Inovasi Kayu Secang, Jahe Emprit Dan Cengkeh Sebagai Upaya Pencegah Malaria Di Desa Kalijambe , Kecamatan Sragi.

Abstract

Tanaman secang memiliki banyak manfaat meliputi untuk mengobati TBC, malaria, diare, disentri, infeksi kulit, anemia, dan malaria. Kayu secang mengandung beberapa senyawa fenol termasuk xanthone, kumarin, chalcones, flavonoid, dan brazilin. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk membuat sirup secang sebagai pencegah malaria di Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi. Kegiatan ini dilakukan oleh warga khususnya Genteong Wetan dengan antusias karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat dari kayu secang tersebut. Selain itu, kayu secang yang digunakan dibuat dalam bentuk sirup karena mudah untuk diminum oleh kalangan anak-anak, dewasa, dan maupun  lansia. Latar belakang kegiatan ini adalah tingginya kekhawatiran masyarakat akan penyakit malaria akibat banyaknya tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Harapan dari kegiatan ini yaitu semoga warga lebih menyadari akan pentingnya dalam upaya pencegahan malaria dengan memanfaatkan kayu secang sebagai obat herbal. Serta produk yang telah dibuat dapat dipasarkan agar meningkatan pendapatan warga Genteong Wetan. Keberhasilan program ini diukur dari pemahaman peserta mengenai proses pembuatan sirup secang dan manfaatnya sebagai pencegah malaria, serta adanya umpan balik positif dari peserta.

REFERENSI

Ari Abi Aufa (2021) ‘Pembuatan Minumal Herbal “Teh Secang” Untuk Meningkatkan Kesehatan Dan Perekonomian Masyarakat Desa Tanjung Tambakrejo Bojonegoro’, Mafaza : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), pp. 25–34. Available at: https://doi.org/10.32665/mafaza.v1i1.261.

Nurhikmah, Irmayanti, L. and Fatrawana, A. (2023) ‘Sosialisasi Potensi Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) menjadi Wedang Secang untuk Kesehatan’, Jurnal pengabdian Masyarakat Hutan, 1(1), pp. 1–5.

Sari, R. and Suhartati (2016) ‘SECANG (Caesalpinia sappan L.) : TUMBUHAN HERBAL KAYA’, Info Teknis EBONI, 13(1), pp. 57–68.