity. In most cases, patients with rheumatoid arthritis experience joint pain. Rheumatic Gymnastics is an alternative therapy that has been proven to reduce joint pain in rheumatic patients. The purpose of this case study is to describe the use of rheumatic exercise therapy in arthritic patients. The purpose of this case study is to examine therapeutic gymnastic in reducing pain among patients with rheumatoid arthritis. Two patients were taught to exercise therapeutic gymnastic. The research instrument is a pain scale observation sheet (Numerical Rating Scale). Two patients reported that there was a decreasing intensity of joint pain after doing exercise. This study concludes this particular exercise may reduce joint pain. Nurses are suggested to implement therapeutic gymnastics exercise in reducing pain among patients with Rheumatoid arthritis.</em><br><em>Keywords : rheumatoid arthritis; pain; therapeutic gymnastics exercise</em></p> <p>Abstrak <br>Rematik merupakan penyakit auto imun ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Gejala rematik yaitu inflamasi, deformitas, dan nyeri sendi yang paling dirasakan oleh penderita rematik. Senam Rematik merupakan terapi alternative yang sudah terbukti dapat menurunkan nyeri sendi pada pasien rematik. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menggambarkan penggunaan terapi senam rematik pada pasien rematik. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan terapi senam rematik. Instrumen penelitian berupa lembar observasi skala nyeri (Numerical Rating Scale). Hasil yang didapatkan pada klien 1 maupun 2 yaitu mengalami penurunan nyeri. Kesimpulan pada studi kasus ini bahwa senam rematik dapat menurunkan skala nyeri. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan tindakan senam rematik untuk menurunkan skala nyeri pada pasien rematik.<br>Kata kunci : Rematik, nyeri, senam rematik</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/978Hubungan Penggunaan Gagdget terhadap Kualitas Tidur Remaja: Literature Review 2021-12-23T07:22:04+00:00Wahyu Agung Nugrohowhyuagungn@gmail.comWiwiek Natalyawhyuagungn@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>80% of the use og gadgets in Indonesia is dominated by teenagers. Teenagers can spend their time just playing with their gadgets. Meanwhile, research data show that 63% of adolescents have inadequate sleep quality. This study aimed to determine the correlation between gadget use and adolescent sleep quality using a literature review study. Using a literature review design with the PEO (population, exposure, outcame) method ang using five articles from Google Scholar, Pubmed, Proquest published in 2010-2021. It showed that most of the respondents were male (52.42%) and 13 years old (30,52%). On the use of gadgets, most respondents were in the category of low use or not addicted (71.97%). Most of the respondents also had good quality of sleep (75.30%). The five articles obtained a p-value less than 0,05. There is a correlation between the use of gadgets with adolescents sleep quality.</em><br><em>Keywords: Adolescents; gadgets; sleep quality</em></p> <p>Abstrak<br>Penggunaan gadget di Indonesia 80% didominasi oleh usia remaja. Remaja bisa menghabiskan waktunya hanya untuk bermain gadget. Sedangkan data penelitian menunjukkan 63% remaja memiliki kualitas tidur kurang terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget terhadap kualitas tidur remaja menggunakan studi literature review. Menggunakan desain literature review dengan menggunakan metode PEO (population, exposure, outcame) dan menggunakan 5 artikel dari database dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar, PubMed, Proquest yang dipublikasikan pada tahun 2010-2021. Karakteristik responden dari kelima artikel didapatkan jumlah responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki (52,42%), responden terbanyak berusia 13 tahun (30,52). Pad penggunaan gadget sebagian besar responden pada kategori penggunaan rendah atau tidak kecanduan (71,97%) dan pada kualitas tidur sebagian besar responden memiliki kualitas yang baik (75,30%). Kelima artikel diperoleh hasil p-value < 0,05. Terdapat hubungan antara penggunaan gadget dengan kualitas tidur remaja.<br>Kata kunci: Gadget; kualitas tidur; remaja</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/979Pengaruh Pelatihan Tentang Perawatan Pasien Pasca Stroke Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kader2021-12-23T07:24:16+00:00Wahyu Ersilaersila.chila88@gmail.comLia Dwi Prafitriersila.chila88@gmail.comSyavira Nooryanaersila.chila88@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Stroke is a neurological disease that can cause damage to the brain, the damage has an impact on the decline of the body's functional organs. Physical exercise carried out by post-stroke patients is also able to restore recovery, it is necessary to have a companion when doing these exercises from family members or closest neighbors, one of which can be done by Elderly Cadres. Cadre training can increase the knowledge of cadres which is expected to be able to improve the services provided to post-stroke patients. The purpose of this community service is to determine the effect of training on increasing the knowledge of cadres regarding post-stroke patient care. The method used is a question and answer lecture, discussion, and demonstration. The number of cadres who participated in this activity was 20 cadres. The instrument used to determine the increase in knowledge is a questionnaire. The results of this community service show that before the cadre training was carried out there were 15 cadres (75%), and after the cadre training the knowledge increased to Good as many as 17 cadres (85%). The effect of increasing the knowledge of cadres statistically is training with a value of 0.003 (<0.05), this means that training changes the knowledge of cadres before and after regarding post-stroke patient care. Suggestions for puskesmas in order to increase the knowledge of cadres can be through similar training with other themes.</em><br><em>Keywords: Cadre; training; knowledge</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke merupakan penyakit neurologi yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak, kerusakan tersebut berdampak pada kemunduran organ fungsional tubuh. Latihan fisik yang dilakukan pasien pasca stroke juga mampu mempercepat pemulihan, perlunya ada pendamping ketika lansia melakukan latihan tersebut bisa dari anggota keluarga atau tetangga terdekat salah satunya dapat dilakukan oleh Kader Lansia. Pelatihan kader dapat meningkatkan pengetahuan kader yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pula pelayanan yang diberikan kepada pasien pasca stroke. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan kader mengenai perawatan pasien pasca stroke. Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab, diskusi, dan demontrasi. Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini adalah 20 kader. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan adalah kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat ini bahwa sebelum dilakukan pelatihan pengetahuan kader ada pada kategori cukup sebanyak 15 kader (75%), dan setelah dilakukan pelatihan pengetahuan kader meningkat menjadi Baik sebanyak 17 kader (85%). Pengaruh pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan kader secara statistic dengan nilai p 0,003 (<0,05) hal ini berarti pelatihan berpengaruh mengubah pengetahuan kader sebelum dan setelah pelatihan mengenai perawatan pasien pasca stroke. Saran bagi puskesmas agar dapat meningkatkan pengetahuan kader dapat melalui pelatihan sejenis dengan tema yang lain. <br>Keywords: Kader;pelatihan;pengetahuan</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/980Gambaran Perbaikan Kondisi Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia (Lansia) Sebelum Dan Setelah Pemberian Brain Gym : Literature Review 2021-12-23T07:27:34+00:00Widya Amalia Chrismonikawidyachrismonika@gmail.comLia Dwi Prafitriwidyachrismonika@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The number of elderly in developing countries increases every year. It was predicted by 2050 the number of elderly wiil be 10 million from 22 developing countries. The common health problem facing by elderly is decline in cognitive function due to nervous damage. By giving brain gym, cognitive function in the elderly can be stimulate. The study aimed to describe the improvement of cognitive function in elderly after giving brain gym. The study used a literature review with PICO method. The arcticles were searched trouhgh Google Scholar. The articles should use Mini Mental State Examitation (MMSE) intrusment to measure cognitive function. The result show there was an improvement in the cognitive function in elderly after the brain gym intervention. Gender and age are determinant factors related to cognitive decline in the elderly. There is an improvement in the cognitive function in eldery after the brain gym intervention.Brain gym can be used as a physiotherapy intervention, especially to improve the cognitive fuynction in elderly.</em><br><em>Keywords: Brain gym; Cognitive function; Elderly</em></p> <p>Abstrak<br>Jumlah penduduk lansia dinegara berkembang mengalami peningkatan setiap tahun, diprediksi pada tahun 2050 jumlah lansia mencapai 10 juta jiwa dari 22 negara berkembang, salah satu permasalahn kesehatan pada lansia adalah gangguan pada sistem saraf yaitu penurunan kondisi fungsi kognitif, pendekatan fisioterapi untuk perbaikan kondisi fungsi kognitif dilakukan dengan pemberian aktifitas fisik berupa brain gym untuk mempertahankan kemampuan fungsi kognitif yang ada pada lansia dengan memberikan stimulasi pada otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perbaikan kondisi fungsi kognitif pada lansia setelah pemberian brain gym. Desain penelitian ini menggunakanan analisis literature review dengan metode PICO, pencarian artikel melalui Google Scholar diperoleh 5 artikel yang direview dan menggunakan instrument alat ukur Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengukur fungsi kognitif pada lansia dengan intervensi brain gym. Hasil analisa dari berbagai literature didapatkan bahwa adanya perbaikan kondisi fungsi kognitif pada lansia sebelun dan setelah dilakukan intervensi brain gym. Jenis kelamin perempuan dan rentang usia 55-75 tahun merupakan faktor yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada lansia. Adanya perbaikan kondisi fungsi kognitif pada lansia sebelum dan setelah dilakukan intervensi brain gym. Brain gym dapat digunakan sebagai intervensi fisioterapi khususunya pasein lansia pada perbaikan kondisi fungsi kognitif.<br>Kata kunci: Brain gym; Fungsi kognitif; Lansia</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/981Gambaran Penurunan Nyeri Pada Penderita Neck Pain Setelah Dilakukan Muscle Energy Technique (MET) : Literature Review2021-12-23T07:30:14+00:00Wildan Sholakhul Hudawildansh04@gmail.comA Abdurrachmanwildansh04@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Neck pain or neck pain is a musculoskeletal complaint such as pain in the neck and stiffness that is often experienced by the community. Around 16.6% of the adult population in Indonesia complains of neck pain every year. To reduce pain in patients with neck pain, interventions can be given, one of which is Muscle Energy Technique (MET). This study aims to determine the description of pain reduction in patients with neck pain after accepting the Muscle Energy Technique (MET). Writing this article uses a literature review system using PICO. This article was obtained from searching the Microsoft Academic and Scilit online database with predetermined inclusion and exclusion criteria. The measuring instrument used in the literature review is the Visual Analogue Scale (VAS). The results of the literature review analysis of these 5 articles found that the results of pain reduction from the results of the pre-test were 6.13 and post-test were 2.37. So there is a decrease in pain after accepting the Muscle Energy Technique (MET). Muscle Energy Technique (MET) has an effect on reducing pain in Neck Pain cases. It is hoped that this research should be able to increase knowledge about the management of pain reduction in cases of neck pain after accepting the Muscle Energy Technique (MET).</em><br><em>Keywords : Neck pain; muscle energy technique (MET); visual analogue scale (VAS).</em></p> <p>Abstrak<br>Neck pain atau nyeri leher merupakan keluhan muskuloskeletal seperti terasa sakit dibagian leher dan kaku yang sering dialami oleh masyarakat. Sekitar 16,6% setiap tahunnya populasi orang dewasa di Indonesia mengeluhkan rasa nyeri pada leher. Untuk menurunkan nyeri pada penderita Neck pain dapat diberikan intervensi salah satunya adalah Muscle Energy Technique (MET). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penurunan nyeri pada penderita Neck pain setelah dilakukan Muscle Energy Technique (MET). Penulisan Artikel ini menggunakan sistem literature review dengan menggunakan PICO. Artikel ini didapatkan dari penelusuran data base online Microsoft Academic dan Scilit dengan kriteria insklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam literature review adalah Visual Analogue Scale (VAS). Hasil analisis literature review dari ke 5 artikel ini didapatkan bahwa hasil penurunan nyeri dari hasil pre test 6,13 dan post test 2,37. Jadi ada penurunan nyeri setelah dilakukan Muscle Energy Technique (MET). Muscle Energy Technique (MET) berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada kasus Neck pain. Diharapkan Penelitian ini hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan terhadap penanganan penurunan nyeri pada kasus Neck pain setelah dilakukan Muscle Energy Technique (MET).<br>Kata Kunci: Neck pain; muscle energy technique (MET);visual analogue scale (VAS).</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/982Beban Kerja Perawat Gawat Darurat Dimasa Pandemi Covid19 :Narrative Review2021-12-23T07:33:27+00:00Yanu Triana Nadhifayanutriananadhifa@gmail.comBenny Arief Sulistyantoyanutriananadhifa@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The workload of emergency nurses during the COVID-19 pandemic includes mental and physical stress. They must always be ready to deal with patients who come with uncertain symptoms. The workload of emergency nurses is important to study to minimize the negative impact of excessive workload. The impact include fatigue, stress, and anxiety. This study aimed to determine the workload of emergency nurses during the COVID-19 pandemic based on the available literature. This study used the Narrative review method. The databases used to search articles were PubMed, and Clinicalkey for Nursing. Articles were selected based on their suitability with the keywords “Workload” OR “Workloads” AND “Emergency Nurse” OR “Emergency room” AND “COVID-19” OR “SARS-CoV-19” and the inclusion and exclusion criteria that had been determined. The search results obtained 6 articles. The results of this study showed that the workload Emergency nurses during the COVID-19 pandemic was in the moderate category with results of 68.36 ± 15.86 obtained from 2 articles, and obtained a range of 20-43 from 1 article. There are the same findings from the 3 articles; fear of being infected with a virus, high pressure, and new challenges during the pandemic. These could be the main factors that affect the work of nurses. The findings of the workload of emergency nurses during the COVID-19 pandemic are obtained from valid scientific evidence. Therefore, this study can be used ass a reference in research. </em><br><em>Keywords: Workload, COVID-19 Pandemic, IGD/ER/ Emergency Nurse,</em></p> <p>Abstrak<br>Beban kerja perawat gawat darurat dimasa pandemi COVID-19 meliputi tekanan mental maupun tekanan fisik, perawat gawat darurat harus selalu siap berhadapan dengan pasien yang datang dengan gejala tidak pasti. Beban kerja perawat gawat darurat penting diteliti untuk meminimalisir dampak negatif dari beban kerja yang berlebih. Dampak beban kerja perawat gawat darurat dimasa pandemi COVID-19 meliputi kelelahan, stress dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk beban kerja pada perawat gawat darurat (emergency) dimasa pandemi COVID-19 berdasarkan literatur yang tersedia. Penelitian menggunakan metode Narrative review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah PubMed, dan Clinicalkey for Nursing. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaian dengan kata kunci “Workload” OR “Workloads” AND “Emergency Nurse” OR “Emergency room” AND “COVID-19” OR “SARS-CoV-19” serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak 6 artikel. Hasil dari penelitian ini didapatkan beban kerja perawat gawat darurat dimasa pandemi COVID-19 ter masuk dalam kategori sedang dengan hasil 68,36 ± 15,86 yang didapatkan dari 2 artikel, dan didapatkan range 20-43 dari 1 artikel. Terdapat temuan yang sama dari ke-3 artikel ; takut terinfeksi virus, tekanan tinggi, dan tantangan baru dimasa pandemi yang dapat menjadi faktor pengaruh utama yang mempengaruhi kerja perawat. Temuan beban kerja perawat gawat darurat dimasa pandemi COVID-19 ini didapatkan dari bukti ilmiah yang valid sehingga dapat dijadikan referensi referensi dalam penelitian. <br>Kata kunci : Beban kerja, Pandemi COVID-19, Perwat gawat darurat/IGD/UGD.</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/983Literature Review : Terapi Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Produksi Asi Pada Ibu Post Partum2021-12-23T07:35:50+00:00Yanuar Sultan Pramanafikes.umpp@gmail.comI Isytiarohfikes.umpp@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>One way to increase milk production is by doing oxytocin massage. This scientific paper aims to find out the description of oxytocin massage therapy to increase breast milk in postpartum mothers. It is a literature review with 3 articles taken from google scholar. Oxytocin massage, postpartum, and breast milk are the keywords. All are full-text, the first article published in 2016, the second one was in 2019, and the latter was in 2020. The result shows before applying the therapy, the average value of milk breast production was 10.02 ml, and it was 17.2 after applying the therapy with difference of the production was 7.18 ml. It means there was an increasing in producing breast milk. Therefore, nurses are suggested to apply this therapy on postpartum mothers.</em><br><em>Keywords: oxytocin massage, postpartum, breast milk producing</em></p> <p>Abstrak<br>Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu pijat oksitosin. Tujuan karya tulis ilmiah ini yaitu mengetahui gambaran terapi pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Berdasarkan literature review Metode dalam karya tulis ilmiah ini adalah literature review dengan subyek literature review yang digunakan yaitu 3 artikel yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “pijat oksitosin”, “post partum” dan “produksi ASI”. Berupa fulltext dan pada artikel pertama terbit pada tahun 2016, artikel kedua 2019 dan artikel ketiga tahun 2020. Hasil dari ketiga artikel menunjukan bahwa sebelum dilakukan pijat oksitosin terdapat nilai rata-rata produksi ASI 10,02 ml dan setelah dilakukan pijat oksitosin didapatkan bahwa terdapat nilai rata-rata produksi ASI 17,2 ml dengan perbedaan produksi ASI 7,18 ml sehingga terdapat adanya peningkatan produksi ASI. Simpulannya adalah terapi pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Saran untuk tenaga kesehatan diharapkan dapat menerapkan terapi pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum.<br>Kata kunci: pijat oksitosin, post partum, produksi ASI</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/984Upaya Menjaga Kebugaran Jasmani Dan Kesehatan Melalui Koreografi Senam Imaji Pandemi Pada Siswa MIM Delegtukang2021-12-23T07:38:17+00:00Yustiana Nabilanabilayustianai@gmail.comHelmi Fatinabilanabilayustianai@gmail.comImroautul Maghfirohnabilayustianai@gmail.comYusril Ihza Mualananabilayustianai@gmail.comGilang Nuari Panggraitanabilayustianai@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>This training activity aims to provide health sports program training for the maintenance of physical fitness of students at the madrasah level during the covid-19 pandemic. The substance of this devotional activity includes; education on the importance of maintaining physical fitness during pandemics, mentoring physical fitness practice, and education on the principles of good and correct physical fitness training include; Form of exercise, objectives and targets of exercise. Students / i who are the target of this devotional activity are students / i level Madrasah Ibtidaiyah Delegtukang, Wiradesa Subdistrict, Pekalongan Regency.. This devotional activity is carried out using a lecture approach and direct practice assistance by the service team. The result of this devotional activity is (1) students / i have a good understanding of the importance of maintaining physical fitness, (2) mastering physical exercise skills for the maintenance of physical fitness during the covid-19 pandemic, and (3) have an understanding of the principles of good and correct physical fitness training including; Form of exercise, objectives and targets of exercise.</em><br><em>Keywords: Physical Fitness And Health, Choreographed Activities, Pandemic Imaji Gymnastics</em></p> <p>Abstrak<br>Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan program olahraga kesehatan untuk pemeliharaan kebugaran jasmani siswa/i tingkat madrasah di masa pandemi covid-19. Substansi kegiatan pengabdian ini meliputi; edukasi pentingnya pemeliharaan kebugaran jasmani selama masa pandemi, pendampingan praktik latihan kebugaran jasmani, serta edukasi mengenai prinsip-prinsip latihan kebugaran jasmani yang baik dan benar meliputi; bentuk latihan, tujuan dan sasaran latihan. Siswa/i yang menjadi target kegiatan pengabdian ini adalah siswa/i tingkat Madrasah Ibtidaiyah Delegtukang, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan pengabdian ini dilakasanakan dengan menggunakan pendekatan ceramah dan pendampingan praktik secara langsung oleh tim pengabdi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) siswa/i memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya pemeliharaan kebugaran jasmani, (2) menguasai keterampilan latihan fisik untuk pemeliharaan kebugaran jasmani selama pandemi covid-19, serta (3) memiliki pemahaman mengenai prinsip-prinsip latihan kebugaran jasmani yang baik dan benar meliputi; bentuk latihan, tujuan dan sasaran latihan.<br>Kata kunci: Kebugaran Jasmani Dan Kesehatan, Aktivitas Koreografi, Senam Imaji Pandemi</p>2021-12-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/989Studi Kasus Pada Ibu Hamil Dengan Anemia2021-12-31T02:43:18+00:00Winda Sariwindasari2999@gmail.comRisqi Dewi Aisyahwindasari2999@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Anemia in pregnant women has the potential to harm both mother and child. There are 48.9% of pregnant women suffer from anemia and 40% of women of childbearing age also suffer from anemia. The incidence of anemia in pregnant women is a prominent health problem, especially in developing countries such as Indonesia. The design of this article uses a descriptive case study method in the form of assessment, physical examination and supporting examination with the subject of one client who is pregnant with anemia with an initial hemoglobin level of 8.3 g/dl in Krandon Village, Kesesi District, Pekalongan Regency. The results of this study showed an increase in hemoglobin levels of 3.7 g/dl after administration of blood-added tablets. The conclusion of this scientific paper shows that the administration of iron tablets can increase hemoglobin levels. For this reason, midwives are expected to be able to provide iron tablets to increase hemoglobin levels in pregnant women.</em><br><em>Keywords: Anemia; Iron Tablets; Pregnant Women</em></p> <p>Abstrak<br>Anemia pada ibu hamil berpotensi membahayakan ibu dan anak. Ada 48,9% dari ibu hamil menderita anemia dan 40% wanita usia subur juga menderita anemia. Insiden Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang menonjol terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk memberikan anemia pada kehamilan berupa pemberian tamblet tambah darah. Rancangan artikel ini menggunakan metode studi kasus deskriptif berupa pengkajian, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dengan subyek satu klien ibu hamil yang mengalami anemia dengan kadar haemoglobin awal 8,3 g/dl di Desa Krandon Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Hasil studi ini menunjukan adanya peningkatan kadar haemoglobin sebesar 3,7 g/dl setelah dilakukan pemberian tablet tambah darah. Simpulan Karya Tulis Ilmiah ini menunjukan bahwa pemberian tablet besi mampu meningkatkan kadar haemoglobin. Untuk itu bidan diharapkan dapat memberikan tindakan pemberian tablet besi untuk meningkatkan kadar haemoglobin pada ibu hamil.<br>Kata kunci:Anemia;, Tablet Besi; Ibu Hamil</p>2021-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/990Gambaran Self Efficacy Pada Pasien Hipertensi: Literature Review 2021-12-31T02:46:57+00:00Dian Ayu Pertiwiningrumdianayu0204@gmail.comAisyah Dzil Kamalahdianayu0204@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is a degenerativedisease. Around 1. 13 billion people in the world have hypertension. In Indonesia, for example, there is 34.1% of the total population who have hypertension in 2018. There are two treatments for hypertension, pharmacological and non-pharmacological. In carrying out this therapy, hypertensive patients need strong self-efficacy in controlling hypertension. Self- efficacy is a person's belief to perform a given task and successfully achieve the goal. This study aimed to determine the description of self-efficacy in hypertension patients. The study used a literature review method. The databases used for article search were PubMed and Science Direct. There were five articles selected based on predetermined inclusion and exclusion criteria. Then, those articles were synthesized using the Hawker critical analysis instrument. The total number of respondents was 1439. The results showed that the self-efficacy in patients with hypertension with high self-efficacy in 3 articles were 526 respondents with a mean value of 60.41±11.97. Meanwhile, moderate sell-eificacy in articles 1 & 2 with 516 & 397 respondents with a mean value of 60.40±1.40 and 39.78±10.59 stated in each article. The five articles showed that most of the hypertension sufferers were at a high Ievel of self-efficacy and still controlling hypertension</em><br><em>Keywords : hypertension, literature review, self efficacy</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi adalah salah satu penyakit degenerative. Sekitar 1,13 milyar orang di dunia mempunyai penyakit hipertensi, di Indonesia sebesar 34,11% dari jumlah penduduk pada tahun 2018. Penatalaksanaan hipertensi terdapat dua terapi, farmakologi dan non farmakologi, dalam menjalankan terapi tersebut pasien hipertensi membutuhkan self efficacy yang kuat dalam mengontrol hipertensi, dimana self efficacy merupakan kemampuan atau keyakinan seseorang dalam melaksanakan tugas dengan hasil akhir tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self efficacy pada pasien hipertensi. Penelitian menggunakan metode literature review. Database yang digunakan untuk pencarian artikel adalah Pubmed dan Science Direct. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil penelusuran didapatkan sebanyak 5 artikel dan kemudian disintesis menggunakan Instrumen telaah kritis Hawker. Dari 5 artikel yang ditelaah terdapat hasil self efficacy pada penderita hipertensi dengan jumlah seluruh responden 1439 orang, dengan self efficacy tinggi pada 3 artikel dengan jumlah responden 526 orang dengan nilai mean 60,41±11,97. Self efficacy sedang pada artikel 1 & 2 dengan jumlah responden 516 & 397 orang dengan nilai mean 60,40±1,40 dan 39,78±10,59 pada masing-masing artikel. Kelima artikel tersebut menunjukan penderita hipertensi rata-rata mempunyai self efficacy tinggi dan sedang dalam mengontrol hipertensi.<br>Kata kunci: hipertensi, literature review, self efficacy</p>2021-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/991Pengaruh Jalan Kaki di Pagi Hari terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi : Literature Review 2021-12-31T02:59:38+00:00Fanny Andarista Febriyantiadmin@umpp.ac.idAida Rusmarianaadmin@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is a disease that requires special treatment to keep blood pressure stable. There are various treatments to manage hypertension, including pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. A morning walking is a non-pharmacological therapy that may break cholesterol in the blood flow, which is beneficial to control blood pressure. This study aims to highlight literature from several research articles on the effect of the morning walking on reducing blood pressure in patients with hypertension. A literature review was conducted by research articles from the google scholar, garba garuda, and scilit database. Five articles have been obtained that match the research inclusion criteria. This study showed that routine morning walking could decrease blood pressure with a p-value <0.05 hence, morning walking had a significant effect on patients with dypertension. There is an effect between morning walking and blood pressure in patients with hypertension. For the nursing profession, this research can be used as a reference to provide alternative blood pressure management among hypertension patients.</em><br><em>Keywords: Hypertension, Morning Walking, Blood Pressure.</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi merupakan suatu penyakit yang membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil, sudah banyak pengobatan untuk mengatasi hipertensi antara lain terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi, terapi yang akan digunakan untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien penderita hipertensi yaitu dengan terapi nonfarmakologis dengan melakukan olahraga jalan kaki di pagi hari karena olahraga jalan kaki dapat memecahkan kolesterol berupa lemak dalam darah yang mempersempit aliran darah. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah literature dari beberapa artikel tentang pengaruh jalan kaki di pagi hari terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder berjenis literature review. Metode yang digunakan dalam pemilihan artikel yaitu dengan melakukan penelusuran literature dari sumber database google scholar, garba garuda, dan scilit didapatkan 5 artikel yang sesuai dengan kriteria insklusi penelitian. Analisis terhadap 5 artikel dilakukan dengan menggunakan mnemonic PICOTS. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada 5 artikel terdapat penurunan tekanan darah dengan nilai pValue <0,05 sehingga dapat diartikan bahwa jalan kaki di pagi hari berpengaruh secara signifikan pada penderita hipertensi. Terdapat pengaruh antara jalan kaki di pagi hari terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi profesi keperawatan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk memberikan tata laksana pasien hipertensi.<br>Kata kunci: hipertensi, jalan kaki, tekanan darah.</p>2021-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1035Penerapan Terapi Hipnosis Lima Jari Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Diabetes Militus2022-01-13T02:56:52+00:00Hita Nadilahitanadila999@gmail.comYuni Sandra Pratiwihitanadila999@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a metabolic disorder because the pancreas cannot produce insulin and when the body is unable to use it. It can be seen from the blood sugar levels. High blood sugar levels can cause damage to the human body system. Patients with diabetes mellitus have psychological disorders, especially anxiety disorders. The patients are afraid of their blood sugar levels that can rise and fall at any time. One of the nursing actions for diabetes mellitus patients who experience anxiety is five finger hypnosis therapy. The purpose of this case study is to describe the application of five-finger hypnosis therapy in reducing DM patients' anxiety. This study used a case study. The subject of this case study was two diabetes mellitus patients who experience anxiety. The results of the case study showed that there was a decrease in anxiety in diabetes mellitus patients after five finger hypnosis therapy was carried out. In conclusion, five-finger hypnosis therapy is effective for reducing anxiety in diabetes mellitus patients. This result can be used as consideration for health workers to provide five-finger hypnosis therapy to diabetes mellitus patients who experience anxiety.</em><br><em>Keywords: diabetes mellitus, anxiety, five finger hypnosis</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes militus adalah suatu kelainan metabolik karena pankreas tidak dapat memproduksi insulin dan ketika tubuh tidak mampu menggunakannya, yang biasa ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kerusakan bagi sistem tubuh manusia. Pasien diabetes militus memiliki gangguan psikologis terutama gangguan kecemasan, disebabkan karena pasien merasa takut kadar gula darahnya yang sewaktu-waktu bisa naik dan turun. Pemberian tindakan keperawatan pada pasien diabetes militus yang mengalami kecemasan salah satunya dengan terapi hipnosis lima jari. Tujuan dari studi kasus ini yaitu menggambarkan penerapan terapi hipnosis lima jari dalam menurunkan kecemasan pada pasien diabetes militus. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan studi kasus, dengan subjek studi kasus dua pasien diabetes militus yang mengalami kecemasan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa ada penurunan kecemasan pada pasien diabetes militus setelah dilakukan terapi hipnosis lima jari. Simpulan terapi hipnosis lima jari efektif untuk menurunkan kecemasan pada pasien diabetes militus. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan menerapkan terapi hipnosis lima jari pada pasien diabetes militus yang mengalami kecemasan.<br>Kata kunci: diabetes militus, kecemasan, hipnosis lima jari.</p>2022-01-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1036Literature Review : Gambaran Karakteristik Pasien TB2022-01-13T02:59:31+00:00Ilva Noviyantiilvanoviyanti23@gmail.comI Irnawatiilvanoviyanti23@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Indonesia is ranked as the second-highest TB-infected country in the world. Analysis of the characteristics of TB patients is useful for increasing case finding and early treatment. To determine the characteristics of pulmonary TB patients. Using a literature review design. There were five articles used in this study. These articles were published in 2016-2021 and form Google Scholar and ProQuest. The instrument used for a critical appraisal was Strobe. There were some characteristics of the respondents. Most of them were male (60,2% or 147 respondents), aged 15-55 years (79,1% or 193 respondents), elementary school graduates (36,5% or 89 respondents), and still working (63,9% or 156 respondents). The characteristics of pulmonary TB patients are mostly male, productive age, primary school education, and still working.</em><br><em>Keywords: Descriptive; characteristics; tuberculosis</em></p> <p>Abstrak<br>Indonesia menduduki peringkat kedua dalam kasus TB paru di dunia. Analisis karakteristik penderita TB bermanfaat untuk meningkatkan angka penemuan kasus dan pemberian pengobatan dini. Mengetahui gambaran karakteristik pasien TB Paru. Menggunakan desain literature review, menggunakan 5 artikel dari database dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar dan ProQuest yang dipublikasikan pada Tahun 2016-2021. Instrumen yang digunakan untuk critical appraisal adalah Strobe. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 147 (60,2%) responden, sebagian besar berusia 15-55 tahun yaitu sebanyak 193 (79,1%) responden, sebagian besar dengan pendidikan SD yaitu sebanyak 89 (36,5%) responden dan sebagian besar responden masih bekerja yaitu sebanyak 156 (63,9%) responden. Ditemukan karakteristik pasien TB paru mayoritas laki-laki, berusia produktif, pendidikan SD dan masih bekerja.<br>Kata Kunci : Deskriptif; karakteristik; tuberkulosis</p>2022-01-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1039Evaluasi Penggunaan Pati Ganyong (Canna edulis Kerr.) Sebagai Bahan Pengikat Pada Tablet Kunyah Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L) Dengan Metode Granulasi Basah2022-01-19T02:14:41+00:00Maryatul Kiptiyahamma88.an@gmail.comSt Rahmatullahamma88.an@gmail.comW Wirastiamma88.an@gmail.comUrmatul Waznahamma88.an@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Ganyong contains high starch (carbohydrates) which can be used as a binder in tablet formulations. Chewable tablets are intended for people who have difficulty swallowing medicine. One of the chewable tablet preparations is an antacid preparation. Moringa leaves contain substances that are useful as gastroprotection, anti-ulcer, and antioxidants. This study aims to evaluate the use of canna starch as a binder in the chewable ethanol extract of Moringa leaves using wet granulation method. Evaluation on tablets was carried out on Physical Appearance Test, Organoleptic, Size and Weight Uniformity, Hardness, Brittleness, and Taste Response. The data analysis was done qualitatively by referring to the literature book on Solid Preparation Technology Pharmacy Teaching Materials. The three formulas met the requirements in the granule and tablet evaluation test. Close to perfect results are found in formula III with 10% starch content. Evaluation of granules includes 0.00% moisture content test, compressibility test 7.89%, angle of repose test 32.21º, flow rate test 4.59 seconds. The evaluation of the tablets included a physical appearance test with no damage, an organoleptic test with a slightly sweet bitter taste, a size uniformity test with a diameter of 12.00 mm and a tablet thickness of 4.69 mm, a weight uniformity test with an average of 507.9 mg, Hardness test 5.16 kg, Fragility test 0.36%, Disintegration Time test 4 minutes 30 seconds, Preference test with a slightly sweet bitter taste.</em><br><em>Keywords : Ganyong, Binder, Chewable Tablet, Moringa, Wet Granulation.</em></p> <p>Abstrak<br>Ganyong mengandung pati (karbohidrat) tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet. Tablet kunyah ditujukan untuk orang-orang yang memiliki kesulitan dalam menelan obat. Salah satu sediaan tablet kunyah adalah sediaan antasida. Daun Kelor mengandung zat yang bermanfaat sebagai gastroproteksi, antiulkus, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan pati ganyong sebagai bahan pengikat pada tablet kunyah ekstrak etanol daun kelor dengan metode granulasi basah. Evaluasi pada tablet yang dilakukan terhadap Uji Penampilan Fisik, Organoleptis, Keseragaman Ukuran dan Bobot, Kekerasan, Kerapuhan, serta Uji Kesukaan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan mengacu pada literatur buku Bahan Ajar Farmasi Teknologi Sediaan Solid. Ketiga formula memenuhi syarat dalam uji evaluasi granul dan tablet. Hasil yang mendekati sempurna terdapat pada formula III dengan kadar amilum 10%. Evaluasi granul meliputi uji kadar air 0,00%, uji kompresibilitas 7,89%, uji sudut diam 32,21º, uji laju alir 4,59 detik. Evaluasi tablet yang meliputi uji Penampilan fisik tidak ada kerusakan, uji Organoleptis dengan rasa pahit agak manis, uji Keseragaman ukuran dengan diameter 12,00 mm tebal tablet 4,69 mm, uji Keseragaman bobot dengan rata-ratanya 507,9 mg, uji Kekerasan 5,16 kg, uji Kerapuhan 0,36%, uji Waktu Hancur 4 menit 30 detik, uji Kesukaan dengan rasa pahit agak manis. <br>Kata Kunci : Ganyong ; Pengikat ; Tablet Kunyah ; Kelor ; Granulasi Basah</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1040Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia 2022-01-19T02:20:14+00:00Maya Diningrumfikes@umpp.ac.idHerni Rejekifikes@umpp.ac.idSigit Prasojofikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Hypertension is an increase in systolic blood pressure above 140 mmHg and a diastolic above 90 mmHg. Progressive Muscle Relaxation Therapy may be able to reduce blood pressure of hypertensive patients. The purpose of this case study is to evaluate whether Progressive Muscle Relaxation Therapy is effective to maintain blood pressure and reduce pain in hypertension patients. There were to hypertensive patients involved in this study. The research method used a Quasi Experimental design with a Non equivalent control group pretest posttest design in 2 families who had hypertension. The results of this study showed that both patients’ blood pressure decreased to normal value which is 140/90 mmHg for the first patient and 130/100 mmHg for the second patient respectively. The conclusion of this case study is that Progressive Muscle Relaxation Therapy may maintain blood pressure. Families of hypertensive patient may implement Progressive Muscle Relaxation Therapy as an option to maintain blood pressure for family members who had hypertension</em><br><em>Keywords: Hypertension; Progressive Muscle Relaxation</em></p> <p>Abstrak<br>Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik berada di atas 140 mmHg dan nilai diastolik di atas 90 mmHg. Salah satu tindakan untuk menurunkan tekanan darah dengan menerapkan Terapi Relaksasi Otot Progresif. Tujuan di lakukannya studi kasus ini adalah untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi nyeri pada pasien Hipertensi dengan menerapkan Terapi Relaksasi Otot Progresif. Fokus studi kasus ini adalah menerapkan Terapi Relaksasi Otot Progresif pada 2 keluarga yang mengalami Hipertensi. Metode penelitian menggunakan Quasi Experiment dengan desain Non equivalent control group pretest-posttest pada 2 keluarga yang mengalami Hipertensi dan diberikan Terapi Relaksasi Otot Progresif. Hasil didapatkan pada keluarga 1 tekanan darah turun menjadi 140/90 mmHg sedangkan pada keluarga 2 tekanan darah turun menjadi 130/100 mmHg. Kesimpulan studi kasus ini bahwa Terapi Relaksasi Otot Progresif dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan nyeri. Saran diharapkan keluarga dapat merawat pasien dengan Hipertensi secara mandiri dengan menggunakan Terapi Relaksasi Otot Progresif. <br>Kata kunci: Hipertensi; Relaksasi Otot Progresif </p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1041Literature Review Tentang Yoga Pada Remaja Yang Mengalami Nyeri Menstruasi2022-01-19T02:51:09+00:00Nur Azizahfikes@umpp.ac.idI Isytiarohfikes@umpp.ac.idWindha Widyastutifikes@umpp.ac.id<p><em>Abstract</em><br><em>Experiencing menstrual pain is common for some young women. Yoga is a way to reduce this kind of pain. This scientific paper aimed to show the decrease of menstrual pain intensity in young women after doing Yoga Exercise, based on a literature review. The review was done to three articels taken from Google Scolar with “yoga” and “menstrual pain” as the keywords, in the form of fulltext articls, and published during 2015-2019. The nummber of samples from the three articles was 132 respondents. The result of the analysis of the three articles showed that menstrual pain intensity before and after doing yoga were 4,79 and 3,14 (in 1-10 scale). Therefore, it can be concluded that yoga exercise could reduce menstrual pain in young women. Thus, health care providers are expected to teach yoga as an alternative method to reduce menstrual pain.</em><br><em>Keywords: menstrual pain, yoga, young women</em></p> <p>Abstrak<br>Nyeri saat mestruasi dialami oleh sebagian besar remaja. Yoga merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah myeri saat menstruasi . Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui penurunan intensitas nyeri pada remaja yang mengalami nyeri menstruasi berdasarkan literature review. Desain karya ilmiah berupa literature review dengan jumlah artikel tiga yang diambil dari google scholar dengan kata kunci “yoga” dan “nyeri menstruasi”, berupa artikel fulltex, terbit tahun 2015-2019. Jumlah sampel dari ketiga artikel 132 responden. Hasil analisa ketiga artikel menunjukkan bahwa penurunan nyeri sebelum melakukan yoga yaitu 4,79 dan sesudah dilakukan yoga yaitu 3,14 (dari rentang skala 1-10). Simpulannya adalah senam yoga dapat menurunkan nyeri menstruasi pada remaja yang mengalami dismenore. Saran bagi tenaga kesehatan agar mengajarkan senam yoga sebagai alternatif untuk menurunkan nyeri pada remaja yang mengalami dismenore.<br>Kata kunci: nyeri menstruasi; yoga; remaja</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1042Literature Review: Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Peristaltik Usus Pasien Post Pembedahan Laparatomi2022-01-19T03:09:55+00:00 Putri Indriyaniputriindriyani8894@gmail.comFirman Faradisiputriindriyani8894@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Laparatomy is a surgical procedure that making an incision in the lining of the abdominal wall which may decrease intestinal peristalis. Early postoperative mobilization is a process aiming to increase intestinal peristaltis of postoperative patients. The purpose of this study was to describe the effect of early mobilization on increasing intestinal peristaltic in post-laparatomy patients. The design of this scientific paper is in the form of a literature review with a total of three taken from Google Scholar with the keywords "laparotomy", "early mobilization" and "intestinal peristalsis", in the form of fulltext articles and published in 2011-2020. The results of the analysis of the characteristics of the respondents from the three articles showed the number of respondents was 74, most of them (75.6%) were women. The mean value of intestinal peristalsis before intervention was 5.92 and after intervention was 23.83. Thus, it was concluded that early mobilitation could increase intestinal peristaltis in post-laparatomy patients. Hence, early mobilitation is recommended nursing intervention to increase the intestinal peritaltis in post-laparatomy patients.</em><br><em>Keywords: Laparatomy; intestinal peristaltis; early mobilization</em></p> <p>Abstrak<br>Laparatomi merupakan tindakan pembedahan dengan melakukan penyayatan pada lapisan dinding perut yang umumnya menyebabkan penurunan peristaltik usus. Mobilisasi dini post operasi merupakan proses aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan peristaltik usus pasien post operasi. Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk mengetahui gambaran dari pengaruh mobilisasi dini terhadap peningkatan peristaltik usus pasien post pembedahan laparatomi berdasarkan literature review. Desain karya tulis ilmiah ini berupa literature review dengan jumlah tiga yang diambil dari Google Scholar dengan kata kunci “laparatomi”, “mobilisasi dini” dan “peristaltik usus”, berupa artikel fulltext dan terbit tahun 2011-2020. Hasil analisa karakteristik responden dari tiga artikel menunjukkan jumlah responden 74, sebagian besar (75,6%) perempuan. Nilai rata-rata peristaltik usus sebelum intervensi 5,92 dan setelah intervensi 23,83. Kesimpulannya adalah mobilisasi dini dapat meningkatkan peristaltik usus pada pasien post pembedahan laparatomi. Saran bagi tenaga keperawatan yaitu mobilisasi dini dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan terhadap peningkatan peristaltik usus pasien post pembedahan laparatomi.<br>Kata kunci: Laparatomi; mobilisasi dini; peristaltik usus</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1043Penerapan Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 1-3 Bulan : Literature Review2022-01-19T03:38:43+00:00Runi Karin Majidrunikarin07@gmail.comAida Rusmarianarunikarin07@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Baby massage is one of the oldest and most popular types of stimulation or touch therapy that is has been practiced for a long time almost all over the world, including in Indonesia for generations. Baby massage has many benefits if done regularly, one of which can increase body weight. The purpose of this study was to know the weight of babies aged 1-3 months before and after being given baby massage. The method was a literature review of three research articles from Google Sholar used keywords including baby massage, weight gain, infants aged 1-3 months and articles published in the last 10 years. The results of the literarture review of three articles in the experimental group, before being given baby massage, was the median value of 4,592 grams and the minimum-maximum value of 3,533-5,933 grams. The control group had a median value of 4,258 grams and a minimum-maximum value of 3,533-5,200 grams. The experimental group after being given baby massage had a median value of 5,717 grams and a minimum-maximum value of 4,433-6,900 grams. While the control group had a median value of 4,767 grams and a minimum-maximum value of 3,967-5,633 grams. The conclusion of the literature review from these three articles is that baby massage has an effect on increasing body weight in infants aged 1-3 months. The results of the three articles that had been reviewed are babies who get massage therapy had a higher weight gain compared to babies who do not get massage therapy. It is suggested for nurses to be able to apply and provide education to parents to do baby massage in order to overcome the problem of baby growth and development especially the problem of baby massage.</em><br><em>Keywords: Infants aged 1-3 months, Baby massage, Eigh gain</em></p> <p>Abstrak<br>Pijat bayi merupakan salah satu jenis stimulasi atau terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang sudah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia secara turun temurun. Pijat bayi yang dilakukan secara rutin akan memberikan banyak manfaat yaitu salah satunya dapat meningkatkan berat badan. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui berat badan bayi usia 1-3 bulan sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi. Metode penulisan menggunakan literature review dari tiga artikel penelitian yang didapatkan dari google scholar dengan kata kunci pijat bayi, peningkatan berat badan dan bayi usia 1-3 bulan dan minimal terbit 10 tahun terakhir. Hasil dari literature review ketiga artikel ilmiah sebelum diberikan pijat bayi pada kelompok eksperimen memiliki nilai median 4.592 gram dan nilai minimum-maksimum 3.533-5.933 gram. Pada kelompok kontrol memiliki nilai median 4.258 gram dan nilai minimum-maksimum 3.533-5.200 gram. Sesudah diberikan pijat bayi pada kelompok eksperimen memiliki nilai median 5.717 gram dan nilai minimum-maksimum 4.433-6.900 gram. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nilai median 4.767 gram dan nilai minimum-maksimum 3.967-5.633 gram. Simpulan literatur review dari ketiga artikel ilmiah yaitu pijat bayi sama-sama memiliki pengaruh untuk meningkatkan berat badan pada bayi usia 1-3 bulan. Hasil dari ketiga artikel ilmiah yang telah dilakukan literature review menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan pijat mengalami peningkatan berat badan lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan terapi pijat. Saran bagi perawat untuk dapat menerapkan dan memberikan edukasi kepada orang tua untuk melakukan pijat bayi guna mengatasi masalah tumbuh kembang pada bayi terutama masalah berat badan bayi.<br>Kata kunci : Bayi Usia 1-3 Bulan; Pijat bayi; Peningkatan Berat Badan</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1044Gambaran Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kejadian Temper Tantrum Pada Anak Usia Prasekolah : Literature Review 2022-01-19T03:58:48+00:00Shilny Mazayamazayashilny22@gmail.comAida Rusmarianamazayashilny22@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Preschool children try to master all things in their world. Fail to have something that they want will trigger their emotional and can lead to a temper tantrum later on. Temper tantrums correlates with the way of parenting against their children. The study aimed to describe parenting patterns on the incidence of temper tantrums in preschool-aged children. The study applied a literature review, by seacrching for articles using the Garuda, Scilit and Google Schoolar databases. To find articles that match with the inclusion and exclusion criteria, keywords “Parenting Patterns, Temper Tantrums, Preschool, and Age 3-6 years” were used. Moreover, only articles published in 2016 to 2021 were included. The JBI Instrument for Cross Sectional Studies used to assess the quality of the articles. The results show that most parents (53,1%) applied democratic parenting. The incidence of temper tantrums in preschool-age children was majority (82,9%) in th low/moderate category. There are many parenting patterns applied such as democratic, authoritarian and permissive parenting. The majority of parents were applied democratic parenting. Parent suggested to increase their knowledge in term of good parenting. Furthermore, the incidence of temper tantrums among preschool-age children can be minimized.</em><br><em>Keywords: Prenting, Preschool, Temper Tantrum</em></p> <p>Abstrak<br>Pada masa prasekolah anak berusaha menguasai seluruh hal dalam dunianya, ketika anak menemukan bahwa ia tidak dapat memiliki semua yang mereka inginkan, itu akan memicu terjadinya ledakan emosi yang nantinya akan muncul sebagai temper tantrum, kejadian tersebut tidak lepas dari cara pengasuhan orang tua terhadap anaknya yang menyebabkan kejadian temper tantrum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola asuh orang tua terhadap kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah Literature review, dengan pencarian artkel menggunakan database garba garuda, scilit dan google schoolar untuk menemukan artikel yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan memasukkan kata kunci “Pola Asuh, Temper Tantrum, Prasekolah, Usia 3-6 tahun” dalam periode 2016-2021. Instrumen untuk menilai kualitas artikel menggunakan JBI Instrumen for Cross Sectional Studies. Hasil literature review menunjukkan sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh demokratis sebanyak 255 responden (53,1%) dan kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah sebagian besar dengan kategori rendah/sedang sebanyak 398 anak (82,9%). Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua terhadap kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah meliputi pola asuh demokratis, otoriter dan permisif, dengan mayoritas orang tua menerapkan pola asuh demokratis, semakin bertambahnya pengetahuan orang tua tentang pola asuh yang baik diharapkan orang tua mampu menekan angka kejadian temper tantrum.<br>Kata kunci: Pola asuh; temper tantrum; prasekolah; usia 3-6 tahun </p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1045Terapi Musik Klasik Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Pada Pasien Psikososial : Kehilangan2022-01-19T04:04:49+00:00Suci FitriyaFsuci692@gmail.comRamadhan Putra SatriaFsuci692@gmail.comS SamunFsuci692@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Depression is an emotional disorder or mild mental disorder characterized by prolonged sadness, hopelessness, feelings of guilt and meaninglessness. Loss is a condition of the individual parting with something that previously existed into nothing. Classical music can have a calming effect, reduce anxiety, feel relaxed and stabilize emotions. The prevalence of depression in the population aged 15 years in Tegal Regency is 6.87% or 2,689 people. This study aims to determine the administration of classical music therapy to reduce the level of depression in psychosocial: loss patients in the Dukuhwaru Health Center work area, Tegal Regency. This research method is descriptive analytical method with a case study approach. The results of a case study with classical music therapy have an effect that can reduce the level of depression in psychosocial patients: loss. There was a decrease in depression level scores in the subjects of both studies, from a score of 25 points (moderate depression) to a score of 19 points (mild depression). In conclusion, classical music therapy can reduce the level of depression in psychosocial patients.</em><br><em>Keywords: Depression; loss; classical music</em></p> <p>Abstrak<br>Depresi merupakan gangguan emosional atau gangguan jiwa ringan yang ditandai dengan kesedihan yang berkepanjangan, putus harapan, perasaan bersalah dan tidak berarti. Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada. Musik klasik dapat memberikan efek yang menenangkan, mengurangi kegelisahan, membuat perasaan menjadi rileks dan dapat menstabilkan emosional. Prevalensi depresi pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Kabupaten Tegal sebesar 6,87% atau sebanyak 2.689 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik klasik untuk menurunkan tingkat depresi pada pasien psikososial : kehilangan di wilayah kerja Puskesmas Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Metode penelitian ini merupakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian studi kasus dengan terapi musik klasik memberikan pengaruh yang dapat menurunkan tingkat depresi pada pasien psikososial : kehilangan. Terjadi penurunan skor tingkat depresi pada kedua subjek penelitian yaitu dari skor 25 poin (depresi sedang) menjadi skor 19 poin (depresi ringan). Simpulan, terapi musik klasik dapat menurunkan tingkat depresi pada pasien psikososial kehilangan.<br>Kata kunci : Depresi; kehilangan; musik klasik</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1046Studi Kasus pada Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi2022-01-19T06:54:22+00:00Siti Alfiyahhalositialfiyah@gmail.comRisqi Dewi Aisyahhalositialfiyah@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Pregnancy risk is any factor associated with increased maternal morbidity and mortality (death of pregnant women up to 42 days after pregnancy ends). One of the risk factors is a history of CS and placenta previa. These changes increase the risk of uterine rupture in pregnancy and childbirth with a history of CS. A history of SC SC has also been shown to increase the risk of placenta previa and placental abruption in subsequent pregnancies. The purpose of this case study is to detect early occurrence of placenta previa in pregnant women with a history of cesarean section. The design of this article uses a descriptive method with the subject of pregnant women experiencing placenta previa with a history of cesarean section in Donowangun Village, Talun Community Health Center Work Area, Pekalongan Regency. The results of this study indicate the effect of a history of cesarean section on the incidence of placenta previa. The conclusion of this case study is that pregnant women with a history of cesarean section will increase the incidence of placenta previa. It is hoped that health workers, especially midwives, will be able to carry out early detection of pregnant women with a high risk of pregnancy so that complications do not occur in pregnancy, childbirth, and the puerperium.</em><br><em>Keywords: Pregnant Women; Caesarean section; Placenta Previa</em></p> <p>Abstrak<br>Risiko kehamilan ialah setiap faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kesakitan dan kematian maternal (kematian ibu hamil sampai dengan 42 hari setelah kehamilan berakhir). Salah satu faktor resiko yaitu riwayat SC dan plasenta previa. Perubahan yang terjadi tersebut meningkatkan resiko terjadinya ruptur uteri pada kehamilan dan persalinan dengan riwayat SC. Riwayat SC SC juga terbukti akan meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa dan abrupsio plasenta pada kehamilan berikutnya. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mendeteksi secara dini terjadinya plasenta previa pada ibu hamil dengan riwayat seksio sesarea. Rancangan Artikel ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek ibu hamil yang mengalami plasenta previa dengan riwayat seksio sesarea di desa Donowangun Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kabupaten Pekalongan. Hasil studi ini menunjukkan adanya pengaruh riwayat seksio sesarea pada kejadian plasenta previa. Simpulan dari studi kasus ini adalah ibu hamil dengan riwayat seksio sesarea akan meningkatkan kejadian plasenta previa. Diharapakan untuk tenaga kesehatan khusunya bidan agar mampu melakukan deteksi dini pada ibu hamil dengan risiko tinggi kehamilan agar tidak terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan, dan nifas. <br>Kata kunci: Ibu Hamil; Seksio Caesarea; Plasenta Previa</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1047Literatur Review : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Anemia Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah2022-01-19T07:19:45+00:00Risky Dwi Hayatiriskydh15@gmail.comR Ratnawatiriskydh15@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Growth and lack of blood during menstruation will increase the girl’s need for iron. It can cause the girls to be very susceptible to anemia. Their knowledge is a very important guiding factor in increasing the compliance of young women in consuming Fe tablets, so that they will not experience anemia. This literature review aimed to determine the correlation between the girl’s knowledge of anemia with their adherence to supplemental iron intake. The research method used was correlation with Literature Review data collection. The articles were research using Google Scholar according to keywoards then analyzed using JBI (Joanna Briggs Institute). The results showed that most of the girls had sufficient knowledge of anemia (50.6% or 133 respondents), and adhered to consume supplemental iron tablets (64.9% or 446 respondents). There was a correlation between knowledge and adherence to supplemental iron intake. The p-value was ranged from 0.000 – 0.01 (<0.05). Based on the result, it can be cincluded that there is a correlation between knowledge and adherence to supplemental iron intake.</em><br><em>Keywords : Young Women; Knowledge of Anemia; Supplemental iron intake</em></p> <p>Abstrak<br>Pertumbuhan dan kekurangan darah pada remaja putri saat menstruasi akan meningkatkan kebutuhan zat besi sehingga menyebabkan remaja putri sangat rentan terhadap anemia. Pengetahuan remaja putri merupakan faktor penuntun yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan remaja putri mengkonsumsi tablet fe, sehingga remaja putri tidak akan mengalami anemia. Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri mengenai anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi dengan pengumpulan data Literatur Review, dengan pencarian literatur menggunakan Google Schoolar sesuai dengan kata kunci kemudian dianalisa sesuai dengan kriteria inklusi dan ditemukan 5 artikel dan kemudian ditelaah menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute). Hasil analisa dari kelima artikel remaja putri memiliki pengetahuan anemia yang cukup sebanyak 133 (50,6%), patuh mengkonsumsi tablet tambah darah 446 (64,9%), dan terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dengan p value = 0,000 – 0,01 (< 0,05). Berdasarkan hasil literatur review menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah.<br>Kata kunci: Remaja Putri; Pengetahuan Anemia; Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1048Gambaran Tingkat Kecemasan Dan Kualitas Tidur Pada Lansia: Literature Review2022-01-19T07:24:49+00:00Nurul Hidayatunisanurulhidayatunisa4@mail.comMokhammad Arifinnurulhidayatunisa4@mail.com<p><em>Abstract</em><br><em>As the number of elderly increases, the problems faced by the elderly are also higher, especially in experiencing anxiety levels. Anxiety experienced by the elderly can cause sleeping difficulty and can affect concentration and alertness. These can cause various possibilities for the elderly to experience a decline in health. This study aimed to describe the level of anxiety and sleep quality in the elderly from various articles. Searching articles using the ProQuest database, the garuda portal and Google Scholar to find articles according to inclusion and exclusion criteria, followed by a literature review. The search was conducted by combining keywords: “Anxiety” AND “Quality of sleep” AND “Elderly”. Participants in the study were elderly. From the analyzed articles, it showed that the level of anxiety from 100 respondents (40%) was moderately anxious, there were 70 respondents (28%) who had severe anxiety, 67 respondents (27%) had mild anxiety, and 14 respondents (5%) did not experience anxiety. The sleep quality showed that 121 respondents (48%) experienced poor sleep quality, 91 respondentd (36%) experienced good sleep quality and 39 respondents (16%) experienced moderate sleep quality. Elderly with anxiety will experience disturbed sleep patterns which can result in decreased sleep quality. Therefore, family support and social support are needed to help the elderly in reducing anxiety.</em><br><em>Keywords: Anxiety level; Sleep quality; Elderly</em></p> <p>Abstrak<br>Semakin meningkatnya jumlah lansia maka permasalahan yang dihadapi lansia semakin tinggi pula terutama dalam mengalami tingkat kecemasan. Kecemasan yang dialami lansia dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur dan dapat mempengaruhi konsentrasi serta kesiagaan, sehingga hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam kemungkinan lansia mengalami penurunan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dan kualitas tidur pada lansia dari berbagai artikel. Pencarian artikel menggunakan database ProQuest, portal garuda dan Google Scholar untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang kemudian dilakukan literature review. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasikan kata kunci: “Anxiety” AND “Quality of Sleep” AND “Elderly”. Partisipan pada studi adalah lansia. Dari beberapa artikel yang dianalisa tingkat kecemasan didapatkan hasil sebanyak 100 responden (40%) cemas sedang, 70 responden (28%) cemas berat, 67 responden (27%) cemas ringan dan 14 responden (5%) tidak mengalami kecemasan. Kualitas tidur didapatkan hasil sebanyak 121 responden (48%) mengalami kualitas tidur buruk, 91 responden (36%) mengalami kualitas tidur baik dan 39 responden (16%) mengalami kualitas tidur sedang. Lansia dengan kecemasan akan mengalami gangguan pola tidur yang dapat mengakibatkan kualitas tidurnya mengalami penurunan, oleh karena itu sangat dibutuhkan dukungan keluarga dan dukungan sosial guna membantu lansia dalam menurunkan kecemasan yang sedang dialami.<br>Kata kunci: Tingkat kecemasan; kualitas tidur; lansia</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1049Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 259232022-01-19T07:39:27+00:00Eka Meidaekameida99@gmail.comSt Rahmatullahekameida99@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Bandotan leaves (Ageratum conyzoides L.) have antibacterial activity due to flavonoid compounds, saponins, alkaloids, terpenoids, and tannins. Itchy skin problems due to infection with Staphylococcus aureus bacteria that often occur in the community. The use of antibacterial ointments can treat skin infections caused by bacteria. The purpose of this study was to test the antibacterial effectiveness of bandotan leaf extract ointment formulations against Staphylococcus aureus bacteria. This research method is experimental research using well diffusion. The concentration of bandotan leaf extract ointment was 5%,7% and 10% with negative control, namely ointment without extract and positive control using Mupirocin ointment. The results showed that bandotan leaves (Ageratum conyzoides L.) could be formulated as ointment preparations and met the quality requirements of ointment preparations, including organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test and adhesion test. The results of this study showed that the average inhibition zone diameter of formula 1 was 4.98 mm, formula 2 was 5.20 and formula 3 had the largest inhibition zone with an average of 6.86 mm. Data obtained by the formation of a clear inhibition zone for 24 hours after treatment. The data obtained were analyzed by one way ANOVA resulting in a sig value of 0.191 > 0.05.</em><br><em>Keywords: Antibacterial; Bandotan leaves; Evaluation; ointment; Staphylococcus aureus ATCC 25923</em></p> <p>Abstrak<br>Daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) memiliki aktivitas antibakteri karena senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, terpenoid, dan tannin. Permasalahan kulit gatal karena infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang sering terjadi di masyarakat. Penggunaan salep antibakteri dapat mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji efektivitas antibakteri formulasi sediaan salep ekstrak daun bandotan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan difusi sumuran. Konsentrasi salep ekstrak daun bandotan 5%,7% dan 10% dengan kontrol negatif yaitu salep tanpa ekstrak dan kontrol positif dengan menggunakan salep Mupirocin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan salep dan memenuhi persyaratan mutu sediaan salep, diantaranya uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat. Hasil penelitian diameter zona hambat rata-rata formula 1 sebesar 4,98 mm, formula 2 sebesar 5,20 dan formula 3 memiliki zona hambat yang paling besar yaitu dengan rata-rata 6,86 mm data yang diperoleh dari terbentuknya zona hambat bening selama 24 jam setelah perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan one way ANOVA dihasilkan nilai sig 0,191 > 0,05.<br>Kata kunci: Antibakteri, Daun Bandotan, Evaluasi, Salep, Staphylococcus aureus ATCC 25923</p>2022-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1063Hubungan Self-Efficacy dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Hemodialisa: Literature Review 2022-01-21T03:02:52+00:00Arina Fitrianiarinafitriani0@gmail.comRita Dwi Hartantiarinafitriani0@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hemodialysis is a renal replacement therapy to remove toxins from from metabolic waste products in the blood. Non-complience with fluid restrictions is one problem the most often occur among hemodialysis patients. Excess fluid in hemodialysis patients can cause many complications such as oedema, hypertension, congestive heart failure and mortality. Therefore, self-efficacy in hemodialysis patients in needed to deal with these problems. This study aims to analyze the relationship between self-efficacy and adherence to fluid restriction in hemodialysis patients based on a literature review. A literature review by searching is articles from ProQuest database and a broad search on Google Scholar for articles in Indonesian. Five articles met the inclusion and exclusion criteria , with 308 respondents in total. All articles were appraised by using appraisal tools from JBI (Joanna Briggs Institute). This study showed a relationship between self-efficacy and fluid restriction adherence in hemodialysis patients with a p-value < 0.01. Self-efficacy is one of the factors that can improve fluid restriction complience in hemodialysis patients. </em><br><em>Keywords: Hemodialysis; adherence; fluid restriction; self-efficacy</em></p> <p>Abstrak<br>Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti fungsi ginjal bertujuan untuk membuang racun dari hasil sisa metabolisme dalam darah. Masalah yang sering muncul pada pasien hemodialisa adalah ketidakpatuhan pembatasan cairan. Kelebihan cairan pada pasien hemodialisa dapat menyebabkan komplikasi seperti edema, hipertensi, gagal jantung kongestif serta dapat meningkatkan angka mortalitas. Oleh karena itu dibutuhkan self-efficacy pada pasien hemodialisa untuk menghadapi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisa berdasarkan literature review. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan Literature Review. Proses penelitian dalam pencarian artikel menggunakan database ProQuest dan pencarian luas pada Google Scholar untuk artikel yang berbahasa Indonesia. Kemudian ditemukan lima artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eklslusi dengan total 308 responden. Semua artikel ditelaah menggunakan instrumen JBI (Joanna Briggs Institut). Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukkan adanya hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisa dengan nilai p-value < 0,01. Self-efficacy merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisa.<br>Kata kunci: Hemodialisa; kepatuhan; pembatasan cairan; self-efficacy</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1064Gambaran Kesehatan Mental (Cemas dan Depresi) Pada Masyarakat Di Masa Pandemi COVID-19: Literature Review 2022-01-21T03:07:04+00:00M. Arif Aulia Kusumaarifaulia78@yahoo.comNur Izzaharifaulia78@yahoo.com<p><em>Abstract</em><br><em>Mental health is one of the essential aspects of maintaining good physical health. The COVID-19 pandemic causes the undertain condition, serious illness, misinformation and social isolation,which are the main things that contribute to stress and mental disorders. To picture mental health in the community during the COVID-19 pandemic. This literature search was used in the PubMed database. Six articles were identified and meet the inclusion and exclusion criteria. The findings were appraised by using the Strobe instrument. There were 2.608 respondents included in this study. This study showed that some respondents experienced anxiety was (37,8%), while most respondents did not experience anxiety (62,2%). Similarly, most of the respondents were depressed (40,8%), and more than half were not depressed (59,2%).</em><br><em>Keywords: Anxiety, Covid-19, Depression, Mental Health, Society, Pandemic.</em></p> <p>Abstraks<br>Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Pandemi COVID-19 menyebabkan kondisi ketidakpastian, penyakit yang serius, kesalahan informasi dan isolasi sosial merupakan hal-hal utama yang berkontribusi terhadap stres dan gangguan mental. Mengetahui gambaran kesehatan mental pada masyarakat di masa pandemi Covid-19. Penelitian literature review ini dengan mengakses database PubMed didapatkan 6 artikel yang ditelaah sesuai dengan kriteria inklusi, eksklusi serta abstrak. Instrument telaah kritis yang digunakan yaitu menggunakan instrument Strobe yang merupakan analisis metode kuantitatif Cross-Sectional. Hasil penelitian ini didapatkan sebanyak 2.608 responden, Sebagian responden mengalami cemas (37,8%) dan sebagian besar responden mengalami tidak cemas (62,2%). Sebagian responden mengalami depresi (40,8%), dan lebih dari setengah responden mengalami tidak depresi (59,2%).<br>Kata kunci : Cemas,Covid-19, Depresi, Kesehatan mental, Masyarakat, Pandemi.</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1065Gambaran Penggunaan Masker pada Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 : Literature review2022-01-21T03:23:49+00:00Risma Safitrirismasafitri1301@gmail.comMokhamad Arifinrismasafitri1301@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The COVID-19 virus is a disease that attacks the respiratory tract and is transmitted through coughs and sneezes that spread in the air. The transmission of the COVID-19 virus is classified as very fast, so the government recommends that everyone have to obey the health protocols that have been set, one of them is always wearing a mask. Masks avoid the large possibility of transmitting the COVID-19 virus by protecting themselves from the virus because then can become the first barrier in maintaining a person’s respiratory tract while breathing from droplets or splashes that spread freely in the air contaminated by the COVID-19 virus. This study aimed to find out the public’s picture of the use of masks during the COVID-19 pandemic. This literature review study accesed the online databases of Google Scholar, Pubmed, and Garuda Portal. The indonesian article wrote the keywords “Gambaran Masyarakat” , “Penggunaan Masker” , “Masa Pandemi Covid-19”, while the english article wrote the keywords “Use of the mask” AND “Society Image” AND “COVID-19”. The critical research instruments used is the Discernchecklist. The resutls of this literature review showed that most of the respondents 71,90% always used masks. 6,18% of the respondents admitted that they rarely used masks, and 21,92% did not use masks during the COVID-19 pandemic. In this literature review research, most of the respondents always used masks during the COVID-19 pandemic (71,90%).</em><br><em>Keywords: COVID-19 pandemic; Use of masks</em></p> <p>Abstrak<br>Virus COVID-19 merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan dan ditularkan melalui percikan batuk dan bersin yang menyebar diudara. Penularan virus COVID-19 tergolong sangat cepat,sehingga pemerintah menganjurkan setiap orang mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan salah satunya yaitu selalu memakai masker. Masker menghindari besarnya kemungkinan dalam penularan virus COVID-19 dengan menjadi proteksi diri dari virus karena mampu menjadi penghalang pertama dalam menjaga saluran pernafasan seseorang saat sedang bernafas dari droplet maupun percikan yang menyebar bebas diudara yang terkontaminasi oleh virus COVID-19. Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui gambaran masyarakat terhadap penggunaan masker di masa pandemi COVID-19. Penelitian literature review ini mengakses database online google schoolar, pubmed dan Portal Garuda. Pada artikel bahasa indonesia menuliskan kata kunci “Gambaran Masyarakat”,“Penggunaan Masker”,“Masa Pandemi COVID-19’’, sedangkan artikel bahasa inggris menuliskan kata kunci “Use of mask“ AND ”Society Image“ AND ”COVID-19”. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan Discernchecklist. Hasil penelitian literature review ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 71,90% sudah selalu menggunakan masker sebanyak 6,18% mengaku jarang menggunakan masker, dan sebanyak 21,92% tidak menggunakan masker saat pandemi COVID-19. Pada penelitian literature review ini sebagian besar responden sudah banyak yang selalu memakai masker di masa pandemi COVID-19 sebanyak 71,90%. <br>Kata kunci: Pandemi COVID-19; Penggunaan masker</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1066Gambaran Status Gizi pada Pasien Tuberkulosis Paru: Literature Review2022-01-21T03:27:40+00:00Putri Eka Yuliantiputriekay15@gmail.comI Irnawatiputriekay15@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Tuberculosis is an infectious disease caused by the presence of Mycrobacterium Tuberculosis. One of the influencing factors is nutritional status. Poor nutrional status can increase the risk of pulmonary TB diseaase. Likewise, TB disease can affect food intake and then cause weight loss so that it affects nutritional status. The condition of TB patients with poor nutritional status will hinder healing and increase mortality compared to TB patients with normal nutritional status. This study aimed to describe the nutritional status of pulmonary tuberculosis patients in a literature review. This research is a literature review research. The search result for articticle from PubMed, PROQUEST, Garba Garuda found five articles that matched the inclusion criteria for pulmonary TB patients using BMI meansure. The critical analysis instrument used in this study is the STROBE instrument. The nutritional status of TB patients with meansurement using BMI at most was thin (50,27% or 91 respondents), normal (41,43% or 72 respondents), and fat (12,25% or 22 respondents). The nutritional status of TB patients is mostly thin. Underweight nutritional status in TB patients affects body resistance and TB disease treatment. Nutritional therapy in pulmonary TB can maintain or improve nutritional status. It is hoped that with good nutrition management, the survival of pulmonary TB patients can increase.</em><br><em>Keywords: BMI; Nutritional Status; Tuberculosis</em></p> <p>Abstrak<br>Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit yang menular yang diakibatkan oleh adanya Mycobacterium Tuberculosis. Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah status gizi. Status gizi yang dikatakan buruk dapat memperparah resiko penyakit TB paru. Begitu pula penyakit TB bisa mempengaruhi asupan makan lalu menyebabkan penurunan berat badan sehingga mempengaruhi status gizi. Keadaan penderita TB dengan status gizi kurang akan menghambat penyembuhan serta meningkatkan angka kematian dibandingkan penderita TB dengan status gizi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi pada pasien tuberkulosis paru secara literature review. Penelitian ini merupakan penelitian literature review. Hasil pencarian artikel dari PubMed, PROQUEST, Garba Garuda yang didapatkan lima artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi pasien TB paru dengan menggunakan pengukuran IMT. Instrument telaah kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument STROBE. Status gizi penderita TB dengan pengukuran menggunakan IMT paling banyak adalah kurus sebanyak 91 (50,27%), normal sebanyak 72 (41,43%), dan gemuk sebanyak 22 (12,25%). Status gizi pasien TB sebagian besar kurus. Status gizi kurus pada pasien TB mempengaruhi daya tahan tubuh serta pengobatan penyakit TB. Terapi nutrisi pada TB paru dapat mempertahankan atau meningkatkan status gizi. Diharapkan dengan tata laksana nutrisi yang baik, survival penderita TB paru dapat meningkat.<br>Kata kunci: Indeks Massa Tubuh; Status Gizi; Tuberculosis</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1067Literature Review : Terapi Bermain Origami Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Mengalami Hospitalisasi 2022-01-21T03:34:27+00:00Mohammad Aqsal Hilmansyahmohammadaqsalhilmansyah@gmail.comSiti Rofiqohmohammadaqsalhilmansyah@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hospitalization causes anxiety in preschool-aged children, due to separation, loss of control, bodily injury and pain. Play therapy can be given to cope these problems. One of the play therapies that are suitable for the growth and development of preschool-aged children is origami. The study aimed to examine the differences of anxiety levels in preschool-aged children who experience hospitalization before and after giving origami play therapy. The study used literature review method. There are three articles taken from Google Scholar. The subjects of this study were preschool-aged children who hospitalized and experienced mild anxiety. The results show that there is an effect of origami playing therapy with 100 respondents, which were not worrying 0 (0%), mild anxiety 13 (13%), moderate anxiety 33 (33%), and severe anxiety 54 (54%) . After doing origami piay therapy, the anxiety levels were improved, which were no anxiety 26 (26%), mild anxiety 49 (49%), moderate anxiety 21 (21%), and severe anxiety 4 (4%). As the conclusion, the origami play therapy is proven to be effective in reducing anxiety levels in preschool-aged children who are hospitalized with p value <0,001. Healthcare providers suggest toimplement origami play therapy to preschool-aged children to reduce anxiety due to hospitalization.</em><br><em>Keywords: Anxiety; Hospitalization; Origami Play Therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Hospitalisasi dapat mengakibatkan kecemasan pada anak prasekolah. Kecemasan pada anak prasekolah dapat disebabkan karena perpisahan, kehilangan kendali, cedera tubuh dan nyeri. Terapi bermain dapat diberikan untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satu terapi bermain yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah adalah kegiatan origami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain origami. Metode penulisan menggunakan literature review dari tiga artikel penelitian yang diambil dari google scholar. Subyek penelitian ini adalah anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan minimal ringan dan dirawat di rumah sakit. Hasil dari literature review ketiga artikel ini menunjukkan adanya pengaruh terapi bermain origami dengan 100 responden yaitu kriteria tidak cemas 0 (0%), cemas ringan 13 (13%), cemas sedang 33 (33%), dan cemas berat 54 (54%). Setelah dilakukan terapi bermain origami yang mengalami tidak cemas 26 (26%), cemas ringan 49 (49%), cemas sedang 21 (21%), dan cemas berat 4 (4%). Kesimpulan dari hasil literature review ini yaitu terapi bermain origami terbukti efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dengan p value <0,001. Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat menerapkan terapi bermain origami pada anak usia prasekolah untuk menurunkan kecemasan akibat hospitalisasi. <br>Kata kunci: Hospitalisasi; Kecemasan; Terapi bermain origami</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1068Penerapan Terapi Menghardik Pada Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran2022-01-21T03:37:54+00:00Lidia Kumala Dewilidiakdd@gmail.comYuni Sandra Pratiwilidiakdd@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hallucinations are a symptom of mental disorders in which patients experience changes in sensory perception. The consequences of hallucinations can endanger themselves, others, and the environment around them. The hallucinations can be controlled in several ways. One of them is rebuking therapy. The purpose of this case study is to describe the application of rebuke therapy in reducing signs and symptoms and increasing the ability to control hallucinations. This study used a case study on two patients who have impaired sensory perception of auditory hallucinations. The results of this case study showed that both patients experienced a decrease in symptoms of hallucinations and an increase in the ability to control hallucinations after five rebukes were given. It can be concluded that rebuke therapy is effective in reducing hallucinations symptoms and increasing the ability to control hallucinations. This result can be used as consideration for nurses to apply rebuke therapy as an effort to control hallucinations.</em><br><em>Keywords: Auditory hallucinations, Rebuke therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Halusinasi merupakan suatu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan persepsi sensori. Akibat yang ditimbulkan halusinasi dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan disekitarnya. Halusinasi dapat dikontrol dengan beberapa cara salah satunya dengan terapi menghardik. Tujuan dari studi kasus ini menggambarkan penerapan terapi menghardik dalam menurunkan tanda gejala dan meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan studi kasus pada 2 pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa kedua pasien mengalami penurunan terkait tanda gejala halusinasi dan adanya peningkatan kemampuan dalam mengontrol halusinasi setelah lima kali diberikan tindakan menghardik. Kesimpulan studi kasus ini bahwa terapi menghardik efektif dalam menurunkan tanda gejala halusinasi dan meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi. Saran bagi perawat diharapkan dapat menerapkan terapi menghardik sebagai upaya mengontrol halusinasi.<br>Kata kunci: halusinasi pendengaran, terapi menghardik.</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1069Gambaran Self Care Management Pada Pasien Hemodialisa: Literature Review 2022-01-21T03:53:11+00:00Rina Yatilahrinayatilah@gmail.comRita Dwi Hartantirinayatilah@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Chronic kidney failure is an irreversible condition where kidney function decline to a certain degree that requires permanent kidney replacement therapy. Self-Care may be difficult among patients with kidney failure, which affects patient motivation to treat kidney failure. This study aims to describe self-care management in hemodialysis patients. Search articles through PubMed and Garuda Portal with the keywords “self-care management” and “Hemodialysis,” which met the inclusion and exclusion criteria. This study revealed that the majority of the respondent is female, ranged 18-45 years old, basic education, married, jobless, and having adequate family support. In the context of Self Management, 88 respondents (52,3%) were in low self-management category and 80 respondents (47,7%) in the high self-management category. Hospitals or health facilities should improve nursing among patients with kidney failure, especially in treating patients with hemodialysis.</em><br><em>Keywords: Self Care Management, Kidney Failure, Hemodialysis Patients.</em></p> <p>Abstrak<br>Gagal ginjal kronis merupakan suatu keadaan penurunan fungsi ginjal yang bersifat irreversibel disuatu derajat tertentu yang membutuhkan suatu terapi pengganti dari ginjal yang tetap. Permasalahan pada pasien gagal ginjal adalah masalah – masalah tentang self care yang dapat meningkatkan motivasi dalam pengobatan gagal ginjal. Study ini bertujuan untuk Gambaran Self Care Management Pada Pasien Hemodialisa. Pencarian artikel melalui PubMed dan Portal Garuda dengan kata kunci self care management dan hemodialisa untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dilakukan literature review. Karakteristik responden pada literature ini karaktersitik jenis kelamin berjenis kelamin perempuan, Karakteristik usia masuk ketegori 18-45 tahun, katagori pendidikan pendidikan dasar, kategori status perkawinan menikah, ketegori pekerjaan tidak bekerja, dan kategori dukungan keluarga cukup. Self Management didapatkan hasil terbanyak 88 responden (52,3%) masuk dalam kategori self Management rendah dan 80 responden (47,7%) masuk dalam kategori self Management tinggi. Bagi rumah sakit atau sarana kesehatan hendaknya dapat meningkatkan asuhan keperawatan guna mengetahui kesehatan pasien gagal ginjal khususnya dalam penanganan pasien gagal ginjal dengan dalam hemodialisa.<br>Kata kunci: Self care Management, Gagal Ginjal, Pasien Hemodialisa</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1070Identifikasi Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol, Fraksi Metanol Dan Fraksi N-Heksan Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.) 2022-01-21T03:56:09+00:00Eko Waluyodwibagus589@gmail.comDwi Bagus Pambudidwibagus589@gmail.comW Wirastidwibagus589@gmail.comS Slamet dwibagus589@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Purple sweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam.) is one of the plants that can be found in various regions in Indonesia. Empirically the sweet potato plant is used as traditional medicine, especially in the leaves which are believed to cure swelling in the body. In various areas, the decoction of purple sweet potato leaves is drunk and used as a dengue medicine, antioxidant, anticancer and can be ground and attached to the swollen part as a traditional medicine in the people of the Samarinda area, sweet potato leaves are still used to treat swelling and are believed to contain chemical. Chemical constituents contained in purple sweet potato leaves include alkaloids, flavonoids, tannins and saponins which are known to have the function of inhibiting free radicals and can be used as an anti-inflammatory. The purpose of this study was to determine the presence of secondary metabolites and the differences in the ethanol extract, methanol fraction and n-hexane fraction of purple sweet potato leaves by phytochemical screening through color reaction. From the color reaction test, it can be seen whether there is a secondary metabolite compound or not through the growth and color density that occurs in the methanol fraction and n-hexane fraction ethanol extract samples. Then the results are made into a table and analyzed whether contain namely alkaloids, saponins, terpenoids, steroids, tannin and phenol.</em><br><em>Keywords: purple sweet potato leaf, extract, fraction, secondary metabolite compound,phytochemical screening.</em></p> <p>Abstrak<br>Tanaman ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.) merupakan salah satu tanaman yang banyak di temukan di berbagai daerah di Indonesia. Secara empiris tanaman ubi jalar ungu digunakan sebagai obat tradisional, terutama pada bagian daunnya yang di percaya dapat menyembuhkan pembengkakan pada bagian tubuh. Untuk di berbagai wilayah rebusan dari daun ubi jalar ungu diminum dan dimanfaatkan sebagai obat DBD, antioksidan, antikanker serta dapat di tumbuk dan ditempelkan pada bagian yang bengkak sebagai obat tradisional, pada masyarakat daerah Samarinda daun ubi jalar masih digunakan untuk mengobati pembengkakan dan dipercaya memiliki kandungan kimia. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun ubi jalar ungu diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang dikenal memiliki fungsi menghambat radikal bebas dan dapat digunakan sebagai antinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya senyawa metabolit sekunder dan perbedaan yang terdapat pada ekstrak etanol, fraksi metanol dan fraksi n-heksan daun ubi jalar ungu dengan skrinning fitokima melalui reaksi warna. Dari uji reaksi warna dapat diketahui adanya kandungan senyawa metabolit sekunder atau tidak melalui perubahan dan kepekatan warna yang terjadi pada sampel ekstrak etanol fraksi metanol dan fraksi n-heksan. Kemudian hasil dijadikan tabel dan di analisis apakah mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid, tannin dan fenol.<br>Kata Kunci : daun ubi jalar ungu, ekstraks, fraksi, senyawa metabolit sekunder, skrinning fitokimia.</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1071Penerapan Terapi Musik Gamelan Jawa Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang2022-01-21T03:59:28+00:00Celfi Khaerunisa Melianikhaerunisa.meliiiani@gmail.comAisyah Dzil Kamalahkhaerunisa.meliiiani@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>The elderly’s anxiety can be caused by various causes. it includes threats to physical integrity resulting in physiological inability to carry out daily activities and threats to self-esteem that can cause damage to them and their integrity of social function. Javanese gamelan music therapy is an alternative therapy for the elderly with anxiety, especially those who experience mild to moderate anxiety which is very easy to do and without side effect. The purpose of thif paper is to determine the effect Javanese gamelan music therapy on anxiety levels in the elderly in Wanarata Village, Bantarbolang District, Pemalang Regency. The method used in this paper is a case study. Data were collected using the Geriatric Anxiety Scale (GAS) questionnaire. The result show that anxiety in the elderly has decreased. In client 1 and client 2, anxiety decreased from mild anxiety level (24-47) to no anxiety (0-23). Based on the result, it can be concluded that there is an effect of Javanese gamelan music therapy on the level of anxiety in the elderly. It is also suggested that nurses can provide Javanese gamelan music therapy to reduce anxiety in the elderly.</em><br><em>Keywords : Anxiety; elderly; gamelan music</em></p> <p>Abstrak<br>Kecemasan pada lansia disebabkan oleh berbagai macam penyebab, diantaranya adalah ancaman terhadap integritas fisik yang mengakibatkan ketidakmampuan fisiologis untuk melakukan aktifitas sehari - hari dan ancaman terhadap harga diri yang dapat merusak diri dan integritas fungsi sosial. Terapi musik gamelan Jawa adalah salah satu alternatif terapi pada lansia dengan kecemasan, terutama yang mengalami kecemasan ringan sampai sedang yang sangat mudah untuk dilakukan dan tanpa efek samping. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi musik gamelan Jawa terhadap tingkat kecemasan pada lansia di Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Metode pada karya tulis ini yaitu studi kasus. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner Geriatric Anxiety Scale (GAS). Hasil penerapan asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami kecemasan dengan intervensi terapi musik gamelan Jawa menunjukkan kecemasan pada lansia mengalami penurunan. Pada klien 1 dan klien 2 kecemasan turun dari tingkat kecemasan ringan (24-47) ke tidak mengalami kecemasan (0-23). Simpulan : ada pengaruh terapi musik gamelan Jawa terhadap tingkat kecemasan pada lansia. Berdasarkan hasil penerapan tersebut maka disarankan perawat dapat memberikan terapi musik gamelan Jawa untuk menurunkan kecemasan pada lansia.<br>Kata kunci : Kecemasan; lansia; musik gamelan </p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1072Pengaruh Natrium Karboksimetilselulosa Terhadap Sifat Fisik Sediaan Pasta Gigi Cangkang Keong Sawah2022-01-21T04:19:09+00:00Diah Risma Okta Setiantidiahrisma77@gmail.comDwi Bagus Pambudidiahrisma77@gmail.comS Slametdiahrisma77@gmail.comKhusna Santika Rahmasaridiahrisma77@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Rice snail shell is one type of animal material that contains calcium carbonate (CaCO3). In toothpaste, calcium carbonate is useful as an abrasive. In the manufacture of toothpaste, Na CMC is used as a gelling agent or binder agent. This study aims to determine the effect of sodium carboxymethylcellulose on the physical properties of rice snail shell toothpaste. Evaluation of physical properties carried out on toothpaste preparations in the form of organoleptic tests, homogeneity, pH measurements, dispersion tests, viscosity, and foam formation tests. The results showed that the preparation of rice snail shell toothpaste with a concentration of 3% sodium carboxymethylcellulose; 3.5%; and 4% obtained a homogeneous preparation with brown color, semi-solid form, and mint aroma, pH obtained was 7, dispersion was about 5,01 – 5,48 cm, viscosity was about 11661 - 31900 cps, and foam height was around 3,9 – 4,6 cm. From the results of the research that has been carried out, it can be concluded that the difference in the concentration of sodium carboxymethylcellulose affects the physical properties of the rice snail shell toothpaste preparation, especially in the dispersion test and viscosity test. The results of the dispersion test obtained at F1, F2, and F3 were 5,48 cm; 5,11 cm; and 5,01 cm. Viscosity test results obtained at F1, F2, and F3 respectively were 11661 cps; 23402 cps; and 31900 cps.</em><br><em>Keywords: rice field snail shells; sodium carboxymethylcellulose; toothpaste</em></p> <p>Abstrak<br>Cangkang keong sawah merupakan salah satu jenis bahan hewani yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Dalam pasta gigi, kalsium karbonat berguna sebagai bahan abrasif. Pada pembuatan pasta gigi digunakan Na CMC sebagai gelling agent atau binder agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh natrium karboksimetilselulosa terhadap sifat fisik dari pasta gigi cangkang keong sawah. Evaluasi sifat fisik yang dilakukan pada sediaan pasta gigi berupa uji organoleptis, homogenitas, pengukuran pH, uji daya sebar, viskositas, dan uji pembentukan busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan pasta gigi cangkang keong sawah dengan konsentrasi natrium karbosimetilselulosa 3%; 3,5%; dan 4% diperoleh sediaan yang homogen dengan warna coklat, berntuk semi padat, dan aroma mint, pH yang didapat 7, daya sebar sekitar 5,01 - 5,48 cm, viskositas sekitar 11661 – 31900 cps, dan tinggi busa berkisar 3,9 – 4,6 cm. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi natrium karboksimetilselulosa berpengaruh terhadap sifat fisik sediaan pasta gigi cangkang keong sawah terutama pada uji daya sebar dan uji viskositas.<br>Kata kunci: Cangkang keong sawah; natrium karboksimetilselulosa; pasta gigi</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1073Penerapan Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada Remaja Putri2022-01-21T04:25:57+00:00Laili Mustaghfirohlailly2332@gmail.comWindha Widyastutilailly2332@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Menstrual pain is acommon problem experienced by many teenagers during menstruation. This pain can disturb them in doing their daily activities, thus it must be handled appropriately, for instance by applying warm compress. This scientific report aimed to find out whether warm compress therapy could reduce menstrual pain. This research was a case study where tow teenagers experiencing menstrual pain were treated as participants. A Numeric Rating Scale was used as an instrument to measure and gather the data. The intervention given to the participants was the application of warm compress for 10 minutes given once a day for two days. The result showed that before the intervention was given, the pain scale was 5 in case I and 4 in case II. After the intervention was given, the pain scale was 1 in case I and 0 in case II. Therefore, it can be concluded that warm compress could reduce menstrual pain experienced bt teenagers. Thus, health workers are expected to be able to apply and teach warm compress therapy to teenagers who experience menstrual pain.</em><br><em>Keywords: warm compresses, menstrual pain, adolescents</em></p> <p>Abstrak<br>Nyeri menstruasi adalah salah satu masalah ketidaknyamanan yang banyak dikeluhkan remaja saat menstruasi. Nyeri ini dapat menganggu kegiatan sehari-hari remaja salah satunya belajar, sehingga harus ditangani dengan tepat seperti halnya dengan tindakan kompres hangat. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan nyeri setelah dilakukan terapi kompres hangat. Metode yang digunakan yaitu studi kasus pada dua remaja yang mengalami nyeri menstruasi. Instrumen penerapan berupa lembar observasi pengukuran nyeri menggunakan Numerice Rating Scale. Intervensi dengan menerapkan kompres hangat selama 10 menit diberikan sekali dalam sehari selama dua hari. Hasil menunjukkan sebelum penerapan, skala nyeri 5 pada kasus I dan 4 pada kasus II. Setelah dilakukan penerapan skala nyeri turun menjadi 1 pada kasus I dan 0 pada kasus II. Kesimpulannya adalah kompres hangat dapat menurunkan nyeri menstruasi yang dialami remaja. Saran bagi tenaga kesehatan, diharapkan dapat menerapkan maupun mengajarkan terapi kompres hangat pada remaja yang mengalami nyeri menstruasi.<br>Kata kunci: Kompres hangat; Nyeri Menstruasi; Remaja</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1074Gambaran Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Setelah Pemberian Range Of Motion Pada Pasien Stroke : Literature Review2022-01-21T04:29:36+00:00Ahmad SofyanAhmadShofyan@gmail.comNurul AktifahAhmadShofyan@gmail.com<p><em>Abstrack</em><br><em>Stroke is a brain functional disorder that occurs suddenly with clinical signs and symptoms both focal and global that lasts more than 024 hours the event will cause permanent damage to the brain. In stroke patients, the role of physiotherapists is to restore the functional range of motion of the joints, one of which is by administering Range Of Motion (ROM) which aims to increase the range of motion of the joints. The purpose of this study is to describe the description of the increase in the range of motion of the joints after the provision of range of motion (ROM) in stroke patients. Methods: The selection of articles in this study used the PICO mnemonic. Writing articles using a literature review search from the Garuda/Scholer Portal and NCBI). The results of a literature review review of 5 articles showed that there was an increase in joint range of motion in stroke patients with an average of 60.322 before intervention and 66.42 after intervention. . Range of motion is able to increase the range of motion of joints in stroke patients. Suggestion: It is hoped that it will provide input in alternative methods of physiotherapists in providing Range of motion in order to increase the range of joint motion in stroke patients.</em><br><em>Keywords: Range Of Motion, Scope of joint motion; stroke</em></p> <p>Abstrak<br>Stroke merupakan suatu0gangguan0fungsional0otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan0gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung0lebih dari024 jam kejadian tersebut akan menimbulkan kerusakan permanen pada otak. Pasien stroke Peran fisioterapis untuk mengembalikan fungsional lingkup gerak sendi salah satunya dengan melakukan pemberian Range Of Motion (ROM) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan Gambaran Peningkatan Lingkup gerak sendi Setelah Pemberian Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke .Pemilihan artikel pada penelitian ini menggunakan mnemonic PICO. Penulisan artikel menggunakan penelusuran literature review dari Portal Garuda/Scholer dan NCBI).Hasil literature review review 5 artikel menunjukkan bahwa Adanya peningkatan kemampuan lingkup gerak sendi pada pasien stroke dengan rata – rata sebelum intervensi sebesar 60,322 dan sesudah intervensi sebesar 66,42 Range of motion mampu untuk meningkatkan lingkup gerak sendi pada pasien stroke. Penelitian ini menerangkan tentang metode alternative fisioterapis dalam pemberian Range of motion guna meningkatkan lingkup gerak sendi pada pasien stroke.<br>Kata Kunci: Range Of Mottion, Lingkup gerak sendi ; Stroke</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1075Proram Studi Sarjana Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Jln. Raya Ambokembang No. 8 Kedungwuni Pekalongan Indonesia2022-01-21T06:04:34+00:00Ahmad Torikinahmadtorikin03@gmail.comS Sugihartoahmadtorikin03@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Diabetes mellitus is a chronic disease that occurs because the pancreas does not produce enough insulin or the insulin does not work effectively. Peripheral neuropathy is the most common complication in DM patiens. It can cause diabeticfoot ulcers. Diabetic foot ulcers can be prevented with knowledge and regular footcare. The purpose of this case study is to describe the application of health education in diabetic foot care in preventing the occurrence of diabetic foot ulcers.The research design used was a case study on a client with type 2 diabetes. Themethod used was nursing care. A questionnaire about knowledge of diabetic foot care was also used. After being given health education on diabetic foot care, the knowledge of client I increased from 56% to 80% and client II from 61% to 83%. Both clients were also able to perform diabetic foot care independently. From these results, it can be concluded that health education for diabetic foot care can increase the knowledge and ability of people with diabetes in caring for their feet.This result can be used as consideration for health workers to provide education to the public about diabetic foot care to prevent diabetic foot ulcers.</em><br><em>Keywords: Diabetes Mellitus; Diabetic Foot Ulcer (DFU), Health Education, Diabetic Foot Care</em></p> <p>Abstrak<br>Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi karna pankreas tidak menghasilkan cukup insulin secara efektif. Dampak lanjut dari diabetes mellitus yang paling sering muncul akibat neuropati perifer yaitu ulkus kaki diabetik, dimana ulkus kaki diabetik merupakan komplikasi kronik pada penderita diabetes mellitus. Ulkus kaki diabetik tidak akan terjadi apabila penderita diabetes mellitus mempunyai pengetahuan dan ingin menjaga dan merawat kaki secara rutin. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menggambarkan penerapan pendidikan kesehatan perawatan kaki diabetik dengan mencegah terjadinya ulkus kaki diabetik. Desain penelitian yang digunakan berupa studi kasus pada klien dengan diabetes tipe II. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan dan kuesioner pengetahuan perawatan kaki diabetik. Hasil setelah diberikan pendidikan kesehatan perawatan kaki diabetik, didapatkan hasil dari sebelum diberikan dan setelah diberikan dengan adanya peningkatan presentase pengetahuan klien I dari 56% menjadi 80% dan klien II dari 61% menjadi 83%, serta diberikan perawatan kaki diabetik dari tidak bisa menjadi bisa. Kesimpulan studi kasus ini bahwa pendidikan kesehatan perawatan kaki diabetik dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan merawat kaki diabetik pada penderita diabetes mellitus. Saran bagi pelayanan kesehatan hendaknya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perawatan kaki diabetik guna mencegah terjadinya ulkus kaki diabetik.<br>Kata kunci : Diabetes Melitus; Diabetic Foot Ulcer (DFU), Pendidikan Kesehatan, Perawatan Kaki Diabetik </p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1076Penerapan Terapi Psikoreligius Zikir Pada Klien Gangguan Halusinasi Pendengaran2022-01-21T06:08:02+00:00Amrina Rosyadaarosyada6@gmail.comYuni Sandra Pratiwiarosyada6@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hallucinations are one of the most common mental disorders in Indonesia. Providing nursing care to hallucinating clients is necessary to increase awareness of these symptoms so that clients are able to distinguish between mental disorders and real life. One of the provisions of nursing care with modality therapy is dhikr psycho-religious remembrance therapy. If recited diligently and focusing prefect attention (khusu’) can have an impact when hallucinations appear, the client can eliminate voices that are not real. This study case aims to find out the application of this therapy in reducing signs and symtoms and improve the ability to control hallucinations nursing problems. The result started two clients has experienced in decreasing the symtoms and increasing controlling ability of hallucination after applying the therapy. Thus, the therapy has effectively worked in overcoming the problems . Therefore, nurses suggested applying this therapy as an alternative way to control hallucination.</em><br><em>Keywords: hallucinations; hearing hallucination; dhikr psycho-religious therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Halusinasi merupakan salah satu masalah gangguan jiwa yang paling banyak di temui di Indonesia. Pemberian asuhan keperawatan pada klien halusinasi sangat diperlukan dalam meningkatkan kesadaran akan tanda gejala halusinasi sehingga klien mampu membedakan antara gangguan jiwa dan kehidupan nyata. Salah satu pemberian asuhan keperawatan dengan terapi modalitas yaitu terapi psikoreligius zikir. Terapi psikoreligius zikir jika dilafalkan dengan tekun dan memusatkan perhatian yang sempurna (khusu’) dapat memberikan dampak saat halusinasinya muncul klien bisa menghilangkan suara suara yang tidak nyata. Tujuan dari studi kasus ini yaitu menggambarkan penerapan terapi psikoreligius zikir dalam mengurangi tanda gejala dan meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan studi kasus dengan subyek studi kasus dua pasien gangguan jiwa dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa kedua klien mengalami penurunan terkait tanda gejala dan peningkatan dalam kemampuan mengontrol halusinasi setelah diberikan terapi psikoreligius zikir. Simpulan pemberian terapi psikoreligius zikir efektif menurunkan tanda gejala dan meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pada klien gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. Diharapkan perawat dapat menerapkan tindakan terapi psikoreligius zikir sebagai upaya mengontrol halusinasi.<br>Kata kunci: halusinasi; halusinasi pendengaran; terapi psikoreligius zikir</p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1077Penerapan Terapi Bercakap-cakap Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi2022-01-21T06:11:45+00:00Ulfah Alfaniyahfaniyah01@gmail.comYuni Sandra Pratiwifaniyah01@gmail.com<p><em>Abstract</em><br><em>Hallucination is a condition where a person experiences an unreal situation. That condition comes from the subconscious mind. Conversation therapy can be given to patients with hallucinations because they can reduce, overcame or control hallucination by keeping themselves busy through conversation activities. The purpose of this case study is to describe the application of speech therapy in patients with sensory perception disorders hallucinations. The method used in this study was a case study. The subject of this study was two patients who have impaired sensory perception of halluscinations. They were give the application of conversational therapy for nine days. The results of the study showed that the patients experienced an incrase in the ability to control hallucinations marked by a decrease in signs and symptoms of haluucinations after being given conversational therapy. It can be concluded that the application of conversational therapy is effective in inceasing the patient ability to control and reducing signs and symptoms of hallucinations. This result can be used as consideration for nurse to provide motivation, attention and improve the applicaton of conversation therapy in patients with hallucinations.</em><br><em>Keywords: Hallucinations, Conversation therapy</em></p> <p>Abstrak<br>Halusinasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang sakit mengalami keadaan seperti tidak nyata, namun keadaan tersebut berasal dari alam bawah sadar. Pemberian terapi bercakap-cakap dilakukan untuk pasien halusinasi karena dapat mengurangi, mengatasi atau mengontrol halusinasi yang muncul dengan menyibukkan diri melalui aktivitas bercakap-cakap. Tujuan dilakukan studi kasus ini untuk menggambarkan penerapan terapi bercakap-cakap pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan subjek studi kasus dua pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi yang diberikan penerapan terapi bercakap-cakap selama 9 hari. Hasil studi kasus pasien mengalami peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi ditandai dengan penurunan tanda dan gejala halusinasi setelah diberikan terapi bercakap-cakap. Studi kasus ini menunjukan bahwa penerapan terapi bercakap-cakap efektif meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol serta menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Saran diharapkan perawat dapat memberikan motivasi, perhatian serta meningkatkan penerapan terapi bercakap-cakap pada pasien halusinasi.<br>Kata kunci: Halusinasi; tarapi bercakap-cakap </p>2022-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022