https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/issue/feedBatik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat2025-08-11T07:53:11+00:00Achmad Vandian Nuravnomad@gmail.comOpen Journal Systems<p>Journal title : Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat<br />ISSN : <a title="ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210428391015315" target="_blank" rel="noopener">2776-6888</a><br />DOI Prefix : 10.48144/batikmu<br />Type of peer-review : Single blind<br />Frequency : Biannualy (Juni & Desember)</p>https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/1861PENINGKATAN KETRAMPILAN CARE GIVER MENGENAI PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA2024-07-31T02:40:02+00:00Wiwiek Natalyawieknatalya@umpp.ac.idAida Rusmarianaaidarusmariana@ymail.com<p>Lansia merupakan kelompok usia yang mengalami berbagai degenerasi sistem tubuh. Semakin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, fisiologis, mental, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia (lansia) adalah masalah kesehatan akibat proses kemunduran fungsi tubuh yang terjadi secara bertahap yang berujung pada kerusakan jaringan atau organ. Lansia mengalami penurunan kemampuan dalam mengontrol keseimbangan tubuh dan <em>sarcopenia</em>, yaitu suatu kondisi yang dialami oleh lansia dimana terjadi penurunan secara progresif terdiri atas penurunan massa otot, kekuatan, serta fungsi organ dan sistem organ (Kemenkes RI, 2019). Masalah kesehatan tersebut dapat menyebabkan ketidakmampuan lansia dalam melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sehingga membutuhkan perawatan jangka panjang. <em>C</em><em>aregiver</em> mempunyai peran yang sangat penting dalam mendampingi dan membantu lansia untuk melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu penting bagi <em>caregiver </em>memiliki keterampilan khusus dalam melakukan perawatan kepada lansia agar kebutuhannya dapat terpenuhi, mencegah terjadinya komplikasi, serta mempertahankan kualitas hidup lansia yang optimal.</p> <p>Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kemampuan <em>care giver</em> dalam merawat Lansia. Kegiatan pelatihan <em>care giver</em> dilaksanakan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Pelatihan ini bekerja sama dengan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pekalongan.Sasaran kegiatan adalah para Care Giver binaan Puskesmas di Kabupaten Pekalongan. Jumlah peserta pelatihan 30 orang <em>care giver</em>. Metode pelatihan meliputi pre-post test, ceramah, demonstrasi prosedur tindakan personal hygiene. Media yang digunakan antara lain LCD, phantom dan alat-alat personal hygiene. Materi personal hygiene meliputi prosedur memandikan, prosedur membersihkan rambut (keramas), prosedur perawatan tangan dan kaki (potong kuku) dan massage punggung dan kaki).Setelah dilakukan pelatihan 100% <em>care giver</em> mampu menguasai ketrampilan mengenai prosedur tindakan personal hygiene.</p> <p>Kata kunci :<em> care giver</em>, lansia, personal hygiene</p>2025-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/2156Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi Anggota SATPOL PP dan BNPB dalam Menghadapi Kasus Henti Jantung di Masyarakat2025-08-01T02:33:40+00:00Benny Arief Sulistyantobenny.arief@umpp.ac.idTrisakti Wirotomotrisakti.w@gmail.comKukuh Aji Santosokukuhaji941@gmail.comAhmad Dhonihayabussa97@gmail.comAziza Azzahraazizaazzahra82@gmail.comDian Pramesti Wulanpramestiwulandian@gmail.com<p>Henti jantung merupakan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan respons cepat dan tepat untuk meningkatkan peluang keselamatan korban, terutama jika terjadi di luar rumah sakit. Artikel ini melaporkan hasil pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) bagi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan. Pelatihan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, dan praktik langsung menggunakan manekin high-fidelity yang dilengkapi perangkat evaluasi kualitas kompresi dan ventilasi. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dasar peserta, meskipun demikian, kualitas RJP secara keseluruhan baru tercapai baik pada 31% peserta. Temuan ini menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan kolaborasi lintas instansi dalam meningkatkan kesiapsiagaan petugas lapangan sebagai penolong pertama (<em>community first responder</em>) pada kasus henti jantung di luar rumah sakit.</p>2025-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/2158Upaya Preventif Diabetes Mellitus Sejak Dini Melalui Edukasi di SMA YMI Wonopringgo Pekalongan2025-08-01T02:49:05+00:00Siti Rofiqohsitirofiqohpkj@gmail.comWindha Widyastutiwindasetiadi@gmail.comIsyti'aroh Isyti'arohisytiaroh@yahoo.co.idYuni Sandra Pratiwipratiwi_yuni84@yahoo.co.idTri Sakti Wirotomodiplomatigakeperawatan6@gmail.com<p><strong>Abstract</strong></p> <p>Various risk factors for DM have been identified. Efforts to prevent DM can be done by controlling risk factors early on through healthy living efforts. The lack of knowledge causes teenagers to be unable to adopt healthy lifestyles as an effort to prevent DM. The aim of this activity is to increase the knowledge of the scout supervising teacher and the YMI Wonopringgo Pekalongan High School scout student group about DM disease and its prevention, so that they are able to disseminate knowledge to other students. The activity took the form of providing information to them. Counseling is given once. The results of the activity showed that the average initial knowledge score was 53 and the final score was 63. The conclusion was the increase average knowledge score of the scout student group at YMI Wonopringgo Pekalongan High School after delivered health education about DM. It is recommended that community health center officers continuously provide health education to the public about non-communicable diseases including DM.</p> <p> </p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Diabetes mellitus; early; education; preventive.</em></p>2025-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/2111Peningkatan Derajat Kesehatan Bayi Dan Balita Melalui Kegiatan Healthy Kids Dengan Metode HerOSI (Herbal, Oral Massage, Dan MP-ASI) Untuk Meningkatkan Nafsu Makan 2025-07-25T02:51:26+00:00Angger Jati Narasomamamabilgis@gmail.comIstiqomah Istiqomahmamabilgis@gmail.comAmelia Fatmawatimamabilgis@gmail.comLuluk Az-zahranimamabilgis@gmail.comMarella Rosanamamabilgis@gmail.comMutiara Puspa Anggrainimamabilgis@gmail.comMiya Shofa Shofiyanamamabilgis@gmail.comRetno Novia Sarimamabilgis@gmail.comFatimah Alkarimahmamabilgis@gmail.comCindy Klaodia Amaliamamabilgis@gmail.comRini Kristiyantimamabilgis@gmail.comDian Kartikasaridian.kartikasari1989@gmail.com<p>Anak Bawah Lima Tahun atau sering disingkat anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun sampai dengan usia 5 tahun atau usia 12–59 bulan. Anak balita merupakan periode masa yang disebut <em>golden age</em>. Masa ini mengalami proses peningkatan yang pesat pada tumbuh kembang anak. Rancangan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa penyuluhan dan demonstrasi menggunakan powerpoint MP-ASI yang dilakukan dengan metode tanya jawab kepada objek sasaran penyuluhan. Pemanfaatan tanaman herbal, pembuatan MP-ASI, dan massagae oral dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan nafsu makan bayi dan balita yang efektif dan aman. Melalui edukasi dan penerapan yang tepat, masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kesehatan bayi dan balita khususnya dalam hal peningkatan nafsu makan anak. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuaan dan keterampilan ibu serta kader mengenai pemanfaatan tanaman herbal, pembuatan MP-ASI, dan massage oral untuk meningkatkan nafsu makan pada bayi dan balita. Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan nutrisi yang tepat pada bayi dan balita. Keikutsertaan kader dapat membantu dan membimbing ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita untuk menerapkan edukasi yang telah diberikan, sehingga keterlanjutan program tetap berlangsung.</p>2025-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/2138UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT NON COMUNICABLE DISEASE MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT2025-07-29T03:13:06+00:00Emi Nurlaeladian.kartikasari1989@gmail.comFerida Ramawatinurlaela_stikespkj@yahoo.co.idDian Kartikasaridian.kartikasari1989@gmail.com<p>Latar Belakang : Angka morbiditas dan mortalitas Penyakit <em>Non Comunicable Disease </em>makin meningkat. Prevalensi tidak hanya pada masyarakat kalangan ekonomi tinggi, namun terjadi pula pada ekonomi menengah dan rendah. Masyarakat kelompok usia remaja, dewasa dan lansia telah banyak yang mengalaminya.Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit <em>Non Comunicable Disease</em>. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dengan penyuluhan kesehatan. Sasaran kegiatan yaitu masyarakat di daerah kota pekalongan. Kegiatan dilakukan pada kelompok Dasawisma, yang secara rutin diadakan setiap bulan, di tempat yang berbeda-beda. Audiens berjumlah 13 orang, baik pengurus maupun anggota. Kegiatan diawali dengan pembukaan, sambutan ketua pengurus Dasawisma, pelaporan berbagai kegiatan yang tela dilakukan beserta biaya kegiatan yang telah dijalankan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan bertepatan dengan kegiatan arisan, pengelolaan dana masyarakat, serta diskusi terkait kesehatan dan kesejateraan masyarakat. Kegiatan berjalan lancar, kondusif, penuh perhatian, walau dilakukan pada waktu sore hari. Beberapa Audiens menyampaikan permasalahan kesehatan yang dialami. Saran: kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan masing-masing penyakit NCD masih perlu diadakan dengan melibatkan berbagai pihak yang berwenang dan ditambahkan metode kegiatan pemeriksaan kesehatan. </p>2025-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/2171PEMBUATAN JAHE INSTAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH2025-08-07T08:40:49+00:00Khusna Santika Rahmasarikhusnasantika@gmail.comUrmatul Waznahurmatul.apoteker@gmail.comWulan Agustin Ningrumagustinwulan721@gmail.comHusnia Atifahhusniaatifahh@gmail.com<p>Jahe (<em>Zingiber officinale</em> Rose) adalah tanaan rimpang yang telah lama dikenal sebagai obat herbal berkhasiat. Jahe mengandung banyak senyawa aktif, termasuk zingeron, gingerol, dan shogaol, yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, jahe juga mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin C, magnesium, dan zat besi, yang penting untuk menjaga kesehatan. Meskipun jahe memiliki banyak manfaat, kebanyakan orang hanya menggunakannya dalam bentuk tradisional seperti wedang jahe atau campuran jamu. Pembuatan minuman jahe secara konvensional tidak praktis dan membutuhkan waktu yang lama. Karena mudah disajikan, tahan lama, dan mengandung banyak manfaat, jahe instan dapat menjadi pilihan yang lebih baik. Diharapkan bahwa kegiatan ini akan memberi ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah Bligo dan wali murid TK ABA Bligo pengetahuan dan keterampilan baru tentang cara membuat produk jahe instan yang sehat dan ekonomis. Berdasarkan hasil pelatihan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap tahapan, mulai dari sosialisasi hingga praktik langsung pembuatan jahe instan. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif peserta dalam diskusi dan praktik.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakathttps://jurnal.umpp.ac.id/index.php/batikmu/article/view/2178Edukasi dan Implementasi Relaksasi Otot Progresif (ROP) Untuk Memperbaiki Kualitas Tidur Pasien Hemodialisis 2025-08-11T07:53:11+00:00Rita Hartantiritadwihartanti85@gmail.comNeti Mustikawatiritadwihartanti85@gmail.comTsaniah Nurul Zahraritadwihartanti85@gmail.comVika Dwi Yuliantiritadwihartanti85@gmail.comMelvy Ayu Utomoritadwihartanti85@gmail.comPutri Dewi Rahmawatiritadwihartanti85@gmail.com<p>Relaksasi otot progresif (ROP) merupakan kegiatan peregangan otot, pengaturan pernapasan dan imajinasi psikologis pasien untuk meningkatkan relaksasi otot. ROP yang dilakukan secara rutin memperbaiki kualitas tidur pada pasien hemodialisis. Kualitas tidur mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis pasien hemodialisis yang akan berdampak pada kualitas hidup pasien. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memperbaiki kualitas tidur pasien hemodialisis melalui implementasi relaksasi otot progresif. Metode yang digunakan adalah melalui edukasi dan implemetasi relaksasi otot progresif selama proses hemodialisis, selama 4 kali dalam 2 minggu yang dilakukan oleh 15 pasien hemodialisis. Selama kegiatan, pasien hemodialisis diberikan kuesioner <em>Pittsburgh Sleep Quality Indeks</em> (PSQI) untuk menilai kualitas tidur pasien hemodialisi sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan kualitas tidur yang baik pada pasien hemodialisis. Hasil dari pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup pada pasien hemodialisis.</p> <p> </p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat